52
IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES CACING TANAH Lumbricus rubellus, Eisenia foetida dan CACING LAUT Nereis sp. SKRIPSI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN Oleh: MUHAMMAD FAKHRUDIN NIM. 135080300111034 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES CACINGTANAH Lumbricus rubellus, Eisenia foetida dan CACING LAUT

Nereis sp.

SKRIPSIPROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANANJURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

Oleh:MUHAMMAD FAKHRUDIN

NIM. 135080300111034

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2017

Page 2: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES CACING TANAHLumbricus rubellus, Eisenia foetida dan CACING LAUT Nereis sp.

SKRIPSIPROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANANJURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan Pada FakultasPerikanan dan Ilmu Kelautan

Uniersitas brawijaya

Oleh:

MUHAMMAD FAKHRUDINNIM. 135080300111034

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2017

Page 3: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

i

Page 4: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

ii

Judul : IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES CACINGTANAH Lumbricus rubellus, Eiseinia foetida dan CACING LAUT Nereis sp.

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD FAKHRUDIN

NIM : 135080300111034

Program Studi : Teknologi Hasil Perikanan

PENGUJI PEMBIMBING:

Pembimbing 1 : Dr. Ir. HARTATI KARTIKANINGSIH, MS.

Pembimbing 2 : Dr. Sc. ASEP AWALUDIN P, S.pi, MP

PENGUJI BUKAN PEMBIMBING:

Dosen Penguji 1 : Dr. Ir. HARDOKO, MS.

Dosen Penguji 2 : Dr. Ir. TITIK DWI SULISTIYATI, MP

Tanggal Ujian : 29 September 2017

Page 5: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

iii

RINGKASAN

MUHAMMAD FAKHRUDIN (135080300111034). Identifikasi Senyawa EkstrakKasar Aquades Cacing Tanah Lumbricus rubellus, Eisenia foetida dan CacingLaut Nereis sp. (dibawah bimbingan Dr. Ir. Hartati Kartikaningsih, MS danDr.Sc. Asep Awaludin P. S.pi, MP)

Pemanfaatan cacing dalam bidang perikanan hanya digunakan sebagaibahan tambahan pakan ikan sedangkan cacing mempunyai senyawa antibiotikalami yang dapat berpotensi sebagai bahan tambahan pengawet makanan danpakan ikan. Senyawa antibakteri ditemukan yaitu Lumbricin I dari cacing tanahLumbricus rubellus, Glikoprotein G-90 dari cacing tanah Eisenia foetida danHedistin dari cacing laut Nereis sp. Kandungan senyawa antibakteri dari cacingtanah Lumbricus rubellus, cacing tanah Eisenia foetida dan cacing laut Nereis sp.dapat diperoleh dengan cara mengesktraksi dengan pelarut. Pelarut yangdigunakan adalah aquades. Pengidentifikasian dugaan senyawa pada sampeldilakukan dengan uji gugus fungsi dan uji berat molekul.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dugaan senyawa antibakteri yangterdapat dalam ekstrak kasar cacing tanah Lumbricus rubellus, cacing tanahEisenia foetida dan cacing laut Nereis sp. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal18 Februari 2017 sampai 3 juni 2017.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif-deskriptif. Teknik pengambilan data melalui studi pustaka dan deskripsi hasilpengujian sampel. Metode eksploratif didapatkan dari uji FTIR dan LC-MS untukmendapatkan data dasar kandungan senyawa pada ekstrak untuk penelitianselanjutnya.

Berdasarkan hasil uji FTIR dari ekstrak kasar cacing tanah Eisenia foetida,Lumbricus rubellus dan ekstrak kasar cacing laut Nereis sp. yaitu NH (amidaprimer) pada CONH2, NH (amida sekunder) pada CONH2 dan COOH (asamkarboksilat) yang merupakan dugaan penyusun dari antibakteri peptida. HasilLC-MS ektrak ekstrak cacing tanah Eisenia foetida adalah ditemukan dugaanantibakteri F-I dengan puncak spectrum 608.3831 pada retensi waktu 6.394menit dengan rumus strukturnya C26 H58 N O14 sedangkan dalam ekstrak cacingNereis sp. dan Lumbricus rubellus belum ditemukan karena jumlah beratmolekulnya dari lumbricin I dan hedistin diatas 1300 Da.

Sebaiknya dilakukan uji lanjutan identifikasi kandungan asam amino atauAsam amino analyzer dan LC-MS/MS supaya mengetahui sequencing DNA yangterkandung dalam ekstrak cacing laut Nereis sp., cacing tanah Eisenia foetidadan cacing tanah Lumbricus rubellus.

Page 6: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

iv

UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan orang-orang yang selalu

mendukung dalam setiap proses pengerjaannya. Ucapan terimakasih penulis

sampaikan kepada:

1. Ibu tercinta, Ibu Nurjannah yang selalu memberikan doa, restu dan

dukungan yang tiada henti.

2. Ibu Dr. Ir. Hartati Kartikaningsih, MS dan Bapak Dr. Sc. Asep Awaludin P.

S.pi, MP, selaku dosen pembimbing yang dengan telaten dan sabar

memberikan bimbingan dan bantuan dalam penyelesaian laporan ini.

3. Bapak Dr. Ir. Hardoko, MS dan Ibu Dr. Ir. Titik Dwi Sulistiyati, MP selaku

dosen peguji atas saran perbaikan terhadap penulisan laporan ini.

4. Kakak Fauzi Fatkhurrokhan beserta istrinya Sri Analita yang senantiasa

memberikan dukungan dan semangat di setiap harinya dan Kakak Farid

Nur Hidayat beserta keluarga besar, atas dukungan semangat dan

keceriaan yang diberikan setiap harinya.

5. Teman-teman tim bimbingan (khun, intan, silvi, fany, fita, rani, iis, shella,

mita, nadiya, firli, fendi, dio, panji, saiqul, amir, wibi, afik, aufa, iyan dan

happy) yang telah banyak membantu dan melangkah bersama dalam

perjuangan ini.

6. Genkbuts (silvi, vandarina, ninggar, amel, habibi, iyan, amir, gio, aswin,

alifan dan umik) yang selama ini mengisi hari-hari dalam dunia

perkuliahan.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Malang, 29 September 2017

Penulis

Page 7: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

v

KATA PENGANTAR

Penulis menyajikan laporan penelitian yang berjudul “Identifikasi Senyawa

Ekstrak Kasar Aquades Cacing Tanah Lumbricus rubellus, Eiseinia foetida dan

Cacing Laut Nereis sp.” sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana

perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Di

bawah bimbingan:

1. Dr. Ir. Hartati Kartikaningsih, MS

2. Dr. Sc. Asep Awaludin P. S.pi, MP

Pendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah

Lumbricus rubellus, cacing tanah Eisenia foetida dan cacing laut Nereis sp.

merupakan senyawa dalam golongan peptide aktif yang dapat mengambat

pertumbuhan koloni bakteri. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

informasi di bidang farmasi dan masyarakat umum, khusunya di bidang

kedokteran.

Malang, 29 September 2017

Penulis

Page 8: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

vi

DAFTAR ISI

halaman

RINGKASAN .................................................................................................. iiiKATA PENGANTAR........................................................................................ vDAFTAR ISI .................................................................................................... viDAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viiiDAFTAR TABEL.............................................................................................. ixDAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x

1. PENDAHULUAN......................................................................................... Error! Bookmark not defined.1.1 Latar Belakang................................................................................... Error! Bookmark not defined.1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. Error! Bookmark not defined.1.3 Tujuan................................................................................................ Error! Bookmark not defined.1.4 Kegunaaan ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.1.5 Waktu dan Tempat ............................................................................. Error! Bookmark not defined.

2. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. Error! Bookmark not defined.2.1 Cacing ............................................................................................... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Cacing Tanah Lumbricus rubellus............................................. Error! Bookmark not defined.2.1.2 Cacing Tanah Eisenia foetida ................................................... Error! Bookmark not defined.2.1.3 Cacing Laut Nereis sp. ............................................................. Error! Bookmark not defined.

2.2 Ekstraksi ............................................................................................ Error! Bookmark not defined.2.3 Pelarut Aquades................................................................................. Error! Bookmark not defined.2.4 Senyawa Antibakteri Peptida Cacing.................................................. Error! Bookmark not defined.2.5 Identifikasi Dugaan Senyawa ............................................................. Error! Bookmark not defined.

2.5.1 Fourier Transform Infrared (FTIR)............................................. Error! Bookmark not defined.2.5.2 Liquid Chomatography – Mass spectrocopy (LC-MS)............... Error! Bookmark not defined.

3. METODE PENELITIAN............................................................................... Error! Bookmark not defined.3.1 Materi Penelitian ................................................................................ Error! Bookmark not defined.

3.1.1 Alat Penelitian .......................................................................... Error! Bookmark not defined.3.1.2 Bahan Penelitian ...................................................................... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian .............................................................................. Error! Bookmark not defined.3.3 Prosedur Penelitian............................................................................ Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Pembuatan Tepung Cacing ...................................................... Error! Bookmark not defined.3.3.2 Pembuatan Ekstrak Kasar Cacing............................................ Error! Bookmark not defined.3.3.3 Identifikasi Gugus Fungsi ......................................................... Error! Bookmark not defined.3.3.4 Identifikasi Berat Molekul ......................................................... Error! Bookmark not defined.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................................. Error! Bookmark not defined.4.1 Karakteristik Ekstrak Cacing .............................................................. Error! Bookmark not defined.4.2 Karakteristik Freeze Drying ................................................................ Error! Bookmark not defined.4.3 Analisa FTIR ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Cacing Tanah Eisenia foetida ................................................... Error! Bookmark not defined.4.3.2 Cacing Tanah Lumbricus rubellus............................................. Error! Bookmark not defined.4.3.3 Cacing Laut Nereis sp. ............................................................. Error! Bookmark not defined.

4.4 Analisa LC-MS ................................................................................... Error! Bookmark not defined.4.4.1 Cacing Tanah Eisenia foetida ................................................... Error! Bookmark not defined.4.4.2 Cacing Laut Nereis sp. ............................................................. Error! Bookmark not defined.4.4.3 Cacing Tanah Lumbricus rubellus............................................. Error! Bookmark not defined.

Page 9: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

vii

5. KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................... Error! Bookmark not defined.5.1 Kesimpulan ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.5.2 Saran ................................................................................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.LAMPIRAN ..................................................................................................... Error! Bookmark not defined.

Page 10: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Cacing Tanah Lumbricus rubellus ............................................................... Error! Bookmark not defined.2. Cacing tanah Eisenia foetida ...................................................................... Error! Bookmark not defined.3 Cacing laut Nereis sp................................................................................... Error! Bookmark not defined.4. Spektroskopi FTIR ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.5. Instrumen LC-MS........................................................................................ Error! Bookmark not defined.6. Spektrum FTIR Ekstrak Kasar Cacing Tanah Eisenia foetida ...................... Error! Bookmark not defined.7. Spektrum FTIR Ekstrak Kasar Cacing Tanah Lumbricus rubellus................ Error! Bookmark not defined.8. Spektrum FTIR Ekstrak Kasar Cacing Laut Nereis sp. ................................ Error! Bookmark not defined.9. Kromatogram LC-MS Ekstrak Kasar Cacing Tanah Eisenia foetida ............ Error! Bookmark not defined.10. Dugaan Senyawa Antibakteri .................................................................... Error! Bookmark not defined.11. Kromatogram LC-MS Ekstrak Kasar Cacing Laut Nereis sp...................... Error! Bookmark not defined.12. Kromatogram LC-MS ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus ................ Error! Bookmark not defined.

Page 11: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

ix

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1. Antibakteri yang Ditemukan Di Dalam Cacing............................................. Error! Bookmark not defined.2. Hasil Pembuatan Ekstrak Kasar Cacing Aquades....................................... Error! Bookmark not defined.3. Hasil Freeze Drying Ekstrak Cacing............................................................ Error! Bookmark not defined.4. Hasil Gugus Fungsi Ekstrak Kasar Cacing Tanah Eisenia foetida ............... Error! Bookmark not defined.5. Hasil Gugus Fungsi Ekstrak Kasar Cacing Tanah Lumbricus rubellus......... Error! Bookmark not defined.6. Hasil Gugus Fungsi Ekstrak Kasar Cacing Laut Nereis sp. ......................... Error! Bookmark not defined.7. Dugaan Senyawa Ekstrak Kasar Cacing Tanah Eisenia foetida .................. Error! Bookmark not defined.8. Dugaan Senyawa Ekstrak Kasar Cacing Laut Nereis sp............................. Error! Bookmark not defined.9. Dugaan Senyawa Ekstrak Kasar Cacing Tanah Lumbricus rubellus ........... Error! Bookmark not defined.

Page 12: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

1. Pembuatan Tepung Cacing......................................................................... Error! Bookmark not defined.2. Pembuatan Ekstrak Cacing......................................................................... Error! Bookmark not defined.3. Freeze drying.............................................................................................. Error! Bookmark not defined.4. Pengujian FTIR........................................................................................... Error! Bookmark not defined.5. Pengujian LC-MS........................................................................................ Error! Bookmark not defined.6. Dokumentansi Pembuatan Tepung Cacing ................................................. Error! Bookmark not defined.7. Dokumentasi Pembuatan Ekstrak Cacing ................................................... Error! Bookmark not defined.8. Perhitungan Karakterisasi Ekstrak Cacing .................................................. Error! Bookmark not defined.9. Perhitungan Rendemen Freeze Drying ....................................................... Error! Bookmark not defined.10. Kromatogram LC-MS Ekstrak Kasar Cacing Tanah Eisenia foetida .......... Error! Bookmark not defined.11. Kromatogram LC-MS Ekstrak Kasar Cacing Laut Nereis sp...................... Error! Bookmark not defined.12. Kromatogram LC-MS Ekstrak Kasar Cacing Tanah Lumbricus rubellus .... Error! Bookmark not defined.13. Perhitungan Mr Lumbricin I ....................................................................... Error! Bookmark not defined.14. Hasil Spektrum FTIR Ekstrak Kasar Cacing Tanah Eisenia foetida ........... Error! Bookmark not defined.15. Hasil Spektrum FTIR Ekstrak Kasar Cacing Tanah Lumbricus rubellus..... Error! Bookmark not defined.16. Hasil Spektrum FTIR Ekstrak Kasar Cacing Laut Nereis sp. ..................... Error! Bookmark not defined.

Page 13: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

1

Page 14: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cacing merupakan kelompok hewan yang mempunyai segmen di tubuhnya

dan tidak mempunyai kerangka. Cacing Nereis sp., Lumbricus rubellus dan

Eisenia foetida berasal dari filum annelida. Filum annelida berasal dari bahasa

latin (L: annulus, Y: neidos). Annelida merupakan hewan yang bersegmen-

segmen atau beruas-ruas, setiap segmen mempunyai organ tubuh seperti alat

reproduksi, sistem otot ruas, setiap segmen mempunyai organ tubuh seperti alat

reproduksi, sistem otot dan pembuluh darah yang satu sama lain berkembang

dengan baik tetap terkoordinasi (Yanuar dan Arfiati, 2012).

Menurut (Li et al., 2011) pemanfaatan cacing dalam bidang kesehatan

dikembangkan oleh Shizhen Li sejak ratusan yang lalu. Pemanfaatan cacing

dibukukan dalam buku pengobatan terkenal yaitu Compendium of Material. Dia

menuliskan tentang resep obat cacing tanah sebagai obat antiperik dan diuretik

yang dikemas dalam bentuk tepung cacing. Cacing tanah mempunyai banyak

kandungan yang bermanfaat bagi dunia kesehatan. Cacing tanah mempunyai

kandungan protein aktif seperti lysenin, eiseniapore, antitumor protein dan

glycoprotein. Cacing tanah juga mempunyai peptida aktif yaitu berfungsi sebagai

antibakteri.

Pemanfaatan cacing dalam bidang perikanan hanya sebagai bahan

tambahan pakan ikan sedangkan cacing mempunyai senyawa antibiotik alami

yang dapat berpotensi sebagai bahan tambahan pengawet makanan dan pakan

ikan. Menurut Kusumaningtyas (2013), mengemukakan bahwa peptida

antimikroba dapat ditemukan di semua spesies karena antimikroba mempunyai

fungsi sebagai pertahanan sistem kekebalan nonspesifik untuk melawan infeksi.

Beberapa peptida tidak hanya bertindak sebagai antimikroba namun sekaligus

Page 15: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

2

juga berfungsi sebagai penghambat angiotensin-converting enzyme, antioksidan,

immunomodulator dan antiinflamasi maupun untuk bahan pengawet makanan

dan pakan.

Beberapa senyawa antibakteri yang berhasil diisolasi dan dikarakterisasi

dari cacing tanah Lumbricus rubellus adalah Lumbricin I (Cho et al., 1998).

Cacing tanah Eisenia foetida senyawa yang ditemukan berupa Glikoprotein G-90

yang dapat berfungsi sebagai antibakteri karena telah menunjukkan aktivitas

antibakteri dalam pengujian in vitro dan in vivo (Popovic et al., 2005). Sedangkan

dalam Cacing laut Nereis diversicolor dikenal dengan nama hedistin yang

berfungsi sebagai antibakteri (Tasiemski et al., 2006).

Hasil peneltiian Nugraha (2014), menunjukkan bahwa hasil tepung LC-MS

ditemukan 13 senyawa asam amino yang berhasil diidentifikasi antara lain dari

senyawa L-beta-Homoproline, O-Succinyl-L-Homoserine, 5-Hydroxylysine,

Arginine, Arginine ethyl ester, N-Ethylglutamine, L-Glutamic acid, Aspartat acid,

L-Cysteine Sulfinic acid, Beta-guanidinopropionic acid, Phenylalanine, L-Tyrosine

dan L-Anserine. Selain itu senyawa yang diduga juga termasuk asam amino

antara lain asparagin, treonin, glisin, leusin, valin, dan triptofan. Hasil penemuan

13 senyawa asam amino dari tepung LC-MS tersebut menunjukkan bahwa

adanya dugaan penyusun dari antibakteri peptida yaitu F-I. Penyusun dari F-I

Asam Aspartat-Alanin-Metionin-Valin-Serin (Lie et al., 2011).

Kandungan senyawa dari cacing tanah Lumbricus rubellus, cacing tanah

Eisenia foetida dan cacing laut Nereis sp. dapat diperoleh dengan cara

mengesktraksi dengan pelarut. Pelarut yang digunakan salah satunya adalah

aquades. Aquades merupakan pelarut yang mempunyai rumus H2O. Aquades

merupakan air murni hasil destilasi. Aquades merupakan pelarut yang paling

mudah didapat dan mempunyai harga murah (Sibuea, 2015). Ekstraksi senyawa

antibakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah ektraksi metode dekokta.

Page 16: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

3

Ekstraksi dengan metode dekokta merupakan metode yang mudah dilakukan

tanpa menggunakan peralatan laboratorium maupun industri dan lebih aplikatif

diterapkan langsung oleh masyarakat umum (Lestari, 2016). Metode dekokta

juga merupakan metode cukup baik karena metode ini menggunakan suhu 90oC

selama 30 menit yang hampir mirip digunakan oleh masyarakat untuk membuat

obat-obat tradisional (Rohmah, 2016).

Penelitian mengenai identifikasi senyawa dalam ekstrak kasar cacing tanah

Lumbricus rubellus, cacing tanah Eisenia foetida dan cacing laut Nereis sp.

masih sangat jarang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode uji FTIR

untuk mengetahui gugus fungsi yang terdapat dalam senyawa ekstrak kasar

yang diuji dan menggunakan metode uji LC-MS untuk mengetahui berat molekul

dari senyawa ekstrak kasar yang diuji.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah dugaan senyawa antibakteri apa

yang teridentifikasi dalam ekstrak kasar aquades cacing tanah Lumbricus

rubellus, cacing tanah Eisenia foetida dan cacing laut Nereis sp. melalui metode

uji LC-MS dan FTIR.

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dugaan senyawa antibakteri

yang teridentifikasi dalam ekstrak kasar aquades cacing Lumbricus rubellus,

Eisenia foetida dan Nereis sp. melalui metode uji LC-MS dan FTIR.

Page 17: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

4

1.4 Kegunaaan

Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memberitahukan kepada

pemerintah, instansi dan masyarakat tentang dugaan kandungan senyawa

antibakteri yang terdapat dalam ekstrak kasar cacing tanah Lumbricus rubellus,

Eisenia foetida dan cacing laut Nereis sp.

1.5 Waktu dan Tempat

Waktu penelitian ini adalah tanggal 18 Februari 2017 sampai dengan tanggal

3 juni 2017. Pembuatan tepung cacing dan ekstrak cacing dilaksanakan di

Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan dan Penanganan Hasil Perikanan

Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, freeze

drying dan uji FTIR dilakukan di Laboratorium Sainstek Universitas Islam Negeri

Malang dan uji LC-MS di Pusat Laboratorium Forensik Jakarta Timur.

Page 18: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

5

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cacing

Cacing yang termasuk dalam filum Annelida memiliki bentuk tubuh bulat

panjang, tersusun atas segmen – segmen yang saling berhubungan yang disebut

somit. Alat pencernaan, sekresi, peredaran darah, saraf dan alat

perkembangbiakannya telah berkembang dengan baik. Cacing mempunyai

rongga badan diantara kulit dan dinding ususnya. Disetiap tubuhnya terdapat

bulu – bulu pendek (chaeta). Bersifat metameri, yaitu setiap segmen tubuh

mempunyai alat ekskresi, alat pembiakan, otot dan pembuluh darah sendiri.

Cacing hidup di semua habitat mulai darat, air tawar dan laut (Astuti, 2007).

2.1.1 Cacing Tanah Lumbricus rubellus

Cacing Lumbricus rubellus termasuk golongan annelida kelas citellata sub

kelas oligochaeta. Setengah dari ruas ujung paling anterior merupakan

prostomium. Ruas-ruas tubuh cacing dewasa dapat dikatakan sama bentuk dan

ukurannya kecuali bagian anterior dan posterior. Ruas pertama adalah yang

mengandung mulut, dan ruas terakhir terdapat anus. Tiap ruas mengandung 4

pasang setai dari kitin, meskipun pada beberapa oligochaeta jumlah ruas bisa

mencai 100 buah atau lebih. Setiap seta adalah berbentuk bulu batang dalam

kantong pada dinding tubuh dan bergerak dengan otot kecil (Yuniar dan Arfiati,

2012). Gambar cacing tanah Lumbricus rubellus bisa dilihat di Gambar 1 dan

klasifikasi cacing tanah Lumbricus rubellus berdasarkan Ciptanto dan Paramita

(2011) adalah sebagai berikut:

Page 19: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

6

Kingdom : AnimaliaFilum : AnnelidaKelas : ClitellataSub Kelas : OligochaetaOrdo : HaplotaciadaFamili : LumbricidaeGenus : LumbricusSpesies : Lumbricus rubellus

Gambar 1. Cacing Tanah Lumbricus rubellus (dokumentasi pribadi)

Tubuh cacing Lumbricus rubellus mengandung protein mencapai 58-78%

dari bobot kering (Khairuman dan Amri, 2009). Protein pada cacing ini terdiri dari

setidaknya Sembilan macam asam amino dan empat macam asam amino non-

esensial. (Palungkun, 2008). Lumbricus rubellus juga mengandung bioaktif

lumbricin yang mempunyai aktifitas antimikroba. Lumbricin adalah antibiotika

berupa peptida berasal dari protein bersifat bakteriostatik (Pelczar, 1986).

2.1.2 Cacing Tanah Eisenia foetida

Cacing tanah Eisenia foetida masih termasuk dalam genus oligochaeta famili

lumbricidae. Eisenia foetida masuk dalam genus eisenia dan mempunyai nama

lokal yaitu cacing macan karena mempunyai bentuk loreng seperti tubuh macan,

cacing pipih dan cacing untuk umpan mancing. Cacing tanah Eisenia foetida

mempunyai jumlah segmen dalam tubuh 80-100 segmen dan panjang tubuhnya

Antara 23-130 mm. Berat cacing ini untuk dewasa diperkirakan berkisar 1.5 g

dengan umur 50-55 hari setelah menetas dari kokon (Fadaee, 2012). Gambar

dari cacing tanah Eisenia foetida bisa dilihat di Gambar 2 dan klasifikasi cacing

tanah Eisenia foetida berdasarkan Merops (2006) sebagai berikut:

Page 20: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

7

Kingdom : AnimaliaFilum : AnnelidaKelas : ClitellataSub Kelas : OligochaetaOrdo : HaplotaciadaFamili : LumbricidaeGenus : EiseniaSpesies : Eisenia foetida

Gambar 2. Cacing tanah Eisenia foetida (dokumentasi pribadi)

2.1.3 Cacing Laut Nereis sp.

Cacing laut Nereis sp. masih termasuk golongan annelida dengan kelas

polychaeta. Bentuk polychaeta merupakan kelas terbesar annelida dengan lebih

dari 10000 spesies yang sebagian besar tinggal dilautan ataupun perairan

dengan salinitas rendah. Berasal dan bahasa Yunani poly berarti banyak dan

chaeta berarti setae atau sikat. Umumnya berukuran panjang 5-10 cm dengan

dengan morfologi dan anatomi sangat beragam (Yuniar dan Afriati, 2012).

Cacing laut Nereis sp. banyak ditemukan dalam lumpur berpasir di kawasan

pantai. Cacing ini biasa disebut dengan cacing lur dan banyak dimanfaatkan

sebagai bahan pakan ikan dan udang karena kandungan gizi protein yang lebih

tinggi (Abida, 2012). Menurut Wilson dan Ruff (1988), Nereis sp. termasuk dalam

golongan annelida kelas polichaeta. Nereis sp. mempunyai panjang tubuh

berkisar 900 mm dan lebar tubuhnya adalah 40 mm. Cacing ini dapat hidup

dalam toleransi salinitas minimal 0,5 ppt. Gambar cacing laut Nereis sp. bisa

dilihat di Gambar 3 dan klasifikasi dari cacing Nereis sp. Berdasarkan Wilson dan

Ruff (1988) bisa dilihat dibawah ini:

Page 21: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

8

Kingdom : AnimaliaFilum : AnnelidaKelas : PolychaetaOrdo : PhyllodocidaFamili : NereidaeGenus : Nereis

Gambar 3. Cacing laut Nereis sp. (dokumentasi pribadi)

2.2 Ekstraksi

Ekstraksi adalah proses penarikan komponen aktif yang terkandung dalam

suatu bahan menggunakan pelarut yang sesuai dengan kelarutan komponen

aktifnya (Yuliani dan Satuhu, 2012). Ekstraksi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah ekstraksi dari fase padat ke cair. Rohman (2013) mengemukakan

bahwa ekstraksi padat-cair merupakan prosedur yang sederhana karena hanya

melibatkan pemilihan pelarut atau kombinasi pelarut yang ideal untuk melarutkan

secara sempurna analit yang akan dianalisis dan hanya sedikit melarutkan

senyawa lain yang akan mengganggu analisis lebih lanjut.

Dalam penelitian ini ekstraksi menggunakan metode ektraksi dekokta.

Ekstraksi dengan metode dekokta merupakan metode yang mudah dilakukan

tanpa menggunakan peralatan laboratorium maupun industri dan lebih aplikatif

diterapkan langsung oleh masyarakat umum (Lestari, 2016).

Page 22: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

9

2.3 Pelarut Aquades

Aquades merupakan air murni hasil destilasi. Aquades merupakan pelarut

yang paling mudah didapat dan murah. Pelarut ini bersifat netral dan tidak

berbahaya sehingga aman bila digunakan dalam bahan pangan. Lebih baik untuk

digunakan kerena aquades atau air yang telah disuling memiliki kadar mineral

sangat minim. Kelemahannya hanya pada proses evaporasi (penguapan) yang

lebih lama karena titik didihnya lebih tinggi dibandingkan dengan pelarut lainnya

(Sibuea, 2015). Aquades atau air murni merupakan pelarut yang paling baik

sehingga dalam air juga terdapat kandungan ion-ion (Sukarsono et al., 2008).

Menurut Sari et al., (2013), penggunaan pelarut aquades sebagai pelarut

dikarenakan ketersediaan dari pelarut ini sangatlah banyak dan mempunyai

harga yang relatif murah. Pelarut aquades termasuk dalam pelarut polar yang

baik dalam mengekstraksi komponen dalam bahan pangan.

2.4 Senyawa Antibakteri Peptida Cacing

Manusia terus menerus berhubungan dengan sejumlah besar bakteri baik

berupa bakteri patogen atau tidak patogen. Bakteri tidak patogen bisa

dimanfaatkan untuk memaksimalkan kehidupan manusia sedangkan bakteri

patogen adalah bakteri yang dapat merugikan kehidupan manusia. Hubungan

bakteri dengan manusia tidak terjadi di luar tubuh manusia namun juga terjadi di

dalam tubuh manusia. Hubungan ini terjadi tidak hanya hubungan yang

menguntungkan namun ada hubungan yang merugikan. Kejadian infeksi dari

bakteri sering kali terjadi karena banyak faktor mulai dari tidak sengaja tertelan

bakteri patogen, daya tahan tubuh manusia mengalami penurunan dan

pertumbuhan bakteri terlampau banyak di dalam tubuh. Infeksi yang disebabkan

oleh bakteri dapat dicegah, dikelola dan diobati melalui kelompok antibakteri atau

yang biasanya dikenal dengan antibiotik. Antibiotik adalah senyawa alami, semi

Page 23: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

10

sintesis atau sintesis yang membunuh atau dapat menghambat pertumbuhan

bakteri (Bobbarala, 2012).

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali digunakan zat-zat kimia tertentu

untuk membunuh atau menghambat mikroorganisme terutama bakteri yang

dapat merugikan bagi manusia. Zat-zat tersebut biasanya dikenal dengan

desinfektan dan antiseptik yang mana sering disamakan maknanya, tetapi

berbeda sasaran objeknya. Antiseptik adalah suatu substansi kimia untuk

menghalangi atau merusak bakteri yang ditujukan untuk objek hidup atau

jaringan hidup terutama kulit, sedangkan desinfektan adalah substansi kimia

yang tujuan penggunaannya pada benda mati misalnya pada lantai (Volk dan

Wheeler, 1993).

Antibakteri adalah senyawa alami, semi sintesis atau sintesis yang

membunuh atau dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Senyawa antibakteri

merupakan salah satu komponen dari senyawa bioaktif. Senyawa antibakteri

termasuk dalam bioautography. Bioautography adalah teknik laboratorium yang

sangat berguna dan relatif sederhana untuk mendeteksi senyawa dengan cepat

yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan organisme uji. Metode ini menguji

bioaktivitas analit, yang dapat memiliki aktivitas antibakteri, antijamur, atau

antiprotozoa, dan lain-lain (Colegate dan Molyneux, 2008).

Antibakteri peptida (ABP) adalah komponen polipeptida imunologis, yang

diproduksi saat sistem kekebalan hewan diserang oleh bakteri patogen yang

sengaja atau tidak sengaja masuk ke dalam tubuh. Berat molekul ABP biasanya

kurang dari 10 kDa. ABP telah ditemukan pada vertebrata seperti mamalia,

amfibi, dan invertebrata termasuk krustasea, serangga dan annelida. ABP dapat

diproduksi baik oleh induksi maupun ekspresi gen konstitutif (Li et al., 2011).

Antibakteri peptida yang ditemukan dalam cacing bisa dilihat di Tabel 1.

Page 24: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

11

Tabel 1. Antibakteri yang Ditemukan Di Dalam CacingNama Penyusun Asam

AminoBeratmolekul

Spesies Referensi

Tetradecapeptide CFKDGAADRISHGF amide

1476.6 Eiseniafoetida

Ukena etal. (1995)

Tetradecapeptide GFRDGSADRISHGF amide

1521.0 Pheretimavittata

Fetidin I / 40 kDa E Eiseniafoetida

Alexandraet al.(1997)

Fetidin II / 45 kDa Eiseniafoetida

Lumbricin I MSLCISDYLYLTLTFSKYERQKDKRPYSERKNQYTGPQFLYPPERIPPQKVIKWNEEGLPIYEIPGEGGHAEPAA

7231 Lumbricusrubellus

Cho et al.(1998)

EP1 40 amino acidresiduals

4832 Eiseniafoetida

Sun(1997)

F-1 Ac-Ala-Met-Val-Ser-Ser

535.27 Eiseniafoetida

Zhang etal. (2002)

F-2 Ac-Ala-Met-Val-Gly-Thr

Ac-Ala-Met-Val-Gly-Thr

Eiseniafoetida

Zhang etal. (2002)

EP4 / About20,000

Eiseniafoetida

Zhang etal. (2002)

ECP5-1 Ala-Cys-Ser-Ala-Gly 510.80 Eiseniafoetida

Liu et al.(2004)

ESP-1 50 amino acidresiduals

5814.32 Eiseniafoetida

Wang etal. (2007)

AVPF Ala-Met-Val-Ser-Gly <1000 Eiseniafoetida

Wang(2005)

Lumbricin-PG FSRYARMRDSRPWSDRKNNYSGPQFTYPPEKAPPEKL-IKWNNEGSPIFEMPAEGGHIEP

Pheretimaguillelmi

Li et al.(2011)

Sumber: (Li et al., 2011)

Page 25: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

12

2.5 Identifikasi Dugaan Senyawa

Identifikasi dugaan senyawa menggunakan dua uji yaitu Fourier Transform

Infrared (FTIR) dan Liquid Chromathography-Mass Spectroscopy (LC-MS). Uji

Fourier Transform Infrared (FTIR) digunakan untuk mengetahui gugus fungsi

yang terdapat dalam ekstrak kasar cacing dan uji Liquid Chromathography-Mass

Spectroscopy (LC-MS) digunakan untuk mengetahui berat molekul (m/z). Uji

Fourier Transform Infrared (FTIR) dan Liquid Chromathography-Mass

Spectroscopy (LC-MS) akan dibahas lebih lanjut dibawah ini.

2.5.1 Fourier Transform Infrared (FTIR)

Fourier Transform Infrared (FTIR) merupakan alat spektroskopi yang

menggunakan sinar infra merah sebagai sumber energinya dan mempunyai hasil

yang sensitif serta lebih akurat. Sinar infra merah (infrared = IR) mempunyai

panjang gelombang yang lebih panjang dibandingkan dengan UV-Vis, sehingga

energinya lebih rendah dengan bilangan gelombang antara 600-4000 cm-1 atau

sekitar (1,7x10-3 cm sampai dengan 2,5 x 10-4 cm). Sinar infra merah hanya

dapat menyebabkan getaran pada ikatan. Komponen-komponen yang terdapat

dalam Fourier Transform Infrared (FTIR) adalah pertama terdapat sumber cahaya

IR. Sumber cahaya yang umum digunakan adalah batang yang dipanaskan oleh

listrik berupa Nerst Glower merupakan campuran logam: Zr, Y, dan lain-lain,

Globar merupakan silikon karbida, berbagai bahan keramik. Kedua adalah

monokromator, monokromator yaitu bentuk prisma seperti pada spektroskopi UV-

Vis grating yang terbuat dari NaCl murni yang transparan. Karena NaCl bersifat

higroskopis maka untuk lebih memudahkan perawatan digunakan halida logam

lainnya. Dan yang terkhir adalah detektor. Kebanyakan menggunakan thermofil

yaitu dua kawat logam yang dihubungkan antara kepala dan ekor yang

menyebabkan arus listrik yang sebanding dengan radiasi yang sebanding

Page 26: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

13

dengan reaksi yang mengenai thermofil. Detektor dihubungkan dengan recorder

yang terintegrasi dengan printer (Sitorus, 2009).

Spekfotometer transforamasi fourier memliki konfigurasi serta komponen-

komponen yang sangat berbeda dengan spektroskopi inframerah dispersi. FTIR

menggunakan interferometer sebagai komponen pemisah panjang gelombang

(pada alat inframerah sistem dispersi, biasanya digunakan kisi monokromator).

Selain itu, detektor yang digunakan terbuat dari bahan tertentu yang mampu

menerima sinyal yang sangat cepat misalnya detektro litium tantalat piroelektrik

(LiTaO3) atau detektor mercury cadmium telluric (MCT). Detektor

spektrofotometer sistem dispersi yang mempunyai respon lamban tidak dapat

digunakan untuk spetrofotometer FTIR. FTIR mengenal dua macam konfigurasi

optik yaitu FTIR berkas tunggal (single beam) dan FTIR berkas rangkap (double

beam). Energi yang dikeluarkan dari sumbernya (special coated heating element)

akan melewati bagian interferometer sebelum melewati sampel yang kemudian

dilanjutkan ke detektor, komputer dan bagian pembacaan. Sumber radiasi dalam

interferometer akan dibagi dua oleh pemisah berkas cahaya (beam splitter), yaitu

menuju ke arah cermin diam dan cermin gerak. Kedua cahaya tersebut kemudian

digabungkan kembali oleh pemisah berkas cahaya. Gelombang dari cahaya-

cahaya tersebut akan saling mempengaruhi sehingga memperlihatkan variasi

intensitas sesuai dengan pergerakan cermin (Harmita, 2002). Gambar FTIR bisa

dilihat di Gambar 4.

Page 27: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

14

Gambar 4. Spektroskopi FTIR (TNC, 2001)

Penjabaran spectrum dalam FTIR dibagi dalam 4 wilayah yaitu wilayah I

dengan frekuensi 4000-2500, wilayah II dengan frekuensi 2500-2000, wilayah III

dengan frekuensi 2000-1500 dan wilayah IV dengan frekuensi dibawah 1500.

Biasanya intensitas frekuensi dalam FTIR disebutkan dalam lemah, menengah,

dan kuat (Williams dan fleming, 1973).

Instrumen FTIR memiliki beberapa keunggulan signifikan dibandingkan

instrumen dispersif lama. Dua di antaranya adalah keuntungan Fellgett (atau

multipleks) dan keunggulan Jacquinot. Keunggulan Fellgett adalah karena

adanya peningkatan SNR per satuan waktu, sebanding dengan akar kuadrat dari

jumlah elemen resolusi yang dipantau. Ini hasil dari sejumlah besar unsur

resolusi yang dipantau secara bersamaan. Selain itu, karena spektrometri FTIR

tidak memerlukan penggunaan celah atau alat pengekang lainnya, total output

sumber dapat dilewatkan melalui sampel secara terus menerus. Hal ini

menghasilkan keuntungan energi yang besar pada detektor, sehingga

Page 28: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

15

menghasilkan sinyal yang lebih tinggi dan SNRs yang lebih baik. Ini dikenal

sebagai keuntungan Jacquinot. Kekuatan lain spektrometri FTIR adalah

keunggulan kecepatannya. Cermin memiliki kemampuan untuk bergerak jarak

pendek dengan cukup cepat, dan ini, bersamaan dengan perbaikan SNR karena

keuntungan Fellgett dan Jacquinot, memungkinkan untuk mendapatkan spektrum

pada skala waktu milidetik. Pada interferometri, faktor yang menentukan

ketepatan posisi pita inframerah adalah presisi dimana posisi cermin pemindaian

diketahui. Dengan menggunakan laser helium-neon sebagai referensi, posisi

cermin diketahui dengan presisi tinggi (Stuart, 2004).

Beberapa keuntungan utama FT-IR selama teknik dispersif (TNC, 2001),

meliputi:

Kecepatan: Karena semua frekuensi diukur secara simultan, sebagian besar

pengukuran oleh FT-IR dibuat dalam hitungan detik dan bukan beberapa

menit. Ini kadang disebut sebagai Felgett Advantage.

Sensitivitas: Sensitivitas meningkat secara drastis dengan FT-IR karena

berbagai alasan. Detektor yang digunakan jauh lebih sensitif, throughput

optik jauh lebih tinggi (disebut sebagai Jacquinot Advantage) yang

menghasilkan tingkat kebisingan yang jauh lebih rendah, dan pemindaian

cepat memungkinkan penambahan beberapa pindaian untuk mengurangi

kebisingan pengukuran acak ke tingkat yang diinginkan (disebut sebagai

rata-rata sinyal).

Kesederhanaan Mekanik: Cermin yang bergerak di interferometer adalah

satu-satunya bagian yang terus bergerak dalam instrumen. Dengan

demikian, sangat sedikit kemungkinan kerusakan mekanis.

Dikalibrasi secara internal: Instrumen ini menggunakan laser HeNe sebagai

standar kalibrasi panjang gelombang internal (disebut sebagai Connes

Page 29: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

16

Advantage). Instrumen ini mengkalibrasi sendiri dan tidak perlu dikalibrasi

oleh pengguna.

2.5.2 Liquid Chomatography – Mass spectrocopy (LC-MS)

Teknologi standar untuk deteksi analit di bidang kimia klinis bergantung pada

karakteristik langsung analit, misalnya kemampuan penyerapannya dari cahaya,

reaktivitas kimia atau interaksi fisikokimia dengan molekul makro seperti interaksi

antigen-antibodi. Jika tidak, analit terdeteksi secara langsung dari karakteristik

molekuler seperti pola massa molekul dan disintegrasi molekuler dalam metode

spektrometri massa. Dengan demikian, teknologi spektrometri massa sangat

menarik untuk kuantifikasi biomarker atau bahan kimia dalam konteks prosedur

diagnostik karena teknik tersebut dapat memberikan kualitas analisis yang lebih

tinggi spesifisitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi standar

seperti tes pengikat fotometri atau ligan. Bahkan jika kromatografi gas-

spektrometri massa (GC-MS) pertama kali memperkenalkan metode spektrometri

massa ke obat laboratorium sekitar 40 tahun yang lalu dan memberikan

kuantifikasi yang sangat spesifik dan sensitif terhadap molekul termo-stabil di

bawah berat molekul sekitar 500, penerapan GC-MS metode tetap terbatas pada

beberapa institusi khusus di bidang kedokteran laboratorium seperti laboratorium

toksikologi, pusat kesehatan, dan laboratorium referensi. Penanganan dan

pemeliharaan instrumen GC-MS mahal dan memakan waktu; Preparasi sampel

sangat sulit dilakukan dan mencakup prosedur ekstraksi sampel dan derivasi

analitik dan jangka waktu lama dengan sampel yang khas kurang dari 50 sampel

per hari. Selama dekade terakhir dengan diperkenalkannya teknik ionisasi

tekanan atmosfer (API), kromatografi cair-spektrometri massa (LC-MS) telah

mengalami peningkatan teknologi yang luar biasa yang memungkinkan

penerapannya pada komponen endogen seperti protein, peptida, karbohidrat,

Page 30: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

17

DNA, dan obat-obatan metabolisme (Prasain, 2012).

Telah ada fokus utama pada peningkatan antarmuka antara LC dan MS.

Kromatografi cair menggunakan tekanan tinggi untuk memisahkan fasa cair dan

menghasilkan muatan gas yang tinggi. Spektrometri massa membutuhkan ruang

hampa dan beban gas yang terbatas. Misalnya, aliran umum dari LC adalah 1

ml/menit cairan yang bila dikonversi ke fase gas, adalah 1 l/menit. Namun,

spektrometer massa yang khas hanya bisa menerima sekitar 1 ml/menit gas.

Selanjutnya, LC beroperasi pada suhu sekitar dekat dimana MS memerlukan

suhu tinggi. Tidak ada batasan rentang massa untuk sampel yang dianalisis oleh

LC namun ada batasan untuk penganalisis MS. Akhirnya, LC dapat

menggunakan buffer anorganik dan MS lebih memilih buffer volatile.

Perkembangan terbaru dalam sumber ionisasi tekanan atmosfer telah

memperluas berat molekul, polaritas sampel, dan pembatasan laju aliran teknik

LC-MS yang lebih tua. Dalam banyak kasus, analis dapat menggunakan metode

LC bertekanan tinggi yang tidak dimodifikasi. Tekanan atmosfer ionisasi (API)

teknik adalah proses ionisasi lembut cocok untuk analisis besar dan kecil, polar

dan nonpolar, labil senyawa. Teknik ini dapat digunakan untuk secara cepat

mengkonfirmasi identitas berbagai senyawa volatil dan nonvolatile dengan

memberikan informasi molekuler dan fragmentasi yang sensitif dan akurat.

Teknik API dapat digunakan dalam analisis konfirmasi metabolisme senyawa

farmasi yang paling banyak, dan aplikasi lainnya (Hoofman dan Stroobant, 2007).

Instrument LC-MS bisa dilihat di Gambar 6.

Gambar 5. Instrumen LC-MS (HP, 1998)

Page 31: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

18

3. METODE PENELITIAN

3.1 Materi Penelitian

Materi dalam penelitian ini meliputi alat penelitian dan bahan penelitian. Alat

penelitian dan bahan penelitian akan dijelaskan lebih lanjut dibawah ini.

3.1.1 Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi pembuatan tepung cacing,

pembuatan ektrak kasar cacing, alat pengujian LC-MS dan alat pengujian FTIR.

Alat yang digunakan dalam proses pembuatan tepung cacing adalah nampan,

pisau, oven merk Memmert UN 55 produksi Jerman tahun 2015 dan blender

merk philips. Alat yang digunakan dalam pembuatan ekstraksi cacing adalah

gelas beaker merk pyrex 500 ml, spatula, gelas ukur 100 ml merk pyrex,

magnetic sterir, hot plate, thermometer, rotary evaporator merk IKA, labu ukur

merk Herma 100 mL, timbangan digital merk A&D produksi Jepang tahun 2005,

kulkas merk Daichi produksi Jepang tahun 2005 dan botol vial 10 mL. Alat untuk

pengujian LC-MS yang digunakan adalah ACQUITY UPLC®H-Class System

(waters,USA) UPLC (Ultra Performance Liquid Chromatography), kolom LC

ACQUITY UPLC®HSS C18 (1.8 µm 2.1x150 mm) (waters,USA) dengan detail

UPLC Column HSS (high Strengh Silica). Dan alat MS Xevo G2-S Qtof dengan

detail Quadrupole time-of-flight mass spectrometry (waters, USA). Alat pengujian

FTIR adalah Spektrofotometer FTIR Shimadzu IR Prestige 21.

3.1.2 Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan utama

untuk pembuatan tepung cacing, bahan untuk proses pembuatan ekstrak cacing,

bahan pengujian LC-MS dan bahan pengujian FTIR. Bahan utama yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tepung cacing tanah dengan jenis

Page 32: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

19

Lumbricus rubellus, tepung cacing tanah dengan jenis Eisenia foetida yang

berasal dari CV Rumah Alam Jaya Organik yang berada di Kelurahan Sukun

Kota Malang serta cacing laut Nereis sp. yang diperoleh dari pesisir laut Tuban

dan Situbondo Jawa Timur. Bahan untuk ekstraksi cacing adalah tepung cacing

Lumbricus rubellus, Eisenia foetida dan Nereis sp., aquades, es batu, vaseline

dan kertas label. Bahan yang digunakan untuk uji FTIR dan LC-MS adalah

ekstrak kasar aqudes cacing tanah Lumbricus rubellus, Eisenia foetida dan

cacing laut Nereis sp.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelian ini merupakan metode eksploratif-

deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif-deskriptif. Metode

eksploratif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi

feneomena baru yang menjadi sasaran penelitian (Anita, 2016). Penelitian

eksploratif juga bersifat deskriptif Peneltian eksploratif tidak menggunakan

hipotesis penelitian (Ritonga, 2005). Metode eksploratif-deskriptif pada penelitian

ini dilakukan untuk mengetahui dugaan senyawa antibakteri yang ada di dalam

cacing tanah Lumbricus rubellus, Eisenia foetida dan cacing laut Nereis sp.

dengan pelarut aquades.

Page 33: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

20

3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian meliputi pembuatan tepung cacing, pembuatan ekstrak

kasar cacing, identifikasi senyawa ekstrak kasar cacing menggunakan metode uji

FTIR dan uji LC-MS. Prosedur penelitian bisa dilihat di bawah ini.

3.3.1 Pembuatan Tepung Cacing

Pembuatan tepung cacing dibuat berdasarkan metode Sudarmi et al., (2012)

sampel cacing dicuci dibersihkan dengan air mengalir untuk menghilangkan

kotoran di tubuh cacing. Selanjutnya ditiriskan sebentar untuk menghilangkan air

yang masih ada. Setelah itu tubuh cacing dibelah dan dicuci dengan air mengalir.

Kemudian dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 400C – 600 C selama 3

jam hingga kering. Setelah kering dihaluskan dengan blender, hasil dari blender

berupa tepung cacing disimpan di wadah tertutup. Diagram pembuatan tepung

cacing bisa dilihat di Lampiran 1.

L. rubellus E. foetida Nereis sp.

Uji FTIR untukmengetahui gugus

fungsi

Pembuatan tepung cacing

Pembuatan ekstrak kasar cacing

Identifikasi senyawa ekstrakkasar cacing

Uji LC_MS untukmengetahui berat

molekul (m/z)

Freeze drying

Page 34: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

21

3.3.2 Pembuatan Ekstrak Kasar Cacing

Pembuatan ekstrak kasar cacing berdasar pada Hayati et al., (2011),

tepung cacing tanah ditimbang dengan timbangan digital seberat 50 gram dan

ditambahkan aquades 500 ml ke beaker glass 500 ml. Larutan dipanaskan

dengan menggunakan hot plate selama 30 menit terhitung sejak suhu mencapai

90oC. Lalu langkah selanjutnya adalah menyaring dengan kain blancu untuk

memisahkan filtrat dan residu dan filtrat dipekatkan dengan rotary evaporator

dengan suhu 90oC. Diagram pembuatan ektrak kasar cacing bisa dilihat di

Lampiran 2.

3.3.3 Identifikasi Gugus Fungsi

Sebelum dilakukan pengujian FTIR sampel diberikan perlakuan freeze drying

atau biasa disebut dengan pengeringan beku. Freeze drying berdasarkan

Castañeda-Saucedo et al., (2014) dengan sedikit modifikasi sampel 3 ml

dimasukkan ke dalam tabung khusus freeze drying kemudian didinginkan dengan

suhu -40OC dalam satu jam. Lalu setelah 1 jam didinginkan maka sampel

kembali didinginkan dengan pendinginan vakum dengan suhu -40OC selama 20

jam. Setelah 20 jam sampel telah menjadi granula dan siap untuk diujikan FTIR.

Diagram freeze drying bisa dilihat di Lampiran 3.

Pengujian gugus fungsi dilakukan dengan menggunakan uji Fourier

Transform Infrared (FTIR). Uji FTIR dilakukan di Laboratorium Kimia Univeristias

Islam Negeri Malang. Uji FTIR berdasarkan Siregar et al., (2015) ekstrak kasar

cacing tanah diambil sebanyak 2 ul lalu dicampur dengan 80 mg KBr untuk

dijadikan pelet. Pelet dibuat menggunakan hand press kemudian diujikan di alat

FTIR. Diagram pengujian FTIR bisa dilihat di Lampiran 4.

Page 35: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

22

3.3.4 Identifikasi Berat Molekul

Identifikasi berat molekul menggunakan Liquid Chromathography-Mass

Spectroscopy (LC-MS). Pengujian LCMS dilakukan di Pusat Laboratorium

Forensik (PUSLABFOR) Badan Reserse Kriminal POLRI, Jakarta Timur. Sistem

Liquid chromatography yang digunakan adalah Ultra Performance Liquid

Chromatography (UPLC) dengan kolom C18 (1,8 µm 2,1x150 mm) HSS, suhu

kolom 50 0C dan suhu ruang 25 0C, fase gerak asetonitril + 0,1% asam format (A)

dan aquades + 0,1% asam format (B), laju aliran 0,2 mL/menit (step gradien)

running 23 menit, volume injeksi 5 µL (filter through 0,2 µm syring filter first).

Sistem MS adalah elektrospray ionization (ESI), mode positif dengan range

analisa massa 50–1200 m/z, suhu sumber 100oC, suhu desolvasi 350oC, aliran

gas kerucut 0 L/hr, aliran gas desolvasi 793 L/hr, energi tumbukan 4 Volt, rampt

collision energy 25-70 Volt. Uji Liquid Chromathography-Mass Spectroscopy (LC-

MS) berdasarkan (Maharani et al., 2016) dengan sedikit modifikasi, sebanyak 1

mg senyawa ditimbang dan dilarutkan dalam acetonitril dan air. Diambil 5 μL

sampel dan disuntikkan pada UPLC-MS melalui kolom C-18 (2 x 150 mm)

dengan kecepatan alir 0.3 mL/menit. Diagram pengujian LC-MS bisa dilihat di

Lampiran 5.

Page 36: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

23

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Ekstrak Cacing

Ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus mempunyai penampakan visual

berwarna coklat kehitaman dan berbau sedikit tanah. Dari 50 gram tepung cacing

tanah Lumbricus rubellus yang diektrasi dengan pelarut aquades 500 ml

menghasilkan 15,5 gram ekstrak kasar dengan hasil perhitungan rendemen

sebesar 40% dan efektifitas pelarut yang terevaporasi sebesar 92%

Ekstrak cacing tanah Eisenia foetida mempunyai penampakan visual

berwarna coklat kehitaman dan berbau sedikit tanah. Dari 50 gram cacing tanah

Eisenia foetida yang diekstraksi dengan pelarut aquades 500 ml menghasilkan

10,9 gram dengan hasil perhitungan rendemen sebesar 21,2% dan efektifitas

pelarut yang terevaporasi sebesar 95%.

Ekstrak cacing laut Nereis sp. mempunyai penampakan visual berwarna

hijau kehitaman dan berbau amis. Dari 50 gram cacing laut Nereis sp. yang

diesktraksi dengan pelarut aquades 500 ml menghasilkan 20 gram dengan hasil

perhitungan rendemen sebesar 31% dan efektifitas pelarut yang terevaporasi

sebesar 90%. Hasil dan gambar ekstrak sampel dapat dilihat di Tabel 2

sedangkan perhitungan evaporasi pelarut dapat dilihat di Lampiran 8.

Page 37: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

24

Tabel 1. Hasil Pembuatan Ekstrak Kasar Cacing AquadesNo Sampel Berat Rendemen Presentasi

pelarutyang

evaporasi

Gambar

1 Lumbricus rubellus 15,5gram

40% 92%

2 Eisinea foetida 10,6gram

21,2% 95%

3 Nereis sp. 20 gram 31% 90%

4.2 Karakteristik Freeze Drying

Ekstrak cacing sebelum pengujian FTIR (Fourier Transform Infrared)

dilakukan freeze drying atau pengeringan beku terlebih dahulu. Karena untuk

melakukan pengujian FTIR (Fourier Transform Infrared) tidak boleh ada air dalam

sampel ekstrak cacing (Sitorus, 2009). Freeze drying dilakukan di Laboratorium

Kimia Gedung Sainstek Universitas Islam Negeri Malang.

Ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus setelah di freeze drying mempunyai

kenampakan visual berwarna coklat, mempunyai granula yang halus dan berbau

sedikit tanah. Dari 3 mg esktrak cacing tanah Lumbricus rubellus menghasilkan

1,5 mg granula dengan rendemen sebesar 50%.

Ekstrak cacing tanah Eisenia foetida setelah di freeze drying mempunyai

kenampakan visual berwarna coklat, mempunyai granula yang halus dan berbau

sedikit tanah. Dari 3 mg esktrak cacing tanah Eisenia foetida menghasilkan 1,5

mg granula dengan rendemen sebesar 50%.

Ekstrak cacing laut Nereis sp. setelah di freeze drying mempunyai

kenampakan visual berwarna hitam keclokatan, mempunyai granula yang sedikit

Page 38: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

25

berminyak dan berbau sedikit amis. Dari 3 mg esktrak cacing laut Nereis sp.

menghasilkan 1,5 mg granula dengan rendemen sebesar 50%. Hasil dari freeze

drying ekstrak cacing dapat dilihat di Tabel 3 dan perhitungan rendemen dapat

dilihat di Lampiran 9.

Tabel 2. Hasil Freeze Drying Ekstrak CacingNo Sampel Berat Rendemen Gambar

1 Lumbricus rubellus 1,5 mg 50%

2 Eisinea foetida 1,5 mg 50%

3 Nereis sp. 1,5 mg 50%

4.3 Analisa FTIR

Analisa FTIR dilakukan untuk mengetahui gugus fungsi di dalam ekstrak

kasar cacing tanah Lumbricus rubellus, ekstrak kasar cacing tanah Eisenia

foetida dan ekstrak kasar cacing laut Nereis sp.

4.3.1 Cacing Tanah Eisenia foetida

Pengujian FTIR (Fourier Transform Infrared) dilakukan di Universitas Islam

Negeri Malang dengan menggunakan mesin model FTS 1000 SUPINITAR.

Spektrum uji FTIR cacing tanah Eisenia foetida bisa dilihat di Gambar 6. Hasil

dari spektrum FTIR untuk cacing tanah Eisenia foetida ditemukan peak berjumlah

5 peak yaitu 3325,272; 2935,997; 1639,022; 1512,502; 1326,166. Penjelasan

setiap peak dapat dilihat di Tabel 4.

Page 39: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

26

Gambar 1. Spektrum FTIR Ekstrak Kasar Cacing Tanah Eisenia foetida

Tabel 3. Hasil Gugus Fungsi Ekstrak Kasar Cacing Tanah Eisenia foetidaPuncak Serapan Referensi* Gugus fungsi yang diduga3325, 272 3600-3200 OH (alkohol)2935,997 3100-2900 -CO-CH31640,473 1600-1640 -NH2 (amida primer) pada CONH21512,502 1550-1510 NH (amida sekunder) pada CONH21326,166 1420-1300 COOH (asam karboksilat)* Williams dan Fleming, 1973

Berdasarkan data dari Tabel 4 ditemukannya COOH (asam karboksilat), -

NH2 (amida primer) pada CONH2 dan NH (amida sekunder) pada CONH2 yang

menunjukkan dugaan adanya gugus fungsi penyusun antibakteri peptida.

Berdasarkan Li et al., (2011), disebutkan bahwa penyusun antibakteri peptida di

cacing tanah Eisenia foetida merupakan dari gabungan beberapa asam amino.

Sedangkan gugus OH yang ditemukan merupakan turunan dari air. Hal ini

dijelaskan oleh Pine et al., (1988) alkohol dapat dianggap sebagai turunan dari

air, yang satu atom hidrogennya diganti oleh atom karbon suatu molekul organik.

Page 40: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

27

4.3.2 Cacing Tanah Lumbricus rubellus

Pengujian FTIR (Fourier Transform Infrared) dilakukan di Universitas Islam

Negeri Malang dengan menggunakan mesin model FTS 1000 SUPINITAR. Hasil

dari FTIR untuk cacing tanah Lumbricus rubellus ditemukan peak berjumlah 5

peak yaitu 3321,813; 2935,483; 1640,473; 1511,562; 1322,623. Spektrum dari

FTIR cacing tanah Lumbricus rubellus dapat dilihat di Gambar 8 dan penjelasan

setiap peak dapat dilihat di Tabel 5.

Tabel 4. Gugus Fungsi Ekstrak Kasar Cacing Tanah Lumbricus rubellusPuncak Serapan Referensi* Gugus fungsi yang diduga

3321,813 3600-3200 OH2935,483 3100-2900 -CO-CH31639,022 1600-1640 -NH2 (amida primer) pada CONH21511,562 1550-1510 NH (amida sekunder) pada CONH21322,623 1420-1300 COOH (asam karboksilat)

*Williams dan Fleming, 1973

Gambar 2. Spektrum FTIR Ekstrak Kasar Cacing Tanah Lumbricus rubellus

Berdasarkan data dari tabel 5 ditemukan gugus fungsi COOH (asam

karboksilat), -NH2 (amida primer) pada CONH2 dan NH (amida sekunder) pada

CONH2 yang menunjukkan adanya dugaan peptida. Dari hasil tersebut bahwa

diduga ditemukan adanya gugus fungsi penyusun antibakteri peptida yang

bernama lumbricin I. Berdasarkan penelitian Cho et al., (1998) mengemukakan

bahwa peptida antibakteri yang disebut lumbricin I mempunyai kandungan prolin

yang tinggi dengan rasio penyusunnya berkisar 15%. Sedangkan gugus OH yang

Page 41: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

28

ditemukan merupakan turunan dari air. Hal ini dijelaskan oleh Pine et al., (1988)

alkohol dapat dianggap sebagai turunan dari air, yang satu atom hidrogennya

diganti oleh atom karbon suatu molekul organik.

4.3.3 Cacing Laut Nereis sp.

Pengujian FTIR (Fourier Transform Infrared) dilakukan di Universitas Islam

Negeri Malang dengan menggunakan mesin model FTS 1000 SUPINITAR. Hasil

dari uji FTIR ekstrak kasar cacing laut Nereis sp. adalah ditemukan 5 peak yaitu

3358,602; 1638,108; 1542,223; 1329,558; 537,331. Spektrum dari Cacing laut

Nereis sp. dapat dilihat di Gambar 10 dan penjelasan spektrumnya dapat dilihat

di Tabel 6.

Tabel 5. Hasil Gugus Fungsi Ekstrak Kasar Cacing Laut Nereis sp.Serapan Puncak Referensi* Gugus Fungsi yang diduga3358,602 3460-3400 -CONH- Amida Sekunder1638,108 1600-1690 -N-H2 Amida Primer1542,223 1550-1510 N-H Amida Sekunder1329,558 1420-1300 COOH (asam karboksilat)537,331 750-500 C-Br*Williams dan Fleming, 1973

Gambar 3. Spektrum FTIR Ekstrak Kasar Cacing Laut Nereis sp.

Page 42: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

29

Bedasarkan tabel 6 ditemukan gugus fungsi -CONH-, -N-H2 Amida Primer,

N-H Amida Sekunder dan COOH (asam karboksilat) menunjukkan adanya

kemungkinan gugus fungsi penyusun dari antibakteri peptida hedistin. Tasiemski

et al., (2006) mengemukakan bahwa selain bromotryptophan, struktur primer

hedistin mencakup perambatan terminal C. Adanya amida Ct bukan residu valin

bebas meningkatkan muatan kationik bersih dan akibatnya daya tarik

elektrostatik untuk menargetkan membran seperti bakteri bermuatan negatif.

4.4 Analisa LC-MS

Pengujian LC-MS dilakukan di Pusat Laboratorium Forensik Jakarta Timur.

Alat dalam pengujian LC-MS berupa Ultra Performance Liquid Chromatography

(UPLC) dan Mass Spectrometry System ESI (electrospray ionization). Hasil

spektrum LC-MS dianalisa menggunakan software masslynx.

4.4.1 Cacing Tanah Eisenia foetida

Hasil dari pengujian LC-MS ekstrak Cacing tanah Eisenia foetida ditemukan

6 senyawa dari 20 puncak di retensi waktu 0 menit sampai 7.5 menit. Senyawa

yang ditemukan adalah oxarizidine, hypoxanthine, urea, thymine, naphtylamine

dan prilocaine. Kromatogram LC-MS dari ekstrak kasar cacing tanah Eisenia

foetida dapat dilihat di Gambar 9 dan hasil analisa dari spektrum LC-MS dapat

dilihat di Tabel 7. Sedangkan kromatogram dan spektrum hasil uji LC-MS ekstrak

kasar cacing tanah Eisenia foetida dapat dilihat di Lampiran 10.

Univ Brawijaya

Time0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00 5.50 6.00 6.50 7.00 7.50

%

0

100FPIK Brawijaya EF Aquades 1: TOF MS ES+

BPI6.62e6

1.971.64

1.27

5.595.385.19

5.014.904.022.152.82

4.56

5.856.11 6.39

6.626.816.94

7.17

Gambar 4. Kromatogram LC-MS Ekstrak Kasar Cacing Tanah Eisenia foetida

Page 43: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

30

Tabel 6. Dugaan Senyawa Ekstrak Kasar Cacing Tanah Eisenia foetidaNo Waktu Retensi

(min)Massa molekul Struktur Nama Struktur

1 1.272 125.9864 C4NO4 Oxaziridine2 1.969 137.0465 C5H5N4O Hypoxanthine3 1.969 138.0476 C2H8N3O4 Urea4 2.815 127.0508 C5H7N2O2 Thymine5 4.56 144.0808 C10H10N Naphtylamine6 4.896 220.1575 C13H21N2O Prilocaine

Univ Brawijaya

m/z100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100

%

0

100FPIK Brawijaya EF Aquades 175 (6.394) 1: TOF MS ES+

2.86e6608.3837

591.3568211.1436158.0023 446.2943245.1278

609.3870

629.3126 964.4841818.3750 1019.4960 1117.4888

Gambar 5. Dugaan Senyawa Antibakteri

Dugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak kasar cacing tanah Eisenia

foetida di puncak spektrum 608.3837 pada retensi waktu 6.394 menit dengan

rumus strukturnya C26 H58 N O14 dapat dilihat di Gambar 10. Antibakteri yang

diduga adalah F-I. Hal ini dikarenakan puncak spektrum tersebut sesuai dengan

perhitungan molekul Mr pada F-I.

Perhitungan Mr didasarkan pada penghitungan atom-atom yang terdapat

pada penyusun F-I. F-I merupakan senyawa antibakteri peptida yang mempunyai

susunan amino Ac-Ala-Met-Val-Ser-Ser (Asam Aspartat-Alanin-Metionin-Valin-

Serin) (Li et al., 2011). Perhitungan Mr senyawa F-I bisa dilihat dibawah ini:

Mr Asam Aspartat (C4H7NO4) = 4 (Ar C)+7 (Ar H)+1 (Ar N)+4 (Ar O)

= 4 (12,01115)+7(1,00797)+1(14,0067)+4(15,9994)

= 133,1047 g/mol

Mr Alanin (C3H7NO2) = 3 (Ar C)+7 (Ar H)+1 (Ar N)+2 (Ar O)

= 3(12, 01115)+7(1,00797)+1(14,0067)+2(15,9994)

= 89,09474 g/mol

Mr Metionin (C5H11NO2S) = 5 (Ar C)+11 (Ar H)+1 (Ar N)+2 (Ar O)+1 (Ar S)

= 3(12,01115)+7(1,00797)+1(14,0067)+2(15,9994)

Page 44: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

31

+1(32,064)

= 149,2129 g/mol

Mr Valin (C5H11NO2) = 5 (Ar C)+11 (Ar H)+1 (Ar N)+2 (Ar O)

= 3(12,01115)+7(1,00797)+1(14,0067)+ 2(15,9994)

= 117,1489 g/mol

Mr Serin (C3H7NO3) = 3 (Ar C)+7 (Ar H)+1 (Ar N)+3 (Ar O)

= 4(12, 01115)+7(1,00797)+1(14,0067)+4(15,9994)

= 105,0941 g/mol

Total Mr pada F-I adalah (Asp+Ala+Met+Val+Ser+Ser)–5(H2O) = 608,673 g/mol

4.4.2 Cacing Laut Nereis sp.

Hasil dari pengujian LC-MS ekstrak Cacing tanah Nereis sp. ditemukan 5

senyawa dari 14 puncak di retensi waktu 0 menit sampai 7.5 menit. Senyawa

yang ditemukan adalah acetophenone, ortal, indoline, naphthylamine, dan DL-

Tryptophan. Kromatogram LC-MS dari cacing laut Nereis sp. dapat dilihat di

Gambar 11 dan hasil analisa dari spektrum LC-MS dapat dilihat di Tabel 8.

Sedangkan kromatogram dan spektrum hasil uji LC-MS ekstrak kasar cacing

laut Nereis sp. dapat dilihat di Lampiran 11.

Univ Brawijaya

Time0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00 5.50 6.00 6.50 7.00 7.50

%

0

100FPIK Brawijaya NR Aguades 1: TOF MS ES+

BPI1.61e7

6.76

6.33

5.783.881.681.451.20 2.272.05 4.46 5.044.645.56

7.06

Gambar 6. Kromatogram LC-MS Ekstrak Kasar Cacing Laut Nereis sp.

Tabel 7. Dugaan Senyawa Ekstrak Kasar Cacing Laut Nereis sp.No Waktu Retensi

(min)Massa molekul Struktur Nama Struktur

1 2.266 121.0653 C8H9O Acetophenone2 2.266 241.1550 C12H21N2O3 Ortal3 3.879 120.0813 C8H10N Indoline4 4.462 144.0808 C10H10N Naphthylamine5 4.462 205.0975 C11H13N2O2 DL-Tryptophan

Page 45: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

32

Hasil dari spektrum hedistin tidak ditemukan dalam ektrak kasar aquades

cacing laut Nereis sp. dikarenakan alat UPLC-MS yang digunakan untuk uji

sampel ekstrak kasar cacing hanya sampai 1300 Da. Berdasarkan perhitungan

Mr senyawa hedistin adalah 2193.52913 g/mol. Total dari Mr hedistin

2193.52913 g/mol bila dikonversi ke satuan dalton akan berjumlah 2193.52913

Da. Hal ini menunjukkan berat molekul dari hedistin lebih dari 1300 Da. Menurut

(Hoofman dan Stroobant, 2007) perbedaan antara massa rata-rata, massa

nominal dan massa monoisotop dapat berjumlah beberapa Da tergantung dari

jumlah atom dan komposisi isotopnya.

Perhitungan Mr didasarkan pada penghitungan atom-atom yang terdapat

pada penyusun hedistin. Hedistin merupakan senyawa antibakteri peptida yang

mempunyai susunan amino L-G-A-W-L-A-G-K-V-A-G-T-V-A-T-Y-A-W-N-R-Y-V

(Tasiemski et al., 2007). Perhitungan Mr senyawa hedistin bisa dilihat dibawah

ini:

Mr Leusin (C6H13NO2) = 6 (Ar C)+13 (Ar H)+1 (Ar N)+ 2(Ar O)

= 6(12,01115)+13(1,00797)+1(14,0067)+2(15,9994)

= 131.17 g/mol

Mr Lisin (C6H14N2O2) = 6 (Ar C)+14(Ar H)+2 (Ar N)+ 2(Ar O)

= 6(12, 01115)+14(1,00797)+214,0067)+2(15,9994)

= 146.19 g/mol

Mr Treonin (C4H9NO3) = 4 (Ar C)+9 (Ar H)+1 (Ar N)+3 (Ar O)

= 4(12,01115)+9(1,00797)+1(14,0067)+3(15,9994)

= 119,12123 g/mol

Mr Tirosin (C9H11NO3) = 9 (Ar C)+11 (Ar H)+1 (Ar N)+3 (Ar O)

= 9(12,01115)+11(1,00797)+1(14,0067)+3(15,9994)

= 181.19 g/mol

Mr Valin (C5H11NO2) = 5 (Ar C)+11 (Ar H)+1 (Ar N)+2(Ar O)

Page 46: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

33

= 5(12,01115)+11(1,00797)+1(14,0067)+2(15,9994)

= 117.151 g/mol

Mr Triptofan (C11H12N2O2) = 11 (Ar C)+12 (Ar H)+2 (Ar N)+2(Ar O)

= 11(12,01115)+12(1,00797)+2(14,0067)+2(15,9994)

= 204.225 g/mol

Mr Alanin (C3H7NO2) = 3 (Ar C)+7 (Ar H)+1 (Ar N)+2 (Ar O)

= 3(12, 01115)+7(1,00797)+1(14,0067)+2(15,9994)

= 89,09474 g/mol

Mr Glisin (C2H5NO2) = 2 (Ar C)+5 (Ar H)+1 (Ar N)+2 (Ar O)

= 2(12, 01115)+5(1,00797)+1(14,0067)+2(15,9994)

= 75,06765 g/mol

Mr Arginin (C6H14N4O2) = 6 (Ar C)+14 (Ar H)+4 (Ar N)+2 (Ar O)

= 6(12,01115)+14(1,00797)+4(14,0067)+2(15,9994)

= 174.2 g/mol

Mr Asparagin (C4H8N2O3) = 4 (Ar C)+8(Ar H)+4 (Ar N)+2 (Ar O)

= 4(12, 01115)+8(1,00797)+4(14,0067)+2(15,9994)

= 132.1179 g/mol

Total Mr pada hedistin adalah (2 leusin+3 Glisin+5 alanin+2 Triptofan+ lisin+3

valin+ 2 Treonin+2 tirosin+asparagin) – 21(H2O) = 2193.52913 g/mol

4.4.3 Cacing Tanah Lumbricus rubellus

Hasil dari pengujian LC-MS ekstrak Cacing tanah Lumbricus rubellus

ditemukan 10 senyawa dari 18 puncak di retensi waktu 0 menit sampai 7.5 menit.

Senyawa yang ditemukan adalah cytosine, guanine, adenine, hyphoxanthine,

thiodiglycol, threonic acid, guanosine, indoline, naptylamine dan N-(2,6

Dimethylphenyl)-3 piperidinecarboxamide. Kromatogram LC-MS dari ektrak kasar

cacing tanah Lumbricus rubellus dapat dilihat di Gambar 12 dan hasil analisa dari

Page 47: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

34

kromatogram LC-MS ekstrak kasar cacing tanah Lumbricus rubellus dapat dilihat

di Tabel 9. Sedangkan kromatogram dan spektrum hasil uji LC-MS ekstrak kasar

cacing tanah Lumbricus rubellus dapat dilihat di Lampiran 12.

Univ Brawijaya

Time0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00 5.50 6.00 6.50 7.00 7.50

%

0

100FPIK Brawijaya LR Aguades 1: TOF MS ES+

BPI1.45e7

2.05

1.90

1.68

1.17 1.535.635.41

5.232.27 4.934.062.964.61

5.89 6.14 6.39 6.626.84

Gambar 7. Kromatogram LC-MS ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus

Tabel 8. Dugaan Senyawa Ekstrak Kasar Cacing Tanah Lumbricus rubellusNo Waktu Retensi

(min)Massa molekul Struktur Nama Struktur

1 1.535 112.0505 C4H6N3O Cytosine2 1.683 152.0565 C5H6N5O Guanine3 1.683 136.0619 C5H6N5 Adenine4. 1.901 137.0462 C5H5N4O Hypoxanthine5 2.266 123.0480 C4H11O2S Thiodiglycol6. 2.266 137.0461 C4H9O5 Threonic Acid7. 2.266 284.0994 C10H14N5O5 Guanosine8. 4.062 120.0816 C8H10N Indoline9 4.610 144.0808 C10H10N Naphtylamin10 4.931 233.1652 C14H21N2O N-(2,6

Dimethylphenyl)-3piperidinecarboxamide

Hasil dari spektrum lumbricin I tidak ditemukan dalam ektrak kasar aquades

cacing tanah Lumbricus rubellus dikarenakan alat UPLC-MS yang digunakan

untuk uji sampel ekstrak kasar cacing hanya sampai 1300 da. Berdasarkan

perhitungan Mr senyawa Lumbricin I adalah 7316.17281 g/mol. Total dari Mr

lumbricin I 7316.17281 g/mol bila dikonversi ke satuan dalton akan berjumlah

7316.17281 Da. Hal ini menunjukkan berat molekul dari lumbricin I lebih dari

1300 Da. Menurut (Hoofman dan Stroobant, 2007) perbedaan antara massa rata-

rata, massa nominal dan massa monoisotop dapat berjumlah beberapa Da

tergantung dari jumlah atom dan komposisi isotopnya.

Page 48: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

35

Perhitungan Mr didasarkan pada penghitungan atom-atom yang terdapat

pada penyusun lumbricin I. Lumbricin I merupakan senyawa antibakteri peptida

yang mempunyai susunan amino dengan jumlah 62 asam amino (Cho et al.,

1998). Perhitungan Mr senyawa lumbricin I bisa dilihat di Lampiran 13.

Page 49: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

36

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa diambil dalam penelitian ini adalah hasil uji FTIR dari

cacing tanah Eisenia foetida, Lumbricus rubellus dan cacing laut Nereis sp. yaitu

NH (amida primer) pada CONH2, NH (amida sekunder) pada CONH2 dan COOH

(asam karboksilat) yang merupakan dugaan penyusun dari antibakteri peptida.

Hasil LC-MS ekstrak kasar cacing tanah Eisenia foetida adalah ditemukan

dugaan antibakteri F-I dengan puncak spectrum 608.3831 pada retensi waktu

6.394 menit dengan rumus strukturnya C26 H58 N O14 sedangkan dalam ekstrak

cacing Nereis sp. dan Lumbricus rubellus belum ditemukan karena jumlah berat

molekul dari dugaan antibakteri lumbricin I dan hedistin diatas 1300 Da.

5.2 Saran

Sebaiknya dilakukan uji lanjutan identifikasi kandungan asam amino atau

Asam amino analyzer dan LC-MS/MS supaya mengetahui sequencing DNA yang

terkandung dalam ekstrak cacing laut Nereis sp., cacing tanah Eisenia foetida

dan cacing tanah Lumbricus rubellus.

Page 50: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

37

DAFTAR PUSTAKA

Abida W. I. 2012. Potensi nutrisi Nereis sp. Di perairan pantai kwanyar kabupatenbangkalan. Universitas Trunojoyo: Madura.

Anita, Y. 2016. Ekstrak kasar teh Sargassum cristaefolium dengan pelarutberbeda terhadap morfologi Vibrio parahaemolyticus menggunakanScanning Electron Microscopy (SEM). Skripsi. Universitas BrawijayaMalang.

Astuti L. S. 2007. Klasifikasi Hewan. Kawan Pustaka: Jakarta.

Bobbarala, V. 2012. Antimicrobial Agents. InTech.

Castañeda-Saucedo , M. C., E. H. Valdés-Miramontes, E. Tapia-Campos, A.Delgado-Alvarado, A. C. Bernardino-García, M. R. Rodríguez-Ramírezdan J. D. P. Ramirez-Anaya. 2014. Effect of freeze drying andproduction process on the chemical composition and fatty acid profile ofavocado pulp. Rev Chil Nutr.

Cho, J. H., C. B. Park, Y. G. Yoon, dan S. C. Kim. 1998. Lumbricin I, a novelproline-rich antimicrobial peptide from the earthworm: purification, cDNAcloning and molecular characterization. Biochem. Biophys. Acta 1408(1):67-76.

Ciptanto, S. dan U. Paramita, 2011. Mendulang Emas Hitam Melalui BudidayaCacing Tanah. Lily Publisher: Yogyakarta.

Colegate, S. M dan R. J. Molyneux. 2008. Bioactive Natural Product. Detection,Isolation, and Structuran Determination. Second Edition. CRC Press.

Fadaee, R. 2012. A review on earthworm Eisenia foerida and its aplication.Annals of Bological Research 3(2): 2500-2506. ISSN 0976-1233.

Harmita. 2002. Analisis Fisikokimia Potensiometri dan Spektroskopi. PenerbitBuku Kedokteran: Jakarta.

Hayati, S. N., H. Herdian, E. Damayanti, L. Istiqomah, dan H. Julendra. 2011.Profil asam amino ekstrak cacing tanah (Lumbricus rubellus)terenkapsulasi dengan metode spray drying. J. Teknologi Indonesia.Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia (BPPTK)-LIPI.Yogyakarta.

Hoffmann, E. D. dan V. Stroobant. 2007. Mass Spectrometry Principle andApplications. John Wiley and Sons Ltd, The Atrium, Southern Gate,Chichester, West Sussex, England.

HP, 1998. Hewlett Packard: Basics of LC/MS, 1998. Hewlett Packard Company.

Khairuman dan K. Amri. 2009. Mengeruk Untung dari Beternak Cacing.Agromedia Pustaka: Jakarta.

Page 51: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

38

Kusumaningtyas, E. 2013. Peran peptida susu sebagai antimikroba untukmeningkatkan kesehatan. Wartazoa 23(2): 62-75.

Lestari, J. H. S. 2016. Dekok buah kersen (Muntingia calabura) sebagai cairansanitasi tangan dan buah apel manalagi (Malus sylvestris). Fakultasteknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Li. W, C. Wang dan Z. Sun. 2011. Vermipharmaceutical and active proteinsisolated from earthworms. International J. of Soil Biology. V(54): 49-56.

Maharani, T., D. Sukandar dan S. Hermanto. 2016. Karakterisasi senyawa hasilisolasi dari ekstrak etil asetat daun namnam (Cynometra cauliflora L.)yang memiliki aktivitas antibakteri. J. Kim. Val. 2 (1): 55-62.

Merops, 2006. Eisenia foetida (Common Brandling Worm).http://merops.sanger.ac.uk/cgi-bin/speccards/sp=SP002588&type=P.dalam Permata, D. . 2006. Reproduksi cacing tanah (Eisenia foetida)dengan memanfaatkan daun dan pelepah kimpul (Xhanthosomasagittifolium) pada media kotoran sapi perah. Skripsi. FakultasPeternakan Institiut Pertanian Bogor.

Nugraha, R. R. 2014. Uji daya hambat tepung cacing tanah (Lumbricus rubellus)dengan konsentrasi berbeda terhadap Aeromonas salmonicida danStreptococcus pyogenes. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanUniversitas Brawijaya Malang.

Palungkun, R. 2008. Sukses Beternak Cacing Tanah Lumbricus rubellus.Penebar Swadaya: Jakarta.

Pelczar. M. J. dan Chan, E. C. S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jilid 1. UI.Press: Jakarta.

Pine, S. H., J. B. Hendrickson, D. J. Cram dan G. S. Hammond. 1988. OrganicChemistry, McGraw-Hill. (editor). 1980. Fourth Edition McGraw-Hill Inc.Terjumahan oleh Roehyati Joedodibroto dan Sasanti W. Purbo-Hadiwidjoyo.

Popovic, M., M. Grdisa dan T. M. Hrzenjak. 2005. Glycolipoprotein G-90 obtainedfrom the earthworm Eisenia foetida exerts antibacterial activity.Veterinarski Arhiv 75(2):119-128.

Prasain, J. 2012. Tendem Mass Spectrometry – Applications and Principles.InTech.

Ritonga, M. J. 2005. Riset Kehumasan. Jakarta: Gramedia WidiasaranaIndonesia.

Rohmah, I. S. 2016. Uji efektifitas daya antelmintik dekokta daun buah mangga(Mangifera indica Linn.) terhadap Ascais suum, Goeze secara in vitro.Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Ciamis.

Rohman, A. 2013. Analisis Komponen Makanan. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Page 52: IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK KASAR AQUADES ...repository.ub.ac.id/7005/1/Muhammad Fakhrudin.pdfPendugaan senyawa antibakteri dalam ekstrak aquades cacing tanah Lumbricus rubellus ,

39

Sari, F.K., Nurhayati dan Djumarti. 2013. Ekstraksi pati resisten dari tiga varietaskentang lokal yang berpotensi sebagai kandidat prebiotik. Berkala IlmiahPertanian 1 (2): 38-42. ISSN: 2338-8331.

Sibuea, F. S. Y. 2015. Ekstraksi tanin dari kluwak (Pangium edule R.)menggunakan pelarut etanol dan aquades dan aplikasinya sebagaipewarna makanan. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang.

Siregar, Y. D. I., R. Heryanto, A. Riyadhi, T. H. Lestari dan Nurlela. 2016.Karakterisasi karbon aktif asal tumbuhan dan tulang hewanmenggunakan FTIR dan analisis kemometrika. J. Kimia Valensi.Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta. Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor.

Sitorus, M. 2009. Spektroskopi: Elusidasi Struktur Molekul Organik. Graha Ilmu:Yogyakarta.

Sudarmi, Masfria dan E. W. Manik. 2012. Aktifitas antibakteri ekstrak etanolcacing tanah (Megascolex sp.) terhadap bakteri salmonella thyposa,eschericia coli, shigella dysenteriae. Prosiding Forum Ilmia Nasional.Buletin Khasanah Lingkungan RONA 11(2).

Sukarsono, K., I. Marhaendrajaya dan K.S. Firdausi. 2008. Studi efek kerr untukpengujian tingkat kemurnian aquades, air PAM dan air sumur. BerkalaFisika. 11 (1): 9-18. ISSN: 1410 – 9662.

Stuart, B. 2004. Infrared Spectroscopy: Fundamentals and Applications. JohnWiley and Sons Ltd, The Atrium, Southern Gate, Chichester, WestSussex, England.

Tasiemski A., D. Schikorski., F.L.M. Croq, C.P.V Camp, C.B Wichlacz dan P. ESautiere. 2006. Hedistin: A novel antimicrobial peptide containingbromotryptophan constitutively expressed in the NK cells-like of themarine annelid, Nereis diversicolor. Journal of Developmentalandcomparative immunology V(31): 749-762.

TNC, 2001. Thermo Nicolet Corporation: Introduction Fourier Transform InfraredSpectrometry 2001. A Thermo electron business.

Williams, D. H dan I. Fleming. 1973. Spectroscopic Methods In OrganicChemistry. Second Edition.

Wilson, W.H. dan R. E. Ruff. 1988. Sandworm and Bloodworm. US Fish andWildlife Service. Lousiana.

Yanuar, U. dan D. Arfiati. 2012. Avertebrata Air. Modul bahan ajar UB DistanceLearning. Universitas Brawijaya. Malang.

Yuliani, S dan S. Satuhu. 2012. Panduan Lengkap Minyak Asiri Jakarta: PenebarSwadaya.