Upload
dina-afilia
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 stabilisasi-neonatus (1)
1/12
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FK UNPAD/RSHS BANDUNG
Sari Kepustakaan
Divisi : Perinatologi
Pembimbing : Prof. Dr. H. Abdurachman S, dr. SpA(K)
Prof Dr H S!arif Hi"a!at Effen"i# "r SpA$K%
Aris Primadi, dr., SpA(K) ett! "uniati, dr., SpA(K), #Kes
$iva Aprilia K, dr., SpA, #Kes
%leh : #eisa Puspitasari
anggal : &uli '
STABILISASI NE&NATUS PAS'A TINDAKAN RESUSITASI LAHIR
PENDAHULUAN
Pada masa transisi dari *anin +e neonatus beberapa ba!i membutuh+an intervensi dan
resusitasi. Kira+ira - ba!i baru lahir memerlu+an bantuan untu+ memulai pernafasan saat
lahir dan +urang lebih - memerlu+an resusitasi !ang e+stensif (leng+ap) untu+
+elangsungan hidupn!a. Sebali+n!a se+itar - ba!i baru lahir mengalami transisi dari
+ehidupan intrauterin +e e+strauterin tanpa masalah./ 0all, d++.,1 men!ata+an bah2a dari
se+itar 343/ *uta +elahiran di dunia, diper+ira+an se+itar 54- +elahiran memerlu+an
intervensi saat lahir berupa stimulasi ta+til atau pembersihan *alan nafas, se+itar 34/-
memerlu+an lang+ah a2al dan bantuan ventilasi, dan se+itar - membutuh+an resusitasi
lan*ut berupa intubasi, +ompresi dada, dan obatobatan.
#enurut World Health Organization (0H%) asfi+sia perinatal merupa+an masalah
!ang men!ebab+an tinggin!a ting+at morbiditas dan mortalitas pada neonatus, diper+ira+an
insidensin!a se+itar 64 *uta +asus dari 3 *uta +elahiran. Ang+a +ematian ba!i di 7ndonesia
saat ini adalah sebesar 36 per +elahiran hidup, dengan sepertiga dari +ematian ba!i
ter*adi pada bulan pertama setelah +elahiran, dan 8- diantaran!a ter*adi pada minggu
pertama dengan pen!ebab utama +ematian diantaran!a adalah gangguan pernafasan a+ut dan
+ompli+asi perinatal. Dengan dila+u+ann!a resusitasi neonatus dan pera2atan pasca
resusitasi oleh do+ter dan tenaga +esehatan profesional diharap+an dapat membantu usaha
pencapaian tu*uan +eempat dari Millenium Development Goals '5, !aitu menurun+an
ang+a +ematian ana+.8
Dari suatu studi di S2edia !ang meneliti proses +elahiran selama periode / tahun,
terdapat seban!a+ 11 +asus neonatus !ang mengalami asfi+sia perinatal berat. Semua
neonatus tersebut (-) ditransfer +e 97;, seban!a+ 68 (38-) neonatus !ang lahir di
1
8/17/2019 stabilisasi-neonatus (1)
2/12
2
rumah sa+it tanpa fasilitas ventilator, ditransfer +e
8/17/2019 stabilisasi-neonatus (1)
3/12
3
Stabilisasi adalah mengidentifi+asi fa+torfa+tor, !ang apabila tida+ di+ore+si a+an
memperburu+ +eadaan dari neonatus pasca resusitasi. $a+torfa+tor !ang mempengaruhi
stabilisasi tersebut diantaran!a:
Pemeliharaan ventilasi dan o+sigenasi
Kore+si gangguan asam basa
#enangani +ebocoran udara di paru
Pemantauan +ardiovas+uler
Pemantauan suhu
Pemantauan metaboli+
Pemeri+saan dan +ore+si !ang tepat dari fa+torfa+tor !ang mempengaruhi stabilisasi
tersebut a+an mengurangi masalah !ang lebih serius selama proses transportasi.
PAT&FISI&L&GI
7nterupsi dari aliran darah plasenta saat persalinan, dapat mempengaruhi fungsi
serebral dan sistemi+, +hususn!a apabila ter*adi dalam *ang+a 2a+tu !ang lama. Hipo+sia
a+ut tersebut men!ebab+an ter*adin!a ensefalopati neonatal, biasan!a tida+ han!a melibat+an
+erusa+an ota+ tapi *uga organ lain, seperti gagal gin*al, *antung, hepar, +ompli+asi saluran
respiratori+, acute bowel injury, dan +elainan hematologis. %leh +arena itu, penanganan
pasca resusitasi harus terpusat pada penanganan disfungsi organ sistemi+ dan pencegahan
+erusa+an ota+ ber+elan*utan.''
Asfi+sia ter*adi apabila terdapat +egagalan pertu+aran gas di organ. erdapat lima hal
!ang men!ebab+an ter*adin!a asfi+sia pada saat persalinan:''
. 7nterupsi aliran darah umbili+us
'. Kegagalan pertu+aran darah melalui plasenta (misaln!a solutio plasenta)
3. Perfusi plasenta sisi maternal !ang inade+uat (misaln!a hipotensi maternal !ang
berat)
6. Kondisi *anin !ang tida+ dapat mentoleransi hipo+sia intermiten dan transien !ang
ter*adi pada persalinan normal (misaln!a pada *anin !ang anemia atau 7;@
8/17/2019 stabilisasi-neonatus (1)
4/12
4
te+anan darah, !ang men!ebab+an penurunan aliran darah +e ota+ dan organ sistemi+,
sehingga ter*adi cedera is+emi+.',','3
Pada ting+at seluler, +onse+uensi dari ter*adin!a penurunan aliran o+sigen adalah
ter*adin!a gli+olisis anaerob, penurunan sen!a2a fosfat !ang berenergi tinggi (misaln!a AP
dan fosfo+reatin), asidosis intraseluler, dan a+umulasi natrium dan +alsium di intraseluler.
Konse+uensi !ang +edua adalah terbentu+n!a radi+al bebas, pening+atan glutamat
e+straseluler, a+umulasi +alsium intraseluler, dan diprodu+sin!a nitrit o+sida, !ang
men!ebab+an +ematian mito+ondria sel (@ambar ). ',','3
Ga()ar * Mekanis(e se+u+er pa"a ,e"era otak aki)at -ipoksia.iske(ik
Sumber: Haider, '/'
LANGKAH.LANGKAH STABILISASI PAS'A RESUSITASI
Penanganan pasca resusitasi pada neonatus !ang mengalami asfi+sia perinatal sangat
+omple+s dan membutuh+an monitoring !ang +etat dan tinda+an antisipasi !ang cepat,
+arena ba!i berisi+o mengalami disfungsi multiorgan dan perubahan dalam +emampuan
mempertahan+an homeostasis fisiologis. Dete+si dan intervensi dini terhadap gangguan
fungsi organ sangat mempengaruhi +eluaran dan harus dila+u+an di ruang pera2atan intensif
untu+ mendapat+an pera2atan du+ungan, monitoring, dan evaluasi diagnosti+ !ang lebih
lan*ut.5,','6
Prinsip umum dari penanganan pasca resusitasi neonatus diantaran!a melan*ut+an
du+ungan +ardiorespiratori+, +ore+si hipogli+emia, asidosis metaboli+, abnormalitas
ele+trolit, serta penanganan hipotensi.','5 Dalam mela+sana+an stabilisasi pasca resusitasi
8/17/2019 stabilisasi-neonatus (1)
5/12
5
neonatus terdapat acuan dalam mela+u+an pemeri+saan dan stabilisasi, !aitu S..A.=.>.,
!ang terdiri dari:
S. SUGAR
Adalah lang+ah untu+ menstabil+an +adar gula darah neonatus. Hipogli+emia adalah
+eadaan dimana +adar glu+osa darah tida+ dapat mencu+upi +ebutuhan tubuh. Hipogli+emia
berhubungan dengan +eluaran neurologis !ang buru+. Percobaan pada he2an menun*u++an
bah2a +e*adian hipogli+emi+ !ang bersamaan dengan hipo+si+is+emi+ menun*u++an daerah
infar+ !ang lebih besar dan menun*u++an ang+a +eselamatan !ang lebih rendah. Pada
neonatus +adar glu+osa darah harus dipertahan+an pada +adar 5 mgBdl.'/,'1
=eberapa lang+ah !ang dapat dila+u+an untu+ stabilisasi gula darah neonatus adalah:5,'1,'8
. ida+ memberi+an ma+anan perenteral.
Keban!a+an neonatus !ang perlu ditransportasi terlalu sa+it untu+ mentoleransi ma+anan
peroral. Pada ba!i sa+it, sebai+n!a menunda pemberian ma+anan peroral +arena ba!i !ang
sa+it sering+ali mengalami distres pernafasan, sehingga mening+at+an risi+o ter*adin!a
aspirasi isi lambung +e paru. Selain itu +eti+a ba!i mengalami distres pernafasan mere+a
memili+i +oordinasi menghisap, menelan dan bernafas !ang buru+. Pada +eadaan tertentu,
misaln!a infe+si dapat memperlambat pengosongan isi lambung +arena ileus intestinal. 7si
gaster dapat mengalami reflu+s +e esofagus dan teraspirasi +e paru. Pada ba!i !ang
mengalami asfi+sia, +adar o+sigen dan te+anan darah !ang rendah, sehingga aliran darah
+e usus menurun sehingga mening+at+an risi+o ter*adin!a *e*as is+emi+.
'. #emberi+an glu+osa melalui *alur intravena.
#emberi+an +ebutuhan energi bagi ba!i !ang sa+it melalui cairan intravena !ang
mengandung glu+osa merupa+an +omponen penting dalam stabilisasi ba!i, +arena ota+
ba!i memerlu+an suplai glu+osa !ang cu+up untu+ berfungsi dengan normal. airan !ang
mengandung glu+osa harus segera diberi+an melalui *alur intravena +epada ba!i sa+it.
&alur intravena dapat diberi+an di tangan, +a+i atau +ulit +epala. Apabila *alur perifer sulit
didapat+an ma+a dapat diguna+an *alur vena umbili+al untu+ pemberian cairan dan obat
obatan.
3. =eberapa neonatus berisi+o tinggi mengalami hipogli+emia.
=a!i !ang berisi+o tinggi mengalami hipogli+emia diantaran!a adalah:
=a!i prematur (usia +ehamilan C31 minggu)
=a!i +ecil untu+ masa +ehamilan, berat badan lahir rendah, dan 7;@
8/17/2019 stabilisasi-neonatus (1)
6/12
6
=a!i !ang sa+it
=a!i dari ibu !ang mendapat obat hipogli+emi+ atau diinfus glu+osa saat persalinan.
Pemeri+saan gula darah diindi+asi+an dila+u+an saat usia 3 menit pada ba!i dengan
distres pernafasan, sepsis atau tida+ dapat minum. Kemudian pemeri+saan gula darah
dilan*ut+an tiap satu *am. Pada ba!i dengan fa+tor risi+o !ang asimtomati+ dan dapat minum,
pemeri+saan gula darah dila+u+an pada usia ' *am.5
anda ba!i mengalami hipogli+emia diantaran!a jitteriness, tremor, hipotermia, letargis,
lemas, hipotonia, apnea atau ta+ipnea, sianosis, malas menete+, muntah, menangis lemah atau
high pitched , +e*ang bah+an henti *antung.5,'1
T. TEMPERATURE
Hipotermia merupa+an +ondisi !ang dapat dicegah dan sangat mempengaruhi morbiditas
dan mortalitas, +hususn!a pada ba!i prematur. #a+a, usaha untu+ mempertahan+an suhu
normal ba!i dan pencegahan hipotermia selama stabilisasi sangatlah penting.'1,'
=a!i !ang berisi+o tinggi mengalami hipotermia adalah:'1
. =a!i prematur, berat badan rendah (+hususn!a berat badan +urang dari 5 gram).
'. =a!i +ecil untu+ masa +ehamilan
3. =a!i !ang mengalami resusitasi !ang lama
6. =a!i !ang sa+it berat dengan masalah infe+si, *antung, neurologis, endo+rin dan bedah.
5. =a!i !ang hipotoni+ a+ibat sedatif, analgesi+, atau anestesi.
Konsep utama dalam pencegahan hipotermi pada ba!i pasca resusitasi adalah sebagai
beri+ut: '1
. Pemeliharaan suhu badan normal harus diprioritas+an bai+ pada ba!i sa+it maupun sehat.
;ntu+ ba!i sehat dapat dila+u+an dengan mengguna+an selimut hangat, men*auh+an +ain
basah, meleta++an ana+ di dada ibu ( skin to skin contact ), mengguna+an topi dan pa+aian.
Pada ba!i sa+it biasan!a ba!i tida+ mengguna+an pa+aian dan dileta++an di atas radiant
warmer untu+ memudah+an observasi dan tinda+an. Selama resusitasi dan stabilisasi,
risi+o ter*adin!a stres dingin dan hipotermia sangat mening+at, sehingga usaha
pencegahan hipotermia harus diting+at+an.
'. =a!i prematur dan berat badan rendah sangat rentan mengalami hipotermia.
=a!i masih memili+i +esulitan dalam mengatur +eseimbangan antara produ+si dan
+ehilangan panas, terutama pada ba!i prematur dan ba!i +ecil masa +ehamilan. Hal ini
disebab+an +arena perbandingan antara luas permu+aan dan massa tubuh !ang lebih besar,
+ulit imatur !ang lebih tipis, dan lema+ co+lat !ang lebih sedi+it. #asalah ini lebih
8/17/2019 stabilisasi-neonatus (1)
7/12
7
berisi+o pada ba!i dengan berat C5 gram. Apabila +ehilangan panas tida+ dicegah,
ma+a suhu tubuh a+an menurun dengan sangat cepat.
3. =a!i !ang dila+u+an resusitasi lama berisi+o tinggi mengalami hipotermia.
Pada neonatus proses +ehilangan panas dapat melalui beberapa me+anisme, antara
lain:5,'1,',3
. Kondu+si
Kondu+si adalah proses +ehilangan panas melalui +onta+ benda padat. #isaln!a +onta+
antara tubuh ba!i dengan alas atau timbangan. ;ntu+ mengurangi risi+o +ehilangan panas
secara +ondu+si dapat dila+u+an dengan cara menghangat+an alatalat !ang a+an
bersentuhan dengan ba!i, misaln!a alas, stetos+op, handu+, tangan pemeri+sa.
'. Konve+si
Konve+si adalah proses +ehilangan panas melalui +onta+ dengan aliran udara, misaln!a
aliran udara dari *endela, pintu, +ipas angin, A. ;ntu+ mengurangi +ehilangan panas
secara +onve+si dapat dila+u+an dengan cara menai++an suhu ruangan men*adi '5'8
(re+omendasi 0H%), melapisi tubuh ba!i prematur (berat C5 gram) dengan plasti+
polietilen dari dagu hingga +a+i, serta mentransfer ba!i dengan mengguna+an in+ubator
tertutup !ang telah dihangat+an terlebih dahulu.
3. vaporasi
vaporasi adalah proses +ehilangan panas melalui penguapan. Standar internasional
mere+omendasi+an untu+ segera mengering+an ba!i dengan handu+ hangat setelah lahir
untu+ mengurangi +ehilangan panas secara evaporasi, lapisi permu+aan tubuh ba!i
prematur dengan plasti+ polietilen untu+ mencegah +ehilangan panas secara evaporasi dan
+onve+si, hangat+an suhu ruangan dan +urangi adan!a turbulensi udara !ang mele2ati
ba!i.
6.
8/17/2019 stabilisasi-neonatus (1)
8/12
8
Pada ba!i !ang mengalami hipotermia, ba!i harus dihangat+an sambil memonitor +etat
tanda vital, +esadaran, dan status asam basa. Kecepatan dalam menghangat+an suhu tubuh
harus diatur sesuai dengan stabilitas dan toleransi ba!i.'1
A. AIRWAY
Sebagian besar masalah neonatus !ang ditransfer dari 97; adalah distres pernafasan.
Pada +eadaan tertentu, gagal nafas dapat dicegah dengan memberi+an du+ungan respiratori+
sesuai dengan +ebutuhan ba!i, misaln!a pemberian o+sigen melalui nasal +anul, ventilasi
te+anan positif, intubasi endotra+eal, sampai bantuan ventilator.'1
valuasi +ondisi ba!i sesering mung+in dan catat hasil observasi. Pada beberapa +eadaan
membutuh+an penilaian ulang tiap beberapa menit, sedang+an pada +eadaan !ang lebih
ringan dapat dinilai ulang tiap 43 *am. Hal !ang harus dievaluasi dan dicatat:5,'1
. >a*u nafas
9ilai normal la*u nafas neonatus adalah 64/ +aliBmenit. >a*u nafas / +aliBmenit
(ta+ipnea) dapat disebab+an +arena berbagai hal, dapat berhubungan dengan +elainan di
saluran respiratori+ atau dari tempat lain. >a*u nafas C6 +aliBmenit dapat menanda+an
bah2a ba!i mulai +elelahan, atau se+under +arena cedera ota+ (hipo+si+ is+emi+
ensefalopati, edema ota+ atau perdarahan intra+ranial), obatobatan (opioid), atau s!o+.
'. ;saha nafas
Selain ta+ipnea, tanda distres pernafasan lain diantaran!a:
a.
8/17/2019 stabilisasi-neonatus (1)
9/12
9
Dalam menentu+an dera*at distres pernafasan, penting untu+ menilai la*u pernafasan,
usaha nafas, +ebutuhan o+sigen, saturasi o+sigen, rontgen dada dan analisis gas darah.
=eri+ut merupa+an penilaian dera*at distres pernafasan pada neonatus: '1
a.
8/17/2019 stabilisasi-neonatus (1)
10/12
10
6. 0arna
Kulit ba!i tampa+ sianosis atau pucat. %+sigenasi dan saturasi harus dievaluasi secara
ber+ala. Pemeri+saan gas darah *uga dapat dila+u+an untu+ mengetahui adan!a asidosis
respiratori+ atau metaboli+.
5. $re+uensi *antung
$re+uensi *antung normal adalah '4/ +aliBmenit, namun dapat bervariasi se+itar 84
' +aliBmenit tergantung dari a+tivitas ba!i. Pada +eadaan s!o+, den!ut *antung dapat
berupa bradi+ardia (C +aliBmenit) !ang disertai dengan adan!a tanda perfusi !ang
buru+, atau ta+i+ardia (8 +aliBmenit).
/. &antung
valuasi adan!a murmur dan pembesaran *antung pada rontgen dada.
1. e+anan darah
e+anan darah saat s!o+ dapat normal atau hipotensi. Hipotensi merupa+an tanda
tera+hir dari de+ompensasi *antung. Hal lain !ang harus dievaluasi adalah te+anan nadi.
9ilai normal te+anan nadi pada ba!i cu+up bulan adalah '543 mmHg, sedang+an pada
ba!i +urang bulan nilai normaln!a adalah 54'5 mmHg. e+anan nadi !ang sempit
menun*u++an vaso+onstri+si, gagal *antung atau curah *antung !ang rendah. Sedang+an
te+anan nadi !ang lebar dapat ter*adi pada du+tus arteriosus persisten atau malformasi
arterivena.'1
L. Laboratory studies
Pemantauan ele+trolit dire+omendasi+an pada neonatus !ang mengalami +e*ang atau usia
'6 *am dan dalam +eadaan tida+ bugar. le+trolit !ang harus diperi+sa adalah +adar
natrium, +alium dan +alsium. Selain itu perlu dila+u+an *uga pemeri+saan tanda infe+si,
+arena sistem imun neonatus masih imatur dan berisi+o tinggi untu+ mengalami infe+si.
anda +linis sepsis diantaran!a distres pernafasan, perfusi +ulit !ang abnormal, suhu !ang
tida+ stabil, den!ut *antung dan te+anan darah !ang abnormal, serta intolerasi terhadap
minum. Apabila dicurigai adan!a sepsis berdasar+an +linis dan ri2a!at maternal, harus
dila+u+an pemeri+saan +ultur darah dan darah leng+ap bila memung+in+an. Pemberian
antibioti+ intravena tida+ boleh ditunda apabila pemeri+saan +ultur darah tida+ dapat
dila+u+an. Pada ba!i !ang sa+it berat atau pada saat sebelum transportasi, antibioti+ harus
diberi+an sampai +emung+inan infe+si sudah tersing+ir+an.,'1,'8,36
Pemeri+saan laboratorium !ang dila+u+an: '1
8/17/2019 stabilisasi-neonatus (1)
11/12
11
. Sebelum transportasi
Pemeri+saan beri+ut (6=) harus dila+u+an sebelum dila+u+an transportasi:
"lood count (pemeri+saan darah rutin)
"lood culture (+ultur darah)
"lood glucose (+adar glu+osa darah)
"lood gas (analisis gas darah)
'. Setelah transportasi
Pemeri+saan laboratorium setelah transportasi tergantung dari ri2a!at, fa+tor risi+o, dan
ge*ala +linis dari ba!i. Pemeri+saan !ang dapat dila+u+an diantaran!a pemeri+saan C#
reactive protein (
8/17/2019 stabilisasi-neonatus (1)
12/12
12
ahapantahapan tersebut penting untu+ di+etahui agar dapat lebih mengerti mengenai
+ondisi mere+a dan dapat memberi+an du+ungan emosi, serta mena2ar+an bantuan untu+
membantu +eluarga mele2ati masa +ritisn!a. Keluarga sedapat mung+in memperoleh
informasi secara +ontin!u mengenai per+embangan +eadaan ana+n!a. Konta+ sedini
mung+in antara orang tua dengan ana+n!a sangatlah penting.'1,36
Du+ungan emosi !ang diberi+an +epada +eluarga dapat diberi+an sebelum, pada saat
bah+an sesudah ba!i ditransfer +e tempat !ang lebih intensif. Setelah ba!i dila+u+an
resusitasi dan a+an ditransfer +e tempat !ang lebih intensif, orang tua ba!i harus
diperboleh+an untu+ melihat dan men!entuh ba!i mere+a dahulu. Apabila tida+
memung+in+an, ma+a sebelum dipindah+an, ba!i disinggah+an terlebih dahulu +e +amar ibu
untu+ mempertemu+an mere+a secara sing+at. Sebai+n!a +eluarga diperboleh+an untu+
memotret atau mere+am ba!i. Hal ini dapat membantu menenang+an ibu !ang a+an berpisah
dengan ba!in!a.'1
Pada saat a+an ditransfer, orang tua harus mendapat+an pen*elasan +embali mengenai
+ondisi ana+ mere+a. Pen*elasan harus sing+at dan mudah dimengerti agar orang tua dapat
mengerti. %rang tua *uga harus diberi+an +esempatan untu+ bertan!a apabila terdapat hal
!ang tida+ dimengerti. Pen*elasan mengenai +ondisi ana+ pertama +ali harus diberi+an
+epada orang tua ba!i, tida+ diper+enan+an untu+ memberitahu+an mengenai +ondisi ana+
+epada orang lain, tanpa sei*in orang tua. Setelah ba!i ditransfer +e ruang intensif, orang tua
tetap harus mendapat+an du+ungan. Salah satun!a adalah dengan cara membiar+an orang tua
menengo+ ba!in!a serta membiar+an mere+a mengetahui dan memantau terus +ondisi
ba!in!a.'1
RANGKUMAN
Penanganan pasca resusitasi lahir !ang ade+uat sangat penting untu+ dila+u+an +arena
dete+si dan intervensi dini terhadap gangguan fungsi organ !ang dia+ibat+an oleh proses
asfi+sia a+an sangat mempengaruhi +eluaran dan harus dila+u+an di ruang pera2atan intensif
agar dapat dila+u+an monitoring !ang +etat dan evaluasi diagnosti+ lebih lan*ut.
Prinsip umum dari penanganan pasca resusitasi neonatus diantaran!a adalah pemantauan
gula darah ( sugar ), suhu (temperature), *alan nafas (airway), te+anan darah (blood pressure),
pemeri+saan laboratorium (laboratories) dan du+ungan emosional +epada +eluarga
(emotional support ).