38
Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 1

Buletin sa 4 maret 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 1

Page 2: Buletin sa 4 maret 2

2 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

Penanggung JawabAfif Husen, Lc.

Kontributor/PenyuntingRendika Agustianto

Kontributor/PenyuntingNadia Abdurrahman

Design/LayoutFadhlurrahman Armi, Lc.

Daftar Isi.....................................................................2Salam Redaksi..............................................................3

Dialog Al-Quran dan Kebenaran....................................4

Tahukah Kamu...??.............................................i........9

FAkta Sjahril dan Kemerdekaan Cirebon.......................10

Opini Politisasi Jamaah dalam Shalat....................12

Sastra Sajak Karya Hamka..........................................17Kisah Selamat Bermimpi...........................................18

Sosok Imam al-Maqdisi.........................................24

Puisi Ibu...................................................27

Lifestyle Langkah-langkah membuat Skripsi..............28Hukum Aqiqah: Antara Tradisi dan Syariat................33

Page 3: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 3

Alhamdulillah.

Buletin bulanan Sayyidul Ayyam kembali terbit dengan selalu berupaya menyediakan wadah ekspresikan karya bagi seluruh pengurus dan anggota PPI Maroko.

Kami dari pihak Dep. Media Informaasi (Redaksi) mengucapkan terima kasih kepada para penulis atas kontribusinya, sehingga telah terbit Buletin ini untuk Edisi ke 4 dengan segala kekuran-gannya. Kami pun mohon maaf jika terjadi kesalahan dan selalu menerima saran serta kritikan dari pihak manapun

Terima kasih dan selamat membacaSemoga bermanfaat.

Salam Redaksi

Page 4: Buletin sa 4 maret 2

4 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

Islam dan Arab

Namun selain itu, informasi ini juga terdengar dan termaktub dalam buku-buku sejarah dan teologi yang merupa-kan hasil dari kokohnya jaringan dan sumber informasi yang turun-temurun bergilir dari para pakar di setiap marh-alah dan thabaqat yang absolut. Hingga kini, kita bisa menikmati sari dari per-juangan dan ijtihad mereka rahimahu-mullah yang telah terbungkus dalam berbagai macam fann ilmiy.

Begitu pula dengan al-Quran. Ke-majuan bangsa Arab secara garis besar dalam bidang sastra telah menjadikan peradaban mereka menjadi salah satu peradaban yang berdampingan dengan peradaban Yunani dan Parsi. Namun dengan hadirnya al-Quran sebagai mukjizat bagi Nabi, telah mer-untuhkan kesempurnaan dan kehebatan para sastrawan Arab di masa itu hingga di masa-masa selanjutnya setelah al-Quran sempurna dan setelah wafat Nabi Muhammad SAW. Seolah mereka dibuat tidak mempercayai akan kedahsyatan gaya tutur al-Quran. Di lain sisi, mereka

Al-Quran dan Kebenaran

begitu merasa terkagum dengan pesona tata bahasa dan kesempurnaan kitab ini yang begitu menawan.

Kehadiran Rasul dan al-Quran adalah pertanda dimulainya era baru dalam sejarah dan peradaban manu-sia. Iman dan tauhid adalah ajaran yang digembar-gemborkan oleh Nabi Mu-hammad SAW kepada masyarakatnya kala itu. Tentunya dibalut rapi penyam-paiannya dengan manhaj yang benar dan terpuji secara moral lingkungan dan agama. Manhaj penyampaian kandun-gan sabda Ilahi yang santun dan ihsan, dengan mengutamakan dialog ilmiah nan believable. Disempurnakan lagi den-gan kilauan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW yang membuat orang yang terkon-taminasi langsung dengannya menjadi takjub seketika dan menghargai beliau selayaknya Rasul Allah.

Islam telah benar-benar sempurna setelah selesai misi dari kerasulan Nabi Muhammad SAW. Ini ditandai dengan penegasan Allah akan kesempurnaan agama Islam dalam surat al-Maidah ayat ke tiga. Islam bukanlah agama yang da-

Oleh: Fadhlurrahman Armi*

Dari sepanjang sejarah Islam yang kita ketahui, ada dua hal yang diyakini kebenarannya secara mutlak dalam agama Islam. Kebenaran yang telah diperhitungkan validitas dan keotentikannya secara ilmiah. Yaitu kebenaran tentang kerasulan Nabi Muhammad SAW dan kehadiran al-Quran pada saat itu di kalangan masyarakat Arab genius nan jahiliah. Pertimbangan atas kebenaran tentang kerasulan ini telah menjadi buah bibir bagi komu-

nitas pemuka agama dan pemeluk setia jauh sebelum lahir Nabi Muhammad SAW.

Page 5: Buletin sa 4 maret 2

“Namun dengan had-

irnya al-Quran sebagai mukjizat bagi Nabi , telah mer-

untuhkan kesempurnaan dan kehebatan para sastrawan Arab di masa itu hingga di masa-ma-sa selanjutnya setelah al-Quran sempurna dan setelah wafat

Nabi Muhammad SAW.

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 5

tang dan menggantikan bahkan meng-hapus keseluruhan dari ajaran-ajaran berbagai agama sebelumnya. Akan teta-pi sebagai agama yang hadir mengem-bangkan inti ajaran pokok sebelumnya. Islam datang memberikan angin segar bagi nuansa pemikiran masyarakat Arab khususnya pada saat itu hingga selanjutnya dan masyarakat non Arab. Islam juga menjadi sangat terkait dan mengikat dengan perjalanan sejarah dan peradaban manusia, karena agama ini telah berhasil menyingkap tabir dari berbagai macam bentuk pemikiran dan awareness insani serta membangkitkan-nya sehingga dapat terus berkem-bang dan maju sesuai dengan realita, ruang dan waktu.

Sehingga tidak bisa dikatakan jika Islam hanya sekedar agama yang mem-bawa dan menggir-ing umatnya kepada doktrin-doktrin yang telah ditetapkan oleh Tuhan dan menge-kangnya sesuai dengan teori pengetahuan agama yang absolut. Atau dengan mengatakan ajaran Islam hanya sebatas perkara keimanan dan sosial kultur masyarakat. Islam lebih luas dan lebih jauh ke depan dari pada itu. Hal ini terbukti dengan adanya al-Quran yang berkarakter kuat dan sangat independ-en dalam hal teologis dan ideologis.

Al-Quran dan Kitab Suci Lain-nya.

Maksudnya al-Quran bukanlah karya dari keringat dan jerih payah makhluk hidup atau bahkan Nabi seka-lipun. Akan tetapi al-Quran adalah

sabda Tuhan yang murni dan jauh dari cacat dan distorsi sejarah dan riwayat. Apalagi jika kita banding-bandingkan dengan kitab-kitab suci dari berbagai agama langit lainnya. Maka akan tam-pak secara jelas keistimewaan al-Quran di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Sudah terbukti secara ilmiah dari masa ke masa bahwa teks-teks Al-Quran adalah sabda Ilahi yang murni dan tidak bercampur dengan pemikiran manusia atau makhluk lainnya, tak terkecuali dari campur tangan Nabi Muhammad. Sangat terjaga dan jauh dari kekeliruan

dan kelalaian. Ini tentu di-jaga oleh Allah sesuai

dengan janji-Nya (QS: al-Hajr : 9)

dan ditetapkan secara man-tap dan kuat di dalam hati Nabi M u h a m -mad SAW.

Dan tentu-nya mantap

dan kuat pula di dalam ingatan

Nabi. Tidak ada satu huruf pun yang berubah

dan terlupakan karena berada langsung di bawah pengawasan dan bimbingan Malaikat Jibril AS.

2. Selain itu, teks suci ini adalah berupa mukjizat yang menunjukkan dan membuktikan kerasulan Nabi Mu-hammad SAW. Sekaligus memiliki nilai yang sangat tinggi dan kekuatan yang nyentrik untuk dapat melemahkan dan mempermalukan mereka yang menan-tang dan mendustakan kerasulan Mu-hammad dan ajaran Islam. Ini menjadi jelas sebagaimana rekaman sejarah, bahwa jika dibandingkan dengan kitab suci lainnya hanyalah sekedar berita

Page 6: Buletin sa 4 maret 2

“kebenaran adalah anggapan , hi-potesa, dan kesan terhadap objek

dan realitanya. Dengan memband-ingkan dan mengukur kesesuaian antara hipotesa dari pemikiran

dan realita objek tersebut

6 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

atau sabda Tuhan. Yang berisi doktrin-doktrin teologis tanpa dilengkapi dengan kengerian i’jaz ilmi dan i’jaz fanni adabi. Sehingga kitab suci selain al-Quran tidak bersifat melemahkan lawan sebagai pertanda kenabian atau kerasulannya.

3. Al-Quran adalah kumpulan teks Rabbani yang tersusun dalam bahasa Arab yang fasih, jelas dan baligh. Secara langsung menantang masyarakat Arab untuk dapat menandingi atau men-yainginya dengan karya-karya mereka baik dalam bentuk syi’ir atau dalam ber-bagai jenis karya ilmiah di setiap bidang ilmunya. Karena faktanya al-Quran adalah mukjizat yang pengaruhnya be-gitu besar jika dibandingkan dengan mukjizat-mukjizat lainnya. Bahkan pen-garuh dari kekuatan i’jaz al-Quran ini dapat kita rasakan kehadirannya hing-ga hari saat ini setelah 14 abad lamanya semenjak diturunkan. Dan ini akan terus berlanjut dan bahkan melampaui batas ruang dan waktu.

4. Karena al-Quran adalah sabda Rabbani yang tidak bisa disetarakan dengan pengetahuan dan kemampuan manusia. Nash Quran diperdengarkan langsung ke dalam jiwa Nabi Muham-mad SAW agar mantap tertancap dalam ingatan dan amalannya ser-ta ketika meny-ampaikan kem-bali kepada umatnya saat itu. Hingga kini, secara langsung al-Quran ada-lah sabda Tuhan yang dapat kita ‘dengar’ di setiap saat. Dan dapat diteri-ma oleh berbagai lapisan masyarakat di

setiap masa. Tanpa terbatas waktu dan tempat. Dan al-Quran berbicara lang-sung kepada para pembacanya dengan berbagai macam tingkatan rasionali-tasnya, untuk meyakinkan kebenaran dari hakikat Yang Maha Benar dan kerasulan Nabi Muhammad SAW seba-gai Nabi terakhir.

Peradaban dan Hakikat Agama

Agama adalah salah satu fon-dasi yang paling dibutuhkan untuk se-buah kemajuan peradaban manusia. Ini dibuktikan dengan pengaruh agama terhadap dinamika pemikiran manusia dan penguatan ideologi secara mendasar bagi masyarakat luas di setiap perjala-nan sejarah.

Karena itu, agama yang sangat dibutuhkan bagi keberlangsungan per-adaban manusia adalah agama yang kokoh dan kuat dasar-dasarnya. Jelas asal-usulnya. Islam menjadikan wahyu sebagai sumber primer dalam beragama bagi pemeluknya. Sedangkan akal ber-tugas untuk memahami dengan benar literatur-literatur agama, baik itu dari al-Quran maupun dari Sunnah Nabi. Pemahaman yang didasarkan ke-pada tolak ukur kebenaran dan rasion-alitas yang tepat. Kebenaran yang ber-

sifat objektif dan verifikatif. Artinya kebe-naran yang tidak mem-pert imbang-kan dugaan dan sangkaan sepihak tanpa memperhati-kan bahkan

mengabaikan kenyataan dan tujuan

Page 7: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 7

utama dari akal itu sendiri. Yaitu men-egakkan kebenaran sebagaimana mes-tinya. Sebagaimana kebenaran tersebut bersifat terbuka keotentikannya sehing-ga dapat dipelajari dan diteliti kembali oleh semua pihak dengan tujuan memi-nimalisir kesalahan-kesalahan yang su-dah dan akan muncul dari hasil berpikir seseorang.

Wahyu dan Akal

Berbicara tentang tolak ukur ke-benaran. Maka kebenaran Tuhan lah yang mutlak. Karena Tuhan memiliki ke-benaran yang objektif hanya saja tidak bersifat individual, tidak pula kolektif. Bahkan kita sering menemukan hal-hal kebenaran yang tidak dapat diterima oleh akal. Ini dikarenakan keterbatasan akal dalam mentransformasikan peng-etahuan yang berada di luar dimensi ru-ang dan waktu menjadi susunan yang rasional.

Dr. Ali Sami Nasyar berkata bahwa al-Quran menegaskan bahwa ada dua macam hakikat yang dapat diterima oleh manusia dengan kemasukakalan-nya.

1. Kebenaran-kebenaran se-jati yang tidak dapat dijangkau oleh kemampuan rasionalitas manusia. Se-hingga tidak ada manusia yang dapat menembus hakikat ini. Karena seperti kebenaran hakiki dari Zat Allah. Maka dengan mengakui akan keterbatasan ini, hal ini dapat dipahami kebenaran-nya dengan pertimbangan objektivitas dan rasionalitas akal itu sendiri.

2. Kebenaran yang dapat dikonsiliasikan antara akal dan teks agama dengan upaya agar tidak saling berseberang dan saling bertentangan

antara keduanya. Karena pada haki-katnya pula, akal bekerja sebagai pem-bantu bagi teks agama itu. Maksudnya bukan berarti akal akan berada pada level kejumudan. Akan tetapi akal tidak dikekang oleh teks untuk berpikir secara bebas dan luas dengan menyesuaikan antara fakta dan rasionalitasnya. Dan tentunya itu di dalam naungan al-Quran sendiri. Karena al-Quran sendiri ketika mengarahkan pemikiran manusia ke objek fisik. Secara sadar, ia telah mem-bangkitkan aura dan potensi berpikir kepada manusia untuk menemukan ke-benaran di dalamnya. Kebenaran yang hanya dapat ditemukan dan dibuktikan dengan manhaj berpikir yang baik dan benar.

Maka dari itu, tidak bisa kita ka-takan lagi bahwa al-Quran adalah pengekang akal dalam mengekspresi-kan mantujat dan pemikirannya. Akan tetapi al-Quran malah menjadi biang penyebab bangkitnya gerakan-gerakan ilmiah yang besar dan pemikiran-pe-mikiran haraki yang mengajak kepada change dan pembaharuan di dalam Is-lam dan kehidupan sosial, politik dan ekonomi.

Pada akhirnya kebenaran adalah anggapan, hipotesa, dan kesan terha-dap objek dan realitanya. Dengan mem-bandingkan dan mengukur kesesua-ian antara hipotesa dari pemikiran dan realita objek tersebut. Bisa dikatakan benar, jika ditemukan kesesuaian dan kecocokan antara keduanya. Dan ten-tunya sifatnya universal dan tidak hanya bersandar pada pikiran yang sehat dan kemauan individual saja.

Sementara wahyu yang merupa-kan satu-satunya sumber al-Quran ada-lah bagian dari kebenaran Tuhan yang

Page 8: Buletin sa 4 maret 2

8 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

bersifat absolut dan pasti. Keberadaan akal adalah untuk bekerja mengem-bangkan potensinya agar dapat berpikir lebih luas dan bebas sambil menyelaras-kannya dengan perkembangan ruang dan waktu disertai dengan berbagai problematikanya yang kompleks dan rumit. Akal dapat mengatasinya den-gan solusi-solusi yang cemerlang, selama tidak berbenturan dengan al-Quran. Ka-rena pada hakikatnya akal ada sebagai pembantu bagi wahyu Ilahi.Sekian.

Ref: 1. Jadl al-aql wa al-naql : Muham-mad al-Kattani 2. Kasyyaf isthilahat : al-Tahanawi

Penulis adalah Mahasiswa Program Master Akidah dan Pemikiran di ka-wasan Barat Islam. Kulliyah Ushulud-din, Jamiah al-Quarouiene

Page 9: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 9

Gunung berapi merupakan bagian dari alam yang sering menghadirkan pemandan-gan luar biasa. Strukturnya yang indah kadang bisa menjadi ancaman bagi kehidu-pan manusia. Baik aliran lava yang keluar dari perut gunung ataupun awan abu yang mengepul ke udara.Satu gunung berapi yang meletus bisa memberikan dampak yang luar biasa ter-hadap bumi. Namun apa yang terjadi jika semua gunung berapi di dunia meletus secara bersamaan?

Meski belum pernah terjadi, Parv Sethi ahli Geologi dari Radford University di Vir-ginia, Amerika Serikat, membayangkan bila semua gunung berapi yang terdapat di Bumi ini serentak meletus. Ia mengatakan bahwa Bumi akan dilanda letusan den-gan kekuatan yang melebihi nuklir sehingga menghasilkan efek domino.

Setidaknya ada sekitar 1.500 gunung berapi yang mempunyai status aktif. Angka tersebut belum termasuk dengan gunung berapi yang bersembunyi di dasar lautan. Saat ini, menurut Sethi, sekitar 10 sampai 20 gunung berapi meletus setiap harinya.

“Hal buruk akan terjadi dimana kita tidak bisa lagi bertahan hidup di Bumi dengan keadaan seperti itu,” ujarnya seperti dilansir dari Live Science.

Diketahui ada dua bahaya utama dari letusan gunung berapi tersebut yakni abu dan gas vulkanik.

Sethi melanjutkan, langit-langit akan diselimuti lapisan abu tebal dari gunung bera-pi yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Hal ini akan menghalangi pancaran sinar matahari untuk masuk ke daratan.

“Planet ini akan gelap, menghancurkan fotosintesis, panen, dan suhu yang turun se-cara drastis karena awan abu tersebut akan bertahan sekitar 10 tahun di atmosfer,” ungkap dia.

Selain itu, Sethi memprediksikan akan terjadinya hujan asam yang dapat membunuh semua tanaman, dimana hujan tersebut berasal dari gas vulkanik seperti asam klor-ida, hidrogen fluorida, hidrogen sulfida, dan belerang dioksida yang memicu hujan asam saat gas vulkanik berada di atmosfer.“Hujan asam akan mencemari air tanah dan permukaan laut. Lautan samudera yang terkena asam akan membunuh makhluk laut dengan terjadinya kepunahan ikan dan kehidupan laut lainnya,” tuturnya.

Bahkan, menurut Sethi, dengan meletusnya gunung berapi di Bumi secara bersa-maan akan memicu iklim yang tak kondusif. Hal ini dikarenakan gunung berapi tersebut melepaskan gas rumah kaca yang dapat menjadikan cuaca sangat panas.“Ini akan seperti berada di kompor gas dan kita menjadi matang di dalamnya. Ujung dalam skenario ini adalah kematian,” kata Sethi.

Taukah Kamu?Dampaknya jika gunung ribuan berapi meletus bersamaaan

Page 10: Buletin sa 4 maret 2

10 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Marett

SJAHRIL DAN KEMERDEKAAN

CIREBON

Pertama kali mendengar nama Cirebon mungkin sebagian dari kita akan langsung ber-pikir tentang udang, atau Sunan Gunungjati. Untuk yang kedua sangat bisa di maklumi dan juga sangat terhormat. Tapi untuk yang pertama (udang) meskipun tak ada salahn-ya, tapi mengapa harus udang? Mengapa harus yang berbau makanan?

Saya tidak habis berpikir kenapa Cirebon lebih di kenal makanannya dar-ipada keagungan yang lainnya. Bukan hanya Cirebon. Sebut saja Garut yang terkenal dodolnya, atau Padang den-gan warung makan padangnya. Brebes dengan bawangnya. Apakah ini semua karena kebiasaan masyarakat Indonesia yang sangat suka makan? Berbicara masalah makan, ini memang tak ada salahnya, tapi entah mengapa masyarakat Indonesia lebih cenderung merayakan apapun dengan ‘makan-makan’. Entah itu kesedihan, perayaan ulang tahun, sampai sukuran ‘jadian’ selalu di rayakan dengan ‘ma-kan-makan’. Mungkin inilah sebabnya banyak kota di Indonesia di kenal ka-rena makanannya, bukan karena yang lainnya. Kembali ke Cirebon yang katanya kota udang. Sangat sedikit yang tahu ternyata Cirebon memiliki keagungan dan keistimewaan yang lain bukan han-

ya sekedar udang. Cirebon adalah kota yang merdeka lebih dulu dari Indonesia. Indonesia merdeka secarah de jure pada tanggal 17 Agustus. Tapi Cirebon merde-ka dua hari lebih cepat. Karena pada tanggal 15 Agustus di alun-alun kejaksan, seorang bernama dokter Soedarsono membacakan teks proklamasi y a n g menandakan awal baru sejarah Indonesia atau Cirebon secara khusus.

Saat Soedarso-no membacakan teks proklamasi, sekitar 150 orang memenuhi alun- alun Kejaksan. Sebagian besar anggota Partai Nasional Indone-sia Pendidikan. Cirebon saat itu memang mer-upakan salah satu basis PNI Pendidikan. PNI pendidi-kan adalah

oleh Aniq Nawawi(Mahasiswa Institut Imam Nafie, Tanger)

Page 11: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 11

partai yang di bentuk Sjahrir seketika dia kembali ke Indonesia dari belanda. Soedarsono sendiri adalah tokoh gera-kan bawah tanah pimpinan Sjahrir di Cirebon. Tetapi sebenarnya proklamasi ke-merdekaan Cirebon yang lebih dulu ini lebih dikarenakan ‘kecelakaan’. Ke-celakaan itu bermula dari siaran radio BBC pada 14 Agustus 1945 yang mew-artakan kekalahan Jepang oleh Seku-tu. Sjahrir –yang memang sangat aktif mendengar berita luar negeri melalui radio yang dia sembunyikan di lemari bajunya- berambisi menyiarkan ke-merdekaan Tanah Air secepatnya. Sjahrir menunggu Bung Karno dan Bung Hatta untuk menandatangani teks proklamasi sebelum 15 Agustus 1945. Sjahrir kha-watir proklamasi yang muncul selewat tanggal itu dianggap bagian dari dis-kusi pertemuan antara Soekarno, Hatta, dan Marsekal Terauchi di Saigon. Tern-yata harapannya tidak tercapai. Sing-katnya Bung Karno yang sebelumnya setuju memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 15 Agustus sore, akhirnya berubah pikiran dan menolak memproklamirkan kemerdekaan Indo-nesia pada hari itu. Dan celakanya Sjah-ril sudah terlanjur menyebarkan berita pada bawahannya bahwa proklamasi akan di bacakan sore itu. Pukul lima sore 15 Agustus itu, ribuan pemuda berkumpul di pinggir

kota Jakarta. Mereka siap masuk Jakarta segera setelah prokla-

masi. Begitu proklamasi disiarkan, pemuda akan langsung berdemonstrasi di Stasiun Gambir. Domei (kantor berita resmi pemerintahan Jepang) dan Gedung Kenpeitai

(kantor polisi) akan direbut. Ternyata, pukul enam kurang beberapa menit, Soekarno mengabarkan belum akan mengumumkan proklamasi. Soekarno menundanya sehari lagi.

Kabar ini membuat ribuan pemu-da pengikut Sjahrir marah. Sjahrir men-duga polisi rahasia Jepang tahu rencana proklamasi. Para pemuda mendesak proklamasi diumumkan tanpa Soekar-no-Hatta. Tapi Sjahrir tidak setuju. Ia khawatir konflik akan terjadi di antara bangsa sendiri. Tapi kabar bahwa proklamasi batal diumumkan tak sempat dikabar-kan ke Cirebon. Pemuda di Cirebon di bawah pimpinan dokter Soedarsono-ayah Menteri Pertahanan era Megawati Juwono Sudarsono-hari itu juga mengu-mumkan proklamasi versi mereka sendi-ri. Dan Cirebon akhirnya merdeka dua

hari lebih cepat dari Indonesia.Nah, selain Sunan Gunungjati, Cirebon sebagai kota yang lebih dulu merdeka seharusnya lebih terkenal dari udangn-ya. Setidaknya begitulah menurut saya. Semoga bermanfaat.

Page 12: Buletin sa 4 maret 2

12 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

Politisasi jamaah dalam

shalat

Oleh: Afif Husen, Lc.Mahasiswa Program Master Ilmu Akidah dan Perbandingan Agama. Kuliah Adab,

Jamiah Hasan II Casablanca

Page 13: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 13

Politisasi jamaah dalam

shalat Itulah kenapa begitu sangat sakral dan istimewanya keberadaan dan eksistensin-ya, sebagai pengejawantahan dari ekspresi dan dialog ketauhidan sebagai mahkluk ber-Tuhan. Juga sebagai penetrasi dari system canggih dengan kerumitanya yang di bung-kus dalam aktifitas yang terkesan ‘simpel ‘. Itulah sholat.

Termasuk bagian dari rukun islam, yang bila mana sesuatu tanpa porsi rukun, maka di pastikan akan roboh, rusak dan hancurlah sebuah tatanan. Ini tidak guyon, hingga perintah untuk mendirikanya pun di titahkan langsung oleh Tuhan, seakan seperti kado berharga sebagai ucapan selamat untuk nabi Muhammad SAW dan um-matnya. Ia bagaikan tiang yang menegakkan sebuah bangunan. Itulah sholat.

“Mestinya islam dalam metodelogi jama’ahnya bisa meruncingkan kesatuan ukhuah . Karena be-gitu ironis kenapa hanya dalam ritual saja kita satu gerakan , satu takbiran , sedangkan kontras dengan realitas setelah ‘salam’.

sholat Dari beberapa suDut

Sholat dari banyak definisi banyak diartikan sebatas ibadah vertikal antara hamba dan Tuhanya. Sebagai perintah ‘wajib’ dari kesimpulan-kesimpulan teks, dari mereka komunitas fiqih. Sebagai aktifitas ibadah mistik, bagi mereka yang awam . Sebagai pundi pundi paha-la, guna mengantarkan ke cahaya sur-ga dan menjauhkan dari lorong-lorong neraka, bagi mereka para mental men-tal ekonom yang segala sesuatunya di kalkulasikan. Itulah sholat.

Dimensi nyentriknya sholat

Berkelompok atau bersama sama, men-gandung deskripsi persatuan dan kes-atuan. Kekuatan yang semulanya hanya se ‘util’ dapat berevolusi menjadi kekua-tan-kekuatan dahsyat. Yang awalnya pengecut bisa bermetafosis menjadi Ga-tot Kaca, Superman ataupun Wiro Sa-bleng.

Di pahami mendalam, sholat memiliki nilai-niai multidimensi yang banyak tak di mengerti banyak orang. Tak melulu mengandung konsepsi spritual, melain-kan termsuk di dalamnya konsepsi so-sial (muamalah). Karena dalam islam,

Page 14: Buletin sa 4 maret 2

14 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

ajaran-ajaran yang bersifat spiritual sen-antiasa diselipkan prinsip prinsip sosial. Di antarnya, itulah sholat.

Dalam jangka waktu 20 tahun, nabi Muhammad SAW telah berhasil mem-persatukan berbagai kelompok yang telah terpisah-pisah dalam koridor suku, ras, batas territorial, agama dsb. Seluruh semenanjung Arab telah berada dalam satu bendera Islam hanya dalam waktu 30 tahunan. Arab Islam menjadi kekua-tan baru yang di ketahui telah menyiut-kan keperkasaan dan kekuatan besar lainya. Romawi di barat, dan Rusia di timur. Karenanya ide tentang jamaah bukanlah ide remeh temeh tanpa nilai.

Sholat pada dasaranya ialah ibadah

misi jamaah

Berjama’ah dengan sholat memiiki misi untuk selalu membangun nilai nilai kebersamaan dan kekompa-kan. Ketika seseorang dalam shof ( ba-risan ) jama’ah, maka secara kesadaran tanpa intruksi, akan di tuntut merapih-kan, meluruskan dan menertibkan ba-risan. Dalam barisan, seorang jama’ah akan berada pada derajat dan dimensi yang sejajar satu dengan yang lainya.

Artinya apapun profesi, kedudukan maupun embel-embel lainya akan me-lebur tak berarti. Tersisa hanya kualitas ketakwaanya sebagai pembeda.

Sholat berjama’ah adalah media terefektif dalam menghimpun kekuatan dan potensi. Konsekwensi logis dari di an-jurkannya jama’ah adalah di giringnya masyarakat untuk berkumpul dalam sebuah kegiatan bernama sholat. Nilai ngumpul ini bisa di investasikan sebagai aset berharga yang memiliki potensi be-sar. Sebagai ajang silaturahmi, musya-warah, rapat dan sebagainya, yang tentunya ini akan bermanfaat demi ke-baikan dan kesejahteraan pribadi dan masyarakat.

“ Jama’ah mengumpu-kan manusia, menyatukan mereka dalam satu barisan untuk berjalan dalam satu tujuan .

murni (ibadah mahdhoh), namun jika di kaitkan dengan dimensi jamaah, jelas ibadah ini telah memasuki ruang sosial. Yang nampaknya bersifat privacy, tetapi di sisi lain mengandung muatan-muatan poitis sosial.

“Antara sholat dan jama’ah adalah cerminan akurat dari kesatupaduan yang hebat.

Page 15: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 15

tentatif yang terabaikan

Sholat menghimpun kekuatan dari lini paling kecil hingga besar. Praktekn-ya, dalam sehari ummat islam bisa ber-jumpa lima kali rotasi dalam sholat wajib harian yang biasa dilaksanakan di mush-ola ataupun masjid, dan ini bisa di jadi-kan moment moment berharga sebagai ajang perbaikan tanpa henti dalam ru-ang masyarakat kecil atau blok ( lingkup dibawah desa ) . Step selanjutnya dalam dimensi mingguan, masyarakat muslim dalam lingkup yang lebih besar. Antar desa atau kecamatan misalnya, bisa berkumpul dalam ritual sholat jum’at yang mana ini pun bisa di jadikan forum forum manfaat lainya.

Dalam dimensi tahunan, masyarakat antar kabupaten atau pro-pinsi bisa di pertemukan dalam moment ritual jama’ah sholat Idul Adha dan Idul Fitri. Dan terakhir, dalam lingkup paling luasnya, masyarakat dari seluruh penjuru dunia dapat di pertemukan dalam ritual sekaligus rukun iman terakhir. Jama’ah Haji.

Tentatifnya, bah-wa dari sholat

wajib lima waktu,

a d a -l a h

t i -

tik

s t a r t p a l i n g

kecil, den-gan bidikan

masyarakat blok ( dari tetangga ke tetangga ).

Meningkkat setelahnya jama’ah Jum’at-

luarrr biasssaa

Sholat dengan teknik jama’ahya, menjadi forum dengan berjuta potensi. Dari lingkup paling mikro ( dusun ) hing-ga makro ( antar Negara ) dapat ter-jangkau, asalkan kesadaran pribadi dan pemahaman luesnya menjadi syarat wa-jib guna tercapainya manfaat jama’ah ini. Bahwa berjama’ah tak hanya seba-gai ritual monoton dan stagnan antar hamba dengan Tuhanya saja. Terlebih sebatas menggugurkan kewajiban dan pengharapan dari tambahan tambahan pahala sholat berjama’ah.

Mestinya Islam dalam metodologi jama’ahnya bisa meruncingkan kesat-uan ukhuwah. Karena begitu ironis kenapa hanya dalam ritual saja kita satu gerakan, satu takbiran, sedangkan kontras dengan realitas setelah ‘salam’. Negara Negara yang berpenghuni mayoritas musim, seharusn-ya menjadi kekuatan besar dalam per-gelakan dunia. Bukannya memalukkan seperti kenyataannya. Tercerai berai, nempel dan sering ngemis-ngemis di kaki Negara Negara barat.

Ajaran ajaran agama kita, serat dengan nilai-nilai luhur politis yang san-gat mampu menghantarkan pemelukn-ya menjadi komunitas yang pasti disega-ni, kokoh dan kuat. Berjama’ah dalam sholat memiliki kandungan poli-tis sitematis yang luar biasa, yang sayangnya terabaikan mubadzir.

an dengan lingkup antar desa atau ke-camatan. Meningkat selanjutnaya lagi, sholat Idul Adha atau Idul Fitri dengan lingkup yang semakin besar. Kabupat-en atau propinsi. Dan terakhir adalah jama’ah haji dengan lingkup antar Ne-gara.

Page 16: Buletin sa 4 maret 2

16 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

Cukup dengan sholat berjama’ah, bisa menjadi alasan yang lebih dari cukup untuk menghimpun dan mengek-spresikan kekuatan dan ide-ide nyata yang di tumpuk dari kaedah jama’ah. Dengan intensitas pertemuan yang rutin semacam ini, dapat di bayangkan beta-pa besar dan kokohnya potensi persatu-an di kalangan ummat Islam.

“ Demi dzat yang menguasi diriku, aku benar benar ber-maksud mememrintahkan untuk memecah mecah kayu. Kemu-dian, di lantunkan azan untuk sholat tersebut. Kemudian, aku perintahkan seorang laki laki ( untuk memimpin sholat ). Kemu-dian ia memimpin (sholat ) orang orang. Kemudian aku berpisah ( dari mereka dan pergi )kepada orang orang ( yang tidak ikut berjama’ah ). Kemudian aku bakar rumah mereka. ( H.R Al bukhori no. 44 )

“ Berpolitis, bersatu dan bersinergi dengan sholat berjama’ah , untuk menjadi satu kesatuan yang kokoh .

Bukankah Rasulallah SAW marah be-sar ketika orang orang meninggalkan jama’ah

Page 17: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 17

Di atas runtuhan MelakaLama penyair termenung seorang diri

ingat Melayu kala jayanyapusat kebesaran nenek bahari

Di sini dahulu laksamana Hang Tuahsatria moyang Melayu sejati

jaya perkasa gagah dan mewah“tidak Melayu hilang di bumi”

Di sini dahulu payung berkembangmegah bendahara Seri Maharaja

bendahara cerdik tumpuan daganglubuk budi laut bicara

Pun banyak pula penjual negerimengharap emas perak bertimba

untuk keuntungan diri sendiribiarlah bangsa menjadi hamba

Inilah sebab bangsaku jatuhbaik dahulu atau sekarang

inilah sebabnya kakinya lumpuhmenjadi budak jajahan orang

Sakitnya bangsaku bukan di luartapi terhunjam di dalam nyawa

walau diubat walau ditawarsemangat hancur apakan daya

Sajak Karya Hamka

Janji Tuhan sudah tajallimulialah umat yang teguh imanAllah tak pernah mungkir janji

tarikh riwayat jadi pedoman

malang mujur nasibnya bangsaturun dan naik silih berganti

terhenyak lemah naik perkasatergantung atas usaha sendiri

Riwayat lama tutuplah sudahsekarang buka lembaran baru

baik hentikan termenung gundahapalah guna lama terharu

Bangunlah kekasih ku umat Melayubelahan asal satu turunan

bercampur darah dari dahulupersamaan nasib jadi kenangan

Semangat yang lemah buanglah jauhjiwa yang kecil segera besarkan

yakin percaya iman pun teguhzaman hadapan penuh harapan

Page 18: Buletin sa 4 maret 2

18 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

Selamat Bermimpi

Page 19: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 19

“ Semilir hawa dingin menyerbu tubuh ku . merasuk hampir seluruh tubuh . Menembus celah jendela kamarku . Menyisakan embun yang terbias cahaya menempel indah di setiap sudut kaca jendela . Menambah apik pemandangan saat musim dingin seperti ini . Semakin lama embun pun mulai beranjak . menyusut perlahan seakan isyarat akan sirna . Matahari pun semakin perkasa menunjukkan sinar nya . Menjajah embun yang menghiasi pandangan ku tam-pa ampun . Mulailah sang sinar menerobos masuk kedalam kamar ku . Seolah memberikan ingatan bahwa sekarang aku

ini ada dimana

Selamat Bermimpikisah perjalanan meraih beasiswa maroko

Page 20: Buletin sa 4 maret 2

20 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

Oh ya beberapa hari lalu , saat ku buka akun facebook ku terdapat se-buah pesan yang tertera pengirimnya adalah PPI Maroko yang menga-takan bahwa saya kebagian tugas untuk menulis dengan rubrik “ Asas dalam Impian “ . Saya pun merasa bingung apa yang hendak ditulis . Kuputuskan tuk bertanya kepada teman-teman dan mereka pun den-gan mudah nya menyarankan tuk menulis saja . Apa yang hendak aku tulis ?, itulah satu pertanyaan yang terus mengitariku selama beberapa hari ini . Sampai saat secangkir kopi Tora Bika Cappuccino buah tangan teman yang belajar di Turki , dengan ditaburi Choco Granule diatasnya

menemaniku tuk memulai menulis .

Kalo bagi saya sendiri , mimpi adalah sebuah rahasia Tuhan. Yang mana kita tidak akan pernah tau apa yang direncanakan oleh Nya dan apa yang akan terjadi pada kita besok , sepuluh tahun kemudian dan seter-usnya . Tapi alangkah baiknya kita mempunyai gambaran untuk masa depan sendiri . Merancang sebuah kemungkinan seindah mungkin diser-tai dengan usaha yang dapat mendorong tuk mewujudkannya . Usaha ini sangat penting dimana kita akan mempertaruhkan semua rancangan indah tadi , dengan seberapa besar usaha yang telah kita lakukan . Tapi tetap dalam satu keyakinan bahwa yang menentukan dalam semua ran-cangan dan usaha kita adalah Tuhan . Walaupun Tuhan mempunyai hak penuh atas semua ini . Pasti Tuhan akan melihat seberapa besar usaha yang telah kita lakukan untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita dan saya

termasuk orang yang percaya pada” kejaiban mimpi “ .

Panas kopi pun semakin mendingin seiring sinar mentari yang semakin meninggi . Membawa ku larut kepada sebuah ketenangan yang hadir lewat pagi yang cerah ini . Kuseruput pelahan kopi yang agak mendin-gin membuat ku hanyut dalam ingatan yang telah lalu . Otak ku pun berputar keras merangkai kembali puing-puing ingatan tentang betapa lucunya diriku sebelumnya , seperti perahu kecil yang terombang-ambing ombak di laut biru . Terbawa arus sana-sini mengikut tanpa arah . Di-hantam ombak dari kanan diterima ombak lain dari arah kiri . Tapi tak membuat sang nelayan menyerah . Bergerak tuk mengendalikan kapal dengan segala kemugkinan yang akan terjadi . Mengamati setiap kejadi-an , belajar banyak dari apa yang dia saksikan sehingga sang nelayan pun berhasil menaklukkan ombak dengan belajar dari apa yang dia alami . Tapi masih banyak tantangan dan bahaya lain menanti sang nelayan .

Page 21: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 21

Semakin lama semakin membawaku asyik menikmati ingatan-ingatanku yang lalu , sampai pada saat ketika akan mengikuti seleksi Timur Tengah yang diada-kan oleh Depag periode 2014-2015 . Saat itu saya masih di Pare untuk belajar Bahasa inggris disana . Saya dipertemukan dengan orang-orang hebat dan gigih dalam menjalani hidup . Salah satunya adalah tutorku bernama Mr Damanhuri . Beliau lah yang banyak mengajari tentang bagaimana menjalani hidup dengan segudang mimpi . Ketika ku utarakan niat ku tuk mengikuti tes ke Timur Tengah , dengan santai nya dia menjawab “ Kalo misalnya itu menjadi salah satu mimpimu , maka berangkatlah sekarang ! “ . Tanpa berpikir panjang besoknya pun aku

langsung pulang kerumah .

Ternyata orang tua ku telah menunggu dan menyambut dengan hangat ke-inginanku . Ku urus semua persyaratan yang diajukan , mulai dari pendafta-ran online , Ijazah , foto dan berkas-berkas lain yang perlu saya bawa nanti . Setelah lengkap semua berkas dan barang-barang yang akan kubawa, akh-irnya aku pun izin kepada orang tua tuk berangkat . Mereka pun meberi-kanku beberapa uang , untuk kehidupanku disana . Mereka pun berpesan “

jangan sampai lupa sholat dan ati ati disana “.

Aku pun berangkat dari kampung menuju Jakarta , kota besar yang belum pernah aku kunjungi . Sebelumnya aku menghubungi temanku yang kuliah di UIN Syarif Hidayatullah , karena seleksi akan diadakan disana . Setelah sampai di Terminal Lebak Bulus tak lama te-manku bernama Ubaid datang menjemputku . Lalu membawaku ke rumah teman-teman sepondok dulu . Dari situ saya mulai mengenal bagaimana kehidupan seorang mahasiswa karena sebelumnya saya belum kuliah . Temanku yang bernama Huda yang mengenalkan

Sampai tiba saat nya saya menghadapi ujian seleksi . Seleksi di-adakan 2 tahap , pertama tes tulis dan kedua tes lisan . Di tes tulis saya usahakan semaksimal mungkin . Ketika dites lisan inilah saya benar-benar di tes . Saat itu kondisi sangat tidak kondusif , karena para peserta saling berebut untuk mendapat giliran tes . Setelah berjuang berebut urutan , akhirnya tiba giliranku . Pen-gujiku saat itu perempuan , saat peserta disamping kanan ku di tanya tentang hapalan Quran-nya , dia menjawab “ Alham-dulillah sudah khatam “ dan disamping kiriku 5 juz . Saat tiba giliranku ditanya hapal berapa , aku pun menjawab dua juz . Lalu mulai di tes satu per satu meliputi hapalan Quran , baca teks Arab serta penguasaan Bahasa Arab . Dari ketiga peserta , saya lah yang paling dibawah maksimal . Hanya langkah kaki lemas dan pasrah yang menemaniku keluar dari ruang ujian . Yang ter-

bayang dibenakku hanyalah “ yah mungkin belum rejeki “

kepadaku bagaimana keseharian seorang mahasiswa . Mulai dari bedah buku , seminar , pasang spanduk , non-gkrong , acara organisasi dan banyak lagi yang mana saya sendiri bernotabene bukan mahasiswa situ .

Page 22: Buletin sa 4 maret 2

22 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

Kumanfaatkan keberadaanku di Jakarta dengan berjalan-ja-lan mengelilinginya . Mulai dari Monas , Istana Negara , Djakarta Theater , Pancoran dll . Sambil menunggu pengumuman hasil se-leksi kemarin . Perasaan yang campur aduk antara ragu dan yakin menghiasi hari-hariku . Bahkan sampai terlintas dalam pikiranku bahwa tidak ada harapan lagi untuk mencapai salah satu mimpiku ini . Tapi Tuhan berkata lain . Saat saya sedang antri masuk untuk melihat acara YKS di Stadio Trans TV yang berada di daerah Mam-pang , Jakarta Selatan . Hp ku pun berbunyi , telpon dari guru ku bernama Ust Firman , yang memberi kabar bahwa saya telah lulus seleksi dan seketika itu juga , saya sujud syukur atas kesempatan yang telah Tuhan berikan kepadaku . Banyak pasang mata melihat tingkahku yang kegirangan . Hanya rasa syukur yang terus menga-lir dihati kecil ku . Serta membuktikan bahwa Tuhan itu tidak tidur dan memperhatikan hambaNya yang bersungguh-sungguh dalam

mencapai mimpinya .

Cangkir pun mulai kosong , sang kopi pun meninggalkan kerak war-na coklat di bagian dalam atas cangkir . Perlahan mulai kembali lagi serpihan ingatan yang tadi telah menyambangi teman lama . Sambil terus mengetik , kudapat sebuah pesan penting dalam perjalan yang dilakukan pikiranku tadi . Bahwa yang namanya mimpi itu harus dis-ertai dengan usaha . Seberapa usaha yang telah kita lakukan , sebesar itulah kemungkinan mimpi kita akan tercapai . Tapi ingat yang me-nentukan hanyalah Tuhan . Jadi jangan takut bermimpi , jangan takut

gagal dan serahkan semuanya kepada Nya

Penulis adalah Muhammad Fahruddin al-Mustofa(Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Adab Jamiah Hasan II Casablanca

Page 23: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 23

Page 24: Buletin sa 4 maret 2

Oleh: Sartikah Sodikin ImamAdalah Mahasiswi di jurusan Dirassat IslamiyahFakultas Adab dan Humaniora, Jamiah Ibnu Tufail (Tahun Akhir)

24 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

Imam Al Maqdisi (Pengarang Kitab ‘Umdatul Ahkam)

Page 25: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 25

“ Dhiyauddin berkata: “Dia ( Al Imam Abdul Ghani ) adalah Amirul Mukminin dalam hadis”. Ibnu Najjar berkata: “Dia telah mengabarkan banyak hadis, menulis kitab tentang hadis dengan tulisan yang bagus, dia ter-golong orang yang banyak hafalannya, kokoh dan bagus hafalannya…”.

Imam Al Maqdisi adalah seorang Muhaditsin pertma kali pada Abad ke-5 yang mengumpulkan hadist-hadist dalam bentuk kitab ‘Umdatul Akhkam. Inilah sekilas Biografi dari Beliau:

Dia adalah Al Imam Al Hafidz Ta-qiyuddin, Abu Muhamad Abdul Ghani bin Abdul Wahid bin Ali bin Surur bin Rafi’ bin Hasan bin Ja’far, Al Maqdisi, Al Jama’ili, Ad Dimasyqi, As Shalihi, Al Ham-bali.

Dilahirkan di Jama’il pada tahun 541 H, suatu daerah di pegunungan Na-blus bagian dari Negeri Palestin dekat Baitul Maqdis, karenanya dinisbatkan ke Baitul Maqdis. Kemudian keluarganya pindah ke Damaskus, setelah itu pindah di tepi gunung Qasiyun dan daerah ini dikenal dengan nama Ash Shalihiyah.

Al Imam Abdul Ghani tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang berilmu dan baik yang menyebarkan madzhab Hambali di Syam.Guru-Gurunya: Diantara guru-gurunya adalah kepala keluarganya yaitu Ahmad bin

Muhamad bin Qudamah Al Maqdisi di Syam, Abdul Qadir Jailani yang tekah di ketahui ke-Faqih-annya pada Agama.

Al Imam Abdul Ghani mengada-kan bepergian untuk menimba ilmu dengan anak laki-laki bibinya yang ber-nama Asy Syaikh Muwafaqqudin Abdul-lah bin Ahmad bin Qudamah Al Maqdisi penulis kitab fikih yang terkenal yaitu “Al Mughni”. Al Imam Abdul Ghani condong ke ilmu hadis, adapun Asy Syaikh Muwa-faqqudin condong ke ilmu fikih.Karya-karyanya di antaranya:

1 - Al Kamal Fi Asmair Rijal; Kitab yang menyebutkan nama-nama perawi hadis Kutubus Sittah ( enam kitab hadis ) yaitu Shahih Bukhari dan Muslim, Sunan Tir-midzi, Nasa’i, Abu Dawud dan Ibnu Ma-jah. Kitab ini menjadi sumber penulisan semua kitab yang ditulis tentang nama-nama perawi hadis dan biografinya.

2- Umdatul Ahkam terbagi menjadi dua; Umdatul Ahkam As-Shoghir (kecil) dan Umdatul Ahkam Al Kubra ( besar ), yai-tu kitab yang menghimpun hadis-hadis hukum yang bersumber dari Kutubus Sittah, yang keumuman hadis-hadisnya adalah shahih.

Page 26: Buletin sa 4 maret 2

26 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

3- Al Misbah Fi ‘Uyuni Al Ahadits As Sihah, yang mencakup hadis-hadis dari Shahih Bukhari dan Muslim.4- Kitab “As Sifat”.5- Al Arba’in Min Kalami Rabbil ‘Alamin6- Al Jami’us Shaghir Li Ahkamil Basyir wan Nadzir.7- Al Iqtishad fil I’tiqad dan masih ban-yak lagi karya-karyanya yang lain.Akidahnya:

Akidah Al Imam Abdul Ghani adalah akidah salafus shalih, dia mensifati Al-lah dengan apa yang Allah Ta’ala sifat-kan dalam Kitab-Nya, atau di atas lisan Rasul-Nya, tanpa menentukan hakikat atau bentuk-Nya, tidak menyamakan dengan mahluk-Nya, tidak mentakwil dan meniadakan sifat-sifat-Nya, dalam rangka menunaikan firman-Nya:

Tidak ada sesuatupun yang seru-pa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. ( Asy Syu-ra: 11 ).

Pujian Para Ulama Terhadapn-ya:

Dhiyauddin berkata: “Dia ( Al Imam Abdul Ghani ) adalah Amirul Mukminin dalam hadis”. Ibnu Najjar berkata: “Dia telah mengabarkan banyak hadis, men-ulis kitab tentang hadis dengan tulisan yang bagus, dia tergolong orang yang banyak hafalannya, kokoh dan bagus hafalannya…”.

Pernah dikatakan kepadanya bahwa ada seorang laki-laki bersumpah menta-lak istrinya jika engkau telah hafal ser-

atus ribu hadis? Dia berkata: Kalau dia berkata bahwa aku hafal lebih banyak dari itu tentu benar perkataannya.

Pernah sekelompok manusia berkata ke-padanya: Bacakan kitab kepada kami! Maka dia membaca hadis-hadis dengan sanad-sanadnya dengan hafalannya.Abnu Ad Dubaisi berkata: “Dia seorang yang zuhud, ahli ibadah, selalu meneg-akkan amar ma’ruf dan nahi mungkar, para Hafidz dan Imam telah memuji ter-hadap pemahamannya, kemahirannya dan hafalannya”.

Al Imam Adzahabi memberikan pujian kepadanya: “Dalam segala hal Al Hafidz Abdul Ghani tergolong ahli agama, ilmu, ibadah, berbicara kebenaran dengan terang-terangan dan kebaikannya san-gat banyak.

Demikian ini diantara pujian dari seba-gian ulama terhadapnya.

Al Imam Abdul Ghani selalu membantu umat dengan ilmunya yang luas dan tulisan-tulisannya yang lurus, senantiasa beribadah kepada Allah Azza Wajalal-la sampai al yaqin ( kematian ) datang kepadanya pada hari senin tanggal 23 Rabi’ul Awwal, pada tahun 600 berumur 59 tahun. Beliau dimakamkan di Me-sir di pamakaman Al Qurafah. Banyak manusia yang menyaksikan jenazahnya dari kalangan para imam, pemimpin Negara dan selain mereka. Semoga Al-lah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepadanya dan menempatkannya di surga-Nya, amin.

Referensi :1- Syarah Umdatul Ahkam: Al I’lam Bifawaidi Umdatil Ahkam, Karya Ibnul Mulaqqin dengan tahqiq Abdul Aziz bin Ahmad bin Muhamad Al Musyaiqih.2- Buku Panduan Belajar Semester 5 Universite Ibn Tofail 2014-2015

Page 27: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 27

aku tak tau apa yang harus aku lakukan tanpa dia... dia yang selalu mengerti aku .. dia yang tak pernah letih tuk menasihatiku.. dia yang selalu menemaniku.. dialah ibu.. orang yang selalu menjagaku ... tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini.. tanpanya aku bukan lah apa-apa di dunia ini.. aku hanya seorang manusia yang lemah... yang membutuhkan kekuatan .... kekuatan cinta kasih darimu ibu.... kekuatan yang lebih dari apapun... tanpamu aku bukanlah apa-apa di dunia ini.. engkau sangat berharga bagiku... tidak ada satupun yang berharga di dunia ini selain dirimu ibu.... walaupun kau selalu memarahiku .... aku tau..... itu bentuk perhatianmu... dan menandakan kau peduli padaku... ya allah... berikanlah kesehatan kepada ibuku.... panjangkanlah umurnya ... aku ingin membahagiakannya.... sebelum aku atau beliau tiada... trimakasih ibu.... atas apa yang telah engkau berikan padaku... walaupun kini kita telah berbeda negara.... tapi yakinlah bahwa dirimu slalu ada dsnii.... di smpingku untuk selama-lamanya..

IbuOleh: monica syarifah lu^lua al-hajiri(Mahasiswi Institut Imam Nafi, Tahun Pertama)

Page 28: Buletin sa 4 maret 2

28 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

langkah-langkah membuat skriPsi

Pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan namanya skripsi. Ya… Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya ilmiah berupa paparan tulisan hasil penilitian serjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenom-ena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah yang berlaku. Di Maroko skripsi dalam bahasa arab lebih dikenal dengan bahst

Universitas-universitas di Maroko mewajibakan seluruh mahasiswanya untuk menulis skripsi di semester akhir tetapi penulisannya bisa dilakukan di semester 5, skripsi merupakan syarat mutlak seseorang untuk dapat menyandang gelar strata I. Sebelum menulis skripsi ada baiknya kita harus mengetahui beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya:

Carilah dosen pembimbing yang sesuai den-

gan judul skripsimu.

Cari judul dan tema yang mudah dicari sumbernya.

Hal ini berguna dalam mencari referensi saat kalian membuat skripsi. Lebih baik membuat judul yang biasa

saja tapi memiliki referensi yang lengkap, dibandingkan membuat judul yang keren namun referensinya

sulit.

Oleh: Mahfudz Daud Syahid(Mahasiswa Tahun Akhir Program Sarjana, Fakultas Adab dan Humaniora, Jamiah S.M.B.A. Fes

Page 29: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 29

Saat kalian membuat skripsi,

carilah judul dan tema yang paling kalian kuasai. Hal ini memudahkan ka-

lian dalam membuat skripsi dan memper-mudah juga dalam menjawab pertanyaan

dosen saat ujian skripsi (munaqosyah), karena judul dan tema yang kalian

buat sudah anda kuasai.

Cari teman sesama pejuang skripsimu. Kamu bisa ngerjain skripsi bareng-bareng sambil diskusi. Kalian juga bisa saling memotivasi

satu sama lain.

Fokus adalah hal terpenting dalam membuat skripsi.

Setelah tahu apa yang seharusnya kita lakukan sebelum menulis skripsi, maka yang perlu kalian ketahui selanjutnya adalah tahapan-tahapan pe-nulisan skripsi. Berikut penjelasan mengenai tahapan-tahapan penulisan skripsi secara umum.

Page 30: Buletin sa 4 maret 2

30 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

bagian awal

1. Halaman awal Halaman awal merupakan halaman yang isinya sama dengan bagian cover depan skripsi, biasanya berisi judul skripsi, tujuan penulisan skripsi, jurusan, nama mahasiswa, dosen pembimbing dan nomor kartu mahasiswa (tasjil), logo dari kam-pus, fakultas, jurusan, serta tahun pembuatan skripsi.

2. Lembar persembahan Lembar persembahan sebenarnya bersifat opsional dan tergantung dari setiap kampus apakah menggunakan lembar ini atau tidak, lembar persembahan bisa diisi dengan ungkapan rasa syukur dan terimakasih, bisa berupa kalimat-kalimat biasa, ayat al-quran ,hadist atau pun potongan doa. Lembar persembahan ditulis oleh penulis skripsi.

3. Kata pengantar Kata pengantar berisi kata-kata dari penulis, biasanya di dalam skripsi selain berisi kalimat-kalimat singkat tentang isi skripsi, kata pengantar menjadi tempat untuk mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penilitian, pengerjaan, serta penulisan skripsi sampai selesai dikerjakan.

4. Daftar isi

Daftar isi merupakan petunjuk halaman dari isi skripsi mulai dari halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman isi (halaman bab), sampai halaman penutup, dan daftar pustaka. Penulisan daftar isi ini harus sesuai dan tepat dengan halaman yang dimaksud.

bagian isi

Tahapan penulisan skripsi bagian isi ini tidak kalah penting dari bagian awal. Bagian isi identik dengan penulisan kata BAB. Sebuah skripsi biasanya terdiri dari empat sampai lima bab.

1. Pendahuluan

Bab pendahuluan menjadi bab pembuka dalam skripsi. Bab pendahuluan pun terdiri atas beberapa subbab. Berikut penulisan dari bab pendahuluan. Bab I pendahuluan 1.1 Sebab-sebab memilih judul 1.2 Metode pembahasan 1.3 Sistematika penulisan

Page 31: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 31

1.4 Pelajaran-pelajaran terdahulu

2. Landasan teori

Bab 2 ini adalah bab yang lebih banyak terisi tentang teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian skripsi ini. Kematangan pengetahuan dan pendala-man teori yang diambil akan tergambar jelas dalam bab ini. Penulisannya sebagai berikut.

Bab II landasan teori 2.1…2.2…2.3…

3. Bab isi Bab ini merupakan bagian terpenting dari skripsi. Pada bab 3 ini, hasil dari pe-nelitian skripsi dicurahkan dan dituangkan semaksimal mungkin. Dan penulisannya sebagai berikut.

Bab III isi penelitian3.1…3.1.1…3.1.2…3.2…3.2.1…3.2.2…3.3…3.4…

4. Bab penutup

Bab penutup ini biasanya berisi simpulan dan saran. Pada bagian simpulan dari keseluruhan isi skripsi. Penulisan simpulan harus tepat dan dapat merangkum seluruh isi skripsi. Pada bagian saran, penulis menuliskan bahwa penulisan skripsi ini masih membutuhkan penyempurnaan.

Bab IV penutup

4.1 Kesimpulan 4.2 Saran

Bagian akhir

1. Daftar ayat al-quran (jika berkenaan dengan ilmu-ilmu syariat)

Page 32: Buletin sa 4 maret 2

32 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

2. Daftar hadist (jika berkenaan dengan ilmu-ilmu syariat)

3. Daftar pustaka

Daftar pustaka wajib ada karena menjadi bukti bahwa kita menggunakan sekian banyak buku referensi untuk mendukung penulisan skripsi tersebut.

Mahfudz Daud SyahidBekasi, 03 November 1993

Sumber : Hamid, Farid. “Buku Pandan Skripsi”. http://id.m.wikipedia.org/wiki/skripsi

Page 33: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 33

aqiqah: antara tradisi

dan syariah

Kelahiran adalah momentum yang sangat penting bagi perjalanan hidup manusia. Bagaimanapun, kelahi-ran menjadi titik pijakan awal seorang manusia ketika hadir ke muka bumi. Betapapun demikian, sebagaimana jodoh, rejeki dan maut, kelahiran adalah kuasa penuh yang telah digariskan Yang Maha Kuasa. Pada umumnya setiap kelahiran selalu disambut dengan senyum keba-hagiaan. Kelahiran menghamparkan keluasan harapan hidup. Sebagaimana munculnya fajar matahari di kala pagi, laksana tumbuhnya tunas baru pada pucuk tana-man, bagaikan terbitnya terang selepas gelap, kelahiran membawa nafas baru. Kelahiran membawa energi baru, semangat baru, kekuatan baru, dan segala kemungki-nan hal baru yang senantiasa menjadi harapan manusia. Kelahiran menghadirkan daya hidup kehidupan.

Oleh: Kurniawati Meylianingrum, Lc.(Alumni Fak. Adab dan Humaniora, Univ. Ibnu Tufail, Kenitra)

Page 34: Buletin sa 4 maret 2

34 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

Hakekat Aqiqah

Kelahiran selanjutnya identik dengan “aqiqah”. Definisi aqiqah disini apakah termasuk dalam tradisi, syariat atau syariat yang telah menjadi tradisi di-masyarakat kita? Nah, aqiqah yang bermula dari syariah dan sudah men-jadi tradisi didalam masyarakat kita ini, alangkah bagusnya jika sewaktu-wak-tu kita mencoba menelaah bukan ber-dasarkan kebiasaan dan tradisi, tetapi kita mencoba mengkajinya berdasarkan tuntunan Allah dalam al-Qur’an dan tuntunan Rasulullah saw dalam hadist-hadistnya.

Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya. Disembelih pada hari ketu-juh, dicukur gundul rambutnya, dan diberi nama.” (Hadits riwayat Ahmad 20722, at-Turmudzi 1605, dan dishahih-kan al-Albani).Secara etimologi, aqiqah artinya me-motong atau memutus, juga bermakna rambut di kepala bayi yang baru lahir. Aqiqah mengandung arti memutus itu dikaitkan kepada pemutusan kerong-kongan kambing (menyembelihnya) saat pelaksanaan aqiqah. Aqiqah men-gandung arti rambut bayi yang dibawa dari rahim ibu, inilah arti asal seba-gaimana pendapat Az-Zamakhsyari.

Adapun aqiqah menurut istilah syariah adalah sembelihan kambing atau dom-ba yang dilaksanakan pada hari ke 7. Hukum Aqiqah Anak adalah sunnah (muakkad) sesuai pendapat Imam Ma-lik, penduduk Madinah, Imam Syafi′i dan sahabat-sahabatnya, Imam Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur dan kebanyakan ulama ahli fiqih (fuqaha).Dasar yang dipakai oleh kalangan Syafii dan Hambali dengan mengatakannya sebagai sesuatu yang sunnah muakka-dah adalah hadist Nabi SAW : “Anak ter-gadai dengan aqiqahnya. Disembelihkan untuknya pada hari ketujuh (dari kelahi-rannya)”. (HR al-Tirmidzi, Hasan Shahih)“Bersama anak laki-laki ada aqiqah, maka tumpahkan (penebus) darinya darah sembelihan dan bersihkan darinya kotoran (Maksudnya cukur rambutnya).” (HR: Ahmad, Al Bukhari dan Ashhabus Sunan)Perkataan: “maka tumpahkan (pene-bus) darinya darah sembelihan” adalah perintah, namun bukan bersifat wajib, karena ada sabdanya yang memaling-kan dari kewajiban yaitu: “Barangsiapa di antara kalian ada yang ingin meny-embelihkan bagi anak-nya, maka sila-kan lakukan.” (HR: Ahmad, Abu Dawud dan An Nasai dengan sanad yang hasan).Perkataan: “ingin menyembelihkan,..” merupakan dalil yang memalingkan per-intah yang pada dasarnya wajib menjadi sunnah.Imam Malik berkata: Aqiqah itu seperti layaknya nusuk (sembeliah denda laran-gan haji) dan udhhiyah (kurban), tidak boleh dalam aqiqah ini hewan yang picak, kurus, patah tulang, dan sakit. Imam Asy-Syafi’iy berkata: Dan harus dihindari dalam hewan aqiqah ini cacat-cacat yang tidak diperbolehkan dalam qurban.

• Kapan aqiqah dilaksanakan?

Page 35: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 35

Rasulullah bersabda, “Seorang anak ter-tahan hingga ia diaqiqahi, (yaitu) yang disembelih pada hari ketujuh dari kela-hirannya dan diberi nama pada waktu itu’?. Hadits ini menerangkan bahwa aqiqah mendapatkan kesunnahan jika disembelih pada hari ketujuh. Sayyidah Aisyah ra dan Imam Ahmad berpenda-pat bahwa aqiqah bisa disembelih pada hari ketujuh, atau hari keempat belas ataupun hari keduapuluh satu. Sedan-gkan Imam Malik berpendapat bahwa sembelihan aqiqah pada hari ketujuh hanya sekedar sunnah, jika akikah dis-embelih pada hari keempat, atau kede-lapan ataupun kesepuluh ataupun sesu-dahnya maka hal itu dibolehkan.Jika seorang ayah mampu untuk meny-embelih pada hari ketujuh, maka lebih baik dia mnyembelih pada hari itu. Akan tetapi, jika dia belum mampu untuk menyembelih pada hari ketujuh, maka boleh baginya untuk menyembelihnya pada waktu kapan saja.

• Aqiqah untuk anak laki-laki dan perempuan

Jumhur ulama mengatakan bahwa ka-dar aqiqah anak laki-laki berbeda den-gan anak perempuan. Bahwasanya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perem-puan. Sedangkan imam malik berpen-dapat bahwa kadar aqiqah anak laki-laki sama dengan anak perempuan yaitu sama-sama satu ekor kambing. Penda-pat ini berdasarkan riwayat bahwa rasu-lullah mengaqiqahi Hasan dengan satu ekor kambing, dan Husein (keduanya adalah cucu) dengan satu ekor kambing.

• Pembagian daging aqiqah

Adapun dagingnya maka orang tua bisa memakannya, menghadiahkan seba-

gian dagingnya, dan mensedekahkan sebagian lagi. Syaikh Utsaimin berkata: Dan tidak apa-apa dia mensedekahkan darinya dan mengumpulkan kerabat dan tetangga untuk menyantap ma-kanan daging aqiqah yang sudah ma-tang. Syaikh Jibrin berkata: Sunnahnya dia memakan sepertiganya, menghadi-ahkan sepertiganya kepada sahabat-sahabatnya, dan mensedekahkan sep-ertiga lagi kepada kaum muslimin, dan boleh mengundang teman-teman dan kerabat untuk menyantapnya, atau boleh juga dia mensedekahkan semuan-ya. Syaikh Ibnu Bazz berkata: Dan eng-kau bebas memilih antara mensedekah-kan seluruhnya atau sebagiannya dan memasaknya kemudian mengundang orang yang engkau lihat pantas diun-dang dari kalangan kerabat, tetang-ga, teman-teman seiman dan sebagian orang faqir untuk menyantapnya

• Pemberian nama

Tidak diragukan lagi bahwa ada kaitan antara arti sebuah nama dengan yang diberi nama. Ibnu Al-Qoyyim berkata: “Barangsiapa yang memperhatikan sunah, ia akan mendapatkan bahwa makna-makna yang terkandung dalam nama berkaitan dengannya sehingga se-olah-olah makna-makna tersebut diam-bil darinya dan seolah-olah nama-nama tersebut diambil dari makna-maknan-ya”. Dan jika anda ingin mengetahui pengaruh nama-nama terhadap yang diberi nama (Al-musamma) maka per-hatikanlah hadits di bawah ini:Dari Said bin Musayyib dari bapaknya dari kakeknya Ra, ia berkata: Aku da-tang kepada Nabi SAW, beliau pun ber-tanya: “Siapa namamu?” Aku jawab: “Hazin” Nabi berkata: “Namamu Sahl” Hazn berkata: “Aku tidak akan merobah nama pemberian bapakku” Ibnu Al-Musayyib berkata: “Orang tersebut sen-

Page 36: Buletin sa 4 maret 2

36 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret

antiasa bersikap keras terhadap kami setelahnya”. (HR. Bukhori) Oleh karena itu, pemberian nama yang

baik untuk anak-anak menjadi salah satu kewajiban orang tua. Di antara na-ma-nama yang baik yang layak diberi-kan adalah nama nabi penghulu jaman yaitu Muhammad. Sebagaimana sabda beliau : Dari Jabir Ra dari Nabi SAW be-liau bersabda: “Namailah dengan nam-aku dan janganlah engkau mengguna-kan kunyahku”. (HR. Bukhori 2014 dan Muslim 2133).

• Mencukur rambutMencukur rambut adalah anjuran Nabi yang sangat baik untuk dilaksanakan ketika anak yang baru lahir pada hari ketujuh.Dalam hadits Samirah disebutkan bah-wa Rasulullah saw. Bersabda, “Setiap anak terikat dengan aqiqahnya. Pada hari ketujuh disembelihkan hewan un-tuknya, diberi nama, dan dicukur”. (HR. at-Tirmidzi).Dalam kitab muwathta Imam Malik

meriwayatkan bahwa Fatimah menim-bang berat rambut Hasan dan Husein lalu beliau menyedekahkan perak se-berat rambut tersebut.Tidak ada ketentuan apakah harus di-gundul atau tidak. Tetapi yang jelas pen-

cukuran tersebut harus dilakukan den-gan rata; tidak boleh hanya mencukur sebagian kepala dan sebagian yang lain dibiarkan. Tentu saja semakin banyak rambut yang dicukur dan ditimbang se-makin -insya Allah- semakin besar pula sedekahnya.

• Apakah ada ritual khusus?Tidak ada ritual khusus untuk melak-sanakan Aqiqah. Tidak diharuskan ada sholawatan atau pengajian, namun hendaknya acara syukuran dan pesta menyambut kelahiran bayi tersebut diisi dengan kegiatan yang bemanfaat bagi keluarga yang melaksanakan dan bagi masyarakat sekitar. Tidak sebaiknya melaknsakan Aqiqah justru diisi dengan kegiatan yang tidak baik atau pem-borosan yang tidak perlu.Menurut sebagian kalangan Syafii, jika seseorang mengetahui dirinya ternyata belum diaqiqahi oleh ortunya (saat dia

Page 37: Buletin sa 4 maret 2

Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret 37

masih kecil), maka dia boleh mengaqiqa-hi dirinya sendiri. Dalilnya hadits riwayat Al Thabrani yang berasal dari Anas RA disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengaqiqahi dirinya sendiri sete-lah diutus sebagai nabi. Derajat hadits ini seperti yang disebutkan dalam silsilah

ash-Shahihah, menurut Al Albani adalah sahih.Biaya aqiqah, afdholnya dari orang tua. Tapi boleh juga dari pihak lain, mis-alnya kakeknya si bayi. Ulama dari mazhab Maliki dan Hambali memandang bahwa biaya aqiqah harus berasal dari ayahnya. Jadi, jika biayanya berasal dari harta orang lain tidak dise-but sebagai aqiqah. Namun pendapat kalangan Syafii lebih kuat. Menurut mereka, aqiqah menjadi tanggun-gan orang yang bertang-gung jawab memberikan

nafkah kepada si anak, entah ayah, ibu atau kakeknya. Pasalnya, perintah un-tuk menunaikan aqiqah berlaku mutlak tanpa dibatasi kepada ayah saja. Seba-gai contoh, aqiqah Hasan ra dan Husein ra dilakukan oleh kakek mereka, Nabi Muhammad SAW.

Referensi:

http://id.wikipedia.org/wiki/Aqiqah

Page 38: Buletin sa 4 maret 2

38 Buletin Sayyidul Ayyam - Edisi IV Maret