Upload
intan-dwi-reino
View
687
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH GRAVITASI DAN GEOMAGNET
INTERPRETASI ANOMALI MEDAN GRAVITASI
OLEH
1. Tutik Annisa (H1E007005)
2. Desi Ari (H1E00700 )
3. Fatwa Aji Kurniawan (H1E007015)
4. Eri Widianto (H1E007024)
5. Puzi Anigrahawati (H1E007029)
PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN MIPAFAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPURWOKERTO
2010
PENDAHULUAN
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber
daya alam yang berlimpah. Keterbatasan ilmu untuk mengolah sumber daya alam
tersebut memang menjadi kendala bagi kita untuk melakukan eksplorasi terhadap
kekayaan alam yang kita miliki tersebut. Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat
di dalam perut bumi. Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi
tersebut adalah dengan menggunakan metode survei geofisika. Survei geofisika
yang sering dilakukan selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat),
magnetik, seismik, geolistrik (resistivitas) dan elektromagnetik. Metode yang
akan dibahas dalam makalah ini adalah Metode Gravitasi (gayaberat). Metode
gravitasi dilakukan untuk menyelidiki keadaan di bawah permukaan bumi
berdasarkan perbedaan rapat masa mineral dari daerah sekeliling (ρ =gram/cm3).
Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang.
Pemisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda dilakukan dengan
menggunakan koreksi matematis atau koreksi geofisika. Pengambilan data
dilakukan di permukaan bumi dengan menggunakan Gravitymeter yang memiliki
ketelitian tinggi (mgal), sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa
anomali yang berukuran kecil.
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat
variasi rapat massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya
yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi
terhadap titik observasi lainnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan
dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk
perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya.
INTERPRETASI ANOMALI MEDAN GRAVITASI
Tahapan survei metode gravitasi dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap pengukuran data, pengolahan data dan interpretasi.
1. Tahap Pengukuran
Pengukuran dilakukan di lokasi gunung Batur yang bertempat di daerah Bali
menggunakan Gravitymeter dan GPS. Data yang diperoleh dilapangan adalah
posisi tempat pengukuran dalam lintang dan bujur (derajat, menit, detik) dan
ketinggian tempat pengukuran (elevasi).
2. Pengolahan data
Nilai percepatan gravitasi pada tiap titik pengamatan yang diperoleh
dilapangan masih dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti bumi yang tidak bulat
sepenuhnya, variasi elevasi, rapat massa dan kedudukan bumi terhadap tata surya
terutama kedudukan bulan dan matahari yang menyebabkan pasang surut bumi.
Untuk memperoleh harga gravitasi yang mengacu pada bidang ekuipotensial,
maka harga pengamatan perlu direduksi atau dikoreksi. Koreksi yang harus
dilakukan terhadap harga gravitasi pengamatan meliputi koreksi drift, koreksi
udara bebas, koreksi lintang, koreksi ketinggian, koreksi Bouguer, koreksi
topografi dan koreksi pasang surut.
1. Konversi Pembacaan Gravitymeter
Hasil pembacaan alat di lapangan merupakan angka-angka yang tidak
berdimensi, sehingga harus dikonversi ke dalam mGal. Di dalam
mengkonversi mGal masing - masing alat mempunyai konversi sendiri-
sendiri.
2. Koreksi-koreksi
Koreksi-koreksi yang dilakukan dalam pengolahan data metode gravitasi
sebagai berikut:
a. Koreksi Apungan (Drift Correction)
Koreksi ini diperlukan untuk menghasilkan kesalahan penyimpangan
harga medan gravitasi akibat pengaruh goncangan. Gaya pegas yang
melemah selama transportasi menyebabkan bergesernya pembacaan titik
nol pada alat tersebut. Pergeseran pembacaan titik nol ini disebut drift.
b. Koreksi Pasang Surut (Tidal Correction)
Koreksi pasang surut digunakan untuk menghilangkan efek gaya
gravitasi benda-benda diluar bumi, misalnya efek bulan dan matahari.
Efek gaya gravitasi bulan dan matahari menyebabkan perubahan nilai
medan gravitasi dipermukaan bumi secara periodik. Koreksi pasang surut
tergantung dari kedudukan bulan dan matahari terhadap bumi.
c. Koreksi Lintang (Latitude Correction)
Koreksi lintang digunakan untuk mengkoreksi medan gravitasi disetiap
lintang geografis karena nilai medan gravitasi disetiap tempat berbeda,
hal ini akibat dari gaya sentrifugal dan bentuk ellipsoid bumi. Dari
koreksi ini akan diperoleh anomali medan gravitasi. Medan anomali
tersebut merupakan selisih antara medan gravitasi observasi dengan
medan gravitasi teoritis (gravitasi normal).
d. Koreksi udara bebas (Free-Air Correction)
Koreksi udara bebas diperlukan untuk menghilangkan efek pengurangan
harga medan gravitasi terhadap ketinggian dari suatu bidang datar, tanpa
memperhatikan efek massa batuan. Setelah dilakukan koreksi udara
bebas, akan diperoleh anomali udara bebas ditopografi.
e. Koreksi Bouguer ( Bouguer Correction )
Koreksi Bouguer dilakukan untuk memperhitungkan efek massa batuan
diantara titik pengamatan dengan bidang datum yaitu dengan
menganggap lapisan batuan yang mempengaruhi mempunyai rapat massa
seragam dan melebar sampai tak hingga. Dengan mengambil permukaan
laut rata-rata sebagai bidang acuan, maka harga koreksi bouguer harus
dikurangkan terhadap harga pengamatan untuk titik pengamatan yang
berada diatas datum. Pendekatan untuk menghitung koreksi Bouguer
adalah dengan mengasumsikan bahwa massa diantara datum dan titik
amat dianggap massa silinder datar dengan radius tak berhingga, dengan
ketebalan sama dan jarak vertikal antara titik amat, datum dan rapat
massa disekitar titik amat adalah konstan.
Gambar 1. Anomali Bouguer Sederhana
f. Koreksi medan (Terrain Correction)
Koreksi medan diakibatkan karena adanya efek massa disekitar titik
pengamatan,misalnya gunung, gedung, lembah dan lain-lain yang menyebabkan
berkurangnya tarikan ke bawah ( gravitasi ).
Koreksi medan untuk titik amat adalah jumlah seluruh koreksi disetiap zona dan
sektor. Anomali Bouguer sederhana yang telah dikoreksi dengan koreksi medan
disebut anomali Bouguer lengkap.
g. Pemisahan anomali Residual – Regional
Pemisahan anomali residual dan regional dapat menggunakan dengan
beberapa metode antara lain metode pencocokan permukaan (surface
fitting), metode grafis dari Griffin, second derivate, filter frequency.
3. INTERPRETASI
Pemodelan merupakan hal yang penting dalam analisa data gravitasi,
dengan model dapat diperkirakan konfigurasi benda penyebab anomali.
Khususnya dalam model dua dimensi pemilihan arah penampang merupakan
sesuatu yang penting. Dari peta anomali Bouguer yang mempunyai pola kontur
memanjang relatif dalam satu arah, benda anomalinya dapat didekati dengan
menggunakan pola kontur tersebut.
Gambar 2.Anomali Bouguer Lengkap
Gambar 3.Anomali Bouguer di Topografi
Gambar 3 merupakan anomali Bouguer lengkap di topografi yang
memperlihatkan pembelokan dan pengkutuban anomali dibeberapa tempat.
Kondisi demikian mengindikasikan adanya SESUATU disekitar lokasi
penyelidikan. Setelah diketahui ada sesuatu disekitar lokasi penyelidikan maka
tahap selanjutnya adalah melakukan pemisahan anomali Bouguer dari
kecenderungan regionalnya (struktur dalam/regional), sehingga nantinya akan
diperoleh medan anomali gravitasi residual (struktur dangkal ) daerah
penyelidikan.
Gambar 4. Anomali Regional
Gambar 4 merupakan kontur anomali regional mencerminkan adanya
pengaruh struktur geologi regional yang melandasi batuan diatasnya pada
kedalaman tertentu yang mengalami suatu proses kejadian setiap tingkatan
ordenya. Gambar di atas mempelihatkan pola liniasi medan anomali gravitasi
regional yang berarah hampir barat laut- timur laut dan nilai anomali cenderung
mengecil ke arah tenggara dan timur.
Gambar 5. Anomali Residual
Gambar 5 merupakan kontur anomali residual merupakan pemisahan
antara anomali Bouguer dengan anomali regional yang mencerminkan bentuk
struktur geologi lokal/dangkal. Anomali residual ini masih ada pengaruh dari
anomali regional karena pada anomali regional penyebaran anomalinya hampir
merata.
KESIMPULAN
Survei geofisika dengan metode gravitasi dilakukan untuk menyelidiki
keadaan di bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa mineral
dari daerah sekeliling (ρ =gram/cm3). Ada 3 tahap dalam metode geofisika yaitu
tahap pengukuran/pengambilan data, pengolahan data dan interpretasi. Interpretasi
merupakan hal yang penting dalam analisa data gravitasi, dengan model dapat
diperkirakan konfigurasi benda penyebab anomali.