36
Praktikum Kimia Organik 1 Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul6 1. Judul Isolasi Asam Sitrat 2. Tujuan Memisahkan asam sitrat dari sari buah limau melalui perhitungan yang cermat 3. Dasar Teori 3.1. Sejarah Asam Sitrat 1 Asam sitrat diyakini ditemukan oleh alkimiawan Arab-Yemen (kelahiran Iran) yang hidup pada abad ke-8, Jabir Ibn Hayyan. Pada zaman pertengahan, para ilmuwan Eropa membahas sifat asam sari buah lemon dan limau; hal tersebut tercatat dalam ensiklopedia Speculum Majus (Cermin Agung) dari abad ke-13 yang dikumpulkan oleh Vincent dari Beauvais. Asam sitrat pertama kali diisolasi pada tahun 1784 oleh kimiawan Swedia, Carl 1 Anonim, 2010. Asam Sitrat. (online) available : http://belajarkimia.wordpress.com 1

3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kimia Organik I

Citation preview

Page 1: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

1. Judul

Isolasi Asam Sitrat

2. Tujuan

Memisahkan asam sitrat dari sari buah limau melalui perhitungan yang cermat

3. Dasar Teori

3.1. Sejarah Asam Sitrat

1Asam sitrat diyakini ditemukan oleh alkimiawan Arab-Yemen (kelahiran Iran) yang hidup pada

abad ke-8, Jabir Ibn Hayyan. Pada zaman pertengahan, para ilmuwan Eropa membahas sifat asam

sari buah lemon dan limau; hal tersebut tercatat dalam ensiklopedia Speculum Majus (Cermin Agung)

dari abad ke-13 yang dikumpulkan oleh Vincent dari Beauvais. Asam sitrat pertama kali diisolasi pada

tahun 1784 oleh kimiawan Swedia, Carl Wilhelm Scheele, yang mengkristalkannya dari sari buah

lemon. Pembuatan asam sitrat skala industri dimulai pada tahun 1860, terutama mengandalkan

produksi jeruk dari Italia. Pada tahun 1893, C. Wehmer menemukan bahwa kapang Penicillium dapat

membentuk asam sitrat dari gula. Namun demikian, pembuatan asam sitrat dengan mikroba secara

industri tidaklah nyata sampai Perang Dunia I mengacaukan ekspor jeruk dari Italia. Pada tahun 1917,

kimiawan pangan Amerika, James Currie menemukan bahwa galur tertentu kapang Aspergillus niger

dapat menghasilkan asam sitrat secara efisien, dan perusahaan kimia Pfizer memulai produksi asam

sitrat skala industri dengan cara tersebut dua tahun kemudian.

3.2. Pengertian Asam Sitrat

2Asam sitrat dengan rumus molekul (COOH)CH2C(OH)(COOH)CH2COOH.1H2O adalah asam

organik yang tergolong dalam asam trikarboksilat. Asam sitrat merupakan penyusun utama dari jeruk

manis (citrus sinensis), limau (C. Limon), arbei (fragraria) dan lain-lain. Kandungan asam sitrat dalam

sari jeruk limau dapat mencapai 58 mg/ml dan mempunyai pH 2,5. Asam sitrat mengandung molekul

air, dan air ini akan lepas bila kristal dipanaskan pada suhu 130 0C. Asam sitrat anhidrida memiliki sifat

fisis sebagai berikut, titik leleh 153 0C, rapatan 1,665 0C, larut dalam air, alkohol dan eter. Asam sitrat

dapat dipisahkan dengan garam kalsium sitrat. Dalam percobaan ini kedalam sari jeruk jeruk limau

ditambahkan kalium karbonat. Asam sitrat dengan ion kalsium membentuk garam kalsium sitrat yang

1 Anonim, 2010. Asam Sitrat. (online) available : http://belajarkimia.wordpress.com 2 Team teaching. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Gorontalo : Lab. Kimia UNG

1

Page 2: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

mempunyai larutan rendah dalam air. Kalsium sitrat yang terbentuk selanjutnya dapat dipisahkan

dengan penyaring. Selanjutnya kalsium sitrat diubah menjadi kalsium sitrat dan asam sitrat dengan

menambahkan asam sulfat. Asam sulfat yang sudah bebas selanjutnya dapat diidentifikasi.3Selain itu juga, Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan

buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan

alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam

biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam

mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat

pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan. Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis

buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering,

pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut). Rumus kimia asam sitrat adalah

C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini tercermin

pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatri karboksilat .

3.2.1. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Asam Sitrat

4Sifat-sifat fisis asam sitrat dirangkum pada tabel di sebelah kanan. Keasaman asam sitrat

didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini

terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat. Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga

untuk mengendalikan pH larutan. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk

garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan pengkelatan, sehingga digunakan

sebagai pengawet dan penghilang kesadahan air (lihat keterangan tentang kegunaan di bawah). Pada

temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbuk kristal berwarna putih. Serbuk kristal tersebut dapat

berupa bentuk anhydrous (bebas air), atau bentuk monohidrat yang mengandung satu molekul air

untuk setiap molekul asam sitrat. Bentuk anhydrous asam sitrat mengkristal dalam air panas,

sedangkan bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin. Bentuk

monohidrat tersebut dapat diubah menjadi bentuk anhydrous dengan pemanasan di atas 74 °C.

3 Yamin. 2013. Asam Sitrat. (online) available : http://yaminanggri.blogspot.com4 Cahya. 2010. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Asam Sitrat. (online) available : http://cahya.blogspot.com

2

Page 3: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

Secara kimia, asam sitrat bersifat seperti asam karboksilat lainnya. Jika dipanaskan di atas 175 °C,

asam sitrat terurai dengan melepaskan karbon dioksida dan air.

3.2.2. Kegunaan, Kemampuan dan Keamanan Asam Sitrat5Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet

makanan dan minuman, terutama minuman ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (E

number ) adalah E330. Garam sitrat dengan berbagai jenis logam digunakan untuk menyediakan

logam tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam banyak suplemen makanan. Sifat sitrat sebagai larutan

penyangga digunakan sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih dalam rumah tangga dan obat-

obatan.

Kemampuan asam sitrat untuk meng-kelat logam menjadikannya berguna sebagai bahan sabun

dan deterjen. Dengan meng-kelat logam pada air sadah, asam sitrat memungkinkan sabun dan

deterjen membentuk busa dan berfungsi dengan baik tanpa penambahan zat penghilang kesadahan.

Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk memulihkan bahan penukar ion yang digunakan pada alat

penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada bahan penukar

ion tersebut sebagai kompleks sitrat. Asam sitrat digunakan di dalam industri bioteknologi dan obat-

obatan untuk melapisi (passivate) pipa mesin dalam proses kemurnian tinggi sebagai ganti asam nitrat,

karena asam nitrat dapat menjadi zat berbahaya setelah digunakan untuk keperluan tersebut,

sementara asam sitrat tidak. Asam sitrat dapat pula ditambahkan pada es krim untuk menjaga

terpisahnya gelembung-gelembung lemak. Dalam resep makanan, asam sitrat dapat digunakan

sebagai pengganti sari jeruk.

Ada pun keamana asam sitrat : Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh

semua badan pengawasan makanan nasional dan internasional utama. Senyawa ini secara alami

terdapat pada semua jenis makhluk hidup, dan kelebihan asam sitrat dengan mudah dimetabolisme

dan dihilangkan dari tubuh. Paparan terhadap asam sitrat kering ataupun larutan asam sitrat pekat

dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Pengenaan alat protektif (seperti sarung tangan atau kaca

mata pelindung) perlu dilakukan saat menangani bahan-bahan tersebut.

3.3. Pengertian Jeruk dan Jeruk Nipis

5 Indah. 2013. Asam Sitrat. (online) available : http://indah.blogspot.com

3

Page 4: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

6Jeruk adalah salah satu jenis buah yang banyak mengandung vitamin C dan berguna untuk

menjaga daya tahan tubuh. Buah ini termasuk dalam keluarga Citrus yang berasal dari suku Rutaceae.

Sebagian besar jeruk memiliki rasa yang asam dan menyegarkan, itu karena kandungan asam sitrat

dalam jeruk tersebut, meskipun tidak jarang kita menemukan buah jeruk yang rasanya manis. Jeruk

nipis atau limau nipis adalah tumbuhan perdu yang menghasilakn buah dengan nama yang sama.

Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki

diameter 3-6 cm, umumnya mengandung daging buah masam, agak serupa rasanya dengan lemon.

7Jeruk nipis termasuk salah satu jenis Citrus geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu

yang banyak memiliki dahan dan ranting. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang

bermanfaat, misalnya asam sitrat, asam amino (Triptofan, lisin), minyak atsiri, damar, glikosida, asam

sitrun, lemak kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin B dan C. selain itu, jeruk juga mengandung

senyawa saponin dan flavonoid.

Gambar 1. Jeruk nipis

Citrus aurantifolia biasa dikenal dengan nama Jeruk nipis, banyak tumbuh di Asia bagian selatan,

Jepang dan Indonesia. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada lingkungan beriklim tropis. Tanaman ini

memiliki bunga yang berwarna putih. Buah yang dihasilkan memiliki rasa yang sangat asam. Kulit

buahnya tipis dan berwarna hijau atau kuning.

6 Ahira, Anne. 2011. Jeruk. (online) available : http://anneahira.com7 Anonim. 2010. Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia). (online) available : http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com

4

Page 5: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

4. Alat dan Bahan

4.1. Alat

Nama Gambar Fungsi

Gelas kimia Gelas kimia berfungsi sebagai wadah dari suatu

larutan dan juga sebgai media pemanasan cairan

Kaca Arloji Tempat untuk menimbang bahan kimia dan

mengeringkan suatu bahan dalam desikator

Gelas Ukur Untuk mengukur volume larutan yang tidak

meerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam

jumlah tertentu

Oven Sebagai tempat untuk mengeringkan sampel

5

Page 6: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

Spatula Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk

padatan

Kertas Saring Tingkatan untuk siswa (teknis). Ukuran: 58 x 58

cm, Kegunaan Untuk menyaring larutan.

Penangas Untuk memanaskan larutan

Corong Corong sebagai tempat kertas saring dan tempat

untuk menuangkan larutan kedalam buret agar

larutan tidak tumpah

Batang

Pengaduk

Untuk mengaduk cairan didalam gelas kimia

Neraca Analitik Sebagai tempat untuk menimbang jumlah zat

yang diperlukan

6

Page 7: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

4.2. Bahan

No Nama bahan Sifat fisik Sifat kimia

1 H2SO4 Berat molekul : 98 gr/mol

Titik didih : 315-338 °C

Titik lebur : 10 °C

Bentuk : Cairan Kental tak

berwarna

Densitas : 1,8 kg/L pada 40C

Merupakan asam kuat.

Bersifat korosif.

Memiliki afinitas yang sangat besar

terhadap air.

Bersifat sangat reaktif.

Merupakan asam bervalensi dua.

2 Aquades (H2O) - Titik didih 100ºC

- Titik leleh 0ºC

- Tidak mempunyai rasa.

Pelarut yang baik, Reaktivitas

kimianya ada pada tingkat yang

ideal. Dapat terurai, dapat berubah

menjadi unsur kimia lain. Dapat

berubah wujud.

3 Asam sitrat Rumus kimia CH2(COOH)Sebagai bahan pengawet.

7

Page 8: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

Titik lebur 426 k

Pka 3,15

Densitas 1,66x 103 kg/m3

Berbentuk serbuk Kristal

berwarna putih

Meng Kristal didalam air

panas

Sabun,

4 CaCO3 Kapasitas panas (250C): 5,8

96kal/mol0C

Kelarutan,250C: 0,0014 gr/

100 gr H2O

Kelarutan, 1000 C: 0,002 gr/

100 gr H2O

Panas penguapan, 1 atm :

12.700 kal/mol

ΔHf = −1207 kJ·mol−1

S = 93 J·mol−1·K−1

Terbakar pada suhu 8250C

Asam klorida encer terjadi

penguraian dengan berbuih karena

karbon dioksida dilepaskan CO3 +

2H+ → CO2 + H2O

Dengan larutan barium klorida

terbentuk endapan putih barium karb

onat

CO3 + Ba2+ → BaCO3

5 Kalsium Sitrat Terurai pda 230 0 CDapat menguraikan zat seperti sulfat,

fosfat. Diperoleh dari asm sitrat,

Kristal tak berbau berasa garam,

larut dalam air dan gliserol.

8

Page 9: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Jeruk Kapur Tulis (CaCO3)

Memeras dan mengukur volumenyaMengalihkan sari buah ke gelas piala 250 mL dan mendidihkannyaMenyaring padatan dan mengalihkan sari buah yang telah disaring ke gelas piala pertama

Menimbang 5 gr CaCO3 diatas gelas arloji 5 cmMencatat bobot gelas 1 plus CaCO3

Filtrat

Menambahkan serbuk CaCO3 kedalam sari jeruk sedikit demi sedikit sampai reaksi tidak teramati lagiMengaduk dengan batang gelas dan diamati gejala reaksiMenimbang sisa CaCO3 yang tersisa plus gelas arlojiMemanaskan campuran dan kemudian disaring menggunakan corong Buchner

Residu

Residu

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

5. Prosedur Kerja

9

Page 10: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Filtrat

Mengalihkan kedalam gelas piala 250 mLMemanaskan hingga volume berkurang 10 mLMemmasukkan dalam lemari pendingin dan diamati pembentukan kristalMenyaring dengan kertas saring yang telah ditimbang terlebih dahulu

Filtrat Kristal

Mengeringkan kristal dalam oven (100⁰C) dan ditimbang bobot kertas saring plus asam sitratMenghitung bobot asam sitrat yang diperoleh

Bobot asam sitrat 0,209 mg/ml

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

10

Page 11: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

6. Hasil Pengamatan

No Perlakuan Hasil Pengamatan

1 Memeras air buah limau dengan mengukur

volumenya

Volume air buah limau 50 ml

2 Menyaring buah limau

3 Mengalihkan sari buah limau kegelas piala 250

ml dan mendidihkan untuk mengkoagulasikan

proteinnya.

4 Menimbang sekitar 5 gram CaCO3 serbuk diatas

gelas arloji dan mencatat bobot gelas arloji

CaCO3

CaCO3 serbuk berwarna putih bobot

gelas arloji + CaCO3 = 47,0324 gr.

5 Menambahkan CaCO3 kedalam sari jeruk sedikit

demi sedikit sampai reaksi tidak teramati lagi.

Karena campuran cenderung berbusa, aduklah

Campuran berbusa dan lama kelamaan

busanya hilang dan berwarna campuran

11

Page 12: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

dengan batang pengaduk dan mengamati dari

dekat untuk melihat gejala reaksi.berwarna coklat kekuningan.

6 Memperhatikan pH larutan pada saat semua

asam sitrat telah terkonversi menjadi kalsium

sitrat.

pH = 10

7 Menentukan bobot CaCO3 yang tersisa plus

gelas arloji.

Bobot CaCO3 yang tersisa + gelas arloji

= 42,2012 gr.

8 Memanaskan campuran untuk mengendapkan

kalsium sitrat (zat ini menurun kelarutannya

dalam air panas dibandingkan dalam air dingin).

9 Menyaring campuran menggunakan kertas saring.

Filtrat pada gelas kimia dan residu

dikertas saring

10 Memanaskan kembali campuran dan

menambahkan H2SO4 sebanyak Ca3CO3 yang

digunakan.

Campuran berbusa saa tditambahkan

H2SO4 kemudian busanya hilang

11 Menambahkan air hingga volume campuran

mencapai 50 ml

12 Memanaskan campuran hingga volume menjadi

10 ml.

Volume campuran 10 ml warna

campuran merah bata

13 Mendinginkan campuran Terbentuk Kristal

14 Mengeringkan Kristal dalam oven dan menulis

bobot kertas saring yang telah ditimbang.

Kertas saring kosong 1,8 gr Kertas

saring kosong + Kristal = 1,862 gr

15 Menghitung bobot asam sitrat. Bobot asam sitrat = 20 %

12

Page 13: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

7. Pembahasan

Pada percobaan asam sitrat ini kita menggunakan buah jeruk lemon yang telah diperas, lalu

disaring sehingga mendapatkan sari dari buah jeruk tersebut. Setelah di dapatkan sari buahnya

kemudian di panaskan. Jika dipanaskan di atas 175 °C, asam sitrat terurai dengan melepaskan karbon

dioksida dan air. Reaksi yang terjadi:

C6H8O7(l) → C5H6O4(l) + CO2(g) + H2O(l)

Setelah selesai dipanaskan sari buah jeruk ditambahkan sedikit demi sedikit CaCO3 sebanyak 5

gr hingga tidak ada lagi reaksi. Tujuan penambahan bubuk CaCO3 yaitu untuk menghasilkan garam

kalsium kemudian akan membentuk garam kalsium sitrat. Kemudian mengukur pH larutan tersebut

dengan pH universal. Maka kita mendapatkan pH asam pada angka 10, pH tersebut di dapatkan pada

perasan jeruk lemon sebanyak 50 mL. Sari buah yang sudah di beri CaCO3 di panaskan hingga

terbentuk endapan. Asam sitrat mengandung banyak molekul air, dan air ini akan lepas jika

dipanaskan. Kemudian di saring kembali hingga endapan yang didapat. Reaksi yang terbentuk :

CaCO3(s) + C5H6O4(l) → CaC5HO2 ↓ + HCO3(l) + 2H2O(l)

Hal ini karena asam sitrat dengan ion kalsium membentuk garam kalsium sitrat yang mempunyai

kelarutan rendah dalam air. Kemudian endapan di beri H2SO4 sebanyak 4 mL. Penambahan H2SO4 ke

dalam endapan bertujuan untuk menguraikan asam sitrat. Untuk mengetahui tidak ada lagi reaksi pada

13

Page 14: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

penambahan CaCO3 dapat dilihat jika tidak ada lagi pembentukan gelembung dari penambahan

sejumlah bubuk CaCO3.

Kemudian di panaskan kembali hingga asam sitrat terurai dan menghasilkan larutan berwarna

kecoklatan, hati-hati pada saat memanaskan Hot Plate yang di gunakan jangan terlalu panas.

Kemudian menambahkan air panas kedalam campuran sampai volume total sekitar 50 mL. Kumpulkan

endapan kalsium sulfat dengan penyaring vakum, penggunaan penyaringan vakum untuk

mendapatkan filtrate dari asam sitrat tersebut, menggunakan corong buchner dan labu isap bersih.

Kemudian memindahkan hasil penyaringan tersebut kedalam gelas piala, dan mengurangi hasil filtrat

menjadi 10 mL dengan cara mendidihkan larutan beberapa saat. Setelah volume filtrate menjadi 10

mL, larutan tersebut didinginkan dengan es batu sehingga sampai terdapat endapan yang berbentuk

Kristal, didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin disebut bentuk monohidrat.

Kemudian menyaring filtrate tersebut sampai mendapatkan Kristal yang utuh. Setelah

didapatkan Kristal tersebut di panaskan di oven selama 15 menit pada suhu 1000C. Sehingga kita

mendapatkan bobo asam sitrat dari lemon tersebut sebanyak 20%. Asam sitrat tersebut biasanya

digunakan untuk membuat rasa asam pada minuman atau makanan. Keasaman asam sitrat

didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini

terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat. Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga

untuk mengendalikan pH larutan. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk

garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan pengkelatan, sehingga digunakan

sebagai pengawet dan penghilang kesadahan air.

8. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan dan hasil pengamatan yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa

dalam percobaan isolasi asam sitrat yang diambil dari sari jeruk lemon menggunakan sekelumit atau

beberapa metode yang dapat digunakan dari mereaksikan dengan kapur, proses penyaringan dan

pengendapan untuk mendapatkan kristal asam sitrat. Asam sitrat ini banyak digunakan untuk

menambah rasa asam pada beberapa makanan dan tumbuhan. Dan didapatkan bobot asam sitrat dari

lemon sebanyak 20%.

14

Page 15: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

15

Page 16: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

Pertanyaan Praktikum

1. Tulislah persamaan reaksi yang terlibat dalam percobaan ini, menggunakan rumus (C6H5O7 )H3

untuk asam sitrat, dengan atom hidrogen asam dituliskan diluar tanda kurung :

a. Reaksi kalsium karbonat dengan asam sitrat

b. Reaksi asam sulfat dengan endapan kalsium sitrat

2. Asam sitrat adalah asam hidroktrikarboksilat . Dapatkah senyawa ini membentuk lakton secara intra

molekuler? Mengapa?

Jawaban Pertanyaan

1. Persamaan reaksi yang terlibat dalam percobaan ini, menggunakan rumus (C6H5O7 )H3 untuk

asam sitrat

a) CaCO3 + (C6H5O7)H3 → CaC6 H5 O7 + 3HCO3

b) 3H2SO4 + 2CaC6H5O7 → 2(C6 H5O7 ) + Ca2 SO4

2. Iya, karena asam sitrat merupakan asam hidroksitrikarboksilat yang terdapat tiga gugus karboksil

sehingga dapat menyebabkan terbentuknya laktomn secara intra molekuler. Laktomn secara intra

molekuler dapat terjadi pada reaksi antara gugus hidroksil dan gugus karboksil yang terletak di

satu molekul dan reaksi itu terdapat pada asam sitrat

16

Page 17: 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat

Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

Daftar Pustaka

Anonim, (2010). Asam Sitrat. (online) Available : http://belajarkimia.wordpress.com diakses 5/04/2014

pukul 19:11 wita

Anonim. (2010). Jeruk Nipis. (online) Available : http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com diakses

5/04/2014 pukul 19:15 wita

Ahira, Anne. (2011). Jeruk. (online) Available : http://anneahira.com diakses 5/04/2014 pukul 19:19 wita

Cahya. (2010). Sifat Fisis dan Sifat Kimia Asam Sitrat. (online) Available : http://cahya.blogspot.com

diakses 5/04/2014 pukul 19:21 wita

Indah. (2013). Asam Sitrat. (online) Available : http://indah.blogspot.com diakses 5/04/2014 pukul 19:25

wita

Teaching, Team. (2014). Penuntun Praktikum Kimia Organik. Gorontalo : Lab. Kimia UNG

Yamin. (2013). Asam Sitrat. (online) Available : http://yaminanggri.blogspot.com diakses 5/04/2014

pukul 19:29 wita

17