4
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PADA INDUSTRI TAHU DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA ALDEP Pada lantai produksi industri tahu terdapat 14 stasiun kerja dimana masing-masing departemen mempunyai luas area yang berbeda-beda. Untuk meminimasi jarak perpindahan bahan agar layout sesuai dengan kebutuhan, dilakukan perancangan tata letak fasilitas dengan menerapkan algoritma BLOCPLAN dan ALDEP. Adapun luasan masing-masing area (departemen) dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Ukuran luas masing-masing area No Nama Area (Departemen) Luas (mm 2 ) 1 Pemotongan 40000 2 Peralatan 9000 3 Penggilingan 30000 4 Bak Air 30000 5 Pemasakan 12000 6 Penyaringan 20000 7 Percetakan 35000 8 Tungku Pembakaran 28000 9 Perendaman 36000 10 Kamar Mandi 48000 11 Gudang Bahan 29000 12 Gudang Produk 20000 13 Sumur 3500 14 Cuka 2500 TOTAL 343000

Perancangan Tata Letak Fasilitas Pada Industri Tahu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

oke

Citation preview

Page 1: Perancangan Tata Letak Fasilitas Pada Industri Tahu

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PADA INDUSTRI TAHU

DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BLOCPLAN

DAN ALGORITMA ALDEP

Pada lantai produksi industri tahu terdapat 14 stasiun kerja dimana masing-masing

departemen mempunyai luas area yang berbeda-beda. Untuk meminimasi jarak perpindahan

bahan agar layout sesuai dengan kebutuhan, dilakukan perancangan tata letak fasilitas dengan

menerapkan algoritma BLOCPLAN dan ALDEP. Adapun luasan masing-masing area

(departemen) dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Ukuran luas masing-masing area

No Nama Area (Departemen)

Luas(mm2)

1 Pemotongan 40000

2 Peralatan 9000

3 Penggilingan 30000

4 Bak Air 30000

5 Pemasakan 12000

6 Penyaringan 20000

7 Percetakan 35000

8 Tungku Pembakaran 28000

9 Perendaman 36000

10 Kamar Mandi 48000

11 Gudang Bahan 29000

12 Gudang Produk 20000

13 Sumur 3500

14 Cuka 2500

TOTAL 343000

Sedangkan proses produksi yang terjadi ditunjukkan dengan diagram alir yang dapat

dilihat pada gambar 1.

Page 2: Perancangan Tata Letak Fasilitas Pada Industri Tahu

Gambar 1. Diagram alir proses produksi tahu

1. Pengolahan Data dengan Algoritma BLOCPLAN

Pertama-tama input data BLOCPLAN yaitu luas masing-masing area (departemen).

Kemudian berdasarkan aliran proses produksi, maka dapat ditentukan hubungan kedekatan

antar departemen dengan menggunakan simbol-simbol seperti di bawah ini

1. A : Mutlak Perlu Berdekatan

2. E : Sangat Perlu Berdekatan

3. I : Perlu Bedekatan

4. O : Tidak Jadi Soal

5. U : Tidak Perlu Berdekatan

6. X : Tidak Diharapkan Berdekatan

Page 3: Perancangan Tata Letak Fasilitas Pada Industri Tahu

Gambar 2. Relationship Chart antar departemen

Ukuran rasio perbandingan panjang dengan lebar yang digunakan untuk layout

adalah 1:1. Algoritma BLOCPLAN akan melakukan iterasi otomatis sebanyak 20 kali untuk

mendapatkan layout score. Skor masing-masing alternatif layout yang dihasilkan dapat

dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Skor masing-masing alternatif layout

Dari hasil iterasi, maka layout yang dipilih adalah layout yang memiliki R-score

paling tinggi. Layout yang memiliki R-score paling tinggi adalah layout ke 6 dengan nilai R-

score 0,77 maka terpilih sebagai alternatif rancangan. Layout tersebut dapat dilihat pada

gambar berikut.

Page 4: Perancangan Tata Letak Fasilitas Pada Industri Tahu

Gambar 4. Layout alternatif rancangan

Perhitungan momen

2. Pengolahan Data dengan Algoritma ALDEP

Pada algorima ALDEP digunakan dimensi panjang dan lebar yaitu 700 dan 500

dengan jumlah, luas area, dan hubungan kedekatan antar departemen sama dengan pada

algoritma BLOCPLAN. Jumlah layout pada tiap iterasi adalah 3.

Kemudian software akan menghasilkan alternatif usulan sebanyak 5 iterasi. Dari

alternatif usulan yang dihasilkan dipilih satu usulan terbaik yang memiliki nilai TCR

terbesar. Layout usulan terbaik dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 5. Layout usulan terbaik

Perhitungan Momen