16
Perkembangan Konsep Diri Oleh KELOMPOK 4 : 1. MUTIARA TAMBUNAN (4103121045) 2. NINING PRATIWI (4101121020) 3. NURIFA ZAHRO W. HARAHAP (4102121017) 4. PAIAN TAMBA (4103121050) Jurusan : Fisika P. Studi : Pendidikan Fisika (Kelas A) M. Kuliah : Perkembangan Peserta

Perkembangan Konsep Diri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perkembangan Konsep Diri

Perkembangan Konsep Diri

Oleh KELOMPOK 4 :

1. MUTIARA TAMBUNAN

(4103121045)

2. NINING PRATIWI

(4101121020)

3. NURIFA ZAHRO W. HARAHAP

(4102121017)

4. PAIAN TAMBA

(4103121050)

Jurusan : FisikaP. Studi : Pendidikan Fisika (Kelas

A)M. Kuliah : Perkembangan

Peserta Didik

Page 2: Perkembangan Konsep Diri

Perkembangan Konsep Diri

A. Pengertian Konsep Diri:Konsep diri adalah gagasan

tentang diri sendiri yang mencakup keyakinan,pandangan,dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri.

B. Dimensi Konsep DiriSecara umum menurut pendapat

para ahli ada 3 dimensi konsep diri, Calhom dan Acocella misalnya menyebutkan ke 3 dimensi tersebut, yakni:

1.Dimensi pengetahuan 2.Dimensi pengharapan, 3.Dimensi penilaian

Page 3: Perkembangan Konsep Diri

Dimensi konsep diri1. Dimensi Pengetahuan

Dimensi pengetahuan (kognitif) mencakup segala sesuatu yang kita pikirkan tentang diri kita sendiri sebagai pribadi , seperti saya pintar, saya cantik, saya anak baika, dan seterusnya.

2. Dimensi Pengharapan

Dimensi pengharapamn yakni pengharapan bagi diri kita sendiri. Pengharapan ini merupakan self-ideal atau diri yang dicita-citakan. Cita-cita diri meliputi dambaan,aspirasi,harapan, keinginan bagi diri kita, atau menjadi manusia seperti apa yang kita inginkan.

3. Dimensi Penilaian

Dimensi ketiga yakni penilaian kita terhadap diri sendiri. Penilaian diri sendiri merupakan pandangan kita tentang harga atau kewajaran kita sebagai pribadi.

Page 4: Perkembangan Konsep Diri

C. Perkembangan konsep diri Peserta didik

konsep diri bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Kita tidak dilahirkan dengan konsep diri tertentu. Konsep diri terbentuk melalui proses belajar yang berlangsung sejak masa pertumbuhan. Lingkungan, pengalaman, dan pola asuh orangtua turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan konsep diri seseorang. Sikap dan respons orang tua serta lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak untuk menilai siapa dirinya.

Page 5: Perkembangan Konsep Diri

D.Karakteristik konsep diri Anak Usia sekolah dasar

Seiring dengan pertumbuhan dan perubahan fisik, kognitif, dan kemampuan sosial, anak usia sekolah dasar juga mengalami perubahan dalam pandangan terhadap dirinya sendiri.Menurut Santrock(1995) perubahan dalam konsep diri anak selama tahun-tahun sekolah dasar dapat dilihat sekurang-kurangnya dari 3 karakteristik konsep diri, yaitu:

1. karakteristik internal2. karaktersistik aspek-aaspek

sosial3. karaktersitik perbandingan

sosial.

Page 6: Perkembangan Konsep Diri

1. karakteristik internalPenelitian F. Abound dan S. Skerry (1983), menemukan bahwa anak-anak kelas dua jauh lebih cenderung menyebutkan karakteristik psikologis dalam pendefenisian diri mereka dan kurang cenderung menyebutkan karaktersitik fisik.

2. karakteristik aspek-aspek sosialAnak-anak usia sekolah dasar seringkali menjadikan kelompok-kelompok sosial sebagai acuan dalam deskripsi diri mereka.

Page 7: Perkembangan Konsep Diri

3. karakteristik perbandingan sosialAnak-anak cenderung membedakan diri mereka dan oranglain secara komparatif daripada secara absolut. Misalnya anak usia sekolah dasar tidak lagi berfikir tentang apa yang aku lakukan atau yang tidak aku lakukan, tetapi cenderung berfikir tentang apa yang dapat aku lakukan dibandingkan dengan apa yang dapat dilakukan oleh orang lain.

Page 8: Perkembangan Konsep Diri

E. karakteristik Konsep Diri remaja (SMP-SMA)Ketika anak memasuki masa

remaja, konsep diri mereka mengalami perkembangan yang sangat kompleks. Karakteristik penting perkembangan konsep diri pada masa remaja:1. Abstract and idealistic2. Differentiated3. Contradictions within the self4. Real and ideal, live and false selves5. Social comparison6. Self conscious7. Self protective8. Unconscious9. Self integration

Page 9: Perkembangan Konsep Diri

1. Abstract and idealistic

Pada masa remaja , anak – anak lebih mungkin membuat gambaran tentang diri mereka dengan kata – kata yang abstrak dan idealistik . Gambaran tentang konsep diri yang abstrack , misalnya dapat dilihat dari pernyataan remaja usia 14 tahun mengenai dirinya :”saya seorang manusia.”

2. Differentiated

Konsep diri remaja bisa semakin terdiferensiasi (differentiated). Dibandingkan dengan anak yang lebih muda, remaja lebih mungkin untuk menggambarkan dirinya sesuai dengan konteks atau situasi yang semakin terdiferensiasi

Page 10: Perkembangan Konsep Diri

3. Contradictions within the self

Setelah remaja mendefenisiasikan dirinya kedalam sejumlah peran dan dalam konteks yang berbeda – beda , maka muncullah kontradiksi antara diri – diri yang terdiferensiasi ini . Dalam sebuah penelitian , Susan Hailer (1986) meminta siswa kelas tujuh,sembilan, dan sebelas untuk mendeskripsikan diri mereka . harter menemukan bahwa terdapat sejumlah isttilah yang kontradiktif yang digunakan remaja dalam mendeskripskan dirinya seperti : jelek dan menarik , mudah bosan dan ingin tahu , peduli dan tak peduli, tertutup dan suka senang – senang.

Page 11: Perkembangan Konsep Diri

4. Real and ideal, live and false selves

Munculnya kemampuan remaja untuk mengkontruksikan diri ideal mereka di samping diri yang sebenarnya, merupakan sesuatu yang membingungkan bagi remaja tersebut. Kemampuan untuk menyadari adanya perbedaan antara diri yang nyata (real self) dengan diri yang ideal (ideal self) menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kognitif mereka. Tetapi, carl Rogers yakin bahwa adanya perbedaan yang terlalu jauh antara diri yang nyata dengan diri ideal menunjukkan ketidakmampuan remaja untuk menyesuaikan diri.

Page 12: Perkembangan Konsep Diri

5. Social comparison

Sejumlah ahli perkembangan percaya bahwa , di bandingkan dengan anak –anak, remaja lebih sering menggunakan social comparison (perbandingan sosial) untuk mengevaluasi diri mereka .

6. Self conscious

Karakteristik lain dari konsep diri remaja adalah bahwa remaja lebih sadar akan dirinya (self –conscious) dibandingkan dengan anak–anak dan lebih mmemikirkan tentang pemahaman diri mereka .

Page 13: Perkembangan Konsep Diri

7. Self protectiveMekanisme untuk mempertahankan diri(self-

protective) merupakan salah satu aspek dari konsep diri remaja.

8. Unconscious Konsep diri remaja melibatkan adanya pengenalan

bahwa komponen yang tidak disadari (uncociuos) termasuk dalam dirinya.

9. Self integration Terutama pada masa remaja akhir , konsep diri

menjadi lebih berintegrasi, dimana bagian yang berbeda – beda dari diri secara sistematik menjadi satu kesatuan.

Page 14: Perkembangan Konsep Diri

F. Konsep Diri dan Perilaku

Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan tingkah laku seseorang. Bagaimana seseorang memandang dirinya akan tercermin dari keseluruhan perilakuknya. Artinya perilaku individu akan selaras dengan cara individu memandang dirinya sendiri.

Page 15: Perkembangan Konsep Diri

F. Konsep Diri dan PrestasiSejumlah ahli psikologi dan pendidikan berkeyakinan

bahwa konsep diri dan prestas belajar memiliki hubungan yang erat. Nylor (1972) misalnya, mengemukakan bahwa banyak penelitian yang membuktikan hubungan positif yang kuat antara konsep diri dengan prestasi belajar di sekolah . Untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan prestasi belajar, Fink (dalam Burns , 1982) melakukan penelitian dengan melibatkan sejumlah siswa laki – laki dan perempuan yang di pasangkan berdasarkan tingkat inteligensi mereka.

Hal penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan konsep diri antara siswa yang tergolong overachiever dan underachiever: siswa yang tergolong overachiever menunjukan konsep diri yang lebih positif , dan hubungan yang erat antara konsep diri dan prestasi belajar terlihat jelas pada siswa laki – laki .

Page 16: Perkembangan Konsep Diri

SEKIAN & TERIMAKASIH