BAB II ca recti

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    1/28

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Karsinoma rektum adalah karsinoma yang terjadi pada rektum. Secara

    anatomi rektum terbentang dari vertebra sakrum ke-3 sampai garis anorektal.

    Secara fungsional dan endoskopik, rektum dibagi menjadi bagian ampula dan

    sfingter. Bagian sfingter disebut juga annulus hemoroidalis, dikelilingi oleh

    muskulus levator ani dan fasia coli dari fasia supra-ani. Bagian ampula terbentang

    dari sakrum ke-3 ke diafragma pelvis pada insersi muskulus levator ani. Panjang

    rektum berkisar !-" cm, dengan keliling " cm pada rectosigmoid junction dan

    3" cm pada bagian ampula yang terluas. Pada orang de#asa dinding rektum

    mempunyai $ lapisan% mukosa, submukosa, muskularis &sirkuler dan

    longitudinal', dan lapisan serosa. 3-(

    Gambar 1. )natomi *ektum+

    4

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    2/28

    5

    Gambar 2. inea dentata+

    Persarafan rektum terdiri atas sistem simpatik dan parasimpatik. Serabut

    simpatik berasal dari pleksus mesenterikus inferior yang berasal dari lumbal , 3,

    dan $, serabut ini mengatur fungsi emisi air mani dan ejakulasi. Serabut

     parasimpatis berasal dari sakral , 3, dan $, serabut ini mengatur fungsi ereksi

     penis, klitoris dengan mengatur aliran darah ke dalam jaringan.

    /askularisasi daerah anorektum berasal dari arteri hemoroidalis superior,

    media, dan inferior. )rteri hemoroidalis superior yang merupakan kelanjutan dari

    arteri mesenterika inferior, arteri ini bercabang kiri dan kanan. )rteri

    hemoroidalis merupakan cabang arteri iliaka interna, arteri hemoroidalis inferior 

    cabang dari arteri pudenda interna. /ena hemoroidalis superior berasal dari ple0us

    hemoroidalis internus dan berjalan ke arah kranial ke dalam vena mesenterika

    inferior dan seterusnya melalui vena lienalis menuju vena porta. /ena ini tidak 

     berkatup sehingga tekanan dalam rongga perut menentukan tekanan di dalamnya.

    Karsinoma rektum dapat menyebar sebagai embolus vena ke dalam hati. /ena

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    3/28

    6

    hemoroidalis inferior mengalirkan darah ke vena pudenda interna, vena iliaka

    interna dan sistem vena kava.

    Pembuluh limfe daerah anorektum membentuk pleksus halus yang

    mengalirkan isinya menuju kelenjar limfe inguinal yang selanjutnya mengalir ke

    kelenjar limfe iliaka. Pembuluh rektum di atas garis anorektum berjalan seiring

    dengan vena hemoroidalis seuperior dan melanjut ke kelenjar limfe mesenterika

    inferior dan aorta.

    Karsinoma merupakan suatu proses pembelahan sel-sel &proliferasi' yang

    tidak mengikuti aturan baku proliferasi yang terdapat dalam tubuh &proliferasi

    abnormal'. Proliferasi ini di bagi atas non-neoplastik dan neoplastik, non-

    neoplastik dibagi atas %1

    a. 2iperplasia adalah proliferasi sel yang berlebihan. 2al ini dapat

    normal karena bertujuan untuk perbaikan dalam kondisi fisiologis

    tertentu misalnya kehamilan.

     b. 2ipertrofi adalah peningkatan ukuran sel yang menghasilkan

     pembesaran organ tanpa ada pertambahan jumlah sel.

    c. etaplasia adalah perubahan dari satu jenis tipe sel yang membelah

    menjadi tipe yang lain.

    d. 4isplasia adalah kelainan perkembangan selular, produksi dari sel

    abnormal yang mengiringi hiperplasia dan metaplasia. Produksi dari

    sel abnormal pada jumlah besar dan tendensi untuk tidak teratur.

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    4/28

    7

    2.2 Epidemiologi

    Pada tahun !!" di )merika Serikat, diperkirakan ada $".1! kasus baru

    karsinoma kolorektal di )merika Serikat. Pada "(.3!! kasus dilaporkan

     berhubungan dengan kematian, $+.+!! kasus karsinoma kolon dan .(!! kasus

    karsinoma rektum. Karsinoma kolorektal merupakan 5 dari kejadian kematian

    dari semua jenis karsinoma.3, !

    erujuk data 627 tahun !!3, di seluruh dunia dilaporkan lebih dari

    1$!.!!! kasus baru dan terjadi kematian pada hampir "!!.!!! kasus tiap

    tahunnya. Karsinoma rektum tercatat sebagai penyakit yang paling mematikan di

    dunia selain jenis karsinoma lainnya. 8amun, perkembangan teknologi dan juga

    adanya pendeteksian dini memungkinkan untuk disembuhkan sebesar "! persen,

     bahkan bisa dicegah.3,!,

    4ari seluruh pasien karsinoma rektum, 1!5 berumur lebih dari "! tahun.

    2anya "5 pasien berusia kurang dari $! tahun. 4i negara barat, laki 9 laki

    memiliki insidensi terbanyak mengidap karsinoma rektum dibanding #anita

    dengan rasio bervariasi dari %+ - 1%".3,$

    2. E!iologi Dan Pa!ofisiologi

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    5/28

    8

    2..1 Polip

    Kepentingan utama dari polip bah#a telah diketahui potensial untuk 

    menjadi karsinoma kolorektal. :volusi dari karsinoma itu sendiri merupakan

    sebuah proses yang bertahap, dimana proses dimulai dari hiperplasia sel mukosa,

    adenoma formation, perkembangan dari displasia menuju transformasi maligna

    dan invasifkarsinoma. )ktivasi onkogen, inaktivasi tumor supresi gen, dan delesi

    kromosomal memungkinkan perkembangan dari formasi adenoma, perkembangan

    dan peningkatan displasia dan invasif karsinoma.

    2..2 Idiopathic Inflammatory Bowel Disease

    2..2.1 Koli!is Ulsera!if 

    Kolitis ulseratif merupakan faktor risiko yang jelas untuk karsinoma kolon

    sekitar 5 dari pasien yang memiliki ri#ayat kronik kolitis ulseratif. *isiko

     perkembangan karsinoma pada pasien ini berbanding terbalik pada usia terkena

    kolitis dan berbanding lurus dengan keterlibatan dan keaktifan dari kolitis

    ulseratif. Pendekatan yang direkomendasikan untuk seseorang dengan risiko

    tinggi dari karsinoma kolorektal pada kolitis ulseratif dengan mengunakan

    kolonoskopi untuk menentukan kebutuhan akan total proktokolektomi pada pasien

    dengan kolitis yang durasinya lebih dari tahun. Sebuah studi prospektif 

    menyimpulkan bah#a kolektomi yang dilakukan dengan segera sangat esensial

    untuk semua pasien yang didiagnosa dengan displasia yang berhubungan dengan

    massa atau lesi, yang paling penting dari analisa mendemonstrasikan bah#a

    diagnosis displasia tidak menyingkirkan adanya invasif karsinoma.

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    6/28

    9

    2..2.2 Pen"a#i! $ro%n&s

    Pasien yang menderita penyakit ;rohn

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    7/28

    10

    kolorektal memiliki mekanisme yang berbeda, yaitu  familial adenomatous

     polyposis &>)P' dan hereditary non polyposis colorectal cancer  &28P;;'.

    2... 'AP &Familial Adenomatous Polyposis,

    ?en yang bertanggung ja#ab untuk >)P yaitu gen )P;, yang berlokasi

     pada kromosom "@. )danya defek pada )P; tumor supresor gen dapat

    menggiring kepada kemungkinan pembentukan karsinoma kolorektal pada umur 

    $! sampai "! tahun. Pada >)P yang telah berlangsung cukup lama, didapatkan

     polip yang sangat banyak untuk dapat dilakukannya kolonoskopi polipektomi

    yang aman dan adekuatA ketika hal ini terjadi, direkomendasikan untuk melakukan

     prophylactic subtotal colectomy  diikuti dengan endoskopi pada bagian yang

    tersisa. Screening  untuk polip harus dimulai pada saat usia muda. Pasien dengan

    >)P yang diberi $!! mg celeco0ib, dua kali sehari selama enam bulan

    mengurangi rata rata jumlah polip sebesar 5. ,3

    2...- +NP$$  Hereditary Non Polyposis Colorectal Cancer ,

    Pola autosomal dominan dari 28P;; termasuk  Lynch’s syndrome  dan

    . ?enerasi multipel yang dipengaruhi dengan karsinoma kolorektal muncul

     pada umur yang muda &C$" tahun', dengan predominan lokasi karsinoma pada

    kolon kanan. Karsinogenesis yang terakselerasi muncul pada 28P;;, pada

    keadaan ini adenoma kolon yang berukuran kecil dapat menjadi karsinoma dalam

    -3 tahun, bila dibandingkan dengan proses pada rata-rata karsinoma kolorektal

    yang membutuhkan #aktu -! tahun. ,3

    Pasien dengan 28P;; mempunyai kecenderungan untuk menderita

    karsinoma kolorektal pada umur yang sangat muda, dan screening  harus dimulai

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    8/28

    11

     pada umur ! tahun atau lebih dini " tahun dari umur anggota keluarga yang

     pertama kali terdiagnosa karsinoma kolorektal yang berhubungan 28P;;.

    Prognosis dari pasien 28P;; terlihat lebih baik daripada pasien dengan

    karsinoma kolon sporadik. 4ari penelitian menunjukkan bah#a pasien dengan

    28P;; kurang mendapat manfaat dari kemoterapi adjuvan berdasarkan

    kombinasi fluorourasil daripada pasien tanpa kelainan ini. ,3

    2..- Die!

    asyarakat yang diet tinggi lemak, tinggi kalori, daging dan diet rendah

    serat berkemungkinan besar untuk menderita karsinoma kolorektal pada

    kebanyakan penelitian, meskipun terdapat juga penelitian yang tidak 

    menunjukkan adanya hubungan antara serat dan karsinoma kolorektal. )da dua

    hipotesis yang menjelaskan mekanisme hubungan antara diet dan risiko

    karsinoma kolorektal. =eori pertama adalah pengakumulasian bukti epidemiologi

    untuk asosiasi antara resistensi insulin dengan adenoma dan karsinoma kolorektal.

    ekanismenya adalah menkonsumsi diet yang berenergi tinggi mengakibatkan

     perkembangan resistensi insulin diikuti dengan peningkatan level insulin,

    trigliserida dan asam lemak tak jenuh pada sirkulasi. >aktor sirkulasi ini mengarah

     pada sel epitel kolon untuk menstimulus proliferasi dan juga memperlihatkan

    interaksi oksigen reaktif. Pemaparan jangka panjang hal tersebut dapat

    meningkatkan pembentukan karsinoma kolorektal. 2ipotesis kedua adalah

    identifikasi berkelanjutan dari agen yang secara signifikan menghambat

    karsinogenesis kolon secara eksperimental. 4ari pengamatan tersebut dapat

    disimpulkan mekanismenya, yaitu hilangnya fungsi pertahanan lokal epitel

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    9/28

    12

    disebabkan kegagalan diferensiasi dari daerah yang lemah akibat terpapar toksin

    yang tak dapat dikenali dan adanya respon inflamasi fokal, karakteristik ini

    didapat dari bukti teraktifasinya enDim ;7E- dan stres oksidatif dengan lepasnya

    mediator oksigen reaktif. 2asil dari proliferasi fokal dan mutagenesis dapat

    meningkatkan resiko terjadinya adenoma dan aberrant crypt foci. Proses ini dapat

    dihambat dengan &a' demulsi yang dapat memperbaiki permukaan lumen kolonA

    &b' agen anti-inflamasiA atau &c' anti-oksidan. Kedua mekanisme tersebut,

    misalnya resistensi insulin yang berperan melalui tubuh dan kegagalan pertahanan

    fokal epitel yang berperan secara lokal, dapat menjelaskan hubungan antara diet

    dan resiko karsinoma kolorektal.+,

    2../ Ga"a +id*p

    Pria dan #anita yang merokok kurang dari ! tahun mempunyai risiko tiga

    kali untuk memiliki adenokarsinoma yang kecil, tapi tidak untuk yang besar.

    Sedangkan merokok lebih dari ! tahun berhubungan dengan risiko dua setengah

    kali untuk menderita adenoma yang berukuran besar.$

    4iperkirakan "!!!-+!!! kematian karena karsinoma kolorektal di

    )merika dihubungkan dengan pemakaian rokok.Pemakaian alkohol juga

    menunjukkan hubungan dengan meningkatnya risiko karsinoma kolorektal.$

    Pada berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan antara aktifitas,

    obesitas dan asupan energi dengan karsinoma kolorektal. nteraksi antara obesitas

    dan aktifitas fisik menunjukkan penekanan pada aktifitas prostaglandin intestinal,

    yang berhubungan dengan risiko karsinoma kolorektal. The Nurses Health Study

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    10/28

    13

    telah menunjukkan hubungan yang berkebalikan antara aktifitas fisik dengan

    terjadinya adenoma, yang dapat diartikan bah#a penurunan aktifitas fisik akan

    meningkatkan risiko terjadinya adenoma.(,$

    2..0 Usia

    Proporsi dari semua karsinoma pada orang usia lanjut &F (" tahun' pria

    dan #anita adalah (5 dan "(5. >rekuensi karsinoma pada pria berusia lanjut

    hampir + kali &" per !!.!!! orang per tahun' dan pada #anita berusia lanjut

    sekitar $ kali &1 per !!.!!! orang per tahun' bila dibandingkan dengan orang

    yang berusia lebih muda &3!-($ thn'. Sekitar setengah dari karsinoma yang

    terdiagnosa pada pria yang berusia lanjut adalah karsinoma prostat &$" per 

    !!.!!!', karsinoma paru-paru & per !!.!!!' dan karsinoma kolon &+( per 

    !!.!!!'. nsidensi berdasarkan usia diba#ah ! tahun sebesar !,!5, !-3$

    tahun sebesar !,15, 3"-$$ tahun sebesar 3,"5, $"-"$ tahun sebesar !,15, ""-($

    tahun sebesar +,(5, ("-+$ tahun sebesar ",15, +"-$ tahun sebesar ,5, dan

    G " sebesar ,35."

    2.- anifes!asi Klinis

    2.-.1 Geala Klinis

    =anda dan gejala yang mungkin muncul pada karsinoma rektum antara

    lain ialah%3,$,",(

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    11/28

    14

    • Perubahan pada kebiasaan B)B atau adanya darah pada feses, baik itu darah

    segar maupun yang ber#arna hitam.

    • 4iare, konstipasi atau merasa bah#a isi perut tidak benar benar kosong saat

    B)B

    • >eses yang lebih kecil dari biasanya

    • Keluhan tidak nyama pada perut seperti sering flatus, kembung, rasa penuh

     pada perut atau nyeri

    • Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya

    • ual dan muntah,

    • *asa letih dan lesu

    • Pada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urinarius dan nyeri pada

    daerah gluteus.

    2.-.2 +is!ologi

    2istologi merupakan suatu faktor penting dalam hal etiologi, penanganan

    dan prognosis dari karsinoma. Secara mikroskopis karsinoma kolorektal

    mempunyai derajat diferensiasi yang berbeda-beda, tidak hanya dari tumor yang

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    12/28

    15

    satu dengan tumor yang lain tetapi juga dari area ke area pada tumor yang sama,

    mereka cenderung mempunyai morfologi yang heterogen. ?ambaran

    histopatologis yang paling sering dijumpai adalah tipe adenokarsinoma &1!-1"5',

    adenokarsinoma musinosa &+5', signet ring cell carcinoma &-$5', dan sarkoma

    &!,-35'.(,(

    2.-. e!as!asis

    etastasis ke kelenjar limfa regional ditemukan pada $!-+!5 kasus pada

    saat direseksi. nvasi ke pembuluh darah vena ditemukan pada lebih (!5 kasus.

    etastase sering ke hepar, cavum peritoneum, paru-paru, diikuti kelenjar adrenal,

    ovarium dan tulang. etastase ke otak sangat jarang, dikarenakan jalur limfatik 

    dan vena dari rektum menuju vena cava inferior, maka metastase karsinoma

    rektum lebih sering muncul pertama kali di paru-paru. Berbeda dengan kolon

    dimana jalur limfatik dan vena menuju vena porta, maka metastase karsinoma

    kolon pertama kali paling sering di hepar.(

    2./ DIAGN3SIS DAN STAGING

    2./.1 Diagnosis

    2./.1.1 Anamnesis

    =anda dan gejala yang mungkin muncul pada karsinoma rektal antara lain

    ialah%3,$,",(

    • Perubahan pada kebiasaan B)B atau adanya darah pada feses, baik itu darah

    segar maupun yang ber#arna hitam.

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    13/28

    16

    • 4iare, konstipasi atau merasa bah#a isi perut tidak benar benar kosong saat

    B)B

    • >eses yang lebih kecil dari biasanya

    • Keluhan tidak nyama pada perut seperti sering flatus, kembung, rasa penuh

     pada perut atau nyeri

    • Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya

    • ual dan muntah,

    • *asa letih dan lesu

    • Pada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urinarius dan nyeri pada

    daerah gluteus.

    )da beberapa tes pada daerah rektum dan kolon untuk mendeteksi karsinoma

    rektal, diantaranya ialah %3,$,",$,(

    2./.1.2 Pemeri#saan fisi# 

     Digital rectal examination (D!" dapat digunakan sebagai pemeriksaan

    skrining a#al. Kurang lebih +" 5 karsinoma rektum dapat dipalpasi pada

     pemeriksaan rektal, pemeriksaan digital akan mengenali tumor yang terletak 

    sekitar ! cm dari rektum, tumor akan teraba keras dan menggaung."

    )da gambaran khas dari pemeriksaan colok dubur, yaitu indurasi dan

    adanya suatu penonjolan tepi, dapat berupa %"

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    14/28

    17

    a. suatu pertumbuhan a#al yang teraba sebagai indurasi seperti cakram yaitu

    suatu plateau kecil dengan permukaan yang licin dan berbatas tegas.

     b. suatu pertumbuhan tonjolan yang rapuh, biasanya lebih lunak, tetapi

    umumnya mempunyai beberapa daerah indurasi dan ulserasi.

    c. suatu bentuk khas dari ulkus maligna dengan tepi noduler yang menonjol

    dengan suatu kubah yang dalam &bentuk ini paling sering'

    d. suatu bentuk karsinoma anular yang teraba sebagai pertumbuhan bentuk 

    cincin

    2./.1. Pemeri#saan labora!ori*m

    Pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan ;:) &Carcinoma !mbryonic

     #ntigen' dan Hji  faecal occult blood test   &>7B=' untuk melihat perdarahan di

     jaringan.3,$

    2./.1.- Pemeri#saan pen*nang

    ' 4apat pula dengan  Barium :nema, yaitu ;airan yang mengandung barium

    dimasukkan melalui rektum kemudian dilakukan seri foto *ontgen pada traktus

    gastrointestinal ba#ah.3,$

    http://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspx

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    15/28

    18

    Gambar . esi apple core pada barium enema 0 ray.

    ' Sigmoidoskopi, yaitu sebuah prosedur untuk melihat bagian dalam rektum dan

    sigmoid apakah terdapat polip kakner atau kelainan lainnya. )lat sigmoidoskop

    dimasukkan melalui rektum sampai kolon sigmoid, polip atau sampel jaringan

    dapat diambil untuk biopsi.,3

    Gambar -. Pemeriksaan flexible sigmoidoscopy

    3' Kolonoskopi yaitu sebuah prosedur untuk melihat bagian dalam rektum dan

    sigmoid apakah terdapat polip,karsinoma atau kelainan lainnya. )lat

    kolonoskop  dimasukkan melalui rektum sampai kolon sigmoid, polip atau

    sampel jaringan dapat diambil untuk biopsi.,3

    http://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspx

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    16/28

    19

    $' Biopsi. Iika ditemukan tumor dari salah satu pemeriksaan diatas, biopsi harus

    dilakukan. Secara patologi anatomi, adenokarsinoma merupakan jenis yang

     paling sering yaitu sekitar 1! sampai 1"5 dari karsinoma usus besar. Ienis

    lainnya ialah karsinoma sel skuamosa, karsinoid tumor,  adenos$uamous

    carcinomas% dan undifferentiated tumors&,3

    "' ;= scan. Prosedur pemeriksaan ;= Scan adalah sebagai berikut% pemotretan

    a#al J permulaan dilakukan dengan tabung yang di biarkan diam, sedangkan

     pasien dengan mejanya yang tidak digerakkan. 2asilnya adalah sama dengan

    foto roentgen biasa. ni disebut topogram atau skanogram.,3

    ?ambaran yang bisa terlihat pada ;= Scan meliputi%

    =umor rektum terlihat sebagai massa fokal dengan densitas seperti soft

    tissue di samping lumen rectum yang berisi gas atau Dat kontras larut air 

     per oral ?astrografin 5. Iika dengan kontras, maka digunakan

    ?astrografin 5 dan jam sebelum pemeriksaan untuk mendapatkan

    opasitas lumen.

    • Striktura maligna terlihat sebagai penebalan dinding rektum yang akan

    terlihat konsentris jika bidang dilakukannya ;= Scan tegak lurus terhadap

    sumbu panjang rektum.

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    17/28

    20

    Gambar 0. ?ambaran ;= scan rektum normal potongan aksial 

    Gambar 4. ;= Scan potongan aksial karsinoma rektum dengan penebalandinding rektum

    • Penyebaran tumor ekstrarektal dapat terlihat sebagai gambaran yang sulit

    dibedakan antara batas rektum dengan jaringan lemak antara rektum dan

     jaringan sekitarnya, serta adanya fat stranding  dan nodularitas.

    • 7tot yang terinvasi dapat terlihat membesar.

    • ?ambaran ;= scan dapat membantu dalam pemilihan operasi, di mana

    tumor dengan staging = atau = dapat dioperasi dengan simple resection

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    18/28

    21

    atau lo# anterior resection, sedangkan tumor yang lebih lanjut &=3'

    mungkin memerlukan abdominoperineal resection atau anterior resection,

    tergantung letaknya. *adioterapi atau kemoterapi ajuvan dapat pula

    dilakukan.,3

    Gambar 5.  ;= Scan potongan aksial karsinoma rektum dengan adanya

     penebalan sirkumferensial pada mukosa rektum.

    Gambar 6. ;= Scan potongan aksialkarsinoma rektum

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    19/28

    22

    (' *

    Pencitraan resonansi magnetic &*' merupakan salah satu pemeriksaan

    diagnostik dalam ilmu kedokteran, khususnya radiologi, yang menghasilkan

    gambaran potongan tubuh manusia dengan menggunakan medan magnet tanpa

    menggunakan sinar 0.,3

    Keuntungan *%

    - =idak memakai sinar 0

    - =idak merusak kesehatan pada penggunaan yang tepat

    - Banyak pemeriksaan yang dapat dikerjaan tanpa memerlukan Dat kontras.

    Kekurangan *%

    - Biaya mahal

    - 6aktu pemeriksaan cukup lama

    - Pasien yang mengandung metal tidak dapat diperiksa terutama alat pacu

     jantung, sedangkan pasien dengan 'ire  dan  sten  maupun  pen  boleh

    diperiksa.

    - Pasien claustrofobi & takut ruang sempit ', perlu anestesi umum.

    Gambar 17.?ambar * potongan aksial karsinoma rektum

    2./.2 S!aging

    The #merican oint Committee on Cancer (#CC" memperkenalkan TN) 

     staging system, yang menempatkan karsinoma menjadi satu dalam $ stadium

    &Stadium -/'. +

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    20/28

    23

    Tabel 1. Stadium karsinoma rektum

    Stadium 4eskripsi

    ! Karsinoma  ditemukan hanya pada bagian paling dalam

    rektum.yaitu pada mukosa saja. 4isebut juga carcinoma in situ&

    Karsinoma telah menyebar menembus mukosa sampai lapisan

    muskularis dan melibatkan bagian dalam dinding rektum tapi

    tidak menyebar kebagian terluar dinding rektum ataupun keluar 

    dari rektum. 4isebut juga Du*es # rectal cancer&

    Karsinoma telah menyebar keluar rektum kejaringan terdekat

    namun tidak menyebar ke limfonodi. 4isebut juga  Du*es +

    rectal cancer .

    3 Karsinoma telah menyebar ke limfonodi terdekat, tapi t idak  

    Gambar 11. Stadium karsinoma rektum+

    http://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspx

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    21/28

    24

    menyebar kebagian tubuh lainnya. 4isebut juga  Du*es C rectal 

    cancer .

    $ Karsinoma telah menyebar kebagian lain tubuh seperti hati, paru,

    atau ovarium. 4isebut juga Du*es D rectal cancer 

    Gambar 12.CT staging system for rectal cancer +

    http://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspx

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    22/28

    25

    Gambar 1. TN) staging    untuk 

    karsinoma rektum+

    Gambar 1-. #natomic staging,prognostic dari karsinoma rektum.+

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    23/28

    26

    7rgan yang paling sering menjadi lokasi metastasis jauh karsinoma rektum

    adalah hepar. etastasis hepar terlihat pada ;= Scan sebagai daerah hipodens

     berbatas tegas &dibandingkan dengan parenkim hepar normal' pada fase vena

     portal, setelah injeksi kontras intravena. Pada fase arterial yang lebih a#al,

    metastasis hepar dapat terlihat sebagai rim enhancement atau hiperdens atau

    isodens dibandingkan parenkim hepar normal.

    Gambar 1/.;= scan potongan aksial hepar dengan kontras, terlihat lesi hipodens

     pada lobus kanan hepar yang merupakan metastasis adenokarsinoma rektum.

    etastasis hepar dapat dioperasi reseksi jika ukurannya kecil &3 cm',

     berjumlah 3, dan lokasi yang dapat dijangkau. Iika tidak sesuai untuk dilakukan

    reseksi maka dapat dilakukan intra-arterial chemotherapy.

    etastasis pulmo lebih sering ditemukan pada karsinoma rektum letak 

     ba#ah daripada letak atas atau karsinoma kolon. 2al ini terjadi karena tumor 

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    24/28

    27

    rektum letak ba#ah didrainase menuju vena sistemik &melalui vena iliaca interna'

    dan tidak menuju sistem vena porta &melalui vena mesenterica inferior atau

    superior', yang terjadi pada tumor kolon dan rektum letak atas. 7leh karena itu,

     pada tumor rektum letak rendah sering ditemukan metastasis ke pulmo tetapi tidak 

    ke hepar.

    7rgan-organ lain yang sering menjadi lokasi metastasis termasuk kelenjar 

    adrenal, peritoneum, dan omentum. etastasis adrenal ditandai dengan

     pembesaran &Gcm', asimetri, dan heterogenitas.etastasis pada tulang dan otak 

    termasuk jarang.

    2.0 PENATA8AKSANAAN

    Berbagai jenis terapi tersedia untuk pasien karsinoma rektum.Beberapa

    adalah terapi standar dan beberapa lagi masih diuji dalam penelitian klinis. =iga

    terapi standar untuk karsinoma rektum yang digunakan antara lain ialah %1

    2.0.1 Pembeda%an

    Pembedahan merupakan terapi yang paling laDim digunakan terutama

    untuk stadium dan karsinoma rektum, bahkan pada pasien suspek dalam

    stadium juga dilakukan pembedahan. eskipun begitu, karena kemajuan ilmu

    dalam metode penentuan stadium karsinoma, banyak pasien karsinoma rektum

    dilakukan  pre-surgical treatment   dengan radiasi dan kemoterapi. Penggunaan

    kemoterapi sebelum pembedahan dikenal sebagai neoadju.ant chemotherapy, dan

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    25/28

    28

     pada karsinoma rektum, neoadju.ant chemotherapy  digunakan terutama pada

    stadium dan . Pada pasien lainnya yang hanya dilakukan pembedahan,

    meskipun sebagian besar jaringan karsinoma sudah diangkat saat operasi,

     beberapa pasien masih membutuhkan kemoterapi atau radiasi setelah pembedahan

    untuk membunuh sel karsinoma yang tertinggal.$,(

    ndikasi dan kontra indikasi eksisi lokal karsinoma re k tum

    . ndikasi

    • =umor bebas, berada cm dari linea dentata

    • = atau = yang dipastikan dengan pemeriksaan ultrasound

    • =ermasuk 'ell-differentiated   atau moderately 'ell differentiated   secara

    histologi

    • Hkuran kurang dari 3-$ cm

    . Kontraindikasi

    • =umor tidak jelas

    • =ermasuk =3 yang dipastikan dengan ultrasound

    • =ermasuk /oorly differentiated  secara histologi

    2.0.2 (adiasi

    Sebagai mana telah disebutkan, untuk banyak kasuskarsinoma rektum

    stadium dan lanjut, radiasi dapat menyusutkan ukuran tumor sebelum

    dilakukan pembedahan. Peran lain radioterapi adalah sebagai terapi tambahan

    untuk pembedahan pada kasus tumor lokal yang sudah diangkat melalui

     pembedahan, dan untuk penanganan kasus metastasis jauh tertentu. =erutama

    ketika digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi, radiasi yang digunakan

    setelah pembedahan menunjukkan telah menurunkan resiko kekambuhan lokal di

     pelvis sebesar $(5 dan angka kematian sebesar 15.Pada penanganan metastasis

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    26/28

    29

     jauh, radiasi telah berguna mengurangi efek lokal dari metastasis tersebut,

    misalnya pada otak.*adioterapi umumnya digunakan sebagai terapi paliatif pada

     pasien yang memiliki tumor lokal yang unresectable&3,$,$

    Dosis (adiasi

    a. Preopera!if 

    • Iangka pendek% " ?y dengan fraksinasi " 0 " ?y

    • Iangka panjang% "! ?y dengan fraksinasi " 0 ?y

    Hntuk teknik *= dengan  simultaneous integrated boost &SB' dapat

    dipertimbangkan pemberian dosis seperti contoh berikut%

    • Kasus =38!- P=/ & standard ris* ' 9 $" ?y dengan , ?yJfraksi, P=/ &high-

    ris* ' 9 "! ?y dengan ?yJfraksi

    • Kasus =$8!- P=/ & standard ris* ' 9 $".1 ?y dengan ,+ ?yJfraksi, P=/ &high

    ris* ' 9 "$ ?y dengan ?yJfraksi

    b. Pas9aopera!if 

    • $" ?y 9 (! ?y dengan fraksinasi " 0 !! c?y

    Pada kasus dengan batas margin positifJ  gross residual disease, dosis

    diberikan antara "$ 9 (! ?y. Hntuk teknik *= dengan  simultaneous integrated 

    boost &SB' dapat dipertimbangkan pemberian dosis seperti contoh berikut%

    • P=/ &standard risk' 9 $",1 ?y dengan ,+ ?yJfraksi

    • P=/ &high risk' 9 "$ ?y dengan ?yJfraksi

    2.0. Kemo!erapi

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    27/28

    30

     #dju.ant chemotherapy dipertimbangkan pada pasien dimana tumornya

    menembus sangat dalam atau tumor lokal yang bergerombol & Stadium lanjut

    dan Stadium '. =erapi standarnya ialah dengan fluorouracil, &"->H'

    dikombinasikan dengan leucovorin dalam jangka #aktu enam sampai dua belas

     bulan. "->H merupakan anti metabolit dan leucovorin memperbaiki respon.

    Kemoterapi lainnya, levamisole, &meningkatkan sistem imun, dapat menjadi

    substitusi bagi leucovorin. enurunkan angka kekambuhan kira 9 kira "5 dan

    menurunkan angka kematian kira 9 kira sebesar !5.3,$,$

    2.4 P(3GN3SIS

    Secara keseluruhan 0-year sur.i.al rates untuk karsinoma rektum adalah

    sebagai berikut %$

    a. Stadium - +5

     b. Stadium - "$5

    c. Stadium - 315

    d. Stadium / - +5

    ima puluh persen dari seluruh pasien mengalami kekambuhan yang dapat

     berupa kekambuhan lokal, jauh maupun keduanya. Kekambuhan lokal lebih

    sering terjadi pada.Penyakit kambuh pada "-3!5 pasien, biasanya pada tahun

     pertama setelah operasi. >aktor 9 faktor yang mempengaruhi terbentuknya

    rekurensi termasuk kemampuan ahli bedah, stadium tumor, lokasi, dan kemapuan

    untuk memperoleh batas - batas negatif tumor.$

  • 8/17/2019 BAB II ca recti

    28/28

    31