7
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LatarBelakang Perkembangan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Hal itu menuntut manusia untuk meningkatkan produktifitas kerja dan penghasilannya semaksimal mungkin. Usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat tersebut dilakukan dengan cara bekerja keras, yang lebih banyak dilakukan diluar rumah. Menurut Friedman (1998) keluarga memiliki tugas dalam pemeliharaan kesehatan anggotanya, termasuk mengenal masalah tentang ibu hamil, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat, memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, mempertahankan suasana rumah yang kondusif bagi kesehatan. Friedmen(1998) mengatakan bahwa mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluargayang mengambil keputusan dalam memecahkan masalah tersebut adalah kepala keluarga dan anggota yang dituakan. Dalam mengatasi masalah ini peran perawat kesehatan adalah memberikan asuhan keperawatan keluarga untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi 3 periode triwulan, sebagai cara

hiperemesis gravidarum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

downloads now ....

Citation preview

Page 1: hiperemesis gravidarum

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Perkembangan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

menyebabkan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Hal itu

menuntut manusia untuk meningkatkan produktifitas kerja dan

penghasilannya semaksimal mungkin. Usaha untuk memenuhi kebutuhan

hidup yang semakin meningkat tersebut dilakukan dengan cara bekerja

keras, yang lebih banyak dilakukan diluar rumah.

Menurut Friedman (1998) keluarga memiliki tugas dalam

pemeliharaan kesehatan anggotanya, termasuk mengenal masalah tentang

ibu hamil, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat,

memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit,

mempertahankan suasana rumah yang kondusif bagi kesehatan.

Friedmen(1998) mengatakan bahwa mengatasi masalah kesehatan

yang terjadi pada keluargayang mengambil keputusan dalam memecahkan

masalah tersebut adalah kepala keluarga dan anggota yang dituakan.

Dalam mengatasi masalah ini peran perawat kesehatan adalah memberikan

asuhan keperawatan keluarga untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio

atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam banyak masyarakat definisi medis

dan legal kehamilan manusia dibagi 3 periode triwulan, sebagai cara

Page 2: hiperemesis gravidarum

2

memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama

membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin),

sedangkan triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan

didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal ‘’viabilitas’’ yang berarti

janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran

dipaksakan. Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin

adalah masalah besar bagi Negara-negara berkembang.

Dalam beberapa kajian di tahun 2012, di tinggkat dunia maupun

data di Indonesia menunjukkan bahwa angka kematian ibu dan angka

kematian bayi baru lahir masih cukup tinggi, terutama saat proses

persalinan ibu hamil dan kelahiran bayi, dan lebihnya pada saat hari-hari

pertama dan minggu pertama setelah melahirkan dan kelahiran bayi.

Penyebab kematian ibu dan bayi bisa juga terjadi pada situasi emergensi

dan komplikasi.Dalam kesempatan yang sama, menurut Dirjen Bina Gizi

dan KIA Kemenkes RI, ada 5 provinsi yang menyumbang jumlah

kematian ibu sebesar 50%, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa

Timur, dan NTT.

Sementara 25% angka kematian ibu terjadi pada 9 provinsi, yaitu

Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sumatra Utara, Sumatra Utara,

Sumatara Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Lampung,

Aceh, dan NTB. Dan 19 provinsi lainnya, menyumbang 25% kematian ibu

di Indonesia. Untuk itu, sebagai upaya menurunkan tingkat angka

kematian balita dan kematian ibu di Indonesia, Program Expanding

Page 3: hiperemesis gravidarum

3

Maternal and Neonatal Survival (EMAS) hasil kerjasama antara

pemerintah Indonesia dengan USAID ini akan di langsungkan mulai 2012

hingga 2016.

Program ini akan dilakukan di 6 provinsi yang memiliki angka

kematian ibu dan neonatal paling besar, adapun kabupaten dan provinsi

tersebut, diantaranya kabupaten Serang, Kabupaten Banten, Kabupaten

Cirebon, dan Kabupaten Bandung (Jawa Barat), Kabupaten Deli, Serang

Banten (Sumatara Utara), Kabupaten Bayumas dan Kabupaten Tegal(

Jawa Tengah), Kabupaten Pinrang (Sulawesi Selatan), serta Kabupaten

Malang ( Jawa Timur).

Harapan sekjen, upaya akselarasi tersebut bisa memberikan

dampak yang nyata dengan menurunnya jumlah angka kematian ibu dan

bayi di Indonesia secara absolut, khususnya kabupaten atau kota tempat

dimana program EMAS dilangsungkan, selain itu program EMAS ini juga

bisa memberikan pengarah yang baik terhadap kabupaten atau kota yang

disekitarnya.(Profil AKI, 2001)

Hal ini merupakan cerminan keterpurukan hak-hak reproduksi

perempuan, sekitar 25-50% kematian perempuan usia subur disebabkan

oleh masalah yang terkait dengan kehamilan, persalinan dan nifas.

Kehamilan mempengaruhi tubuh ibu secara keseluruhan dengan

menimbulkan perubahan-perubahan fisiologi yang hakekatnya ter jadi

diseluruh sistem organ, sebagian besar perubahan bersifat temporer dan

kebanyakan disebabkan oleh kerja hormonal (Farrer, 2001). Bagi 50%

Page 4: hiperemesis gravidarum

4

wanita hamil, emesis grafidarum yang dikenal dengan istilah morning

sickness (rasa mual di pagi hari) menjadi bagian yang ‘’tidak enak’’ dalam

kehamilan (koeusno, 2008/2009).

Menurut perawirohardjo (2008), mual (nausea) dan muntah

(emesis gravidarum) adalah gejalah yang wajar dan sering kedapatan pada

kehamilan trimester pertama. Emesis gravidarum akan bertambah berat

menjadi hiperemesis gravidarum menyebabkan ibu muntah terus menerus

tiap kali minum maupun makan, akibatnya tubuh ibu sangat lemah, muka

pucat dan frekuensi buang air kecil menurun derastis sehingga cairan

tubuh semakin berkurang dan darah menjadi kental (hemokonsentrasi)

yang dapat melambatkan peredaran darah yang berarti konsumsi oksigen

dan makanan kejaringan juga ikut berkurang, kekurangan makanan dan

oksigen akan menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat membahayakan

kesehatan ibu dan kesehatan janin yang dikandungnya (Hidayati, 2009).

Berdasarkan uraian tersebut dan banyaknya kasus ibu hamil

trimester 1 (TM 1) yang mengalami hiperemesis gravidarum serta

banyaknya faktor presdisposisi yang menyebabkan hiperemesis

gravidarum di antaranya faktor usia, paritas dan pekerjaan. Oleh sebab

itu penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan keluarga ibu

hamil dengan hiperemesis gravidarum pada ibu hamil TM 1 di Desa

Batursari, Mranggen-Demak.

Page 5: hiperemesis gravidarum

5

B. Tujuan penulisan

1. Mengidentifikasi tindakan keperawatan dalam Tujuan Umum

Mengetahui asuhan keperawatan pada keluarga tahap III (Mengasuh

anak usia prasekolah) di Desa Batursari RT 1 RW 4 Kecamatan

Mranggen Kabupaten Demak.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengkajian, yang meliputi penyebab masalah

kesehatan dan masalah keperawatan keluarga tahapIII(Mengasuh

anak prasekolah) di Desa Batursari RT 1 RW 4 Kecamatan

Mranggen Kabupaten Demak.

b. Mengidentifikasi masalah keperawatan keluarga Tn. S pada tahap

perkembangan keluarga tahapIII(Mengasuh anak usia prasekolah)

khususnya ibu hamil yaitu Ny. Sa di Desa Batursari RT 1 RW 4

Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.

c. Mengidentifikasi rencana keperawatan secara langsung keluarga

Tn. S pada tahap perkembangan keluarga tahapIII(Mengasuh anak

usia prasekolah) khususnya ibu hamil yaitu Ny. Sa di Desa

Batursari RT 1 RW 4 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.

d. Rangka memandirikan keluarga dalam melaksanakan tugas

kesehatan keluarga tahap III(Mengasuh anak usia prasekolah)

khususnya ibu hamil yaitu Ny.Sa di keluarga Tn. S, Desa Batursari

RT 1 RW 4 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.

Page 6: hiperemesis gravidarum

6

e. Mengidentifikasi evaluasi keperawatan pada keluarga Tn.S dengan

masalah pada tahap perkembangan tahap III (Mengasuh anak usia

prasekolah) khususnya ibu hamil yaitu Ny. Sa Desa Batursari RT 1

RW 4 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.

C. Metode dan Teknik Penulisan

Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode diskriptif

dengan pendekatan studi kasus yaitu pendekatan proses keperawatan yang

meliputi :pengkajian, analisa data, intervensi, implementasi dan evaluasi.

Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan beberapa teknik penulisan,

adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada

beberapa anggota keluarga untuk memperoleh data subyektif.

2. Observasi

Yaitu dilakukan dengan cara mengamati perilaku dan kondisi lain.

Misalnya, lingkungan yang berkaitan dengankondisi ibu hamil yang

mengalami hiperemesis gravidarum.

3. Studi Kepustakaan

Yaitu dengan cara pengumpulan data yang digunakan sebagai konsep

dasar dalam asuhan keperawatan dan menyelesaikan masalah dalam

pembahasan

Page 7: hiperemesis gravidarum

7

4. Studi kasus di keluarga

Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengkajian pada

keluarga, biasa dilakukan dengan observasi, pemeriksaan fisik

ataupun wawancara sesuai kasus yang ada di dalam keluarga.

D. SistematikaPenulisan

BAB I :Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang, Tujuan

Penulisan, Metode Penulisan, Sistematika Penulisan

BAB II :KonsepDasar yang meliputi Pengertian, Anatomi dan

Fisiologi, Etiologi/ Predisposisi, Patofisiologi, Manifestasi

Klinik, Penatalaksanaan, Komplikasi, Pengkajian Fokus

(Termasuk juga Pemeriksaan Penunjang), Fokus Intervensi dan

Rasional

BAB III :Tinjauan kasus yang meliputi Pengkajian, Diagnosa

Keperawatan, Intervensi Keperawatan, Implementasi, Evaluasi

BAB IV : Pembahasan

BAB V : Penutup