Buletin FGMI Edisi II

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Cool

Citation preview

  • FORUM GEOSAINTIS MUDA INDONESIA

    Indonesian Young Geoscientist Forum

    BULETIN

    http://forum.iagi.or.idWebforum:

    Website: http://fgmi.iagi.or.id

    Gabung, Kunjungi dan Unduh E-Buletin di:

    Dipublikasikan oleh:

    IST MN UI DA

    AS

    O INE

    DG O

    M N

    U E

    R SIO AF

    FGMI

    Edisi Ke 2Januari 2013

    FGMI PeduliFGMI Peduli Karya Geosaintis MudaFGMI di PIT IAGI JogjaFGMI di PIT IAGI Jogja Karya Geosaintis MudaKarya Geosaintis Muda

    FGMI Berkumpul untuk Berbagi dan BerkaryaFGMI Berkumpul untuk Berbagi dan Berkarya

    Didukung:

  • HALAMAN 1Edisi No.2-2013

    PPeennaanngggguunngg JJaawwaabbPenanggung JawabRovicky Dwi Putrohari,

    Bhaskara Aji

    Pimpinan RedaksiAldis Ramadhan

    Anggota RedaksiPrihatin S. , Bhaskara Aji . ,

    KontributorBhaskara A. , Iqbal F. ,

    Aveliansyah. , Aldis R. , Prihatin

    T.S. , Ristya M., Rizqi S. , Rismauly

    S. , Tatzky S. , Asri W., Maulida

    Balqis A.

    SAMBUTANPENGURUSTahun 2013 merupakan tahun pertama bagi kepengurusan jilid1 Forum Geosaintis Muda Indonesia, setelah diresmikan pada17 September 2012 di PIT IAGI ke-40 Yogyakarta. Padatahun ini pula Forum Geosaintis Muda Indonesia akan mencobamenapaki langkah awal sebagai organisasi profesi kepemudaan.Berbagai macam kegiatan yang mendukung kepada perwujudan visidan misi Forum Geosaintis Muda Indonesia telah disusunsedemikian rupa. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan sepertiExperiance Sharing Knowledge, FGMI goes to community akandilaksanakan di beberapa kota di Indonesia. Pelaksanaan diluar kotadiharapkan akan membantu Forum Geosaintis Muda Indonesiauntuk dapat melebarkan sayap sehingga dapat dikenal seluruhmasyarakat, tidak hanya masyarakat yang berkecimpung di bidanggeosaintis akan tetapi juga masyarakat umum non geosaintis.Semoga di Tahun 2013 ini akan menjadi tahun titik balikperubahan, dan menjadi tahun yang cemerlang bagi kita semua.SELAMAT TAHUN BARU 2013!!

    Jabat Erat,Bhaskara Aji (Ketua Forum Geosaintis Muda Indonesia 20122014)

    *PROLOG* FGMI#

    Forum Geosaintis Muda Indonesia

    Website Resmi FGMI :http://fgmi.iagi.or.id

    Gabungdi WebForum FGMI :http://forum.iagi.or.id

    Tempat Berdiskusidan Berbagi Ilmu

  • HALAMAN 2 Edisi No.2-2013

    #FGMI *KONTEN*

    DIENG

    ESKFGMIMengenalLebih JauhGumukPasir

  • HALAMAN 3Edisi No.2-2013

    *KONTEN* FGMI#

  • HALAMAN 4 Edisi No.2-2013

    Dieng adalah sebuah kawasan dataran tinggiyang telah menjadi salah tempat tujuan wisatapaling banyak diminati wisatawan lokal maupunmancanegara di Jawa Tengah. Secaraadministrasi, Dieng merupakan wilayah DesaDieng Kulon, Kecamatan Batur, KabupatenBanjarnegara dan Dieng ("Dieng Wetan"),Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.Secara geografis Dieng terletaknya di sebelahbarat kompleks Gunung Sindoro dan GunungSumbing. Untuk mencapai kesanamembutuhkan waktu perjalanan sekitar 1 jamdari Kabupaten Wonosobo. Berdasarkan tatabahasa, Dieng merupakan gabungan dua katabahasa kawi yaitu "di" yang berarti "gunung"dan "Hyang" yang bermakna (Dewa), yangsecara harfiah berarti Gunung dimana paradewa bersemayam.Dieng mempunyai bentang alam berupa plataeuterletak 2000 m diatas permukaan laut,disebabkan letak Dieng yang berada cukuptinggi sering kali pada pagi (subuh) dan sore(menjelang maghrib) jika kita melihat dari gardupandang Dieng maka awan akan berada dibawah kaki kita, sehingga tidak aneh jika Diengsering dijuluki negeri diatas awan. Suhu relatifdi Dieng antara 822C. Pada musim hujan,suhu dapat menurun drastis hingga mencapai0C di pagi hari sehingga muncul apa yang olehmasyarakat Dieng disebut bun upas (embunbeku). Bun Upas ini tidak berbahaya bagimanusia namun dapat menyebabkan kerusakantanaman pertanian.

    Secara geologi, Dieng merupakan sebuahkawasan kompleks gunung api aktif. Hal iniditandai dengan masih aktifnya beberapa kawahyang ada disekitar Dieng, salah satunya adalahKawah Candradimuka. Kondisi geologi yangmerupakan kawasan gunung aktif membuat kitaberpikir apakah Dieng memiliki potensigeothermal?Seperti yang kita ketahui bahwa manifestasipermukaan geothermal yaitu1. Area Warm Ground2. Hot Steaming Groung3. Hot Pools4. Hot Lake5. Hot Springs6. Fumarol7. Geysers8. Hydrothermal Eruptions9. Geothermal Seepages10. Mud Pool dllSelain objek wisata geologi nya (kawasangunung vulkanik) Dieng juga memiliki beberapasite yang menarik untuk dijadikan sebagaitujuan untuk berwisata seperti1. Candi Arjuna2. Telaga Warna3. Anak berambut gimbal dllCandi Arjuna sebagai salah satu saksi darikebesaran masa lalu nenek moyang yangmendiami Dieng. Candi ini pertama kali

    #FGMI *GEOWisata*

  • HALAMAN 5Edisi No.2-2013

    ditemukan oleh seorang tentaraInggris bernama Van Kinsbergenpada tahun 1814. Berbedadengan candi lainnya yangsebagian besar ditemukanterkubur di bawah tanah,candicandi di Diengplateau ditemukan di rawaair. Proses pengeringandimulai lebih dari 40 tahunkemudian. Turut serta Candi Srikandi,Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra beradatidak jauh dari Candi Arjuna.Telaga Warna terletak tidak jauh dari CandiArjuna, dan untuk mencapai kesana sangatmudah dikarenakan sudah banyaknya markajalan penunjuk jalan menuju ke Telaga Warna.Pada bagian depan pintu masuk Telaga Warnaterdapat komplek parkir beserta tempat jajananmakanan. Untuk masuk ke Telaga Warna setiaporang akan dikenakan biaya yang murah. Bunyikicauan burung burung yang berada di dalamkawasan Telaga Warna menambah rasaketidaksabaran untuk masuk kedalam sana.Jalanan paving block yang tersusun rapi danbersih membawa pengunjung ke sebuah danauyang berwarna hijau. Air kehijauan tampaktenang, tidak ada riak sama sekali. Suara burungliar berkicau dan hutan lebat yang liardipertahankan menyajikan suasana yangmenenangkan perdamaian.

    Bagi kebanyakan orang, gimbal merupakanrefleksi dari pilihan gaya hidup, tetapitidak untuk anakanak gimbaldi Dataran Tinggi Dieng.Seperti tanah masih diyakinisebagai rumah bagi Tuhan,aura mistis dan mitos lainnyabanyak yang masih terkenaldalam kehidupan masyarakat.Salah satu yang paling menarikadalah fenomena anakanakgimbal. Anak berambut GimbalDieng adalah anak lahir normal, sama sepertianakanak lainnya. Pada satu titik, tibatibarambut mereka menjadi gimbal. Berbagaipenelitian ilmiah untuk menyelidikipenyebabnya belum menemukan alasan logisdari pertumbuhan gimbal.Jika sudah lelah berjalan jalan mengelilingiDieng, jangan lupa untuk mencoba mencicipimakanan khas sekitar yaitu Mie Ongklok danKeripik Jamur. Mie Ongklok tidak seperti miepada umumnya, Mie Ongklok adalah mie yangdirebus kemudian diberikan kuah sangat kentaldan berwarna bening kecoklatan, biasanya MieOngklok ini disajikan bersamaan dengan satesapi bumbu kacang.

    *GEOWisata* FGMI#

    Telaga Warna, Surga di atas Awan

    Anak Gimbal, si Unik dari Dieng Mie Ongklok, si Lezat hangat teman kala dingin

  • HALAMAN 6 Edisi No.2-2013

    Pengolahan data seismik merupakan tahapanyang paling mendasar dalam bidang eksplorasiminyak dan gas. Bayangkan tanpa data seismikyang terolah, tidak akan ada berbagai macamtemuan temuan lapangan produksi. Secaraumum, tahapan dalam eksplorasi minyak dangas dapat dijabarkan sebagai:1. Reconnaissance, dalam tahap ini beberapametode geofisika yang bersifat regional yaitumetode geomagnet dan gaya berat dilakukanuntuk mengetahui anomali nilai suseptibilitasdan densitas sebagai indikasi area of interest.2. Rekaman seismik, ketika area of interestsudah ditentukan, maka studi dalam skala lebihlokal dilakukan dengan merekam data seismikdengan terlebih dahulu melakukan penembakanseismik.3. Pengolahan data seismik, data seismik yangterekam kemudian diolah menjadi penampangseismik yang termigrasi dalam domain waktuatau kedalaman.4. Interpretasi data seismik, dimana interpretasistruktur dan model reservoir kemudiandilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.Setelah petroleum system didapat barulahdilakukan pemboran eksplorasi.Tahapan pengolahan data seismik meliputiproses pembacaan data yang berbentuk matriks,pengurutan data yang disebut demultiplexing,proses geometry input yang mana faktor faktorpendukung pada akuisisi juga dimasukkan, danyang terpenting adalah proses penguatan sinyalyang dikombinasikan dengan penghilangannoise. Secara sistematis, penjelasan singkatmengenai pengolahan data seismik dari datamentah hingga menjadi data post stacktermigrasi yaitu:1. Demultiplexing, data seismik yang terekamdisimpan dalam pita magnetic dalam formatmultiplexer dalam deret jarak bukan waktu.Demultiplexing disini mengubah matriks dataseismik yang tersimpan dalam deret jarakmenjadi deret waktu.2. Pemasukan Data Geometri, dalam tahapan ininilai nilai parameter lapangan yang ada dalam

    akuisisi dimasukkan dalam proses pengolahandata seperti elevasi, pola penembakan, patternpada pola penembakan, jarak dari geofon kedatum, dsb. Pemasukan data geometri menjadisangat berarti dalam tahap awal pengolahandata terlebih lagi dengan proses pemeriksaankesesuaian antara data lapangan dan data digitalserta koreksi yang dilakukan untuk memastikandata yang dimasukkan untuk diolah sudah benardan tepat.3. Muting dan Editing, yaitu proses filterisasisinyal sinyal yang bukan berupa sinyal refleksidan terekam dalam data seismik.

    4. Automatic Gain Control, merupakan proseskompensasi amplitude yang mungkin terabsorppada saat proses akuisisi5. Filtering, yang bertujuan untukmenghilangkan efek noise (data yang tidakdiinginkan) yang rentang frekuensinya atauamplitudonya berada di luar rentang datadominan. Ada berbagai macam filter yang biasadilakukan, contohnya filter digital, yaitu filteryang dilakukan dalam domain waktu ataudomain frekuensi6. Koreksi Statik, merupakan proses koreksiwaktu tempuh gelombang seismik yang menjadilebih lambat tiba di permukaan akibat efekabsorpsi oleh lapisan lapuk.7. Analisis Kecepatan dan NMO, keduanyamerupakan proses untuk mendapatkan resolusivertikal yang baik, dimana analisis kecepatanbertujuan untuk memperoleh nilai kecepatan

    FGMI *GEOKnowledge*Penjabaran Singkat: Pengolahan Data Seismik(Raw Data to Post Stack Time Migrated)

    Gambar 1. Editing Data Seismik

  • HALAMAN 7Edisi No.2-2013

    absolute di tiap perlapisan dengan caramenganalisis spektrum kecepatan dari dataseismik, sedangkan NMO atau Normal MoveOut merupakan koreksi yang diperlukan untukmembawa gelombang refleksi dari pantulanmiring ke pantulan normal dengan mengetahuiwaktu tempuh gelombang seismik.

    8. Dekonvolusi, proses ini juga bertujuan untukmeningkatkan resolusi vertikal sehingga kitamendapatkan gambaran bawah permukaan yangmendekati reflektivitas bumi. Diasumsikanbahwa tras seismik adalah hasil konvolusi darireflektivitas bumi dengan wavelet seismik yangberasal dari dinamit, sehingga prosesdekonvolusi adalah pembalikan dari proseskonvolusi untuk mendapatkan reflektivitasbumi. Dekonvolusi biasanya dilakukan sebelum

    dan sesudah proses stacking9. Stack, proses ini merupakan penjumlahan tras tras seismik dalam suatu CMP tertentu dengantujuan meningkatkan rasio sinyal terhadapnoise.

    10. Migrasi, proses ini dilakukan untukmemindahkan energi difraksi ke titik asalnyaatau lapisan yang sangat miring ke posisiaslinya. Migrasi memerlukan informasikecepatan masing masing perlapisan yangdidapat dari analisis kecepatan.

    Tahapan dalam pengolahan data seismik secaragaris besar meliputi preprocessing danprocessing, dimana preprocessing meliputibagian edit geometri sampai ke dekonvolusi prestack sedangkan processing meliputi analisiskecepatan sampai ke migrasi. Dua hal tersebutmemiliki fokus yang berbeda dalam prosespengolahan data. Preprocessing berfokus kepersiapan data dan penguatan sinyal seismik,sedangkan processing sendiri lebih berfokus kepenguatan sinyal seismik secara vertikal(temporal) dengan dekonvolusi dan secarahorizontal (lateral) dengan migrasi.*Rismauly (Divisi Humas FGMI)Referensi: penyederhanaan darihttp://ensiklopediseismik.blogspot.com/2007/06/pengolahandataseismik.html

    *GEOKnowledge* FGMI#

    Gambar 3. Koreksi NMO

    Gambar 2. Pemrosesan Koreksi Statik

    Gambar 5. Stacking Data Seismik

    Gambar 1. Migrasi Data Seismik

    Gambar 4. Dekonvolusi

  • HALAMAN 8 Edisi No.2-2013

    11 November 2012Experience Sharing Knowledge edisi ketiga initelah diselenggarakan tanggal 11 November 2012di Bakrie Tower lantai 10 , tepatnya di kantorBumi Resource Mineral (BRM). Namun kegiatanini tidak sepenuhnya berjalan dengan baik.Awalnya, pelaksanaan ESK III akan dilakukanruang meeting Diamond, tetapi harusdipindahkan ke ruangan Copper dan Golddisebabkan adanya masalah koneksi denganserver sehingga data dikomputer tidak dapatditampilkan. Dengan inisiatif yang cepattersebut dapat dihindari tetundanya acara ini.Di ruangan tersebut telah hadir 28 geosaintismuda yang akan berdiskusi dengan 3 pembicarayaitu Gayuh Putranto (BRM) dengan temaPorphyry System, Fajar Setiawan (Micromine)dengan temaModelling Minerals Deposits, danAveliansyah (PHE ONWJ) dengan tema GoingDeeper Exploration.Gayuh Putranto membuka sesi pertama denganmenghadirkan Porphyry System dengan aromaalterasi dan magmatisme. Hubungan antaramagmatisme dengan alterasi sungguh sangatserasi ditampilkan olehbeliau. Belum lagi pengaruhmagmatisme dengantektonisme, begitu banyakpengaruh yang dihasilkanuntuk membentukmagmatisme. Alterasi yangdihasilkan dari sebuahintrusi digambarkan sangatbegitu ideal dengan modelyang ditampilkan, tetapisekali lagi geologi adalahsebuah kedinamisan, tidakharus semua parameter ditemukan dengankondisi yang sama. Intrusi dapat membentukalterasi yang berada dekat dengan sumberintrusi yang bernama yang biasanya disebut

    Porphyry, dan juga dapat membentuk alterasilainnya dengan pengaruh dari air permukaan,yang lazim disebut epithermal.Kemudian di sesi kedua Fajar Setiawanmengajak geosaintis muda yang hadir berdiskusitentang pembuatan model endapan mineral.Dijelaskan dengan apik mengenai bagaimanamembuat sebuah modeling untuk perhitungancadangan endapan mineral dengan baik danbenar dari data data geologi yang ada. Metodaperhitungan berbeda beda dengan tahapaneksplorasi yang dilakukan, apabila masih belummelakukan pengeboran maka metodaperhitungan anomali yang dilakukan berbedadengan perhitungan pada saat fase pengeboran,harus ada faktor jarak dan pengikat data didalamnya, sehingga model yang nantididapatkan reliable.Diskusi terakhir dibawakan oleh Aveliansyahyang menawarkan sebuah pemikiran untuk lebihmelihat targettarget yang lebih dalam untukmendapatkan cadangan hidrokarbon. Denganjargon lama "new area old ideasmenjadi oldarea new ideas. Aveliansyah memperlihatkanhasil interpretasi ulang dari data lama yangmerupakan sedimen tuffyang masif, menjadibeberapa unit litologi yangberbeda beda. Adabeberapa hal menarik yangterjadi pada sesi ini yaitumengenai keberadaanbatugamping dalamlingkungan sedimentasituff serta penentuanbatugamping yang hadirtersebut. Tetapi yangnamanya interpretasi dapatbermacam macam, sesuai dengan tingkatpemahaman terhadapa daerah yangdiinterpretasi.

    #FGMI *EXPERIENCE SHARING KNOWLEDGE*EXPERIENCE SHARINGKNOWLEDGE III

    Geosaintis-geosaintis muda sedang berdiskusi

    EXPERIENCE SHARINGKNOWLEDGE III

  • HALAMAN 9Edisi No.2-2013

    Akhirnya setelah diskusi yang lumayan hebatdan panjang, acara ESK III ditutup dengan fotobersama peserta dan pembicara di lobi BumiResources Mineral. Saya berpendapat, denganbakat bakat yang selalu diasah sayaberimajinasi Indonesia yang berisi orang orang pintar seperti mereka. Indonesiadipundak kita, Indonesia ada di hati kita,Indonesia pintar, Indonesia bisa!.*Tatzky R.S (Divisi Penelitian dan Pengembangan Keprofesian)

    #FGMI *EXPERIENCE SHARING KNOWLEDGE* *EXPERIENCE SHARING KNOWLEDGE* FGMI

    FORUM GEOSAINTIS MUDA INDONESIAGedung Mineral dan Batubara Lantai 6

    Jalan Prof Dr Supomo SH 1 0, Menteng Dalam, Tebet,

    Jakarta -1 2870

    Telepon :(021 ) 83702577 - (021 ) 83702848

    Fax :(021 ) 83702848

    Aveliansyah berbagi pengalamannya Fajar dengan semangat memaparkan caramodelling di mineral endapan

    Gayuh berbagi pengetahuannya disistem Porpiri

  • HALAMAN 10 Edisi No.2-2013

    PendahuluanDaerah pantai dilihat dari sudutpandang geologi merupakansuatu wilayah yang kompleksdan penuh dinamika. Dinamikaproses yang senantiasa dijumpaidi pantai disebabkan olehinteraksi antara gelombang laut,pasang surut, iklim dan faktorlain yang saling mempengaruhi.Interaksi yang salingberkesinambungan inimenyebabkan beragamnyasublingkungan dari pantaisendiri, mulai dari area pasangsurut, area muka pantai, areagumuk pasir, dll. Di sisi laindinamika pantai juga dapatdilihat dari beragamnya bencanaalam yang dapat terjadi di sekitardaerah pantai mulai daritsunami, intrusi air laut, hinggabanjir. Kendati demikian pantaitetap memiliki kaitan eratdengan aspek sosiokulturalmanusia.Pantai Parangtritis diYogyakarta merupakan salahsatu pantai di Indonesia yangdekat dengan kehidupanmanusia. Secara AdimistratifParangtritis terletak di wilayahKecamatan Kretek, KabupatenBantul, Propinsi D.I.YGumuk pasir merupakan salahsatu ciri khas Pantai Parangtritisyang keberadaannya dapatmenunjang pembelajaran geologidalam studi prosesprosessedimentologi saat ini. Gumukpasir di Parangtritis yangmerupakan satusatunya gumuk

    pasir yang berkembang baik diIndonesia, melampar mulai darimuara Sungai Opak hingga bukitkarst pegunungan Sewu disepanjang pesisir PantaiParangtritis. Gumuk pasir yangada sekarang telah banyakdimanfaatkan oleh warga untuklahan pertanian, dan wisata.Pemanfaatan gumuk di masa inicenderung tidak dirumuskandengan baik sehingga dapatberdampak buruk bagikeberlangsungan gumuk pasir.MetodologiPenelitian diawali denganidentifikasi masalah yaitubagaimana memahami aspekgeologi yang berperan dalampembentukan gumuk pasir danmengidentifikasi aspeksedimentologi yang dapatdiamati pada gumuk pasir.Kemudian dilanjutkan dengantinjauan pustaka dengan mencariberbagai literatur yangmembahas gumuk pasir baik itumengenai aspek morfologi,sedimen, dll. Tinjauan pustakadilanjutkan denganmengintrepertasi foto udaraParangtritis sehingga didapatkangambaran keadaan lapangansecara umum, dan jugamembantu dalam perencanaanpekerjaan lapangan. Setelah itubarulah dimulai prosespengumpulan data lapangan.Pengumpulan data lapangansecara garis besar dibagi menjadi

    tiga yaitu pengambilan sampelgranulometri, pengukuran rippleindex, dan pengukuran arahgumuk pasir. Pengambilansampel granulo dilakukan untukmengetahui aspek tekstural darimaterial penyusun gumuk pasir.Pengukuran ripple indexbertujuan untuk mengetahuidimensi dari gumuk pasir danpenyebarannya di lapangan.Sedangkan pengukuran arahgumuk pasir bertujuan untukmengetahui karakteristikaktivitas angin yang berperandalam pembentukan gumukpasir. Setelah itu semua datayang sudah didapatkan inidianlisa di laboratorium danstudio. Hasil dari analisa inidigunakan untukmengintrepertasi prosespembentukan gumuk pasir.Kemudian, untuk mengetahuikarakteristik gumuk pasir secaravertikal maka dilakukan coringpada salah satu titikpengamatan.Karakter Gumuk Pasir danAspek SedimentologinyaGumuk pasir adalah bentukanpositif berupa gundukan yangterbentuk karena akumulasipasir yang terbawa oleh aktivitashembusan angin. Gumuk jugadidefinisikan sebagai salah satujenis bedform yang terbentuksaat fase lower flow regime.Gumuk atau dunes dibedakandengan bedform lainnya oleh

    Karakteristik, Aspek Sedimentologi serta Suksesi Vertikal Gumuk Pasir: StudiPendahuluan dari Resen Sedimen di Parangtritis, Jawa Tengah bagian SelatanFeri Andika Cahyo12, Aldis Ramadhan12, Agip Dwi Noviawan2,Iqbal Fardiansyah2, Carolus Prasetyadi11Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, UPNVeteran Yogyakarta2GeoPangea Research Group (GPRG)blog: http://gprgindonesia.wordpress.com

    #FGMI *KARYA GEOSAINTIS MUDA*

  • HALAMAN 11Edisi No.2-2013

    *KARYA GEOSAINTIS MUDA* FGMI#

    ripple index(rasio dari panjangdan tinggi dari bedform), dansuatu bedform diklasifikasikansebagai gumuk/dunes jikamemiliki ripple index sebesar 35(Gambar 1). Ciriciri dari gumukadalah adanya struktur internalberupa silang siur dengankemiringan crosslaminationberkisar antara 280 sampai 420tergantung dari material pasirpenyusun gumuk.(Allen, 1969).Berdasarkan morfologi, jumlahslip face dan arah angin yangbekerja gumuk pasir secara idealdibagi menjadi 11 tipe(Ahlbrandtdan Fryberger tahun 1982, padaSam Boggs, Jr. 1987) . Tipebarchans, barchanoid ridge, dantransverse terbentuk olehpengaruh aktivitas angin yangbersifat satu arah. Gumukgumuk terebut memiliki satu slipface dan merepresentasikansuatu seri gradasi sehubungandengan peningkatan pasokanmaterial. Gumuk tipe parabolicdan blowout memiliki satu ataulebih slip face. Perkembangandari gumuk dengan tipe inidikontrol oleh keberadaanvegetasi penutup. Gumuk tipedome memiliki kenampakansirkular dari arah pandang atas

    dan tidak memiliki jumlah slipface tertentu. Gumuk tipe linearatau longitudinal memilikibentuk punggungan simetrisedangkan gumuk tipe reversememiliki bentuk punggunganasimetri, keduanya samasamamemiliki jumlah slip facesebanyak 2. Sedangkan gumuktipe star memiliki bebereapa slipface dan terbentuk olehpengaruh aktivitas angin denganarah beragam yang sangat intens.Berdasarkan peninjauan dilapangan Pantai Parangtritishampir semua tipe gumuk pasiryang telah dijelaskan sebelumnyadapat dijumpai. Inilah salah satukeistimewaan Parangtritisdimana kondisi yang ada dapatmemungkinkan berkembangnyaberbagai macam tipe gumukpasir. Kendati demikianberdasarkan pengamatan yangtelah dilakukan perkembangantiap tipe gumuk pasir yang adatidaklah sama. Beberapa tipegumuk pasir lebih banyakdijumpai daripada yang lain.Tipe yang dijumpai palingbanyak berkembang adalahgumuk pasir tipe barchan,longitudinal, dan parabolic.Sedangkan gumuk yang kurang

    berkembang adalah tipe blowout, transverse, dll. Danpersebaran dimensi yang relatifbesar dominan pada bagiantimur pantai Prangtritis,sebaliknya dominan gumuk pasirberdimensi relatif kecil padabagian barat pantai Parangtritis.Gumuk pasir tipe barchan adalahtipe gumuk pasir yang palingbanyak dijumpai (Tabel 1).Gumuk pasir tipe barchan yangada di Parangtritis memilikikarakteristik kemiringan slip faceberkisar antara 320 sampai 400.Setelah dilakukan pengukuranpanjang dan tinggi dari beberapagumuk pasir tipe barchan yangada didapatkan nilai ripple indexberkisar antara 4,5 sampai 6dengan persebaran semakin baikke arah timur. Berdasarkan hasilcoring dan pengamatansingkapan yang dilakukandidapatkan struktur internalberupa laminasi sejajar di bagianatas, struktur scouring chaoticsmall slump yangmengindikasikan adanya alirangravitasi dan semakin ke bawahdidominasi oleh struktur silangsiur. Struktur silang siur yangdiamati memiliki kemiringancrosslamination berkisar antara

    Tabel 1. Data hasil pengukuran berbagai aspek gumuktipe barchan

    Gambar 1. . Pembagian area gumuk berdasarkan RippleIndex, panah hitam menunjukan arah slip face darigumuk tipe barchan.Gambar 2. Ukuran butir versus panjang gelombang daribedform

  • HALAMAN 12 Edisi No.2-2013

    Foto Peserta FGMI Experience Sharing Knowledge I

    240 sampai 300. Hasilpengukuran dari gumuk pasirtipe barchan (Gambar 3).Setelah gumuk tipe barchangumuk tipe longitudinal adalahtipe berikutnya yang juga seringdijumpai. Gumuk tipelongitudinal yang ada diParangtritis memilikikarakteristik berorientasiberagam. Berdasarkan hasilpengamatan gumuk tipe ini adayang berorientasi tenggarabaratlaut dan juga timur lautbaratdaya. Berbeda halnya dengangumuk tipe barchan pengukuranrippleindex tidak dapatdilakukan pada gumuk tipelongitudinal dikarenakan gumuktipe ini hadir tidak berdekatan.Ketinggian ratarata gumuk tipeini mencapai sekitar 2,5 meterdengan panjang sumbu gumukmencapai sekitar 50 meter.Struktur internal yangberkembang di dalam gumukpasir tipe longitudinal ini adalahsilang siur dengan besar sudutcrosslamination ratarata 420.Pada struktur silang siur inidijumpai bounding surfaceberupa bidang erosi yangmengindikasikan fluktuasiintensitas angin dan pasokan

    material. Seperti yang sudahdijelaskan sebelumnya gumuktipe ini terbentuk oleh pengaruhaktivitas angin dengan dua arahyang berbeda (Gambar 6A).Gumuk tipe parabolic frekwensikehadirannya lebih kecildaripada gumuk tipe barchandan tipe longitudinal, kendatidemikian tipe ini tetap salah satuyang dominan berkembang diwilayah Parangtritis. Gumuk tipeini perkembangannya sangatdikontrol oleh keberadaanvegetasi yang memang banyakdijumpai di sekitar Parangtritis.Vegetasi yang berperan dalamperkembangan gumuk tipe inidiantaranya semaksemak,pohon kelapa, dll. Selain ituaktivitas warga yangmenggunakan area gumuk pasirsebagai tempat bercocok tanamikut menambah jumlah vegetasiyang ada, dan secara otomatismendukung perkembangangumuk pasir tipe parabolic ini.Selain pengukuran ripple indexdilakukan juga pengukuran arahdan kecepatan angin yang ada disekitar daerah PantaiParangtritis. Pengukurankecepatan dilakukan dengan

    menggunakan anemometer tiapinterval 1 menit dengan jangkawaktu 20 menit. Dari hasilpengukuran didapat datakecepatan yang beragam dengannilai ratarata 1,19 m/s.Sedangkan pengukuran arahangin dilakukan denganmengukur arah orientasi gumuk,ripple, dan pengamatan keadaanalam sekitar. Dari hasilpengukuran arah angin ini jugadidapatkan arah yang beragamnamun angin dominanberhembus dari arah tenggara kebarat laut. Data arah angin dapatdilihat dari gambar diagramroset (Gambar 4).Sampel pasir dari PantaiParangtritis yang telah diambiljuga diamati di bawah mikroskopbinokuler, dan dibandingkandengan sampel pasir lain yangdiambil dari Pantai Samas danPantai Baron. Dari pengamatanyang telah dilakukan terlihatbahwa sampel pasir yang diambildari Pantai Parangtritisdidominasi oleh kuarsa, mineralbesi antara lain hematite danmagnetite, dan plagioklas.Sedangkan konstituen yangbersifat minor adalah litik,hornblende, dan piroksen.

    #FGMI *KARYA GEOSAINTIS MUDA*

    Gambar 3. (A) lee slope dari gumuk tipe barchan melebihi angle of repose aktif slipface dan akumulasisedimen memicu adanya runtuhan yang membentuk endapan grainflow. (B) singkapan internal dari gumuktipe barchan , a) struktur plannar cross bedding, b) struktur paralel laminasi dan small scale ripple di bagianatas, c) Contoh endapan hasil gravitasi membentuk struktur scouring serta chaotic-small slump , d) strukturparalel laminasi.

    Gambar 4. Diagram RosetOrientasi Gumuk

    Gambar 6. (A) . Penampang singkapan yang menunjukkan struktur internal gumuktipe longitudinal (B)Kenampakan sampel pasir dari tiga pantai di selatan JawaTengah di dalam mikroskop binokuler (a): pasir Pantai Baron, sampel (b): pasirPantai Parangtritis, sampel (c): pasir Pantai Samas.

  • HALAMAN 13Edisi No.2-2013

    Sampel yang diambil dari PantaiSamas menunjukkan perbedaansignifikan dalam jumlah litikyang jauh lebih dominandaripada sampel yang diambildari Pantai Parangtritis.Kehadiran hornblende, ortoklasdalam bentuk yang cukupsempurna dan proporsi yanglebih dominan juga menjadiperbedaan yang cukup mencolok.Kendati demikian kedua sampelini diintrepertasikan samasamaberasal dari gunung merapi.Perbedaan yang ada diakibatkanoleh proses transportasi materialyang berbeda. Terakhir sampelyang diambil dari Pantai Baronmemperlihatkan kenampakanpecahan cangkang, kalsit, danaragonit yang sangat dominan.Bentuk butirnya yang roundedjuga berbeda dengan 2 sampellain yang cenderung berbentuksubangular. Sampel inidiintrepertasikan berasal darihasil rombakan gamping yangada di sekitar pantai Baron itusendiri (Gambar 6B)Suksesi Vertikal GumukPasirHasil pengambilan core di bagianbarat Parangtritis pada lokasi Hmenunjukan sikuen mengkasarke atas, butiran bervariasi mulaidari pasir sedang hingga kerikildengan struktur silang siursejajar dan penjajaran kerikilpada bagian atas. Dari hasilinterpretasi profil lebihmenggambaran endapan pantaimulai dari backshore hinggaforeshore yang di tutupi olehendapan gumuk.Berikut deskripsi profil vertikalgumuk pasir parangtritis dari tuake muda :*Psr sdgkrkl, prlel lmnsi, subangrnd mineral : krs,mgntite,hmtite,plgks,ltkhrnbld,prks. mengkasar ke atasdengan penjajaran kerikildibagian atas.*Psr sdg, prlel cross stratifi, subangrnd mineral : krs,

    mgntite,hmtite,plgks,ltkhrnbld,prks. mengkasar ke atasdengan penjajaran kerikildibagian atas bottom set danforeset lapisan.*Psr ksr, prlel bedding, sub angrnd mineral : krs,mgntite,hmtite,plgks,ltkhrnbld,prks. mengkasar ke atas .Komposisi mineral pada profilvertikal gumuk pasir sangatmirip dengan mineralmineralyang di analisa pada mikroskopbinokuler yang mengindikasikangumuk pasir tersebut memangmaterialnya disuplai oleh sungaiopak.Diskusi dan KesimpulanKeberadaan gumuk pasir yanghanya terkonsentrasi disepanjang pesisir PantaiParangtritis menarik untukdijelaskan dari sudut pandanggeologi. Interaksi berbagai faktorseperti iklim, pasokan material,aktivitas transport oleh sungai,aktivitas angin, dll menciptakansuatu kondisi yang khas diParangtritis yang dapatmengakomodasi perkembangangumuk pasir. Akibatnyaperkembangan danpembentukan gumuk ini sendirisangat kompleks danmenimbulkan berbagaipertanyaan. Berdasarkan data

    data yang telah dipaparkanpenulis akan mencobamendiskusikan genesapembentukan gumuk pasir ini.Gumuk pasir hanya dijumpai danberkembang di area PantaiParangtritis disebabkan olehbeberapa fenomena yangberperan sebagai faktorpendukung sehingga gumukberkembang baik di area ini.Pertama adalah adanyapenghalang berupa tinggianwonosari dan vegetasi yangmenyebabkan pengendapanpasir hanya terkonsentrasi disekitar area Parangtritis.Tinggian yang ada inipunletaknya juga mendukung karenatidak terlalu dekat dengan garispantai sehingga menyediakanruang yang cukup untukpengendapan. Selain itu vegetasiyang ada di Parangtritis jugamengakomodasi perkembangangumuk karena tidak terlalu rapat.Penulis menjumpai di lapanganbahwa jika vegetasi terlalu rapatmaka justru akan menghalangiperkembangan gumuk itusendiri. Aktivitas angin yangintens dan iklim yang relatifkering juga sangat mendukung.Faktorfaktor yang telahdisebutkan mungkin telahbanyak diketahui, namun adasatu faktor yang selama ini tidakterlalu diperhatikan, yaituintensitas dan proses transportmaterial.Intensitas dan Prosestransportasi material pasirpembentuk gumuk pasir inidapat dengan jelas teramati darihasil penelitian penulis. Daribeberapa data yang telahdisajikan terlihat bahwa adaperubahan nilai mean, modus,skewness, dan ripple index mulaidari bagian barat gumuk hinggake timur. Penulis berpendapatperubahan nilainilai inisignifikan dalam pembentukangumuk yang ada danmenunjukkan perbedaanintensitas transport materialyang dialami oleh material pasir

    *KARYA GEOSAINTIS MUDA* FGMI#

    Gambar 7. Profil vertikal singkapangumuk pasir

  • HALAMAN 14 Edisi No.2-2013

    gumuk. Material pasir yang adadi bagian barat atau dekatdengan sumber memperlihatkanindikasi intensitas transport yangrelative kecil(ditunjukkandengan skewness coarse),sebaliknya material pasir yangada di bagian timurmemperlihatkan intensitastransport yang relative lebihbesar (ditunjukkan denganskewness fine). Akibatnyaaktivitas angin tentu akan lebihmudah membentuk morfologigumuk pada area yangmaterialnya telah mengalamiintensitas transport lebih besar.Jadi penulis berpendapatbesarnya dimensi gumuk pasirberbanding lurus denganbesarnya intensitas transport.Secara lebih mendalam,intensitas transport materialpembentuk gumuk ini secaragaris besar dipengaruhi olehsetidaknya dua aspek. Aspekpertama adalah agen utamapemasok material pembentukgumuk yaitu sungai opak. Sungaiopak sebagai agen utamapemasok material pembentukgumuk dilihat dari kenampakanfoto udara menunjukkan bentuktipe sungai berkelok. Kelokankelokan yang ada pada sungai inimenyebabkan nilai sinuosityyang besar, sekaligus jaraktempuh sungai yang makin besarpula sehingga material yangsampai ke Pantai Parangtritismelalui sungai opak memilikikarakteristikkarakteristikseperti yang telah dijelaskan diatas. Aspek kedua adalahaktivitas longshore current yangmenyebarkan material pasir inidari muara sungai ke sepanjangpesisir pantai. Penulisberpendapat aktivitas inilah yangmenyebabkan adanya semacamgradasi intensitas transportmaterial yang dapat dilihat darihasil analisa granulometri, dll.Kendati demikian perlu adanyapenyelidikan lebih mendalamsehingga kedua aspek ini dapatdimengerti secara lebih baik darisegi kuantitatif dan kualitatif.

    Gumuk pasir yang ada di PantaiParangtritis memilikikenampakan morfologi yangsangat beragam, mulai daribarchan dan parabolic yangdominan sampai blow out yangtidak dominan. Seperti yangsudah penulis bahas hampirsemua bentukan morfologiberdasarkan slipface dapatdijumpai di Pantai Parangtritis.Hal ini disebabkan olehdinamika aktivitas angin di areaPantai Parangtritis yangberagam. Keberagaman iniadalah dalam hal arah dankecepatannya. Arah orientasiangin memang dominan daritenggara ke barat laut, namunjuga dijumpai orientasi yang lain.Gumuk tipe barchanberkembang diakibatkanaktivitas angin yang relativeberorientasi tengarabarat laut,sedangkan gumuk tipe lainseperti longitudinal, dlldisebabkan oleh interaksibeberapa aktivitas angin yangmemiliki orientasi berbeda.Sedangkan variasi dari kecepatanangin selain dapat dilihat daripengukuran kecepatan angindengan anemometer dan jugakenampakan struktur internaldari gumuk pasir sendiri. Dilihatdari berkembangnya duastruktur internal yang dominanyaitu struktur laminasi sejajardan silang siur maka bisadiintrepertasikan gumuk pasirtipe barchan terbentuk dalamdua fase aliran angin yangberbeda. Struktur pararellaminasi yang ada di bagian atasterbentuk saat fase upper flowregime sedangkan struktur silangsiur yang ada di bagian bawahterbentuk saat fase lower flowregime.Pengamatan dari data core dibagian barat Parangtritis padalokasi H menunjukan sikuenmengkasar ke atas, butiranbervariasi mulai dari pasirsedang hingga kerikil denganstruktur silang siur sejajar danpenjajaran kerikil pada bagianatas. Dari hasil interpretasi profil

    lebih menggambaran endapanpantai mulai dari backshorehingga foreshore yang di tutupioleh endapan gumuk.Ucapan Terima KasihCoastal dunes researchmerupakan hasil penelitianpertama GPRG pada tahun 2010.Penulis mengucapkan banyakterimakasih kepada ZaenalFanani, Adrean Novadhani,Alfon Bunga Naen, AdiGunawan, dan Agung Budimanyang memberikan banyakkontribusi dalam penyelesaianpenelitian ini. Kami jugamengucapkan terimakasihkepada adikadik angkatan 2008dan 2009 Teknik Geologi UPNyang membantu dalampengerjaan lapangan serta pihakpihak yang tidak dapatdisebutkan satu persatu dalampenelitian ini.Daftar PustakaAllen, J.R.L.1969.Physical Proses OfSedimentation, Unwin University Books,England.Boggs, Sam Jr.1987. Principles ofSedimentologi and Stratigraphy,Macmillan Publishing Company, NewYorkPosamentier.H.W, Walker.R.G. 2006.Facies Model Revisited. Society forSedimentaryGeology(SEPM),Tulsa,Oklahoma,U.S.

    #FGMI *KARYA GEOSAINTIS MUDA*

  • HALAMAN 15Edisi No.2-2013

    Penasihat : Gayuh Putranto (Bumi Resources)Diky Setiawan (HESS)

    Ketua : Bhaskara Aji (SKK MIGAS)Sekjen : Aveliansyah (PHE ONWJ))Bendahara : Rachmadhea Perwitasari (Pertamina EP)Sekretaris : Agresty Parasyuanita (Price

    Waterhouse Coopers)Divisi Penelitian dan Pengembangan Keahlian- Ketua Divisi : Prihatin Tri Setyobudi (GDA Consultant)- Anggota : Ratna Widiarti (Exxon Mobil)

    Asri Wulandari (Bumi Resources)Elok Galih K (Schlumberger)Tatzky Reza S (Bumi Resources)Syahrul S Kamil (Undip)

    Divisi Dana Usaha & Sponsorship- Ketua Divisi : Alfiady (Pertamina Geothermal Energy)- Anggota : Dheva Satria (DESDM)

    Fadinilla W. N (Sugico)Resky Yustiawan (EMP)

    Divisi Hubungan Kemasyarakatan- Ketua Divisi : Rizky Syawal (KSO-PEP Tiga Tanjung)- AnggotaSub Divisi Buletin : Aldis Ramadhan (Pertamina EP)

    Yuki Nagarani (EMP)Sub Divisi Internal : Rismauly (Lemigas)

    Adhi Wicaksono(JOB PHE-MedcoSimenggaris)Poetri Monalia (Petronas)

    Sub Divisi Eksternal: Maulida Balqis N (Lemigas)Rezky Adityo (LAPI ITB - PEP)

    Divisi Teknologi Informasi- Ketua Divisi : Akhmad Aksin (Elnusa Geosains)Divisi Keanggotaan dan Kemahasiswaan- Ketua Divisi : Hikmatullah (Micromine)- Anggota : Wahid Agung

    Dini Andriani (Patra Nusa Data)Devi Gasiani (LAPI ITB - PEP)Yanuar A. R (Berau Coal)

    *PENGURUS FGMI 2012-2014* FGMI#

    S

    etelah melakukan rapat dan diskusi maka akhirnya dibentuk kepengurusan resmi di Forum GeosaintisMuda Indonesia tahun 2012-2014. Semoga FGMI yang merupakan organisasi bernaung dibawahIAGI yang dapat mengajak dan mengobarkan semangat jiwa-jiwa Geosaintis muda untuk selalu

    berkarya dan bersemangat untuk menyambut tantangan masa depan kita. Selamat bertugas untuk pengurusFGMI 2012-2014. Viva Geosaintis Muda Indonesia!!

  • HALAMAN 16 Edisi No.2-2013

    DalamrangkaPertemuan IlmiahIkatanAhliGeologiIndonesiake 41yangdiselenggarakanpadatanggal 17 20September2012bertempatdi HotelMuliaPurosaniYogyakarta,dengan menggusung temaGeology Living with Harmony.Organizing Committee yangmenghandle acara inimengadakan penawaranStudent Volunteer terutamabagi mahasiswa mahasiswaTeknik geologi yang beradapada wilayah DIY Yogyakartasecara online, dari hasil seleksimuncullah 10 nama namaperwakilan mahasiswa darimasing masing kampus yaituUPN Veteran Yogyakarta, UGM,IST AKPRIND , STTNAS.Pemberitahuan secara resmidiumumkan 2 minggu sebelumacara dilaksanakan kepadamahasiswamahasiswa yangterpilih dari masing masinguniversitas, melalui himpunanmahasiswa. Kami sebagaiStudent Volunteers diberiamanah untuk pembuatandesain dan percetakaan block

    note, sertifikat, poster,spanduk, momento, tas,kostum, proceeding IAGI 2012dan lain lain. Hal tersebut kitaselesaikan hingga begadanghampir setiap malam diselaselakesibukan praktikum dankuliah. Meski banyakkesalahpahaman yang terjadinamun satu hal yang membuatkita bersemangat untukmenyelesaikannya adalahsupport dari Dr.Premonowatiselaku ketua PIT IAGI 2012,beliau berpesan agar kamiberusahan menghargai suatueffort dalam menyelesaikansesuatu. Menjelang H3 pihakorganizing commitememberikan tugastugas untukmasing masing studentvolunteer, salah satunya adalahbagian technical session.Mahasiswa yang bertugas untukmembantu dalam programacara oresentasi oral maupunposter. Pada H2 kami

    diundangolehBapakMoh.Syaiful ketempattechnicalsessionuntukdilatihbagaimana langkah langkahkamisebagaistudentvolunteerpada saatpresentasioralberlangsung. Danakhirnya tiba saatpenyelenggaraan, meski kitatelah melakukan sebaikmungkin tapi semua hal tidakakan pernah semulus yang kitabayangkan, kendala pasti selaluada tergantung kitamenyikapinya.Evaluasi selalu dilakukanselepas makan malam oleh PakSyaiful ataupun BuPremonowati, entah membahasmasalah teknis ataupunmembahas para peserta yangkurang nyaman dengan kerjakami sebagai student volunteer,hal ini ditujukan agar acaraberikutnya kita bisa salingmengingatkan danmemperbaikinya. Diakhirpenutupan acara kami diundangoleh ketua Ikatan Ahli GeologiIndonesia untuk makan malambersama direstoran diYogyakarta namun acara

    #FGMI *KISAH*

    K

    esuksesan penyelenggaraan Pertemuan I lmiah Tahunan (PIT) IAGI tidak dapat lepas dari peran

    adik-adik mahasiswa yang dengan sukarela (walaupun terkadang diberi uang jajan pada akhir

    acara) membantu panitia PIT dalam mepersiapkan deti l event tersebut. Berikut penuturan

    pengalaman dari salah satu Student Volunteer pada PIT IAGI ke-41 Yogyakarta.

    PIT IAGI 201 2

  • HALAMAN 17Edisi No.2-2013

    tersebut gagal karena beliau mennghadiri acaradadakan untukmeeting dengan staffnya ,sempet kecewa juga karena kebahagiaan kamiuntuk berbincang bincang dan langsung

    bertatap muka dengan beliau tidak dapatterealisasi.Satu hal yang sangat kami syukuri adalahkesempatan yang berharga ini yang mungkintidak semua mahasiswa bisa mendapatkannya,Seperti halnya kesempatan untuk ikutmendengarkan diskusi panel oleh paraprofessional dalam bidang kebumian yang manateori teori yang mereka paparkan sangatbermutu dan mungkin tidak kita dapatkan

    diperkuliahan, menyimak 150 makalah makalah ilmiah yang dipresentasikan oleh parapakarnya dalam bidangmining industryataupun petroleum industry serta mitigasi da

    konservasi lingkungan , dan juga dalam hal inikami belajar untuk bekerja sama, berkomunikasidengan orang orang baru yang berbedakarakter. Bertemu dengan para professionalgeologist baik dalam negri maupun luar negri ,akademisi , pegawai instansi pemerintah danrekan rekan mahasiswa dari seluruhIndonesia. Semoga acara PIT IAGI 2013 tahundepan yang diselenggarakan di Medan jauh lebihbaik dari pada acara PIT AGI 2012 diYogyakarta.*Risty M (Mahasiswa Teknik Geologi UPN Yogya)

    *KISAH* FGMI#

    Pertemuan Ilmiah Tahunan IAGIpertamakali dilaksanakan di Bandung.Event ini merupakan ajang tukar pikiran,berbagi pengalaman serta teoriteori baru daritiaptiap geosaintis indonesia. Banyak sekalimanfaat yang didapatkan dengan terselenggaranyaevent ini, selain itu dengan adanya event ini makasilaturahmi para geosaintis dapat terjaga. PIT IAGIdiselenggarakan setahun sekali, dan beberapa kalipelaksanaannya bergabung dengan HAGI maupun Perhapi.Berikut adalah tempat pelaksanaan PIT IAGI satu dekadeterakhir :PIT30 Yogyakarta/ Geosea 2001PIT31 Surabaya 2002PIT32 Jakarta / IAGIHAGI 2003PIT33 Bandung 2004PIT34 Surabaya / IAGIHAGI 2005PIT35 Pekanbaru 2006PIT36 Bali / IAGIHAGI 2007PIT37 Bandung 2008PIT38 Semarang 2009PIT39 Lombok 2010PIT40 Makasar / IAGIHAGI 2011PIT41 Yogyakarta 2012

  • HALAMAN 18 Edisi No.2-2013

    Sabtu, 15 Desember 2012 untuk ke empatkalinya ditahun 2012 ini FGMI kembalimenyelenggarakan acara Experience SharingKnowledge (ESK). Acara yang dikoordinir olehdivisi penelitian dan pengembangan inimengambil tema tentang pemaparan hasil tugasakhir para geosaintis muda sewaktu kuliah dulu.Alasannya adalah, karya yang susah payah kitakerjakan selama berbulanbulan mengolahbanyak data, bolakbalik menghadap dosenpembimbing, berdiskusi sampai berdebatmempertahankan argumen selama kolokiumdan sidang, rasanya sayang sekali jikaperjuangan selama menyelesaikan tugas akhirtersebut pada akhirnya hanya terpajang manis dipojokan lemari perpustakaan jurusan. Maka dariitu, FGMI mengundang temanteman untukmempresentasikan hasil karya tugas akhirmereka, dengan tujuan untuk berbagi ilmu danberdiskusi bersama sehingga hasil karya tugasakhir tersebut dapat semakin memberikanbanyak manfaat bagi penulis ataupun parapeserta yang mendengarkan.Pembicara pertama adalah Prihatin TriSetyobudi, mempresentasika Studi Karakteristikdan Sebaran Lateral Reservoir Batuan DasarGranitik dengan Data Sumur Pemboran danSeismik 3D pada Lapangan PT, sub CekunganJambi, Cekungan Sumatera Selatan. Penelitianini bertujuan untuk menganalisis karakteristikbatuan dasar granit, dan nantinya akandiketahui pula potensi batuan tersebut menjadireservoir hidrokarbon. Diketahui umur batuangranit di salah satu sumur eksplorasi disanaberumur Eosen Akhir, ini didapat dari hasilanalisis KAr dating mineral biotit di granittersebut. Permasalahan pertama muncul,regional geologi menyebutkan bahwa pada kalaEosen Akhir, daerah penelitian mengalamiproses rifting, apakah mungkin intrusi granittersebut muncul pada saat rifting terjadi? Ataumungkin granit tersebut bukan berumur Eosen,akan tetapi berumur Cretaceous seperti sumur

    yang berada di dekatnya? Dengan asumsikesalahan penarikan umur disebabkan karenabiotit yang dianalisa KAr tersebut sudahmengalami proses alterasi. Prihatin membagibatuan dasar granit tersebut kedalam 4kelompok, yaitu fresh granite, fractured granite,weathered granite, dan granite washed.Pengelompokan tersebut didasarkan pada datacore, kurva log GRResNeuDenSonic, sertadidukung oleh konsepkonsep geologi yangdiperkuat oleh beberapa analog outcrop.Permasalahan kedua muncul, dari data coreyang dimiliki, bagaimana cara membedakanfracture yang terbentuk secara alami karenaproses tektonik (natural fractured) denganfracture yang terbentuk akibat proses pemboran(mechanical induced fractured)?Diskusi berjalan dengan sangat menarik,masingmasingpeserta salingmelemparkananalisis danpengetahuan danpengalaman yangmereka miliki,sampai akhirnyadiskusi yangberjalan lebihkurang 70 menitini ditutup dengankesimpulan bahwafractured graniteadalah zona yangpaling baiksebagai zonareservoir, inididukung olehdata mud log,completion log,core, dan hasil DST. Ada beberapa saran yangdiberikan peserta untuk penelitian ini, salahsatunya untuk melihat kembali hasil DST sumurtersebut apakah sudah konklusif atau belum?Mudweight yang digunakan berapa? Open holeatau cased hole? Water yang keluar merupakanformation water atau bukan?Sesi diskusi kedua dilanjutkan oleh Octa VikaMalda, membawakan judul Geologi dan StudiGeometri Fasies Endapan Turbidit FormasiKerek Berdasarkan Data Permukan di DaerahKedungjati dan sekitarnya. Penelitian inidilatarbelakangi oleh kurangnya pemahamanorang terhadap karakteristik endapan turbiditlaut dalam, dimana pada saat ini jarang sekalieksplorasi di Indonesia yang menargetkanreservoir pada level ini, pada umumnyareservoir target di Indonesia masih berkisar di

    #FGMI *EXPERIENCE SHARING KNOWLEDGE*

  • HALAMAN 19Edisi No.2-2013

    sedimen fluvial, delta, dan karbonat.Berbekal studi lapangan di beberapa titippengamatan, Octa menampilkan kolomstratigrafi yang ia buat, dan mengklasifikasikannya kedalambeberapa fasiesberdasarkansumbersumberyang ia kutipdari beberapaahli sedimen lautdalam sepertiMutti, Walker,Shanmugam,dan Bouma. Darihasil analisisyang ia lakukan,diperolehkesimpulanbahwa provenacesedimentFormasi Kerekini berasal dariUtara, hal inididapatkan darihasil penemuan di lapangan yang menunjukkanbahwa hampir semua sedimen di lokasipenelitian tersusun atas semen karbonat.Formasi Kerek ini merupakan bagian dariKendeng Zone, dimana pada bagian selatanmerupakan pegunungan vulkanik, sehingga

    tidak mungkin bisa menyuplai sedimen karbonatke formasi kerek, sedangkan di bagian utara darizona ini merupakan carbonate platform yangdiduga kuat sebagai provenance dari sedimensedimen di lokasi penelitian. Hal ini tentunyabertentangan dengan beberapa penelitisebelumnya yang menyebutkan bahwaprovenance Formasi Kerek berasal daripegunungan vulkanik di bagian selatan zonakendeng. Selain itu, interpretasi octa tersebutjuga didukung oleh hasil pengukuranpaleocurrent dari beberapa struktur sedimentyang menunjukkan arah pengendapan berasaldari arah utara.Diskusi sesi terakhir ditutup oleh penampilahenerjik dari Tatzky Reza Setiawan yangmembawakan judul penelitian StudiKarakteristik Batuan Beku PegununganSchwaner Berumur KapurMiosen. Studi inimenggunakan data geokimia batuan*Aveliansyah (Sekjen FGMI)

    #FGMI *EXPERIENCE SHARING KNOWLEDGE* *EXPERIENCE SHARING KNOWLEDGE* FGMI#

  • HALAMAN 20 Edisi No.2-2013

    PendahuluanCekungan Sumatra Selatan merupakan salahsatu cekungan mature di Indonesia. Sudahbanyak perusahaan hulu perminyakanberoperasi di sana dengan berbagai macamtarget reservoir. Target conventional reservoirtelah berhasil dieksplorasi seperti di FormasiLemat, Talang Akar, Baturaja dan Air Benakatdan Gumai. Lebih jauhnya lagi pada cekunganini telah terbukti memiliki potensi hidrokarbonyang terakumulasi pada batuan dasar sebagai

    salah satu unconventional reservoir. Batuandasar merupakan batuan beku atau metamorfyang menjadi dasar dari pengendapan sedimendi dalam suatu cekungan. Batuandasarumumnya memiliki sifat pejal dan ketat dapatmenjadi reservoir yang baik oleh karna prosesgeologi, baik proses eksogen atupun prosesendogen yang menyebabkan batuan dasartersebut memiliki porositas sekunder.Salah satu jenis batuan dasar yang terkenalmenjadi reservoir hidrokarbon di Sumatraselatan adalah granit. Lapangan PT (Gambar 1)memiliki potensi reservoir pada batuan dasargranit. Lapangan ini merupakan lapanganpengembangan yang secara geologi merupakanlapangan yang posisinya di bagian tepi utara dariCekungan Sumatra Selatan.

    Maksud Dan TujuanMaksud penulisan karya tulis ini adalahmemberikan gambaran model konseptualreservoir granitik. Sedangkan tujuannya adalahdapat mengetahui variasi unit batuan dasargranitik dan sebaran variasi tersebut sertakualitas reservoirnya.MetodologiPenelitian ini diawali dengan melakukan studipustaka yang memberikan deskripsi singkapangranit dan proses geologi yang menyertainya.Dan kemudian dilajutkan dengan analisiskarakteristik dan sebaran reservoir dari datadata inti pemboran, log sumur, dan drill stemtest serta data seismik 3D.Kajian TeoriJenis rekahan pada granit menurut Sanders, dkkdalam Petford & MCCaffrey (2003) adalah:1. Rekahan primer (primary fracture)Rekahan primer atau rekahan pendinginan(coaling fracture) adalah terekahkan selamaemplacement, kristalisasi dan pendinginanmagma di kerak atas. Rekahan primerdikarakteristikkan oleh kumpulan rekahanterbuka yang datar yang orthogonal satu samalainnya. Rekahan sebagian besar rekahandilatasi (atau rekahan tipe I) sering terisi olehpegmatites, leleran yang kaya volatile terbentukpada tahap akhir segregasi dari kristalisasimagma.2. Rekahan Sekunder (secondary fracture)Rekahan sekunder hasil dari deformasi massabatuan berkaitan dengan gaya tektonik. Rekahanini hadir terbentuk sebgaian besar selamadeformasi ekstensi cekungan. Kelompokrekahan ini secara umum dikaraktersasikanoleh kelompok rekahan berpasangan (conjugateshear), dengan sudut terkecil anatara rekahanpada arah sigma 1 dari regional stress field.Rekahan tekronik dikarakterisasikan secaradominan oleh type II atau shear fractures,menunjukkan pergeseran yang cukup besar.Dengan pergerakan rekahan yang terusmenerussepanjang bidang rekahan, rekahanmengembangkan zona hancuran (damage zone)

    Model Konseptual, Sebaran Satuan dan Kualitas Reservoir Batuan DasarGranitik Eosen Sub-Cekungan Jambi, Cekungan Sumatera SelatanPrihatin Tri Setyobudi11Geosain Delta Andalan (GDA) ConsultingKorespondensi : [email protected]

    #FGMI *KARYA GEOSAINTIS MUDA*

    Gambar 1. Peta Lokasi Lapangan PT

  • HALAMAN 21Edisi No.2-2013

    *KARYA GEOSAINTIS MUDA* FGMI#

    dengan gouge atau breksi sesardan pada waktu yang samaterjadi penambahan panjang.Ketika konsentrasi strainberlanjut, subseismic faultshadir. Batuan dikarakterisasikanutama oleh shear fractures yangumumnya mempunyai sebuahporositas dan konektifitas yangtinggi dibandingkan denganrekahan primer, karena lebihpanjangnya rekahan, lebar zonahancuran, dan terkadang hardsubseismic fault, yangmempengaruhi peran sebagaijalur pergerakan fluida. Variasipada densitas dan orientasirekahan tektonik adalahdidominasi oleh sejarah danintensitas proses deformasi.3. Rekahan pembebasan beban(exhumation fracture)Rekahan yang terbentukselama pembebasan bebanbatuan ke permukaan. Tepatsebelum penghilangan beban,batuan di bawah kondisi regimstress insitu. Berkaitan dengantidak terbebani berasosiasidengan ekshumasi, regime stressbekerja pada perubahan massabatuan. Batuan terkena stresstinggalan pada bagian atas darikerak bumi menghasilkanrekahan batuan yang paralleldengan permukaan bumi.Pelapukan adalah proses alterasi

    dan fragsinasi batuan danmaterial tanah pada permukaanatau dekat permukaan bumiyang disebabkan karena prosesfisik, kimia dan biologi. Hasildari pelapukan ini merupakanasal (source) dari batuansedimen dan tanah (soil).Kiranya penting untuk diketahuibahwa proses pelapukan akanmenghacurkan batuan ataubahkan melarutkan sebagiandari mineral untuk kemudianmenjadi tanah atau diangkut dandiendapkan sebagai batuansedimen klastik. Sebagian darimineral mungkin larut secaramenyeluruh dan membentukmineral baru. Inilah sebabnyadalam studi tanah atau batuanklastika mempunyai komposisiyang dapat sangat berbedadengan batuan asalnya.Komposisi tanah tidak hanyatergantung pada batuan asalnya,tetapi juga dipengaruhi olehalam, intensitas, dan lama(duration) pelapukan dan prosesjenis pembentukan tanah itu

    sendiri (Boggs, 1995).Pirajno (1992) membagi tigapola ubahan berdasarkankestabilan mineral primer yang

    mengalami ubahan, tingkatubahan dibagi menjadi:1. PervasivePenggantian seluruh atausebagian besar mineral primerpembentuk batuan, walaupunintensitasnya berbeda.2. Selectively PervasiveProses ubahan hanya terjadipada mineralmineral tertentupada batuan.3. NonPervasiveHanya bagian tertentu darikeseluruhan batuan yangmengalami ubahan.Intensitas ubahan didefinisikansebagai tingkat atau derajatubahan yang didasarkan padapersentase mineral sekunder.Adapun intensitas ubahanmenurut Morrison (1997) dapatdibedakan menjadi:1. Tidak terubah (unaltered):tidak ada mineral sekunder.2. Lemah (weak): mineralsekunder < 25 %.3. Sedang (moderate): mineral

    sekunder 25 75 %.4. Kuat (strong): mineralsekunder > 75 %.5. Intens: seluruh mineralprimer terubah (kecuali kuarsa,

    Gambar 2. Stratigrafi Sub CekunganJambi, Sumatra Selatan (Holis dkk,2010).

    Gambar 3. Zona Pelapukan dan Rekahan pada Granit di Big Mountain, VungTau (a), Pelapukan dan Alterasi Granit di Long Hai, Vung Tau (b)(Priambodo, 2010). Granit Wash Yang Tererosi dari TinggianWichita/Amarillo, Oklahoma dan Terdeposisi Sepanjang Batas Flank Utaradan Selatan (c) (www.ogs.ou.edu, 2010).

  • HALAMAN 22 Edisi No.2-2013

    #FGMI *KARYA GEOSAINTIS MUDA*zircon,dan apatit), tetapi teksturprimernya masih terlihat.6. Total: seluruh mineral primerterubah (kecuali kuarsa,zircon,dan apatit), dan teksturprimernya tidak terlihat.Menurut Satyana (2009) Granitewash sukar dibedakan darigranit yang insitu, bahkan dalamsingkapan, apalagi ke dalamlubang bor. Bertambah kompleksdengan adanya alterasi yangmerubah fabric asli batuan.Beberapa pendekatan telahdigunakan untuk menentukanapakah bagian atas granit plutonbeberapa telah tererosi danterdeposisi menjadi granitewash. Pendekatan itu meliputipetrografi, absolute dating darigranit dan uratnya, danpaleomagnetik dari granit.Sejatinya, wash adalah suatuistilah pertambangan untukloose, surface deposits of sand,gravel dan boulders atau coarsealluvium jelas merupakanproduk erosi. Dalam hal ini,provenancenya adalah suatutinggian batuan dasar granitik,sehingga disebut granite wash,juga endapannya kaya akanfragmen granit (Gambar 3c).Tatanan Geologi CekunganSumatera SelatanPeristiwa Tektonik yangberperan dalam perkembanganPulau Sumatra dan CekunganSumatra Selatan menurutPulonggono dkk (1992) adalah:1. Fase kompresi yangberlangsung dari Jurasik awalsampai Kapur. Tektonik inimenghasilkan sesar geserdekstral WNW ESE sepertiSesar Lematang, Kepayang,Saka, Pantai Selatan Lampung,Musi Lineament dan N Strend. Terjadi wrench movementdan intrusi granit berumurJurasik Kapur.2. Fase tensional pada KapurAkhir sampai Tersier Awal yangmenghasilkan sesar normal dansesar tumbuh berarah N S danWNW ESE. Sedimentasi

    mengisi cekungan atau terban diatas batuan dasar bersamaandengan kegiatan gunung api.Terjadi pengisian awal daricekungan yaitu Formasi Lahat.3. Fase ketiga yaitu adanyaaktivitas tektonik Intra Miosenmenyebabkan pengangkatantepitepi cekungan dan diikutipengendapan bahanbahanklastika. Yaitu terendapkannyaFormasi Talang Akar, FormasiBaturaja, Formasi Gumai,Formasi Air Benakat, danFormasi Muara Enim.4. Fase keempat berupa gerakkompresional pada PlioPlistosen menyebabkan sebagianFormasi Air Benakat danFormasi Muara Enim telahmenjadi tinggian tererosi,sedangkan pada daerah yangrelatif turun diendapkanFormasi Kasai. Selanjutnya,terjadi pengangkatan danperlipatan berarah barat laut diseluruh daerah cekungan yangmengakhiri pengendapan Tersierdi Cekungan Sumatra Selatan.Selain itu terjadi aktivitasvolkanisme pada cekunganbelakang busur.Tatanan stratigrafi CekunganSumatra Selatan terdiri daribeberapa formasi yangdiendapkan di atas batuan dasar(Gambar 2). Secara berurutandari tua ke muda yaitu FormasiLahat, Formasi Talang AkarBawah, Formasi Talang AkarAtas, Formasi Baturaja, FormasiGumai, Formasi Air Benakat,Formasi Muara Enim, danFormasi Kasai. Menurut Salimdkk (1995), Batuan Dasarbervariasi pada komposisi,batuan praTersier yaitu terdiridari granit, kuarsit,batugamping, serpih, metasedimen, filit, sekis, andesit, danbasalt. Umur sekuen litologi praTersier berkisar antara Paleozoikakhir sampai Mesozoik Akhir.Variasi dan Posisi UnitLitologi, Serta ModelKonseptual

    Berdasarkan pengamatanberbagai macam referensisingkapan granit di berbagailokasi yang dapat menjadi analogbawah permukaan, unitunitlitologi yang berhubungandengan bukit intrusi tersebutadalah Granite Segar atau RealBasement, Unit GranitTerekahkan (Fractured Granite),Granit Terlapukkan (WeatheredGranit), dan Granite Wash. Unitunit tersebut secara konseptual

    dapat dimodelkan sesuai sketsapada Gambar 4.Umur absolut granit yangdiambil dari inti pemboran padasumur PT1, dari hasil datingradiokatif KAr mineral biotitadalah 34.30 0.91 juta tahunlalu. Jika merujuk ke skala waktugeologi yaitu sebanding denganEosen Akhir. BerdasarkanPengamatan Petrografi dari intipemboran yang diambil, jenisbatuan dasar di lapangan PTadalah Granit yang memilikitekstur porfiritik (Setyobudi,2012) (Gambar 5)Dari pengamatan karakteristik

    Gambar 4. Sketsa Model KonseptualReservoir Granit (Bachtiar, 2012)

    Gambar 5. Sayatan Petrografi 10 dan Plotting Persentase Mineral QAP pada Diagram KlasifikasiBatuan Beku Asam menurut IUGS (Setyobudi 2011).

  • HALAMAN 23Edisi No.2-2013

    *KARYA GEOSAINTIS MUDA* FGMI#log Sumur yang menembusGranit Eosen dengan bentukanintrusi di salah satu lapangan diSub Cekungan Jambi, CekunganSumatra Selatan, satuan batuandasar granitik dapat puladibedakan menjadi unit GranitTerekahkan, GranitTerlapukkan, Granit Wash, danReal Basement (Setyobudi,2011).Granit terekahkan (Fracturedgranite) memiliki karakteristiklog porositas neutron yangnilanya bervariasi dari 0,0580,201 npu, begitu pula deepresistivitynya yang sangatbervariasi nilainya, yaitu dari16,1 sampai 801 ohmM,densitasnya antara 2,252,54gm/cc, soniknya 65,790,4 s/ft.Berdasarkan data sumur,ketebalan satuan ini adalahbervariasi 31238 ft yaitu beradapada kedalaman 4223 ft SSTVDsampai 5233 ft SSTVD.Pendeteksian rekahan padagranit secara tidak langsungdengan data wireline log,ditunjukan oleh terdapat defleksispektral uranium ke angka yangtinggi, pergerakan kurvamikroresistivitas (MSFL) yangcepat, harga anomali sonik yangmengalami peningkatan secaratajam dibandingkan harga sonikdi batuan di atas atau bawahnya.Granit terlapukkan (Weatheredgranite) yang terbentuk karenabatuan granit terekspose kepermukaan dan mengalamipelapukan dan alterasi argilik

    sehingga batuan menjadi kedap,sehingga satuan ini berpotensisebagai batuan penudung.Satuan ini terdapat pada bagianatas tubuh intrusi dan lerengnamun tidak hadir pada lembah.Ketebalannya bervariasi 112 ftberada pada kedalaman 4215ftSSTVD sampai 4970 ft SSTVD.Karena terbentukknya minerallempung yang konduktif sepertiklorit dan kaolinit akibat adanyaproses pelapukan, makaresisitivitas batuan granitterlapukkan lebih rendahdaripada granit terekahkan danreal basement yaitu berkisar3,8781,5 ohmM. Selain itugamma ray nya berkisar 98,7250 API lebih rendah daripadaGranit terekahkan. Densitasnya2,342,53 gr/cc, porositasneutron 0,0830,206 npu, dansoniknya 67,6101 s/ft.Granit wash memilikikarakteristik yang hampir samadengan Granit terekahkan. Yaitugamma ray 360386 API,sedangkan memiliki porositasrelatif lebih besar daripadagranit terekahkan yaitu berkisar0,1620,185 npu, dan densitasrelatif lebih rendah daripadaGranit terekahkan yaitu 2,362,38 gm/cc, dan resistivitas lebihrendah daripada Granit

    terekahkan yaitu 5,39166 ohmM, Vshnya 0,3160,612 dan logsoniknya 91,292,9 s/ft.Ketebalan satuan ini adalah 33296 ft berada pada kedalaman4674 ft SSTVD sampai dengan4931 ft SSTVD.Dibawah Satuan Granitterekahkan terdapat Satuan Realbasement yang merupakanlitologi batuan dasar yang tidakekonomis atau tidak dapatberpotensi sebagai reservoirhidrokarbon dilihat dari datadrill stem test yang tidakmengandung fluida dan total gasyang kecil kurang dari 100 unit.Dari wireline log nilai log gammaraynya tinggi yaitu berkisar 259431 API, resistivitasnya 19,06092 ohmM, densitasnya 2,122,61 gr/cc, log porositas neutronyang rendah berkisar 0,0140,274 npu dan log soniknya 52,272,0 s/ft.Posisi satuansatuan litologibatuan dasar granitik dapatdiketahui dari korelasi logsumur, interpretasi danpemetaan seismik 3D (Gambar6). Karena dalam satu peakterdapat tiga top horizon, makadalam pemetaan sebaran unitbatuan dasar granitik yang dapatmenjadi reservoir hidrokarbonGambar 5. Sayatan Petrografi 10 dan Plotting Persentase Mineral QAP pada Diagram KlasifikasiBatuan Beku Asam menurut IUGS (Setyobudi 2011).

    Gambar 6. Posisi satuan-satuan litologi batuan dasar granitik dapat diketahuidari korelasi log sumur, interpretasi dan pemetaan seismik 3-D

  • HALAMAN 24 Edisi No.2-2013

    maka ketiga horizon dipetakanmenjadi satu horizon, kemudianvariasinya diketahui denganmelihat data sumur danmempertimbangkanpaleogeografi atau posisi relatifsumur satu dengan lainnyasebelum terendapkannyaFormasi Talang Akar Bawah.Granit di lapangan inimengalami perekahan padaseluruh bagian dari Lapangan PTyang disebabkan oleh prosestektonik di lapangan ini. Di atasSatuan Granit terekahkan initerdapat satuan Granitterlapukkan dengan intensitaspelapukan yang berbedabedatergantung dari elevasi, posisidan adanya erosi. Sehingga padapuncak bukit, batuan granitnyaakan menagalamai pelapukanlebih tebal daripada yang dilereng. Dan pada lembah yangbiasanya menjadi penyaluran air,maka pelapukan tidak terjadipada daerah lembah. Padabagian dasar lereng di sebelahbarat laut berkembang SatuanGranit wash yang tertansportdari puncak dan lereng bukitdengan jarak yang dekat dansistem aliran debris sehinggakarakteristiknya mirip dengangranit yang insitu (Gambar 10).Struktur GeologiPada Lapangan PT terdapatbeberapa kelompok strukturgeologi (Gambar 11), yaitu1. Sebuah sesar berbalik sebagaibatas Timur Lapangan PT. sesaryang besar ini berorientasi baratlaut tenggara (NWSE). yangterbentuk oleh gaya kompresiPliosen Plistosen.2. Sebuah sesar normalberorientasi utara selatan,yang terbentuk oleh gayaekstensi Jurasik Tersier awal.3. Sebuah sesar yangberorientasi utarabaratlaut selatantenggara (NNW SSW)sebagai batas barat LapanganPT. Berdasarkan pergerakannya,sesar ini diinterpretasikansebagai sesar gunting, awalnya

    merupakan sesar normal yangterbentuk oleh gaya kompresipada JurasikKapur, danberkembang menjadi sesargunting akibat kompresi PlioPlistosen.4. Enam buah sesar normalberorientasi timurlaut baratdaya. yang terbentuk olehgaya kompresi Pliosen Plistosen.Alterasi Batuan danKualitas ReservoirDari 10 sayatan petrografi,mineral sekunder yang terbentukyaitu paling rendah 5,60% danpaling tinggi adalah 32,00%.Berdasarkan persentase mineralsekunder pada batuan granit danmengacu pada klasifikasi yangdibuat oleh Morrison (1997)

    intensitas ubahan batuan yaitudari lemah sampai dengansedang. Intensitas ubahansedang hanya terjadi pada satusayatan tipis paling atas.Kemungkianan hal itu terjadikarena batuan lebih dekatdengan permukaan daripadabatuan yang disayat lainnya,sehingga intensitaspelapukannya lebih tinggi.Tingkat ubahan yang terjadiselectively pervasive yaitu prosesubahan hanya terjadi padamineralmineral tertentu yangtidak terlalu resisten padabatuan.Dari sayatan petrografi terlihatbeberapa jenis mikro pori yangterbentuk. Berdasarkangenesanya yaitu pori yangterbentuk akibat pelarutan atausering disebut dissolution/vuggyporosity (Gambar 12) dan poriakibat rekahan. Rekahan yangterbentuk pun ada yang terbukaatau opened fracture (Gambar12) dan ada pula yang terisi olehmineral sekunder merupakankelanjutan dari proses pelarutanyang terjadi. Rekahan ini disebutdengan resistive fracture ataufilled fracture (Gambar 12).Mineral yang sering mengisirekahan adalah mineral sideritedan kaolinit.

    #FGMI *KARYA GEOSAINTIS MUDA*

    Gambar 7. Penafsiran Struktur Geologi Berdasarkan Trend dan StrainElipsoid Struktur Regional (Setyobudi, 2011)

    Gambar 8. Mikroporositas yangTerlihat dari Sayatan Tipis (Setyobudi,2012)

  • HALAMAN 25Edisi No.2-2013

    Besaran porositas terlihat(visible porosity) daripengamatan petrografi 10sayatan tipis yang dilakukanadalah untuk porositas rekahanberkisar dari 0 2% sedangkanuntuk porositas pelarutanberkisar 0 7.2%. ataupun jikadijumlah untuk setiap sayatanadalah bervariasi dari 0.8% 8.8%.Berdasarkan studi karakteristikdan pemetaan sebaran reservoirgranitik terdahulu di lapanganyang distudi, diketahui bahwabentukan tubuh granit didaerahpenelitianadalah membentukbukit intrusi. Telah dilakukan ujilaju alir fluida pada sumursumur diberbagai posisi daribukit intrusi tersebut (Gambar13). Uji laju alir terbaik adalah1044 BOPD pada yaitu posisisumurnya pada flank ataupinggir dari bukit intrusi.Sedangkan pada bagian dasardari bukit intrusi dihasilkan lajualir terbaik yaitu 23.8 BOPD danpengujian semakin kebawahsemakin kecil bahkan tidak adafluida hidrokarbonnya. Selain itupengujian juga dilakukan dipuncak bukit intrusi, danhasilnya tidak terdapat aliran

    fluida disitu.Kesimpulan1. Berdasarkanpengamatan berbagaimacam referensisingkapan granit diberbagai lokasi dan hasilanalisis data bawahpermukaan padaLapangan PT Satuanlitologi yangberhubungan denganbukit intrusi granitiktersebut adalah GraniteSegar (Real Basement),Granit Terekahkan(Fractured Granite),Granit Terlapukkan(Weathered Granit), danGranite Wash.2. Granit Terekahkantersebar pada seluruh bagiandari Lapangan PT yangdisebabkan oleh proses tektonikyang mengenai batuan granit dilapangan ini, di atas SatuanGranit terekahkan ini terdapatsatuan Granit terlapukkan.Satuan Granit wash berada padadasar lereng yang tertansportdari puncak dan lereng bukitdengan jarak yang dekat. SatuanReal basement yang merupakanlitologi batuan dasar yang tidakekonomis atau tidak dapatberpotensi sebagai reservoirhidrokarbon dilihat dari datadrill stem test yang tidakmengandung fluida dan total gasyang kecil.3. Satuan Batuan dasar yangterbukti berpotensi sangat bagussebagai reservoir adalah satuangranit terekahkan denganprositasnya NOB 11,8%20,7%dan permeabilitas horizontal1,1946,4 md, dan DST terbaiksebesar 1044 BOPD. Granit washberpotensi sebagai reservoirdengan porositas neutron 0,1620,185 npu. DST terbaiknya yaitu23.8 BOPD.

    Daftar PustakaBoggs, Sam Jr. 1987. Principle ofSedimentology and Stratigraphy. Merrill

    Publishing Company: Ohio.Bachtiar, Andang. 2012. GDAIAGIFieldtrip Summary South SumatraBasin Sedimentology and PetroleumSystem. Unpublished.Holis, Z., Benyamin, S., I Nyoman S.,Moh., Kusuma, U., Meli, H. 2010. FaultCharacteristic and PalinspaticReconstruction of The Jabung Field,South Sumatra Basin, Indonesia.Proceedings 39th IAGI AnnualConvention: Lombok.Morison, Kingston. 1997.Hydrothermal Minerals and TheirSignificance. Geothermal and MineralService Division of Kingston MorrisonLtd: Auckland.Petford, N. dan McCaffrey, K.J.W.2003. Hydrocarbon in Crystaline Rock.Geological Society of London: London.Pirajno, F. 1992. Hydrothermal MineralDeposits. Principles and FundamentalConcepts for the Exploration Geologist,SpringerVerlag: Berlin.Priambodo, Doddy. 2010. BisnisEksplorasi Migas, Industri, danUniversitas. Handout Presentasi ShortCourse AAPG SC UNDIP: Semarang.Pulonggono, A.S., Agus, H., danKosuma, C.G. 1992. PreTertiary andTertiary fault systems as a framework ofthe South Sumatra Basin a study ofSARmaps. Proccedings 21st AnnualConvention Indonesian PetroleumAssociation: Jakarta.Salim, Y., Nana, D., Maryke, P.,Yustika, I., Mimi S., dan M., Fauzi. 1995.Technical Study Report RemainingPotential of The South Sumatra Basin.South Sumatra AMI Study Group.Satyana, Awang. 2009. Talang Akardan Lemat. Mailinglist IAGI.http://www.mailarchive.com/[email protected]/msg23811.htmlSetyobudi, P.T., Bambang, W.H., Banu,A., Krisputranto, W.N., Hadi, N.,Sudaryo, B.. 2011. Study ofCharacteristic and Lateral Distributionof Granitic Basement Reservoir by Welland 3D Seismic Datas at PT Field,Jambi SubBasin, South Sumatra Basin.Proceedings the 36th HAGI and 40thIAGI Annual Convention andExhibition: Makasar.Setyobudi, P.T. and Bambang, W.H..2012. Petrography and ReservoirCharacteristic of Eocene Granite inJambi Sub Basin, South Sumatra Basin.Proceedings the 41st IAGI AnnualConvention and Exhibtion: Yogyakarta.__________.2010. Mid ContinentWash Play. diunduh tanggal 30Nopember 2010 dari www.ogs.ou.edu/MEETINGS/.../GraniteWash08/GWOverview.ppt

    *KARYA GEOSAINTIS MUDA* FGMI#

    Gambar 9. Peta Lowest Know Oil (LKO) danLowest Known Gas (LKG) serta Drill Stem Test(DST) Interval Granite Wash dan FracturedGranit (Setyobudi, 2012)

  • HALAMAN 26 Edisi No.2-2013

    Definisi HujanHujan merupakan satu bentuk presipitasi yangberwujud cairan. Presipitasi sendiri dapatberwujud padat (misalnya salju dan hujan es)atau aerosol (seperti embun dan kabut). Hujanterbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh kebumi dari awan. Tidak semua air hujan sampaike permukaan bumi karena sebagian menguapketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenisini disebut sebagai virga.

    Hujan memainkan peranan penting dalam siklushidrologi. Lembaban dari laut menguap,berubah menjadi awan, terkumpul menjadiawan mendung, lalu turun kembali ke bumi, danakhirnya kembali ke laut melalui sungai dananak sungai untuk mengulangi daur ulang itusemula.Jenis Hujan Menurut KejadiannyaBerdasarkan dari kejadiannya hujan di bagimenjadi beberapa jenis berdasarkankejadiannya, antara lainJenis jenis hujan berdasarkan terjadinya :1. Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadikarena udara panas yang naik disertai denganangin berputar.2. Hujan zenithal, yaitu hujan yang sering

    terjadi di daerah sekitar ekuator, akibatpertemuan Angin Pasat Timur Laut denganAngin Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebutnaik dan membentuk gumpalangumpalan awandi sekitar ekuator yang berakibat awan menjadijenuh dan turunlah hujan.3. Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadikarena angin yang mengandung uap air yangbergerak horisontal. Angin tersebut naik menujupegunungan, suhu udara menjadi dinginsehingga terjadi kondensasi. Terjadilah hujan disekitar pegunungan.4. Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadiapabila massa udara yang dingin bertemudengan massa udara yang panas. Tempatpertemuan antara kedua massa itu disebutbidang front. Karena lebih berat massa udaradingin lebih berada di bawah. Di sekitar bidangfront inilah sering terjadi hujan lebat yangdisebut hujan frontal.5. Hujan muson atau hujan musiman, yaituhujan yang terjadi karena Angin Musim (AnginMuson). Penyebab terjadinya Angin Musonadalah karena adanya pergerakan semu tahunanMatahari antara Garis Balik Utara dan GarisBalik Selatan. Di Indonesia, hujan muson terjadibulan Oktober sampai April. Sementara dikawasan Asia Timur terjadi bulan Mei sampaiAgustus. Siklus muson inilah yang menyebabkanadanya musim penghujan dan musim kemarau.Proses Terbentuknya Hujanterbentuknya hujan di muka bumi di pengaruhioleh arus konveksi di atmosfer bumi dan lautan.Konveksi adalah proses pemindahan panas olegerak massa suatu fluida dari suatu daerah kedaerah lainnya. Konveksi bebas dalam atmosferturut memainkan peran penting dalammenentukan cuaca seharihari,sedangkankonveksi di lautan merupakan mekanismepemindahan panas global yang penting Keduakonveksi di atas dapat digunakan untukmenjelaskan terjadiya awan hujan.Uap air yangberasal dari lautan bersamasama denganudara,ternagkat ke atas akibat adanya gaya

    #FGMI *GEOKnowledge*

    Gambar 1. Siklus Hidrologi (USGS)

  • HALAMAN 27Edisi No.2-2013

    tekan hingga mencapai 12 km18 km dankemudin membentu awan.Gumpalan awanberdiameter 5 km mengandung kurang lebih 5 x108 kg air.Ketika campura uap air dan udaraterkondensasi,maka terbentuk hujan yangmembebaskan sekitar 108 J energi ke atmosfer(sebanding dengan energi listrik yagn digunakanoleh 100.000 orang dalam sebulan).Udarakemudiantertekan ke bawah bersamasamadengan air sehingga membentuk curah hujanyang cukup besar.Curah hujan akan melemahseiring dengan berkurangnya energi disuplaioleh campuran air dan udara yang naik ke atasTahap Pembentukan HujanTahaptahap pembentukan kumulonimbus,sejenis awan hujan, adalah sebagai berikut: TAHAP 1. Pergerakan awan oleh angin:Awanawan dibawa, dengan kata lain, ditiupoleh angin. TAHAP 2. Pembentukan awan yang lebihbesar: Kemudian awanawan kecil (awankumulus) yangdigerakkanangin, salingbergabung danmembentukawan yang lebihbesar. TAHAP 3.Pembentukanawan yangbertumpangtindih: Ketikaawanawan kecilsaling bertemu dan bergabung membentuk awanyang lebih besar, gerakan udara vertikal ke atasterjadi di dalamnya meningkat. Gerakan udaravertikal ini lebih kuat di bagian tengahdibandingkan di bagian tepinya. Gerakan udaraini menyebabkan gumpalan awan tumbuh

    membesar secara vertikal, sehinggamenyebabkan awan saling bertindihtindih.Membesarnya awan secara vertikal inimenyebabkan gumpalan besar awan tersebutmencapai wilayahwilayah atmosfir yangbersuhu lebih dingin, di mana butiranbutiranair dan es mulai terbentuk dan tumbuh semakinmembesar. Ketika butiran air dan es ini telahmenjadi berat sehingga tak lagi mampu ditopangoleh hembusan angin vertikal, mereka mulailepas dari awan dan jatuh ke bawah sebagaihujan air, hujan es, dsb"Longsor dan banjirbandang merupakanaliran massa yang akanmenerjang apa sajatanpa ampun"Pengaruh Hujan Terhadap LongsorMenurut Amin Widodo (pakar Kebumian ITS),Tanah yang menempel pada lereng gunung bisadianalogkan seperti benda di bidang miringseperti dalam ilmu fisika. Benda di bidangmiring itu akan stabil kalau tidak ada gangguan.Saat air hujan turun akan memicu longsorkarena akan menambah berat dan menurunkankohesi tanah di lereng sehingga tanah di lerengtidak stabil dan akan longsor atau bahkan bisamengalir sebagai aliran lumpur. Kalau materialbanyak bongkah bongkah batu dan atau kayukayu gelondongan maka menjadi aliran massa(debris) yang bisa berakibat sangat mengerikan.Terkadang diikuti suara ledakan akibat bongkahbatu saling bertumbukan. Bila material inimasuk ke alursungai danmembendungsungai bisamenimbulkanbanjir bandang.Longsor danbanjir bandangmerupakanaliran massayang akanmenerjang apasaja tanpaampun. Faktor alam yang juga bisa memicuterjadinya longsor adalah getaran gempa.Kalau diamati ternyata tidak seluruh tanah dilereng gunung longsor tapi hanya sebagian saja.Ini berarti ada masalah pada lereng yg longsortersebut. Sama saja saat terjadi gempa dan angin

    *GEOKnowledge* FGMI#

    Gambar 3. Hujan dapat memicu terjadinya longsor (Amien Widodo)

    Gambar 2. Jenis-jenis Awan

  • HALAMAN 28 Edisi No.2-2013

    puting beliung tidak semua rumah roboh ratadengan tanah, hanya rumah rumah yang tidakmengikuti standar bangunan yang roboh. Bisajadi lereng yg longsor ada masalah misalnyalereng sudah kritis karena ada penggundulanhutan sehingga tanah tidak terlindungi karenaselama ini tanah bisa stabil karena diikat olehakar pohon, atau lereng kritis karena adapenggalian di bagian bawah lereng sehinggasudut kemiringan lereng menjadi curam ataukarena ada penebangan hutan yang diikutipembangunan banyak vila/hotel di bagianpuncak yg memperberat lereng dll.Walau begitu tanah di lereng tidak langsunglongsor tapi umumnya akan dimulai tandatanda seperti ada longsorlongsor kecil, retakanretakan di tanah dan di tembok/pagar, pohonyang tumbuh miring atau tiang listrik miring,muncul sumbersumber air di lereng dll. Untukmenghindari jatuhnya korban maka harus

    dilihat dan diteliti kawasan yg yang sudahmenunjukkan tanda tanda mau longsor,terutama mengamati arah material yang akanlongsor misalnya apakah akan longsor ke arahpermukiman, atau apakah akan masuk ke sungaidan akan berubah jadi banjir bandang, atau apake arah ladang kosong. *Rizky Syawal (Divisi HubunganKemasyrakatan FGMI)Daftar Pustaka : Widodo, Amien. 2012. Budayakan antisipasi bencanatanah longsor . IAGI Priyantari, N. dan C. Wahyono. 2005. Penentuan BidangGelincir Tanah Longsor Berdasarkan Sifat Kelistrikan Bumi(Determination Of Slip Surface Based On GeoelectricityProperties). Taufik Ramlan Ramalis.2010.Analisis Bidang GelincirDalam Menentukan Potensi Dan Arah Longsoran DenganMenggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner DiDesa Kayuambon Lembang Kabupaten Bandung Barat.Bandung : LPPM Universitas Pendidikan Indonesia http://wikipedia.orggeologi.iagi.or.id/wpcontent/uploads/2011/02/bencanaalamkahini.jpg

    Judul : Petroleum GeosciencePengarang : Knut BjrlykkePenerbit : Springer LondonTebal : 508 halaman

    Buku setebal 508 halaman ini berisi tentang rangkumanmateri yang diperlukan untuk menjadi seorang PetroleumGeoscience. Knut Bjrlykke yang merupakan salah satupengajar di Oslo University memberi gambaran sertakarakteristik untuk terbentuk serta terakumulasinyahidrokarbon. Beliau dengan gamblang memaparkan tiaptiap komponen dalam suatu sitem petroleum. Dan yangmenarik di buku ini juga diberikan penjelasan yang cukupjelas mengenai heat transport, subsurface water danfluid flow dalam suatu cekungan sedimenter yangmemberikan kita pemahaman tentang faktorfaktor lainyang diperhitungkan dalam eksplorasi minyak dan gas.

    Judul : Sumatra : Geology, Resources andTectonic EvolutionPengarang : A.J Barber, M.J Crow, J.S MilsonPenerbit : The Geological Society LondonTebal : 304 halamanBuku ini merupakan kerja keras bertahuntahun dari timSoutheast Asia Research Group dibantu oleh PusatSumberdaya Geologi Bandung serta LEMIGAS. Kontendari buku ini sangat lengkap membahas aspekaspekkegeologian di Sumatera. Di bagian awal dipaparkansejarah penelitian penelitian geologi awal Sumatrasebelum perang dunia ke2 hingga sekarang dandipaparkan pula perubahan serta penambahan konsepkonsep dari tiaptiap penelitian yang pernah ada. Sesuaidengan judulnya, buku ini memparkan pula potensipotensi keekonomian yang ada di Sumatra. Buku inisangat cocok untuk temanteman yang akanmelaksanakan penelitian maupun tugas akhir di Sumatra.

    #FGMI *GEOKnowledge*

  • HALAMAN 29Edisi No.2-2013

    Tulisan ini merupakan opini saya sebagaiseorang geologist dalam mengamati pola lakutemanteman seprofesi saya sekaligus sebagairenungan kita tentang sisi kehidupan lain. Saatini, para ulusan Teknik Geologi tidaklah sepertidulu yang sering di pandang sebelah mata.Banyak siswa Sekolah Menengah Umum (SMU)yang telah lulus menargetkan untuk masuk dijurusan Teknik Geologi.Antusiasme ini disebabkan imingiming gajibesar dan menggiurkan jika nanti bekerjasebagai seorang Geologist. Namun, terjadidilema saat telah lulus, disebabkan kegalauandalam memilih pekerjaan di bidang nonmigas atau migas , maupunpermasalahan tempatkerja yangmengharuskan kita di kotabesar atau didaerahterpencil (site).Teman yangbekerja di kota(Jakarta)menggalau dengan kehidupan sosial, lingkungan dan kemacetan diJakarta yang menurut mereka tidakbersahabat. Sementara teman yangbekerja di sitemenggalau denganketerasingan hidup, dan kejenuhankehidupan di site. Hal ini lumrah, karenadidukung pula suasana kerja yang relatif barudirasakan namun tidak seharusnya kegalauan inimenjadikan lulusanlulusan geologi menjadimanusia yang berjibaku denganmembandingkan kehidupannya dengan temansesama profesinya.Dan saya salah satu geologist yang mencarinafkah di Jakarta dan menurut saya banyakhikmah yang bisa saya ambil dari rutinitaskehidupan perjalanan saat pergi dan pulangbekerja di kota Metropolitan ini. Pada saatmenaiki transportasi umum, bukan hanyamengkonsumsi asapasap dan polusi yang kotornamun ada hal lain yang bisa kita renung dansaksikan yaitu aktivitas manusia disekitar kita.Saya melihat orangorang yang berjuang kerasuntuk mengarungi hidupnya, melihat bapak

    bapak dan ibuibu tua bahkan kakeknenek yangsudah renta. Setelah letih pulang bekerja,mereka tetap harus berdesakdesakan diangkutan umum. Saya yang masih muda menjadiurung mengeluh melihat raut wajah mereka yangmengingatkan dengan wajah kedua orang tuasaya.saya mulai mengamati orang lain dengan profesilainnya yang menjalani kehidupan, merekabekerja dengan setulus hati. Karena padahakikatnnya bekerja adalah Ibadah.Bahkan terlihatbeberapa kaliTuna Netra yangtetap teguh, orangyang memilikikekurangan tetapitetap semangatmelaju dikehidupan. Sayaseperti tertepukdengan halhal yangsaya lihat ini.

    Miris saat melihat anakanak kecil yangseharusnya menuntutilmu, berbahagiamenikmati masa kecilnyatetapi malah harusmembanting tulang.Hujan, dan tanpa alaskaki tidak masalah buat mereka, yang terpentingmereka harus mendapatkan uang. Maka tidaksepatutnya kita berkeluhkesah terhadap apayang kita jalani dan sudah seharusnya kitabersyukur atas nikmat yang begitu banyakdianugerahkan olehNya kepada kita. Dan darikehidupan sekitar kita, banyak peristiwa yangdapat kita petik untuk lebih bersyukur.* Maulida Balqis Arbinesya (Divisi Humas FGMI)

    *KISAH* FGMI#

  • HALAMAN 30 Edisi No.2-2013

    Pada hari jumat, 23 November 2012 subdivisipertambangan divisi libang FGMI baru sajamengadakan sharing ilmu dari anggota FGMIkepada mahasiswa geosain. Pada kesempatan iniFGMI bekerja sama dengan salah satu organisasimahasiswa yang bergerak dibidang economicgeology atau lebih dikenal dengan (SCSEG).Berdasarkankesepakatanakhirnyadiputuskanbahwa acaratersebut akandiadakan diUniversitasPadjajaran(UNPAD).Oleh karenaitu kaminamakan acaraini FGMI goesto UNPAD.Persiapan punmulaidilakukan baik dari FGMI maupun SCSEGUNPAD. Mulai dari mencari pembicara yangbisa hadir pada acara ini karena seperti kitaketahui kebanyakan pembicara yang bergelut didunia mineral bekerja di luar Jawa dan sistemroster sehingga sedikit mengalami kesulitandalam mengatur jadwal pembicara tersebut.Alhasil didapatkan empat pembicara yang luarbiasa yaitu Arif Bastian (PT Newmont), RidwanPermana Sidik (PT Antam Tbk), Doly RizkyPanggabean (PT. Bumi Resources Mineral), ArtiPrimadona (PT. Black Diamond Energy). Dilihatdari keempat pembicara yang bisa hadir denganberlatar belakang dibidangnya masingmasingmaka kami selaku panitia membuat tema dariacara tersebut yaitu An Introduction toEconomic Mineral Exploration. Setelahdidapatkan pembicara yang pasti bisa, kemudianpanitia baik dari FGMI maupun SCSEGmembuat publikasi acara ini yang selanjutnyaakan disebarkan ke kampuskampus dan dikalangan anggota FGMI sendiri.Tiga hari sebelum acara berlangsung, diluar

    dugaan ternyata ada hampir 50 orang yangsudah mendaftar ke panitia baik dari kalanganmahasiswa maupun professional. Kami sebagaipenyelenggara sangat bangga sekali sebabjumlah tersebut merupakan batas maksimal darikapasitas orang dalam ruangan yang sudahdisiapkan. Hal ini juga menjadi penyemangatkami selaku panitiadari FGMI untukmemberikan hasilyang maksimal.Acara dimulai padapukul 08.00 WIBdiawali denganregistrasi kemudiandilanjutkan denganpresentasi profilFGMI yangdibawakan oleh MasGayuh. Sekedarinformasi jumlahpeserta yang hadirsebanyak 48orang tidakhanya dihadiri oleh mahasiswa tetapi jugaprofessional dan kalangan akademisi. Setelah itubaru dimulai sesi pertama yang disampaikanoleh mas Arif Bastian dengan judul Stages andMethods in Gold Exploration. Pada sesi inidijelaskan secara detail mengenai tahaptahapeksplorasi dalam dunia tambang, meliputitahapan eksplorasi geofisika, geologi(pemetaan), hingga tahapan geokimia untukmenunjang data pada tahap awal eksplorasi.Disamping itu selain dijelaskan tahapan tersebutdisinggung sedikit mengenai pengolahan datayang didapatkan baik data geologi, geofisika, dangeokimia sehingga dibagian akhir didapatkandata modeling dari suatu daerah. Terlihat parapeserta sangat antusias dengan materi yangdiberikan. Mulailah bermunculan pertanyaansaat presentasi tersebut, Sesi ini diakhiri dengankuis yang diberikan oleh pembicara dan berhasildijawab oleh dua mahasiswa dari UniversitasPadjajaran.

    Sesi kedua baru dimulai sekitar pukul 10.30WIB, sesi ini tidak kalah serunya, dibawakanoleh mas Ridwan Permana dengan judul

    Suasana Ruangan Acara FGMI Goes to UNPAD

    #FGMI *FGMI GOES TO CAMPUS*

  • HALAMAN 31Edisi No.2-2013

    Applied Structural Geology on Pongkor, LowSulphidation Epithermal. Sesi kedua ini sudahmasuk tahapan lanjut dari dunia eksplorasi yangdijelaskan oleh Mas ridwan salah satunyamelalui analisis struktur dengan contoh daerahPongkor, Jawa Barat. Pada sesi ini tidak hanyadijelaskan mengenai struktur geologi yangberkembangsaja melainkanjuga dijelaskanmengenailaplikasistrukturtersebutterhadaptahapaneksplorasi.Sedikitdisinggungjuga mengenaimineralisasiyangberkembang didaerahPongkor.Berhubung pada hari tersebut adalah hari Jumatmaka sesi kedua dilanjutkan kembali setelahbreak.Selanjutnya sesi ketiga merupakan sesi yangsangat ditunggutunggu karena pada sesi yangbertajuk Exploraton of The Tamagot BandedIron Formation, Mauritania, Africa. Sesi inidibawakan oleh mas Doli. Materi yangdisampaikanpada sesi inisangat menarikmulai dariprosespembentikanBanded IronFormation (BIF)serta mineralmineral yangberkembangdidaerahtersebut dantahapaneksplorasi yangdigunakan,sebab tipealterasi inisangat jarang terjadi di Indonesia. Ada hal yangmenarik pada presentasi ini meskipun prospekdaerah tersebut berada di Afrika tetapikebanyakan nama prospeknya diambil dari katadalam bahasa sunda seperti kabayan, otoy,dll.Hal ini menandakan bahwa prospek tersebut

    ditemukan oleh orang Indonesia. Jadi semakinbangga bahwa bangsa Indonesia tidak kalahsaing dengan luar negeri. Sesi yang terakhirdisampaikan oleh mbak arti (PT Black DiamondEnergy) dengan judul An overview of NickelDeposit. Materi yang disampaikan pada sesi inidijelaskan mengenai tipe laterit yangberkembang sertaproses pembentukannikel deposit secaraumum, dan prosespersebaran dariendapan nikel yangberkembang. Sangatmenarik penyampaiandari mbak arti dandiakhiri dengan kuistebak daerah yangpaling prospek dilihatdari IUP yangdiberikan. Pada kuisini membuat audiencetertantang dayaanalisisnya dalammempertimbangkanhal tersebut.Setelah materi diberikan semua, acara FGMIgoes to UNPAD diakhiri dengan pembagianplakat kepada pembicara dan foto bersama. Halmenarik dari acara ini adalah, disampingmahasiswa belajar kami juga bisa belajar. Sebabtanpa membaca dan belajar niscaya nasibseorang manusiatidak berubah.Disampaikanbanyakterimakasihkepada parapemateri, peserta,pengurus UNPADSEG SC, dan pihakFakultas GeologiUNPAD atas segalabentuk bantuandan kerjasamanyasehingga acara inidapat berjalanlancar, dan semogakedepan tetapdapat menjalinkerjasama yang baik dalam rangka berbagi ilmu.*Asri Wulandari (Divisi Penilitian dan Pengembangan KeprofesianFGMI)

    Pemateri FGMI Goes to UNPAD

    Peserta FGMI Goes to UNPAD

    #FGMI *FGMI GOES TO CAMPUS* *FGMI GOES TO CAMPUS* FGMI#

  • HALAMAN 32 Edisi No.2-2013

    #FGMI *GALERI*

    Duuh, Capeknya jadi SV !!(Yogyakarta, Melia Purosani)

    Merapi : Sang Pasak Pulau Jawa(Foto Oleh Syahrul Kamil)

    Geosaintis Muda di PIT IAGI 2012(Foto oleh Rizky Syawal, Editing oleh Gayuh Putranto)

  • HALAMAN 33Edisi No.2-2013

    FGMI PEDULI adalah sebuah kegiatan sosialyang diinisiasi oleh Forum Geosaintis MudaIndonesia periode tahun 2012 2014 untukmerespon kejadian bencana alam yang terjadi diseluruh nusantara Indonesia. FGMI PEDULIBANJIR JAKARTA merupakan suatu langkahawal partisipasi para geosaintis muda Indonesiaterhadap korban banjir yang melanda Jakarta.FGMI PEDULI BANJIR JAKARTA jugabekerjasama dengan SKKMIGAS sebagai partnerdan Himpunan Mahasiswa Trisakti (Geologi danPerminyakan) sebagai tim yang bertugas untukberkoordinasi di lapangan.FGMI PEDULI BANJIR JAKARTA yangdikoordinasi oleh Maulida Balqis Arbinesya danberkonsentrasi terhadappenyediaan air bersih untukMandi Cuci Kakus (MCK).Pengiriman air ini pun sudahdilakukan ke beberapadaerah seperti Pondok GedePermai, MT. Haryono,Kalibata, Jelambar, MuaraBaru, Pluit dll. FGMIPEDULI BANJIR JAKARTAjuga menyalurkan bantuanberupa peralatan kebutuhanhidup seperti makanan, susu,pampers dll. Seluruh danayang terkumpul akan digunakan akan digunakanuntuk membantu korban banjir Jakarta.

    FGMI PEDULI BANJIR JAKARTA diawalidengan publikasi pada tanggal 19 Januari 2013terkait pengumpulan dana. Publikasi dilakukandengan sangat intensif seperti melalui email,mailist, blackberry broadcast message,blackberry group, facebook, twitter dll. Publikasiyang sangat intensif tersebut menghasilkansumbangan para donatur yang cukup besarmencapai Rp. 40,374,781.FGMI PEDULI BANJIR JAKARTA yangberkonsentrasi terhadap penyediaan air bersihuntuk Mandi Cuci Kakus (MCK) dan pengirimanair ini sudah dilakukan ke beberapa daerahseperti Pondok Gede, Muwardi, Jelambar danbeberapa daerah banjir lainnya . Selain airbersih, FGMI PEDULI BANJIR JAKARTA jugamenyalurkan bantuan berupa peralatankebutuhan hidup seperti makanan, susu,pampers dll.Dana yang tersisa sebanyak Rp. 25.724.781 akandisimpan dan digunakan untuk kegiatan FGMIPEDULI selanjutnya. dan FGMI PEDULIBANJIR JAKARTA menyampaikan terima kasihdan penghargaan yang setinggitingginya kepadapara donatur atas segalabantuan serta mohon maafyang sebesarbesarnyakepada para donatur ataskekurangan dalampenanganan distribusibantuan.*(Maulida Balqis Arbinesya DivisiHumas FGMI)

    *FGMI PEDULI* FGMI#

  • Sekretariat

    Gedung Mineral dan Batubara Lt 6

    Jakarta 12870 Indonesia

    Phone : 62-21 837 02848 Fax : 62-21 837 02577

    e-mail: [email protected]

    Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH No 10

    FGMI

    webforum: http://forum.iagi.or.id

    website : http://fgmi.iagi.or.id

    IST MN UI DA

    AS

    O INE

    DG O

    M N

    U E

    R SIO AF

    FGMI

    Disponsori oleh

    Cover Depan.pdf1: Front

    Buletin FGMI-2 0602.pdfCover Belakang.pdf2: Back