Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
LAPORAN KEMAJUAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DANA BOPTN 2015
PERBAIKAN KONDISI KERJA UKM MELALUI PENERAPAN
PRINSIP K3 – WISE (WORK IMPROVEMENT IN SMALL
ENTERPRISES)
Tim Peneliti :
Ketua : Dyah Santhi Dewi, S.T., M.Eng.Sc., PhD. (Teknik Industri/FTI)
Anggota 1 : Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T. (Teknik Industri/FTI)
Anggota 2 : Arief Rahman, S.T., M.Sc. (Teknik Industri/FTI)
Anggota 3 : Anny Maryani, S.T., M.T (Teknik Industri/FTI)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2015
1
Ringkasan
Perusahaan-perusahaan usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki peran penting dalam
pembangunan ekonomi Indonesia. Kontribusi UKM cukup signifikan pada produk domestik
bruto (PDB), tenaga kerja, pengembangan ekonomi pedesaan, dan industrialisasi. Meskipun
UKM memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi, pada kenyataannya, UKM di
Indonesia masih menghadapi beberapa masalah, termasuk didalamnya kemampuan dalam
manajemen usaha/produksi, penguasaan teknologi, pemasaran, dan pendanaan. Beberapa
contoh yang dapat diberikan adalah kurangnya UKM dalam pemahaman bagaimana mengelola
sistem kerja dan proses produksi dengan lebih efektif dan efisien; rendahnya skill pekerja
(keterampilan yang rendah, kurangnya motivasi kerja, dan ketidakhadiran), terbatasnya akses
terhadap informasi; penguasaan pasar produk dan jasa (yaitu tuntutan untuk biaya yang lebih
rendah, kualitas yang lebih tinggi), infrastruktur (fasilitas tempat usaha, peralatan kerja)
ketersediaan bahan baku (yaitu kualitas dan kecepatan pengiriman) dan sulitnya UKM memiliki
dan mendapatkan bantuan modal usaha. Hal yang lainnya adalah kurangnya pemahaman UKM
tentang konsep K3. K3 sekarang telah menjadi salah satu persyaratan dalam dunia usaha, dan
telah ditatpkan dalam peraturan pemerintah. Namun sayangnya UKM belum banyak
memahami dan menerapkan konsep K3. Untuk itu perlu kiranya dilakukan pembinaan terhadap
UKM untuk peningkatan kemampuan kerjanya. Perbaikan K3 UKM dilakukan melalui
pelatihan dan pembinaan K3 UKM dengan menggunakan modul WISE. Modul WISE adalah
modul yang dikembangkan oleh ILO dan telah diterapkan di beberapa negara seperti India,
Yordania dan Vietnam. Modul WISE terdiri dari 7 modul utama yang telah disusun sesuai
dengna kebutuhan dan kondisi kerja UKM. Kegiatan ini akan dilakukan bekerjasama dengan
pihak Bank UMKM.
2
Daftar Isi
Ringkasan .............................................................................................................................. 1
Daftar Isi ................................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 4
1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan ................................................................. 5
1.3 Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan ....................................... 6
1.4 Target Luaran ........................................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 8
2.1 Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................................................................ 8
2.2 WISE (Work Improvement in Small Enterprises) ..................................................... 9
2.3 Profile UKM Tulungagung dan Mojokerto ............................................................. 11
BAB III STRATEGI, RENCANA KEGIATAN, DAN KEBERLANJUTAN ....................... 13
3.1 Strategi ................................................................................................................... 13
3.2 Rencana Kegiatan ................................................................................................... 13
3.3 Keberlanjutan ......................................................................................................... 14
BAB IV ORGANISASI TIM, JADWAL, DAN ANGGARAN BIAYA ............................... 15
4.1 Organisasi Tim Pengabdian Masyarakat ................................................................. 15
4.2 Jadwal .................................................................................................................... 16
BAB V HASIL YANG DICAPAI ........................................................................................ 17
5.1 Training of Client Gresik ........................................................................................ 17
5.1.1 Peserta ToC Gresik ............................................................................................ 18
5.1.2 Pelaksanaan ToC Gresik .................................................................................... 18
5.1.3 Hasil Pelaksanaan ToC Gresik ........................................................................... 19
5.2 Training of Client Mojokerto ................................................................................. 20
5.2.1 Peserta ToC Mojokerto ...................................................................................... 20
5.2.2 Pelaksanaan ToC Mojokerto .............................................................................. 20
5.2.3 Hasil Pelaksanaan ToC Mojokerto ..................................................................... 21
5.3 Training of Client Tulungagung ............................................................................. 22
5.3.1 Peserta ToC TulungAgung ................................................................................. 22
5.3.2 Pelaksanaan ToC Tulungagung .......................................................................... 22
3
5.3.3 Hasil Pelaksanaan ToC Tulungagung ................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 25
Lampiran 1 Biodata Tim Pengabdi ....................................................................................... 26
Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Training Of Client Bank Umkm Jawa Timur Cabang Gresik
............................................................................................................................................ 32
Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan Training Of Client Bank UMKM Jawa Timur Cabang
Mojokerto ............................................................................................................................ 50
Lampiran 4 Dokumentasi Kegiatan Training Of Client Bank UMKM Jawa Timur Cabang
Tulungagung ........................................................................................................................ 52
Lampiran 5 Daftar Hadir peserta .......................................................................................... 60
4
1 BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang beserta perumusan konsep dan
strategi kegiatan pengabdian masyarakat. Selain itu juga dijelaskan mengenai tujuan, manfaat,
dampak dari kegiatan sampai dengan target luaran yang ingin dicapai.
1.1 Latar Belakang
Perusahaan-perusahaan usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki peran penting
dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Kontribusi UKM cukup signifikan pada produk
domestik bruto (PDB), tenaga kerja, pengembangan ekonomi pedesaan, dan industrialisasi.
Meskipun UKM memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi, pada kenyataannya,
UKM di Indonesia masih menghadapi beberapa masalah, termasuk didalamnya kemampuan
dalam manajemen usaha/produksi, penguasaan teknologi, pemasaran, dan pendanaan.
Beberapa contoh yang dapat diberikan adalah kurangnya UKM dalam pemahaman bagaimana
mengelola sistem kerja dan proses produksi dengan lebih efektif dan efisien; rendahnya skill
pekerja (keterampilan yang rendah, kurangnya motivasi kerja, dan ketidakhadiran), terbatasnya
akses terhadap informasi; penguasaan pasar produk dan jasa (yaitu tuntutan untuk biaya yang
lebih rendah, kualitas yang lebih tinggi), infrastruktur (fasilitas tempat usaha, peralatan kerja)
ketersediaan bahan baku (yaitu kualitas dan kecepatan pengiriman) dan sulitnya UKM memiliki
dan mendapatkan bantuan modal usaha.
Di samping contoh-contoh diatas, salah satu masalah yang paling umum yang dihadapi
oleh UKM di Indonesia adalah terkait kesadaran akan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
K3 merupakan salah satu faktor yang seharusnya menjadi bagian yang terintegrasi dalam
aktifitas dunia kerja. Penerapan K3 yang baik dipercaya dapat membantu pihak perusahaan
untuk meningkatkan produktifitas, kesehatan dan image perusahaan. Di beberapa negara maju,
K3 bahkan sudah menjadi salah satu persyaratan atau kebutuhan dunia usaha yang telah diatur
dalam suatu regulasi pemerintah dan bersifat wajib dan mengikat. Di Indonesia sendiri
peraturan pemerintah telah ditetapkan untuk penerapan K3 dalam dunia usaha. Namun
sayangnya penerapannya lebih banyak diaplikasikan dan difokuskan untuk perusahaan
menengah keatas, sementara untuk UKM masih belum diaplikasan dengan baik.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, ada beberapa hal yang menjadi motivasi di balik
usulan kegiatan ini yaitu :
5
1. Kondisi kerja of UKM di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, masih jauh dari
pekerjaan yang layak yang ideal. Ada banyak kegiatan yang dilakukan tanpa
mempertimbangkan aspek keselamatan dan kesehatan. Sebagai contoh, adalah sangat
umum untuk menemukan pekerja melakukan pekerjaan mereka dalam kondisi kerja
yang berbahaya. Juga, pekerja biasanya bekerja dalam kondisi kerja yang tidak nyaman,
seperti, ruang kerja yang buruk, tidak ergonomis bekerja alat/peralatan dan pencahayaan
yang tidak cukup untuk periode waktu yang panjang. Hal ini dapat meningkatkan
kecelakaan kerja atau masalah kesehatan yang akan berdampak negatif terhadap
produktivitas UKM dan kesehatan pekerja. Pendidikan yang rendah, rendahnya
kesadaran keselamatan kerja, tidak tersedianya dana yang cukup, dan manajemen
keselamatan yang buruk adalah beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kondisi
kerja yang tidak aman dan tidak efektif ini.
2. UKM di Jawa Timur masih memiliki masalah keuangan. Ketidak tersediaanya dana
mempengaruhi kurangnya perhatian UKM pada masalah K3. Bank UMKM Jatim
adalah lembaga keuangan yang didirikan untuk mendukung pembangunan ekonomi
daerah. Ini berfokus pada pengembangan UKM di Jawa Timur. Sejalan dengan visi dan
misi perusahaan, Bank UMKM Jawa Timur telah mengembangkan paket yang berbeda
keuangan mikro (tabungan, deposito dan pinjaman). Bank juga meluncurkan berbagai
inisiatif program dan non-keuangan untuk membantu UKM mengembangkan bisnis
mereka. Terlepas dari kenyataan bahwa dukungan non-keuangan telah diberikan kepada
bagian klien UKM Bank, sebagian besar klien masih mengalami beberapa kesulitan
dalam meningkatkan produktivitas mereka yang pada akhirnya mempengaruhi
kemampuan mereka untuk membayar pinjaman mereka. Terlepas dari kontribusi untuk
meningkatkan tingkat keamanan dan kenyamanan di lingkungan kerja, pelatihan K3
diharapkan juga memiliki kontribusi untuk mendorong bisnis dan kinerja keuangan
UKM.
1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan
UKM yang ditargetkan untuk kegiatan ini adalah klien dari Bank UMKM Jatim. Hal ini
dimaksudkan agar terdapat kerjasama antara pihak finansial dengan klien dalam upaya untuk
memperbaiki produktifitas klien melalui penerapan K3. Para staf dari Bank UMKM yang sering
berhubungan dengan klien akan menjadi pihak yang tepat untuk mempromosikan pelaksanaan
K3. Untuk melakukannya, staf bank juga perlu dilatih tentang prinsip prinsip dasar dan metode
K3.
6
Perbaikan K3 UKM dilakukan melalui pelatihan dan pembinaan K3 UKM dengan
menggunakan modul WISE. Modul WISE adalah modul yang dikembangkan oleh ILO dan
telah diterapkan di beberapa negara seperti India, Yordania dan Vietnam. Modul WISE terdiri
dari 7 modul utama yang telah disusun sesuai dengna kebutuhan dan kondisi kerja UKM.
Tim ITS akan mempersiapkan jadwal dan lokasi, persiapan bahan, dan pengaturan
logistik. Undangan atau informasi kegiatan akan dikirimkan oleh pihak Bank UMKM.
Pelatihan akan diberikan oleh team ITS dengan melibatkan account officer pihak bank.
Setelah TOC tersebut, klien harus didorong dan dimotivasi untuk menerapkan prinsip
K3 yang telah diajarkan di tempat kerja mereka. Untuk mendorong klien, peranan pihak Bank
akan sangat diharapkan. Account officer (AO) dapat melakukan proses ini dalam kegiatan
kunjungan harian klien mereka. Team ITS bersama dengan pihak bank akan bersama sama
melakukan proses monitoring untuk melihat apakah prinsip prinsip K3 telah dilaksanakan dan
apakah terdapat perubahan dalam kondisi kerja UKM. Hambatan perlu diidentifikasi dan
memecahkan masalah kebutuhan akan ditentukan.
1.3 Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah untuk mempromosikan prinsip K3, untuk
meningkatkan kesadaran tentang isu-isu K3, dan untuk mendidik UKM tentang prinsip prinsip
dasar K3 yang memungkinkan mereka untuk memperbaiki praktek kerja mereka saat ini.
Manfaat dan dampak yang diperoleh dari kegiatan ini adalah :
Pertama, untuk meningkatkan kesadaran UKM khususnya klien Bank UMKM akan
pentingnya K3 bagi usaha mereka.
Kedua, untuk meningkatkan kondisi kerja klien yang memungkinkan mereka untuk
meningkatkan produktivitas mereka proses/efisiensi hanya dengan meningkatkan beberapa
produksi mereka atau kondisi kerja. Dengan menerapkan K3, UKM diharapkan dapat
menurunkan risiko pekerjaan, meningkatkan produktivitas yang nantinya diharapkan akan
meningkatkan kesejahteraan UKM. Peningkatan kesejahteraan klien nantinya akan dapat
meningkatkan kemampuan klien untuk mengelola dukungan keuangan dari Bank UMKM,
maka, meningkatkan hubungan antara klien dan Bank UMKM Jawa Timur.
Manfaat tambahan dapat juga diperoleh melalui pengembangan keterampilan Bank UMKM
staf dan kemampuan. Pelatihan untuk pelatih bagian dari proposal inovasi bertujuan untuk
memperluas pengetahuan dan keterampilan staf untuk menangani masalah OSH klien.
Keterampilan ini bisa menjadi kompetensi yang berbeda dari staf Bank UMKM,
7
dibandingkan dengan Bank lainnya. Pengembangan sumber daya manusia merupakan
bagian dari Bank UMKM program strategis saat ini
Kegiatan ini diharapkan dapat melanjutkan kegiatan Microfinance-WISE yang di
inisiasi oleh International Labor Organization (ILO). ILO, ITS, dan Bank UMKM sebelumnya
telah bekerjasama untuk melakukan serangkaian kegiatan perbaikan K3 untuk UKM. Namun
karena beberapa kendala ( termasuk pendanaan) maka beberapa kegiatan tidak dapat dilakukan
sesuai rencana. Sehingga dengan adanya kegiatan ini diharapkan program yang telah
dilaksanakan sebelumnya dapat berkelanjutan.
1.4 Target Luaran
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Peningkatan keamanan dan keselamatan kerja di tempat kerja UKM
Mengurangi cedera dan kecelakaan kerja pada UKM
Mengurangi biaya pengobatan cedera / bahaya / penyakit akibat kerja
Memperbaiki cara kerja dalam upaya perbaikan produktivitas.
8
2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang mendukung kegiatan
pengabdian masyarakat. Selain itu juga akan dijelaskan mengenai kondisi UKM tempat
pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat.
2.1 Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan
dalam dunia usaha yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota termasuk negara Indonesia.
K3 wajib diterapkan di seluruh perusahaan sesuai dengan Peraturan/Undang-undang yang
berlaku untuk memastikan dan menjamin karyawan memiliki keselamatan kerja yang terjamin
dan kesehatan kerja yang terstandar. Menurut Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) RI (2005),
K3 adalah segala daya upaya dan pemikiran yang dilakukan dalam rangka mencegah,
menanggulangi dan mengurangi terjadinya kecelakaan dan dampaknya melalui langkah-
langkah identifikasi, analisa dan pengendalian bahaya dengan menerapkan sistem pengendalian
bahaya secara tepat dan melaksanakan perundang-undangan tentang K3. K3 menitikberatkan
pada pencegahan kecelakaan kerja yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi, menganalisa,
dan mengendalikan bahaya. Menurut OSHA 29 CFR Part 1926, disebutkan bahwa program K3
memiliki lima inti, yaitu :
(1) kepemimpinan manajemen dan partisipasi pekerja,
(2) penilaian bahaya,
(3) pencegahan dan pengendalian bahaya,
(4) pelatihan dan
(5) evaluasi program.
Masalah K3 atau Occupational Safety and Health (OSH) secara umum di Indonesia
masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja.
Berdasarkan data Jamsostek angka kecelakaan kerja di Indonesia dalam lima tahun terakhir
cenderung meningkat. Pada tahun 2011 terdapat 99.491 kasus, sedangkan tahun 2010 hanya
98.711 kasus, pada tahun 2009 terdapat 96.314 kasus, tahun 2008 terdapat 94.736 kasus dan
pada tahun 2007 terdapat 83.714 kasus. Kecelakaan kerja tersebut terjadi di berbagai bidang
kegiatan, yaitu bidang industri, bidang transportasi, bidang konstruksi, dll.
9
2.2 WISE (Work Improvement in Small Enterprises)
WISE (Work Improvement in Small Enterprises) adalah program yang dikembangkan
ileh ILO untuk membantu usaha kecil dan menengah dalam meningkatkan kondisi kerja da
produktivitas dengan menggunakan teknik sederhana, efektif dan terjangkau yang memberikan
manfaat langsung kepada pemilik dan pekerja. Selain WISE ILO mengembangkan pula
beberapa metode serupa yang dikembangkan dengan berbagai fokus yang berbeda. Misalnya
Work improvement for Safe Home (WISH), Work improvement in Neighbourhood Development
(WIND). Jika WISE diperuntukkan untuk industri kecil, WISH lebih diperuntukkan bagi
pekerjaan rumahan yang memfokuskan perbaikan yang tidak membutuhkan biaya tinggi.
Sedangkan WIND lebih difokuskan pada bisang pertanian.
Program WISE ini telah dilaksanakan di beberapa UKM yang terdapat di beberapa
negara Asia dan Amerika. Sejak dimulai pada tahun 1980, WISE telah berhasil diperkenalkan
di lebih dari 20 negara. Metode ini memberikan saran praktis bagi pemilik IKM untuk
meningkatkan kondisi kerja di perusahaan mereka .
Program WISE mencakup keselamatan dan kesehatan kerja dan Kondisi fisik dan sosial
pekerja. Beberapa prinsip dasar dalam metode WISE ini adalah :
1. Membangun praktek lokal
2. Menggunakan konsep proses belajar dengan melalui proses pengerjaan
3. Mendorong pertukaran pengalaman
4. Menghubungkan kondisi kerja dengan tujuan manajemen lainnya
5. Fokus pada pencapaian
6. Mempromosikan pekerja yang terlibat
Beberapa cakupan pembahasan metode WISE adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan kerja fisik
a. Penyimpanan bahan dan perpindahan bahan.
Perpindahan dan penyimpanan bahan baku, komponen, dan produk jadi
merupakan bagian dari sebuah proses produksi. Beberapa prinsip dasar K3 yang
termasuk di dalamnya adalah merapikan tempat kerja, menyimpan bahan
dengan baik, menempatkan bahan atau material pada tempat tersendiri, dan
menggunakan alat bantu dalam bekerja.
b. Desain tempat kerja
Desain tempat kerja yang baik merupakan salah satu yang faktor yang dapat
mempengaruhi produktifitas. Desain tempat kerja, posture kerja yang baik,
menggunakan fasilitas yang ergonomis,penempatan material dan bahan yang
10
mudah dijangkau adalah beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk
mendesain tempat kerja.
c. Keamanan mesin yang digunakan
Mesin – mesin atau alat produksi dapat menjadi sumber bahaya bagi pekerja.
Karenanya perlu didesain , dipergunakan dan di pelihara dengan baik. Beberapa
prinsip yang termasuk di dalamnya adalah penggunaan mesin kerja yang aman,
perawatan mesin secarat teratur, pelatihan karyawan, penggunaan alat pelindung
diri.
d. Kontrol terhadap bahan bahan berbahaya
Bahan kimia yang dipergunakan dalam proses produksi dapat pula menjadi
sumber bahaya bagi pekerja. Menyimpan bahan berbahaya dengan aman,
memberikan label, menggunakan ventilasi untuk sirkulasi udara adalah beberapa
prinsip dasar yang dapat diperlukan.
e. Pencahayaan
Pencahayaan yang kurang dapat mengganggu pekerja sehingga mengakibatkan
rendahnya produktifitas. Karena itu perlu disediakan pencahayaan yang cukup,
baik secara alami maupun buatan.
f. Fasilitas kesejahteraan pekerja
Menyediakan fasilitas kerja berupa tempat minum da makan, tempat ibadah,
tempat beristirahat dan loker penyimpanan barang pekerja merupakan beberapa
hal yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.
g. Tempat kerja
Tempat kerja yang baik adalah tempat kerja yang memiliki temperatur yang
cukup, ventilasi udara, tingkat kebisingan yg aman, lantai yang aman, dan
keamanan alat alat listrik.
2. Lingkungan Kerja Sosial
a. Waktu kerja
b. Suasana tempat kerja
c. Perlindungan kehamilan
d. Organisasi Kerja
e. Pengaturan dan motivasi pekerja
f. Upah dan tunjangan
g. Hubungan antar pekerja
11
2.3 Profile UKM Tulungagung dan Mojokerto
Tulungagung dan Mojokerto adalah dua kabupaten yang menjadi debitur Bank UMKM.
UKM di dua daerah tersebut beroperasi diperbagai sektor bisnis yang berbeda. Berbagai sektor
dan penyebaran UKM dapat dilihat pada tabel berikut ( Source Baseline Survey ILO, 2014).
Tabel 2.1. Sektor usaha UKM ( Source Baseline Survey ILO, 2014).
Business Sector Mojekerto Tulungagung
Shoe Manufacturers 16% 11%
Brick Manufacturers 43% 2%
Soy Processing 5% 15%
Textile 9%
Plastic Processing 6% 15%
Creative Industries 5%
Construction services 15%
Furniture 3% 11%
Food and Beverages 11% 3%
Electronic workshop 1% 1%
Crafters of gold, silver and metals 4% 2%
Chemical processing
Production of ciggarates
Iron Processing 9%
Other 1% 8%
Difficult to categorizes 1% 3%
Kondisi kerja di beberapa wilayah usaha tersebut masih dirasa belum memenuhi konsep
K3. Beberapa contoh kondisi kerja tersebut dalat dilihat pada gambar berikut:
12
Gambar 2.1 Kondisi kerja UKM
13
3 BAB III
STRATEGI, RENCANA KEGIATAN, DAN KEBERLANJUTAN
Pada bagian ini akan dijelaskan lebih detail mengenai strategi, rencana kegiatan serta
keberlanjutan dari kegiatan pengabdian masyarakat.
3.1 Strategi
Pembinaan akan dilakukan pada beberapa UKM d Jawa Timur. Target wilayah untuk
kegiatan ini adalah kabupaten Gresik, Mojekerto dan Tulungagung. Kegiatan pembinaan
direncanakan akan dilakukan secara bertahap dengan dua opsi pendekatan. Pendekatan pertama
adalah dengan mempersiapkan suatu tempat penyelengaraan pembinaan disuatu tempat tertentu
yang mudah dijangkau UKM. Kemudian para pemilik UKM yang menjadi sasaran akan
diundang dan akan dilakukan pembinaan selama 1 hari. UKM akan dibagi menjadi beberapa
group dan akan dibina dengan menggunakan modul WISE. Jika para UKM tidak
memungkinkan atau berhalangan untuk menghadiri, maka metode kedua akan dilaksanakan.
Metode kedua adalah dengan mendatangi UKM di tempat usahanya. Untuk pelaksanaan ini tim
ITS dan AO akan bekerjasama untuk melakukan persiapan dan pembinaan.
3.2 Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah berupa pembinaan UKM dengan tujuan
untuk meningkatkan/memperbaiki kondisi kerjanya. Perbaikan kondisi kerja yang dimaksud
mengarah pada penerapan prinsip K3 – WISE yang digagas oleh ILO untuk meningkatkan
keselamatan dan kenyamanan pekerja. Pada akhirnya perbaikan kondisi kerja ini diharapkan
mampu meningkatkan produktivitas UKM.
Di dalam kegiatan pembinaan tersebut mencakup pelatihan mengenai prinsip K3 –
WISE kepada pemilik UKM. Pada pelatihan ini diharapkan peserta memiliki pengetahuan
mengenai prinsip kerja yang baik mencakup tujuh modul WISE yaitu (1) Penyimpanan dan
Penanganan Bahan, (2) Desaian Stasiun Kerja, (3) Keamanan Penggunaan Mesin dan Peralatan,
(4) Penanganan Bahan Kimia Berbahaya, (5) Pencahayaan, (6) Lingkungan Kerja, dan (7)
Fasilitas Kesejahteraan untuk Pekerja.
Selanjutnya peserta diharapkan mampu menyusun rencana aksi perbaikan yang akan
diterapkan di UMK masing-masing. Kemudian akan dilakukan monitoring terhadap penerapan
rencana aksi yang telah ditetapkan. Pada kegiatan monitoring akan dilakukan diskusi serta
memberikan masukan terkait permasalahan yang dihadapi UKM.
14
Adapun secara detail rencana pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Rencana Kegiatan Pengabdian Masyarakat
No Uraian Kegiatan Target UKM Jumlah
Kegiatan
Personel
1 Pelatihan K3 – WISE Gresik 26 UKM 1 kali Dosen
Mahasiswa
2 Pelatihan K3 – WISE
Mojokerto dan Tulungagung
28 UKM 1 kali Dosen
Mahasiswa
3.3 Keberlanjutan
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan lab terdahulu dan sejalan dengan road
map penelitian dan pengabdian masyarakat Lab Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja. Road
map penelitian ini dapat dilihat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Diharapkan kegiatan ini akan
berlanjut untuk sasaran UKM lainnya yang belum dapat dilibatkandalam kegiatan ini.
Tabel 3.2 Road map Lab EPSK
Topik Penelitian Capaian sampai 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-2020
Fasilitas/alat/mesin untuk
mendukung industri manufaktur
dan Jasa
Fasilitas/alat/mesin untuk
consumer goods
Kajian preferensi karakteristik
produk/alat rumah tangga
Pengukuran waktu kerja, beban
kerja dan alokasi sumber daya
manusia
Implementasi model pada
beberapa sektor industri
Pemodelan alokasi sumber daya
dengan menggunakan simulasi
Pengukuran beban kerja pada
beberapa industri
Pembuatan model alokasi sumber
daya berdasarkan beban kerja
MakroergonomiPerancangan produk untuk
penguatan klaster industri
Perancangan sistem
kerja pada lantai
produksi untuk
pemenuhan standar
lingkungan bersih
Perancangan sistem kerja pada
lantai produksi untuk pemenuhan
standar HACCP
Perancangan sistem kerja lantai
produksi untuk pemenuhan standar
ISO14001
Pemodelan sistem kerja yang
memenuhi green and clean
production
Safety Engineering (Ergonomic
Asessment & Hazard Analysis)
Perancangan PPE untuk pekerja
area Peleburan Baja dengan
mempertimbangkan perilaku
unsafe
Rancang Ulang Dasboard dan
Design Control pada Mobil
dengan mempertimbangkan
perilaku unsafe
Integrasi Alert System dengan
Sleep Detector untuk Mencegah
Kecelakaan saat Berkendara
Rancang Ulang Stasiun Kerja
berbasis Ergo-Safety Performance
Safety and Environment
Management (Risk Asessment)
Safety and Environment
Management (Risk Asessment)
Integrasi Risk Safety Assessment
dalam Kerangka Ukuran Kinerja
Organisasi
Pembangunan Sistem
Penanggulangan Bahaya
Kebakaran dengan Notifikasi
Langsung menggunakan SMS
Gateway
Pengembangan Sistem
Penanggulangan Bahaya
Kebakaran dengan
mempertimbangkan permasalahan
rute tercepat dan alokasi terbaik.
Analisa Lokasi-Alokasi Unit
Pemadam Kebakaran dan Sumber
Bahan Pemadam dengan
pendekatan Metaheuristics
Permodelan sebaran api dalam
suatu bencana kebakaran dengan
pendekatan fractal optimization
Permodelan keandalan petugas
pemadam kebakaran dengan
mempertimbangkan stressor dan
resiko kerja
Pembangunan Building Evacuation
Management System (BEMS)
untuk Gedung Bertingkat dengan
sistem notifikasi SMS dan deteksi
penghuni berbasis RFID
Permodelan 3 Dimensi pergerakan
penghuni dalam proses evakuasi
gedung bertingkat dengan
permodelan agent behavior
Permodelan perilaku non-adaptive
pada proses evakuasi gedung
bertingkat dengan pendekatan
multi-agent system
Permodelan perilaku unsafe
pekerja pada proyek konstruksi
dengan pedekatan agent system
Permodelan perilaku berbahaya
pengendara mobil pada
keselamatan dijalan raya dengan
pendekatan agent-system
Permodelan tingkat partisipatif
karyawan dan evaluasi reward
system dalam program Gugus
Kendali Mutu dengan pendekatan
agent-system
Pengembangan model avatar 3D
berbasis agent-system untuk
operator layanan front desk di
rumah sakit
Pengembangan model avatar 3D
berbasis agent-system untuk
operator Information Centre di
Universitas
Pengembangan model avat 3D
untuk Guru Sekolah Bidang Studi
Matematika Dasar
Pengembangan
instrumen assessment
sistem kerja berbasis
teknologi informasi
Pengembangan instrumen
assessment sistem kerja yang
dilengkapi dengan database
(repository)
Pengembangan instrumen assessment sistem kerja yang dilengkapi
dengan model continuous improvement.
Rancang bangun instrumen assessment generik sistem kerja berbasis software (online/ standalone) dengan
mengedepankan faktor usability.
Rancang Bangun Instrument
Ergonomic Assessment pada
Industri Mining berbasis software Pengembangan instrumen assessment sistem kerja yang dilengkapi
dengan database (repository) untuk menampung hasil assessment dari
berbagai sistem kerja yang telah dinilai
Safety, Health and
Environment
Studi Keandalan Nahkoda Kapal dan Engineering Crew dengan
pendekatan Cognitive Realiability Method
Analisa Faktor-Faktor Berpengaruh dalam Peningkatan Safety Culture
di Indonesia
Pembangunan Sistem Informasi Pemetaan Safety & Environment
Performance di Indonesia berbasis Geographical Information System
Manajemen Bencana
Pemetaan resiko bahaya kebakaran kota Surabaya dengan
mempertimbangkan faktor lingkungan dan budaya hidup masyarakat
Perancangan disaster assessment framework untuk gedung bertingkat untuk mengukur efektifitas
manajemen tanggap darurat (studi kasus: Kota Surabaya)
Pengembangan algoritma rute teraman dengan mempertimbangkan
pola sebaran api dan perilaku non-adaptive penghuni pada proses
evakuasi gedung bertingkat
Job/Method Design
and Workload
Analysis
Pemodelan matematis waktu baku pada industri job order
Perbaikan sistem kerja (metode
kerja, tata cara kerja, tata letak
fasilitas kerja)
Perbaikan sistem kerja (metode kerja, tata cara kerja, tata letak fasilitas kerja) pada berbagai perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja
Optimalisasi Klaster Industri Unggulan Regional Jawa Timur dan Nasional dengan pendekatan Makroergonomi
Validasi sistem rancangan sistem kerja untuk pemenuhan standar
HACCP
Perancangan sistem kerja pada lantai produksi untuk pemenuhan
standar ISO9001
Perancangan dan
Pengembangan
Produk/Fasilitas Kerja
yang Ergonomis
Perancangan alat/mesin untuk membantu meningkatkan produktivitas IKM Makanan dan Minuman serta
IKM Pengolahan Hasil Pertanian
Rancangan Perbaikan alat/mesin untuk melalui peningkatan fungsi
untuk produktivitas dengan memperhatikan aspek ergonomis
Perancangan alat/fasilitas
kerja/produk yang dengan
memperhatikan aspek
komersialisasiPerancangan aneka produk rumah tangga sistem manual berbasis
ethnografi
Perancangan aneka produk rumah tangga semi/ otomatis untuk
meningkatkan kualitas hasil kerja
15
4 BAB IV
ORGANISASI TIM, JADWAL, DAN ANGGARAN BIAYA
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai organisasi tim, jadwal serta anggaran biaya
untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat.
4.1 Organisasi Tim Pengabdian Masyarakat
Organisasi tim dibuat dengan tujuan untuk menyusun personil yang terlibat dalam
kegiatan pengambdian masyarakat. Anggota tim terdiri dari dosen yang berada di Laboratorium
Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja (EPSK) dan mahasiswa yang memiiki latar belakang
sesuai dengan kebutuhan yaitu bidang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Tabel 4.1. Organisasi Tim Pengabdian Masyarakat
No Nama Kompetensi Alokasi
waktu/
minggu
Uraian Tugas
1 Dyah Santhi
Dewi, S.T.,
M.Eng.Sc., PhD.
- Ergonomi
- Teknik Tata Cara
- Keselamatan &
Kesehatan Kerja
6 - Mengkoordinir seluruh
kegiatan baik dengan tim
maupun dengan mitra
- Memastikan jadwal
pelaksanaan pelatihan dan
monitoring
- Melakukan penyusunan
laporan
2 Dr. Ir. Sri Gunani
Partiwi, M.T.
- Pemodelan Sistem
- Ergonomi
- Teknik Tata Cara
- Keselamatan &
Kesehatan Kerja
4 - Melakukan analisa terhadap
pelaksanaan kegiatan
- Memberikan masukan atas
pelaksanaan kegiatan
- Melakukan penyusunan
laporan
3 Arief Rahman,
S.T., M.Sc.
- Pemodelan Sistem
- Ergonomi
- Teknik Tata Cara
- Keselamatan &
Kesehatan Kerja
4 - Memberikan pelatihan K3 –
WISE
- Melakukan monitoring &
pendampingan UKM
- Melakukan penyusunan
laporan
4 Anny Maryani,
S.T., M.T
- Ergonomi
- Teknik Tata Cara
- Keselamatan &
Kesehatan Kerja
4 - Memberikan pelatihan K3 –
WISE
- Melakukan monitoring &
pendampingan UKM
- Melakukan penyusunan
laporan
16
5 Lita Yuditia Afria
Prahasti
Mahasiswa S1
NRP 2512100146
3
- Mendukung pelaksanaan
training sebagai pendamping
- Mendukung pelaksanaan
monitoring sebagai
pendamping
6 Fitria Kurnia Putri Mahasiswa S1
NRP 2511100001
3
7 Jesilia Saraswati
Putri
Mahasiswa S1
NRP 2512100085
3
8 Choirunisa Dhara
Pamungkas
Mahasiswa S1
NRP 2511100121
3
9 Magdalena Rosita
Rahayu Ningsih
Mahasiswa S1
NRP 2512100124
3
4.2 Jadwal
Jadwal disusun sebagai acuan pelaksanaan rencana kegiatan pengabdian masyarakat
selama 18 minggu.
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan Pengabdian Masyarakat
No Rencana Kegiatan Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Penyusunan modul
pelatihan K3 - WISE
x X x
2 Perizinan ke Gresik, Tulungagung dan
Mojokerto
X x
3 Persiapan pelatihan
(menyebarkan undangan, tempat dll)
x x
4 Pelaksanaan pelatihan
Gresik
x x
5 Evaluasi pelatihan
Gresik
x x
6 Pelaksanaan pelatihan
Mojokerto
x x
7 Evaluasi pelatihan
Mojokerto
x x
8 Pelaksanaan pelatihan
Tulungagung
x x x
9 Evaluasi pelatihan
Tulungagung
x x x
10 Pembuatan laporan x x x x x x x x x
17
5 BAB V
HASIL YANG DICAPAI
Untuk dapat melaksanakan kegiata ToC, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
meminta izin dan mengurus surat perizinan ke pihak Bank UMKM. Surat izin ini diperlukan
sebagai dasar untuk mengundang UKM yang menjadi client Bank UMKM. Kegiatan ini
disupport oleh pihak Bank UMKM pusat yang ditunjukkan dengan keluarnya surat ijin dan
instruksi agar staff di kantor bank cabang ikut membantu pelaksanaan ToC.
Setelah ijin telah diperoleh, target pelaksanaan awal kami adalah kantor Bank cabang
Gresik. Hal ini disebabkan karena kesiapan dan ketersediaan waktu dari staff Bank Cabang
Gresik.
Untuk cabang yang lainnya harus menunggu ketersediaan waktu dari staff Bank. Hal ini
disebabkan karena saat ini masih ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh staff
Bank.
Disamping surat ijin, untuk pelaksanaan ToC juga diperlukan juklak training yang
diperlukan sebagai paduan dalam melaksanakan training. Juklak training telah didesain
sedemikian rupa untuk memudahkan trainer dalam menyampaikan materi materi yang ada pada
modul. Juga untuk menstandarkan cara penyampaian training.
5.1 Training of Client Gresik
Training of Client (ToC) yang dilaksanakan di Bank UMKM Cabang Gresik merupakan
salah satu kegiatan ToC yang rencananya akan dilaksanakan di tiga cabang yaitu Cabang
Gresik, Cabang Mojokerto dan Cabang Tulugagung. ToC di Gresik dilaksanakan pada hari
Selasa, 25 Agustus 2015 di Rumah Makan Dapoer Ejoe di Cerme Gresik. Pemilihan tempat di
daerah Cerme merupakan salah satu upaya untuk dapat mendatangkan sebanyak-banyaknya
peserta. Sebab nasabah Bank UMKM Jawa Timur Cabang Gresik yang diundang sebagian
besar berasal dari daerah ini. Sedangkan kantor Cabang Bank UMKM Jawa Timur Cabang
Gresik ada di Gresik kota. Apabila nasabah diundang ke Gresik, maka kebanyakan enggan hadir
karena tempat terlalu jauh.
Kegiatan ToC di Gresik direncanakan dilaksanakan pukul 08.00 – 15.30 dengan
mengundang 20 orang peserta. Peserta yang diundang adalah nasabah Bank UMKM Jawa
Timur Cabang Gresik yang bergerak di bidang manufaktur.
18
5.1.1 Peserta ToC Gresik
Pada pelaksanaannya ToC Gresik dihadiri oleh 12 UKM yang terdiri dari 13 peserta.
Dengan tujuan untuk memperlancar proses pelatihan, maka peserta dibagi menjadi 4 kelompok
secara acak. Adapun susunan kelompok adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1. Pembagian kelompok peserta ToC Gresik
Kelompok 1 :
1. Nurul : produksi sarung tenun
2. Agus : produksi sangkar burung
3. Saiful : bidang pengolahan limbah
emas
Kelompok 3 :
1. Puspitasari : pengolahan makanan
ringan
2. Nur : bengkel las
3. Ulhaq : produksi rebana
Kelompok 2 :
1. Edi : bidang pengolahan limbah
emas
2. Alimin : produksi sangkar burung
3. Adi : produksi sangkar burung
Kelompok 4 :
1. Hamdan : pengolahan makanan
ringan
2. Amin Afandi : produksi sarung
tenun
3. Kastolan : bidang pengolahan
limbah emas
4. Thayyib : penggilinan pagi
Berdasarkan bidang usaha dari masingn-masing peserta, maka dapat dilihat bahwa
seluruhnya merupakan bidang usaha yang erat kaitanya dengan risiko bahaya saat bekerja.
Sehingga telah sesuai ToC mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diberikan kepada
peserta. Adapun materi K3 yang digunakan mengacu pada WISE (Work Improvement in Small
Enterprises) yang digagas oleh ILO.
5.1.2 Pelaksanaan ToC Gresik
Kegiatan ToC Gresik mendapatkan dukungan yang besar dari pimpinan Bank UMKM
Jawa Timur Pusat maupun Cabang Gresik. Hal ini terihat dari keterlibatan pimpinan Cabang
yaitu Pak Sujihadi beserta staf dalam persiapan dan pelaksanaan ToC. Kegiatan ToC dibuka
dengan sambutan dari pimpinan Cabang. Dalam sambutannya, pimpinan Cabang Gresik
menjelasakan latar belakang dan pentingnya kegiatan ToC K3 bagi nasabah. Selain itu beliau
juga mengingatkan dan memotivasi peserta untuk mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan
akhir.
19
Selanjutnya adalah pelaksanaan ToC Gresik yang difasilitasi oleh dosen TI ITS yaitu
Anny Maryani beserta dua orang mahasiswa dari Laboratorium Ergonomi dan Perancangan
Sistem Kerja yaitu Fitria Kurnia Putri dan Charunisa Dhara Pamungkas. Fasalitator berperan
dalam memandu dan mengarahkan jalannya training. Karena kegiatan ini mengikuti prinsip
partisipatori, maka peran serta aktif peserta sangat diharapkan.
Training ini menggunakan dua buku pegangan yaitu buku Panduan Kerja yang Baik
sebagai buku materi dan buku lembar kerja sebagai tempat peserta untuk berlatih. Selanjutnya
training membahas 7 modul yang ada dalam buku Panduan Kerja yang Baik. Adapun ketujuh
modul tersebut adalah:
1. Penyimpanan dan Penanganan Bahan
2. Desain Stasiun Kerja
3. Keamanan Mesin dan Peralatan
4. Penangan Bahan Kimia
5. Pencahayaan
6. Lingkungan Kerja
7. Kesejahteraan Karyawan
Training berjalan dengan baik dan kondusif. Peserta aktif dan koopertaif dalam
mengikuti penjelasan, mengerjakan penugasan dan diskusi. Hal ini didukung oleh kesadaran
akan pentingnya pelaksanaan training.
Pada akhir kegiatan peserta menyusun rencana aksi yang merupakan susunan kegiatan
perbaikan kondisi kerja mengacu pada tujuh modul yang telah dibahas. Selain itu peserta juga
melakukan penyusunan skala prioritas dalam perbaikan. Mengutamakan kegiatan perbaikan
yang berbiaya murah/mudah dikerjakan namun memiliki dampak yang signifikan terhadap
produktivitas dan pekerja.
5.1.3 Hasil Pelaksanaan ToC Gresik
Adapun beberapa hasil yang dapat disimpulkan dari pelaksanaan ToC Gresik adalah:
1. Peserta memiliki pengetahuan yang berbeda-beda mengenai K3. Kebanyakan dari
peserta belum menyadari bahwa gangguan kesehatan yang dialami adalah dampak dari
pekerjaan yang dilaksanakan dengan mengabaikan prinsip-prinsip K3.
2. Peserta memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti training. Hal ini dilandasi
munculnya kesadaran mengenai manfaat K3 dan K3 dapat dilaksanakan dengan biaya
murah. Mengutamakan perbaikan yang sederhana, memaksimalkan sumber daya yang
ada dan mengutamakan kreatifitas.
20
3. Sebanyak 80% peserta mampu memahami dan mengaplikasikan penugasan selama
training dan mengisi Lembar Kerja.
4. Bank UMKM Jawa Timur Cabang Gresik memeberikan dukungan yang positif kepada
nasabah untuk memperbaiki kondisi kerja dengan merapkan K3.
5.2 Training of Client Mojokerto
Sebagai kelanjutan kegiatan training untuk UKM, training selanjutnya diadakan di
Mojokerto. ToC di Mojokerto dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Oktober 2015 di Kantor Bank
UMKM Jatim Cabang Mojokerto yang berlokasi di jalan Mojopahit No. 381 Mojokerto.
Undangan dipersiapkan dan disebarkan oleh staff Bank UMKM. Dalam menyebarkan
undangan staff Bank juga melakukan pendekatan personal untuk mendorong peserta agar hadir
dalam kegiatan Training of Client.
Kegiatan ToC di Mojokerto awalnya direncanakan dilaksanakan pukul 09.00 – 16.00
dengan mengundang 20 orang peserta. Peserta yang diundang adalah nasabah Bank UMKM
Jawa Timur Cabang Mojokerto yang bergerak di bidang manufaktur dan bidang-bidang terkait.
5.2.1 Peserta ToC Mojokerto
Saat hari pelaksanaannya dari 20 orang yang diundang, sayangnya hanya 2 UKM yang
hadir. Kedua UKM memiliki jenis usaha konveksi. Karena sedikitnya jumlah peserta maka
peserta tidak dibagi menjadi kelompok. Materi K3 yang diberikan mengacu pada WISE (Work
Improvement in Small Enterprises) yang didesign dan diperkenalkan oleh ILO. Adapun daftar
peserta UKM di Mojokerto adalah sbb:
Tabel 5.2. Peserta ToC Mojokerto
- Nurul Agustin : Pengusaha konveksi
- Khunul Kholisah : Pengusaha konveksi
5.2.2 Pelaksanaan ToC Mojokerto
Kegiatan ToC Mojokerto mendapatkan dukungan pula dari pimpinan Bank UMKM
Jawa Timur Pusat maupun Cabang Mojokerto. Hal ini terihat dari keterlibatan pimpinan
Cabang yaitu Bu Susanna Midiyawati beserta staf account officer dalam persiapan dan
pelaksanaan ToC. Kegiatan baru dimulai pada pukul 09.30 karena menunggu peserta datang
lebih banyak. Kegiatan ToC dibuka dengan sambutan dari pimpinan Cabang. Dalam
21
sambutannya, pimpinan Cabang Gresik menjelaskan latar belakang kegiatan, manfaat kegiatan
ToC K3 bagi nasabah, mengingatkan dan memotivasi peserta untuk mengikuti kegiatan dari
awal sampai dengan akhir.
Pelaksanaan ToC di Mojokerto difasilitasi oleh team ITS dalam hal ini Bu Dyah Santhi
Dewi beserta dua orang mahasiswa dari Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja
yaitu Lita Yuditia A. dan Jesilia Saraswati P. Fasilitator berperan dalam memandu dan
mengarahkan jalannya training. Training ini menggunakan dua buku pegangan yaitu buku
panduan kerja yang baik sebagai buku materi dan buku lembar kerja (worksheet) sebagai tempat
peserta untuk berlatih. Training membahas satu persatu modul dari tujuh modul yang terdapat
dalam buku panduan kerja yang baik. Sama halnya dengan yang dijelaskan sebelumnya,
ketujuh modul tersebut antara lain:
1. Penyimpanan dan Penanganan Bahan
2. Desain Stasiun Kerja
3. Keamanan Mesin dan Peralatan
4. Penangan Bahan Kimia
5. Pencahayaan
6. Lingkungan Kerja
7. Kesejahteraan Karyawan
Meskipun hanya dihadiri 2 peserta , training berjalan dengan baik dan kondusif. Peserta
mengikuti dan berpartisipasi dengan baik dalam mengikuti penjelasan, mengerjakan penugasan
dan diskusi. Pada akhir kegiatan peserta menyusun rencana aksi yang merupakan susunan
kegiatan perbaikan kondisi kerja mengacu pada tujuh modul yang telah dibahas. Peserta di
Mojokerto juga diminta untuk a melakukan penyusunan skala prioritas dalam perbaikan,
mengutamakanengutamakan kegiatan perbaikan yang berbiaya murah/mudah dikerjakan
namun memiliki dampak yang signifikan terhadap produktivitas dan pekerja.
5.2.3 Hasil Pelaksanaan ToC Mojokerto
Hasil atau kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan ToC Mojokerto adalah
pendekatan yang berbeda perlu dilakukan untuk karakteristik peserta yang berbeda. Dari dua
peserta yang mengikuti training, terdapat perbedaan karakteristik dari sisi pendidikan. Salah
satu peserta berusia muda dan belum lama meninggalkan bangku sekolah, sedangkan yang lain
lebih tua dan sudah lama meninggalkan bangku kuliah. Untuk peserta yang lebih muda dan
baru meninggalkan bangku sekolah lebih mudah untuk mengikuti jalannya pelatihan, berdiskusi
serta mengisi lembaran worksheet. Sedangkan peserta yang lebih tua, meski bisa mengikuti dan
22
memahami modul training dengan baik namun terlihat agak kesulitan di dalam mengisi seluruh
worksheet sehingga memerlukan bantuan.
5.3 Training of Client Tulungagung
Untuk pelaksanaan ToC yang ketiga dilaksanakan di KabupatenTulungagung. ToC di
Tulungagung dilaksanakan pada Hari Sabtu, 10 Oktober 2015 bertempat di Bank UMKM Jatim
Cabang TulungAgung. Kegiatan ToC di TulunAgung direncanakan dilaksanakan pukul 09.00
– 16.30 dengan mengundang 30 orang peserta. Peserta yang diundang adalah nasabah Bank
UMKM Jawa Timur Cabang TulungAgung khususnya yang bergerak di bidang manufaktur.
5.3.1 Peserta ToC TulungAgung
Pelaksanaan ToC yang ketiga diadakan di TulungAgung dihadiri oleh 9 peserta
mewakili 7 jenis UKM yang berbeda. Peserta dibagi dibagi perkelompok didasarkan kedekatan
tempat duduk dengan alasan kemudahan untuk berkomunikasi. Adapun anggota kelompok
diskusi adalah sebagai berikut:
Tabel 5.3. Pembagian kelompok peserta ToC Tulungagung
Kelompok 1 :
1. Sugeng E : Pembuat mebel
2. Nurbayanti : Pembuat tampah
Kelompok 3 :
4. Sukarni : Pengusaha pande besi
5. Agus Santoso : Pengusaha gipang
6. Supriyanto : Pengusaha batu alam
7. Susanto : Pengusaha pande besi
Kelompok 2 :
3. Arso Aji S.: Pengusaha batu alam
4. Ahmad Badrun : Tukang
5. Sunardi : Pengusaha batu alam
Risiko bahaya saat bekerja, potensi dijumpai pada bidang kerja UKM seperti misalnya
pande besi, mebel, dan batu alam.
5.3.2 Pelaksanaan ToC Tulungagung
Kegiatan ToC Tulungagung sama seperti di kedua lokasi lainnya mendapatkan
dukungan penuh dari pimpinan Bank UMKM Jawa Timur Pusat maupun Cabang Tulungagung.
Hal ini terlihat dari keterlibatan pimpinan cabang yaitu Bu Titin Herawati yang menyempatkan
hadir dan membuka acara meski beliau sedang aberakhir pekan dan ada acara keluarga.
Demikian pula dengan staf account officer yang banyak membantu dalam hal persiapan dan
23
pelaksanaan ToC. Support juga ditunjukkan dengan keseriusan dalam persiapan seperti setting
ruangan, konsumsi dan perlengkapan penunjang. Ruangan pelatihan sangat kondusif dan
nyaman. Kesediaan para staf dalam membantu dan lembur pada hari sabtu menunjukkan
support yang luar biasa.
Kegiatan ToC dibuka dengan sambutan dari pimpinan cabang. Dalam sambutannya,
pimpinan Cabang Tulungagung juga menjelaskan latar belakang kegiatan ToC K3 bagi
nasabah. Selain itu beliau juga mengingatkan dan memotivasi peserta untuk mengikuti kegiatan
dari awal sampai dengan akhir mengingat pentingnya kegiatan training ini untuk perbaikan
kerja dari usaha kerja UKM. Beliau juga menyampaikan kepada peserta bahwa program
pelatihan in selaras dengan program Bank UMKM dan departemen perindustrian kabupaten.
Kata sambutan juga diberikan oleh phak ITS, yang menyampaikan bahwa kedepannya UKM
menghadapi tantangan terhadap era globalisasi seperti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Pada pelaksanaan ToC Tulungagung dua account officer ( Pak Ryan dan Pak Lillah)
dari Bank UMKM Tulungagung sangat aktif memandu dan membantu jalannya pelatihan.
Pihak ITS juga memfasilitasi, mendampingi dan mensupervisi. Kemampuan account officer
dalam memberikan materi juga sangat baik. Ada tiga orang asisten ( Jessi, Lita, dan Magdalena)
yang mendampingi peserta dalam memahami isi buku panduan dan mengikuti instruksi
pengisian worksheet. Fasalitator berperan dalam memandu dan mengarahkan jalannya training.
Training menggunakan buku panduan dan worksheet yang sama yang dipergunakan di dua
kabupaten lainnya.
Training berjalan dengan baik dan kondusif. Beberapa peserta sangat aktif sementara
yang lainnya sangat kooperatif dalam memhami penjelasan, mengikuti instruksi dan
mengerjakan lembar kerja dan berdiskusi. Sama halnya dengan kedua kabupaten lainnya,
peserta diminta untuk menyusun rencana aksi yang merupakan susunan kegiatan perbaikan
kondisi kerja mengacu pada tujuh modul yang telah dibahas. Selain itu peserta juga melakukan
penyusunan skala prioritas dalam perbaikan. Mengutamakan kegiatan perbaikan yang berbiaya
murah/mudah dikerjakan namun memiliki dampak yang signifikan terhadap produktivitas dan
pekerja.
5.3.3 Hasil Pelaksanaan ToC Tulungagung
Adapun beberapa hasil yang dapat disimpulkan dari pelaksanaan ToC Tulungagung
adalah:
1. Beberapa peserta memiliki pkiran maju dan memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti
training K3. Hal ini diutarakan oleh salah satu peserta yang mengatakan sangat senang
diberi pelatihan K3 dan ingin belajar lebih banyak lagi.
24
2. Sebagian besar peserta mampu memahami dan melaksanakan instruksi pelatihan dan
mengisi lembar kerja. Hanya untuk satu dua orang tua, masih dibantu untuk menuliskan
jawaban di lembar kerja karena kemampuan menulisnya kurang.
3. Bank UMKM Jawa Timur Cabang Tulungagung sangat serius dalam mepersiapkan
kegiatan dan memberikan dukungan yang positif kepada nasabah untuk memperbaiki
kondisi kerja dengan merapkan K3. Tulungagung memiliki account officer yang handal dan
mampu menjadi agent of change.
Secara umum, pelatihan K3 di ketiga tempat telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai
rencana (kecuali kehadiran peserta). Secara keseluaruhan evaluasi yang dapat diberikan
terhadap pelaksanaan ToC adalah sebagai berikut:
1. Training untuk UKM harus memperhatikan karakteristik usaha dari UKM yang hendak
dilatih. Buku panduan akan lebih baik bila memberikan contoh-contoh yang relevan
atau sesuai dengan situasi bidang usaha UKM Hal ini akan mempermudah pemahaman
UKM.
2. Agar efektif , teknik penyampaian training harus disesuaikan dengan kelompok usia
UKM. Memberikan lembar kerja yang panjang akan menjadi hambatan untuk kelompok
usia tertentu.
3. Untuk meningkatkan tingkat kehadiran peserta UKM, perlu kiranya dipikirkan suatu
system insentif yang menggairahkan misalnya uang transport yang memadai atau
fasilitas yang lainnya. Hal ini diperlukan mengingat bahwa kesadaran UKM untuk
mendapatkan pelatihan masih rendah. Yang menjadi prioritas bagi UKM saat ini adalah
mendapatkan modal usaha dan menjalankan kegiatan harian usahanya.
25
DAFTAR PUSTAKA
Work Improvement For Small Enteprise (WISE) Modul, ILO
26
Lampiran 1
Biodata Tim Pengabdi
1. Ketua
a. Nama Lengkap : Dyah santhi Dewi, S.T., M.EngSc., Ph.D
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 197208251998022001
d. Fungsional / Pangkat / Golongan : Lektor
e. Jabatan Struktural : Penata Tingkat 1/III D
f. Bidang Keahlian : Ergonomi, Perancangan Metode Kerja
g. Fakultas / Jurusan : FTI / Teknik Industri
h. Perguruan Tinggi : ITS
i. Alamat Rumah dan No. Telp : Jln Manyar Sambongan No.64 B Surabaya
j. Riwayat Penelitian :
(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Dana Jumlah (Juta Rp
1 1999 Pengaruh Pencahayaan dan Kebisingan Pada Waktu Respon
Karyawan
Starter Grand
ADB 30 juta
k. Riwayat Pengabdian :
(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)
No Tahun Kegiatan
1 2014 Perbaikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Industri Kecil
Menengah (UKM) di Jawa Timur
2 2014 Trainer dalam Training for Trainer Microfinance-OSH untuk Account Officer Bank UMKM Jatim
3 2015 Tim Tenaga Ahli pendampingan Training K3 for Client (ToC) UKM
l. Publikasi ilmiah :
(2 terkahir dalam bentuk makalah atau buku)
No. Tahun Judul Publikasi Jurnal/Seminar
1 2014
Workforce Scheduling Considering
Human Factor, Environmental
Limitation, and Job Characteristic
The 6th International Conference on
Operations and Supply Chain
Management (OSCM)
2 2012 Proactive Service Design for
Industrial Equipment
the Asia Pacific Industrial Engineering & Management Systems (APIEMS)
Conference
3 2012
Application of Time Driven
Activity Based Costing to an Industrial Service Provider,
the Asia Pacific Industrial Engineering &
Management Systems (APIEMS) Conference
4 2011
Service System: Is It a Viable
Innovative Service Strategy For The Heavy Equipment Industry?
The 2nd International Research
Symposium in Service Management (IRSSM-2)
5 2010 Service Development in Heavy
Equipment Industry
The 11th Asia Pacific Industrial
Engineering & Management Systems
27
(APIEMS) Conference
m. Paten :
(2 terakhir)
2. Anggota
a. Nama Lengkap : Dr.Ir.Sri Gunani Partiwi,MT
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 1966053111990022001
d. Fungsional / Pangkat / Golongan : Lektor
e. Jabatan Struktural :
f. Bidang Keahlian : Pemodelan Sistem, Ergonomi, Teknik Tata Cara
g. Fakultas / Jurusan : FTI / Teknik Industri
h. Perguruan Tinggi : ITS
i. Alamat Rumah dan No. Telp : 0818379816
j. Riwayat Penelitian :
(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2014 Pemodelan Pola Sebaran dan Perancangan
Sistem Peringatan Dini Wabah Demam Berdarah
Dengue dengan Pendekatan Sistem Dinamik dan
Sistem Berbagi Pengetahuan
Dikti,
Kemdikbud
88,5
2 2013 Pemodelan Pola Sebaran dan Perancangan
Sistem Peringatan Dini Wabah Demam Berdarah
Dengue dengan Pendekatan Sistem Dinamik dan
Sistem Berbagi Pengetahuan
Dikti,
Kemdikbud
77
3 2013 Perancangan Strategi Bisnis Dalam Peningkatan
Skala Industri Makanan Minuman di Mojokerto
Melalui Inovasi dengan Pendekatan Klaster
ITS 40
4 2012 Pemodelan Pola Sebaran dan Perancangan
Sistem Peringatan Dini Wabah Demam Berdarah
Dengue dengan Pendekatan Sistem Dinamik dan
Sistem Berbagi Pengetahuan
Dikti,
Kemdikbud
85
5 2012 Perancangan Model Klaster Industri Energi
Terbarukan dari Bahan Baku Nabati melalui
Pendekatan Makroergonomi
ITS 22
6 2011 Perancangan Alat Tangkap Lobster dengan
Pendekatan Quality Function Deployment (QFD)
dan Function Analysis System Technique
(FAST) serta kontribusinya terhadap Kinerja
Klaster Industri Perikanan (studi kasus :
Komunitas Nelayan Paciran)
ITS 20
7 2011 Perancangan Program SMK 3+1, Direktorat
Pengembangan Sekolah Menengah dan Kejuruan
(PSMK)
Direktorat
PSMK,
Kemdikbud
200
28
8 2010 Perancangan Portofolio Pengembangan Teaching
Industry berbasis SMK di Jawa Timur,
Direktorat Pembinaan SMK
Direktorat
PSMK,
Kemdikbud
250
9 2010 Pengembangan perangkat lunak untuk
mengoptimumkan konsolidasi pengiriman
produk berbasis “cost sharing” bagi Klaster
Industri
Hibah Pasca
Dikti,
Kemdikbud.
85
10 2008 Perancangan Model Kebijakan Sistem Klaster
Industri (UKM) Alas Kaki Jawa Timur yang
Mampu Meningkatkan Daya Saing
Berkelanjutan dengan Pendekatan Sistem
Dinamik
ITS 20
k. Riwayat Pengabdian :
(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2010-
sekarang
Tim Ahli Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia
Kerja, Direktorat Pendidikan Non Formal dan
Informal, Kementerian Pendidikan Nasional
Direktorat
PAUDNI
(PNFI),
Kemdikbud
2 2010-
sekarang
Anggota Dewan Pengarah LSPro, Balai Riset
dan Standarisasi, Departemen Perindustrian dan
Perdagangan Jawa Timur
Baristand,
Disperindag
Jatim,
3 2009 Instruktur pada Pelatihan Industri Komponen
Lampu Hemat Energi (LHE), Ditjen IKM-Ditjen
IATT
Kemenperin
4 2009 Pembicara pada Workshop on Transportation and
CONSLOAD software soft-launching dengan
topik “Strategic Role of Transportation in
Industrial Clusters”, ITS-SENADA-USAID-
Microsoft Indonesia
USAID
5 2008 Pembicara pada Seminar ’Peranan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan
Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap
Pemberdayaan Sektor Riil dan UMKM’
Bank
Indonesia,
Kantor
Surabaya
l. Publikasi ilmiah :
(2 terkahir dalam bentuk makalah atau buku)
No Judul Artikel Ilmiah Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1 Prediction of Dengue Fever
Epidemic Spreading Using Dynamics Transmission Vecctor
Model
Indonesian Journal of
Tropical and Invectious
Disease
Sudah diterima, masih
dalam proses
penyuntingan
2 Design of Key Performance Indicators for a Comprehensive
Performance in Marine Agro-
Industrial Clusters: a Case Study in
Indonesia
International Journal of
Bussiness and Performance
Management (IJBPM),
Inderscience.
Vol. 15, No. 1, 2014
29
3 Perancangan Sistem Kerja Pada
Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) Makanan untuk
memenuhi HACCP
INJIE (Indonesian Journal
of Industrial Engineering)
2012
4 Evaluasi Kinerja Sistem Distribusi
Perusahaan dengan adanya
Penambahan Coal Terminal
Jurnal Teknik Industri,
Universitas Muhammadiyah
Malang
2008
m. Paten :
(2 terakhir)
3. Anggota
a. Nama Lengkap : Arief Rahman, S.T., M.Sc.
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIP : 197706212002121002
d. Fungsional / Pangkat / Golongan : Lektor/IIID
e. Jabatan Struktural : Koordinator Pusat Pengembangan Layanan TIK
f. Bidang Keahlian : Human Modelling and Simulation
g. Fakultas / Jurusan : Teknologi Industri/Teknik Industri
h. Perguruan Tinggi : ITS
i. Alamat Rumah dan No. Telp : Sukolilo Park Regency I/9 Surabaya
j. Riwayat Penelitian :
(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)
o Hibah Stategis Nasional, 2012-2014 (Anggota)
o Hibah Kebijakan Disaster Recovery Planning, 2014 (Anggota)
k. Riwayat Pengabdian :
(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)
o Innovation Management System PT. Semen Indonesia Tbk, 2014
o Studi dan Permodelan Produktivitas PT. PLN (Anggota), 2014
l. Publikasi ilmiah :
(2 terkahir dalam bentuk makalah atau buku)
o “Dengue Fever Spreading Model”, Jurnal Nasional 2014
o “Dynamic Simullation for Dengue Spreading”, OSCM Conference 2014.
m. Paten :
(2 terakhir)
4. Anggota
a. Nama Lengkap : Anny Maryani, S.T., M.T.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 198110122014042001
d. Fungsional / Pangkat / Golongan : Penata Muda / III B
e. Jabatan Struktural : Asisten Ahli
f. Bidang Keahlian : Ergonomi, Keselamatan & Kesehatan Kerja
g. Fakultas / Jurusan : FTI / Teknik Industri
h. Perguruan Tinggi : ITS Surabaya
i. Alamat Rumah dan No. Telp : Perum ITS Jl. Ilmu Pasti Alam Blok F No 4
30
j. Riwayat Penelitian :
(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)
No. Tahun Judul Penelitian Ketua /
Anggota
Sumber
Pendanaan
1 2014
Strategi Pengembangan Daya Saing
Industri Agro (IKM) Dalam Mendukung
Pengembangan SIDa di Kabupaten Bondowoso (Anggota)
Anggota SIDa (DIKTI)
2 2013
Perancangan Strategi Bisnis Dalam
Peningkatan Skala Industri Makanan Minuman Di Mojokerto Melalui Inovasi
Dengan Pendekatan Klaster (Anggota)
Anggota SIDa (DIKTI)
k. Riwayat Pengabdian :
(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber
Pendanaan
1 2014 Survey K3 untuk Peningkatan Produktivitas UKM
Klien Bank UMKM Jawa Timur ILO
l. Publikasi ilmiah :
(2 terkahir dalam bentuk makalah atau buku)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
A Seminar Internasional
1
6th International
Conference on
Operations and Supply Chain Management
Designing Early Warning System and Spread Handling of Dengue Demorrhagic
Fever (DBD) Using System Dynamics
Approach and Knowledge Sharing (Anny Maryani, Arief Rahman, Nurul
Hudaningsih)
Bali, 10 – 12 Desember
2014
2
International Seminar on Industrial
Engineering and
Management
Designing Business Strategy to Improve
The Scale of Food adn Beverages Industry in Mojokerto Through Innovation With
Cluster Approach Best Paper
(Sri Gunani Partiwi, Anny Maryani, Agung Subyakto)
Bali, 12 – 13
Maret 2014
B Seminar Nasional
1 Seminar Nasional Teknik dan
Manajemen Industri
Strategi Bisnis Inisiasi Klaster Bambu di
Kabupaten Bondowoso dengan Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
(Elly Agustiani, Anny Maryani, Sri
Gunani Partiwi)
Malang, 12 Februari
2015
2
Seminar Nasional
Teknik dan
Manajemen Industri
Strategi Pengembangan Klaster Pertanian Organik di Kabupaten Bondowoso dengan
Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
(Elly Agustiani, Anny Maryani, Sri Gunani Partiwi)
Malang, 12
Februari
2015
3 Seminar Nasional
Pascasarjana XII – ITS
Pemodelan Kecelakaan Kerja yang
Komprehensif untuk Mengendalikan
Biaya K3
Surabaya, 12
Juli 2012
31
(Anny Maryani, Sritomo Wignjosoebroto,
Sri Gunani Partiwi)
m. Paten : -
(2 terakhir)
32
Lampiran 2
Dokumentasi Kegiatan Training Of Client Bank Umkm Jawa Timur
Cabang Gresik
Do’a di akhir kegiatan ToC yang dipimpin oleh salah satu peserta.
33
Foto bersama setelah training.
34
Penjelasan menggunakan papan tulis
35
Hasil pekerjaan peserta ToC Bank UMKM Cabang Gresik
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
Penjelasan oleh fasilitator dari Teknik Industri ITS.
47
Peserta berdiskusi dan mengerjakan penugasan yang diberikan.
48
49
50
Lampiran 3
Dokumentasi Kegiatan Training Of Client Bank UMKM Jawa Timur
Cabang Mojokerto
Pembuakaan dan Sambutan Acara Training for Client (ToC) Bank UMKM Mojokerto
Peserta ToC dari UMKM
51
Tim ITS memberi penjelasa mengenai buku panduan ToC
Foto bersama saat penutupan.
52
Lampiran 4
Dokumentasi Kegiatan Training Of Client Bank UMKM Jawa Timur
Cabang Tulungagung
Pembukaan acara training of client oleh Ibu Pimpinan Bank UMKM Cabang
Tulungagung
Sambutan oleh Team PPM ITS
53
Peserta Training of Client Tulungagung
Penjelasan mengenai buku panduan dan buku lembaran kerja oleh salah saru staff
account officer Bank UMKM Cabang Tulungagung
54
Peserta mengikuti penjelasan modul buku panduan
55
Account officer Bank UMKM Tulungagung aktif dan salaing membantu menjelaskan
isi buku panduan dan petunjuk pengisian lembaran kerja.
Mahasiswa TI ITS mendampingi dan membantu peserta dalam memahami isi buku
panduan.
56
Peserta mengisi buku lembaran kerja.
Fasilitator Tim ITS bersama account officer menjelaskan isi modul per modul buku
panduan.
57
Mahasiswa TI-ITS membantu peserta dalam memahami buku panduan dan mengisi
lembar kerja
.
Peserta ToC mengisi lembaran kerja
58
Peserta ToC mengurutkan prioritas aksi perbaikan K3
Salah satu instruksi kerja yang terdapat dalam lembar kerja
59
Foto bersama pada acara penutupan.
60
Lampiran 5
Daftar Hadir peserta
Daftar hadir peserta ToC Gresik
61
62
Daftar hadir peserta ToC Mojokerto
63
Daftar hadir peserta ToC Tulungagung