Upload
sri-kuspartianingsih
View
18
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Materi Patologi Klinik Tanggal 11 April 2001.Oleh Kelompok Sepuluh PSIK Angkatan III.
Anemia Aplastik (Hipoplastik) Pansitopenia {anemia, leukopeni (aplasi sumsum tulang), thrombositopeni (gangguan pada thrombosit)}
KLASIFIKASI Anemia Aplastik Primer Bawaan Anemia Aplastik Sekunder Kecelakaan, infeksi
ANEMIA DEFISIENSI BESI DAN ANEMIA HIPOKROM
Definisi
anemia FC MCV , MCH , MCHC menyebabkanDarah Mikrositik Hipokrom (sel kecil)
Fe Gangguan Pembentukkan Hb Gangguan Transfortasi O2 & CO2 Energi Kerusakan sel
Hb O2 Ischemia ATP Energi mengganggu ion pump Hipotonik ([Sodium] dalam sel tinggi shg air ditarik kedlm) Kematian (nekrosis) Snelling (sel membengkak)
Pembentukkan Hb bisa berasal dari : Haem atau asam amino
BATAS NORMAL FERITIN SERUM (g/L)Pria 40 - 340
Wanita 14 - 150Anak 7 - 140
Def. Fe 0 - 12
TRANSFUSI DARAHPembekuan Darah
Thrombosit (Platelet)
Dihasilkan Sumsum tulang Haemopoitik
Fragmentasi Megakariosit Umur thrombosit : 7 - 10 hari Jumlah normal : 150 - 400 = 10 9/L Diameter : 1 – 2
Setelah di lepas dari sumsum tulang, thrombosit berada pada limpha 24 – 36 jam.Pada sel ini mempunyai granula :
1) Granula ADP : mengandung ion Ca (Ca 2+) dan serotonin2) Granula : - Fibrinogen : Faktor pertumbuhan
- Anti heparin ( Thromboglobulin)- Faktor V, VII dan Fibronektin
By: TantiPSIK III
Materi Patologi Klinik Tanggal 11 April 2001.Oleh Kelompok Sepuluh PSIK Angkatan III.
PentingSumbatan pada luka Vasculer, terjadi reaksi thrombosit : - Adesi - Pembebasan
- Agregasi dan FusiADESI
Thrombosit ada pada saluran darah Bila terjadi luka thrombosit me;ekat pada jaringan sub endotel yang terbuka.
Faktor VIII disebut Faktor Von Wile Brand .Fungsi : tergantung pada factor VIII.Protein plasma Faktor Von Wile Brand
Memperkuat adesi molekul
PEMBEBASAN (PELEPASAN)
Setelah menempel
Pelepasan isi granula ini dihambat oleh peningkatan kadar camp
Prostaglandin dan prostakinin
Berperan pada agregasi trombosit dihasilkan oleh endotel
Mencegah kumulasi thrombosit pada pembuluh darah
Secara normal proses ini tidak akan terjadi Granul ADP mengeluarkan energi
Pelepasan ADP dan thromboxan A2 Mengakibatkan Thromboxan migrasi Ke pembuluh darah yang luka
Dengan adanya ADP mengakibatkan trombosit membengkak
Terjadi pelepasan ADP pelekatan antara trombosit dan tromboxan A2
Agregasi trombosit sekunder
Massa trombosit meningkat
Penyumbatan luka
Setelah fusi thrombosit [ADP] Pelepasan enzim
Thrombin mendorong fusi thrombosit dan pembentuk fibrin Stabilitas sumbatan platelet dan factor pertumbuhan (GF)GF merangsang sel otot polos Memperbanyak diri mempercepat penyembuhan
MEKANISME PEMBEKUAN DARAH
By: TantiPSIK III
Materi Patologi Klinik Tanggal 11 April 2001.Oleh Kelompok Sepuluh PSIK Angkatan III.
AKTIVASI INTRINSIK AKTIVASI EXTRINSIK
XII | Faktor jaringan | XIIa | | XI XIa | VII | IX IXa VIIa
X Xa
V + Ca 2+
Prothrombin Thrombin
XIII Fibrinogen Fibrin
XIIIa Fibrin Stabil
Sumbatan luka KETERANGANFAKTOR EKSTRINSIK Dimulai dari factor jaringan Faktor VII menghasilkan factor VIIa Faktor VIIa dan IXa bersama-sama mengaktivasi mempengaruhi factor X dan Xa.FAKTOR INTRINSIK Dimulai dari factor XIIa Pre Kalikrin masuk ke XIIa dipengaruhi HMWK menjadi kalikrin Kalikrin mempengaruhi factor XII untuk menghasilkan XIIa Faktor XIIa mempengaruhi factor XI menjadi XIa mempengaruhi factor IX mjd IXa Faktor IXa dan VIa mengaktivasi factor X-Xa Atas bantuan factor V dan Ca2+ Protrombin dirubah menjadi thrombin
Thrombin ada 2 kerja, yaitu:1) mempengaruhi fibrinogen menjadi fibrin2) mempengaruhi factor XIII menjadi XIIIa Fibril stabil terjadi sumbatan luka
Untuk mempersiapkan darah donor supaya tidak membeku diperlukan anti koagulan,Antara lain:1) CITRAT/EDTA
- mengikat ion Ca2+- Dosis: 1,1 mmol/500 cc darah
2) HEPARIN- Anti thrombin- Menghambat reaksi factor XI dan factor IX- Menghambat kegiatan thrombin- Menghalangi aktivasi factor XIII- Dosis: 15 – 10 mg/500 cc darah
ISTILAH PADA TRANSFUSI Donor Resipien PTSR (Post Transfusion Survival Rate) jumlah erotrosit yang hidup dalam tubuh resipien dalam 24 jam setelah transfusi survival rate 70%.
By: TantiPSIK III
Materi Patologi Klinik Tanggal 11 April 2001.Oleh Kelompok Sepuluh PSIK Angkatan III.
CARA PENENTUAN
1) In Vivo di label Cr 51
Setelah 24 jam darahnya baru diperiksa2) In Vitro Metilen Biru (MB)
Darah diberi MB, diperiksa jumlah sel yang mati dan hidup. Sel yang mati tidak dapat menyerap warna.
Darah di simpan pada keadaan beku (- 45 o C dalam gliserol) bisa bertahan 2 tahun Pada nitrogen (- 160 o C) 2 tahun Pada – 4 o C 3 minggu
GOLONGAN DARAH
Sistem golongan darah pada manusia sangat banyak, antara lain: Sistem golongan darah A, B, O. Sistem golongan darah Rhesus (Rh) Sistem golongan darah Kell Sistem golongan darah Dufy Sistem golongan darah MNSS Sistem golongan darah Lewis, dll
SYSTEM A, B, OAntigen terletak pada permukaan erytrosit, leukosit, thrombosit, spermatozoa.Yang water soluale (larut dalam air) : saliva, cairan amnion.
FREKWENSI GOL. DARAH A, B, O Gol. AB : 5% Gol. A : 20% Gol. B : 37% Gol. O : 48%
FENOTYPE GENOTYPE A AA, OA AB AB B BB, OB O OO
Menurut LANDSTINER Serum mengandung anti A, bila erytrosit tidak mengandung Ag A Serum mengandung anti B, bila erytrosit tidak mengandung Ag B
Sebab: - Ag A + Ab A Reaksi + - Ag B + Ab A Reaksi -Anti A disebut: Aglutinin Anti B disebut: Aglutinin Pada transfusi darah system A, B, O, yang diperhatikan adalah: Aglutinogen (Ag) dari donor, dan Aglutinin (Ab) dari resipient
DONOR
RESP.
A
A
B
B
AB
AB
O
-A - A B + AB+ -B - A+ B AB+ -AB - - A- B- AB- --O - A B+ AB+ -, -
By: TantiPSIK III
Materi Patologi Klinik Tanggal 11 April 2001.Oleh Kelompok Sepuluh PSIK Angkatan III.
CARA PENENTUAN GOLONGAN DARAH.
Direk: Ab yang ditentukan punya anti sera
+ - + A- + + B+ + + AB- - - O
Indirek: Punya panel sel Sel A, Sel B
+ - A- + B+ + AB- - O
Panel sel sel yang diambil dari orang yang mempunyai golongan darah A , B
Dilakukan pada saliva.
Pada persiapan tranafusi Rx / Tes kompatibilitas
TUJUAN : Untuk mengetahui adanya AB dalam aserum penderita. Untuk menditeksi adanya kesalahan pada waktu penentuan golongan drah (A, B, O ) Untuk mengetahui kesalahan pada waktu :
Label Record. Identifikasi donor / recipient
GOLONGAN RESUS
Kemampuan Ag untuk merangsang imun (merangsang Ab dalam tubuh) disebut imunogenitas.
Ag dalam golongan darah Rh berbeda imunogenitasnya Ab Ag gol. Darah Rh ada 5 varian (berdasar pada antigenic determinant ) yaitu :
- RH o (D)- rh ‘- rh “- hr ‘- hr “ yang terkuat : Rho (D)
Kemampuan untuk merangsang timbulnya Ab antigenic determinan sebanding epitop ( bag. Yang mempunyai spesifitas )
Sifat Ag Rh :- Rusak pada 56 o C ( 5 – 10 ‘) - Ab Rh umumnya bersifat imun.
Frek. Gol. Darah Rh :- Caucasia 85 % Rh +
By: TantiPSIK III
Materi Patologi Klinik Tanggal 11 April 2001.Oleh Kelompok Sepuluh PSIK Angkatan III.
- Negroid 90 % Rh +- Mongoloid ( jepang, Indonesia, cina ) 100 % Rh +
KEPENTINGAN DALAM KLINIK Tranfusi
Rh (-) 50 % membentuk anti RhBila ditranfusi darah.
KehamilanDapat menimbulkan penyakit hemolitik anemia pada janin( bila ibu Rh (-) & anak Rh (+) )
proses lewat placenta
Ibu (Rh - ) anak (Rh +)
Masuk
Menghasilkan merusak darah anak
Terjadi anemia hemolitik
PATOLOGI KLINIK: FAAL HOMEOSTASIS TANGGAL 18 April 2001
FAAL HOMEOSTASIS
Ö Plasma Prothrombin Time (PPT) : 2 detik Beda dari kontrolÖ Activity Partial Thromboplastin Time (APTT) : < 7 detikÖ Clothing Time (CT) : 12 menitÖ Blooding Time (BT) : 3-5 menit
KET: - PPT untuk mengukur Faktor VII (intrinsic} - APTT untuk mengukur Faktor VIII, IX, XI, XII (ekstrinsik)
ONCOGENESIS
DefinisiAdalah mempelajari proses tentang keganasan yaitu yang berasal dari gen yang disebut onkogen dimana secara normal di dalam tubuh ada suatu gen yang disebut sebagai Proto Oncogen yang mengendalikan proses pertumbuhan gen/perilaku sel yang abnormal.
Bila proto oncogen di mutasikan menjadi oncogen dan menjadi ganas Malignant
ONCOGENESIS PROSES KEGANASAN
MUTASI ONCOGEN PROTOONCOGEN
MALIGNANT
By: TantiPSIK III
Materi Patologi Klinik Tanggal 11 April 2001.Oleh Kelompok Sepuluh PSIK Angkatan III.
PERUBAHAN SUSUNAN NUKLEOTIDA PADA UNTAIAN DNA
Delesi Insertsi Translokasi (Penghilangan susunan (Penambahan) (Pemindahan tempat) Nukleotida)
A-T delesi A-T T-A T-A T-A C-G A-T C-G G-C T- A G-C C-G C-G C-G C-G T- A C-G A-T G-C .
A-T . C-G A-T .
G-C C-G A-T T-A G-C C-G T-A C-G
SINTESA PROTEIN
DNA mRNA ProteinDNA Protein
Protein terdiri dari asam aminoTiap asam amino terdiri dari triplet kodon 3-3.
Rantai GTA CAT CTT ACG CCC GAADNA CAT GTA GAA TGC GGG CTT
DNA CAT GTA GAA TGC GGG CTTTemplate MRNA
Migrasi toCytoplasmaMRNA onRibosom
MUTAGENAdalah suatu bahan yang dapat menimbulkan mutasi
KIMIA
RADICAL BEBAS MUTASI VIRUS
By: TantiPSIK III
Materi Patologi Klinik Tanggal 11 April 2001.Oleh Kelompok Sepuluh PSIK Angkatan III.
RADIASI
Bahan yang dapat menimbulkan mutasi : Bahan Kimia, missal: Benzen, Benzopirin (hasil polutan) Virus, missal: Virus hepatoma Hepatoma EBV (Ekstain Bars Virus) Radiasi: - Direct: Langsung menghancurkan kromosom dalam sel
- Indirect: Bisa menimbulkan ionisasi air yang menimbulkan suatu RadikalHidroksil yang menjadi mutasi
Radikal Bebas: Dalam tubuh ada free radikal. Tujuan: untuk membunuh bakteri yang masuk dalam tubuh. Di dalam tubuh sebenarnya sudah ada yang menetralisir tubuh, tapi bila mengalami mutasi akan terjadi Radikal Bebas ke mana-mana. Secara normal, Radikal Bebas dihasilkan oleh sel untuk membunuh mikroorganisma.
KatalaseO2 O2 SOD H2O2 Katalase H2O + O2
Radikal Hidroksil (OH-)
SOD + Katalase merupakan factor penetralisir, bila mengalami gangguan, radikal bebas akan berlebihan dan daoat menimbulkan radikal hidroksil merusak sel.
Transferin Inti Fe mRNA mRNA
Haem Ribosom
Mitokhondria , Globin Hb
Ket:
Inti mentranskripsi DNA menjadi globin yang terdiri dari rantai ,.Bila terjadi gangguan pada DNA , maka ribosom tidak menghasilkan globulin sehingga terjadi thalasemia dan bila DNA terganggu akan menyebabkan thalasemia .
Control of Malignant Disease To day Remain Problem (Pengendalian penyakit keganasan masih menjadi problem) Because administration of the therapy are still in appropriately targeted (karena pemberian terapi masih belum memenuhi sasaran yang tepat) Such as 1. Chemo Therapy 3. Immuno Therapy 2. Radio Therapy 4. Gene Therapy
RADIO THERAPY Untuk menghancurkan inti sel kromosom
By: TantiPSIK III
Materi Patologi Klinik Tanggal 11 April 2001.Oleh Kelompok Sepuluh PSIK Angkatan III.
Efek Radio therapy:1. DIRECT : langsung membunuh sel2. INDIRECT: memberi efek samping menurunkan imun tubuh Leukopeni Mudah terkena infeksi (sampai sekarang hal tersebut belum Terpecahkan).
IMMUNO THERAPYAda dua jenis:
1. PasifYaitu dengan pembuatan obat anti kanker yang dibuat secara invitro, di Lab. Dimasukkan dalam tubuh. Biasanya digunakan BCG, obat-obat cacing golongan Lifamizol.2. AktifBerkaitan dengan NK Sel, Jika NK Sel aktif diharapkan dapat membunuh sel kanker melalui makrofag.Dapat memodulasi susunan system imun Makrofag (M)
Nk
Sel kanker mampu membentuk antigen di permukaan sel (TAA= Tumor Assosiate Ag), yang selalu berubah sehingga sulit untuk di bunuh. Sel kanker tidak mempunyai antigen yang spesifik (TSA= Tumor Spesifik Ag) sehingga sulit untuk di obati.
GENE THEORYMengganti gen yang abnormal dengan gen yang normal karena kanker menimbulkan multi defect gen.
PROSES TERJADINYA CANCER
Malignant Occur Due to the abnormality of cell behaviour (Terjadinya keganasan karena adanya perilaku sel yang abnormal)
Abnormality of cell behaviour is induced by the present of various protein Having abnormalfunction (Perilaku sel yang abnormal diaktifkan oleh protein Yang memiliki fungsi yang abnormal)
Abnormality of protein function may impair homeostasis system
(Fungsi protein yang abnormal mengganggu system homeostasis khususnya dalam hal pembelahan sel)
Particullary Tonggering the increased cell division (siklus pembelahan sel
yang meningkat inilah yang menyebabakan keganasan. Kita harus mempelajari hubungan antara ekspresi protein abnormal
dengan pemicuan siklus pembelahan sel.
The appereance of varians abnormality protein caused by the present of genetic mutation
Genetik mutation generally causing two character of protein code
Active In aktif
Proto oncogen mutation Tumor suppressor gene mutation
Protein code will be overactive Protein code will be in active
Munculnya aneka ragam gen yang abnormal karena adanya mutasi gen.
By: TantiPSIK III
Materi Patologi Klinik Tanggal 11 April 2001.Oleh Kelompok Sepuluh PSIK Angkatan III.
Mutasi gen dapat menimbulkan dua sifat:
1). AKTIF 2) IN AKTIF
Apabila proto oncogen mengalami mutasi Bila tumor suppressor gen yang menmenjadi oncogen , maka protein yang di ngalami mutasi.Sandi/dikode akan menjadi overaktif. Protein yang disandi akan menjadi In aktif
SPESIFIK GEN YANG MENGATUR SIKLUS PEMBELAHAN SEL
1. APOPTOSIS GENE : mematikan perilaku sel Contoh: Gene p80, p952. PROTO ONCOGEN: mengatur proses pertumbuhan. Contoh: - ERB, ERB-B2 : mengatur Growth Hormon
- Ras Gene : mengatur sinyal transduksi - BCl2 meregulasi protein yang di hasilkan oleh gen supressor. - MDM2 3. TUMOR SUPRESSOR GENE
Contoh: - p53 ; protein yang beratnya 53 kilo Dalton -PRB : Protein Retino Blastoma (pertama ikali di temukan pada penyakit blastoma)
4. GENE REPAIR (Gen Perbaikan) NER COMPONENT
Nukleotida Existation Repair Gen yang bertanggungjawab terhadap repair
CONTRIBUTION OF OTHER PROTEIN IN CELL DIVISION
CDK & CYCLIN
Activated occur when there is complex bind beetwen CDK & CYCLIN
Yang berperan dalam siklus pembelahan sel adalah: CDK (Cyclin Dependent Protein Kinase) CYCLIN
CDK dan CYCLIN bergabung untuk menjadi aktif
CDK: 1 CDK: 4,6 CYKLIN: A, B M G1 CYLIN: D, E MPF SPF (Mitosis Pronecting Factor) G2 S (Sintesis Promotory Factor) CDK: 2 CYCLIN: A, E
Keterangan: PEMBELAHAN SIKLUS SEL Pada siklus sel dikenal: Fase M (Mitosis) dan Fase S (Sintesis) Fase M terjadi penggandaan sel Fase S terjadi penggandaan DNA Pada akhir fase M dan awal fase S ada suatu jarak yang di sebut GAP 1 (G1) Pada akhir fase S dan awal fase M terdapat fase G2.
By: TantiPSIK III
Materi Patologi Klinik Tanggal 11 April 2001.Oleh Kelompok Sepuluh PSIK Angkatan III.
Jadi dalam pembentukkan sel ada 4 fase yaitu: M, G1, S, G2 Yang bekerja pada fase G1: CDK 4,6
CYCLIN D, E SPF menyiapkan proses-proses penggandaan DNA
Yang bekerja pada fase S adalah: CDK: 2 dan CYCLIN: A, E Pada fase G2 ada kontrol. Setelah DNA doble masuk ke G2 dikontrol
Bila normal masuk ke fase M, bila tidak normal diperbaiki dulu oleh NER COMPONENT. Bila tidak bisa diperbaiki/rusak akan mengalami apoptosis
Yang bekerja pada fase M adalah CDK: 1 dan CYCLIN: A, B
PEMBELAHAN SEL DNA YANG TERJADI;Pada fase S: Inisiasi Pada fase M: Profase Elongasi Metafase Terminasi Anafase
Telofase
MEKANISME DNA REPAIR & PENGATURAN SISTEM HOMEOSTASIS PEMBELAHAN SEL PADA SEL EUKARYOTA
Respons
NER sel DNA Stressor mengeluarkan
DNA DEFECT . (gen abnormal) Apoptosis Berhasil Gagal Immortal Normal DNA pK DNA DEFECT Modulasi BAX - CPK-2 Blok - PK-C Homeostasis BCl2
p53 Defosforilasi dan acetylisasi Aktif Melalui nerin 15 dan 37 p53 stabil
MDM2 Memfosporilasi p53 melalui Serin 15 ATR p53 aktif Memfosforilasi MDM2 Secara bertahap oleh E3 ATM Maintain Ubiquitin. MDM2 Aktif
ATM, ATR dan DNA-PK merupakan suatu protein family untuk mengatur stabilitas DNA, siklus sel dan memberikan respons terhadap DNA Defect. BAX mengatur BCl2, bila aktif akan memblok p53 sehingga sel akan menjadi ganas (immortal) karena p53 tidak bisa membunuh DNA Defect.
By: TantiPSIK III
Materi Patologi Klinik Tanggal 11 April 2001.Oleh Kelompok Sepuluh PSIK Angkatan III.
DNA normal dalam tubuh berfungsi mengatur sifat-sifat keturunan. Tapi bila ada stressor, DNA akan menjadi cacat (DNA DEFECT).Sel akan memberikan respon untuk perbaikan.Ada 2 kemungkinan yang terjadi setelah diperbaiki yaitu berhasil atau gagal. Bila berhasil : akan menjadi normal Bila gagal : akan menjadi apoptosis atau immortal
DNA Defect akan memodulasi CPK-2 dan PK-C untuk mengaktifkan p53. Bila p53 aktif dia akan membunuh DNA DEFECT Apoptosis. Bila BAX yang mengatur BCl2 aktif, dia akan memblok p53, sehingga p53 tidak bisa menghancurkan DNA DEFECT Immortal (ganas).
Pada proses ini ada protein yang bekerja. Dari siklus sel: p53 mengaktivasi p21 p21 menekan Cdk sehingga CYCLIN tidak mau melaksanakan siklus sel. Jika terjadi mutasi pada p53 siklus sel akan membelah terus keganasan. Pada pemeriksaan imun p53, bila didapatkan:
- p53 (+) bearti belum mengalami mutasi- p53 (-) sudah mengalami mutasi dan mengarah ke CANCER
PRB Fase G1 bersifat sebagai transkripsi factor yaitu memicu timbulnya protein yang dibutuhkan pada fase S (mis: CDC 6 P, CDC 7 P, CDC 4 P, primase, polimerase) Bila PRB mutasi, protein dibentuk terus membelah terus karena tidak ada yang memblok (sebab fungsi dari PRB adalah memblokir) menjadi CANCER.
Penting:P53 dan PRB utk deteksi malignansi.
PRB Protein (memblok fase S nya)
Transkription Factor
By: TantiPSIK III