17
MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Andang Sunarto Dosen Pascasarjana IAIN Bengkulu Jln. Raden Fatah Pagar Dewa Bengkulu Email: [email protected] Abstract: The rapid development of information and communication technology (read: ICT) has changed the procedure for humans act and behave today, as well as college graduates as an elite human capital, particularly in relation to the process of communication and interaction. It is a fact that almost all industrial fields and aspects of modern life do not escape the reach of this technology, because it has been proven to be able to bring a number of value and benefit to the national development significant Indonesia and civilization of mankind in this world. With the advancement in the field of ICT is growing at an exponentially and take the positives out of the field of ICT is expected to be Indonesian nation to excel in all areas. Keywords: development, ICT,college graduates, Indonesia nation, to excel Abstrak: Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) telah mengubah prosedur untuk manusia dalam bertindak dan berperilaku setiap hari, serta lulusan perguruan tinggi sebagai modal manusia elit, terutama dalam kaitannya dengan proses komunikasi dan interaksi. Ini adalah fakta bahwa hampir semua bidang industri dan aspek kehidupan modern tidak lepas dari jangkauan teknologi ini, karena telah terbukti mampu membawa sejumlah nilai dan manfaat bagi pembangunan nasional yang signifikan Indonesia dan peradaban umat manusia di dunia ini. Dengan kemajuan di bidang ICT tumbuh pada eksponensial dan mengambil sisi positif dari bidang ICT diharapkan bangsa Indonesia untuk unggul di semua bidang. Kata kunci: pengembangan, ICT, lulusan perguruan tinggi, bangsa Indonesia, unggul. Pendahuluan Revolusi keilmuan di era peradaban islam, sebenarnya disamping didorong oleh perintah ilahi untuk mengamati dan mempelajari alam, ia juga didorong oleh ditemukannya teknologi pembuatan kertas murah yang memungkinkan para ilmuwan menuliskan hasil penelitian mereka lebih meluas. Namun pada waktu itu, perbanyakan naskah masih dilakukan dengan cara menyalin dengan tulisan tangan naskah-naskah yang ada dan dianggap penting oleh perpustakan-perpustakaan diseluruh penjuru dunia islam. Namun peradaban islam kurun pertama, ter- nyata telah runtuh sebagai akibat serbuan dar i timur oleh tentara Tartar dan dari barat oleh tentara Salib. Jatuhnya Bagdad menandai awal runtuhnya peradaban islam tersebut yang diikuti dengan jatuhnya Qahirah, pusat Daula Fathimiyah ke kota-kota tersebut dan menterjemahkan karya- karya para ilmuan islam dan meneruskan tradisi ilmiah mereka namun terhambat oleh dogmatisme gereja pada waktu itu. 1 Ditemukannya alat cetak manual mendorong perkembangan sains tersebut dan berujung pada proses reanissance Eropa yang diikuti oleh revolusi ilmiah di abad XVII yang berujung revolusi industri di abad ke XVIII dan XIX. Adalah kenyataan bahwa eropa dengan teknologinya kemudian berhasi l menaklukan dan menjajah banyak negeri-negeri kaum muslimin di Eropa, Asia dan Afrika. Suatu hal yang menyedihkan, akan tetapi marilah kita letakan revolusi industri dan kebangkitan peradaban barat itu dalam sejarah perekembangan teknologi yang lebih luas dengan fokus teknologi informasi. Teknologi pada dasarnya adalah alat manusia untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap di Mesir dan Qurtubah di Spanyol. Namun sebelum kejatuhan itu para pelajar dari Eropa telah belajar 1 Syahidin dan kawan-kawan,”Manajemen Informatika”, p.95-96. NUANSA Vol. IX, No. 2, Desember 2016 117

MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

MEMBANGUN BANGSA INDONESIADENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Andang SunartoDosen Pascasarjana IAIN Bengkulu Jln.

Raden Fatah Pagar Dewa BengkuluEmail: [email protected]

Abstract: The rapid development of information and communication technology (read: ICT) has changed theprocedure for humans act and behave today, as well as college graduates as an elite human capital, particularlyin relation to the process of communication and interaction. It is a fact that almost all industrial fields andaspects of modern life do not escape the reach of this technology, because it has been proven to be able to bringa number of value and benefit to the national development significant Indonesia and civilization of mankind inthis world. With the advancement in the field of ICT is growing at an exponentially and take the positives out ofthe field of ICT is expected to be Indonesian nation to excel in all areas.

Keywords: development, ICT,college graduates, Indonesia nation, to excel

Abstrak: Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) telah mengubah prosedur untukmanusia dalam bertindak dan berperilaku setiap hari, serta lulusan perguruan tinggi sebagai modal manusiaelit, terutama dalam kaitannya dengan proses komunikasi dan interaksi. Ini adalah fakta bahwa hampirsemua bidang industri dan aspek kehidupan modern tidak lepas dari jangkauan teknologi ini, karena telahterbukti mampu membawa sejumlah nilai dan manfaat bagi pembangunan nasional yang signifikan Indonesiadan peradaban umat manusia di dunia ini. Dengan kemajuan di bidang ICT tumbuh pada eksponensial danmengambil sisi positif dari bidang ICT diharapkan bangsa Indonesia untuk unggul di semua bidang.

Kata kunci: pengembangan, ICT, lulusan perguruan tinggi, bangsa Indonesia, unggul.

Pendahuluan

Revolusi keilmuan di era peradaban islam,sebenarnya disamping didorong oleh perintah ilahiuntuk mengamati dan mempelajari alam, ia jugadidorong oleh ditemukannya teknologi pembuatankertas murah yang memungkinkan para ilmuwanmenuliskan hasil penelitian mereka lebih meluas.Namun pada waktu itu, perbanyakan naskah masihdilakukan dengan cara menyalin dengan tulisantangan naskah-naskah yang ada dan dianggappenting oleh perpustakan-perpustakaan diseluruhpenjuru dunia islam.

Namun peradaban islam kurun pertama, ter-nyata telah runtuh sebagai akibat serbuan daritimur oleh tentara Tartar dan dari barat olehtentara Salib. Jatuhnya Bagdad menandai awalruntuhnya peradaban islam tersebut yang diikutidengan jatuhnya Qahirah, pusat Daula Fathimiyah

ke kota-kota tersebut dan menterjemahkan karya-karya para ilmuan islam dan meneruskan tradisiilmiah mereka namun terhambat oleh dogmatismegereja pada waktu itu.1

Ditemukannya alat cetak manual mendorongperkembangan sains tersebut dan berujung padaproses reanissance Eropa yang diikuti oleh revolusiilmiah di abad XVII yang berujung revolusi industridi abad ke XVIII dan XIX. Adalah kenyataan bahwaeropa dengan teknologinya kemudian berhasilmenaklukan dan menjajah banyak negeri-negerikaum muslimin di Eropa, Asia dan Afrika. Suatu halyang menyedihkan, akan tetapi marilah kita letakanrevolusi industri dan kebangkitan peradaban baratitu dalam sejarah perekembangan teknologi yanglebih luas dengan fokus teknologi informasi.

Teknologi pada dasarnya adalah alat manusiauntuk beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap

di Mesir dan Qurtubah di Spanyol. Namun sebelumkejatuhan itu para pelajar dari Eropa telah belajar 1 Syahidin dan kawan-kawan,”Manajemen Informatika”,

p.95-96.

NUANSA Vol. IX, No. 2, Desember 2016 117

Page 2: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

118 NUANSA Vol. IX, No. 2, Desember 2016

alam. Berbeda dengan makluk lainnya, manusiadianugerahi bahasa simbolik terartikulasi yangmemungkinkan mereka mempunyai pengetahu-an kolektif yang diwariskan dan disempurnakangenerasi demi generasi oleh penerus mereka.

Penerapan pengetahuan kolektif untuk me-manfaatkan alam demi kesejahteraan manusiainilah yang disebut sebagai teknologi. Karenapengetahuan kolektif manusia terus bertambah,maka teknologi selalu berkembang bertambahmaju dan bertambah kompleks. Dilihat secarabiologis, teknologi adalah organ-organ luar bagitubuh organisme spesies manusia. Organ-organekso-somatik ini berkembang secara revolusionerdengan kecepatan yang jauh lebih tinggi darikecepatan evolusi biologis tubuh suatu organisme.

Informasi bagi pembentukan, pemanfaatanorgan-organ luar ini tidak terletak pada molekul-molekul DNA dalam semua sel yang tersebarditubuh manusia , akan tetapi terletak pada otak-otak manusia dan sejumlah benda-benda perekamyang tersebar dalam tubuh sosial kolektif manusiaperadaban.

Peradaban itu, sebagai tubuh luar manusiajuga tumbuh dan berkembang seperti tumbuhkembangnya manusia sebagai organisme. Olehkarena itu peradaban manusia pada dasarnyadapat dilihat sebagai makluk hidup raksasa dimanamanusia adalah sel-selnya.

Dalam penadangan ini, teknologi dapat kitapandang sebagai organ endo-somatik super-organisme peradaban. Jadi, teknologi terletakpersis di antara manusia sebagai organisme biologisdan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis. Sebagai organ ekso-somatik manusia danorgan endo-somatik peradaban teknologi itupunmengalami perkembangan evolusioner.

Sebagai organ ekso-somatik yang berada diluartubuh manusia, tampaknya teknologi mengikutitahap-tahap perkembangan endo-somatik yangberada didalam tubuh manusia organisme biologis.Semula, teknologi didominasi oleh alat-alat untukmencari dan mengolah materi makanan danpakaian. Pembuatan sawah dan penjinakan hewanadalah produk dari revolusi pertanian yang me-lahirkan peradaban agrikultur.

Kemudian teknologi didominasi oleh alat-alat pencari dan pengolah energi berupa mesin-mesin termo-dinamik dan elektro-mekanik dalamperadaban industrial. Kini, teknologi didominasioleh alat-alat pencari, pengolah dan pemanfaataninformasi dalam peradaban telematik masa kini.

Teknologi bukanlah sekedar perkakas yang bisaditangani oleh satu orang manusia saja ataupunsekedar mesin-mesin yang bisa ditangani olehsekelompok orang-orang belaka tetapi telah men-jadi lingkungan hidup baru yang bisa ditanganioleh seluruh manusia dalam bentuk kerja-samaperadaban antar institusi-institusi sosial sebagaiorgan-organ sosial peradaban manusia.

Kalau kita memfokuskan pengamatan kita padateknologi informasi dan komunikasi (TIK) maka kitajuga akan melihat kesejajaran perkembangannyadengan perkembangan sistem saraf organisme. Padamulanya, teknologi informasi dan komunikasi (TIK)yang ada merupakan perpanjangan memori manusiaberupa catatan-catatan pada lempeng dan dindinggua yang tersebar dan lepas satu sama lainnya.Kemudian informasi lepas-lepas itu disatukan dalambentuk kitab-kitab yang terkumpul pada kuil-kuilpara pendeta raja masyarakat peradaban kuno,ketika ditemukannya teknologi menulis.

Ketika ditemukannya mesin cetak olehGutenberg di abad XVI maka kitab-kitab sebagaipaket informasi bertambah banyak dan tersebardiperpustakaan-perpustakaan umum yang dapatdiakses ole masyarakat banyak. Lalu, diabad keXIX setelah ditemukannya mesin cetak putar, makapaket informasi pun semakin luas bisa disebarditerbitkan sebagai buku, majalah dan koran-korandengan oplag besar.

Diabad ke-20 media elektronik seperti radiodan televisi misalnya memungkinkan informasimenjadi lebih meluas tidak hanya dengan bentukyang skriptural tetapi juga audiovisual yangmembutuhkan kerjasama organistorik ketat antarmanusia. Kini kita berada di abad yang baru dimanainformasi tersebar di komputer-komputer yangterpencar diseluruh dunia dan terjalin satu samalain oleh jaringan telekomunikasi satelit globalyang kini kita kenal sebagai internet.

Jadi seperti halnya organ informasi biologis,teknologi berkembang mulai dari yang sederhana,tersebar dan lepas-lepas menjadi kompleks, me-nyatu dan terjalin satu sama lainnya.

Walaupun demikian dalam evolusi biologis,sistem saraf sebagai organ-organ informatik itu tidakberkembang lepas dari perekembangan sistem ototorgan-organ energetik. Begitulah, kalau diperhatikandengan seksama, tampak bahwa perekembanganteknologi informasi dan komunikasi dalam konteksperekembangan teknologi energi itu mengikutipola yang sama dengan perekembangan sistemsaraf hewan.

Page 3: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

Andang Sunarto: Membangun Bangsa Indonesia dengan Teknologi Informasi 119

Pada mulanya hanya tampak nuron-neuronsebagai penyimpan informasi yang diperpanjangdengan TIK rekaman mulai dari tulisan di dinding-dinding gua hingga buku cetakan.

Teknologi media elektronik memperluas halitu hingga rekaman-rekaman audiovisual dan jugamenyebarkannya melalui sistem pemancaran siarandan sistem jaringan titik ke titik, sehingga per-panjangan sistem jaringan saraf otonomi manusiaterkembang.

Dengan teknologi mikroprosesor terkembangpula perpanjangan sistem jaringan saraf pusatmanusia dalambentuk jaringan komputer globalalias internet. Dengan demikian , internet dapatkita pandang sebagai suatu meta-komputer sebagaiotak bagi super-organisme peradaban manusia.Namun secara evolusiner tahap informasi bukanlahtahap terakhir dari evolusi biologis.2

Manusia berbeda dengan hewan yang men-dominasi bumi sebelumnya, tidak hanya mempunyaisistem informasi berbentuk sistem sarafnya akantetapi juga memiliki tubuh sosial besart bernamaperadaban yang mengembangkan nilai-nilai sebagaipenyaring, pengatur dan pengarah informasi yangdiperolehnya.

Pembahasana. Keadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di

Indonesia

Kita sekarang sedang memasuki era ekonomiberbasis pengetahuan, di mana kemajuan suatubangsa lebih banyak ditentukan oleh kemampuanhuman capital bangsa tersebut untuk berinovasidan berkreativitas, bukan dari kekayaan sumberdaya alam yang dimiliki. Menurut Michael Porter,pemanfaatan pengetahuan secara kreatif daninovatif merupakan kunci utama untuk me-menangkan era ekonomi berbasis pengetahuan.Dalam era ini, sumber daya manusia yangdiperlukan harus memiliki beberapa kemampuanpokok yaitu: menguasai pemanfaatan komputer,trampil dalam mengolah informasi, mampu me-ngembangkan model simulasi dan algoritma, sertacakap berinovasi dalam sistem maupun proses.

Bank Dunia mengeluarkan 4 faktor utama yangkemudian dijadikan sebagai tolok ukur tingkatkematangan knowledge-economy suatu negara,yaitu: regim ekonomi dan institusional, sistempendidikan, infrastruktur teknologi informasi dan

komunikasi (TIK), dan sistem inovasi. Berdasar-kan ke-empat indikator tersebut, Bank Duniamenempatkan Indonesia pada peringkat 108 (dari146 negara) yang jauh di bawah beberapa negaratetangga seperti Malaysia, Thailand dan Phillipines.Adapun skor untuk masing-masing indikator untuktahun 2015 adalah sbb: EIR=3.47, Innovation=3.24,Education=3.2, dan ICT=2.52, dari skala 10.00.Tampak bahwa diantara keempat indikator, ICTmerupakan aspek yang paling lemah.3

Khusus menyangkut infrastruktur TIK, WorldEconomic Forum dalam Global InformationTechnology Report 2015-2016 mengeluarkan indexyang disebut Network Readiness Index (NRI) dimana Indonesia menduduki posisi 53 dari 138negara, yang sebetulnya tidak terlalu jauh tertinggaldibanding negara berkembang lainnya (terlebihjika melihat luas cakupan wilayah NKRI). Namunjika dilihat dari ICT Readiness secara keseluruhan,yang meliputi infrastruktur, environment, kesiapanpemakai, dan pemanfaatan, maka jelas dari ketigaaspek yang disebut terakhir kita masih agak jauhtertinggal. Dari sisi market, political dan regulatoryenvironment, kondisi TIK di Indonesia masihdipandang belum kondusif. Industri TIK baik padaaspek software apalagi hardware sama sekali belumtumbuh, padahal ukuran pasar domestik Indonesiasangatlah besar. Hal ini antara lain dipengaruhi jugaoleh kurangnya dukungan peraturan dan hukumyang belum berpihak pada pengembangan industriTIK lokal.

Dari aspek kesiapan pemakai, di tingkatindividu dan sektor bisnis dapat dikatakan sudahcukup baik. Saat ini diperkirakan ada sekitar 180juta penduduk Indonesia yang menggunakantelepon genggam di mana sebagian besar memilikifungsi akses dan diseminasi informasi. Menarikjuga untuk dicatat bahwa pengguna jejaring sosialseperti facebook dan twitter di Indonesia saat inimencapai sekitar 50juta yang merupakan angkaterbesar ke-tiga di dunia. Hal ini ditangkap sebagaisinyal positive bahwa kesiapan pemakai di levelindividu, dan demikian juga kalangan bisnis sudahcukup tinggi. Nilai yang rendah justru dari kesiapanpihak pemerintah. Meskipun pengembangane-Government sudah dicanangkan beberapa waktu,namun dampak IT untuk meningkatkan mutu danefisiensi pelayanan publik masih belum terlihatsama sekali.

2 Syahidin dan kawan-kawan,”Manajemen Informatika”,p.96-99. 3 The Economist Intelligence Unit, March 2015

Page 4: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

120 NUANSA Vol. IX, No. 2, Desember 2016

b. Trend Perkembangan Teknologi Informasi danKomunikasi

Perkembangan teknologi informasi dankomunikasi (TIK) dewasa ini paling tidak ditandaioleh beberapa atribut utama yaitu: connectivity,simplicity, ubiquity, dan convergence. Interkoneksisecara lokal maupun global didukung oleh kemajuanteknologi komunikasi baik melalui media kabel(on wire) maupun nir-kabel (wireless) dengankapasitas bandwidth yang semakin besar. Halini telah mendorong berkembangnya paradigmabaru dunia komputer yang dikenal dengan cloudcomputing. Dengan teknologi cloud, sumber dayakomputasi baik piranti keras maupun aplikasidisediakan secara virtual, dan pengguna hanyaperlu membayar sesuai dengan pemakaian (payper-use). Teknologi ini juga mendorong terjadinyapemakaian sumber daya komputasi secara bersama(resource sharing), sehingga dapat menekan biayainvestasi yang diperlukan.

Jika pada awal perkembangannya TIK hanyadiperuntukkan bagi para pakar di bidang terkait,maka kini teknologi ini sudah digunakan olehsemua lapisan masyarakat untuk berbagai keperluandengan berbagai latar belakang pendidikan. Untuk itukemudahan dalam penggunaan menjadi salah satuperkembangan yang signifikan, khususnya dalam haldesain sistem antarmuka (interface). Sistem layarsentuh, navigasi berbasis hyperlink, perintah berbasisicon, adalah contoh dari perkembangan dimaksud.Kesederhanaan (simplicity) dan kemudahan inipulalah yang telah mendorong penetrasi penggunaanTIK menjadi semakin pesat.

Keperluan kita untuk mengakses dan mengolahinformasi tidak terbatas pada ruang dan waktusehingga secara umum dapat dikatakan dimanapundan kapanpun harus tersedia. Generasi yang “alwaysconnected” didukung juga oleh teknologi mobile.Sementara itu ranah aplikasi penggunaan TIKdapat dikatakan telah menyentuh hampir seluruhaspek kebutuhan dan aktivitas manusia, sehinggatidak berlebihan kalau dikatakan TIK ada di manasaja, kapan saja dan digunakan oleh siapa saja(ubiquitious).

Sementara itu, keterhubungan antar sistem danantar piranti menjadi semakin meluasi. Jika duluinternet kita asosiasikan sebagai interkoneksi antarjejaring komputer secara global, maka sekarangdikembangkan terminologi Internet of Things, dimana yang akan terhubung secara global bukanhanya antar komputer, melainkan antar berbagaipiranti termasuk peralatan rumah tangga seperti

kulkas, microwave oven, sistem pengatur lampurumah, sistem keamanan kantor atau rumah tinggal,dlsb. Berbagai peralatan rekam medis di rumahsakit juga dapat dihubungkan melalui jejaring globalsehingga seorang dokter ahli di benua Amerikadapat mendiagnosa seorang pasien yang beradadi benua Asia, misalnya.

Komputer yang kita kenal selama ini hanyalahsalah satu dari sekian banyak peralatan yangmampu mengolah dan mendiseminasi serta meng-akses informasi. Sebuah smartphone yang kitapegang sebetulnya sudah tidak pantas disebuttelepon, karena fungsinya sudah mencakup ber-bagai kemampuan seperti olah data, olah kata,perekaman citra (diam atau bergerak), produksisinyal (suara maupun gambar), dll. Konvergensipada tataran piranti tentu saja sangat memudahkanpemakai sehingga satu piranti dapat memenuhiberbagai kebutuhan.

Perkembangan lain yang menarik untuk di-komentari adalah fenomena cooperative developmentyang dipandang agak bertentangan dengan dugaanbanyak orang sebelumnya bahwa TIK akan men-dorong sifat individualistik dari penggunanya. Contohyang paling fenomenal adalah sistem operasi linuxdan wikipedia. Linux merupakan sistem operasiberbasis opensource yang dikembangkan pertamakali oleh Linus Torvalds tahun 1991, dengan konsepfree opensource software (FOSS), yang membukapeluang bagi siapapun yang mau mengembangkanlinux lebih jauh dengan cara membuka source-code-nya ke publik. Walhasil, sampai saat ini linuxterlah berkembang pesat di mana pengembangannyadisumbangkan oleh berbagai pihak yang memandangide FOSS perlu diperjuangkan.4

Wikipedia dikembangkan pertama kali olehJimmy Wales 2001 - adalah ensiklopedia onlineyang dikembangkan secara terbuka oleh siapapunyang mau berkontribusi. Saat ini wikipedia sudahberkembang sangat besar dan dikemas dalam 10bahasa, dan menariknya dikembangkan secarasukarela oleh ribuan dan bahkan jutaan orangyang berasal dari berbagai bidang keahlian. Dengansistem validasi dan verifikasi yang ada isi wikipediamenjadi semakin terpercaya.

Kedua contoh di atas belakangan menjadiinsipirasi untuk pengembangan apa yang kita kenaldengan Web 2.0. Jika sistem aplikasi berbasisweb biasanya user hanya diposisikan sebagaipengguna dari suatu laman web, maka dalam

4 Tanembaum,”Computer Network” Prentice Hall, NewJersey.

Page 5: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

Andang Sunarto: Membangun Bangsa Indonesia dengan Teknologi Informasi 121

paradigma Web 2.0 user dipandang sebagaikontributor informasi yang sangat potensial untukmengembangkan konten suatu laman web. Sosialmedia sepertsi facebook telah membuktikan bahwapada umumnya orang senang berbagai informasidan perlu difasilitasi secara terbuka.

TIK memang telah merevolusi modekkomunikasi antar manusia. Jika teknologi teleponmemungkinkan komunikasi antara dua orang (one-to-one), teknologi penyiaran (radio dan televisi)memungkinkan komunikasi antara satu orangke banyak orang (one-to-many), maka teknologiinformasi telah memungkinkan dilakukannyakomunikasi secara simultan dari banyak orangke banyak orang (many-to-many).

c. Potensi yang perlu dikembangkan

Kita banyak mengasosiasikan Teknologiinformasi dan komunikasi (TIK) dengan teknologicanggih dan hanya untuk pemakai yang canggihserta digunakan untuk penyelesaian persoalanyang canggih. Hal ini dibuktikan sebaliknya olehsekelompok penggiat IT di India yang dikenal denganReuters Market Light (RML) yang memberikanlayanan informasi melalui sms kepada parapetani miskin di India. Informasi yang disebarkankhususnya menyangkut harga-harga komoditas hasilpertanian, ramalan cuaca, dan informasi lain sepertiharga bibit, serangan hama dll.

RML telah berhasil mendongkrak penghasilanlebih dari sejuta petani di Maharashtra – India.Untuk memperoleh layanan informasi tersebut,seorang petani harus membeli pulsa prabayarsenilai INR 260 (atau sekitar Rp. 45,000) untuk kurunwaktu 3 bulan. Sejak diluncurkannya layanan initahun 2007, dilaporkan sudah terjadi peningkatanpendapatan perkapita petani secara signfifikan.

Cerita yang hampir senada dikembangkanjuga di Ningxia – China Barat. Sekitar 3.5 jutapetani sangat bergantung hidupnya dari keadaancuaca. Pemerintah China dengan menggabungkantiga media utama yaitu Telepon, TV dan Internet,mengembangkan sistem layanan informasi untukmasyarakat petani di Ningxia khususnya berupapenyuluhan, informasi cuaca, informasi kesehatankeluarga, dll. Program ini disebutkan juga telahberhasil meningkatkan taraf hidup para petanimiskin di Ningxia.

Dari dalam negeri kita juga mendengar sepakterjang bidan Robin Lim, bidan kelahiran USA yangmengabdi di Bali dan Aceh melalui yayasan BumiSehatnya telah menyelamatkan ribuan ibu-ibu di

Ubud dan Aceh. Yang menarik untuk diperhatikanbahwa Robin memanfaatkan teknologi SMS untukmendata kasus kelahiran secara cepat, dan mem-berikan arahan kepada dukun beranak yang sedangmelakukan pertolongan kasus kelahiran.

Masih dalam lingkup aplikasi kesehatan,operator telekomunikasi utama di Afganistan yaituRoshan mengembangkan proyek telemedicineberbasis TIK di sejumlah rumah sakit daerah diAfganistan. Inisiatif ini didukung oleh Cisco danAga-Khan University Hospital (AKUH) – Karachi,serta French Medical Institute for Children (FMIC),telah berhasil menanggulangi berbagai kasuspenyakit di berbagai rumah sakit daerah, denganbantuan dokter spesialis di AKUH dan FMIC melaluikonsultasi jarak jauh berdasarkan hasil CT Scandan X-Ray yang dikirimkan melalui internet.

Contoh-contoh di atas dapat diperpanjangdan sangat menggugah kita untuk memanfaatkanpotensi yang sangat besar yang dimiliki TIK untukmenyelesaikan berbagai persoalan masyarakat kelasmenengah kebawah yang ada di Indonesia. Sayayakin masih banyak contoh sukses lainnya yangada di Indonesia yang belum sempat dipublikasikansehingga keberadaanya kurang mendapat perhatiankita semua.

Dengan ukuran pasar domestik yang sangatbesar sebetulnya Indonesia memiliki potensiekonomi yang sangat besar. Sayangnya memang,menurut Economist Intelligent Unit, peringkatekonomi digital Indonesia untuk tahun 2015 masihberada di posisi 71 dari 80 negara yang di survey.Menurut McKensey & Co (2015), pasar layananteknologi informasi di dunia saat ini didominasioleh beberapa negara seperti tertera pada gambardi bawah ini.5

Sumber: Economist Intelligent Unit 2015

Di samping potensi untuk menyelesaikanpersoalan masyarakat pada umumnya, TIK jugasangat potensial untuk membangun sektor ekonomi

5 The Economist Intelligence Unit, March 2015

Page 6: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

122 NUANSA Vol. IX, No. 2, Desember 2016

baik dalam bentuk penyediaan layanan teknologiinformasi, layanan berbasis teknologi informasi,dan terlebih untuk penyediaan konten digital.

Pasar untuk layanan teknologi informasi melaluipengembangan sistem aplikasi tidak memerlukanmodal investasi yang besar. Jika saja kita dapatmengembangkan sistem aplikasi untuk kebutuhandalam negeri, maka akan terjadi penghematanbelanja teknologi informasi ke luar negeri yangsangat besar dan sekaligus menumbuhkanindustri layanan teknologi informasi dalam negeri.Sementara itu, kita juga bisa merambah pasarlayanan berbasis teknologi informasi seperti call-center dan back-office untuk pasar luar negeri.

Konten digital merupakan pasar yang palingmenjanjikan, baik untuk kebutuhan domestikmaupun luar negeri. Pemain besar dunia dalamdunia telepon selular seperti Samsung menyediakanruang inovasi yang sangat menjanjikan untukpengembangan aplikasi mobile di atas platformSamsung. Industri kreatif ini hampir tidak me-merlukan modal sama sekali kecuali ide danketerampilan TIK.

Penutup

Lulusan perguruan tinggi di Indonesiamerupakan elite human capital yang sangat pentingbagi pembangunan bangsa ini. Teknologi informasidan komunikasi (TIK) di pihak lain memiliki potensiyang luar biasa untuk diterapkan di bidang apapunoleh siapapun tanpa memandang latar belakangdisiplin keilmuan. Potensi yang besar tersebut tentusaja akan tidak ada artinya jika tidak ada upayauntuk menumbuh kembangkan pemahaman dankemampuan TIK dalam berbagai level kompetensi.Semua lulusan perguruan tinggi seharusnya mampuuntuk menggali potensi TIK untuk diterapkan dalambidang keahlian dan kompetensi masing-masing.

Daftar Pustaka

Al-Hawamdeh dan Hart Thomas. Information andKnowlegde Society. McGraw-Hill, 2002.

Alter, Steven. Information System: A ManagementPerpective. The Benjamin/Cummings PublishingCompany, Inc. 1992

Davis, Gordon B. Kerangka Dasar Sistem InformasiManajemen Bagian 1: Pengantar. Diterjemahkanoleh Andreas S.Adiwardana. Cetakan Kesebelas,PT Ikrar Mandiriabadi,1999.

Haag, Stephen dan Kawan-Kawan. InformationTechnology Tommorow’s Advantage Today.McGraw-Hill, 1996

Haag, Stephen dan Kawan-Kawan. ManagementInformation Systems for The Information Age.2nd Edition, Irwin/McGraw-Hill, 2000.

Haryanto, Bambang. Sistem Operasi. PenerbitInformatika Bandung, 2000.

Jogiyanto, H.M. Sistem Informasi Berbasis Komputer:Konsep Dasar dan Komponen. Edisi Ketiga,Yogyakarta:BPFE, 2000.

Jordan, Larry dan Kawan-Kawan. Comunnication andNetworking for The IBM PC and Compatibles.4th Edition, New York: Brady Publishing, 1992.

Kroenke, David M. Management Information System.Watsonville: Mitchell McGraw-Hill, 1992.

Laudon, Kenneth C dan Kawan-Kawan. ManagementInformation System New Approaches toOrganization and technology. 5th Edition,Prentice Hall International, Inc.1998.

Martin, E.Wainright dan Kawan-Kawan. ManagingInformation Technology What Managers Needto Know. 3th Edition, New Jersey: PearsonEducation International,1999.

Mcleod, Graham dan Smith, Derek. ManagingInformation Technology Project. Cambridge:Course Technology.1996

Mcleod, Raymond. Managing Information System.7th Edition New Jersey: Prentice Hall, Inc, 1998.

, Innovations in Youth Hiring Report Summary.The Economist Intelligence Unit, March 2015

Stalling, Williams. Computer Organization andArchitechture. Prentice Hall, 1996.

Syahidin, Cecep Alba dan Iping Supriana. ManajemenInformatika. Departemen Agama RI, 2004.

Tanembaum, Andrew. Computer Networks. PrenticeHall, New Jersey, 1996.

Turban, Efraim dan Kawan-Kawan. InformationTechnology for Management Making Connection

Brooskshear, J.Glenn. Computer Science. 4th Edition,for Strategies Advantage. 2nd Edition, Jhon Wiley

Redwood City: The Benjamin/CiummingPublishing Company, Inc.1994.

and Sons, Inc,1999.

Wintarto.Memahami Sistem Informasi. PenerbitInformatika Bandung, 2000.

Page 7: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

PENERAPAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMPADA ANAK USIA DINI DI PAUD NURUL ISLAM

KOTA PAGAR ALAM

Siti HanipahDosen STIT Al Azhar Pagar Alam Sumatera Selatan

Email: [email protected]

Abstract: This research raises the issue of Implementation of Islamic religious education in early childhood inNurul Islam Early Childhood School of Pagar Alam. This study used qualitative research methods to understand thephenomenon of what is experienced by research subjects. Techniques of data collection that used were interviews,observation and documentation. From the results of this study, it indicated that the implementationof Islamic religiouseducation in early childhood in Nurul Islam Early Childhood School of Pagar Alam by guiding and implementing theteachings of Islam prescribed, like teaching good morals to children, fardlu prayers properly, training children to learnthe Qur’an by Iqro.Inhibiting factors in implementing early childhood religious education is an internalfactor, in theform of awareness and understanding of each individual to perform religious teachings, such as the five daily prayers,learn to read the Qur’an and doing good to others. While external factors, the form of guidance and attention fromparents, relationships in the community around them, and the education obtained from the school. The efforts toovercome the obstacles in implementing early childhood religious education is to provide exemplary and attentionand affection to the child, so they can follow what was ordered by parents and teachers.

Keywords: Islamic Religious Education, Early Childhood, Early ChildhoodSchool

Abstrak: Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang Penerapan pendidikan agama Islam pada anak usia dinidi PAUD Nurul Islam Kota Pagar Alam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu memahamifenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalahwawancara, observasi dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa Penerapan pendidikanagama pada PAUD Nurul Islam Pagar Alam dengan membimbing dan melaksanakan ajaran-ajaran yang di-syariatkan Islam, seperti mengajarkan akhlak kepada anak, shalat fardhu dengan baik dan benar, melatih anakbelajar Alqur’an dengan Iqro. Faktor penghambat dalam menerapkan pendidikan agama anak usia dini yaitu faktordari dalam (intern), berupa kesadaran dan pemahaman dari masing-masing individu untuk melaksanakan ajaranagama, seperti salat lima waktu, belajar membaca Al-Qur’an dan berbuat baik kepada orang lain. Sedangkanfaktor dari luar (ekstern), berupa pembinaan dan perhatian dari orang tua, pergaulan di lingkungan masyarakatdi sekitar mereka, dan pendidikan yang diperoleh dari bangku sekolah. Upaya mengatasi penghambat dalammenerapkan pendidikan agama anak usia dini adalah dengan memberikan keteladanan dan perhatian serta kasihsayang kepada anak, sehingga dapat mengikuti yang diperintahkan oleh orang tua dan guru.

Kata kunci: Pendidikan anak usia dini, pendidikan agama Islam

Pendahuluan

Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 28 ayat(1) menyebutkan ”Pendidikan Anak usia dini di-selenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.Pada ayat (3) disebutkan ”Pendidikan anak usiadini pada jalur pendidikan formal berbentuk TamanKanak-kanak (TK), Raudhatul Atfhal (RA), ataubentuk lain yang sederajat.1

1 Departemen Agama. Undang-undang dan peraturanpemerintah tentang pendidikan. (Jakarta: Litbang, 2006). h.11

Sehubungan dengan hal itu, maka tugas gurudi pendidikan anak usia dini adalah membinaakhlak anak-anak sejak usia dini, memberi-kan bimbingan, arahan dan pengajaran supayaanak dapat tumbuh dan berkembang menjadipribadi yang mempunyai kecerdasan spiritual,intelektual, sosial dan kecerdasan emosional.Guru mengembangkan kreatifitas anak, metode-metode yang dipilih adalah metode yang dapatmenggerakan anak untuk meningkatkan motivasairasa ingin tahu dan mengembangkan imajinasi.

NUANSA Vol. IX, No. 2, Desember 2016 123

Page 8: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

124 NUANSA Vol. IX, No. 2, Desember 2016

Dengan mengembangkan kreatifitas anak metodeyang dipergunakan mampu mendorong anak men-cari dan menemukan jawabannya, membuatpertanyaan yang membantu memecahkan, me-mikirkan kembali, membangun kembali, dan me-nemukan hubungan-hubungan baru.

Pendidikan yang pertama terbentuk dalamkeluarga merupakan landasan pokok dalampembentukan akhlak anak, sekaligus menjadipetunjuk dan menjauhkan anak dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Oleh karena itu, orangtua harus memperhatikan anak-anaknya. Orangtua itu harus memperhati-kan pendidikan padaanak-anaknya, karena pendidikan dari orang tuamerupakan dasar dari pembinaan kepribadiananak. Dengan kata lain, orang tua jangan sampaimembiarkan pertumbuhan anak berjalan tanpabimbingan.

Nilai-nilai agama Islam pada masa sekarang,telah mengalami suatu perubahan yang sangatpesat akibat dari pengaruh kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi. Tahap perubahanmenjadi penopang dan sebagai persiapan yangmendasar untuk kehidupan dan perkembangankepribadian anak di masa mendatang. Pada tahappembiasaan itu lebih masa anak usia dini yaitupada umur 4–6 tahun. Pada masa ini anak lebihbanyak sifat meniru terhadap apa yang dilihatdan diidolakannya.

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahanyang hendak dibahas dalam penelitian ini yaitupenerapan pendidikan agama Islam pada anakusia dini di PAUD Nurul Islam Kota Pagaralam.

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahuipenerapan pendidikan agama Islam pada anakusia dini di PAUD Nurul Islam Kota Pagaralam danUntuk mengetahui penerapan pendidikan agamaIslam pada anak usia dini di PAUD Nurul IslamKota Pagaralam.

Landasan Teoria. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

Anak usia dini adalah anak yang berada padarentangan usia 0-6 tahun. Pada masa ini anaksedang mengalami pertumbuhan dan perkembanganyang sangat pesat.2 Pada usia ini disebut jugadengan masa kanak-kanak, yang di dalam BahasaArab disebut ــالفال“ اط .”دور Pada masa ini anak

2 A. Murti, Mendirikan dan Mengelolah PAUD: ManajemenAdministrasi dan Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta: KreasiWacana, 2009), h. 16

mulai terbentuk, tahap awal pertumbuhan danperkembangan anak dimulai pada masa prenatal.Sel-sel tumbuh anak berkembang amat cepat, tahapawal perkembangan janin sangat penting untukmengembangkan sel-sel otak, bahkan pada saatlahir sel otak tidak bertambah lagi3.

Pendidikan anak usia dini bisa juga diartikandengan anak prasekolah, adalah anak yang berusiaantara 3-6 tahun 4. Pendidikan anak usia dinididefinisikan oleh Maimunah Hasan5,

Pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjangpendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar, yangmerupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukanbagi anak-anak usia lahir sampai usia enam tahun,yang diberikan rangsangan untuk membantu per-tumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani,agar anak memiliki kesiapan dalam memasukipendidikan lanjut, baik diselenggarakan melaluijalur formal, nonformal maupun informal.

Dalam Undang-Undang Sistem PendidikanNasional Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan anakusia dini digambarkan bahwa, pendidikan anakusia dini merupakan suatu upaya pembinaanyang ditujukan kepada anak sejak lahir sampaidengan usia eman tahun yang dilakukan melaluipemberian rangsangan pendidikan untuk membantupertumbuhan dan perkembangan jasmani danrohani agar anak memiliki kesiapan dalam me-masuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini pada hakekatnyamerupakan suatu kegiatan yang dilakukan se-seorang secara sadar dan bertanggung jawab untukmemberikan pengaruh positif pada anak usia dini6.Pendidikan anak usia dini dapat dipandang jugasebagai usaha sadar untuk menyiapkan pesertadidik sedini mungkin melalui bimbingan, pengajarandan latihan bagi peranannya di masa yang akandatang.

b. Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini

Setiap anak berkembang dengan cara masing-masing, hal ini membuat sebagian anak adayang tumbuh lebih cepat, cerdas dan kreatif di-bandingkan dengan anak lainya. Kunci sukses

3 Depdiknas, Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG)Srtifikasi Guru dalam Jabatan Tahun 2008, Taman Kanak-Kanak(Jakarta: Depdiknas, 2008), h. 39

4 Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah,(Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 19

5 Maimunah Hasan, PAUD: Pendidikan Anak Usia DiniPanduan Lengkap Manajemen Pendidikan Mutu Anak UntukPara Guru dan Orang Tua, (Yogyakarta: Diva Press, 2009), h. 15

6 Depdiknas, Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru..., h. 41

Page 9: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

Siti Hanipah: Penerapan Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini 125

mendidik anak adalah peran aktif orang tua dalammemaksimalkan perkembangan otak khususnyasaat di usia emas (0 – 6 tahun) baik dalam bentukrangsangan (stimulasi) gerak atau memberikanzat gizi sesuai dengan kebutuhan otak. Hasilpenelitian para ahli kesehatan di berbagaidunia menunjukkan, masa paling penting dalamperkembangan otak manusia justru terjadi sejakbayi dalam kandungan hingga usia enam tahun(usia emas). Sebab, pada rentang usia tersebut,otak menjadi organ yang paling cepat tumbuhdibandingkan dengan organ vital tubuh sepertijantung, paru-paru atau lainnya.

Perkembangan motorik dan kognitif anakdi usia emas berdasarkan umur adalah sebagaiberikut:

a) 0 – 1 tahun: pada usia ini, anak mampu meng-eksplorasi anggota tubuh dengan tangan,mengenal anggota keluarga terdekat (ibudan ayah), mengeksplorasi objek yang adadi hadapannya.

b) 1 – 2 tahun: pada usia ini, anak mampubermain puzzle sederhana, menunjukkananggota badan, dan menyebutkan kata-katasederhana.

c) 2 – 3 tahun: pada usia ini, anak mampu berlari,memanjat, meloncat, naik turun tangga berkali-kali, kritis menanyakan banyak hal, mengenalsymbol huruf, angka dan warna, serta mampumenyusun kalimat sederhana.

d) 3 – 4 tahun: pada usia ini, anak mampumenggambar orang mendekati aslinya, senangmenceritakan setiap hal yang baru didapatnyadan mengingat nama orang lain, serta egobermain muncul karena mulai bersosialisasidengan teman.

e) 4 – 5 tahun: pada usia ini, anak mampumengkategorikan benda atas persamaandan perbedaan berdasarkan bentuk, beratdan ukuran, serta mampu menggambar danmenjelaskan bentuk orang lebih rinci dengankepala, lengan dan jemari.

f) 5 – 6 tahun: pada usia ini, anak mulai me-mahami konsep sebab akibat dan beberapahal secara bersamaan meski tidak begitudetil, mampu belajar menghitung dan me-nulis, serta mampu menggambar dan ber-nyanyi kecil. 7

Dari teori Erik Erikson yang dikutip oleh

Patmonodewo8, bahwa perkembangan kepribaidanseseorang dengan titik berat pada perkembanganpsikososial tahapan 0-1 tahun, oral sensorikdengan krisis emosi tahapan 3-6 tahun. Dengandemikian, perkembangan pada tahapan ini hanyaberkisar dalam pribadi anak, yakni psikomotorikdan fisiosensorik, sehingga pada tahapan ini anaklebih cenderung bermain dibandingkan berfikirdan memecahkan masalah.

Pada tahapan tersebut, dalam pelaksanaanpendidikan yang harus diperhatikan prinsip-prinsippelaksanaan metode pendidikan Islam adalahsebagai berikut:

a) Mengetahui motifasi, kebutuhan dan minatanaknya

b) Mengetahui tujuan pendidikan yang sudahditetapkan sebelum pelaksana-an pendidikan

c) Mengetahui tahap kematangan, perkembanganserta perubahan pada diri anak.

d) Mengetahui perbedaan-perbedaan individu didalam anak.

e) Memperhatikan kepahaman, dan mengetahuihubungan-hubungan, integrasi pengalamandan kelanjutannya, keaslian, pembaharuandan kebebasan berfikir.

f) Menjadikan proses pendidikan sebagai pe-ngalaman yang menggembira-kan bagi anak.

g) Menegakkan “uswah hasanah”.Dengan demikian, inti prinsip-prinsip pemakaian

metode pendidikan Islam adalah:

a) Pengenalan yang utuh terhadap peserta didik;umur, kepribadian, dan tingkat kemampuanmereka.

b) Berstandar kepada tujuan, karena metodediaplikasikan untuk mencapai tujuan.

c) Menegakkan contoh tauladan yang baik ter-hadap anak9.

c. Tujuan Pendidikan Islam pada Anak Usia Dini

Dalam aktivitas pendidikan, tujuan pendidikanIslam digambarkan dua perspektif, yaitu perspektifmanusia (pribadi) ideal dan perspektif masya-rakat (makhluk sosial) ideal. Perspektif manusiaideal digambarkan seperti “Insan kamil”, “muslimparipurna”, “manusia bertaqwa”, dan lain sebagainya.Sedang dalam perspektif masyarakat, seperti “warga

8 Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah...,h. 19

9 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan7 Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Diknas Jakarta, 2009. Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 78

Page 10: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

126 NUANSA Vol. IX, No. 2, Desember 2016

masyarakat, warga negara, masyarakat madani, danlain sebagainya”10.

Tujuan pendidikan Islam atau tujuan pendidikanlainnya, mengandung di dalamnya suatu nilai-nilaitertentu sesuai dengan pandangan dasar masing-masing yang harus direalisasikan melalui prosesyang terarah dan konsisten dengan menggunakanberbagai sarana fisik dan non fisik yang samasebangun dengan nilai-nilainya.11 bahwa pendidikanbertujuan membentuk kepribadian manusia supayamempunyai kepribadian yang menjunjung tinggispritualitas dan moralitas.

Adapun tujuan proses pendidikan Islamadalah idealitas (cita-cita) yang mengandung nilai-nilai Islami yang hendak dicapai dalam proseskependidikan yang berdasarkan ajaran-ajaran Islam.Oleh karena itulah, menurut Daradjat12 pendidikanIslam berlaku selama hidup untuk menumbuhkan,memupuk, mengembangkan, memelihara danmempertahan-kan tujuan pendidikan yang telahdicapai.

Jadi, orang yang sudah bertakwa bentukmanusia muslim yang paripurna (Insan Kamil),masih perlu mendapatkan pendidikan dalam rangkapengembangan dan penyempurnaan, sekurang-kurangnya pemeliharaan supaya tidak luntur danberkurang, meskipun pendidikan oleh diri sendiridan bukan dalam pendidikan formal.

Tujuan pendidikan Islam ialah membinakesadaran atas diri manusia sendiri dan atassistem sosial Islami, sikap dan tanggung jawabsosialnya, juga terhadap alam sekitar ciptaan AllahSWT serta kesadarannya untuk mengembangkandan mengelola ciptaannya bagi kepentingankesejahteraan umum bagi manusia. Dari tujuanitu yang paling penting adalah membina makrifatkepada Allah sebagai Pencipta Alam dan beribadahkepada-Nya dengan mentaati dan menjalankanperintah-perintah-Nya serta menjauhi segalalarangan-Nya.

Mengingat tujuan pendidikan yang begitu luas,tujuan tersebut dibedakan dalam beberapa bidangmenurut tugas dan fungsi manusia secara filosofis,yaitu sebagai berikut:

a) Tujuan individual yang menyangkut individu,melalui proses belajar dalam rangka memper-siapkan dirinya dalam kehidupan dunia danakhirat.

b) Tujuan sosial yang berhubungan denganmasyarakat sebagai keseluruhan, dan dengantingkah laku masyarakat umumnya sertadengan perubahan-perubahan yang diinginkanpada pertumbuhan pribadi, pengalaman dankemajuan hidupnya.

c) Tujuan profesional yang menyangkut pe-ngajaran sebagai ilmu, seni dan profesi sertasebagai suatu kegiatan dalam kehidupanmasyarakat13.

Dalam proses pendidikan, ketiga tiga tujuandi atas dicapai secara keseluruhan, tidak terpisahdari satu sama lain, sehingga dapat mewujud-kan tipe manusia paripurna (insan kamil) sepertidikehendaki oleh ajaran agama Islam, yaknitercapainya kebahagiaan hidup baik kehidupandi dunia maupun di akhirat.

Jadi, tujuan utama pendidikan pada anakbukanlah sekedar mengalihkan perilaku atautabiat sebagai isi pendidikan akhlak, melainkanlebih merupakan suatu ikhtiar untuk menggugahfitrah insaniyah, sehingga peserta anak didik bisamenjadi penganut atau pemeluk yang taat danbaik serta bermoral. Dengan kata lain, pendidikanakhlak anak dalam Islam bertujuan agar pesertadidik dapat membentuk dirinya menjadi insankamil yang mempunyai akhlakul karimah dandapat mengaplikasikan-nya di dalam kehidupansehari-hari sebagai hamba Allah yang taat untukmenggapai ridha-Nya dalam kehidupan dunia danakhirat.

Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitianlapangan (field research) dengan pendekatandeskriptif kualitatif, yakni suatu proses penelitianyang membutuhkan rentang waktu yang cukuplama dalam satu lingkungan tertentu dari se-jumlah individu di lapangan penelitian.14 Datayang digunakan dalam penelitian ini adalah datakualitatif, yakni data berupa keterangan dan uraianyang berkaitan langsung dengan tema penelitian,yang menghasilkan data deskriptif yang mengkajitentang penerapan pendidikan agama Islampada anak usia dini di PAUD Nurul Islam KotaPagaralam.

10 Tobroni, Pendidikan Islam…, h. 5011 Bashori Muchsin dan Abdul Majid, Pendidikan Islam

Kontemporer, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), h. 6.12 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam…, h.31

13 H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam…, h. 4214 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), h. 96.

Page 11: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

Siti Hanipah: Penerapan Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini 127

Pembahasan1. Pelaksanaan Pendidikan Agama Pada PAUD

Nurul Islam

Pelaksanaan pendidikan anak di usia dini,berdasarkan informasi dari hasil penelitian, bahwaperanan PAUD Nurul Islam Kota Pagaralam padapendidikan prasekolah diproyeksikan kepada:

a) Pembinaan ketakwaan dan akhlakul karimahyang dijabarkan dalam pembinaan kompetensiaspek keimanan, aspek keislaman, dan aspekkeihsanan.

b) Mempertinggi kecerdasan dan kemampuananak didik.

c) Meningkatkan kualitas hidup.

d) Memelihara, mengembangkan, serta meningkat-kan budaya dan lingkungan.

e) Memperluas pandangan hidup sebagai manusiayang komunikatif terhadap keluarga, bangsa,sesama manusia dan makhluk lainnya.

Hal ini diperkuatkan bukti bahwa di PAUDNurul Islam Kota Pagaralam memberikan pengertiantentang pentingnya mengerjakan salat , dan akhlakyang baik. melalui wawancara yang dilakukan olehpenulis kepada wali murid, terungkap bahwa anakdidik diberikan nasehat selalu mengatakan tentangpentingan dan hikmah salat itu sendiri, tujuanmengerjakan salat . Dengan demikian merekaakan mengetahui tentang salat lima waktu, sertaberakhlak yang baik.

Hal tersebut senada yang diuraikan oleh al-Nahlawi sebagaimana dikutip oleh Mujib danMudzakkir, kewajiban pendidik dalam pendidikananak didiknya menurut adalah sebagai berikut:

a. Menegakkan hukum-hukum Allah padaanaknya.

b. Merealisasikan ketentraman dan kesejahteraanjiwa keluarga.

c. Melaksanakan perintah agama dan perintahRasulullah SAW.

d. Mewujudkan rasa cinta kepada anak-anakmelalui pendidikan15.

Dengan demikian, orang tua dituntut untukmenjadi pendidik yang memberikan pengetahuanpada anak-anaknya, serta memberikan sikap danketerampilan yang memadai, memimpin keluarga,dan megatur kehidupannya, memberikan contohsebagai keluarga yang ideal, dan bertanggungjawabdalam kehidupan keluarga, baik yang bersifatjasmani maupun rohani.

Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepadaanak di PAUD Nurul Islam Kota Pagaralam gunamewujudkan perkembangan yang berarti dalahsebagai berikut:

a. Dasar pendidikan budi pekerti, yakni memberinorma pandangan hidup tertentu walaupunmasih dalam bentuk yang sederhana kepadaanak.

b. Dasar pendidikan sosial, yakni melatih anakdalam tata cara bergaul yang baik terhadaplingkungan sekitarnya.

c. Dasar pendidikan intelek, yakni anak diajarkankaida pokok dalam percakapan, bertuturbahasa yang baik, kesenian yang disajikandalam bentuk permainan.

d. Dasar pembentukan pembiasaan, yakni pem-biasaan kepribadian yang baik dan wajar.

e. Dasar pendidikan kewarganegaraan, yaitu mem-berikan norma nasionalisme dan patriotisme,cinta tanah air dan berperikemanusiaan yangtinggi.

f. Dasar pendidikan agama, yakni melatih danmembiasakan ibadah kepada Allah SWT,sembari meningkatkan aspek keimanan danketakwaan anaknya kepada-Nya16.

Untuk dapat menjadikan anak berakhlak mulia,patuh dan taat dalam menjalankan perintah AllahSwt, harus dimulai dari sejak dini. Di PAUD NurulIslam Kota Pagar Alam, gurulah yang berkewajibanuntuk mengendalikan dan mengatur semuanyadalam mengasuh dan mendidik anak didiknya.

Guru mempunyai fungsi yang tidak hanyaterbatas mengajar saja, dalam bidang pendidikanguru merupakan sumber pendidikan utama. Sebabsegala sesuatu yang membawa pertumbuhanjasmani dan kematangan intelektual, rohani danmental manusia diperoleh dari guru.

Hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadapwali murid di PAUD Nurul Islam Kota Pagar Alam,ditemukan bahwa pendidikan keagamaan adalahmembimbing dan melaksanakan ajaran-ajaran yangdisyariatkan Islam, seperti salat fardhu dengan baikdan benar, baca al-Qur’an, dan akhlak yang muliakepada sesama.

Di samping itu, perilaku keagamaan anakusia dini adalah perilaku atau tingkah laku dalampergaulan di lingkungannya sehari-hari yang sesuaidengan norma-norma ajaran Islam, sehingga dapatterwujud hidup yang rukun dan damai dengan

15 Abdul Mujib dan Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam…., h.123 16 Abdul Mujib dan Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam…., h.124

Page 12: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

128 NUANSA Vol. IX, No. 2, Desember 2016

berbudi pekerti, bertingkah laku sesuai denganajaran Islam. Dengan kata lain, perilaku keagamaandengan tujuan untuk membentuk akhlakul karimahkepada peserta didik.

Dengan uraian di atas, diketahui bahwapembinaan akhlak adalah untuk membantu anakdidik agar supaya mereka hidup sesuai denganajaran agama. Dengan demikian, pembinaanakhlak merupakan pembentukan etika yang bisaditampakkan di dalam pergaulan. Dengan demikian,pembinaan agama terhadap anak usia dini adalahidealitas yang mengandung nilai-nilai perilaku dantingkah laku agama yang hendak dicapai dalamproses pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam,sehingga terbentuklah berakhlak yang berjiwatawakkal secara total kepada Tuhan.

Perilaku merupakan cerminan konkret yangtampak dalam sikap, perbuatan dan kata-kata(pernyataan) sebagai reaksi seseorang yang munculkarena adanya pengalaman proses pembelajarandan rangsangan dari lingkungannya. Jadi secarakhusus perilaku juga bias berarti suatu perbuatanatau aktivitas.

Oleh karena itu pendidikan agama anak usiadini banyak menggambarkan sisi-sisi batin dalamkehidupan yang ada kaitannya dengan sesuatuyang sakral. Dari kesadaran dan pengalamanagama ini pula kemudian munculnya tingkahlaku keagamaannya yang diekpresikan anak-anaktersebut.

Dalam mewujudkan itu semua, PAUD NurulIslam Kota Pagaralam merupakan pendidikanpertama bagi anak didik, karena dari sinilah anakmula-mula menerima pendidikan secara formal.Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikanterdapat dalam kehidupan masyarakat sekolah.Guru merupakan orang yang bertanggung jawabmenjadi pendidi didalam memelihara anak didiknyauntuk ke jalan yang baik sesuai dengan syariatagama yang dapat membentuk dan mengarahkan,anak-anaknya, dengan jalan menerapkan ajaranIslam dengan benar.

2. Faktor Penghambat Dalam PelaksanaanPendidikan Anak Usia Dini

Guru mempunyai beban yang sangat beratdalam memberikan dan menanamkan pendidikankeagamaan pada anak didiknya, karena di PAUDmerupakan pendidikan pertama dalam membentuk

langkah-langkah penting antara lain berupaketeladanan, nasehat dan hukuman, cerita danpujian.

Bila pendidikan anak jauh daripada akidahIslam, terlepas dari ranah religius dan tidakberhubungan dengan Allah, maka tidak diragukanlagi bahwa anak akan tumbuh dewasa di atasdasar kefasikan, penyimpangan, kesesatan dankekafiran. Bahkan ia akan mengikuti hawa nafsudan bergerak dengan motor nafsu negatif, danbisikan-bisikan setan, sesuai dengan tabiat, fisik,keinginan, dan tuntutannya yang rendah.17

Seperti yang dikemukakan oleh Mujib danMudzakkir18, bahwa orang tua dan guru dituntutuntuk menjadi pendidik yang memberikan penge-tahuan pada anak-anaknya, serta memberikan sikapdan keterampilan yang memadai, dan mengaturkehidupannya. Tanggung jawab kodrati adalahtanggung jawab yang diterima secara kodratikarena merekalah yang melahirkan anak tersebut.Sedangkan tanggung jawab keagamaan artinyatanggung jawab berdasarkan ajaran agama. Dalamarti ada dua pokok tugas yang harus diemban olehguru terhadap anak didiknya, yang dilaksanakansecara serentak atau secara bersamaan denganterus menerus, sehingga mampu menerima danmemikul semua tanggung jawab dari apa yangdiberikan serta diembankan kepadanya, denganharapan kelak dikemudian hari anak tersebut dapatberguna bagi dirinya sendiri, orang lain, agama,bangsa dan negara.

Dengan demikian, peranan keluarga adalahusaha-usaha orang tua dalam mendidik anak ataupelaksanaan tanggung jawab sebagai pendidik,pengasuh, atau pemelihara anak-anak, yang me-rupakan tugas wajib yang telah ditetapkan olehajaran agama. Guru dalam memberikan pendidikankepada anak didiknya, hendaknya berlandaskandasar pendidikan yang telah diungkapkan di atas,karena anak merupakan amanat dan rahmatyang perlu dipelihara dan dijaga masa depannya,sehingga tidak melenceng dari tujuan yang hendakdicapai.

Dengan demikian, keteladanan yang dimilikioleh guru sangat erat kaitannya dengan kepribadiananak didiknya. Pribadi sebenarnya adalah suatumasalah yang abstrak, yang dapat dilihat lewatpenampilan, tindakan, ucapan, cara berpakaian,dan dalam menghadapi setiap persoalan.

akhlak anak didik, dan sekolah lembaga pendidikanyang membantu dan memfasilitasi. Dalam kontekpendidikan di PAUD diberikan bimbingan dan

17Abdullah Nashih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anakdalam Islam, h. 174-175

18 Abdul Mujib dan Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam…., h.124

Page 13: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

Siti Hanipah: Penerapan Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini 129

Sungguh tercela guru yang mengajarkan danmenyerukan suatu kebaikan kepada anak didiknyauntuk dilaksanakannya, sedangkan ia itu sendiritidak menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini tentunya akan mempengaruhi hubunganantara guru dan anak didiknya. Kepribadian merupa-kan unsur yang cukup menentukan kedewasaan danketeladanan guru. Sikap dewasa dan keteladananguru akan tercermin dalam sikap dan perbuatannyadalam membina hubungan dengan anak didiknya.Dengan demikian, keteladanan dalam pelaksanaanbimbingan dan pendidikan untuk merealisasikantujuan dengan memberi contoh keteladanan yangbaik kepada siswa agar mereka dapat berkembangbaik fisik maupun mental dan memiliki akhlakyang baik dan benar.

3. Upaya Mengatasi Kendala PelaksanaanPendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan agama kepada anak-anak di usiadini oleh guru, menunjukkan hal yang positif. Hal initerlihat dari perilaku sehari-hari di dalam lingkungansekitar, mereka bersosialisasi dan bersahabatdengan masyarakat yang ada di lingkunganya.Perilaku anak sebagai dampak dari penerapanpola keteladanan guru di PAUD tersebut cukupbaik, baik itu berada di luar rumah maupun didalam rumah. Hal ini ditunjukkan dalam pergaulansehari-hari di lingkungan pergaulan, yang manakami selalu bersikap dan bertingkah laku sopan,dan dilingkungan masyarakat, dengan tidak pernahberbuat keonaran dan kejahatan.

Upaya mengatasi permasalahan dalam men-didik agama terhadap anak di usia dini adalahmemberikan contoh atau tauladan yang dapatdijadikan panutan atau menjadi contoh bagipara anak-anak, guru berusaha untuk menjagasikap dalam berperilaku, guru berusaha menjauh-kan diri dari perbuatan tercela, berusaha sabardalam menghadapi anak dalam membina danmembimbing mereka. Hal ini dilaksanakan supayamereka dapat mencontoh perbuatan tersebut.

Dari hasil penelitian, bahwa pendidikanagama oleh guru terhadap anak didik di PAUDNurul Islam Kota Pagaralam sudah baik. Dilihatdari perilaku orang tua mereka sehari-hari yaitumenghindari perbuatan yang tercelah, sabar dalammembina dan mendidik anak-anak mereka. Upayapendidikan agama terhadap anak-anak di usiadini adalah:

a. Kesopanan dan kesederhanaan, dalam halini dianjurkan kesopanan dan kesederhanaan

dalam makan, tidur dan berpakaian.

b. Kedisiplinan untuk menghindarkan perbuatanyang tidak pantas dipandang umum danpembiasaan anak untuk berbuat hal-hal yangpatut sesuai dengan norma-norma agama yangberlaku.

c. Pembiasaan dan latihan bagi anak untuk men-jauhkan perbuatan yang tercela. Agar gurudalam mendidik anak dengan pembiasaandan latihan untuk menghindarkan dan berbuatyang tercela serta tidak sesuai dengan normaagama.

d. Latihan beribadah dan mempelajari syariatagama Islam sedini mungkin agar orang tuamemberikan pembiasaan dan latihan ber-ibadah, seperti bersuci, salat , berdoa, danlain-lain.

Guru mengatasi permasalahan yang dihadapidalam memberikan pendidikan keagamaan padaanak didiknnya adalah dengan bentuk keteladananyang merupakan dapat ditiru atau dicontoh olehanak di usia dini, yang dapat dijadikan sebagai alatmendidik keagamaan anak menurut Islam, yaituketeladanan yang baik, sesuai dengan pengertianuswah (tauladan).

Didapatkan informasi bahwa sebagai pendidikyang menjadi panutan atau menjadi contoh bagi paraanak didik di usia dini, ia berusaha untuk menjagasikap, berusaha menjauhkan diri dari perbuatantercela, berusaha sabar dalam menghadapi anakdalam membina dan membimbing mereka. Halini dilaksanakan supaya mereka dapat mencontohperbuatan tersebut. Dengan demikian, guru di PAUDNurul Islam Kota Pagaralam berusaha memberikancontoh yang baik terhadap anak didiknya dalammendidik.

Dalam membimbing anak, ada beberapa carayang bisa dilakukan oleh orang tua, yaitu sebagaiberikut:

1. Metode Melalui Nasehat

Di dalam jiwa terdapat pembawaan untukterpengaruh oleh kata-kata yang didengar.Pembawaan itu biasanya tidak tetap, selalu ber-ubah-ubah, dan oleh karena itu kata-kata yangdisampaikan kepadanya harus diulang-ulang.Nasehat yang berpengaruh, membuka jalannyake dalam jiwa secara langsung melalui perasaan19.

19 Muhammad Quthb, Sistem Pendidikan Islam, (Bandung:PT. Al-Ma’rif, 1993), h.334

Page 14: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

130 NUANSA Vol. IX, No. 2, Desember 2016

Dalam bimbingan, nasehat saja tidaklahcukup bila tidak dibarengi dengan keteladanandan perantara yang memungkinkan teladan itudiikuti dan diteladani. Bila tersedia suatu teladanyang baik, maka nasehat akan sangat berpengaruhdi dalam jiwa, dan akan menjadi suatu yangsangat besar dalam bimbingan anak. Dalam hal ini,membimbing anak memerlukan nasehat, nasehatyang lembut, halus, tetapi berbekas, yang biasamembuat anak kembali baik dan tetap berakhlakmulia.

Dengan demikian, nasehat yang baik amatlahpenting dalam membimbing anak, karena dengannasehat dapat menyentuh pearasaannya, sehinggaia akan mengikuti apa yang dikatakan kepadanya.Namun yang perlu diingat dalam nasehat ini ialahadanya keteladanan atau contoh yang baik daripendidik, karena demikian akan mudah me-laksanakannya sesuai dengan yang diharapkansyariat Islam.

2. Metode Melalui Contoh atau Keteladanan

Keteladanan merupakan hal yang dapat ditiruatau dicontoh oleh seseorang dari orang lain.Namun yang dimaksud disini adalah keteladananyang dapat dijadikan sebagai alat mendidik akhlakanak menurut Islam, yaitu keteladanan yang baik,sesuai dengan pengertian uswah al-hasanah (contohtauladan yang baik)20.

Untuk menciptakan anak yang berakhlakulkarimah, orang tua tidak cukup hanya memberikanprinsip dan teori saja, akan tetapi yang lebihpenting bagi anak adalah figur yang memberikanketeladanan dalam menerapkan prinsip-prinsiptersebut. Sehingga sebanyak apapun prinsip yangdiberikan tanpa disertai contoh tauladan, ia hanyaakan menjadi kumpulan resep yang tak bermakna.

3. Metode Melalui Pembiasaan

Dalam teori perkembangan anak, pribadidapat dibentuk oleh lingkungannya dan denganmengembangkan potensi dasar yang ada padanya.Potensi dasar ini dapat menjadi penentu tingkahlaku dengan melalui proses. Oleh Karena itu,potensi dasar harus selalu diarahkan agar tujuanpendidikan dan bimbingan dapat tercapai denganbaik. Salah satu cara yang dapat dilakukan untukmengembangkan potensi dasar tersebut adalah

20 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi PendidikanIslam…, h. 117

melalui kebiasaan yang baik.21

Metode pembiasaan dalam membimbing anakdapat dikatakan bahwa sebuah cara atau metodeyang dapat dilakukan untuk membiasakan anakberbudi pekerti, bersikap dan bertindak sesuaidengan tuntunan ajaran agama Islam. Pembiasaandinilai sangat efektif jika dipenerapannya dilakukanterhadap peserta didik yang berusia anak-anak.Karena memiliki ingatan yang kuat dan kondisikepribadian yang belum matang, sehingga merekamudah terlarut ke dalam kebiasaan-kebiasaanyang mereka lakukan sehari-hari. Oleh karenaitu, sebagai awal dalam proses bimbingan padaanak, pembiasaan merupakan cara yang sangatefektif dalam menanamkan nilai moral ke dalamjiwa anak.

Oleh karena itu, pendekatan pembiasaan se-sungguhnya sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai positif ke dalam diri anak, dan sangat efisiendalam mengubah kebiasaan negatif menjadi positif.Namun pendekatan ini akan jauh dari keberhasilanjika tidak diiringi dengan contoh-contoh tauladanyang baik dari orang tua.

4. Metode Bermain

Bermain membawa harapan dan antisipasitentang dunia yang memberikan kegembiraan, danmemungkinkan anak berkhayal seperti sesuatuatau seseorang. Melalui bermain, anak belajarmengendalikan diri sendiri, memahami kehidupan,memahami dunianya. Jadi bermain merupakancermin perkembangan anak22.

Beberapa fungsi bermain bagi anak-anak dalamdunia pendidikan, yaitu sebagai berikut:

a. Mempertahankan keseimbangan

b. Menghayati berbagai pengalaman yang di-peroleh dari kehidupan sehari-hari

c. Mengantisipasi peran yang akan dijalani dimasa yang akan dating

d. Menyempunakan keterampilan-keterampilanyang dipelajari

e. Menyempunakan keterampilan memecahkanmasalah

f. Meningkatkan keterampilan berhubungandengan anak yang lain23.

21 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi PendidikanIslam…,Op. Cit, h. 111

22 Moeslichatoen R, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 32

23 Moeslichatoen R, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak…, h.35-36

Page 15: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

Siti Hanipah: Penerapan Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini 131

5. Metode Melalui Hukuman

Metode hukuman dalam bimbingan anak me-rupakan alat pendidikan preventif dan represifyang paling tidak menyenangkan, karena imbalandari perbuatan yang tidak baik dari anak. Dalamal-Qur’an banyak dijelaskan tentang hukuman bagiyang melakukan perbuatan yang buruk atau dosa.

Prinsip pokok dalam mengaplikasikan pem-berian hukuman dalam membimbing anak yaitumerupakan jalan terakhir yang harus dilakukansecara terbatas dan tidak menyakiti anak. Tujuanutamanya adalah untuk menyadarkan anak darikesalahan-kesalahan yang ia dilakukan.

Dengan demikian, pemberian hukuman dalammembimbing anak, bukan karena dasar balasdendam dan emosi, tetapi karena dasar inginmenyadarkan agar anak tidak melakukan kesalahanyang kedua kalinya. Penerapan metode ini gunamemberikan keinsyafan dan rasa penyesalankepada anak terhadap kesalahan yang diperbuatnya.

Dengan beberapa metode di atas, maka tidaklahberlebihan kalau dikatakan cara membimbinganak mempunyai peranan penting dalam prosespendidikan, karena keberhasilan atau kegagalanorang tua dalam melaksanakan bimbingan tersebutbanyak ditentukan oleh ketepatannya dalammemilih dan menggunakan metode mendidikdan membimbing, dengan direalisasikan dalamkehidupan sehari-hari sehingga dapat menciptakanpeserta didik yang berbudi pekerti luhur (akhlakulkariamah), serta terampil dalam beramal atauberbuat.

Dengan demikian, pendidikan anak usiadini tidaklah cukup bila tidak dibarengi denganketeladanan dan perantara yang memungkinkanteladan itu diikuti dan diteladani. Bila tersediasuatu keteladanan yang baik, maka nasehat akansangat berpengaruh di dalam jiwa, dan akanmenjadi suatu yang sangat besar dalam pendidikanagama. Dalam hal ini, pendidikan agama anakdidik memerlukan nasehat, nasehat yang lembut,halus, tetapi berbekas, yang biasa membuat anakkembali baik dan tetap berakhlak mulia.

Metode pembiasaan dalam pendidikan agamaanak di usia dini dapat dikatakan bahwa sebuahcara atau metode yang dapat dilakukan untukmembiasakan anak berbudi pekerti, bersikap danbertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agamaIslam. Berdasarkan informasi dari lapangan bahwa,pembiasaan diterapkan pada anak usia dini dalamhubungannya dengan pembinaan agama padaanak, yang diperhatikan adalah kesadaran diri

sendiri tentang berkepribadian akhlakul kariamahselaku orang yang berpribadi muslim sejak dini,sehingga langkah-langkah kependidikannya mampumempengaruhi kepribadian anak.

Penutup

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasanpada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan:

1. Penerapan pendidikan agama pada PAUDNurul Islam Pagaralam dengan membimbingdan melaksanakan ajaran-ajaran yang di-syariatkan Islam, seperti mengajarkan akhlakkepada anak, salat fardhu dengan baik danbenar, melatih anak belajar Alqur’an denganIqro.

2. Faktor penghambat dalam menerapkan pen-didikan agama pada anak usia dini yaitu faktordari dalam (intern), berupa kesadaran danpemahaman dari masing-masing individuuntuk melaksanakan ajaran agama, sepertisalat lima waktu, belajar membaca Al-Qur’an dan berbuat baik kepada orang lain.Sedangkan faktor dari luar (ekstern), berupapembinaan dan perhatian dari orang tua,pergaulan di lingkungan masyarakat di sekitarmereka, dan pendidikan yang diperoleh daribangku sekolah.

3. Upaya mengatasi penghambat dalam menerap-kan pendidikan agama anak usia dini adalahdengan memberikan keteladanan dan perhatianserta kasih sayang kepada anak, sehingga dapatmengikuti yang diperintahkan oleh orang tuadan guru.

Daftar Pustaka

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan MetodologiPendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Daradjat, Zakiyah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:Bumi Aksara, 2000.

Departemen Agama. Al-Qur’an dan Terjemahnya.Jakarta: Depag RI, 2000.

Moeslichatoen R. Metode Pengajaran di TamanKanak-Kanak, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: Rosda Karya, 2000.

Muchsin, Bashori dan Abdul Majid, Pendidikan IslamKontemporer, Bandung: PT. Refika Aditama,2009.

Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakkir. Ilmu PendidikanIslam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2006.

Page 16: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis

132 NUANSA Vol. IX, No. 2, Desember 2016

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: GhaliaIndonesia, 2003.

Tobroni. Pendidikan Islam, Paradigma Teologis,Filosofis dan Spritualitas. Malang: UMM Press,2008.

Yasyin, Sulchan. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya: Amanah, 1997.

Zainuddin, dkk. Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali. Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Page 17: MEMBANGUN BANGSA INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN …repository.iainbengkulu.ac.id/2761/1/MEMBANGUN BANGSA... · 2019-04-02 · dan peradaban sebagai super-organisme pasca-biologis