Euthanasia Referat

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    1/19

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Setiap makhluk hidup, termasuk manusia, akan mengalami siklus

    kehidupan yang dimulai dari proses pembuahan, kelahiran, kehidupan di dunia

    dengan berbagai permasalahannya, serta diakhiri dengan kematian. Dari proses

    siklus kehidupan tersebut, kematian merupakan salah satu yang masih

    mengandung misteri besar dan ilmu pengetahuan belum berhasil menguaknya.

    Untuk dapat menentukan kematian seseorang sebagai individu diperlukan kriteria

    diagnostik yang benar berdasarkan konsep diagnostik yang dapat

    dipertanggungjawabkan secara ilmiah. ematian sebagai akhir dari rangkaiankehidupan adalah merupakan hak dari !uhan. !ak seorangpun yang berhak 

    menundanya sedetikpun, termasuk mempercepat waktu kematian. !etapi

     bagaimana dengan hak pasien untuk mati guna menghentikan penderitaannya. "al

    itulah yang masih menjadi pembahasan hangat di #ndonesia. "ak pasien untuk 

    mati, yang seringkali dikenal dengan istilah euthanasia, sudah kerap dibicarakan

    oleh para ahli. $amun masalah ini akan terus menjadi bahan perdebatan, terutama

     jika terjadi kasus%kasus menarik. Untuk itulah masalah skenario pertama

    mengenai kasus euthanasia sangat menarik untuk dibahas.

    B. !ujuan

    . Untuk mengetahui konsep dasar mengenai Brain Death, 'uthanasia dan aspek etika dan

    hukum dalam kasus tersebut.

    (. Untuk mengetahui apa yang seharusnya dilakukan oleh keluarga dan tenaga kesehatan

     baik dokter maupun perawat terhadap kasus 'uthanasia.

    . Untuk mengetahui bagaimana peran masing% masing pro*esi yaitu perawat dan tenaga

    kesehatan lainnya dalam menghadapi masalah 'uthanasia jika dikaitkan dengan etika dan

    hukum keperawatan.

    +. Untuk mengetahui siapa yang memegang peranan penting dalam pengambilan

    keputusan untuk kasus 'uthanasia.

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    2/19

    . Untuk mencari dan menentukan solusi yang akan dilakukan dan siapa yang akan

    memutuskan dalam penangan kasus 'uthanasia.

    -. an*aatampu menerapkan dan melaksanakan peran sebagai perawat dan apa saja

    yang seharusnya dilakukan oleh seorang perawat atau tenaga kesehatan lainnya dalam pengambilan keputusan mengenai masalah 'uthanasia.

    A. B/A#$ D'A!" &. 0'$1'/!#A$

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    3/19

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    !ahun &23 kematian otak dide*inisikan sebagai terhentinya sirkulasi darah secara total,

    dan terhentinya *ungsi vital seperti pernapasan, pulsasi. Dengan berkembangnya ilmu dan

    teknologi -ardiopulmonary resuscitation 4-0/5, *ungsi vital dapat dipertahankan

    meskipun ada gangguan sistem sara* pusat irrevesible. De*inisi kematian otak mengalami

     perubahan dari segi medis dan hukum. ematian otak tanpa kematian organ tubuh yang

    lain memungkinkan transplantasi organ bila penderita tidak mungkin pulih.

    !ahun &267 American 'lectroencephalographic Society meneliti &66 penderita dengan

    electrocerebral silence. Aktivitas listrik otak tidak lebih dari ( 89 antara pasangan

    elektrode yang berjarak &3 cm atau lebih. 0enderita mengalami koma dengan berbagaistadium. "anya ) penderita yang pulih *ungsi cerebralnya. 0enderita ini koma akibat

    obat, ( penderita koma akibat barbiturat dan & penderita akibat meprobamat.

    'lectrocerebral silence dengan tanda apnea, tidak ada respons, tidak ada re*leks cephalic,

    dan tidak bisa mempertahankan sirkulasi tanpa bantuan alat, didiagnosis koma

    irreversible 4cerebral death5, yang disebut electrocerebral inactivity.

    !ahun &26: konsensus Ad "oc -ommittee dari "arvard edical School mende*inisikan

    koma ireversibel sebagai tiadanya respons dari rangsangan luar, tidak ada pergerakan,

    tidak ada napas, tidak ada re*leks, dan ''1 datar. !ahun &27 American $eurologicalAssociation memperbarui de*inisi koma "arvard karena tidak sesuai untuk anak usia di

     bawah tahun. Sistem sara* immature dapat bertahan pada periode electrocerebral

    silence.

    De*inisi kematian otak dibahas oleh beberapa organisasi seperti American Bar 

    Association, American edical Association, dan $ational -on*erence o* -ommissioners

    on Uni*orm State Laws. 0ada tahun &2:& kematian otak dide*inisikan sebagai tidak 

     ber*ungsinya sirkulasi dan pernapasan

    ireversibel, atau tidak ber*ungsinya semua *ungsi otak ireversibel termasuk batang otak.

    De*inisi ini berdasarkan *akta bahwa *ungsi otak tidak bisa kembali sesudah 6 jam tidak 

     ber*ungsi, berdasarkan pemeriksaan *isik dan ''1. Bila tidak ada tes%tes kon*irmasi,

    observasi dilakukan sedikitnya selama &( jam. 0ada kasus jejas anoksia, observasi

    dilakukan sampai (+ jam. 0edoman ini tidak melibatkan kriteria usia penderita 4;unan<

    (3335

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    4/19

    De*inisi tersebut yaitu

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    5/19

    a. oma, pasien perlu dilakukan pemeriksaan gerakan tindakan balas spontan terhadap

    rangsangan yang menyakitkan atau tidak menyenangkan. 0asien yang telah mati otak 

    tidak menunjukkan sembarang tindakan balas terhadap semua rangsangan yang kuat

    maupun menyakitkan.

     b. Apnea, tidak ada perna*asan secara spontan dan pasien hanya mampu berna*as dengan

     bantuan alat perna*asan. ?ika alat bantuan perna*asan dicabut, perna*asan tidak ada

    setelah dilepas selama &3 menit.

    c. !indakan balas pangkal otak, pangkal otak disahkan telah berhenti ber*ungsi berdasarkan

    tindak%balas re*leks seperti<

    &5 0upil mata tidak mengecil apabila disinarkan cahaya ke arah mata. edua belah mata

    hendaklah diuji. 0astikan midriasis atau miotik.

    (5 !idak ada re*leks kornea. !idak ada respon kelipan mata paada kedua apabila

     permukaan kornea disentuh.

    )5 /angsangan terhadap saluran udara. ateter dimasukkan ke dalam mulut melintasi

    laring dan trakea sampai ke carina. 1angguan re*lek ataupun batuk tidak ada jika pasien

    telah mati otak. 4;unan< (3335

    B. 'U!"A$AS#A&. 0'$1'/!#A$

    'uthanasia berasal dari bahasa ;unani, yaitu eu yang berarti indah, bagus, terhormat atau

    grace*ully and with dignity dan !hanatos yang berarti mati. ?adi secara etimologis,

    euthanasia dapat diartikan sebagai mati dengan baik. Sedangkan secara hara*iah,

    euthanasia tidak dapat diartikan sebagai pembunuhan atau upaya menghilangkan nyawa

    seseorang.

    enurut 0hilo 43%(3 S5, euthanasia berarti mati dengan tenang dan baik, sedangkan

    Suetonis penulis /omawi dalam bukunya 9ita -aesarum mengatakan bahwa euthanasia

     berarti mati cepat tanpa derita.

    asalah euthanasia biasanya dikaitkan dengan masalah bunuh diri. Dalam hukum pidana,

    masalah bunuh diri yang perlu dibahas adalah apakah seseorang yang mencoba bunuh

    diri atau membantu orang lain untuk melakukan bunuh diri itu dapat dipidana, karena

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    6/19

    dianggap telah melakukan kejahatan.

    Di beberapa $egara seperti Amerika Serikat, seseorang yang gagal melakukan bunuh diri

    dapat dipidana. ?uga di #srael, perbuatan percobaan bunuh diri merupakan perbuatan yang

    dilarang dan diancam pidana. 0ernah ada amandemen agar larangan ini dicabut, tetapi0ro*.Amos Shapira berpendapat bahwa dengan konsep perbuatan percobaan bunuh diri

    sebagai tindakan yang tidak terlarang, merupakan gerakan kearah diakuinya Chak untuk 

    mati .‟

    Dilihat dari segi agama Samawi, euthanasia dan bunuh diri merupakan perbuatan yang

    terlarang. Sebab masalah kehidupan dan kematian seseorang itu berasal dari Sang

    0encipta yaitu !uhan. ?adi, perbuatan yang menjurus kepada tindakan penghentian hidup

    yang berasal dari !uhan merupakan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak 

    !uhan, oleh karenanya tidak dibenarkan.

    (. 'U!"A$AS#A D# #$D>$'S#AApakah hak untuk mati dikenal di #ndonesia

    #ndonesia melalui pasal

    )++ U"0 jelas tidak mengenal hak untuk mati dengan bantuan orang lain. Banyak 

    orang berpendapat bahwa hak untuk mati adalah hak aEasi manusia, hak yang mengalir 

    dari hak untuk menentukan diri sendiri 4the right o* sel* determination=!/>S5 sehingga

     penolakan atas pengakuan terhadap hak atas mati, adalah pelanggaran terhadap hak aEasi

    manusia yang tidak dapat disimpangi oleh siapapun dan menuntut penghargaan serta pengertian yang penuh pada pelaksanaannya.

    ode 'tik edokteran #ndonesia menggunakan euthanasia dalam tiga arti

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    7/19

    dimengerti adalah<

    a. 'uthanasia akti* !indakan secara sengaja dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan

    lain untuk memperpendek atau mengakhiri hidup pasien. erupakan tindakan yang

    dilarang, kecuali di negara yang telah membolehkannya lewat peraturan perundangan.

     b. 'uthanasia pasi*Dokter atau tenaga kesehatan lain secara sengaja tidak lagi memberikan

     bantuan medis yang dapat memperpanjang hidup pasien, misalnya menghentikan

     pemberian in*us, makanan lewat sonde, alat bantu na*as, atau menunda operasi.

    c. Auto euthanasiaSeorang pasien menolak secara tegas dengan sadar untuk menerima

     perawatan medis dan dia mengetahui bahwa hal ini akan memperpendek atau mengakhiri

    hidupnya. Dengan penolakan tersebut ia membuat sebuah codicil 4pernyataan tertulis

    tangan5. Auto euthanasia pada dasarnya adalah euthanasia pasi* atas permintaan.

    arena masih banyak pertentangan mengenai de*inisi euthanasia, diajukan berbagai

     pendapat sebagai berikut<

    a. 9oluntary euthanasia 0ermohonan diajukan pasien karena, misalnya gangguan atau

     penyakit jasmani yang dapat mengakibatkan kematian segera yang keadaannya

    diperburuk oleh keadaan *isik dan jiwa yang tidak menunjang.

     b. #nvoluntary euthanasiaeinginan yang diajukan pasien untuk mati tidak dapat dilakukankarena, misalnya seseorang yang menderita sindroma !ay Sachs. eputusan atau

    keinginan untuk mati berada pada pihak orang tua atau yang bertanggung jawab.

    c. Assisted suicide!indakan ini bersi*at individual dalam keadaan dan alasan tertentu untuk 

    menghilangkan rasa putus asa dengan bunuh diri.

    d. !indakan langsung menginduksi kematian Alasan tindakan ini adalah untuk meringankan

     penderitaan tanpa iEin individu yang bersangkutan dan pihak yang berhak mewakili. "al

    ini sebenarnya pembunuhan, tapi dalam pengertian agak berbeda karena dilakukan atas

    dasar belas kasihan. 4Billy< (33:5

    +. S;A/A! D#LAUA$$;A 'U!"A$AS#ASampai saat ini, kaidah non hukum yang

    manapun, baik agama, moral

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    8/19

    dan kesopanan menentukan bahwa membantu orang lain mengakhiri hidupnya, meskipun

    atas permintaan yang bersangkutan dengan nyata dan sungguh% sungguh adalah perbuatan

    yang tidak baik. Di Amerika Serikat, euthanasia lebih populer dengan istilah physician

    assisted suicide. $egara yang telah memberlakukan euthanasia lewat undang%undang

    adalah Belanda dan di negara bagian >regon%Amerika Serikat.

    0elaksanaannya dapat dilakukan dengan syarat%syarat tertentu, antara lainrang yang

    ingin diakhiri hidupnya adalah orang yang benar%benar sedang

    sakit dan tidak dapat diobati misalnya kanker.

     b. 0asien berada dalam keadaan terminal, kemungkinan hidupnya kecil dan tinggal

    menunggu kematian.

    c. 0asien harus menderita sakit yang amat sangat, sehingga penderitaannya hanya dapat

    dikurangi dengan pemberian mor*in.

    d. ;ang boleh melaksanakan bantuan pengakhiran hidup pasien, hanyalah dokter keluarga

    yang merawat pasien dan ada dasar penilaian dari dua orang dokter spesialis yang

    menentukan dapat tidaknya dilaksanakan euthanasia.

    Semua persyaratan itu harus dipenuhi, baru euthanasia dapat dilaksanakan. #ndonesia

    sebagai negara berasaskan 0ancasila, dengan sila pertamanya Cetuhanan ;ang aha

    'sa , tidak mungkin menerima tindakan euthanasia akti*.‟

    engenai euthanasia pasi* merupakan suatu daerah kelabu karena memiliki nilai

     bersi*at ambigu yaitu di satu sisi bisa dianggap sebagai perbuatan amoral, tetapi di sisi

    lain dapat dianggap sebagai perbuatan mulia karena dimaksudkan untuk tidak 

    memperpanjang atau berjalan secara alamiah. 4@adli< (3335B

    . AS0'% AS0' DALA 'U!"A$AS#A a. Aspek "ukum

    Undang%undang yang tertulis dalam U"0 hanya melihat dari sisi dokter sebagai pelaku

    utama euthanasia, khususnya euthanasia akti* dan dianggap sebagai pembunuhan

     berencana, atau dengan sengaja menghilangkan nyawa seseorang. Sehingga dalam aspek 

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    9/19

    hukum, dokter selalu pada pihak yang dipersalahkan dalam tindakan euthanasia, tanpa

    melihat latar belakang dilakukannya euthanasia tersebut, tidak peduli apakah tindakan

    tersebut atas permintaan pasien itu sendiri atau keluarganya, untuk mengurangi

     penderitaan pasien dalam keadaan sekarat atau rasa sakit yang sangat hebat yang belum

    diketahui pengobatannya. Di lain pihak, hakim dapat menjatuhkan pidana mati bagi

    seseorang yang masih segar bugar yang tentunya masih ingin hidup, G tidak 

    menghendaki

    kematiannya seperti pasien yang sangat menderita tersebut, tanpa dijerat pasal%pasal

    dalam undang%undang dalam U"0.

    #katan Dokter #ndonesia 4#D#5 sebenarnya telah cukup antisipasi* dalam menghadapi

     perkembangan iptekdok, antara lain dengan menyiapkan perangkat lunak berupa S 0B

    #D# no.)&2=0B=+=:: mengenai 0ernyataan Dokter #ndonesia tentang #n*ormed -onsent.

    Disebutkan di sana, manusia dewasa dan sehat rohani berhak sepenuhnya menentukan

    apa yang hendak dilakukan terhadap tubuhnya. Dokter tidak berhak melakukan tindakan

    medis yang bertentangan dengan kemauan pasien, walau untuk kepentingan pasien itu

    sendiri. emudian S 0B #D# no.))6=0B=+=:: mengenai 0ernyataan Dokter #ndonesia

    tentang ati. Sayangnya S0B #D# ini tidak atau belum tersosialisasikan dengan baik di

    kalangan #D# sendiri maupun di kalangan pengelola rumah sakit. Sehingga, tiap dokter dan rumah sakit masih memiliki pandangan serta kebijakan yang berlainan. Apabila

    diperhatikan lebih lanjut, pasal )):, )+3, G )++ U"0, ketiganya mengandung makna

    larangan untuk membunuh. 0asal )+3 U"0 sebagai aturan khususnya, dengan

    dimasukkannya unsur dengan rencana lebih dahulu, karenanya biasa dikatakan sebagai

     pasal pembunuhan yang direncanakan atau pembunuhan berencana. asalah euthanasia

    dapat menyangkut dua aturan hukum, yakni pasal )): G )++ U"0. Dalam hal ini

    terdapat apa yang disebut Cconcursus idealis yang diatur dalam pasal 6) U"0, yang‟

    menyebutkan bahwa<

    &5 ?ika suatu perbuatan masuk dalam lebih dari satu aturan pidana, maka yang dikenakan

    hanya salah satu diantara aturan%aturan itu, jika berbeda% beda yang dikenakan yang

    memuat ancaman pidana pokok yang paling berat.

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    10/19

    (5 ?ika suatu perbuatan yang masuk dalam suatu aturan pidana yang umum diatur pula

    dalam aturan pidana yang khusus, maka hanya yang khusus itulah yang dikenakan. 0asal

    6) 4(5 U"0 ini mengandung asas CleH specialis derogat legi generalis , yaitu peraturan‟

    yang khusus akan mengalahkan peraturan yang si*atnya umum.

     b. Aspek "ak AEaEi"ak aEasi manusia 4"A5 selalu dikaitkan dengan hak hidup, hak

    damai dan sebagainya. !api tidak tercantum jelas adanya hak seseorang untuk mati. ati

    sepertinya justru dihubungkan dengan pelanggaran "A, terbukti dari aspek hukum

    euthanasia yang cenderung menyalahkan tenaga medis dalam pelaksanaan euthanasia.

    Sebenarnya, dengan dianutnya hak untuk hidup layak dan sebagainya, secara tidak 

    langsung seharusnya terbersit adanya hak untuk mati, apabila dipakai untuk 

    menghindarkan diri dari segala ketidaknyamanan atau lebih jelas lagi dari segala

     penderitaan yang hebat.

    c. Aspek #lmu 0engetahuan#ptekdok dapat memperkirakan kemungkinan keberhasilan

    upaya tindakan medis untuk mencapai kesembuhan atau pengurangan penderitaan pasien.

    Apabila secara iptekdok hampir tidak ada kemungkinan untuk mendapat kesembuhan

    ataupun pengurangan penderitaan, apakah seseorang tidak boleh mengajukan haknya

    untuk tidak diperpanjang lagi hidupnya. Segala upaya yang dilakukan akan sia%sia,

     bahkan sebaliknya dapat dituduhkan suatu kebohongan, karena di samping tidak 

    membawa kesembuhan, keluarga yang lain akan terseret dalam habisnya keuangan.

    d. Aspek Agamaelahiran G kematian merupakan hak prerogati* !uhan dan bukan hak 

    manusia sehingga tidak ada seorangpun di dunia ini yang mempunyai hak untuk 

    memperpanjang atau memperpendek umurnya sendiri. Atau dengan kata lain, meskipun

    secara lahiriah atau tampak jelas bahwa seseorang menguasai dirinya sendiri, tapi

    sebenarnya ia bukan pemilik penuh atas dirinya. Ada aturan%aturan tertentu yang harus

    kita patuhi G kita imani sebagai aturan !uhan. ?adi, meskipun seseorang memiliki dirinya

    sendiri, tetapi tetap saja ia tidak boleh membunuh dirinya sendiri. 0ernyataan ini menurut

    ahli agama secara tegas melarang tindakan euthanasia, apapun alasannya. Dokter dapat

    dikategorikan melakukan dosa besar dan melawan kehendak !uhan dengan

    memperpendek umur seseorang. >rang yang menghendaki

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    11/19

    euthanasia, walaupun dengan penuh penderitaan bahkan kadang%kadang dalam keadaan

    sekarat dapat dikategorikan putus asa dan putus asa tidak berkenan di hadapan

    !uhan.!etapi putusan hakim dalam pidana mati pada seseorang yang segar bugar dan

    tentunya sangat tidak ingin mati dan tidak sedang dalam penderitaan apalagi sekarat,

    tidak pernah dikaitkan dengan pernyataan agama yang satu ini. Aspek lain dari

     pernyataan memperpanjang umur, sebenarnya bila dikaitkan dengan usaha medis dapat

    menimbulkan masalah lain. engapa orang harus ke dokter untuk berobat mengatasi

     penyakitnya. alau memang umur berada di tangan !uhan, bila memang belum

    waktunya, ia tidak akan mati. "al ini dapat diartikan sebagai upaya memperpanjang umur 

    atau menunda proses kematian. ?adi upaya medis dapat pula dipermasalahkan sebagai

    upaya melawan kehendak !uhan. 0ada kasus%kasus tertentu, hukum agama memang

     berjalin erat dengan hukum positi*. Sebab di dalam hukum agama juga terdapat dimensi%

    dimensi etik G moral yang juga bersi*at publik. isalnya tentang perlindungan terhadap

    kehidupan, jiwa atau nyawa. "al itu jelas merupakan ketentuan yang sangat prinsip

    dalam agama. Dalam hukum positi* manapun, prinsip itu juga diakomodasi. >leh sebab

    itu, ketika kita melakukan perlindungan terhadap nyawa atau jiwa manusia, sebenarnya

    kita juga sedang menegakkan hukum agama, sekalipun wujud materinya sudah berbentuk 

    hukum positi* atau hukum negara. 4#smail< (335

    -. 'LALA#A$&. 0'$1'/!#A$

    elalaian medik adalah salah satu bentuk dari malpraktek medis, sekaligus merupakan

     bentuk malpraktek medis yang paling sering terjadi. 0ada dasarnya kelalaian terjadi

    apabila seseorang melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan atau tidak 

    melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh orang lain yang memiliku kuli*ikasi

    yang sama pada suatu keadaan dan situasi yang sama. 0erlu diingat bahwa pada

    umumnya kelalaian ynag dilakukan orang perorang bukanlah merupakan perbuatan ynag

    dapat dihukum, kecuali apabila dilakukan oleh orang yang seharusnya 4berdasarkan si*at

     pro*esi5 bertindak

     berhati% hati dan telah mengakibatkan kerugian atau cedera bagi orang lain. 4"ana*iah G

    Amir< &2225

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    12/19

    elalaian adalah petindak=pelaku tidak menduga terhadap timbulnya akibat dari

    tindakannya. Akibat yang terjadi adalah diluar kehendak dari petindak dan tidak ada

    moti* dari petindak untuk menimbulkan akibat tersebut.

    elalaian dalam arti pidana adalah suatu sikap yang si*atnya lebih serius yaitu sikap yang

    sangat sembarangan atau sikap sangat tidak hati% hati terhadap kemungkinan timbulnya

    resiko yang bisa menyebabkan orang lain terluka atau mati, sehingga harus bertanggung

     jawab terhadap tuntutan kriminal oleh negara 4"ana*iah G Amir< &2225

    (. B'$!U 'LALA#A$elalaian dapat terjadi dalam ) bentuk<

    a. al*easance elakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak tepat 4improper 

    unaw*ul5 atau tidak layak. is< melakukan tindakan medis tanpa indikasi yang memadai, pilihan tindakan medis tersebut sudah improper.

     b. is*easanceelakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi dilaksanakan dengan

    tidak tepat 4improper per*ormance5. is< melakukan tindakan medis dengan menyalahi

     prosuder.

    c. $on*easance!idak melakukan tindakan medis yang merupakan kewajiban baginya.

    4"ana*iah G Amir< &2225

    D. AL0/A!# &. 0'$1'/!#A$

    alpraktik adalah tindakan yang dilakukan secara sadar, dengan tujuan yang sudah

    mengarah kepada akibat yang ditimbulkan atau petindak tidak peduli kepada akibat dari

    tindakannya yang telah diketahuinya melanggar UU.

    alpraktek medik adalah kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan tingkat

    keterampilan dan ilmu pengetahuan yang laEim

    dipergunakan dalam mengobati pasien atau orang yang terluka menurut ukuran di

    lingkungan yang sama. 4"ana*iah G Amir< &2225

    (. U$SU/ AL0/A!'enurut kepustakaan hukum pidana yang dimaksud edical

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    13/19

    alpractice yang mengandung unsur%unsur<

    a. $eglegent edical -are, dalam arti kealpaan besar.

     b. Standard o* care = standard pro*ession yang menjadi ukuran sebagai petunjuk menurutilmu pengetahuan dalam menjalankan pro*esi.

    c. !idak ada accident, risk in treatment, error in judgement sebagai resiko medik.

    d. Adanya in*ormed consent yang terkait dengan medical record.

    e. edical liability baik yang bersi*at strict liability, vicarious liability, corporate liability.

    Dokter dikatakan melakukan malpraktek jika<

    a. Dokter kurang menguasai iptek kedokteran yang sudah berlaku umum dikalangan pro*esi

    kedokteran.

     b. emberikan pelayanan kedokteran dibawah standar pro*esi.

    c. elakukan kealpaan yang berat atau memberikan pelayanan yang tidak hati% hati.

    d. elakukan tindakan medik yang bertentangan dengan hukum. 4"ana*iah G Amir< &2225

    Berkaitan dengan malpraktik ketentuan pidana baik berupa ketidaksengajaan

    4pro*essional misconducts ataupun akibat lupa = kelalaian5 sebagai berikut<

    a. enyebabkan mati atau luka karena kelalaian 4pasal )2 U"0, pasal )63 U"0, pasal

    )6& U"05.

     b. 0enganiayaan 4pasal )& U"05 untuk tindakan medis tanpa persetujuan dari pasien

    4#n*ormed -onsent5.

    c. Aborsi 4pasal )+& U"0, pasal )+( U"0, pasal )+6 U"0, pasal )+7 U"0, pasal )+:

    U"0, pasal )+2 U"05.

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    14/19

    d. 'uthanasia 4pasal )++ U"0, pasal )+ U"05.

    e. eterangan palsu 4pasal (67%(6: U"05.

    S'$A/#> #

    BAB ### 0'BA"ASA$

    Seorang ibu $y.!, umur )6 tahun, diantar oleh tenaga kesehatan ke /S. -, klien

    melahirkan anak pertama, ibu dilakukan tindakan operasi ceaser oleh dokter. 0ada saat

    operasi tiba%tiba !D menurun, dokter memberikan obat untuk meningkatkan !D, tapi

    kondisi klien malah sebaliknya, kesadaran menurun, keadaan umum memburuk dan

    akhirnya klien dirawat di ruangan #-U, bayi klien selamat. Saat ini sudah lebih & bulanklien di #-U dengan diagnosa Braindeath. eluarga tidak sanggup membayar biaya

     perawatan dan keluarga meminta tindakan euthanasia saja.

    0'/!A$;AA$<

    &. Apa yang seharusnya dilakukan oleh keluarga, tenaga kesehatan dan dokter dalam kasus

    ini

    (. Bagaimana peran masing%masing pro*esi jika dikaitkan dengan etik dan hukum dalam

    kasus tersebut

    ). Siapa yang memegang peranan penting

    +. Apa solusi yang akan dilakukan dan siapa yang berhak mamutuskannya Berikan alasanI

    ?AFABA$<

    &. "al yang seharusnya dilakukan oleh< J eluarga

    !indakan euthanasia yang diminta oleh keluarga adalah hak pasien dan keluarga, tetapi

    sebaiknya pasien atau keluarga tidak meminta tindakan euthanasia tersebut.

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    15/19

    J !enaga kesehatan dan Dokterenolak permintaan pasien atau keluarga terhadap

    tindakan euthanasia tersebut.

    J J Dari segi agama kematian adalah semata%mata hak dari !uhan, sehingga

    manusia sebagai makhluk ciptaan !uhan tidak mempunyai hak untuk menentukan

    kematiannya.

    J J Dari segi hukum mengenai masalah ini berbeda%beda di tiap negara dan

    seringkali berubah seiring dengan perubahan norma% norma budaya, di beberapa negara

    euthanasia di anggap legal, sedangkan di negara lain di anggap melanggar hukum. Di

    negara maju seperti Amerika Serikat, Belanda di akui hak untuk mati walaupun tidak 

    mutlak. Dalam keadaan tertentu euthanasia diperbolehkan untuk dilakukan di Amerika S

    erikat, namun di #ndonesia masalah euthanasia tetap di larang.

    (. 0eran masing%masing pro*esi<

    J J 0eran perawat emberikan asuhan keperawatan seoptimal dan

    semaksimal mungkin dan tidak melakukan tindakan yang mengarah kepada tindakan

    euthanasia, seperti< melepas alat ventilator, melepas selang oksigen, dll.

    J J 0eran dokteremberikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang

     penyakit dan perkembangan kesehatan pasien tersebut.

    ). ;ang memegang peranan penting

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    16/19

    euthanasia iti di

    larang di #ndonesia, jika masalah pasien adalah biaya perawatan, masalah tersebut bisa di

    cari solusinya. Seperti, meminta bantuan ke Dinas Sosial untuk mendapatkan jaminan

    kesehatan.

    0ertanyaan<

    &. Apakah ada unsur kelalaian dalam kasus euthanasia

    (. Apakah ada tindakan malpraktek

    ). Bagaimana tindakan yang pro*essional

    ?awaban<

    J % !idak ada unsur kelalaian dan malpraktek karena karena selama operasi

     berlangsung sudah sesuai dengan standar operasional prosedur S-, tenaga kesehatan

    sudah melakukan tindakan medis yang benar pada saat kondisi pasien menurun dengan

    memberikan obat untuk menaikkan tekanan darah. !etapi kondisi pasien tidak juga

    membaik dan akhirnya pasien di kirim ke #-U.

    J % Dalam kasus ini perawat mempunyai peran dalam memberikan asuhan

    keperawatan. 0eran advokat 4pelindung5 serta sebagai counselor yaitu membela dan

    melindungi pasien tersebut untuk hidup dan menyelamatkan jiwanya dari ancaman

    kematian.

    J % 0erawat diharapkan mampu memberikan pengarahan dan penjelasan

    kepada keluarga pasien bahwa pasien berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

    yang optimal dan tidak melakukan euthanasia.

    J % 0erawat hendaknya menyarankan kepada keluarga untuk mencari

    alternative jalan keluar dalam hal mencari sumber biaya yang lain seperti melalui

    BAKDA, D#$AS S>S#AL, ?A'SDA, ?A'SAS dll.

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    17/19

    J % 0erawat berusaha menjadi jembatan penghubung diantara dokter, tenaga

    kesehatan lain dan keluarga sehingga keluarga akan mendapatkan in*ormasi

    yang sejelas% jelasnya tentang kondisi pasien, seberapa besar kemungkinan

    untuk sembuh dan berapa besar biaya yang telah dan akan dikeluarkan.

    J % 0erawat memberikan pertimbangan% pertimbangan yang positi* pada keluarga

    dalam hal pengambilan keputusan untuk membawa pulang pasien $y. ! atau

    dilakukannya euthanasia pasi*.

    J % 0erawat tetap memberikan perawatan pada pasien, pemenuhan kebutuhan dasar

     pasien selama perawatan di #-U.

    J % embantu keluarga dalam hal permohonan atau peringanan biaya perawatan

    /umah Sakit.

    BAB #9

    0'$U!U0

    A. 'S#0ULA$'uthanasia merupakan menghilangkan nyawa orang atas permintaan

    dirinya sendiri. Aturan mengenai masalah ini berbeda% beda di tiap% tiap $egara dan

    seringkali berubah seiring dengan perubahan norma% norma budaya. Di beberapa $egara

    euthanasia dianggap legal tetapi di #ndonesia tindakan euthanasia tetap dilarang karena

    tidak ada dasar hukum yang jelas. Sebagaiman tercantum dalam pasal U"0 )):, pasal

    )+3, pasal )++, pasal ) dan pasal )2. Sehingga pada kasus $y. ! euthanasia tidak 

    dibenarkan. 'uthanasia ini ditentang untuk dilakukan atas dasar etika, agama, moral dan

    legal dan juga pandangan bahwa apabila dilegalisir euthanasia dapat disalahgunakan.%

    Sebagai perawat berperan dalam memberikan advokasi. serta sebagai counselor yaitu

    membela dan melindungi pasien tersebut untuk hidup dan menyelamatkan jiwanya dari

    ancaman kematian. 0erawat diharapkan mampu memberikan pengarahan dan penjelasan

    kepada keluarga pasien bahwa pasien berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

    yang optimal dan tidak melakukan euthanasia. enyarankan kepada keluarga untuk 

    mencari alternative jalan keluar dalam hal mencari sumber biaya yang lain, menjadi

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    18/19

     jembatan penghubung diantara dokter, tenaga kesehatan lain dan keluarga sehingga

    keluarga akan mendapatkan in*ormasi yang sejelas% jelasnya tentang kondisi pasien,

    seberapa besar kemungkinan untuk sembuh dan berapa besar biaya yang telah dan akan

    dikeluarkan. emberikan pertimbangan% pertimbangan yang positi* pada keluarga dalam

    hal pengambilan keputusan untuk membawa pulang pasien $y. ! atau dilakukannya

    euthanasia pasi*. 0erawat tetap memberikan perawatan pada pasien, pemenuhan

    kebutuhan dasar pasien selama perawatan di #-U. Dan membantu keluarga dalam hal

     permohonan atau peringanan biaya perawatan /umah Sakit.

    B. SA/A$

    &. Bagi keluargaeluarga sebaiknya memikirkan kembali keputusan untuk mengajukan

    euthanasia. Dan permasalahan biaya agar mencari alternati* keringanan biaya melalui

    ?amkesmas, ?amkesda dll.

    (. Bagi 0etugas 4perawat, dokter dan tenaga kesehatan lainnya5!etap memberikan

     perawatan terbaik kepada pasien selama dirawat, memberikan perlindungan kepada

     pasien sebagai advokat.

    ). Bagi 0emerintahApabila hukum di #ndonesia kelak mau menjadikan persoalan euthanasia

    sebagai salah satu materi pembahasan, semoga teap diperhatikan dan dipertimbangkan

    sisi nilai etika, social maupun moral.

    DA@!A/ 0US!AA

    Billy, $. (33:. Aspek "ukum dalam 0elaksanaan 'uthanasia di #ndonesia.

    !ersediaktober (3&& @adli,

    Ahmad. (333. 'uthanasia dalam edis dan "ukum #ndonesia.

    !ersedia

  • 8/18/2019 Euthanasia Referat

    19/19

    Buku edokteran '1-< ?akarta#smail, #lham. onsep ati >tak dan 'uthanasia.

    !ersedia