26
JUDUL : MANAJEMEN PENCEGAHAN PENYAKIT PADA PEMBIBITAN AYAM PENDAGING PT. CHAROEN POKPAN JAYA FARM SERANG JAWA BARAT I. PENDAHULUAN Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak, saat ini sedang giat-giat melaksanakan program pembangunan disegala bidang. Sumber daya manusia yang berkualitas, harus dapat mengkonsumsi gizi yang seimbang, oleh sebab itu perlu dilakukan usaha yang keras untk lebih memacu pertumbuhan industri peternakan unggas di Indonesia, tertama pengadaan bibit, baik bibit ayam petelur maupun ayam pedaging yang sekarang ini menjadi salah satu faktor kendala dalam beternak ayam. Usaha untuk meningkatkan produksi peternakan unggas yaitu dengan memperhatikan tiga faktor utama dalam beternak ayam yaitu bibit, pakan dan tata laksana. Ketiga faktor tersebut merupakan satu kesatuan yang saling menunjang satu sama lain dalam keberhasilan

PROPOSAL PKL POKPHAN.doc

Embed Size (px)

Citation preview

JUDUL :MANAJEMEN PENCEGAHAN PENYAKIT PADA PEMBIBITAN AYAM PENDAGING PT. CHAROEN POKPAN JAYA FARM SERANG JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN

Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak, saat ini sedang giat-giat melaksanakan program pembangunan disegala bidang. Sumber daya manusia yang berkualitas, harus dapat mengkonsumsi gizi yang seimbang, oleh sebab itu perlu dilakukan usaha yang keras untk lebih memacu pertumbuhan industri peternakan unggas di Indonesia, tertama pengadaan bibit, baik bibit ayam petelur maupun ayam pedaging yang sekarang ini menjadi salah satu faktor kendala dalam beternak ayam.

Usaha untuk meningkatkan produksi peternakan unggas yaitu dengan memperhatikan tiga faktor utama dalam beternak ayam yaitu bibit, pakan dan tata laksana. Ketiga faktor tersebut merupakan satu kesatuan yang saling menunjang satu sama lain dalam keberhasilan satu peternakan. Salah satu dari tiga faktor tersebut adalah tata laksana, hal ini menyangkut kegiatan yang dilakukan di peternakan seperti pemberian pakan dan minum, pencegahan penyakit dan penanganan pasca produksi.

Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi ternak yaitu dengan upaya pencegahan penyakit. Upaya pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan penggunaan bibit yang yang sehat dan bebas penyakit, perkandangan yang tepat, pemberiaan pakan yang berkualitas, mencegah timbulnya stress, sanitasi yang teratur, vaksinasi yang teratur, serta tindakan pengobatan yang dilakukan dengan memberikan antibiotik dan vitamin. Pengobatan pada ayam yang sakit dengan memberi obat yang sesuai dengan kasus penyakitnya.

TUJUAN

Praktek Kerja Lapangan (PKL) bertujuan untuk menambah wawasan, pengetahuan, informasi dan ketrampilan dalam upaya pencegahan penyakit ayam pembibit di PT. Charoen Pokpan Jaya Farm, Serang Jawa BaratMANFAAT

Manfaat yang dapat diperoleh dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah dapat menambah pengalaman, meningkatkan keterampilan dan mengetahui pencegahan penyakit ayam pembibit di PT. Charoen Pokpan Jaya farm mulai dari fase stater, grower dan layerII. TINJAUAN PUSTAKAAyam Pembibit BroilerAyam broiler adalah ayam ras pedaging yang dibudidayakan untuk menghasilkan daging. Ayam ras yang diusahakan untuk pedaging ada dua macam, yaitu ayam pejantan dan ayam ras pedaging yang berasal dari indukan unggul untuk pedaging. Ayam broiler pertumbuhanya sangat cepat dalam waktu 30 hari bobot badan mencapai 1,5 kg (Rahayu, dkk 2011).Murtidjo (1987) menyatakan bahwa yang dimaksud ayam brolier adalah istilah untuk menyebut strain ayam hasil budidaya teknologi yang memiliki karakteristik ekonomis, dengan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging, konversi pakan rendah, siap potong pada usia relatif muda, serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak. Anonimus (2002) menyatakan bahwa parent stock yaitu ayam indukan yang menghasilkan final stock dan merupakan turunan dari grand parent stock yang memiliki sifat sesuai dengan tujuan pemeliharaan.Sistem Pemeliharaan Ayam Pembibit

Pertumbuhan ayam dapat dibedakan menjadi beberapa periode yaitu periode starter, periode grower dan periode developer, periode layer. Setiap fase diperlukan manajemen pemeliharaan yang berbeda. Dibawah ini dijelaskan manajemen pemeliharaan setiap fase. 1. Periode StarterPeriode starter adalah mulai ayam hidup sampai dengan umur empat minggu. Pada periode starter dibutuhkan kondisi lingkungan yang nyaman dengan menggunakan induk buatan dan kebutuhan nutrisi yang sesuai dengan umur sehingga dicapai rata-rata bobot badan sesuai standar yang ditetapkan. (Anonimus, 2002) 2. Periode Grower dan DeveloperMenurut Rahayu dkk (2011) Pada periode grower dan developer kebutuhan ayam mengenai ruang, jumlah pakan, dan jumlah minum meningkat. Pada periode ini pemanas sudah tidak diperlukan. Periode grower adalah umur 7 14 minggu sedangkan periode developer adalah umur 15-24 minggu. Periode developer merupakan periode persiapan bertelur bagi calon induk ayam.

3. Periode Layer

Hal-hal yang penting dalam manajemen laying adalah pencampuran ayam jantan dan betina , penempatan sangkar, pakan dan peralatan, kebutuhan air minum, pengontrolan kondisi litter dan penanganan telur tetas . (Rahayu et all, 2011)PerkandanganPerkandngan adalah kumpulan dari seluruh kandang-kandang yang ada dengan suatu aturan tertentu (Rasyat, 2002). Lokasi perkandangan dan pemukiman penduduk mempunyai hubungan sosial yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Ditjennak (1990) jarak antara bangunan kandang ayam dengan kelompok ayam sesama ayam muda (starter-grower) dan sesama ayam dewasa (breeder-layer) agar terpisah sekurang kurangnya satu kali lebar kandang di hitung masing-masing dari tepi atap kandang. Sedangkan bangunan kandang dari kelompok ayam muda dan kelompok ayam dewasa agar berjarak sekurang-kurangnya 50 meter. Pemberian Ransum dan Air minumAyam membutuhkan sejumlah unsur gizi untuk hidupnya. Kebutuhan yang pertama adalah untuk hidup pokok, sedangkan yang kedua untuk produksi. Penyusunan dan pengadaan ransum sama pentingnya dengan pengadaan bibit ayam dan tata laksana pemeliharaan yang tepat. Menurut Rasyat (2002), ransum adalah kumpulan atau campuran bahan pakan yang layak dikonsumsi ayam dan disusun berdasarkan kebutuhan gizi dari bahan penyusun pakan yang di pergunakan. Bahan pakan tersebut harus memenuhi kandungan zat-zat pakan seperti karbohidrat , protein, lemak, vitamin, air dan mineral. Menurut Arifien (2002) pakan dan ransum diberikan dengan frekuensi tertentu berdasarkan umur ayam. Sanitasi Beberapa tindakan dalam sanitasi antara lain kebersihan kandang, kebersihan halaman kandang, kebersihan tempat pakan, kebersihan tempat minum, serta kebersihan sumber air ataupun pakan. Deptan RI (2008) menambahkan bahwa penerapan biosekuriti pada peternakan dapat dilakukan dengan:

lokasi peternakan berpagar dengan satu pintu masuk

rumah tempat tinggal, kandang unggas serta kandang hewan lainya ditata pada lokasi terpisah.

pembatasan secara ketat terhadap keluar masuk material (hewan/unggas, produk unggas, pakan, kotoran unggas, alas kandang, litter, rak telur) yang dapat membawa agen penyakit.

pembatasan secara ketat keluar masuk orang/tamu/pekerja dan kendaraan dari atau ke lokasi peternakan.

setiap orang yang masuk atau keluar peternakan harus mencuci tangan dengan sabun atau desinfektan.

mencegah keluar masuknya tikus (rodensia), serangga atau unggas lain seperti burung liar yang dapat berperan sebagai vektor penyakit ke lokasi peternakan.

unggas dipisahkan berdasarkan spesiesnya

kandang, tempat pakan/minum, sisa alas kandang/litter dan kotoran

kandang dibersihkan secara teratur.

tidak membawa unggas sakit atau bangkai unggas keluar dari area peternakan

unggas yang mati harus dibakar atau dikubur

kotoran unggas diolah terlebih dahulu sebelum keluar dari area peternakan

air kotor hasil sisa pencucian langsung dialirkan keluar kandang secara terpisah melalui saluran limbah ke tempat penampungan limbah (septik tank) sehingga tidak tergenang di sekitar kandang atau jalan masu kandang.Penyakit Pada AyamSecara umum penyakit yang menyerang pada ayam disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu 1. (Defisiensi zat makan) 2. (Parasit) 3. (Protozoa) 4. (Bakteri dan baksil) 5. (Virus dan jamur) (Wiharto,1985). Penyakit pada ayam merupakan kendala utama pada peternakan intensif di lingkungan tropis seperti di Indonesia. Kerugian akibat penyakit khususnya penyakit menular dapat di gambarkan dalam bentuk kematian meskipun yang terjadi adalah penurunan telur tetas seperti kelompok penyakit pernafasan (Jahja,1995) Pencegahan PenyakitUpaya pencegahan penyakit sangat diperlukan pada ayam petelur, mengingat usaha pencegahan lebih utama dari pada usaha pengobatan, seabab ayam yang sakit atau yang telah sembuh dari sakit tidak akan berproduksi baik sebelum ayam terserang penyakit. Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui bibit yang baik , penyediaan pakan yang berimbang. Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui bibit yang baik, penyediaan pakan yang berimbang. Menurut Akoso (1998) upaya pencegahan penyakit merupakan suatu tindakan untuk melindungi individu terhadap serangan penyakit adalah dengan mengadakan usaha-usaha pencegahn yang berupa vaksinasi terhadap ayam yang di perlihara (Chan dan Zamrowi, 1995). MATERI DAN METODEPraktek Kerja Lapangan dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 5 September 2014. Lokasi Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di PT. Charoen Pokpan Jaya FarmMateriMateri yang digunakan dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan adalah ayam pembibit broiler di unit breeding farm, divisi poultry breeding PT. Charoen Pokphand Jaya Farm dengan fokus pengamatan pencegahan penyakit yang meliputi vaksianasi dan pencegahan penyakit Metode

Metode yang digunakan dalam melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan adalah partisipasi aktif dengan melakukan kegiatan rutin dan melakukan pencatatan data di breeding PT. Charoen Pokphand Jaya Farm. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan karyawan maupun staf perusahaan berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya (Lampiran 1). Data Sekunder diperoleh dari catatan perusahaan dan monografi perusahaan. Data yang diperoleh kemudian diolah, dianalisis, secara deskriptif dan dibandingkan dengan pustaka, kemudian disusun menjadi sebuah laporan Praktek Kerja Lapangan.

V. JADWAL KEGIATANKegiatan JanuariFebruariMaretApril

3412341234123

Persiapan**

Pelaksanaan PKL****

Penyusunan Laporan******

Konsultasi*****

Ujian *

Keterangan :

1. Minggu I3. Minggu II2. Minggu III4. Minggu IVDAFTAR PUSTAKAAkoso, T.B 1998. Kesehatan Unggas. Penerbit kanisius, YogyakartaAnonimus. 2002. Standard Operational Procedur Poultry Production. CP. Group.Arifien, M. 2002. Rahasia Sukses Mememlihara Ayam Broiler di Daerah Tropis. Penebar Swadaya, JakartaChan, H. Dan Zamrowi, M. 1995. Pemeliharaan dan Cara Pembibitan Ayam Petelur. Edisi Refisi. Andes Utama, Jakarta.Departemen Pertanian Republik Indonesia (Deptan RI). 2008. Lampiran PeraturanMenteri Pertanian No.28/Permentan/OT.140/5/2008; Pedoman PenataanKompartemen dan Penataan Zona Usaha Perunggasan.Direktorat Jendral Peternakan. 1992. Buku Teknis Dan Pengembangan Peternakan Seri Ayam Ras. Departemen Pertanian. Jakarta.Jahja, J. 1995. Petunjuk Petunjuk Praktisi Beternak Ayam. Ayam Sehat Ayam Produktif. Edisi ke 23Murtidjo, B,A 1987. Pedoman Beternak Ayam Broiler. Kanisius. YogyakartaRahayu, I, T. Sudaryani, dan H. Santosa. 2011. Panduan Lengkap Ayam. Penebar Swadaya. Jakarta.Rasyaf, M. 2002. Beternak Ayam Petelur. Cetakan ke 16. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta

Wiharto. 1985. Petunjuk. Beternak Ayam. Penerbit Universitas Brawijaya, MalangLAMPIRANLampiran 1. Daftar Quesioner

1. Keadaan Umum Perusahaan

a. Tinjauan Perusahaan

Sejarah perusahaan

Nama perusahaan

Bentuk usaha

Tanggal berdiri

Pemilik perusahaan

Nomor surat izin berdiri

Kemungkinan perluasan usaha

Alasan pemilihan lokasi

b. Struktur Organisasi dan Job Descripton

Jumlah manager

Jumlah sepervisor

Jumlah karyawan

Karyawan harian

Karyawan tetap

Pendidikan tenaga kerja2. Keadaan Usaha Peternakan1. Perkandangan

Lay Out

Jenis kandang dan stuktur kandang

Ukuran kandang dan bangunan perkandangn lainnya

Kapasitas dan jumlah kandang

Jarak kandang dengan :

Tempat pembakaran ayam

Gudang pakan

Kandang karantina

Perkantoran

2. Sanitasi dan Vaksinasi Sanitasi

Program sanitasi yang dilakukan

Perlakuan sebelum memasuki area farm

Pembersihan kandang

Pembersihan peralatan kandang

Istirahat kandang

Sanitasi pekerja kandang

Sanitasi pengunjung Vaksinasi

Program vaksinasi yang dilakukan

Waktu pemberian vaksin

Jenis vaksin yang digunakan

Cara pemberian vaksin

Dosis pemberian vaksin

Peralatan vaksin yang digunakan

Pelaku vaksinasi

Umur ayam yang divaksin

Pengamantan setelah vaksinasi

Pemberian feed additif/suplemen Jenis feed suplemen

Dosis pemberian feed suplemen

Waktu pemberian feed suplemen

Lama pemberian feed suplemen

Recording

Sanitasi

Vaksinasi

Pemberian obat

Pemberian fedd suplemen Penyakit ayam

Jenis penyakit yang sering menyerang

Cara mendeteksi penyakit

Penyebab dan gejala penyakit

Tingkat kematian ayam Penanggulangan penyakit

Perlakuan terhadap ayam sakit dan bangkai ayam

Obat yang diberikan

Dosis obat yang diberikan

Harga obatMANAJEMEN PENCEGAHAN PENYAKIT PADA PEMBIBITAN AYAM PENDAGING PT. CHAROEN POKPAN JAYA

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Oleh

UKI DESTIAWAN23010111140222

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2014MANAJEMEN PENCEGAHAN PENYAKIT PADA PEMBIBITAN AYAM PENDAGING PT. CHAROEN POKPAN JAYA FARM, DESA JIRAPAN KECAMATAN MASARAN KAB SRAGEN JAWA TENGAHOleh:

UKI DESTIAWAN23010111140222Disetujui oleh:

Mengetahui,

Kepala Laboratorium Ilmu Ternak UnggasIr. Warsono Sarengat, MS.

NIP. 19540808 198001 1 001Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Sri Kismiati,MPNIP.

MANAJEMEN PENCEGAHAN PENYAKIT PADA AYAM PEMBIBIT PENDAGING DI PT. CHAROEN POKPAN JAYA FARM, DESA JIRAPAN KECAMATAN MASARAN KAB SRAGEN JAWA TENGAHMANAJEMEN PENCEGAHAN PENYAKIT PADA PEMBIBITAN AYAM PEDAGING PT CHAROEN POKPAN JAYA FARM SRAGEN JAWA TENGAHOleh:

UKI DESTIAWAN23010111140222Menyetujui,

Dosen Wali

Ir. Priyo Sambodho, M.Si.

NIP. 19540927 198103 1 005MANAJEMEN PENCEGAHAN PENYAKIT PADA PEMBIBITAN AYAM PEDAGING PT CHAROEN POKPAN JAYA FARM SRAGEN JAWA TENGAHDisusun oleh :UKI DESTIAWAN23010111140222Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Luthfi Djauhari Mahfudz, M.ScNIP. 19560101 198603 1 003Proposal ini telah dicatat

Di Program Studi S-1 Peternakan

No

Tanggal: ....................................................

: .....................................................

Mengetahui,

Ketua Program Studi

S-1 PeternakanDr. Ir. Hanny Indirat W, M.Sc.

NIP. 19590615 198703 2 006