16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnyaa perkembangann saat ini, informasi yang didapat dari konsumenn semakin banyak dan dapat juga mempengaruhi pola konsumsi di kalangan masyarakat. Labelisasi i halall merupakann sebuah informasi yangg ditujukan untuk konsumen tentang produkk tersebut. Informasi yangg diberikan terkait dengan bahan-bahan yang digunakan, benar-benar halal dan di dalamnya tidak mengandumg unsur yang diharamkan sehingga peroduk tersebut aman untuk dikonsumsi. Dengan adanya pemahaman yang berkaitan dengan konsumen muslim. dapat lebih selektif dalam memilih produk yang akan dikonsumsi. 1 Konsumsi merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang ada di dalam kehidupan manusia. Konsumsi adalah perilaku individu yang menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kelangsungan hidupnya. Salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi adalah kebutuhan primer berupa pangan. Adanya kebutuhan tersebut maka setiap individu berusaha untuk memperoleh agar mencapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Produk yang ditawarkan 1 Tengku Putri Lindung Bulann & Muhammad Rizal, Pengaruh. Labelisasi Halal. Terhadap Keputusan Pembelian Sosis di Kuala Simpan Kabupaten Aceh Tamiang, Jurnal Manajemen dan Keuangan Vol.5 No.1, Mei 2016

BAB I - Universitas Muhammadiyah Malang

Embed Size (px)

Citation preview

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesatnyaa perkembangann saat ini, informasi yang didapat dari

konsumenn semakin banyak dan dapat juga mempengaruhi pola konsumsi di

kalangan masyarakat. Labelisasii halall merupakann sebuah informasi yangg

ditujukan untuk konsumen tentang produkk tersebut. Informasi yangg

diberikan terkait dengan bahan-bahan yang digunakan, benar-benar halal dan

di dalamnya tidak mengandumg unsur yang diharamkan sehingga peroduk

tersebut aman untuk dikonsumsi. Dengan adanya pemahaman yang berkaitan

dengan konsumen muslim. dapat lebih selektif dalam memilih produk yang

akan dikonsumsi.1

Konsumsi merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang ada di dalam

kehidupan manusia. Konsumsi adalah perilaku individu yang menggunakan

barang atau jasa untuk memenuhi kelangsungan hidupnya. Salah satu

kebutuhan yang harus terpenuhi adalah kebutuhan primer berupa pangan.

Adanya kebutuhan tersebut maka setiap individu berusaha untuk memperoleh

agar mencapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Produk yang ditawarkan

1 Tengku Putri Lindung Bulann & Muhammad Rizal, Pengaruh. Labelisasi Halal. Terhadap Keputusan

Pembelian Sosis di Kuala Simpan Kabupaten Aceh Tamiang, Jurnal Manajemen dan Keuangan Vol.5

No.1, Mei 2016

2

pada dasarnya adalah memiliki tujuan untuk pemenuhan akan kebutuhan

konsumen. Tujuan akan pembelian tersebut yaitu untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan serta memanfaatkan barang tersebut.

Kebutuhann dani keinginan konsumen dapatt terpenuhin melaluii

adanya penawarani pasara (market offering) yaituo suatui kombinasii produkw

jasaa, informasio atauu pengalamann yangi ditawarkan ke pasaro untukk

memuaskann suatuu kebutuhani atauu keinginan. Penawarann pasarm, tidakk

terbatass padaa produkl fisikk. Penawarann pasarr jugaa meliputii penawarann

jasaa, aktivitass, atau keuntungann untukk dijuali yanga pada intinyaa tidakk

berwujudd dani tidakk menghasilkana kepemilikane apapunn.2

James Fo. Angel et al (1968:8) berpendapatt bahwaa : “Consumerr

behaviorr iss definedd as thee acts of individuals directly involved in obtaining

and using economics good service including the decision process that precede

and determine these acts.” (perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan-

tindakan tindakan, individu yang secaraa langsungg terlibat dalam usaha

memperoleh daan menggunakann barang-barang jasas ekonomiss termasuk

proses pengambilan keputusan yang mendahuluii dan menentukan tindakan-

tindakann tersebutt.3

Keputusan membeli saat ini mengalami persaingan yang sangat padat

dan lingkungan pasar saat ini banyak menghasilkan produk. Mayoritas bangsa

Indonesia yang dimana memeluk agama Islam, dan mereka juga harus terhindar

2 Philip Kotler, Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta:2008) 3 Amirullah, Perilaku Konsumen (Jakarta;2002), 2

3

dari makanan yang haram. Barang yang dikonsumsi haruslah sudah terjamin

kehalalannya. Setiap konsumen memberikan persepsi yang berbeda terhadap

barang yang dikonsumsi ada yang memberikan persepsi positif ada juga yang

memberikan persepsi negatif.4

Sebuah perusahaan memiliki tanggung jawab atas permasalahan

merebut pangsa pasar kosumen tersebut. Jika suatu perusahaan tersebut hanya

mementingkan orientasi pasar dan melupakan ketentuan yang ada di tengah-

tengah masyarakat maka produksi yang dilakukan tidak dapat dipertanggung

jawabkan. Tidak semua konsumen mengetahui tentang kehalalan suatu produk

yang beredar dipasaran. Umat islam mengehendaki agar makanan yang

dikonsumsi secara masal haruslah terjamin kehalalannya.5

Meningkatnya produksi makanan maupun minuman di dunia industri

menjadi banyak bermunculan produsen-produsen baru bergerak dibidang ini

sehingga secara tidak langsung akan menimbulkan produk baru di masyarakat.

Banyaknya persaingan yang terjadi dan bermunculan maka akan menyebabkan

persaingan dalam memasarkan produk yang sama.6

Respon psikologis individual memiliki hubungan dengan desain

kemasan produk. Menurut Gobe (2003:207) kemasan adalah iklan lima detik.

Familiaritas dalam produk harus dapat menarik kemasan pada konsumen. Oleh

4 Hairul Umam, Pengaruh Persepsi Halal Terhadap Keputusan Peembelian Pop-Mie, (Universitas Muhammadiyah Malang:2015) 5 Ibid, 6 Ahmad Riza Raziqi, Hubungan Antara Persepsi Tentang Desain Kemasan Produk Dengan Intensi

Membeli, (Universitas Muhammadiyah Malang :2011)

4

sebab itu penting dalam produk memiliki desain kemasan. Desain kemasan

sangat penting bagi suatu produk. Ketertarikatan seorang konsumen terdapat

pada kemasan suatu produk yang tidak bersifat asal-asalan agar produk tersebut

selalu diminati oleh konsumen.

Loyalitas konsumen merupakan tiket menuju sukses semua bisnis.

Strategi pemasaran yang sukses didukung oleh customer oriented bisnis yang

akan menghasilkan konsumen konsumen yang loyal. Dimana kepuasan

merupakan syarat utama bagi loyalitas pelanggan. Perilaku konsumen (consumer

behavior) memberikann pengetahuann tentangg apaa yangg menjadii

kebutuhann dasarr konsumenn, mengapaa merekaa membelii, dimana

konsumenn itu sukaa berbelanja, siapa yang berperan dalamm pembeliann, dan

faktorn apan sajaa yang mempengaruhii konsumenn untukk membelii suatuu

barangn.7

Studii mengenaii perilakuu konsumenn, dipusatkann padaa pengertiani

bagaimanaa individuu mengambiln keputusann untukk membelanjakann

sejumlahh sumbern daya yang tersedia (uang,waktu, dan usaha). Banyak faktor

yang mempengaruhi keputusan membeli. David L. Loudon dan Albert J Bitta

mengungkapkan bahwa “three classes of variabels are involved in

understanding consumer behavior; stimulis;response, and intervening

variabels” bahwa adaa tigaa variabela utama yangn perluu dikajii dalamm

perilakuu konsumenn. Variabeln ini beradaa pada variabeln stimuluss dan

7 Amirullah, Perilakuu Konsumen, (Jakarta:2002), 1

5

variabel respons. Konsumenn bisa saja tidak mengikuti pengaruh dari variabel

stimulus jika konsumenn memilikii persepsii dan sikap yangg kuat tehadap

barangg dan jasaa yangg ditawarkann.

Proses pemilihan produk memiliki parameter utama yaitu sebuah

kehalalan. Adanya ketentuan ini membuat pihak produsen memiliki keterbatasan

pemasaran pada produk-produk yang akan dikonsumsi oleh umat muslim.

sebagai umat muslim juga memiliki kewajiban untuk memastikan makanan yang

akan dikonsumsi. Label halal yang tercantum dalam setiap kemasan produk

merupakan salah satu cara untuk mempermudah makanan yang dikonsumsi

sudah terjamin kehalalannya. Hal yang sangat penting untuk diperhatikan ialah

sebuah label dalam suatu produk.

Ice cream merupakan salah satu makanan yang berupa es yang

mempunyai rasa dan berbahan baku utama berupa susu. Peminat ice cream tidak

hanya anak-anak tetapi juga lelaki maupun perempuan. Harganya bervariasi

mulai dari yang termurah hingga termahal sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan. Berbagai varian ice cream juga tersedia dipasaran membuktikan

bahwa peminat ice cream cukup banyak. Ice cream yang terkenal saat ini yaitu

Ice cream Magnum.

Di Indonesia sendiri ice cream Magnum sudah ada sejak tahun 1994 dan

merupakan varian dari produk Wall’s. 8 Beberapa waktu lalu PT. Uniliver juga

8 Prima Meridianti, Hubungan Citra Merek Produk Terhadap Minat Beli Konsume, (Universitas

Muhamadiyah Malang: 2012)

6

memproduksi ice cream untuk anak-anak yang bernama Paddle Pop dan sangat

digemari sampai sekarang.

Wall’s magnum merupakan salah satu merek ice cream brand Unilever.

Fenomena yang membawa untuk pasar es krim dewasa dan sekarang hadir

dengan varian menawarkan pengalaman bagi penikmat es krim tersebut. Harga

yang tidak terlalu mahal sehingga mudah dijangkau untuk berbagai kalangan

yang ingin menikmati ice cream Magnum tersebut. Beberapa varian rasa yang

tersedia dalam ice cream Magnum adalah Magnum classic, Magnum almond,

Magnum white almond, dan Magnum red velvet.

Popularitas ice cream Magnum sebagai produk unggulan dirasakan pada

awal tahun 2011. Salah satu ice cream dari brand ternama ini tengah tersandung

isu. Adanya isu terkait minyak babi pada ice cream Magnum membuat

masyarakat menjadi resah seiring dengan kemunculan Magnum itu sendiri. Kode

E427 tersebut adalah untuk menandai klasifikasi bahan pangan.

Kode E427 menurut Hakim pada produk Magnum adalah sebagai

pengemulsi (zat yang memungkinkan tercampurnya bahan-bahan secara

merata).9 Tetapi bahan yang digunakan tidak berasal dari minyak babi melainkan

terdiri dari lemak tumbuhan dan LPPOM MUI memberikan label halal pada ice

cream Magnum. Hingga kini tidak ditemukan adanya unsur minyak babi terkait

dengan kasus ice cream Magnum yang sempat beredar.10

9 Ir. Lukmanul Hakim, M.Si Direktur LPPOM MUI. https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/3881542/cek-fakta-hoaks-es-krim-magnum-mengandung-lemak-babi diakses tanggal 8 oktober 2019 pukul 09.00 10 Ibid, hal 8

7

Tujuan akhir dalam sebuah perusahaan yakni memiliki pelanggan yang

loyal. Jangka panjang dalam perusahaan dapat menjamin sebuah keloyalitasan

seorang pelanggan. Keloyalitasan juga dapat diartikan sebagai kesetiaan individu

kepada suatu hal. Kewajiban utama produsen untuk mendapatkan pelanggan baru

adalah mempertahankan keloyalitasan. Terciptanya loyalias melalui kepuasan

pelanggan atas produk yang digunakan yang dimana konsumen merasa

keinginannya terpenuhi sehingga tertuju pada loyalitas (Andreas 2016)

Pemberian label halal terhadap makanan ice cream yang diisukan

mengandung minyak babi ternyata tidaklah benar. Sehingga penulis mengambil

dengan judul “Label Halal dan Keputusan Pembelian Ice Cream Magnum di

Kalangan Mahasiswa”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pengambilan keputusan membeli ice cream magnum di

kalangan mahasiswa ?

2. Mengapa label halal mengundang minat membeli produk ice cream

magnum di kalangan mahasiswa ?

C. Tujuan Penelitian

1. Agar mengerti proses pengambilan keputusan membeli ice cream magnum

di kalangan mahasiswa

2. Agar mengetahui tujuan label halal mengundang minat membeli produk ice

cream magnum di kalangan mahasiswa

8

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik yang bersifat

teoritis maupun praktis.

1. Secara teoritis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi mahasiswa dan memberikan manfaaat untuk peneliti

selanjutnya dalam penelitian yang akan di ajukan

2. Secara praktis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk

konsumen terkait kepuasan untuk membeli produk yang telah berlabel

halal dan juga untuk perusahaan agar terus meningkatkan kualitas

pelayanan produknya.

E. Definisi Istilah

Merupakan penjelasan makna atau konsep yang terdspat dalam judul penelitian.

Definisi istilah dipergunakan untuk menerangkan terkait konsep-konsep atau

istilah yang ada pada judul penelitian maupun rumusan masalah.

1. Label halal. Label halal adalah label yang bertujuan memberikan informasi

kepada para kkonsumen produkk yangg berlabell tersebutt, bahwasanya

produkk yang digunakan adalah produk halal dan tidak terdapat kandungan

haram di dalamnya sehingga produk tersebut aman untuk dikonsumsi oleh

konsumen. Label halal yang terdapat pada produk kemasan di Indonesia

9

yakni sebuah logo yang terdiri dari huruf berbahasa arab dan membentuk

kata halal didalamnya.11

2. Keputusan Pembelian. Keputusan pembelian merupakan tahap evaluasi

konsumen membentuk prefensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan.

Konsumen juga mungkin membentuk niat membeli produk yang paling

disukai. Dalam keputusan membeli barang konsumen seringkali ada lebih

dari dua pihak atau lebih.12

F. Penelitian Terdahulu

Tabel 1.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Tahun Judul Kesimpulan

1 Dian

Indriyani

2015 Korelasi Antara

Citra Produk

Dengan Minat Beli

Konsumen

Perusahaan yang

memiliki produk

dengan citra dan

kualitas yang baik

akan disikapi baik

oleh konsumen dan

nantinya bisa

menimbulkan minat

11 Tengku Putri Lindung Bulan dan Muhammad Rizal. 2016. Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembeian Sosis di Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang. Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol. 5. No. 1. Hal 430 12 Ibid, 432

10

membeli. Jika

produk perusahaan

tersebut telah

dikenal oleh

masyarakat maka

akan menimbulkan

peningkatan

pembelian terhadap

produk tersebut.

2. Tri Widodo 2015 Pengaruh

Labelisasi Halal

dan Harga

Terhadap

Keputusan

Pembelian

Konsumen pada

produk Indomie

Labelisasi halal

merupakan faktor

yang penting

mempengaruhi

keputusan

pembelian.

Halal/tidak

merupakan hal yang

sangat penting dan

mendasar.konsumen

cenderung memilih

produk yang telah

dinyatakan halal.

11

3. Meika

Wahyuni

2015 Persepsi Konsumen

Muslim Terhadap

Sertifikat Halal

(Studi Kasus pada

PT. Rocket

Chicken Indonesia

Cabang Boja

Kendal)

Ada beberapa

konsumen yang

memiliki persepsi

bahwa sertifikat

halal itu penting

tetapi ada juga yang

belum mengetahui

maksud dari

sertifikat halal.

4 Saniatun

Hasanah

2017 Faktor-faktor yang

mempengaruhi

minat beli produk

makanan olahan

halal pada makanan

Kesadaran halal,

kesehatan dan

persepsi nilai

menunjukkan

pengaruh yang dan

positif terhadap

minat beli. Hal ini

menunjukkan

semakin tingginya

kesadaran

konsumen akan

kehalalan produk,

kesehatan dan nilai

12

yang dipersepsikan

semakin mendorong

minat konsumen

untuk membeli

produk makanan

halal.

5. Nasrullah

Juhdy

2018 Persepsi Label

Halal pada

Mahasiswa

Ekonomi Syariah

UMM

Pemahaman yang

semakin baik

tentang agama

masyarakat semakin

sadar terkait dengan

pentingnya

makanan halal

sehingga konsumsi

lebih selektif dalam

memilih produk

yang akan

dikonsumsi.

Adanya hal terseut

membuat pihak

produsen menyadari

produk makanan

13

tersebut haruslah

olahan yang halal

dan thoyyib.

6. Wildan

Aminatus

Sholikah

2018 Pengaruh Orientasi

Religus Terhadap

Intensi Membeli

Makanan Halal

pada Mahasiswa

UMM

Religious memiliki

komponen peran

yang sangat penting

terhadap kehidupan

orang yang

beragama dan

pemahaman

seseorang mengenai

pengetahuan dan

keyakinan

mengenai agama

tersebut.

7. Nita

Imiyatul

Lailiyah

2018 Pengaruh Kualitas

Produk dan Iklan

Tehadap Citra

Merek Teh Pucuk

Harum

Indonesia

merupakan salah

satu penghasil teh

terbaik di dunia.

Hal ini membuat

produsen

menawarkan dalam

14

proses

menyeduhnya. teh

instan dalam

kemasan seehingga

lebih memudahkan

konsumen dan

banyak kemasan

tersedia sesuai

dengan permintaan

konsumen.

8. Muhammad

Rafi Siregar

dan Azhar

Alam

2018 Label Halal pada

Produk Makanan

Oleh MUI dan

Keputusan

Pembelian

Mahasiswa

Fakultas Ekonomi

dan Bisnis

Universitas

Muhammadiyah

Surakarta.

Mengkonsumsi

produk halal,

terutama makanan

halal adalah

persyaratan yang di

tetapkan dalam

syariat islam seperti

yang ditegaskan

dalam Al-Qur’an.

Atas dasar itu

muslim searah

dengann ajarann

15

Islam,

mensyariatkan

bahwa kemasan

yangg akann

dikonsumsii.

Berdasarkan penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa

perbedaan antara peneliti terdahulu dengan sekarang. Dari setiap peneliti dalam hasil

penelitiannya terkait minat minat membeli konsumen dan tergantung dari objek yang

diteliti.

Hasil kesimpulan penelitian Nasrullah Juhdy yang berjudul Persepsi Halal pada

Mahasiswa Ekonomi Syariah dapat disimpukan bahwa pemahaman yang semakin baik

tentang agama masyarakat semakin sadar terkait dengan pentingnya makanan halal

sehingga konsumen lebih selektif dalam memilih produk yang akan dikonsumsi.

Terdapat perbedaan kesimpulan dari penelitian Tri Widodo berjudul Pengaruh

Labelisasi Halal dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk

Indomie yang menyimpulkan bahwa labelasasi halal merupakan faktor yang penting

untuk mempengaruhi keputusan pembelian produk tersebut.

Jika dilihat dari kesimpulan dari peneliti diatas terdapat perbedaan anatara

peneliti yang akan dilakukan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan diatas,

yaitu penelitian-penelitian diatas membahas tentang Persepsi Halal dan Keputusan

16

Pembelian semenatara untuk objek yang digunakan peneliti yaitu menggunakan produk

Ice Cream Magnum.