Upload
khangminh22
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IBAB I
PENDAHULUANPENDAHULUAN
A.A. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Ditinjau dari klasifikasi tumbuhan penghasil kayu, sebagian dari produkDitinjau dari klasifikasi tumbuhan penghasil kayu, sebagian dari produk
rotan ini sebenarnya termasuk karotan ini sebenarnya termasuk kayu. Namun demikian karena dominasinya berasalyu. Namun demikian karena dominasinya berasal
dari kelompok tumbuhan monokotil, maka tidak relevan untuk dimasukkan dalamdari kelompok tumbuhan monokotil, maka tidak relevan untuk dimasukkan dalam
kelompok kayu yang senyatanya memang berasal dari tumbuhan dikotil dankelompok kayu yang senyatanya memang berasal dari tumbuhan dikotil dan
konifer.konifer.
Selanjutnya di dalam perdagangan hasil hutan, produk yang berasal dariSelanjutnya di dalam perdagangan hasil hutan, produk yang berasal dari
tumbuhan berkekuatan ini disebut dengan Hasil Hutan Ikutan, misalnya: rotan,tumbuhan berkekuatan ini disebut dengan Hasil Hutan Ikutan, misalnya: rotan,
bambu, kelapa/kelapa s bambu, kelapa/kelapa sawit, sagu, awit, sagu, nipah dan sebanipah dan sebagainya. Dasar gainya. Dasar dipakainya istilahdipakainya istilah
produk tumbuhan produk tumbuhan berkekuatan dititberkekuatan dititikberatkan pada ikberatkan pada pemanfaatan pemanfaatan kekuatan kekuatan batangbatang
tumbuhan ini dan tidak dari produk-produk lainnya yang mungkin juga dapattumbuhan ini dan tidak dari produk-produk lainnya yang mungkin juga dapat
dihasilkan seperti buah, daun, tepung, dan sebagainya. Dari batang tumbuhan inidihasilkan seperti buah, daun, tepung, dan sebagainya. Dari batang tumbuhan ini
dapat dihasilkan macam-macam produk panel-panel, meubel dan kerajinan.dapat dihasilkan macam-macam produk panel-panel, meubel dan kerajinan.
Dari kelompok Hasil Hutan Non Kayu produk berkekuatan ini akanDari kelompok Hasil Hutan Non Kayu produk berkekuatan ini akan
diberikan contoh diberikan contoh produk yang potensial produk yang potensial dan bernilai dan bernilai yaitu rotan. yaitu rotan. Rotan Rotan adalahadalah
sekelompok sekelompok palma palma dari puak (dari puak (tribustribus) Calameae yang memiliki habitus) Calameae yang memiliki habitus memanjat, memanjat,
terutamaterutama CalamusCalamus,, Daemonorops Daemonorops,, dan dan OncocalamusOncocalamus..
Rotan Rotan tumbuh liar di dtumbuh liar di dalam hutan atau ada yalam hutan atau ada yang sengaja ditanam. Rotanang sengaja ditanam. Rotan
dapat dipanen setiap saat, dengan memperhatikan bagian bawah batangnya tidakdapat dipanen setiap saat, dengan memperhatikan bagian bawah batangnya tidak
tertutup oleh kelopak, daun sudah mengering, duri dan kelopak daun sudahtertutup oleh kelopak, daun sudah mengering, duri dan kelopak daun sudah
rontok. Panen rotan yang tidak benar menghasilkan limbah yang besar. Rata-ratarontok. Panen rotan yang tidak benar menghasilkan limbah yang besar. Rata-rata
limbah pemanenan limbah pemanenan rotan rotan secara tradisional di Isecara tradisional di Indonesia sebesar 12,6-28ndonesia sebesar 12,6-28,5%, dan,5%, dan
dengan menggunakan alat bantu tirfor dan lir sebesar 4,1-11,1%, sedangkandengan menggunakan alat bantu tirfor dan lir sebesar 4,1-11,1%, sedangkan
besarnya limbah yang dihasilkan selama pengangk besarnya limbah yang dihasilkan selama pengangkutan berkisar antara 5-10%,utan berkisar antara 5-10%,
Indonesia adalah Negara penghasil rotan terbesar di dunia. Luas hutanIndonesia adalah Negara penghasil rotan terbesar di dunia. Luas hutan
rotan di Indonesia sebesar 13,20 juta hektar tergolong kedalam 8 marga dan 306rotan di Indonesia sebesar 13,20 juta hektar tergolong kedalam 8 marga dan 306
jenis jenis daripadanya daripadanya 51 51 jenis jenis yang yang sudah sudah dimanfaatkan. dimanfaatkan. Jenis Jenis yang yang memiliki memiliki hargaharga
yang tinggi adalahyang tinggi adalah CalamusCalamus dan dan Daemonorops Daemonorops, yang terdapat juga di Maluku., yang terdapat juga di Maluku.
B.B. Rumusan MasalahRumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu :Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu :
1.1. Apa yang dimaksud sebagai rotan?Apa yang dimaksud sebagai rotan?
2.2. Bagaimana bentuk dan cirri-ciri rotan ?Bagaimana bentuk dan cirri-ciri rotan ?
3.3. Apa saja jenis rotan ?Apa saja jenis rotan ?
4.4. Bagaimana sifat dasar dan struktur bahan rotan ?Bagaimana sifat dasar dan struktur bahan rotan ?
5.5. Apa saja pemanfaatan rotan ?Apa saja pemanfaatan rotan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. ROTAN
Rotan adalah sekelompok palma dari puak (tribus) Calameae yang
memiliki habitus memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan Oncocalamus.
Puak Calameae sendiri terdiri dari sekitar enam ratus anggota, dengan daerah
persebaran di bagian tropis Afrika, Asia dan Australasia. Ke dalam puak ini
termasuk pula marga Salacca ( misalnya salak ), Metroxylon (misalnya rumbia /
sagu) ,serta Pigafetta yang tidak memanjat, dan secara tradisional tidak
digolongkan sebagai tumbuhan rotan.
Batang rotan biasanya langsing dengan diameter 2-5cm, beruas-ruas
panjang, tidak berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang,
keras, dan tajam. Duri ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari herbivora,
sekaligus membantu pemanjatan, karena rotan tidak dilengkapi dengan sulur.
Suatu batang rotan dapat mencapai panjang ratusan meter. Batang rotan
mengeluarkan air jika ditebas dan dapat digunakan sebagai cara bertahan hidup di
alam bebas. Badak jawadiketahui juga menjadikan rotan sebagai salah satu
menunya.
Sebagian besar rotan berasal dari hutan di Indonesia,
seperti Sumatra, Jawa, Borneo, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Indonesia memasok
70% kebutuhan rotan dunia. Sisa pasar diisi dari Malaysia, Filipina, Sri Lanka,
dan Bangladesh. Rotan cepat tumbuh dan relatif mudah dipanen serta
ditransprotasi. Ini dianggap membantu menjaga kelestarian hutan, karena orang
lebih suka memanen rotan daripada kayu.
Rotan termasuk jenis produk dari Hasil Hutan Non Kayu yang sudah lama
dikenal. Bahkan sudah banyak menghasilkan produk-produk olahan yang tidak
sedikit dalam memberikan sumbangan pendapatan kepada negara (devisa).
Didalam perdagangan dikenal nama-nama ini mendasar pada tempat atau
negara tujuan ekspor maupun bentuk/jenis rotan yang dipasarkan, seperti : bin
rattan, rattan, core peel, canes, dan lain-lain.
Pemanfaatan rotan ( sp. Daemonorops Draco ) terutama adalah sebagai
bahan baku mebel, misalnya kursi, meja tamu, serta rak buku. Rotan memiliki
beberapa keunggulan daripada kayu, seperti ringan, kuat, elastis / mudah
dibentuk, serta murah. Kelemahan utama rotan adalah gampang terkena kutu
bubuk "Pin Hole".
B. BENTUK DAN CIRI-CIRI ROTAN
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri umum yang ada di batang Rotan:
1. Bentuk batang Rotan umumnya memanjang dan bulat seperti silinder atau
segitiga, tetapi selalu bersifat aktinomorf. Batang Rotan bersifat
aktinomorf maksudnya adalah bahwa batang Rotan akan menjadi bagian
yang setangkup bila dibagi menjadi dua.
2. Batang tanaman Rotan dibagi menadi ruas-ruas yang setipa ruasnya
dibatasi oleh buku-buku. Di buku-buku tersebut itulah tempat melekatnya
pelepah dan tangkai daun tanaman Rotan .
3. Batang tanaman Rotan selalu bersifat fototrop atau heliotrop, yaitu selalu
mengarah ke atas menuju sinar matahari.
4. Batang tanaman Rotan selalu bertambah panjang pada ujungnya.
C. JENIS-JENIS ROTAN
Jenis-jenis rotan di Indonesia ternyata amat banyak. Total jenis rotan yang
tumbuh di Indonesia mencapai sekitar 312 spesies. Kekayaan jenis rotan
Indonesia dapat dilihat juga dari ragam genus (marga) yang dimiliki Indonesia.
Dari total 13 genus tumbuhan rotan di seluruh dunia, 8 genus diantaranya tumbuh
di Indonesia.
Rotan merupakan tumbuhan dari famili Arecaceae (palem). Rotan
umumnya merambat, batangnya langsing dengan diameter antara 0,3-10 cm,
beruas tapi tidak berongga, dan berduri. Duri ini berfungsi sebagai pertahanan diri
dan alat merambat. Dan rotan sendiri ternyata bukan hanya satu jenis, tetapi
mencapai ratusan spesies dengan 13 marga.
Klasifikasi tumbuhan
Di Indonesia terdapat 8 suku dengan jumlah jenisnya ± 306 jenis antara
lain :
1. Calamus
2. Daemonorops
3. Khorthalsia
4. Plectocomia
5. Ceratolobus
6. Plectocomiopsis
7. Myrialepis
8. Calopspatha
Dengan penyebaran :
1. Kalimantan 137 jenis
2. Sumatra 91 jenis
3. Sulawesi 36 jenis
4. Jawa 19 jenis
5. Irian 48 jenis
6. Maluku 11 jenis
7. Timor 1 jenis
8. Sumbawa 1 jenis
Yang bernilai komersial
tinggi sebanyak 28 jenis
Berikut ini adalah daftar jenis rotan yang tumbuh di Indonesia. Dari 312
jenis tersebut sebagian telah dimanfaatkan batangnya baik untuk diperjualbelikan
bagi industri kerajinan, maupun hanya digunakan secara lokal. Inilah
beberapa jenis rotan di Indonesia yang dilengkapi dengan nama umum, nama latin
tumbuhan, nama-nama dalam penyebutan lokal, maupun daerah sebarannya di
Indonesia.
1. Rotan Balubuk (Calamus burckianus Beccari); Disebut juga sebagai Howe
balubuk (Sunda), rotan sepet, penjalin bakul (Jawa). Terdapat di Jawa.
2. Rotan Taman (Calamus caesius Blume); Disebut juga sebagai Sego (Aceh),
Segeu (Gayo), Sego (Sumatera). Tersebar di Kalimantan dan Sumatera.
3. Rotan Korod (Calamus heteroideus Blume); Disebut juga Rotan Lilin.
Tumbuh di Jawa.
4. Rotan Tohiti (Calamus inops Beccari); Disebut juga Sambutan (Sulawesi,
Maluku). Tersebar di Sulawesi dan Maluku.
5. Rotan Lilin (Calamus javensis Blume); Tersebar di Kalimantan dan
Sumatera.
6. Rotan Manau (Calamus manan Miquel); Tumbuh di Sumatera dan
Kalimantan.
7. Rotan Buyung (Calamus optimus Becc.); Disebut juga sebagai Buyung,
Selutup, Sega Bulu (Kalimantan).Daerah sebarannya meliputi Sulawesi,
Kalimantan, dan Sumatera.
8. Rotan Seuti (Calamus ornatus Blume); Disebut juga sebagai Howe seuti,
rotan kasur (Jawa Barat), rotan kesup (Bengkulu), rotan lambang (Sulawesi
Tengah), rotan buku dalam (Sulawesi Utara), minong atau munau
(Kalimantan). Daerah sebarannya antara lain Sumatera, Kalimantan, dan
Jawa.
9. Rotan Sigisi (Calamus orthostachyus Warburg ex Beccari); Disebut juga
Popini, Tersebar di Sulawesi.
10. Rotan Sanjat (Calamus paspalanthus Beccari); Disebut juga Rotan Marau
Tunggal. Daerah sebaran Kalimantan, Semenanjung Malaysia, dan Palawan.
11. Rotan Inun (Calamus scabridulus Becc); Tersebar di Sumatera, Kalimantan,
dan Sulawesi.
12. Rotan Dandan (Calamus schistoacanthus Blume); Tersebar di Sumatera dan
Kalimantan.
13. Rotan Semambu (Calamus scipionum Loureiro); Daerah sebarannya antara
lain Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
14. Rotan Irit (Calamus trachycoleus Becc); Tumbuhan endemik Kalimantan.
15. Rotan Manau tikus (Calamus tumidus Furtado); Tumbuh di Sumatera.
16. Rotan Batang (Calamus zollingeri Beccari); Disebut juga sebagai Batang
putih, umul (Sulawesi), rotan air, halawaku malibat (Maluku). Tumbuh di
Sulawesi dan Maluku.
17. Rotan Jernang Besar ( Daemonorops draco Blume); Disebut juga Jernang,
Beruang (Sumatera Selatan), Getik Badag (Jawa Barat), Getik Warak (Jawa
Tengah). Tersebar di Sumatera dan Semenanjung Malaysia.
18. Rotan Seel ( Daemonorops melanochaetes Blume); Disebut juga Penjalin
manis, dendek, rotan getah. Tersebar di Sumatera, Jawa, Malaysia, dan
Thailand.
19. Rotan Batang Susu ( Daemonorops robusta Warburg); Disebut juga Batang
susu (Sulawesi Utara), batang merah (Sulawesi Tengah), rotan bulu rusa
(Seram Ambon), noko (Sulawesi Tenggara). Tumbuh di Sulawesi dan
Maluku.
20. Rotan Getah ( Daemonorops rubra (Reinw. ex Blume) Mart.). Disebut juga
Rotan leules, rotan pelah, rotan selang, rotan teretes (Sunda), rotan penjalin
sepet, rotan penjalin ayam (Jawa), rotan getah (Sumatera). Tersebar di Jawa
dan Sumatera.
21. Rotan Udang ( Korthalsia echinometra Beccari); Disebut juga Rotan semut,
rotan dahan, rotan meiya, uwi hurang. Tersebar di Jawa, Sumatera, Bengkulu,
Kalimantan, dan Semenanjung Malaysia.
22. Rotan Kapuas ( Korthalsia ferox Beccari); Rotan endemik Kalimantan.
23. Rotan Dahanan ( Korthalsia flagellaris Miq); Tersebar di Sumatera,
Kalimantan, dan Semenanjung Malaysia.
24. Rotan Sampang ( Korthalsia junghuhnii Blume); Disebut juga Howe
sampang, owe menceng. Tersebar di Jawa dan Sumatera.
25. Rotan Cabang ( Korthalsia rigida Blume); Disebut juga sebagai Rotan dane
(Aceh), rotan cabang dan rotan simpang (Berau, Kalimantan Timur), rotan
marau (Sanggau, Kalimantan Barat). Tersebar di Jawa, Sumatera,
Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Palawan, dan Thailand.
26. Rotan Bubuai ( Plectocomia elongata Martius ex Blume); Hoe bubuai
(Sunda), menjalin warak (Jawa). Daerah sebarannya meliputi Jawa,
Sumatera, dan Kalimantan.
27. Rotan Langgane ( Plectocomia mulleri Blume); Disebut juga Rotan langgane
(Kalimantan Tengah); Rotan sadak, Sanggau (Kalimantan Barat), Berau
(Kalimantan Timur). Tersebar di Kalimantan dan Semenanjung Malaysia.
28. Rotan Maldo Jormal ( Plectocomiopsis geminiflora (Griff.) Beccari); Wi
matar, rotan batu (Kalimantan), rotan gilang (Malaya), bungkulang, rotan
buluh (Sumatera). Tersebar di Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Malaysia,
dan Thailand Selatan.
29. Rotan Samare ( Plectocomiopsis mira J.Dransf.); Disebut juga Rotan marak,
Wi matar, Samare (Kalimantan). Tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan
Semenanjung Malaysia.
D. SIFAT DASAR DAN STRUKTUR BAHAN ROTAN
Pemanfaatan rotan sebagai komoditi perdagangan dunia juga diikuti oleh
penelitian tentang sifat sifat dan kegunaan rotan oleh berbagai pihak seperti
lembaga penelitian, perguruan tinggi dan beberapa industri yang berkecimpung
langsung dalam pemanfaatan rotan. Penelitian rotan meliputi pengetahuan tentang
botani, silvikultur, struktur anatomi, fisis mekanis, dan komponen kimia
1. Berat Rotan
Berat rotan tergantung tergantung banyaknya zat yang ada didalam batang
rotan (dinnding sel ) per satuan isi , zat infiltrasi dalam rotan dan basarnya
kandungan air dalam rotan.
2. Struktur Anatomi
Pembagian struktur anatomi rotan dikelompokan dalam dua ciri yaitu; ciri
umum dan ciri anatomi. Ciri umum ditetapkan berdasarkan hasil pengamatan
secara makroskopis yang meliputi wrna batang, diameter batang tanpa pelepah,
panjang ruas, kerapatan ikatan pembuluh ( KIP) dan tinggi buku. Penempatan ciri
umum berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran secara visual dan dengan
bantuan lup. Penetapan KIP dilakukan melalui perhitungan jumlah pembuluh
dalam bidang 2 mm x 2 mm pada penampang lintang batang rotan dengan
menggunakan lup. Umumnya contoh uji berukuran panjang 5 cm dan diameter
tergantung diameter rotan yang diukur. Pengukuran dilakukan pada bidang seluas
2 mm x 2 mm, masing-masing dibagian tepi., tengah , pusat rotan. Hasil
pengukuran ketiga bagian sampel dijumlahkan kemudian ditetapkan banyaknya
ikatan pembuluh per mm² dengan rumus.
KIP = Pi + Te + Pu
12
3. Sifat Kimia
Komponen kimia rotan juga penting dalam menentukan kekuatan dan
keawetan rotan, Rachman (1996), melaporkan secara umum komposisi kimia
rotan terdiri dari holoselulosa (71%-76%), selulosa (39%-58%), lignin (18%-
27%), dan silika (0,54 5 -8%). Hasil peelitian terhadap kandugan beberapa jenis
rotan dapat dilihat pada table berikut :
N
o
Jenis Rotan Holoselu
losa
%
Selul
osa
%
Ligni
n
%
Tani
n
%
Pati
% Nama
daerah
Nama latin
1 Sampan
g
K. Junghunii
Miq
71,49 42,8
9
24,41 8,14 19,6
2
2 Bubuay P. Elongata
Becc
73,84 40,8
9
16,85 8,88 23,5
7
3 Seuti C. Ornatus Bl 72,69 39,1
9
13,35 8,56 21,8
2
4 Semamb
u
C. Scipionum
Burr
70,07 37,3
6
22,19 - 21,3
5
5 Tretes D. Heteroides
Bl
72,49 41,7
2
21,99 - 21,1
5
6 Balubuk C. Burchianus
Becc
73,34 42,3
5
24,03 - 20,8
5
7 Batang C. Zolineri
Becc
73,78 41,0
9
24,21 - 20,6
1
8 Galaka C. Spp 74,38 44,1
9
21,45 - 19,4
0
9 Tohiti C. Inops Becc 74,42 43,2
8
21,34 - 18,5
7
10 Manau C. Manan
Miq
71,45 39,0
5
22,22 - 18,5
0
Sumber: Rachman (1996), Jasni et al. (1997 dan 1998), Jasni dan Supriana
(1999)