bio.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN KACANG HIJAU

Disusun Oleh:Nama: Alvinda Rian JannatinNo: 06Kelas: X IPA 4

SMA NEGERI 3 SRAGENTAHUN PELAJARAN 2015 / 2016KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah menyelesaikan tugas mata pelajaran biologi dengan tujuan memenuhi tugas praktikum dengan membahas pengaruh jenis media tanam terhadap kecepatan perkecambahan dan pertumbuhan kacang hijau.Media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji Kacang Hijau. Mulai dari daya intermolekul, tekstur media tersebut dan lain-lain. Apabila media tanam memiliki daya intermolekul yang kecil maka kecepatan perkecambahan juga akan lambat dikarenakan biji sulit dalam menyerap air. Karya tulis ini membahas pengaruh perbedaan jenis media tanam terhadap pertumbuhan kacang hijau serta penyebab mengapa kacang hijau tumbuh dengan kecepatan yang berbeda karena media tanam yang berbeda pula. Dengan mengerjakan dan membaca karya tulis ini, diharapkan kita dapat mengetahui faktor penyebab kecepatan pertumbuhan kacang hijau.

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULiKATA PENGANTARiiDAFTAR ISIiiiBAB IPENDAHULUAN1A. Latar Belakang Masalah1B. Rumusan Masalah2C. Tujuan Penelitiian2D. Manfaat Penelitian2BAB IITINJAUAN PUSTAKA3A. Dasar Teori3B. Kajian dan Hasil Penelitian11C. Hipotesis 12BAB IIIBAHAN DAN METODE PENELITIAN13A. Alat dan Bahan13B. Langkah Kerja13BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN14A. Variabel 14B. Pengujian Hipotesis14C. Data Pengamatan Panjang Batang Kacang Hijau15D. Pembahasan16E. Analisis Data18BAB VKESIMPULAN DAN SARAN20A. Kesimpulan20B. Saran20DAFTAR PUSTAKA21LAMPIRAN22

15BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahDalam perkecambahan, biji selalu mengalami pertumbuhan dan mengalami perkembangan. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume karena adanya penambahan substansi (bahan dasar) yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali). Sedangkan, perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan yang tidak dapat diukur. Pertumbuhan dalam suatu perkecambahan biji dapat langsung diukur apabila tunasnya sudah keluar dan tumbuh. Sama halnya dengan pertumbuhan, perkembangan juga dapat dilihat dari tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja struktur tubuh kecambah yang mulai ada dari awal/tunas. Seperti pada awalnya, berkembang batang, akar, dan sebagainya.Pertumbuhan dan perkembangan suatu kecambah biji akan selalu berbeda-beda tergantung media tanam yang dipakai dan unsur-unsur yang terdapat dalam media tanam tersebut.Media tanam merupakan media/tempat dimana tanaman/biji dapat tumbuh dan berkembang didalamnya. Contohnya seperti tanah, air, kapas, dan sejenis lainnya. Saat ini, di kehidupan sehari-hari atau dalam perkebunan, tanah selalu menjadi media tanam bagi benih yang akan ditanam. Tapi, dalam kegiatan penelitian, siswa-siswi selalu memakai kapas untuk perkecambahan biji mereka. Sedangkan, media tanam yang menggunakan air biasanya dikhususkan untuk tumbuhan hidroponik. Dalam hal ini, dapat terlihat bahwa kegunaan antara berbagai media tanam itu berbeda-beda. Tidak hanya kegunaannya saja tapi pengaruhnya terhadap perkecambahan suatu biji.Pengaruh tersebut dapat disebabkan karena setiap media tanam mengandung unsur-unsur dan struktur yang berbeda-beda.

B. Rumusan MasalahAdapun beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini adalah:1. Apakah media kapas adalah media yang tebaik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?

C. Tujuan Penelitiian1. Melakukan penelitian pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.2. Mengetahui pengaruh berbagai media tanam (tanah dan kapas) terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.

D. Manfaat Penelitian1. Mampu memilih media tanam yang sesuai bagi tumbuhan2. Mengetahui pengaruh media tanam terhadap laju pertumbuhan kacang hijau3. Mengetahui factor apa saja yang membedakan media tanam

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori1. Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPertumbuhan adalah proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume, dan jumlah) yang sifatnya irreversibel (tidak dapat kembali ke keadaan semula) dan kuantitatif ( dapat diukur ). Sedangakan perkembangan merupakan proses perubahan/proses menuju kedewasaan. Dalam proses tersebut, terjadi diferensiasi sel (perubahan struktur dan fungsi sel), sifatnya irreversible (tidak dapat kembali ke keadaan semula) dan kualitatif ( tidak dpat diukur).Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangana. Faktor dalam (internal)1) Hormon tumbuhan2) Kematangan embrioEmbrio harus mengalami pematangan oleh hormon hormon agar mengalami proses diferensiasi sel, histogenesis, dan organogenesis sehingga terbentuk kecambah dan berkembang menjadi individu baru.3) Faktor genetisGen yang diturunkan dari tanaman induk ke embrio bisa saja gen dominan, sehingga tumbuhan dapat bersaing mendapatkan nutrisi dengan tumbuhan lain. Atau gen resesif yang tumbuh tidak optimal dan tidak mampu bersaing dengan tumbuhan lain.b. Faktor luar (eksternal)1) Kelembaban udaraJika kelembaban udara rendah, laju transpirasi meningkat sehingga penyerapan air dan zat zat mineral juga meningkat. Hal ini akan membuat pertumbuhan tanaman meningkat. Begitu juga sebaliknya.2) Intensitas cahayaFotosintesis hanya bisa terjadi jika ada cahaya. Jika tidak ada cahaya, fotosintesis tidak akan terjadi sehingga tidak tersedia sumber energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Intensitas cahaya juga berpengaruh terhadap kerja lastic auksin.3) SuhuHormon hanya dapat bekerja optimal jika suhu lingkungan juga optimal. Jika suhu melebihi optimal, aktivitas hormon akan berkurang. Demikian juga jika suhu terlalu rendah, reaksi kimia di dalam sel akan terganggu sehingga pertumbuhan juga terganggu.4) NutrisiNutrisi diperlukan sebagai sumber energi dan sebagai penyusun komponen komponen sel bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Jika tumbuhan kekurangan nutrisi, akan mengalami defisiensi.5) Kadar oksigen (areasi)Oksigen di dalam tanah diperlukan oleh akar untuk melakukan respirasi. Respirasi akar akan bermanfaat dalam perkembangan sel sel akar dan juga berguna untuk membantu penyerapan nutrisi dari dalam tanah.6) Kadar airAir yang cukup diperlukan untuk meningkatkan kadar oksigen dari dalam tanah. Air juga berperan dalam peristiwa imbibisi yang menyebabkan perubahan kondisi di dalam sel sehingga lastic lastic pertumbuhan diaktifkan.2. PerkecambahanPerkecambahan adalah salah satu tahap yang termasuk ke dalam rangkaian proses pertumbuhan dan perkembangan berupa tumbuhnya embrio yang terdapat pada biji. Embrio tersebut akan tumbuh menjadi plantula (tumbuhan kecil) yang akan tumbuh semakin besar menjadi tumbuhan dewasa. Perkecambahan suatu biji dipengaruhi oleh faktor-faktor. Dalam perkecambahan biji Kacang Hijau ini, dasar teori yang digunakan adalah teori Totipotensi yang ditulis oleh SCHLEIDEN dan SCHWANN (Suryowinoto dan Suryowinoto,1977) yang menyatakan bahwa teori totipotensi adalah bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, kalau dibudidayakan di dalam media yang sesuai, akan dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang sempurna, artinya dapat bereproduksi, berkembangbiak secara normal melalui biji atau spora.Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan:a. Faktor Dalam Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan benih antara lain : 1) Tingkat kemasakan benih Benih yang dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tercapai tidak mempunyai viabilitas yang tinggi karena belum memiliki cadangan makanan yang cukup serta pembentukan embrio belum sempurna (Sutopo, 2002). Pada umumnya sewaktu kadar air biji menurun dengan cepat sekitar 20 persen, maka benih tersebut juga telah mencapai masak fisiologos atau masak fungsional dan pada saat itu benih mencapat berat kering maksimum, daya tumbuh maksimum atau dengan kata lain benih mempunyai mutu tertinggi (Kamil, 1979).2) Ukuran benih Benih yang berukuran besar dan berat mengandung cadangan makanan yang lebih banyak dibandingkan dengan yang kecil pada jenis yang sama. Cadangan makanan yang terkandung dalam jaringan penyimpan digunakan sebagai sumber energi bagi embrio pada saat perkecambahan (Sutopo, 2002). Berat benih berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan dan produksi karena berat benih menentukan besarnya kecambah pada saat permulaan dan berat tanaman pada saat dipanen (Blackman, dalam Sutopo, 2002). 3) Dormansi Benih dikatakan dormansi apabila benih tersebut sebenarnya hidup tetapi tidak berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap telah memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan atau juga dapat dikatakan dormansi benih menunjukkan suatu keadaan dimana benih-benih sehat (lasti) namun gagal berkecambah ketika berada dalam kondisi yang secara normal baik untuk berkecambah, seperti kelembaban yang cukup, suhu dan cahaya yang sesuai (Lambers 1992, Schmidt 2002). b. Penghambat perkecambahan Menurut Kuswanto (1996), penghambat perkecambahan benih dapat berupa kehadiran inhibitor baik dalam benih maupun di permukaan benih, adanya larutan dengan nilai lastic yang tinggi serta bahan yang menghambat lintasan lasticc atau menghambat laju respirasi.Dalam perkecambahan, biji selalu mengalami pertumbuhan dan mengalami perkembangan. Pertumbuhan dalam suatu perkecambahan biji dapat langsung diukur apabila tunasnya sudah keluar dan tumbuh. Sama halnya dengan pertumbuhan, perkembangan juga dapat dilihat dari tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja struktur tubuh kecambah yang mulai ada dari awal/tunas. Seperti pada awalnya, berkembang batang, akar, dan sebagainya. Pertumbuhan dan perkembangan suatu kecambah biji akan selalu berbeda-beda tergantung media tanam yang dipakai dan lasti-unsur yang terdapat dalam media tanam tersebut.Media tanam merupakan media/tempat dimana tanaman/biji dapat tumbuh dan berkembang didalamnya. Contohnya seperti tanah, sekam, kapas, dan sejenis lainnya. Medium yang baik untuk perkecambahan haruslah memiliki sifat fisik yang baik, gembur, mempunyai kemampuan menyerap air dan bebas dari organisme penyebab penyakit terutama cendawan (Sutopo, 2002). Banyak media tanam yang bisa dipilih untuk tanaman kita. Meskipun begitu, sebagian besar kegiatan pertanian dan pertamanan sampai saat ini masih bergantung kepada tanah. Mahluk-mahluk hidup di dalam tanah membantu memecah materi sisa tumbuhan dan bangkai hewan menjadi zat hara, yang kemudian diserap oleh akar tumbuhan. Dalam media tanam / tumbuh, tanah memiliki peran yang penting di bidang pertanian maupun perkebunan. Sebelumnya, dijelaskan terlebih dahulu, sifat fisik tanah dan apa saja yang terkandung dalam tanah sehingga menyebabkan tanah sering dipakai sebagai media tanam. Ada dua jenis menia tanam, yaitu :1) Media tanam anorganikMedia tanam anorganik adalah Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan lastic umumnya berasal dari komponen benda mati.2) Media tanam lasticMedia tanam lastic adalah Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan lastic umumnya berasal dari komponen organisme hidup.3. Teori mengenai Media TanamBanyak media tanam yang bisa dipilih untuk tanaman kita.Meskipun begitu, sebagian besar kegiatan pertanian dan pertamanan sampai saat ini masih bergantung kepada tanah.Mahluk-mahluk hidup di dalam tanah membantu memecah materi sisa tumbuhan dan bangkai hewan menjadi zat hara, yang kemudian diserap oleh akar tumbuhan. Jarang sekali kegiatan pertanian memakai media kapas, terkecuali para siswa yang akan melakukan penelitian biologi.Dalam media tanam / tumbuh, tanah memiliki peran yang penting di bidang pertanian maupun perkebunan. Sebelumnya, dijelaskan terlebih dahulu, sifat fisik tanah dan apa saja yang terkandung dalam tanah sehingga menyebabkan tanah sering dipakai sebagai media tanam:a. Tanah1) Profil tanahJika tanah digali sampai kedalaman tertentu, dari penampung vertikalnya dapat dilihat gradasi warna yang membentuk lapisan-lapisan (horison) atau biasa disebut profil tanah.Di tanah hutan yang dusah matang terdapat tiga horison penting yaitu horison A, B dan C.a. Horison A atau top soil adalah lapisan tanah paling atas yang paling sering dan paling mudah dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktor biologis. Pada lapisan ini sebagian besar bahan organik terkumpul dan mengalami pembusukan.b. Horison B disebutkan juga dengan zona penumpukan ( illuvation zone ). Horizon ini memiliki bahan organik yang lebih sedikit tetapi lebih banyak mengandung unsur yang tercuci daripada horizon A.c. Horizon C adalah zona yang terdiri dari batuan terlapuk yang merupakan bagian dari batuan induk.2) Warna tanahWarna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah.Biasanya perbedaan warna permukaan tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik.Semakin gelap warna semakin tinggi kandungan bahan organiknya.Warna tanah dilapisan bawah yang kandungan bahan organik rendah lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah kandungan dan bentuk senyawa besi (Fe). Didaerah yang mempunyai sistem darinase (serapan air) buruk, warna tanahnya abu-abu karena ion besi yang terdapat didalam tanah berbentuk Fe 2+

3) Tekstur tanahKomponen mineral dalam tanah terdiri dari campuran partikel-partikel yang secara individu berbeda ukurannya. Menurut ukuran partikelnya, komponen mineral dalam tanah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :1. Pasir, berukuran 50 mikron 2 mm2. Debu, berukuran 2-50 mikron3. Liat, berukuran dibawah 2 mikronTanah bertekstur pasir sangat mudah diolah, tanah jenis ini memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah atau tanahnya lebih cepat kering.Tabel 2.1. Perbandingan hara yang terdapat dalam jenis tekstur tanahJenis TeksturPKCaFe2O3MgO

Pasir0,082,532,925,191,02

Debu0,103,446,589,422,22

Tekstur tanah sangat berpengaruh pada proses pemupukan, terutama jika pupuk diberikan lewat tanah, pemupukan pada tanah bertekstur pasir tentunya berbeda dengan tanah bertekstur lempung atau liat, tanah bertekstur pasir memerlukan pupuk lebih besar karena unsur hara yang tersedia pada tanah berpasir lebih rendah. Disamping itu aplikasi pemupukan juga berbeda karena pada tanah berpasir pupuk tidak bisa diberikan sekaligus karena akan segera hilang terbawa air atau menguap.b. KapasKapas memiliki struktur kapas yang lembut, dan juga memiliki daya serap air yang rendah. Sehingga, media tanam dengan kapas dapat terjaga kelembabannya, dan juga memiliki persediaan air dalam jangka waktu yang lama.Kapas (dari bahasa Hindikapas, sendirinya dari bahasa Sanskerta karpasa) adalah serat halus yang menyelubungi biji beberapa jenis Gossypium (biasa disebut "pohon"/tanaman kapas), tumbuhan 'semak' yang berasal dari daerah tropika dan subtropika.Serat kapas menjadi bahan penting dalam industri tekstil.Serat itu dapat dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi kain.Produk tekstil dari serat kapas biasa disebut sebagai katun (benang maupun kainnya).Serat kapas merupakan produk yang berharga karena hanya sekitar 10% dari berat kotor (bruto) produk hilang dalam pemrosesan.Apabila lemak, protein, malam (lilin), dan lain-lain residu disingkirkan, sisanya adalah polimerselulosa murni dan alami.Selulosa ini tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kapas kekuatan, daya tahan (durabilitas), dan daya serap yang unik namun disukai orang.Tekstil yang terbuat dari kapas (katun) bersifat menghangatkan di kala dingin dan menyejukkan di kala panas (menyerap keringat).Sifat-sifat Kimia KapasOleh karena kapas sebagian besar tersusun atas selulosa maka sifat-sifat kmia kapas adalah sifat-sifat kimia selulosa. Serat kapas pada umumnya tahan terhadap kondisi penyimpanan, pengolahan, dan pemakaian yang normal, tetapi beberapa zat pengoksidasi atau penghidrolisa menyebabkan kerusakan dengan akibat penurunan kekuatan. Kerusakan karena oksidasi dengan terbentuknya oksi selulosa biasanya terjadi dalam proses pemutihan yang berlebihan, penyinaran dalam keadaan lembab, atau pemanasan yang lama dalam suhu diatas 1400C. Asam-asam menyebabkan hidrolisa ikatan-ikatan glukosa, dalam rental selulosa membentuk hidroselulosa. Asam kuat dalam larutan menyebabkan degradasi yang cepat, sedangkan larutan yang encer apabila dibiarkan mongering pada serat akan menyebabkan penurunan kekuatan. Alkali mempunyai sedikit pengaruh pada kapas, kecuali larutan alkali kuat dengan konsentrasi yang tinggi menyebabkan penggelembungan yang besar pada serat, seperti dalam proses mempercerisasi. Dalam proses ini kapas dikerjakan di dalam larutan natrium hidroksida dengan konsentrasi lebih besar dari 18%.Dalam kondisi ini dinding primer menahan penggelumbungan serat kapas keluar, sehingga lumenya sebagian tertutup. Irisan lintang menjadi lebih bulat, puntirannya berkurang dan serat menjadi lebih berkilau. Hal ini merupakan alasan uitama mengapa dilakukan proses mencerisasi. Disamping itu serat kapas menjadi lebih kuat dan afinitas terhadap zat warna lebih besar. Pelarut-pelarut yang biasa dipergunakan untuk kapas adalah kupramonium hidroksida dan kuprietilena diamina. Viskositas larutan kapas dalam pelarut-pelarut ini merupakan faktor yang baik untuk memperkirakan kerusakan serat. Kapas mudah diserang oleh jamur dan bakteri, terutama pada keadaan lembab dan pada suhu yang hangat. Akhir-akhir ini banyak dilakukan modifikasi secara ilmiah mempergunakan zat-zat kimia tertentu untuk memperbaiki sifat-sifat kapas, misalnya stabilitas dimensi, tahan kusut, tahan air, tahan api, tahan jamur, tahan kotoran dan sebagainya.

B. Kajian dan Hasil PenelitianSetiap media tanam selalu memiliki daya intermolekul (tenaga listrik pada molekul-molekul media tumbuh) yang berbeda-beda. Apabila, molekul-molekulnya rapat maka air akan sulit diresap oleh biji tersebut. Sedangkan, apabila molekul-molekulnya renggang maka air akan mudah diresap oleh biji tersebut. Jadi, daya intermolekul itu berbanding terbalik dengan kecepatan penyerapan air. Sehingga, perkecambahan dapat terpengaruh oleh daya intermolekul suatu media tanam.Selanjutnya, setiap media tanam selalu memiliki tekstur yang berbeda-beda. Apabila, media tanam tersebut bertekstur pasir maka media itu mudah untuk diolah, media jenis ini memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan komulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah dan media tersebut lebih cepat kering. Yang kemudian, kecambah biji akan sulit bertumbuh karena kekurangan air.Tidak hanya tekstur dan daya intermolekul yang dapat mempengaruhi perkecambahan, tetapi juga kandungan-kandungan unsur yang ada dalam media tanam tersebut. Kandungan unsur-unsur itu ada yang dapat mempercepat pertumbuhan dan juga memperhambat pertumbuhan. Tapi, kebanyakan unsur-unsurnya dapat membantu biji dalam perkecambahan.

C. Hipotesis Media tanam yang terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau adalah kapas.

BAB IIIBAHAN DAN METODE PENELITIAN

A. Alat dan BahanAlat :1. Tempat media tanam ( Gelas mineral 2 buah)2. Alat untuk menyiram tanaman3. Penggaris4. Lidi yang sudah diberi ukuran5. Alat tulis6. StopwatchBahan :1. 20 Biji kacang hijau (@10biji)2. Kapas 94,5 cm3. Tanah 94,5 cm

B. Langkah Kerja1. Menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan.2. Memasukkan tanah dan kapas ke dalam media tanam dengan jumlah yang sama.3. Menanam 10biji kacang hijau ke dalam masing-masing media tanam.4. Mengamati perkecambahan biji dengan interval 48 jam atau 2 hari sekali.5. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.6. Menganalisis hasil penelitan dengan cara mengolah data.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Variabel Variabel merupakan faktor yang berpengaruh dan memiliki nilai (ukuran tertentu) serta dapat berubah atau diubah.Oleh karena itu, variabel sering diebut faktor ubah atau faktor penentu. Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini ada 3 macam, yaitu sebagai berikut Variabel bebas:Media tanam untuk perkecambahan biji Kacang Hijau Variabel kontrol:Jenis biji Kacang Hijau, air untuk penyiraman, volume air, tempat untuk media tanam beserta kecambah Variabel terikat / respon:Kecepatan pertumbuhan batang dan jumlah daun pada tumbuhan kacang hijau.

B. Pengujian HipotesisPenelitian mengenai pengaruh media tanam terhadap suatu perkecambahan ini, dapat diketahui bahwa daya intermolekul dan tekstur setiap media tanam berbeda.Hal itulah yang membuat pengaruh terhadap perkecambahan. Jadi, rumusan hipotesis diterima karena sesuai dengan hasil penelitian.Hipotesis mengatakan bahwa berbagai media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji kacang hijau. Dalam menguji hipotesis, kita bisa melakukan pengamatan terhadap media tanam yang dipakai beberapa orang. Contoh, siswa dan insinyur pertanian. Kebanyakan siswa memilih kapas sebagai media tanam untuk penelitian kecambahnya. Sedangkan insinyur pertanian kebanyakan memeran pentingkan tanah dalam pertaniannya. Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan antara media tanah dan kapas yang kemudian mempengaruhi suatu perkecambahan, sehingga hipotesis ini dapat berlaku di kemudian hari.

C. Data Pengamatan Panjang Batang Kacang HijauHasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan selama 8 hari dengan media tanam yang berbeda yaitu:Tabel 4.3.1.pot A (Kapas)No.Kecambah keHari Pengamatan ke

2468

11----

22----

33----

44----

55-12.51725

66----

77----

88----

99----

1010----

Rata-rata-1.251,72,5

Tabel 4.3.2 pot B (Tanah)No.Kecambah ke Hari Pengamatan ke

2468

110.111.51521

22--0.30.4

33-111.7

44---0.2

550.2102127

66-8170.5

770.110.729

880.12024.231

990.10.51.54.5

1010--0.10.2

Rata-rata0,065,18,0811,55

D. PembahasanMedia tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin ditanam. Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembaban daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan unsur hara.Pada jenis tumbuhan tertentu seperti kacang hijau juga terdapat beberapa faktor penunjang dan pada laporan kami ini membahas salah satunya yaitu media tanam dan unsur hara yang terkandung didalamnya. Melalui kedua faktor tersebut kita dapat mengetahui skala pertumbuhan dari kacang hijau tersebut hingga menjadi kecambah akibat pengaruh dari kedua faktor tersebut.Tumbuhan kacang hijau yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan paling cepat terdapat dalam medium agar-agar.Akar, batang, dan daunnya paling panjang diantara yang lainnya.Kondisi di atas berbanding terbalik dengan kondisi tanaman kacang hijau yang terdapat dalam kapas. Pada hari pertama pengukuran tanaman kacang hijau yang terdapat dalam kapas memang jauh lebih pendek daripada tanaman kacang hijau yang terdapat dalam medium agar-agar.Pada media tanam kapas, di hari kedua( pengamatan pertama) belum ada biji kacang hijau yang mengalami perkecambahan. pada pengmatan selanjutnya, dari hari keempat (pengamatan kedua) hingga hari kedelapan (pengamatan keempat) hanya kecambah yang kelima yang menampakkan pertumbuhannya. Dan rata-rata pertumbuhan batang kecambah kacang hijau hingga pengamatan terakhir adalah sebesar 6,25cm. Mungkin ini disebabkan oleh serat kapas pada umumnya tahan terhadap kondisi penyimpanan, pengolahan, dan pemakaian yang normal, tetapi beberapa zat pengoksidasi atau penghidrolisa menyebabkan kerusakan dengan akibat penurunan kekuatan. Kerusakan karena oksidasi dengan terbentuknya oksi selulosa biasanya terjadi dalam proses pemutihan yang berlebihan, penyinaran dalam keadaan lembab, atau pemanasan yang lama dalam suhu diatas 1400C .Pada media tanam tanah, dihari kedua (pengamatan pertama) ada setengah dari keseluruhan biji kecambah tumbuh.Dan pada pengamatan selanjutnya, setelah di rata-ratakan dari pengamatan pertama hingga akhir. Pada kecambah pertama memiliki rata-rata tinggi batang sebesar 5,25 cm, kecambah kedua memiliki rata-rata tinggi batang sebesar 0,1cm. Pada kecambah ketiga memiliki rata-rata tinggi sebesar 0,425cm. Pada kecambah keempat memiliki rata-rata tinggi sebesar 0,05cm. Pada kecambah kelima memiliki rata-rata tinggi sebesar 6,75cm. Pada kecambah keenam memiliki rata-rata tinggi sebesar 0,125cm. Pada kecambah ketujuh memiliki rata-rata tinggi sebesar 7,25cm. Pada kecambah kedelapan memiliki rata-rata tinggi batang sebesar 7,75cm. Pada kecambah kesembilan memiliki rata-rata tinggi batang sebesar memiliki rata-rata tinggi sebesar 1,125cm. Pada kecambah kesepuluh memiliki rata-rata tinggi sebesar 0,05cm.Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat kita lihat bahwa laju pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau tercepat yaitu pada media tanah. Media tanah keunggulannya adalah tanah mengandung unsur hara.Media kapas, kapas memiliki molekul-molekul yang renggang sehingga biji kacang hijau dapat menyerap air dengan mudah, tetapi di karenakan kapas yang peneliti gunakan merupakan kapas yang teksturnya berserat, dan karena mungkin ada kerusakan pada tekstur kapas atau kapas telah terkontaminasi oleh zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan kacang hijau. Pada media kapas, kecambah hanya dapat menyerap air, sedangkan pada media tanah kecambah hanya dapat menyerap air dan zat hara. Setiap media yang berbeda pasti selalu memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap suatu perkecambahan.Karena, setiap media tanam pasti memiliki daya intermolekul, tekstur, unsur, dan yang lainnya berbeda-beda.Ada hal lain yang dapat saya amati dari percobaan ini yaitu kondisi kecambah yang saya tanam tumbuh tinggi tetapi tidak tumbuh dengan tegak. Hal ini dikarenakan tempat media tanam yang kami gunakan terlalu sempit dan rendah sehingga kecambah kacang hijau tumbuh tidak sempurna. Selain itu, kurangnya penyinaran sinar matahari membuat kecambah saya tumbuh tidak tegak dan pucat.

E. Analisis DataAnalisis data adalah cara mengolah data hasil penelitian sehingga membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Pada penelitian ini, analisis data yang dapat dilakukan adalah:1. Mencari nilai rata-rata kecepatan perkecambahan biji Kacang Hijau pada tiap perlakuan2. Membandingkan hasil antara kecepatan perkecambahan biji kacang pada media satu dan media yang lain.Setiap pot memiliki populasi 10 biji kacang hijau. Pengambilan data tinggi tanaman dilakukan setiap hari selama 8 hari untuk masing-masing pot.Adapun cara saya menganalisis adalah dengan membandingkan pertumbuhan panjang batang kecambah setiap batangnya.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan penulis menyimpulkan bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dimulai dengan tumbuhnya akar, batang, baru kemudian daun. Proses tersebut memerlukan waktu yang berbeda. Oleh sebab itu, akar tumbuh lebih panjang dibandingkan batang ataupun daun.Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan yang demikian itu, dipengaruhi oleh media tanam. Berdasarkan kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dapat di urutkan dari yang tercepat yaitu pada media tanam tanah dan yang paling lambat adalah pada media tanam kapas. Tanah pasir merupakan medium paling baik untuk kecepatan pertumbuhan. Walaupun keadaan tanaman kacang hijau tidak sebaik tanaman yang terdapat dalam tanah humus. Baiknya keadaan tanaman kacang hijau yang terdapat dalam tanah humus disebabkan karena tanah humus kaya akan unsur hara.

B. SaranUntuk para masyarakat yang ingin menanam kacang hijau atau sesuatu yang melalui proses perkecambahan untuk mendapatkan hasil yang terbaik saya sarankan untuk menggunakan kapas.

DAFTAR PUSTAKA

http://renirahmawatii.blogspot.com/2012/01/makalah-biologi-umum.htmlhttp://hasil-penelitian-pengaruh-media-tanah.htmlhttp://Agar-agar.htmhttp://Pengaruh Berbagai Media Tanam Terhadap Kecepatan Perkecambahan Biji Kacang Hijau Ghoziyah's Blog.htmhttp://Pengaruh Media Tanam terhadap Perkembangan Tumbuhan _ byulovers.htmhttp://smk3ae.wordpress.com/2008/08/25/mengenal-serat-kapas-cotton-fibre

LAMPIRAN

Menggunakan Media Tanah

Menggunakan Media Kapas