penelitian lada

Embed Size (px)

Citation preview

KELOMPOK 3

Adi Kurniawan 2. Dewi Permata Sari 3. Laras Cahya Mentari 4. Lupita Teta Ningsih 5. Ria Nur Aisyah 6. Suryani Arisanty1.

TINGKAT II B

UJI PENELITIAN LC50 LARUTAN LADA 10 % TERHADAP LARVA NYAMUK

A. LATAR BELAKANG PENELITIANLada tergolong tumbuhan memanjat. Daunnya berbentuk bulat telur, tunggal, bertangkai, letak berseling atau tersebar. Lada berbunga majemuk, berbentuk bulir, dan menggantung dengan panjang bulir 3,5 sampai 22 cm, terdapat pada ujung atau berhadapan dengan daun. Hasil olahan buah lada dibedakan menjadi dua jenis yaitu lada putih dan lada hitam. Bagian yang dipakai sebagai obat adalah buah. Menurut Prof Hembing Wijayakusuma dalam bukunya Tumbuhan Berkhasiat Obat, kandungan kimia yang dikandung lada adalah saponin, flavonoida, minyak atsiri, kavisin, resin, zat putih telur, amilum, piperine, piperiline, piperoleine, poperanine, piperonal, dihdrokarveol, kanyofillene oksida, kariptone, tran piocarrol, dan minyak lada. Sifat kimiawi lada adalah pedas, berbau khas, aromatik, dan memiliki efek farmakologis sebagai peluruh haid.

B. TINJAUAN TEORIKlasifikasi tanaman lada secara sistematik adalah sebagai berikut : Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Piperales Familia : Piperaceae Genus : Piper Spesies : Piper ningrum L. Tanaman lada memerlukan batang penyangga untuk hidupnya. Batangnya terdiri dari ruas-ruas, pada setiap ruas tumbuh akar yang melekat pada batang penyangganya. Batang muda berwarna hijau tuia, sedangka batang tua yang berkayu berwarna hijau kecoklatan dengan diameter yang dapat mencapai 4-6 cm. Panjang buku ruasnya dapat mencapai 5-12 cm. Sedangkan sulurnya terdiri dari dua macam sulur yaitu sulur panjat dan sulur buah. Sulur panjat mempunyai ruas yang membentuk akar lekat, panjang, dan tidak mempunyai sistem percabangan sympodial dan tumbuh mendatar. Daun lada berbentuk bulat telur, berbentuk asimetrik dengan ujung yang meruncing. Daun tunggul tumbuh tersebar pada buku-buku batang.

C. TUJUAN

Untuk mengetahui daya toksisitas larutan lada terhadap larva nyamuk dan untuk mengetahui pada konsentrasi berapa LC 50 ada, juga merupakan lanjutan dari uji pendahuluan larutan lada 10%.

D. ALAT DAN BAHAN1. Petri 5 buah 2. Beaker glass 800ml 3. Gelas ukur 250ml 4. Gelas ukur 10ml 5. 1buah spatula 6. PH universal 7. Termometer ekor 8. Kain kasa 9. Gunting 10. Tali rafia 11. Larutan lada 10% 12. Air 13. Stopwatch 14. Larva nyamuk sebanyak 150

E. CARA KERJA1. Siapkan alat dan bahan 2. Beri label pada beaker glass kode 1(blanko), 2, 3, 4, dan 5. 3. Hitung volume larutan lada dengan kosentrasi : 0,016% ; 0,018% ; 0,020% ; 0,022%

N1 . V1 = N2 . V2 10% . V1 = 0,016% . 500ml V1 = 0,8 ml N1 . V1 = N2 . V2 10% . V1 = 0,018% . 500ml 500m V1 = 0,9 ml

N1 . V1 = N2 . V2 10% . V1 = 0,020% . 500ml V1 = 1 ml N1 . V1 = N2 . V2 10% . V1 = 0,022% . V1 = 1,1 ml

LANJUTAN4.

Ukur air dengan gelas ukur sebanyak 500ml dan masukan kedalam beakes glass masing-masing 500ml dikurangi larutan biji lada yang sudah dihitung kosentrasinya :500 ml air 499,2ml air+0,8ml lart.lada 499,1ml air+0,9ml lart.lada

1

2499ml air+1ml lart.lada

3498,9ml air+1,1ml lart.lada

4

5

5. 6.

Aduk larutan tersebut dengan spatula hingga merata. Ukur PH dan suhu masing-msing beaker glass dengan PH universal dan termometer.

LANJUTAN7. Masukkan larva nyamuk secara bersamaan ke dalam beaker glass 1, 2, 3, dan 4 sebanyak 30 larva 8. Amati selama 0menit, 5menit, 10menit, 15menit, 20menit, 25menit, 30menit dan 24jam 9. Setelah 24 jam ukur lagi PH dan suhu masingmasing beaker glass dengan PH universal dan termometer 10.Catat hasil yang diamati.

KONSENTRASI

P H a w a l

SUH U a k h ir31oC

WAKTU

JUMLAH KEMATIA N LARVA25 30 24jam

a a k w h al i r31o C

0

5

10

15

20

I (BLANKO)

6 6

-

1 2

-

-

-

-

-

-

0

II (0,3%)

- -

-

-

-

1

-

-

-

-

9

11

III (0,35%)

- -

-

-

-

1

-

-

1

-

15

19

IV (0,4%)

- -

31o C

32oC

-

23

-

1

2

-

-

15

20

V (0,45%)

6 6

-

1

-

1

1

1

21

28

VII . ANALISA HASIL25 20 15 beker I (blanko) beker II (0,016%) beker III (0,018%) beker IV (0,020%) beker v (0,022%) 0" 5" 10" 15"

105 0 20'' 25" 30"

24 jam

G. KESIMPULANDari percobaan yang dilakukan dapat dilihat bahwa larutan biji lada mempengaruhi perubahan suhu pada konsentrasi dan waktu tertentu. Setelah pengamatan selama 24 jam pada beaker glass 2,3,4,dan 5 yang diberi larutan biji lada, kematian larva mencapai lebih dari 50% dari seluruh populasi larva. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya yaitu konsentrasi atau dosis yang diberikan terhadap larutan.