36
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN “IDENTITAS NASIONAL” DISUSUN OLEH Sri Wahyuningsih NIM : 1434031196 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

MAKALAH PKN

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“IDENTITAS NASIONAL”

DISUSUN OLEH

Sri Wahyuningsih

NIM : 1434031196

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena dengan rahmat, karunia, dan hidayah Nya saya dapat

menyelesaikan makalah “Identitas Nasional”. Makalah ini di

buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam

rangka menambah wawasan serta pegetahuan mengenai Pengertian

Identitas Nasional, Sejarah Terbentuknya Identitas Nasional,

Penjabaran serta Penjelasan mengenai Identitas Nasional

Indonesia, Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas

Nasional, Unsur-usnur Pembentuk Identitas Nasional,

Karakteristik Identitas Nasional Indonesia, Masalah Identitas

Nasional Indonesia, Solusi Yang Ditawarkan Untuk Mengatasi

Masalah Identitas Nasional, dan Menjelaskan Hubungan

Globalisasi Dengan Identitas Nasional. Saya juga menyadari

bahwa tugas makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,

saya berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi

perbaikan di masa yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat dipahami dan berguna bagi

siapapun yang membacanya, dan bermanfaat bagi saya yang telah

menyusun makalah ini yang pada dasarnya menambah wawasan.

Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-

kata yang kurang berkenan.

Jakarta,

Februari 2014

Penyusun

Sri

Wahyuningsih

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………..........i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………………………...1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………..2

C. Tujuan Makalah …………………………………………………………….........2

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Identitas Nasional ………………………………....…………………3

B. Hakikat Identitas Nasional ……………………………………………………….4

C. Sejarah Terbentuknya Identitas Nasional

………………………………………..4

BAB III PEMBAHASAN

A. Penjabaran serta Penjelasan mengenai Identitas Nasional

Indonesia ……………5

B. Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas

Nasional………………………...10

C. Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional

…………………………………....12

D. Karakteristik Identitas Nasional

Indonesia……………………………………...16

E. Keterkaitan Gloalisasi dengan Identitas Nasional

Indonesia…………………...17

F. Penyelesaian Menghadapi Masalah Identitas

Nasional…………………………19

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………...21

B. Saran…………………………………………………………………………….21

DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya

kita mengerti dan memahami arti serta tujuan dan apa saja

yang terkandung dalam Identitas Nasional. Identitas Nasional

merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara.

Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia

yang mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya,

sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat

untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah

tertentu sebagai suatu kesatuan nasional. Dan Negara adalah

suatu wilayah yang didiami suatu penduduk secara tetap dan

mempunyai sistem pemerintahan, keberadaan suatu Negara harus

diakui oleh Negara lain. Selain itu pembentukan Identitas

Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di

sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa

yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan

kekeliruan didalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak

perlu di tanyakan lagi.

Seharusnya hal-hal yang seperti ini, siapapun orang

mengerti serta paham Aturan-aturan yang ada di suatu

Negaranya, tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak

peduli seolah-olah tidak mempermasalahkan kekeliruan yang

terjadi di Negaranya, dan yang paling memprihatinkan seolah-

olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan mendukung,

pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap

dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di

dalam Negara tercinta ini.

Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk

dipelajari hingga di terapkan pada kehidupan sehari-hari,

agar masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah dan

memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan

Negara tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya,

bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat

yang ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala

kekeliruan yang terjadi.

1

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang di

bahas dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian Identitas Nasional ?

2. Apa hakikat Identitas Nasional ?

3. Bagaimana sejarah terbentuknya Identitas ?

4. Bagaimana Pejabaran serta Penjelasan mengenai Identitas

Nasional Indonesia ?

5. Apa faktor-faktor pendukung kelahiran Identitas

Nasional ?

6. Apa unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional ?

7. Bagaimana karakteristik Identitas Nasional Indonesia ?

8. Apa masalah Identitas Nasional Indonesia ?

9. Bagaimana solusi yang ditawarkan untuk mengatasi Masalah

Identitas Nasional ?

10. Apa hubungan antara globalisasi dengan Identitas

Nasional suatu Bangsa ?

C. Tujuan Makalah

Mendapatkan ilmu pengetahuan yang baru dalam sisi

Identitas Nasional dan Nasionalisme, serta

kandungannya.

Dapat mengkaji materi mata kuliah pendidikan

kewarganegaraan.

Dapat menyuarakan mengenai pendapat dan pemikiran

Menambahkan pengetahuan baru mengenai pentingnya

Identitas Nasional.

2

BAB III

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Identitas Nasional

Identitas Nasional, Identitas sendiri memiliki arti sebagai

ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud sebagai suatu

pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Nasional

berasal dari kata “Nation” yang memili arti Bangsa,

menunjukkan kesatuan komunitas sosio-kultural tertentu yang

memiliki semangat, cita-cita, tujuan serta ideologi bersama.

Nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang

berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus

diserahkan kepada Negara Kebangsaan. Yakni suatu paham yang

memberi ilham kepada sebagian terbesar penduduk dan yang

mewajibkan dirinya untuk mengilhami segenap anggota-

anggotanya. Nasionalisme menyatakan bahwa Negara Kebangsaan

adalah cita dan satu-satunya bentuk sah dari organisasi

politik dan bahwa Bangsa adalah sumber daripada semua tenaga

kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi.

Istilah “Identitas Nasional” secara terminologis adalah

suatu ciri yang dimiliki oleh suatu Bangsa yang secara

filosofis membedakan Bangsa tersebut dengan Bangsa lain. Jadi,

Identitas Nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan

wilayah dan selalu memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka

sendiri), kesamaan sejarah, sistem hukum/ perundang-undangan,

hak dan kewajiban, serta pembagian kerja berdasarkan profesi.

Basis dari Identitas Nasional diantaranya :

Socially ( yaitu identitas yang mengarah kepada peran sosial

dalam masyarakat berdasarkan proses sosialisasi dari individu

yang berbeda ).

Culturally ( yaitu identitas yang mengarah kepada atribut

kebudayaan ).

Politically ( identitas yang mengarah kepada sumber politik

dari peran sosial dalam masyarakat, contohnya sebagai pemilih

dalam pemilu, ataupun sebagai warga Negara ).

3

B. Hakikat Identitas Nasional

Identitas Nasional pada hakikatnya merupakan “manifestasi

nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek

kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas, dan dengan cri-

ciri yang khas yang tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa

lain dalam hidup dan kehidupannya”. Dengan kata lain, dapat

dikatakan bahwa hakikat Identitas Nasional kita sebagai bangsa

didalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah

Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan

kehidupan dalam arti luas. Misalnya, dalam peraturan

perundang-undangan atau hukum, sistem pemerintahan yang

diharapkan, serta dalam nilai-nilai etik dan moral yang secara

normatif diterapkan didalam pergaulan, baik dalam tataran

nasional dan internasional, dan sebagainya. Nilai-nilai budaya

yang tercermin didalam Identitas Nasional tersebut bukanlah

barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan

dogmatis, melainkan sesuatu yang “terbuka” yang cenderung

terus-menerus bersemi karena hasrat menuju kemajuan yang

dimiliki oleh masyarakat pendukungnya. Konsekuensi dan

implikasinya adalah bahwa Identitas Nasional adalah sesuatu

yang terbuka untuk ditafsirkan dengan diberi makna baru agar

tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang

berkembang dalam masyarakat.

C. Sejarah Terbentuknya Identitas Nasional

Setiap bangsa pasti memiliki Identitas Nasional, Identitas

Nasional itu sendiri memiliki proses pembentukan yang cukup

lama, proses yang dialami untuk membentuk serta menyepakati

apa yang akan ditetapkan untuk menjadi Identitas Nasional

untuk bangsa Indonesia tercinta.Melalui suatu proses sejarah

yang cukup panjang yaitu sejak zaman kerajaan-kerajaan pada

abad ke IV , ke V kemudian dasar-dasar kebangsaan Indonesia

telah mulai nampak pada abad ke VIII, yaitu ketika timbulnya

kerajaan Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra di Palembang,

kemudian kerajaan Airlangga dan Majapahit di Jawa Timur serta

kerajaan-kerajaan lainnya. Proses terbentuknya nasionalisme

yang berakar pada budaya ini menurut yamin di istilahkan

sebagai fase terbentuknya nasionalisme lama, dan oleh karena

itu secara objektif sebagai dasar Identitas Nasional

Indonesia.Oleh karena itu akar-akar nasionalisme Indonesia

yang berkembang dalam perspektif sejarah sekaligus juga

merupakan unsur-unsur Identitas Nasional, yaitu nilai yang

tumbuh dan berkembang dalam sejarah terbentuknya bangsa

Indonesia.

4

BAB III

PEMBAHASAN

A. Penjabaran serta Penjelasan mengenai Identitas Nasional

Indonesia

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa

Indonesia

2. Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih

3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya

4. Lambang Negara yaitu Pancasila

5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika

6. Dasar Falsafah Negara yaitu Pancasila

7. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara yaitu UUD 1945

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

berkedaulatan rakyat

9. Konsepsi Wawasan Nusantara

10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan

Nasional

Penjabaran serta penjelasan mengenai Identitas Nasional

Indonesia :

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa

Indonesia

Sebagaimana kita ketahui, setiap Negara memiliki bahasa

yang berbeda-beda sebagai ciri khas yang dimiliki oleh

Negara tersebut. Begitu pula dengan Indonesia, Indonesia

memiliki beragam bahasa hampir setiap wilayah atau daerah

memiliki bahasa tersendiri, seperti Jawa, Madura, Papua,

Batak, Sunda, Ambon, Aceh, dll. Dan bahasa tersebut

digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain untuk

bertukar fikiran maupun mengeluarkan pendapatnya.

5

2. Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih

Bendera merupakan salah satu lambang yang menjadi

Identitas yang dapat dikenali saat melihat warna serta

motif gambar didalamnya. Setiap Negara pasti memiliki

bendera sebagai ciri dari Negara tersebut. Seperti

Indonesia, Bendera Indonesia berwarna Merah dan Putih.

3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya

Lagu Kebangsaan Indonesia di publikasikan pada tahun

1928, yang dikarang oleh Wage Rudolf Soepratman

diciptakan tahun 1924. Pada tahun 1928 Wage Rudolf

Soepratman mengumumkan dan menyatakan bahwa lagu

karangannya menjadi atau di tetapkan sebagai lagu

kebangsaan Indonesia yang di beri judul “Indonesia Raya”.

Berikut adalah lirik lagu Kebangsaan Indonesia

Indonesia tanah airku Tanah tumpah darahku

Disanalah aku berdiri Jadi pandu ibuku

Indonesia kebangsaanku Bangsa dan Tanah airku

Marilah kita berseru Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku Hiduplah negeriku

Bangsaku rakyatku semuanya

Bangunlah jiwanya Bangunlah badannya

Untuk Indonesia Raya

Indonesia Raya

Merdeka merdeka

Tanahku negeriku yang kucinta

Indonesia Raya

Merdeka merdeka

Hiduplah Indonesia raya (2X)

6

4. Lambang Negara yaitu Pancasila

Seperti pada UUD 1945 yang telah ditetapkan bahwa lambang

Negara Indonesia adalah Garuda Pancasila, Hal ini

dipertegas oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan

mengeluarkan PP NO. 66 Th 1951 tentang Lambang Negara

yang menetapkan Garuda Pancasila sebagai Lambang Negara

Republik Indonesia.

Burung Garuda yang melambangkan kekuatan bangsa Indonesia

memiliki warna emas yang melambangkan kejayaan. Perisai

di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia.

Masing-masing symbol didalam perisai melambangkan sila-

sila dalam Pancasila, yaitu :

1. Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa

(sila ke-1)

2. Rantai melambangkan sila Kemanusiaan yang Adil dan

Beradab (sila ke-2)

3. Pohon Beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia

(sila ke-3)

4. Kepala Banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang

Dipimpin Oleh Hikmat

Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan dan Perwakilan

(sila ke-4)

5. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi

Seluruh Rakyat Indonesia

(sila ke-5)

Warna merah putih melambangkan warna bendera nasional

Indonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci.

Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai

melambangkan wilayah Indonesia yang di lintangi garis

khatulistiwa.

Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan

Indonesia ( 17 Agustus 1945 ), antara lain :

Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17

Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8

Jumlah bulu di bawah perisai/ pangkal ekor berjumlah 19

Jumlah bulu pada leher berjumlah 45

7

Pita yang di cengkram oleh burung garuda bertuliskan

semboyan Negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika

yang berarti “walaupun berbeda-beda, tetapi tetap satu”

Lagu Garuda Pancasila diciptakan oleh Sudharnoto sebagai

lagu wajib perjuangan Indonesia.

Lirik lagu Garuda Pancasila :

Garuda Pancasila Akulah pendukungmu

Patriot proklamasi Sedia berkorban untukmu

Pancasila dasar Negara Rakyat adil makmur sentosa

Pribadi bangsaku

Ayo maju maju (3X)

5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Negara Indonesia

yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu juga.

Semboyan ini bermakna bahwa bangsa Indonesia terdiri dari

bermacam-macam suku bangsa, bahasa, agama, kepercayaan,

adat istiadat, budaya dan sebagainya namun tetap berada

dalam suatu wadah yaitu bangsa Indonesia. Semboyan ini

bertujuan untuk menjaga kerukunan, persatuan, dan

kesatuan bangsa Indonesia.

Kata “Bhinneka Tunggal Ika” berasal dari bahasa

sansekerta yang terdapat dalam kitab sutasoma karangan

Empu Tantular pada masa kerajaan Majapahit. Bhinneka

artinya beraneka, tunggal artinya satu, dan ika artinya

itu. Berdasarkan arti yang kaku, bhineka tunggal ika

berarti beraneka macam tetapi hanya satu itu saja. Ini

hanyalah arti kiasan saja namun memiliki makna yang

sangat luas dan berperan sebagai pemersatu bangsa.

Bhinneka Tunggal Ika berisi konsep pluralistik

multikulturalistik dalam kehidupan yang terikat dalam

suatu kesatuan.

Bhinneka Tunggal Ika tidak bersifat sektarian dan

eksklusif, hal ini bermakna bahwa dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya

yang paling benar, paling hebat, dan tidak mengakui

harkat dan martabat pihak lain.

Bhinneka Tunggal Ika tidak bersifat eormalitas yang hanya

menunjukkan perilaku semu, Bhinneka Tunggal Ika dilandasi

oleh sikap saling percaya mempercayai, saling hormat

menghormati, saling cinta mencintai, dan rukun.

8

6. Dasar falsafah Negara yaitu Pancasila

Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang meliputi

sila-sila pancasila sebagaimana yang tercantum dalam

pembukaan UUD 1945.

Pada hakikatnya pengertian Pancasila dapat di kembalikan

kepada dua pengertian, yakni pancasila sebagai pandangan

hidup Bangsa Indonesia dan pancasila sebagai dasar Negara

Republik Indonesia.

Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia sering

disebut juga sebagai pandangan dunia, pandangan hidup,

pedoman hidup, petunjuk hidup yang dapat di artikan dari

segi global atau skala besar.

Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai pancaran dari

sila Pancasila karena Pancasila sebagai kesatuan tidak

bisa dipisah-pisahkan, keseluruhan sila dalam Pancasila

merupakan satu kesatuan organis sehingga berfungsi

sebagai cita-cita atau ide yang menjadi tujuan utama

bersama sebagai landasan dasar Negara.

Oleh karena itu, dapat di kemukakan bahwa Pancasila

sebagai pegangan hidup yang merupakan pandangan hidup

bangsa, dalam pelaksanaan hidup sehari-hari tidak boleh

bertentangan dengan norma-norma agama, norma-norma sopan

satun, dan tidak bertentangan norma-norma hukum yang

sudah ada dan telah di tetapkan atau saat ini berlaku.

7. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara yaitu UUD 1945

Disamping pengertian UUD , dipergunakan juga istilah lain

yaitu “konstitusi”. Istilah konstitusi berasal dari

bahasa inggris “constitution” atau bahasa belanda

“constitutie”. Terjemahan dari istilah tersebut adalah

UUD, dan hal ini memang sesuai dengan kebiasaan orang

Belanda dan Jerman yang dalam percakapan sehari-hari

memakai kata “grondwet” (grond=dasar, wet=undang-undang)

yang keduanya menunjukkan naskah tertulis.

Namun pengertian konstitusi dalam praktek ketatanegaraan

umumnya dapat mempunyai arti :

1. Lebih luas dari pada UUD, atau

2. Sama dengan pengertian UUD.

9

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

berkedaulatan rakyat

Yang dimaksud dengan bentuk Negara kesatuan Republik

Indonesia yang berkedaulatan rakyat adalah status Negara

Indonesia yang bentuk Negara adalah kesatuan, sedangkan

bentuk pemerintahan adalah republik.

9. Konsepsi Wawasan Nusantara

Wawasan artinya pandangan, tinjauan, penglihatan, atau

tanggap indrawi.

Pengertian wawasan sendiri selain menunjukkan kegiatan

untuk mengetahui arti pengaruh-pengaruhnya dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai

Kebudayaan Nasional

Kebudayaan disini diartikan bahwa pengetahuan manusia

sebagai mahluk sosial yang isinya adalah perangkat-

perangkat atau modal-modal pengetahuan yang secara

kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk

menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan

digunakan sebagai rujukan dan pedoman untuk bertindak

(dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai

dengan lingkungan yang dihadapi.

Disisi lain kebudayaan bisa diartikan sebagai kebiasaan

atau tradisi yang sering dilakukan oleh sebagian besar

warga di wilayah tertentu yang sering disebut dengan

istilah adat.

B. Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional

Kelahiran Identitas Nasional suatu bangsa memiliki sifat,

cirri khas serta keunikan sendiri-sendiri, yang sangat

ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung kelahiran

identitas nasional bangsa Indonesia meliputi :

Faktor objektif, yang meliputi faktor geografis,

ekologis, dan demografis.

Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial,

politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia

(Suryo, 2002)

Kondisi geografis ekologis yang membentuk Indonesia

sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di

persimpangan jalan komunikasi antar wilayah dunia di asia

tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis,

ekonomis, sosial, dan cultural bangsa Indonesia.

10

Selain itu faktor historis yang dimiliki Indonesia ikut

mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa

Indonesia beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai

faktor yang ada didalamnya. Hasil dari interaksi dari berbagai

faktor tersbut melahirkan proses pembentukan masyarakat,

bangsa, dan Negara beserta identitas bangsa Indonesia, yang

muncul tatkala nasionalisme berkembang di Indonesia pada awal

abad XX. Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Castells dalam

bukunya, The Power of Identity (Suryo, 2002), mengemukakan

teori tentang munculnya identitas nasional suatu bangsa

sebagai hasil interaksi historis antara empat faktor penting

yaitu faktor primer, faktor pendorong, faktor penarik, dan

faktor reaktif.

Faktor pertama, mencakup etnisitas, territorial, bahasa,

agama, dan yang sejenisnya. Bagi bangsa Indonesia yang

tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama, wilayah

serta bahasa daerah merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-

beda dengan kekhasan masing-masing. Kesatuan tersebut tidak

menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal

dengan Bhinneka Tunggal Ika.

Faktor kedua, meliputi pembangunan komunikasi dan

teknologi, lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembangunan

lainnya dalam kehidupan Negara. Dalam hubungan ini bagi suatu

Bangsa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

pembangunan Negara dan Bangsanya juga merupakan suatu

identitas nasional yang bersifat dinamis. Pembentukan

identitas nasional yang dinamis ini sangat ditentukan oleh

tingkat kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia dalam

membangun bangsa dan Negaranya. Dlama hubungan ini sangat

diperlukan persatuan dan kesatuan bangsa, serta langkah yang

sama dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia.

Faktor ketiga, mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika

yang resmi, tumbuhnya birokrasi dan pemantapan sistem

pendidikan nasional. Bagi bangsa Indonesia unsur bahasa telah

merupakan bahasa persatuan dan kesatuan nasional, sehingga

bangsa Indonesia telah merupakan bahasa resmi Negara dan

bangsa Indonesia. Demikian pula menyangkut birokrasi serta

pendidikan nasional telah dikembangkan sedemikian rupa

meskipun sampai saat ini masih senantiasa di kembangkan.

11

Faktor keempat, meliputi penindasan, dominasi, dan

pencarian identitas alternatif melalui memori kolektif rakyat.

Bangsa Indonesia yang hampir tiga setengah abad dikuasai oleh

bangsa lain sangat dominan dalam mewujudkan faktor keempat

melalui memori kolektif rakyat Indonesia. Penderitaan dan

kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam memperjuangkan

kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam

membentuk memori kolektif rakyat. Semangat perjuangan,

pengorbanan, menegakkan kebenaran dapat merupakan identitas

untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara

Indonesia.

Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam

proses pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia, yang

telah berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia mencapai

kemerdekaan dari penjajahan bangsa ini. Oleh karena itu

pembentukan identitas nasional Indonesia melekat erat dengan

unsur-unsur lainnya seperti sosial, ekonomi, budaya, etnis,

agama, serta geografis yang saling berkaitan dan terbetuk

melalui suatu proses yang cukup panjang.

C. Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional

Secara umum ada beberapa unsur yang terkandung dalam identitas

nasional, yaitu :

1. Pola perilaku

Adat istiadat, budaya ataupun kebiasaan di tengah masyarakat

yang merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia memiliki

kearifan local yang sangat luhur serta mulia sifatnya.

2. Lambang-lambang

Kita mempunyai fungsi aksentuasi terhadap tujuan Negara yang

di implementasi oleh bendera, lagu kebangsaan, dan bahasa yang

tentu saja dilindungi undang-undang.

3. Alat-alat perlengkapan

Ini berfungsi sebagai faktor produksi atau alat perubahan baik

dimensi ekonomi maupun budaya sekaligus berkaitan tentang

sosial misalkan: rumah ibadah, alat transportasi, dll.

12

4. Tujuan yang ingin dicapai

Ini berfungsi dari tujuan yang bersifat dinamis dan

kontekstual diantaranya seperti budaya unggul karena sebagai

yang mendiami sebuah bangsa dijamin kesejahteraannya oleh UUD.

Adapun unsur-unsur pembentukan identitas nasional adalah :

1. Sejarah

Sebelum menjadi Negara yang modern Indonesia pernah mengalami

masa kejayaan yang gemilang pada masa kerajaan Majapahit dan

Sriwijaya. Pada 2 kerajaan tersebut telah membekas pada

semangat perjuangan bangsa Indonesia pada abad-abad

berikutnya.

2. Kebudayaan

Adalah pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang isi nya

adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang

secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk

menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan di

gunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam

bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan

lingkungan yang dihadapi. Aspek kebudayaan yang menjadi unsur

pembentuk identitas nasional meliputi : akal budi, peradaban,

dan pengetahuan. Misalnya sikap ramah dan santun bangsa

Indonesia.

3. Agama

Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama

yang tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama Islam,

Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Keanekaragaman

agama merupakan identitas lain dari kemajemukan dengan kata

lain, agama dan keyakinan Indonesia tidak hanya di jamin oleh

konstitusi Negara, tetapi juga merupakan suatu rahmat Tuhan

yang harus tetap di pelihara dan di syukuri Bangsa Indonesia.

Mensyukuri nikmat kemajemukan pemberian Tuhan dapat dilakukan

dengan salah satunya sikap dan tindakan untuk tidak memaksakan

keyakinan dan tradisi suatu agama, baik mayoritas maupun

minoritas, atau kelompok lainnya.

13

4. Bahasa

Merupakan salah satu atribut identitas nasional Indonesia.

Sekalipun bangsa Indonesia memiliki beberapa bahasa daerah,

kedudukan Bahasa Indonesia (bahasa yang digunakan bangsa

Melayu) sebagai bahasa penghubung (lingua franca) peristiwa

Sumpah Pemuda tahun 1982, yang menyatakan bahasa Indonesia

sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa dipahami

sebagai sistem perlambang yang secara arbitrer dibentuk atas

unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai

sarana berinteraksi antar manusia. Dari unsur-unsur identitas

nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya menjadi 3

bagian sebagai berikut :

a) Identitas fundamental

Yaitu Pancasila yang merupakan falsafah bangsa, dasar

Negara, dan ideology Negara.

b) Identitas Instrumental

Yang berisi UUD 1945 dan tata perundangannya Bahasa

Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan.

c) Identitas Alamiah

Yang meliputi Negara kepulauan (archipelago) dan pluralism

dalam suku, bahasa, budaya, serta agama. Menurut sumber lain

disebutkan bahwa satu jatidiri dengan dua identitas :

Identitas Primordial

Orang dengan berbagai latar belakang etnik dan budaya

: Jawa, Dayak, Batak, Bugis, Bali, Maluku, dsb.

Orang dengan berbagai latar belakang agama: Islam,

Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dsb.

Identitas Nasional

Suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada

sebelumnya

Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut

15

5. Kasta dan Kelas

Kasta adalah pembagian sosial atas dasar agama. Dalam agama

Hindu para penganutnya dikelompokkan kedalam beberapa kasta.

Kasta yang tertinggi adalah kasta Brahmana (kelompok rohanian)

dan kasta yang terendah adalah kasta Sudra (orang biasa/

masyarakat biasa). Kasta yang rendah tidak bisa kawin dengan

kasta yang lebih tinggi begitu juga sebaliknya. Kelas menuru

Weber adalah suatu kelompok orang-orang dalam suatu kelas yang

sama, yaitu kesempatan untuk memperoleh barang-barang dan

untuk dapat menentukan sendiri keadaan kehidupan ekstern dan

nasib pribadi. Kekuasaan dan milik merupakan komponen-komponen

terpenting. Berkat kekuasaan maka milik mengakibatkan

monopolisasi dan kesempatan-kesempatan.

D. Karakteristik Identitas Nasional Indonesia

Karakteristik adalah suatu sifat yang terbentuk karena tabiat

atau kebiasaan dari pola kehidupan yang dijalani oleh ragam

individu dari suatu bangsa.

Karakteristik identitas nasional bangsa Indonesia adalah:

1. Adanya persamaan nasib, yaitu penderitaan bersama dibawah

penjajahan bangsa asing lebih kurang selama 350 tahun.

2. Adanya keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri

dari belenggu penjajahan.

3. Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah nusantara

yang membentang dari Sabang sampai Merauke.

Dalam karakteristik nasional Indonesia ini terdiri dari

beberapa konsep yaitu Cultural Unity dan Political Unity, maka

identitas juga terdiri dari dua, yaitu identitas suku

kebangsaan dan kebangsaan khususnya di Indonesia ini setiap

identitas ini memiliki identitas sendiri.

1. Identitas cultural unity ( Identitas kesukubangsaan)

menunjuk pada bangsa dalam pengertian kebudayaan atau

bangsa dalam arti sosiologis antropologis. Identitas

16

kesukubangsaan disatukan oleh adanya kesamaan ras, suku,

agama, adat dan budaya, keturunan dan daerah asal. Unsur-

unsur ini menjadi identitas kelompok bangsa sekaligus

identitas suatu bangsa yang keragamannya membuat bangsa

Indonesia itu sendiri berbeda dan dapat di bedakan dengan

bangsa-bangsa yang lainnya .

Identitas yang dimiliki oleh cultural unity kurang lebih

bersifat ascribtife (sudah ada sejak lahir), bersifat

alamiah/ bawaan, primer dan etnik. Identitas

kesukubangsaan dapat diketahui dari sisi budaya orang

yang bersangkutan.

2. Identitas political unity (identitas kebangsaan)

menunjukkan pada bangsa dalam pengertian politik, yaitu

Bangsa-Negara. Kesamaan primordial dapat saja menciptakan

bangsa tersebut untuk bernegara namun dewasa ini Negara

yang relatif homogen yang hanya terdiri dari satu bangsa

tidak banyak terjadi. Negara baru perlu menciptakana

identitas yang baru pula untuk bangsanya yang disebut

juga sebagai identitas nasional.

E. Keterkaitan Gloalisasi dengan Identitas Nasional

Indonesia

Globalisasi diartikan sebagai suatu era atau zaman yang

ditandai dengan perubahan tatanan kehidupan dunia akibat

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi

informasi sehingga interaksi manusia menjadi sempit, serta

seolah-olah dunia tanpa ruang. Era globalisasi dapat

berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Era

globalisasi tersebut mau tidak mau, suka tidak suka telah

datang dan menggeser nilai-nilai yang telah ada. Nilai-nilai

tersebut ada yang bersifat positif ada pula yang bersifat

negatif.

Semua ini merupakan acaman, tantangan, dan sekaligus

sebagai peluang bagi bangsa Indonesia untuk berkreasi dan

berinovasi di segala aspek kehidupan. Di era globalisasi,

pergaulan antar bangsa semakin ketat. Batas antar Negara

hamppir tidak ada, artinya batas wilayah tidak lagi menjadi

penghalang. Didalam pergaulan antar bangsa yang semakin kental

itu akan terjadi proses akulturasi, saling meniru, dan saling

mempengaruhi diantara budaya masing-masing. Adapun yang perlu

di cermati dari proses akulturasi tersebut, apakah dapat

melunturkan tata nilai yang merupakan jati diri bangsa

Indonesia?

17

Lunturnya tata nilai tersebut biasanya ditandai oleh dua

faktor, yaitu:

a. Semakin menonjolnya sikap individualistis, yaitu

mengutamakan kepentingan pribadi diatas kepentingan

umum, hal ini bertentangan dengan asas gotong royong

b. Semakin menonjolnya sikap matrealistis, yang berarti

harkat dan martabat kemanusiaan hanya diukur dari hasil

atau keberhasilan seseorang dalam memperoleh kekayaan.

Hal ini bisa berakibat bagaimana cara memperolehnya

menjadi tidak dipersoalkan lagi. Apabila hal ini

terjadi, berarti etika dan moral telah dikesampingkan.

Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses

masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negative semakin

besar. Apabila proses ini tidak segera dibendung akan

berakibat lebih sering ketika pada puncaknya masyarakat tidak

bangga lagi pada bangsa dan negaranya.

Pengaruh negatif akibat proses akulturasi tersebut dapat

merongrong nilai-nilai yang telah ada di dalam masyarakat.

Jika semua ini tidak dibendung akan mengganggu ketahanan di

segala aspek kehidupan bahkan akan mengarah kepada

kredibilitas sebuah ideologi. Untuk membendung arus

globalisasi yang sangat deras tersebut harus diupayakan suatu

kondisi (konsepsi) agar ketahanan nasional dapat terjaga,

yaitu dengan cara membangun sebuah konsep nasionalisme

kebangsaan yang mengarah kepada konsep identitas nasional.

Dengan adanya globalisasi intensitas hubungan masyarakat

antara suatu Negara dengan Negara lain menjadi semakin tinggi.

Dengan demikian kecenderungan munculnya kejahatan yang

bersifat transnasional semakin sering terjadi. Kejahatan-

kejahatan tersebut antara lain terkait dengan masalah

narkotika, pencucian uang (money laundring), peredaran dokumen

keimigrasian palsu, dan terorisme. Masalah-masalah tersebut

berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa yang selama ini

dijunjung tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan semakin

merajalelanya peredaran narkotika dan psikotropika sehingga

sangat merusak kepribadian dan moral bangsa khususnya bagi

generasi penerus bangsa. Jika hal tersebut tidak dapat

dibendung akan mengganggu terhadap ketahanan nasional disegala

aspek kehidupan bahkan akan menyebabkan lunturnya nilai-nilai

identitas nasional.

18

Identitas nasional merupakan manifestasi nilai-nilai

budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek

kehidupan dari ratusan suku yang dihimpundalam satu kesatuan

Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila

dan roh “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai dasar dan arah

pengembangannya.

F. Penyelesaian Menghadapi Masalah Identitas Nasional

Indonesia merupakan Negara yang dapat dikatakan sebagai

Negara yang kaya akan budaya nya dengan memiliki keragaman

yang cukup bervariasi dapat digunakan sebagai penambah

indahnya khasanah sebuah Negara. Akan tetapi mampukah

Indonesia pada zaman sekarang tetap mempertahankan intergritas

kebudayaannya. Sehingga akan memudahkan bangsa lain untuk

mengambil dan mengakuinya ?

Bukan hanya itu saja kemajuan teknologi informasi pada masa

sekarang ini telah cpatnya merubah kebudayaan Indonesia

menjadi kian merosot. Sehingga menimbulkan berbagai opini yang

tidak jelas yang nantinya akan melahirkan sebuah kebingungan

ditengah-tengah berbagai perubahan yang berlangsung begitu

rumitnya dan membuat pusing bagi masyarakat sendiri.

Dan yang lebih memprihatinkan lagi banyak kesenian dan

bahasa nusantara yang dianggap sebagai ekspresi dari Indonesia

akan terancam mati. Sejumlah warisan budaya yang ditinggalkan

oleh nenek moyang sendiri telah hilang entah kemana. Padahal

warisan nilai budaya tersebut memiliki nilai tinggi dalam

membantu keterpurukan bangsa Indonesia pada jaman sekarang.

Sungguh ironis memang apabila ditelaah lebih jauh lagi. Akan

tetapi, kita hanya mengeluh dan menonton saja. Sebagai warga

Negara yang baik mesti mampu menerapkan dan memberi contoh

kepada anak cucunya nanti, agar kebudayaan yang telah

diwariskan secara turun temurun akan tetap ada dan senantiasa

menjadi salah satu harta berharga yang tidak akan pernah

punah.

Sebenarnya ada banyak hal dalam mengatasi setiap masalah,

karena pada dasarnya tidak akan ada masalah tanpa jalan

keluar. Yang harus kita lakukan adalah berfikir mencari jalan

keluar yang terbaik tanpa ada kerugian yang diambil.

19

Banyak cara untuk mengatasi masalah identitas nasional yang

ada di Negara Indonesia , tercinta ini, yaitu:

Menerapkan dan membiasakan mengikuti upacara. Di Indonesia

sendiri memiliki banyak kegiatan upacara baik yang bersifat

wajib maupun non wajib. Upacara wajib seperti upacara

kelahiran atau kemerdekaan bangsa ( 17 Agustus 1945), upacara

kesaktian pancasila ( 1 Oktober) , upacara hari pahlawan (10

November), dll. Upacara non wajib seperti kebiasaan tradisi

upacara setiap hari senin yang sering dilakukan disekolah-

sekolah. Upacara adalah salah satu yang mudah dilakukan untuk

mempertahankan serta mengatasi masalah identitas nasional

Indonesia.

Upacara dianggap dapat mengatasi masalah identitas nasional

yang sedang terjadi di Indonesia karena didalam kegiatan

upacara terkandung atau terdapat point-point yang menjadi

identitas nasional Indonesia antara lain didalam upacara ada

sesi pengibaran bendera merah putih yang menjadi identitas

nasional sebagai bendera Negara Indonesia, ada pula sesi saat

menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama yang

dinyanyikan oleh pasukan upacara yang menjadi identitas

nasional sebagai lagu kebangsaan Negara Indonesia, dan

pembacaan teks pancasila yang dipimpin oleh inspektur upacara

yang diikuti oleh seluruh pasukan upacara yang menjadi

identitas nasional sebagai lambang Negara dan dasar falsafah

Negara Indonesia.

Selain itu dapat berupa mendorong daya kreasi pengembangan

sains dan teknologi yang berinspirasi dari kekayaan yang

bersumber pada berbagai aspek kebudayaan tradisional Indonesia

atau warisan budaya bangsa (national heritage) yang sangant

bhinneka bagi kemajuan peradaban dunia, mananamkan nilai-nilai

budaya lokal yang positif dan konstruktif. Mengingat bangsa

Indonesia adalah bangsa yang terbuka maka strategi tersebut

perlu dilengkapi dengan upaya menyaring budaya asing yang

masuk melalui aktualisasi budaya.

20

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Identitas nasional adalah suatu cirri yang dimiliki oleh

suatu bangsa yang terkandung unsur-unsur pembentuk seperti

suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa. Dalam era

globalisasi tantangan kita dalam mempertahankan identitas

kita sangat berat karena mulai berkurangnya nilai-nilai yang

berada didalam masyarakat.

Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada

pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa

mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara daripada

kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain,

identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara

berfikir, bersikap dan bertindak dalam rangka mengahadapi

berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

Implementasi identitas nasional senantiasa berorientasi

kepada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh

dan menyeluruh. Implementasi identitas nasional dalam

berkehidupan berbangsa dan bernegara yang mencakup kehidupan

politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan

harus tercermin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola

tindak senantiasa menggunakan kepentingan bangsa dan Negara

kesatuan republic Indonesia diatas kepentingan pribadi dan

golongan.

B. Saran

Menghargai dan membiasakan melakukan kegiatan yang berunsur

identitas nasional Negara sendiri itu jauh lebih baik

dibanding mempelajari kebiasaan atau budaya yang dianut oleh

Negara lain. Sebagai generasi penerus bangsa sudah

seharusnya kita menjaga nilai-nilai budaya bangsa Indonesia

sebagai identitas dari Negara kita. Jangan sampai budaya

kita diambil oleh orang lain, karena dari kita sering

menyampingkan budaya kita sendiri.

21

DAFTAR PUSTAKA

Slideshare.net/mobile/aliffya_irlandha/pendidikan-

kewarganegaraan-materi-identitas-nasional

Pusakaindonesia.org/sekilas-makna-lambang-negar-garuda-

pancasila/

Pusat-definisi.com/2012/11/bhinneka-tunggal-ika-adalah.html

Makalah-perpustakaan.blogspot.com/2013/03/pengertian-

identitas-nasional.html

Deivy-musa-ombuh.blogspot.com/2011/03/konduksi.html

www.slideshare.net/mobile/yabniellitjingga/unsur-unsur-

identitas-nasional

hendrabegundal.wordpress.com/2012/09/26/identitas-nasional-

ppkn/

juliater-n.blogspot.com/2012/04/krisis-identitas-

nasional.html?m=1