Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA DISTRES MENGHADAPI SKRIPSI DAN
BURNOUT MENGHADAPI SKRIPSI PADA MAHASISWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Nadzar Sigit
NIM: 149114131
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Every day, it gets a little easier.
But you gotta do it every day.
That’s the hard part.
But it does get easier.
(BoJack Horseman, season 2 episode 12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya ilmiah kepada.
ALLAH SWT atas segala Kehendak-Nya dan Ridho-Nya, yang telah memberikan
izin untuk terwujudnya karya ilmiah ini.
Kedua orang tua, Ayah dan Ibu, yang dengan sabar membimbing anaknya sampai
pada titik ini.
Kedua kakak saya, Mas Harier dan Mbak Aulia, terimakasih atas dukungannya.
Mas Ariawan, suami dari Mbak Aulia, terimakasih atas segala dukungan,
motivasi, dan ilmunya selama lima tahun di Jogja.
Bapak P. Eddy Suhartanto, M. Si. yang telah sabar dalam membimbing penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas waktu dan tenaganya.
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terimakasih atas segala
pengalaman akademiknya yang sangat profesional dan berharga.
Untuk semua orang baik dalam kehidupan penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA DISTRES MENGHADAPI SKRIPSI DAN
BURNOUT MENGHADAPI SKRIPSI PADA MAHASISWA
Nadzar Sigit
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
distres menghadapi skripsi dan burnout menghadapi skripsi pada mahasiswa.
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan positif dan signifikan antara
distres menghadapai skripsi dengan burnout pada mahasiswa. Penelitian ini
melibatkan 134 subjek mahasiswa psikologi disalah satu perguruan tinggi swasta
yang sedang mengerjakan skripsi. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data
adalah skala distres menghadapi skripsi dan skala burnout. Kedua skala tersebut
dibuat sendiri oleh peneliti. Skala distres menghadapi skripsi memiliki koefisien
reliabilitas sebesar 0,876 dan skala burnout memiliki koefisien reliabilitas sebesar
0,893. Teknik analisis yang digunakan adalah uji korelasi Spearman’s Rho, hal ini
dikarenakan pada salah satu skala terdapat sebaran data yang tidak normal yaitu
pada skala distres menghadapi skripsi. Penelitian ini menghasilkan nilai r = 0.625
dan p = 0.000 yang menunjukan bahwa terdapat hubungan positif antara distres
menghadapi skripsi dengan burnout. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi
distres menghadapi skripsi yang dialami oleh mahasiswa, maka semakin tinggi pula
burnout yang dialami oleh mahasiswa. begitu juga sebaliknya, semakin rendah
distres menghadapi skripsi yang dialami oleh mahasiswa, maka semakin rendah
pula burnout yang dialami oleh mahasiswa.
Kata kunci : distres menghadapi skripsi, burnout, mahasiswa, skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
CORRELATIONS BETWEEN DISTRESS DEALING THE THESIS AND
BURNOUT DEALING THE THESIS ON STUDENTS
Nadzar Sigit
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out is there any correlation between
distress dealing the thesis and burnout dealing the thesis on students. The
hypothesis of this research was positive and significant correlation between distress
dealing the thesis with burnout on students. This study involved 134 subjects of
psychology student who was working on a thesis. The scale used for data collection
is the distress scale dealing the thesis and burnout scale. Both scales are made by
the researchers himself. The reliability coefficient of distress scale dealing the
thesis is 0.876 and the reliability coefficient of burnout scale is 0.893. The analysis
technique is the Spearman Rho correlation test, it’s because on one of scale there
is an abnormal distribution of data on the distress scale deal with the thesis. This
research showed that value of r = 0.625 and p = 0.000 which shows there is a
positive relationship between distress dealing the thesis with burnout. This shows
that the higher the distress dealing the thesis who was experienced by students, the
burnout who was experienced by students will be higher. On the contrary, the lower
the distress of facing a thesis who was experienced by students, the burnout who
was experienced by students will be lower.
Key Word : distress deal with the thesis, burnout, students, thesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada ALLAH SWT atas segala limpahan berkah, rahmat, dan
karunia-Nya berserta izin-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Penulis juga mengucapkan segala terimakasih kepada segala pihak yang
turut membantu penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Sigit Sarwono dan Ibu Sri Suliyanti selaku orang tua, sumber
motivasi, dan sponsor utama dalam hidup saya. Serta para big brother and
sister, Mas Harier, Mas Ariawan, Mbak Lia, dan Mbak Tata. Terimakasih
atas segala arahannya. Sebagai anak dan adik, saya tidak dapat berkata apa-
apa untuk mengungkapkan rasa terimakasih atas segala pengorbanan yang
bapak, ibu, mas, dan mbak lakukan.
2. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M. Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum, Ph. D. selaku Kepala Program Studi
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak P. Eddy Suhartanto, M. Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
dengan sabar dapat membimbing, mengarahkan, dan memberikan masukan
dalam pengerjaan skripsi ini. Terimakasih atas profesionalitas berupa
respon yang cepat sehingga penulis dapat dengan semangat dalam
mengerjakan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Bapak Dr. Yohannes Babtista Cahya Widiyanto, M. Si. dan Ibu Maria
Laksmi Anantasari, M. Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang dapat
selalu hadir dan memberikan saran serta masukan dalam bimbingan
akademik kemahasiswaan.
6. Seluruh pengajar Bapak dan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan segala ilmu dan pengalamannya di dalam
kelas. Semoga jasa atas segala ilmu yang diberikan dapat menjadi bekal
masa depan para mahasiswa agar dapat memajukan bangsa Indonesia ke
arah yang lebih baik, serta menjadi ladang pahala karena telah memberikan
ilmu yang bermanfaat.
7. Seluruh staff Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan pelayanan administrasi yang sangat profesional.
8. Para sahabat kosan CECEP aka KONTRAKAN MANCASANA, yang dari
SMA menemani saya sampai menimba ilmu bareng-bareng di Jogja.
9. Seluruh teman-teman Psikologi 2014 khusunya kelas D aka konohagakure
aka keasyikan sadhar. Dinamika dan kekompakan kalian sungguh luar
biasa.
10. Teman-teman, ada Fiyo, Fendy, Dewa, Onel, Yudis M, Bram, dan Sandri,
jangan lupa makan bareng, olahraga bareng, dan segala-galanya yang
barengan.
11. Para noob PUBGM TABAYUN CREW, ada Fendy, Yudis, Bima, dan Andy
(adeknya Yudis).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 11
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 12
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Manfaat Teoritis........................................................................................ 12
2. Manfaat Praktis ......................................................................................... 12
BAB II DASAR TEORI ........................................................................................ 13
A. Burnout ......................................................................................................... 13
1. Definisi Burnout ....................................................................................... 13
2. Dimensi Burnout ....................................................................................... 15
3. Faktor-Faktor Penyebab Burnout ............................................................. 16
B. Distres Menghadapi Skripsi ......................................................................... 20
1. Definisi Stres .......................................................................................... 20
2. Aspek Stres ............................................................................................. 23
3. Jenis Stres .............................................................................................. 27
4. Stres Menghadapi Skripsi ....................................................................... 30
5. Faktor-Faktor Penyebab Stres Mahasiswa Yang Sedang Skripsi ........... 31
6. Efek Stres ................................................................................................ 35
C. Mahasiswa .................................................................................................... 36
D. Skripsi ........................................................................................................... 37
E. Dinamika Distres Menghadapi Skripsi dan Burnout .................................... 37
F. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 41
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 42
A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
B. Variabel Penelitian ....................................................................................... 42
1. Variabel Bebas (Independent) ................................................................ 42
2. Variabel Tergantung (Dependent) .......................................................... 43
C. Definisi Operasional ..................................................................................... 43
1. Distres Menghadapi Skripsi .................................................................. 43
2. Burnout .................................................................................................. 44
D. Subjek Penelitian .......................................................................................... 45
E. Metode Alat Pengumpulan Data ................................................................. 45
1. Skala Distres Menghadapi Skripsi ......................................................... 46
2. Skala Burnout ......................................................................................... 48
F. Validitas dan Reliabilitas .............................................................................. 49
1. Validitas .................................................................................................. 49
2. Seleksi Item ............................................................................................ 50
3. Reliabilitas .............................................................................................. 53
G. Metode Analisis ............................................................................................ 55
1. Uji Asumsi ................................................................................................ 55
2. Uji Hipotesis ............................................................................................. 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 57
A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 57
B. Deskripsi Subjek Penelitian .......................................................................... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
C. Deskripsi Data Penelitian ............................................................................. 58
D. Hasil Penelitian ............................................................................................. 62
1. Uji Normalitas .......................................................................................... 62
2. Uji Linearitas ............................................................................................ 63
3. Uji Hipotesis ............................................................................................. 64
E. Pembahasan .................................................................................................. 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 69
A. Kesimpulan ................................................................................................... 69
B. Keterbatasan dan Saran ................................................................................ 69
1. Bagi Penelitian Berikutnya ..................................................................... 69
2. Bagi mahasiswa dan Universitas ............................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 72
LAMPIRAN ........................................................................................................... 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Distribusi Item Skala Distres Menghadapi Skripsi Sebelum Uji Coba .. 47
Tabel 2. Skor Skala Distres Menghadapi Skripsi ................................................. 47
Tabel 3. Distribusi Item Skala Burnout Sebelum Seleksi Item ............................. 48
Tabel 4. Skor Skala Burnout ................................................................................. 49
Tabel 5. Distribusi Item Skala Distres Menghadapi Skripsi Setelah Seleksi Item 52
Tabel 6. Distribusi Item Burnout Setelah Seleksi Item .......................................... 53
Tabel 7. Identitas Subjek Penelitian ....................................................................... 58
Tabel 8. Norma Kategorisasi ................................................................................. 59
Tabel 9. Deskripsi Data Variabel Distres Menghadapi Skripsi ............................ 59
Tabel 10. Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris Distres Menghadapi Skripsi
................................................................................................................................ 60
Tabel 11. Kategorisasi Distres Menghadapi Skripsi ............................................. 60
Tabel 12. Distribusi Tingkat Ditres Menghadapi Skripsi ...................................... 60
Tabel 13. Deskripsi Data Variabel Burnout ........................................................... 61
Tabel 14. Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris Burnout ............................. 61
Tabel 15. Kategorisasi Burnout ............................................................................. 61
Tabel 16. Distribusi Tingkat Burnout .................................................................... 62
Tabel 17. Uji normalitas Distres Menghadapi Skripsi dan Burnout ...................... 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 18. Hasil Uji Linearitas Distres Menghadapi Skripsi dan Burnout.............. 64
Tabel 19. Hasil Uji Hipotesis Variabel Distres Menghadapi Skripsi dan Burnout 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Skala Uji Coba .............................................................................. 79
LAMPIRAN 2 Uji Reliabilitas............................................................................... 85
LAMPIRAN 3 Skala Penelitian ............................................................................. 89
LAMPIRAN 4 Hasil Uji Uji t Mean Teoritis, Mean Empiris, dan Tabel Distribusi
................................................................................................................................ 95
LAMPIRAN 5 Hasil Uji Normalitas...................................................................... 98
LAMPIRAN 6 Hasil Uji Linearitas ..................................................................... 100
LAMPIRAN 7 Hasil Uji Hipotesis ...................................................................... 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Burnout merupakan kelelahan fisik, mental, dan emosional yang
dialami oleh individu karena mengalami stres dalam jangka waktu yang
lama. Pines dan Aronson (dalam Rosyid, 1996) menyatakan bahwa burnout
adalah suatu bentuk ketegangan atau tekanan psikis yang berhubungan
dengan stres yang kronik, yang dialami seseorang dari hari ke hari ditandai
dengan kelelahan fisik, mental dan emosional. Menurut Maslach (dalam
Maslach, Schaufeli, & Leiter, 2001), burnout adalah keadaan psikososial
dan kelelahan fisik yang dihasilkan dari paparan kronis tingkatan stres yang
tinggi dan rendahnya pengendalian diri. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan burnout dapat terjadi. Diantaranya adalah faktor individu,
kepribadian, pekerjaan, dan organisasi. Burnout juga dapat berpengaruh
terhadap beberapa faktor, diantaranya adalah faktor fisik, emosi, dan mental
(dalam Maslach et al., 2001).
Pada dunia pendidikan, Schaufeli, Martinez, Pinto, Salanova, dan
Bakker (2002) mengemukakan burnout pada siswa merupakan perasaan
kelelahan karena tuntutan belajar, menjadi sinis terhadap suatu pelajaran,
dan merasa tidak kompeten menjadi seorang pelajar. Burnout di kalangan
pelajar menjadi penting untuk diperhatikan. Hal tersebut dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
burnout menjadi salah satu sumber permasalahan yang paling mengganggu
pada dunia pendidikan (Lindemann & Duek, dalam Jenaabadi, Nastiezaie,
& Safarzaie, 2017). Akibatnya, siswa yang mengalami burnout akan
melakukan tindakan seperti absensi, hilangnya motivasi untuk mengerjakan
tugas, dan di drop out dari sekolah (Meier & Shmeck, 1985; Ramist, 1981;
dalam Duru, Duru & Balkis 2014). Selain itu, dampak burnout pada dunia
akademik akan berkonsekuensi pada performa akademik dan sikap siswa
(Maslach & Leiter, 1995; dalam Chen, Hanif, Siau, Seer, Loh, Jamil, Sa’ar,
& Baharum, 2014), serta prokrastinasi akademik (Balkis, 2013), sehingga
dalam mengerjakan tugas menjadi tidak maksimal.
Sesuai dengan PERMENRISTEKDIKTI nomor 44 tahun 2015
mahasiswa S1 dapat menyelesaikan studinya dalam kurun waktu 4 tahun
dan maksimum 7 tahun. Sebagai salah satu syarat kelulusan bagi
mahasiswa, skripsi merupakan tugas yang wajib dikerjakan. Sebagai tugas
akhir, skripsi mempunyai tingkat kesulitannya sendiri yang memerlukan
kemampuan mahasiswanya dalam mengolah berbagai data yang selanjutnya
akan dianalisis sebagai bahan penelitian. Tingkat kesulitan inilah yang
terkadang menjadi hambatan mahasiswa untuk menyelesaikan studinya.
Permasalahan yang muncul karena keterlambatan kelulusan
dikarenakan kesulitan dan terhambat dalam penulisan skripsi dapat
diperlihatkan dari kasus yang terjadi pada banyaknya mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma yang menjalankan perkuliahan
selama lebih dari 4 tahun. Berdasarkan dari data rekapitulasi lama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
bimbingan tugas akhir mahasiswa yang diperoleh dari Sekretariat Fakultas
Psikologi Sanata Dharma, dapat dilihat bahwa rata-rata mahasiswa pada
setiap angkatan memiliki perbedaan dalam segi lama waktu menyelesaikan
tugas penulisan skripsi. Pada angkatan 2008 memiliki rerata waktu
menyelesaikan skripsi selama 2,46 tahun, angkatan 2009 selama 2,03 tahun,
angkatan 2010 selama 1,82 tahun, angkatan 2011 selama 1,35 tahun,
angkatan 2012 selama 1,04 tahun, dan angkatan 2013 selama 0,77 tahun.
Berdasarkan dari hasil wawancara pada tanggal 18 Oktober 2018
terhadap 10 mahasiswa Psikologi Sanata Dharma yang sedang mengerjakan
skripsi, dapat dirangkum bahwa mereka mengalami berbagai hambatan
seperti sulitnya menemukan data yang sesuai dengan topik skripsi, tuntutan
yang terlalu besar, kesulitan menyesuaikan jadwal bimbingan dengan dosen
pembimbing, kurangnya ide, dan banyaknya aktivitas di luar kegiatan
akademik. Hal tersebut mengakibatkan mahasiswa mengalami hilangnya
motivasi, memandang negatif, dan merasa malas dalam mengerjakan
skripsi, yang mengindikasikan bahwa mahasiswa mengalami kejenuhan
atau burnout dalam mengerjakan skripsi. Di dalam lingkungan universitas,
burnout pada pelajar terjadi karena tingginya tuntutan belajar atau
keyakinan dan sikap negatif (Schaufeli et al, 2002; Schaufeli & Enzmann,
1998, dalam Wei, Wang, & Mcdonald, 2015).
Skripsi merupakan tugas akhir yang memiliki beban dan tunutan
pekerjaan yang tinggi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa skripsi dapat
dikatakan sumber stres bagi mahasiswa tingkat akhir. Hal ini didukung oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
penelitian yang dilakukan oleh Fadilah (2013) tentang stres dan motivasi
belajar pada mahasiswa. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode
kualitatif dengan mewawancarai beberapa mahasiswa. Didapatkan
kesimpulan bahwa stres mahasiswa yang sedang menghadapi skripsi
termasuk dalam kategori tingkat tinggi. Hal tersebut dikarenakan beberapa
faktor diantaranya adalah sulitnya menemui dosen pembimbing, sulitnya
mencari literatur referensi buku, lingkungan yang kurang kondusif,
sehingga mengakibatkan rasa lelah menyusun skripsi. Rasa lelah
menyelesaikan skripsi mengindikasikan bahwa mahasiswa mengalami
burnout dikarenakan tuntutan kerja dalam mengerjakan skripsi. Selain itu
penelitian yang dilakukan oleh Rozaq (2014) juga menunjukan bahwa
69.2% mahasiswa mengalami tingkat stres sedang, dengan gejala
ketegangan otot, mudah tersinggung, produktivitas menurun, sulit
mengambil keputusan, dan mendiamkan orang lain.
Stres yang dialami seseorang juga memiliki dampak positif dan
negatif. Selye (dalam Lazarus, 1993) membaginya menjadi dua, yaitu
eustres dan distres. Stres yang bersifat positif disebut dengan eustres,
dimana stresor yang dihadapi akan menjadi sumber motivasi individu untuk
bergerak dan menyelesaikan segala tuntutan-tuntutan yang dihadapinya.
Sedangkan stres yang bersifat negatif disebut dengan distres, dimana stres
yang dihadapinya akan berdampak tidak baik pada diri individu baik dalam
segi fisiologis maupun psikologis. Individu yang mengalami hal negatif
ketika menghadapi stresor, seperti ketidakmampuan untuk menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
masalah lebih memilih untuk lari dari berbagai tuntutan-tuntutan yang
dihadapinya. Schneiderman (dalam Lin & Huang, 2014) mengemukakan
bahwa tingkatan tertentu dari stres dapat mengakibatkan meningkatnya
performa, dan terlalu tinggi stres dapat berdampak buruk pada kesehatan
fisik dan mental.
Mahasiswa yang dapat mengatasi stres dan menjadikan sumber stres
seperti skripsi sebagai motivasi untuk terus bergerak, tentu akan dapat
mengerjakan skripsi dengan baik meskipun berbagai tantangan dan kendala
dihadapinya. Namun lain cerita dengan mahasiswa yang tidak dapat
mengatasi stres karena skripsi. Mereka akan cenderung merasa tidak dapat
dan mengesampingkan mengerjakan skripsi. Faktor utama yang
menentukan apakah stressor akan menyebabkan distres atau eustress adalah
presepsi dan interprestasi mengenai suatu situasi dari individu masing-
masing. Kupriyanov & Zhdanov, 2014).
Mahasiswa pasti memiliki perasaan percaya diri bahwa dirinya
mampu untuk mengerjakan berbagai tugas yang dihadapinya. Namun
terkadang semuanya tidak berjalan dengan lancar. Ketika mengerjakan
skripsi, para mahasiswa tentunya telah merencanakan dan membuat
rancangan skripsi yang dirasa sudah sesuai dan dapat diterima oleh dosen
pembimbing. Namun seringkali dapat ditemui beberapa masalah.
Berdasarkan dari wawancara dengan beberapa mahasiswa, permasalahan
yang sering dihadapi antara lain seperti pemilihan topik yang kurang tepat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
ketidaksesuian permasalahan dengan topik, dan merubah judul skripsi yang
mengakibatkan mahasiswa mengalami frustasi.
Burnout yang terjadi pada pelajar merupakan hasil dari rasa frustasi
dan perasaan negatif karena tidak terpenuhinya ekspetasi (Wei et al., 2015).
Rasa frustasi tersebut sering kali menimbulkan perasaan sinis dan malas
untuk mengerjakan tugas skripsi. Perasaan sinis inilah yang mungkin
memiliki hubungan terhadap berbagai hasil seperti ketidakpuasan,
berkurangnya akal sehat, emosi negatif, bahkan keputusan untuk
meninggalkan tugas (Tinto, 1993; Brockway, Carlson, Jones, & Bryant,
2002; dalam Wei et al.).
Hilangnya motivasi untuk mengerjakan skripsi dapat dikatakan
sebagai salah satu ciri-ciri mahasiswa mengalami burnout. Hal tersebut
mengakibatkan mahasiswa mengalami rasa malas dan menunda untuk
menulis skripsi yang berakibat mengalami keterlambatan kelulusan.
Santrock (2003) menyatakan bahwa sumber dari stres adalah beban yang
terlalu berat, konflik, dan frustasi. Dimana beban pekerjaan yang terlalu
besar mengakibatkan rasa tidak berdaya, harapan tidak sesuai dengan
kenyataan yang mengakibatkan penderita mengalami kelelahan fisik dan
emosional (burnout). Penyebab utama terjadinya burnout berasal dari
tuntutan tugas yang telalu tinggi yang dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan baik mental maupun fisik, dan performa kerja yang buruk
(Schaufeli & Salanova, 2007; dalam Wei et al., 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Menurut Folkman dan Lazarus (1984), stres adalah segala peristiwa
yang berasal dari tuntutan internal atau eksternal baik fisiologis maupun
biologis yang menuntut, membebani atau melebihi kapasitas adaptif
individu. Skripsi sebagai sumber stres bagi mahasiswa tingkat akhir tentu
dapat mengganggu kinerja mahasiswa untuk menyelesaikan studinya. Hal
tersebut bukanlah hal yang dapat dianggap remeh karena dapat berakibat
fatal bagi mahasiswa yang mengalaminya. Bagi sebagian mahasiswa yang
tidak mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya, tak kala akan
menjadi sumber permasalahan yang dapat mempengaruhi bagaimana
mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Hal ini tercermin dari beberapa
kasus yang menimpa kepada mahasiswa karena stres dan tidak kuat
menghadapi berbagai beban pekerjaan khususnya tugas skripsi yang sedang
dihadapinya.
Seperti yang dialami oleh F.A.P. yang ditemukan tewas gantung diri
di pintu kamar indekosnya pada hari Senin (20/10/2014)
(www.merdeka.com, 2014). Kematiannya diduga kuat berasal dari deadline
pengerjaan skripsi. Karena menurut keterangan rekan korban, korban hanya
diberi waktu tiga bulan lagi untuk menyelesaikan skripsi, jika lebih korban
akan di DO (Drop Out). Selain itu, hal serupa juga dialami oleh V.A.P. (23),
yang ditemukan gantung diri di kontrakannya Selasa (16/6/2015) sore
(www.tribunnews.com, 2015). Mahasiswi ini diduga kuat depresi karena
skripsi yang ia kerjakan tidak kunjung selesai . Ada juga mahasiswa
berinisial E.F.R. di jakarta yang ditemukan tewas pada hari Rabu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
(27/7/2016). Ia nekat bunuh diri dengan gantung diri di tangga rumah
ayahnya karena putus asa skripsinya ditolak dua kali (www.kompas.com,
2016). Selain itu, kasus bunuh diri juga menimpa mahasiswa berinisial V.B.
Mahasiswa tersebut ditemukan gantung diri di kamar kosnya pada hari
Selasa (31/05/2016) diduga depresi dengan nilainya yang anjlok, ditambah
dengan skripsinya yang ditolak (www.merdeka.com, 2016).
Distres merupakan suatu keadaan penderitaan emosional yang
ditandai dengan gejala depresi dan gejala kecemasan (Mirowsky & Ross,
2003). Hendrix (dalam Lin & Huang, 2014) mengemukakan stres yang
dirasa tinggi memiliki kaitan terhadap tingginya kelelahan emosional, dan
depersonalisasi rendahnya tingkat prestasi pribadi. Bahkan lebih buruk,
seperti yang terjadi pada kasus-kasus yang dijelaskan sebelumnya, mereka
melakukan tindakan bunuh diri. Depresi dan tendensi untuk bunuh diri
merupakan dua faktor yang paling signifikan dari reaksi kritis terhadap stres
(Oswalt & Riddock, 2007; dalam Lin & Huang, 2014). Lee (dalam Lee,
Puig, Lea, & Lee, 2013) melaporkan bahwa stres akademik berkorelasi
positif dengan depresi. Selain itu, studi mengindikasikan bahwa stres secara
signifikan sebagai prediktor dari tekanan psikologi pada mahasiswa dan bisa
terwujud sebagai kegelisahan dan simtom depresi (Amutio & Smith, 2007;
Morisson & O’Conner, 2005; dalam Lin & Huang, 2014). Hal ini dibuktikan
dengan studi yang dilakukan oleh Hoffman, Muhuri, Novak, Pemberton,
Ault, dan Mannix (dalam Azzahra, 2017), beberapa kasus kematian yang
terdaftar ditegaskan bahwa nilai atau tingkatan dari distres merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kemungkinan terkuat penyebab kematian dini, terlepas dari faktor resiko
sosiodemografi, faktor kesehatan fisik dan perilaku.
Berdasarkan dari banyaknya kasus distres pada mahasiswa, banyak
peneliti dari berbagai negara seperti Amerika, China, dan Hongkong
melakukan penelitian tentang distres. Berdasarkan dari hasil tersebut
diketahui bahwa tingkat distres psikologis dalam populasi Universitas
meningkat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa efek negatif seperti
tekanan atau distress muncul dan terjadi pada pengalaman mahasiswa di
Universitas (Pidgeon, Rowe, Stapleton, Magyar, & Lo, 2014). Selain itu,
berdasarkan laporan dari Pusat Krisis Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia (2015), diketahui bahwa sebesar 39% mahasiswa mengalami
distres psikologis dan jumlah ini meningkat pada tahun 2011 sebesar 48%
(Puskrispsiui, 2015).
Penelitian yang juga dilakukan oleh Misra dan Castillo (2004)
tentang stres yang terjadi pada mahasiswa juga menunjukan bahwa tekanan
dan konflik cenderung dominan sebagai sumber dari stres yang terjadi di
kalangan mahasiswa Amerika. Hal tersebut juga mempengaruhi perilaku,
emosional, dan psikologi mahasiswa sebagai wujud bentuk reaksi mereka
terhadap stresor. Maka dapat dikatakan bahwa tingkatan stres yang tinggi
tidak hanya berakibat pada performansi akademik saja, tetapi dapat
berakibat juga terhadap kesehatan mental dan fisik mahasiswa.
Burnout memang dapat disebabkan oleh banyak sumber, yaitu dari
faktor situasional yang meliputi beban kerja, tuntutan pekerjaan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dukungan sosial, ataupun dari faktor individual yang meliputi usia, jenis
kelamin, status penikahan, kepribadian, dan sikap kerja (dalam Maslach et
al., 2001). Namun faktor stres merupakan hal yang menarik untuk dibahas
terhadap burnout. Stres telah dapat ditemui memiliki kaitan dengan burnout,
dimana stres berpengaruh terhadap burnout (Brewer & McMahan, 2003;
dalam Lin & Huang, 2014). Pengaruh stres yang dihadapi oleh mahasiswa
tentunya dapat mengakibatkan mereka rentan terhadap masalah kesehatan
psikologis dan fisik. Stres yang berasal dari pelajaran, beban kerja yang
tinggi, atau faktor tekanan psikologi dapat mengarah ke emosional burnout,
tendensi hilangnya semangat, dan rendahnya perasaan untuk sukses (Yang
& Fan, 2004; dalam Lin & Huang, 2014). Juga telah dibuktikan bahwa stres
berpengaruh terhadap performa belajar dimana meningkatkan kelelahan
(LePine et al., 2004; dalam Lin & Huang, 2014). Huang dan Lin (dalam,
Lin & Huang, 2014) menyatakan bahwa tingginya stres yang dialami oleh
pelajar, akan semakin tinggi tingkat burnout mereka. Hal ini juga dibuktikan
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Perez, Caro, Valenzuela, Ortiz,
dan Narvaez (2016) yang menunjukan hasil bahwa terdapat hubungan
positif antara stres dengan burnout yang dirasakan oleh mahasiswa,
khususnya pada kelelahan emosional dan depersonalisasi. Selain itu,
penelitian yang dilakukan oleh Pourseyyed, Motevalli, Pourseyyed, dan
Barahimi. (2015) menunjukan hasil bahwa stres memiliki hubungan
langsung dan kuat terhadap burnout akademik pada mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Skripsi sebagai syarat kelulusan mahasiswa sarjana, tentunya harus
dikerjakan semaksimal mungkin agar mendapatkan hasil yang baik. Sebagai
tuntutan pekerjaan, tekanan yang dirasakan oleh mahasiswa harus dijadikan
sebagai dorongan untuk beradaptasi menjadi pengetahuan baru dan
kemampuan agar mengerjakan tugas menjadi lebih efektif dan efisien
(Smylie, 1999; dalam Jamil et al., 2014). Namun tidak semua mahasiswa
dapat menganggap bahwa skripsi yang mereka hadapi sebagai motivasi,
bahkan stres karena skripsi dapat menjadikan mereka menjadi terdemotivasi
dan memilih untuk melakukan kegiatan lain di luar skripsi. Sehingga
mereka lebih memilih untuk meninggalkan pengerjaan skripsi.
Berdasarkan paparan permasalahan dan fenomena-fenomena yang
terjadi pada kalangan mahasiswa, peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada
hubungan antara distres menghadapi skripsi dan burnout menghadapi
skripsi pada mahasiswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan sebelumnya,
maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah :
Apakah ada hubungan antara distres menghadapi skripsi dan
burnout menghadapi skripsi pada mahasiswa?.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
C. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji teori apakah ada hubungan
antara distres menghadapi skripsi dan burnout menghadapi skripsi pada
mahasiswa.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang psikologi
organisasi dan pendidikan tentang distres menghadapi skripsi dan
burnout. Selain itu, melihat apakah distres menghadapi skripsi memiliki
hubungan dengan burnout pada mahasiswa.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan
pengetahuan yang jelas pada mahasiswa mengenai distres menghadapi
skripsi dan dampaknya terhadap proses pengerjaannya, yaitu burnout.
Sehingga mahasiswa dapat belajar bagaimana cara mempersiapkan diri
dalam menghadapi skripsi agar tidak menjadi stres yang
berkepanjangan. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat mengatasi
distres menghadapi skripsi sehingga dapat mencegah agar tidak
terjadinya burnout pada mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
DASAR TEORI
A. Burnout
1. Definisi Burnout
Pengertian burnout sebagai sindrom psikologi mulai muncul pada
pertengahan 1970an. Diperkenalkan oleh ahli psikologi klinis asal New
York bernama Freudenberger. Freudenberger (dalam Maslach et al.,
2001) menandai bahwa berkurangnya motivasi, hilangnya motivasi,
merasa gagal, dan lelah sebagai burnout. Maslach dan Jackson (dalam
Schaufeli & Bakker, 2004) mendefinisikan burnout sebagai sindrom
yang terdiri dari tiga dimensi berupa kelelahan emosi, depersonalisasi
(sinisme), dan berkurangnya berprestasi individu. Burnout merupakan
respon terhadap ketegangan yang diakibatkan reaksi emosional terhadap
situasi tertentu. Burnout menurut Maslach (dalam Maslach et al., 2001)
merupakan keadaan psikososial dan kelelahan fisik yang dihasilkan dari
paparan kronis tingkatan stres yang tinggi dan rendahnya pengendalian
diri.
Edelwich dan Brodsky (dalam, Duru et al., 2014) mendefinisikan
burnout sebagai kehilangan idealisme, energi, dan tujuan untuk
mencapai sesuatu. Beberapa simptom bagi orang yang mengalami
burnout antara lain rendahnya motivasi dan kepuasan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pekerjaan, meningkatnya resiko kesehatan, konflik sosial, dan efisiensi
lebih rendah (Maslach, Jackson, & Leiter 1997; dalam Schaufeli &
Bakker, 2004). Baron dan Greenberg (dalam Rosyid, 1996)
mengemukakan bahwa burnout merupakan sindrom yang dialami oleh
seseorang karena ketidakmampuan untuk menghadapi berbagai tekanan
dan tuntutan pekerjaan sehingga mengakibatkan mengalami kelelahan
mental, fisik dan emosional yang disebabkan oleh stres berkepanjangan.
Burnout merupakan sindrom yang memiliki karakteristik berupa
kelelahan yang kronis, sinisme, dan kurangnya untuk berprestasi
(Bakker & Costa, 2014). Burnout merupakan tingkat psikososial dan
kelelahan fisiologis yang disebabkan oleh respon stres berkepanjangan
terhadap emosi kronis dan interpersonal stresor dalam pekerjaan
(Maslach et al., 2001). Burnout dapat muncul karena faktor lingkungan
berupa tuntutan dan stres yang berkepanjangan. Hal tersebut
mengakibatkan individu mengalami reaksi emosional terhadap situasi
tersebut dan terjadilah apa yang dinamakan dengan burnout.
Pada awalnya, pembelajaran tentang burnout hanya berfokus pada
suatu pekerjaan yang berkerja di bidang pelayanan manusia, seperti
dokter, perawat dan guru. Namun seiring perkembangan jaman,
penelitian tentang burnout mulai dilakukan ke bidang pekerjaan lain,
seperti pembisnis, tentara, manager, dan pelajar (Lee et al., 2013).
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa burnout merupakan sindrom
yang terdiri dari beberapa dimensi berupa kelelahan emosional,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
depersonalisasi, dan rendahnya untuk berprestasi yang disebabkan
karena paparan stres kronis yang berkelanjutan serta ketidakmampuan
menghadapi berbagai tekanan, sehingga penderita memiliki motivasi
yang rendah dan perasaan lelah baik mental, fisik, dan emosional.
2. Dimensi Burnout
Menurut Maslach (dalam Maslach et al., 2001), dimensi burnout
dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Kelelahan (Exhaustion)
Kelelahan merupakan hal yang paling umum terjadi pada
seseorang yang mengalami burnout. Jika seseorang mengalami
burnout, kebanyakan dari mereka akan mendeskripsikan tentang
pengalaman kelelahan yang dialaminya. Dimensi ini berkaitan
dengan kendala fisik yang dialami seorang individu yang mengalami
burnout. seseorang yang mengalami burnout mengalami kelelahan
fisik berupa berkurangnya energi dan merasa lelah sepanjang waktu.
Selain itu, individu juga mengalami gangguan seperti susah tidur,
sakit kepala, dan gangguan kesehatan lainnya. Selain kelelahan
fisik, juga terdapat kelelahan emosional yang memiliki pengertian
berupa perasaan sibuk , lelah, beban terlalu berat, dan
ketidakmampuan untuk menghadapi berbagai tugas dan kewajiban
(Kacmaz, 2005; dalam Duru et al., 2014). Kelelahan emosional juga
dapat diartikan sebagai tuntutan dan stresor yang mengakibatkan
seseorang mengalami kewalahan pada tingkatan psikologis tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Sinisme (Cynicism)
Sinisme merupakan suatu perilaku mencoba untuk membuat
jarak antara diri sendiri dengan orang lain atau pekerjaan yang
sedang dikerjakan, dengan mengabaikan kualitas yang dimilikinya
(Schaufeli & Bakker, 2004). Keadaan dimana individu yang
mengalami burnout memandang lingkungannya dengan sinis, dan
tidak peduli. Individu cenderung menarik diri dan menutup diri
dengan lingkungannya. Selain itu, individu memiliki kecenderungan
untuk menjaga jarak dengan segala pekerjaannya yang merupakan
suatu bentuk reaksi kuat yang memiliki hubungan antara kelelahan
dengan sinisme. Seseorang akan melakukan penarikan, pengabaian,
dan apatis terhadap tanggung jawab yang dimilikinya.
c. Rendahnya Prestasi Diri (Inefficacy)
Rendahnya Prestasi diri merupakan perasaan menurunnya
kemampuan dalam suatu kompetensi dan produktifitas, serta
berkurangnya perasaan untuk mencapai suatu keberhasilan
(Maslach, 1998; dalam Rahmati, 2015). Individu menilai segala
hasil yang dikerjakan dan dicapainya secara negatif. Berbagai hasil
dan pencapaian yang didapatkannya dinilai secara negatif dan
mengakibatkan timbulnya rasa ketidak puasan dengan diri sendiri.
Hal tersebut menimbulkan rasa ketidak berdayaan dalam
menghadapi masalah dan menganggap dirinya tidak berguna.
3. Faktor-Faktor Penyebab Burnout
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Maslach (dalam Maslach et al., 2001) mengemukakan bahwa faktor
yang menyebabkan burnout dibagi menjadi dua, yaitu faktor situasional
dan faktor individual. Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan
burnout:
a. Faktor Situasional
Hal ini berkaitan dengan karakteristik pekerjaan yang dapat
mengakibatkan terjadinya respons pada individu mengalami beban
tugas terlalu berat dan timbul apa yang dinamakan burnout. Beban
kerja dan tekanan waktu berpengaruh kuat dan konsisten dapat
mengakibatkan burnout. Permintaan atau tuntutan pekerjaan (job
demand) mengambil peranan penting dalam timbulnya burnout.
Tuntutan pekerjaan berfokus konflik peran dan ambiguitas peran,
dimana kedua hal tersebut secara konsisten menunjukan tingkatan
sedang hingga tinggi berkorelasi terhadap burnout.
Konflik peran akan terjadi ketika permintaan yang
bertentangan di tempat kerja harus dipenuhi, sedangkan ambiguitas
peran terjadi ketika kurangnya informasi yang memadai untuk
melakukan pekerjaan dengan baik. Selain itu, dukungan sosial
dalam lingkungan kerja juga berpengaruh dalam diri individu dan
ada hubungannya dengan burnout, sebagaimana interaksi dengan
pimpinan dan bawahannya membangun suatu situasi dalam
organisasi. Burnout juga dapat berpengaruh terhadap orang yang
memiliki partisipasi kecil dalam pengambilan keputusan .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Faktor Individual
Faktor ini berkaitan dengan karakterisitik demografi,
kepribadian dan sikap kerja. Faktor-faktor tersebut memiliki
karakteristiknya sendiri yang mana lebih rentan terkena dan
mengalami burnout lebih tinggi. Meskipun sebagian faktor-faktor
tersebut tidak terlalu tinggi dan konsisten dibandingkan faktor sosial
dalam mempengaruhi burnout, hal tersebut tidak dapat dianggap
remeh karena dapat digunakan sebagai sarana informasi sebagai
tindakan preventif yang sifatnya lebih personal.
Pada faktor usia merupakan salah satu faktor yang paling
konsisten yang berhubungan dengan burnout. Banyak penelitian
menemukan bahwa pegawai baru (pegawai muda) antara 20-30
tahun memiliki tingkatan burnout yang tinggi dibandingkan dengan
pegawai senior yang memiliki rentan usia antara 31-40 tahun. Hal
ini berkaitan dengan pengalaman pekerjaan, dimana burnout akan
lebih beresiko dan terjadi pada awal karir seseorang.
Faktor jenis kelamin tidak menjadi prediktor yang kuat
terhadap burnout. Dalam hal ini, jenis kelamin tidak konsisten
menunjukan bahwa variabel tersebut memiliki hubungan terhadap
burnout. Hasil tersebut mungkin saja dapat terjadi dikarenakan
pengaruh gender stereotip, namun juga dapat terjadi karena
dibingungkan dengan tanggung jawab pekerjaan yang dimiliki oleh
setiap individu. Selain itu, status pernikahan dan tingkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pendidikan juga tercatat dapat mempengaruhi tingkatan burnout
seseorang.
Beberapa sifat kepribadian memiliki resiko mengalami
burnout lebih tinggi. Orang yang memiliki tingkat tahan banting
yang rendah akan memiliki skor burnout yang tinggi lebih tepatnya
pada dimensi kelelahan (exhaustion). Tingkatan burnout juga lebih
tinggi terjadi pada seseorang yang memiliki locus of control external
dibandingkan dengan orang yang memiliki locus of control internal.
Selain itu, coping style seseorang juga memiliki hubungan dengan
burnout. Seseorang mengalami burnout yang tinggi pada suatu
pengalaman akan terlihat lebih pasif, dan lebih difensif, berbeda
dengan seseorang yang aktif dan konfrontif coping akan terlihat
memiliki tingkatan burnout yang lebih rendah.
Penelitian yang dilakukan pada dimensi kepribadian Big
Five ditemukan bahwa burnout memiliki hubungan terhadap
dimensi neouriticism. Neouriticm terdiri dari sifat kecemasan
permusuhan, depresi, kesadaran diri dan kerentanan. Ciri-ciri adalah
memiliki ketidak stabilan emosi dan kecenderungan mengalami
tekanan psikologis. Kepribadian tipe A (jiwa kompetisi, gaya hidup
tekanan waktu, permusuhan, dan kecenderungan yang tinggi untuk
mengontrol) juga memiliki hubungan yang tinggi terhadap salah
satu dimensi burnout yaitu kelelahan (exhaustion).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Selain itu, sikap kerja juga dapat mempengaruhi burnout
dalam diri seseorang. Sikap kerja berkaitan dengan bagaimana
seseorang memandang pekerjaan yang sedang dihadapinya.
Ekspektasi yang tinggi dalam suatu pekerjaan seperti promosi
jabatan, dan kenaikan upah akan mengakibatkan orang mengerjakan
pekerjaan dengan penuh antusias, menantang, dan senang hati.
Namun tak jarang bahwa terlalu tingginya ekspektasi akan menjurus
ke arah yang idealistik dan tidak realistis, hal tersebut
mengakibatkan seseorang akan lebih rentan terkena burnout.
Tingginya ekspektasi seseorang dalam bekerja akan mengakibatkan
mereka akan lebih keras dan banyak dalam bekerja, dimana hal
tersebut dapat mengakibatkan seseorang mengalami kelelahan
(exhaustion) dan sinisme (Cynism) ketika hasil tidak sesuai dengan
ekspektasi.
B. Distres Menghadapi Skripsi
1. Definisi Stres
Sejarah tentang pengertian stres sudah mulai ditemukan pada awal
ke empat belas yang memiliki arti “penderitaan yang begitu berat”.
Menurut Lazarus (1993) istilah stres tersebut masih dalam pengertian
yang belum sistematis dan tidak jelas. Hinkle (dalam Lazarus, 1993)
mengemukakan bahwa pada abad ke delapan belas hingga abad ke
sembilan belas, kata stres dipahami sebagai kekuatan, tekanan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
ketegangan atau usaha yang kuat diberikan pada sebuah objek material
atau pada seseorang "organ atau kekuatan mental”. Lalu pada abad
kesembilan belas hingga abad kedua puluh, istilah stres dan tekanan pun
mulai dikonsep sebagai penyebab permasalahan dalam kesehatan secara
fisik maupun psikologis.
Cannon (1929) merupakan peneliti yang pertama kali
mengembangkan konsep stres dengan istilah fight or flight responses
(dalam Sarafino & Smith, 2011). Berdasarkan dari penelitian tersebut,
Cannon mengemukakan bahwa stres dapat diartikan sebagai respons
tubuh terhadap suatu hal. Hal tersebut dapat mempengaruhi
keseimbangan fisiologis yang diakibatkan dari adanya rangsangan yang
diterima baik fisik maupun psikologis. Lazarus (1993) mendefinisikan
stres sebagai tingkatan kesesuaian seseorang terhadap lingkungannya.
Ia menekankan kepada faktor kognitif stres, apakah individu dapat
beradaptasi, menerima, dan menilai lingkungannya serta menilai apakah
terdapat stresor.
Hans Selye (dalam Huffman, 1997) mendefinisikan stres sebagai
respons seseorang terhadap stimulus yang diberikan. Dengan kata lain
stres merupakan bentuk respon atau reaksi yang terjadi pada tubuh
seseorang disebabkan oleh sumber stres yang spesifik. Tubuh tidak akan
merespons jika rangsangan yang diterima bukanlah sumber stres bagi
individu. Lazarus dan Folkman (1984) menyatakan bahwa stres adalah
hubungan antara individu dengan lingkungannya yang dievaluasi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
seseorang sebagai tuntutan atau ketidakmampuan dalam menghadapi
situasi yang membahayakan atau mengancam kesehatan. Bartlett (1998)
juga mengemukakan bahwa stres merupakan situasi lingkungan yang
dirasakan oleh seseorang yang begitu menekan (dalam Gaol, 2016).
Nevid (dalam Sarafino & Smith, 2011) mendefinisikan stres sebagai
stimulus yang berasal dari suatu kejadian atau lingkungan yang dapat
menyebabkan seseorang menjadi tegang dan berada dalam tekanan
sehingga menuntut individu untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru. Bartsch dan Evelyn (dalam Kholidah & Alsa,
2012) mendefinisikan stres sebagai ketegangan, beban yang menarik
seseorang dari segala penjuru, tekanan yang dirasakan pada saat
menghadapi tuntutan atau harapan yang menantang kemampuan
seseorang untuk mengatasi atau mengelola hidup. Dengan kata lain,
tingkatan stres yang dialami seseorang ada kaitannya dengan bagaimana
individu menangani atau mengatasi berbagai stresor yang sedang
dihadapinya.
Selamet dan Markam (dalam Christyanti, Mustami'ah, & Sulistiani,
2010) mendefinisikan stres merupakan keadaan dimana beban yang
dirasakan tidak dapat diatasi dengan kemampuan yang dimilikinya.
Maramis (dalam Agung & Budiani, 2013) mendefinisikan stres sebagai
segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri yang dapat mengganggu
keseimbangan kita dan bila kita tidak mampu mengatasinya dengan
baik, maka akan muncul gangguan pada badan ataupun jiwa kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Ketidakmampuan untuk menghadapi stres tentunya akan
mengakibatkan berbagai masalah baru akan datang dan tentunya hal
tersebut akan merugikan diri sendiri.
Menurut Tylor (dalam Christyanti et al., 2010), stres merupakan
hasil dari proses penilaian individu berkaitan dengan sumber-sumber
pribadi yang dimilikinya untuk menghadapi tuntutan dari lingkungan.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa stres yang dialami oleh seseorang
merupakan hasil dari penilaian terhadap lingkungan atau situasi yang
sedang dihadapinya. Ketika lingkungan atau situasi memberikan
rangsangan, individu akan menilainya dan menanggulanginya sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa stres merupakan hubungan
antara individu dengan situasi lingkungannya berupa respon tubuh
terhadap suatu stimulus yang spesifik, dan muncul karena
ketidakmampuan individu untuk menangani situasi atau tekanan yang
dihadapinya.
2. Aspek Stres
Sarafino dan Ewing (dalam Sarafino & Smith, 2011) menemukan
bahwa beberapa psikolog yang mempelajari tentang stres menunjukan
bahwa tingkat stres yang dirasakan oleh seseorang akan meningkat
beriringan dengan frekuensi, intensitas, dan durasi stresor. Temuan
penelitian juga membuktikan bahwa semakin kuat stresor
mengakibatkan strain atau ketegangan fisik semakin kuat. Stresor dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
menimbulkan ketegangan dalam beberapa aspek, yaitu biologis, dan
psikososial (psikologis dan sosial) (Sarafino & Smith, 2011).
a. Aspek Biologis
Aspek biologis berkaitan dengan bagaimana respon tubuh
terhadap tuntutan lingkungan atau stresor yang dihadapi oleh
individu. Porsi respon fisiologis terhadap stresor atau strain
(ketegangan) disebut reaktivitas. Walter Cannon (dalam Sarafino &
Smith, 2011) telah melakukan penelitian tentang reaktivitas tubuh
terhadap keadaan mengancam. Cannon menyebut reaksi tersebut
dengan fight or flight response. Temuan tersebut merepresentasikan
bahwa seseorang memiliki dua pilihan ketika menghadapi situasi
yang memiliki tingkat stres yang tinggi, apakah dihadapi atau
menghindar.
Hans Selye (dalam Sarafino & Smith, 2011) mengemukakan
bahwa fight or flight response hanya reaksi awal tubuh ketika
mengalami stres, karena stres yang dialami oleh tubuh dibagi
menjadi beberapa fase. Selye menyebut fase reaksi tubuh ini dengan
General Adaptation Syndrome (GAS).
i. Alarm Reaction. Merupakan fase awal GAS. Seperti fight or
flight response, berfungsi untuk memobilisasi sumberdaya
tubuh.
ii. Stage of Resistance. Jika terpapar stresor secara
berkelanjutan, reaksi fisiologis memasuki ke tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
resistensi. Pada tahap ini, tubuh mulai beradaptasi dengan
stresor.
iii. Stage of Exhaustion. Pada tahap ini, tubuh mulai mengalami
melemahnya daya tahan tubuh. Jika stres terus berlanjut,
penyakit dan kerusakan dapat menyerang tubuh diri
seseorang.
Selain itu, gejala fisiologis yang dapat diamati jika seseorang
mengalami stres antara lain jam tidur tidak teratur, susah tidur
(insomnia), nafsu makan terganggu mudah lelah, tegang, dan badan
pegal-pegal (Sarafino & Smith, 2011)
b. Aspek Psikososial
Untuk memberi gambaran pada aspek ini, Sarafino (dalam
Sarafino & Smith, 2011) memisahkan dampak stres pada manusia
dibagi menjadi kognisi, emosi, dan sosial.
i. Cognition and Stress
Kognisi adalah aktivitas mental meliputi
mempersepsikan, belajar, mengingat, berpikir,
menginterpretasi, mempercayai, dan pemecahan masalah.
Tingginya stres dapat mempengaruhi memori dan perhatian
seseorang. Stres yang dirasakan juga dapat berakibat
terhadap fungsi kognitif dengan mengganggu perhatian
seseorang. Stres dapat mempengaruhi bagaimana individu
berpikir. Individu cenderung memiliki pikiran yang negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dan tidak dapat berpikir dengan jernih untuk menyelesaikan
tuntutan yang dihadapinya. Selain itu, fungsi kognitif juga
dapat mempengaruhi stres.
Adrew Baum (dalam Sarafino & Smith, 2011)
melakukan penelitian di pemukiman yang bertempat tiga mil
dekat reaktor nuklir yang berlokasi di Pennsylvania.
Sebelumnya pernah terjadi suatu kecelakaan besar yang
terjadi di reaktor nuklir tersebut dan masyarakat yang hidup
di dekat reaktor tersebut kena imbasnya. Beberapa tahun
kemudian, dia menemukan bahwa sebagian masyarakat
masih mengalami pengalaman stres dari kecelakaan tersebut,
dan sebagian tidak. Salah satu penyebab mengapa ada
beberapa orang masih mengalami stres dikarenakan mereka
mengalami masalah memikirkan tentang kecelakaan tersebut
dan ketakutan menyerang pikiran mereka.
ii. Emotion and Stress
Emosi adalah perasaan subjektif yang dimiliki oleh
setiap individu yang mengakibatkan dan diakibatkan dari
pikiran, perilaku, dan fisiologis. Emosi dapat mempengaruhi
stres dan manusia menggunakan tingkat emosional untuk
mengevaluasi stres mereka. Lazarus (1999) juga
mengemukakan bahwa proses penilaian kognitif dapat
mempengaruhi stres dan pengalaman emosional (dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Sarafino & Smith, 2011). Stres dapat mempengaruhi
emosional seseorang. Individu mengalami ketidak
seimbangan emosi seperti kegelisahan, phobia, kecemasan,
kesedihan, dan depresi.
iii. Social Behavior and stress
Stres dapat merubah perilaku seseorang. Disuatu
situasi yang stres, manusia dimungkinkan menjadi lebih
kurang ramah dan lebih bermusuhan atau lebih sensitif
(Cohen & Spacapan, 1978; dalam Sarafino & Smith, 2011).
Ketika stres dan kemarahan menyatu, perilaku sosial negatif
juga akan meningkat. Penelitian oleh Donnerstein dan
Wilson (dalam Sarafino & Smith, 2011) menunjukan bahwa
stres memproduksi kemarahan dimana juga meningkatkan
perilaku agresif dan efek negatif ini masih tetap berlanjut
meskipun situasi stres telah selesai. Stres juga dapat
mempengaruhi dalam hal berinteraksi sosial seperti menutup
diri, menghindari kontak sosial, mudah marah terhadap
orang lain, dan tidak mempercayai orang lain.
3. Jenis Stres
Selye (dalam Lazarus, 1993) memperkenalkan konsep tersebut dan
membedakannya menjadi dua jenis.
a. Eustres
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Terdapat tuntutan terhadap respon stres yang berasosiasi
dengan kondisi psikologis yang positif. Efek stres yang spesifik ini
dapat disebut dengan eustres (Mclean, Strongman, & Neha, 2007).
Eustres merupakan bentuk stres yang bersifat positif dimana stresor
dapat meningkatkan kinerja untuk menyelesaikan tuntutan yang
sedang dihadapi oleh individu. Stres ini bersifat baik dan dapat
meningkatkan motivasi serta semangat untuk menyelesaikan
berbagai tantangan yang dihadapinya. Stres ini memiliki hubungan
dengan perasaan positif dan kesehatan tubuh yang baik.
Gagasan mengenai eustres didasarkan pada fakta bahwa
stres dalam jumlah tertentu dapat mengarahkan individu ke gagasan-
gagasan yang inovatif dan keluaran yang konstruktif (Munandar,
2001). Eustres dapat membuat unjuk kerja sampai pada titik optimal
merupakan stres yang baik dan menyenangkan. Namun ketika
melewati batas titik optimal, hal ini dapat berubah menjadi distres,
dimana peristiwa-peristiwa atau situasi yang terjadi akan dianggap
sebagai ancaman (Munandar, 2001)
b. Distres
Distress dijelaskan sebagai suatu hubungan khusus antara
individu dengan lingkungannya yang dinilai oleh individu tersebut
sebagai suatu hal yang melebihi kemampuannya dan dapat
membahayakan perilaku dirinya (Lazarus & Folkman, 1984).
Distres merupakan bentuk stres yang bersifat negatif dan merusak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Distres dapat mengakibatkan seseorang yang mengalami stres tidak
dapat menanggulangi atau mengatasi stres. Jenis stres ini dapat
merugikan dan dapat mengakibatkan menurunnya kinerja,
kesehatan, dan akibat negatif lainnya. Stres ini memiliki
berhubungan dengan perasaan negatif dan merusak kesehatan tubuh.
Matthews (2000) mendefiniskan distress sebagai suatu
”ketegangan” internal yang ditimbulkan oleh “stressor” eksternal.
Lerutla (dalam Mabitstella, 2003) menyatakan bahwa distres
merupakan kondisi emosional yang dirasakan individu ketika
menghadapi situasi kondisi yang berbahaya, mengganggu, dan
membuat frustasi. Chalfant et al. (dalam Mabitsela, 2003), distres
merupakan suatu pengalaman berkelanjutan yang bersumber dari
perasaan tidak bahagia, rasa gugup, rasa kesal, serta masalah dalam
hubungan interpersonal.
Distres merupakan suatu keadaan penderitaan emosional yang
ditandai dengan gejala depresi dan gejala kecemasan (Mirowsky &
Ross, 2003). Menurut Mclean et al. (2007) distres merupakan
keadaan emosional yang negatif berupa merasa terancam,
membahayakan atau menghilangnya kontrol diri. Menurut Caron
dan Liu (dalam Mahmood, & Ghaffar, 2014) distres adalah keadaan
negatif kesehatan mental yang dapat mempengaruhi individu secara
langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kondisi kesehatan
fisik dan mental lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4. Stres Menghadapi Skripsi
Mahasiswa yang sedang menghadapi skripsi sering kali mengalami
stres. Hal tersebut muncul karena perasaan ketidakmampuan untuk
mengerjakan tugas skripsi. Lazarus dan Folkman (1984) menyatakan
bahwa stres adalah hubungan antara individu dengan lingkungannya
yang dievaluasi oleh seseorang sebagai tuntutan atau ketidakmampuan
dalam menghadapi situasi yang sedang dihadapinya. Diketahui bahwa
sebagian besar mahasiswa menganggap bahwa skripsi merupakan suatu
momok yang paling mengkhawatirkan selama kuliah (Ismiati, 2015).
Gejala yang sering muncul antara lain banyaknya keluhan dan bingung,
sulit tidur, dan sering terlihat cemas. Selain itu, riset yang dilakukan oleh
Anselma Lucyana (dalam tirto.id, 2019) mengatakan bahwa gejala
Kognitif (kesulitan konsentrasi dan mudah lupa), perilaku (membentak
orang lain, mudah marah dan tersinggung, tertutup, menghindar dari
orang lain), mental (menyalahkan diri sendiri, tidak tenang), dan gejala
fisik (sakit kepala, nyeri otot dan badan terasa pegal, nafsu makan
menghilang) merupakan simtom-simtom stres yang tunjukan oleh
mahasiswa ketika menghadapi skripsi.
Ketika mahasiswa dihadapkan dengan tugas skripsi dipuncak masa
pendidikan, mereka dituntut untuk dapat menyesuaikan diri, karena
tugas skripsi berbeda dengan tugas-tugas yang sebelumnya mereka
kerjakan. Namun, tidak jarang bahwa terdapat mahasiswa yang
mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan tugas skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Diantaranya karena kesulitan dalam mencari judul, sumber literatur, dan
kecemasan dalam menghadapi dosen pembimbing.
Stres yang dirasakan oleh mahasiswa pada umumnya adalah
merasakan kecemasan, merasa tidak berdaya dan pesimis, adanya
perasaan bersalah karena merasa telah mengecewakan dosen
pembimbing, terasa khawatir, gugup dan perasaan sangat menegangkan,
panik, gelisah, merasa tidak karuan, timbul perasaan takut dan resah,
merasa tertekan, malu dan terkadang sedih (Ismiati, 2015). Perasaan
itulah yang menunjukan bahwa mahasiswa mengalami stres
menghadapi skripsi.
5. Faktor-Faktor Stres Mahasiswa yang sedang Skripsi
Faktor stres mahasiswa yang sedang menyusun skripsi secara garis
besar dapat dibagi dalam dua faktor (Ismiati, 2015), yaitu :
a. Faktor Internal
1) Pengalaman Baru
Mahasiswa menganggap bahwa penulisan skripsi merupakan
pengalaman baru sehingga menimbulkan perasaan bingung
bagaimana menghadapi permasalahan yang dihadapinya.
Kecemasan merupakan bentuk stres yang paling umum jika
dihadapkan oleh situasi baru. Kecemasan tersebut dapat diatasi
jika mahasiswa memiliki kemampuan pemecahan masalah yang
baik sehingga mahasiswa dapat lebih matang dalam
mempersiapkan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2) Manajemen Waktu Kurang Baik
Hal ini terjadi karena ketidakmampuan mahasiswa dalam
mengatur waktu. Mahasiswa diharuskan menyelesaikan skripsi,
namun di sisi lain juga disibukan dengan kegiatan di luar skripsi
seperti pekerjaan bagi yang memiliki pekerjaan sampingan,
kegiatan keorganisasian di dalam maupun luar kampus, dan lain-
lainnya.
3) Pesimis
Perasaan pesimis merupakan perasaan berlebihan akan
ketakutan dan kegagalan tanpa alasan sehingga mengakibatkan
mahasiswa merasa tidak memiliki kemampuan dalam
menyelesaikan skripsi. Hal tersebut mengindikasikan
mahasiswa menjadi tidak percaya diri.
4) Berpikir Negatif
Dalam hal ini berpikir atau berprasangka negatif terhadap dosen
pembimbing maupun dengan hasil pengerjaan skripsi. Contoh
dari pikiran ini sering terjadi atau muncul dikarenakan pengaruh
dari senior yang menceritakan pengalaman tidak
menyenangkannya dengan dosen pembimbing kepada juniornya
yang akan mengerjakan penulisan skripsi. Hal tersebut
mengakibatkan mahasiswa mempersepsikan dosen pembimbing
sebagai stresor. Selain itu hasil yang tidak sesuai dengan
ekspektasi juga dapat mengakibatkan mahasiswa menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
berpikir negatif. Mahasiswa cenderung merasa kecewa karena
hasil pengerjaannya tidak sesuai ekspektasi. Namun, jika
mahasiswa mempersepsikan bahwa dosen pembimbingnya
secara negatif, seperti mempersulit pengerjaan skripsi, killer,
maka akan semakin timbul rasa takut dan cemas yang pada
akhirnya bertambah stres dalam menulis skripsi. Sebaliknya jika
stresor yang dipersepsikan tidak mengancam dan merasa mampu
beradaptasi, maka tingkat stresnya akan rendah, bahkan tidak
ada.
5) Tidak Assertive
Tidak mampu bersikap tegas terhadap sesuatu dapat
menyebabkan stres. Misalnya tidak berani menolak sesuatu
yang harusnya ditolak, baik dengan teman maupun dosen. Hal
seperti ini terjadi ketika berhadapan dengan dosen pembimbing,
saat seminar proposal mahasiswa sulit mengungkapkan apa yang
sebenarnya ingin di teliti, sehingga judulnya pun sering berubah
di luar kemampuannya untuk meneliti. Sikap tidak assertive
(tidak tegas) yang dialami oleh seseorang sering menjadi sebuah
dilema dalam dirinya.
b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan Tempat Tinggal
Lingkungan menjadi salah satu penyumbang stres bagi
mahasiswa karena lingkungan tempat tinggalnya tidak nyaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lingkungan tempat tinggal mahasiswa tidak mendukung
suasana belajar yang nyaman, sehingga mengakibatkan
konsentrasi belajar mahasiswa menjadi terganggu. Tempat
tinggal mahasiswa seperti kos terkadang mempunyai penghuni
kos yang yang tidak serius dan sering ribut, sehingga
mengganggu kegiatan belajar mahasiswa lain khususnya yang
sedang mengerjakan skripsi.
2) Kurangnya Referensi atau Buku yang Terkait dengan Penelitian
Kesulitan memperoleh sumber literasi penelitian menjadi salah
satu penyebab sumber terjadinya stres bagi mahasiswa yang
sedang mengerjakan skripsi. Hal tersebut sering kali menjadi
penghambat bagi mahasiswa dalam proses penulisan skripsi.
3) Hubungan dengan Dosen Pembimbing
Hal tersebut terjadi dikarenakan beberapa hal, salah satunya
adalah dosen pembimbing jarang mendatangi kampus dan
terlalu sibuk dengan agenda kegiatan lainnya. Maka dari itu
sangat diperlukan sebuah komitmen bagi dosen pembimbing
untuk menyediakan waktu dan menyempatkan diri untuk
mahasiswanya agar penulisan skripsi dapat segera terselesaikan.
Penelitian ini berfokus pada jenis stres yang bersifat negatif atau
distres, dimana berdasarkan dampak dari faktor-faktor stres mahasiswa
yang sedang mengerjakan skripsi dapat mengakibatkan mahasiswa
mengalami stres yang bersifat negatif atau distres.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
6. Efek Stres
Berikut adalah beberapa efek yang ditimbulkan oleh stres.
a. Perilaku
Stres dapat mempengaruhi perilaku seseorang dan dapat
berakibat lebih buruk dalam masalah kesehatan. Dalam hal ini,
perilaku yang sering muncul ketika orang mengalami stres adalah
nafsu makan. Sebagian orang akan menangani masalah stres dengan
banyak makan atau sebaliknya. Selain itu, perilaku merokok juga
merupakan sarana penanggulangan stres bagi sebagian orang. Stres
juga dapat mempengaruhi waktu istirahat atau jam tidur seseorang
(Sarafino & Smith, 2011).
b. Fisiologis
Stres dapat menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh
yang dapat berakibat pada kesehatan, khususnya ketika terpapar
stres kronis. Pada keadaan normal, saraf parasimpatetik memegang
kontrol. Keadaan tubuh akan memiliki detak jantung dan tekanan
darah yang normal. Namun, ketika tubuh mengalami atau terpapar
stres kronis secara terus menerus, sistem saraf simpatetik akan
memegang kontrol yang dapat mengakibatkan meningkatnya detak
jantung, tekanan darah, dan tekanan otot. Hal tersebut akan
mengakibatkan seseorang akan mengalami kelelahan fisik
(Huffman, 1997).
c. Burnout
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Stres juga dapat mengakibatkan seseorang mengalami
burnout. Bunout dapat diartikan sebagai penurunan emosional dan
perilaku yang disebabkan oleh stres (Sarafino & Smith, 2011).
Burnout merupakan tingkatan kondisi psikososial dan kelelahan
fisik yang disebabkan oleh paparan kronis stres tingkat tinggi dan
rendahnya pengendalian diri (Maslach & Jackson, 1982; dalam
Maslach, et al., 2001). Penelitian yang dilakukan Perez et al. (2016)
juga menunjukan hasil terdapat hubungan positif antara stres dengan
burnout, khususnya pada kelelahan emosional dan depersonalisasi.
Selain itu Pourseyyed et al. (2015) juga menunjukan hasil penelitian
bahwa stres memiliki hubungan langsung dan kuat terhadap
burnout. Dapat diartikan bahwa seseorang yang terpapar stres kronis
secara berkelanjutan dapat berdampak negatif dan mengalami apa
yang dinamakan burnout.
C. Mahasiswa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, mahasiswa
merupakan orang yang sedang belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa
sarjana merupakan bagian dari universitas yang sedang menjalani
pendidikan di suatu lembaga pendidikan untuk memperoleh gelar sarjana
sesuai dengan bidang yang sedang ditempuhnya. Sesuai dengan
PERMENRISTEKDIKTI nomor 44 tahun 2015 mahasiswa S1 dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
menyelesaikan studinya dalam kurun waktu 4 tahun dan maksimum 7 tahun
dan wajib menempuh beban belajar sebanyak 144 sks.
D. Skripsi
Skripsi merupakan karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh
mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya
(Kamus Besar Bahasa Indonesia Online). Skripsi adalah suatu bentuk tugas
akhir yang wajib dikerjakan oleh mahasiswa strata satu sebagai salah satu
syarat kelulusan untuk mengakhiri program studi yang sedang dijalani
(Pedoman Fakultas Psikologi USD, 2014). Skripsi merupakan bentuk dari
latihan akademik dalam menyusun penelitian atau karya ilmiah yang
diharapkan dapat memberi sumbangan baru bagi disiplin ilmu.
E. Dinamika Distres Menghadapi Skripsi dan Burnout
Sebagai syarat wajib kelulusan bagi mahasiswa S1, tentunya skripsi
bukanlah hal yang dapat dianggap remeh oleh mahasiswa. Berbagai
tantangan dan tuntutan yang diterima dari tugas skripsi, tentunya akan
menimbulkan stresor-stresor baru yang dapat mempengaruhi diri
mahasiswa. Tak jarang mahasiswa yang tidak dapat mengatasi stres karena
skripsi, mengalami berbagai masalah seperti lulus tidak tepat waktu dan
masalah lainnya. Bahkan yang lebih parah, hal tersebut dapat menimbulkan
kelelahan fisik dan emosional bahkan dapat mengakibatkan seseorang
mengalami depresi. Lee (dalam Lee et al, 2013) juga melaporkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
stres akademik yang dialami oleh mahasiswa universitas memiliki korelasi
terhadap depresi. Seperti beberapa kasus-kasus yang pernah terjadi,
beberapa mahasiswa mengalami depresi yang disebabkan karena stres
mengerjakan tugas skripsi memilih untuk bunuh diri.
Stres yang dialami oleh mahasiswa tentu menjadi hal yang perlu
diperhatikan. Studi menunjukan bahwa stres merupakan prediktor yang
signifikan dari psikologikal distres pada kehidupan perkuliahan dan dapat
termanifestasikan menjadi sebuah kecemasan dan simptom depresi (Amutio
& Smith, 2007; Morisson & O’Conner, 2005; dalam Lin & Huang, 2014).
Namun, pada tingkatan tertentu, stres yang dialami oleh mahasiswa akan
dapat meningkatkan kinerja dan motivasi untuk menyelesaikan tugasnya.
Hal tersebut dapat disebut sebagai eustres atau stres yang bersifat positif.
Mahasiwa yang mengalami burnout dalam mengerjakan tugas
kuliah tentunya dapat mengganggu kinerja untuk menyelesaikan tanggung
jawab akademik yang sedang dihadapinya. Mahasiswa akan cenderung
kehilangan hasrat untuk mengerjakan tugas dan mengalami demotivasi.
Tidak jarang, banyak mahasiswa yang menunda-nunda mengerjakan tugas
akademik seperti skripsi yang mengakibatkan mereka mengalami
keterlambatan kelulusan. Meier dan Shmeck (dalam Duru et al., 2014)
mengemukakan bahwa burnout pada pelajar akan berakibat fatal dan dapat
mengakibatkan siswa mengalami berbagai masalah akademik seperti absen
dalam mengikuti kelas, rendahnya motivasi untuk belajar, dan dikeluarkan
dari sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Burnout yang dialami oleh mahasiswa tentunya jangan dianggap
remeh. Studi yang dilakukan oleh Boudreu et al. (dalam Duru et al., 2014)
menunjukan bahwa burnout dapat mempengaruhi strategi belajar dalam
menyelesaikan tugas. Dalam menyelesaikan skripsi tentunya memerlukan
usaha yang besar dan strategi yang matang agar tugas dapat terselesaikan
dengan baik. Hal tersebut meliputi bagaimana menyusun bab demi bab
sesuai dengan permasalahan yang akan dicari dan diteliti oleh peneliti, yaitu
mahasiswa. Perencanaan dan strategi yang dilakukan oleh mahasiswa harus
dipersiapkan dengan matang. Namun, jika mahasiswa yang sedang
mengerjakan skripsi sedang mengalami burnout, tentunya akan
mempengaruhi dalam pembuatan perencanaan dan strategi. Mahasiswa
akan mengalami berbagai kesulitan yang menghambat dalam
menyelesaikan skripsi.
Yang dan Fan (dalam Lin & Huang, 2014) mengemukakan bahwa
stres dihasilkan dari pembelajaran, tingginya beban kerja, dan tekanan
psikologis lainnya yang mengakibatkan menjurus ke arah emosional
burnout, desentisasi, dan rendahnya perasaan untuk sukses. Skripsi sebagai
pekerjaan yang wajib diselesaikan tentunya menjadi beban pekerjaan
tersendiri bagi mahasiswa. Penelitian oleh Fadilah (2013) menunjukan
bahwa skripsi merupakan tugas pekerjaan yang masuk dalam kategori
tingkat stres yang tinggi. Tuntutan tugas ketika mengerjakan skripsi
tentunya menjadi stresor tersendiri bagi mahasiswa, sehingga dikhawatirkan
skripsi menjadi stres kronis yang dapat mempengaruhi performansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi dan menjadi burnout. Perlu
diketahui bahwa burnout merupakan kelelahan fisik dan emosional yang
salah satunya disebabkan karena terpapar stres kronis secara berkelanjutan.
Maka dari itu, jika mahasiswa merasakan distres ketika mengerjakan
skripsi, kemungkinan mahasiswa akan mengalami burnout dalam
mengerjakan skripsi. Sebaliknya, jika mahasiswa tidak merasakan distres
ketika mengerjakan skripsi, maka kemungkinan mahasiswa tidak
mengalami burnout.
Bagan 1. Hubungan Antar Variabel
Stres Menghadapi
Skripsi Mahasiswa mengalami
distres menghadapi
skripsi yang tinggi
Mahasiswa mengalami
distres menghadapi
skripsi yang rendah
Mahasiswa akan
cenderung kehilangan
hasrat untuk
mengerjakan tugas dan
mengalami demotivasi.
Mahasiswa yang
menunda-nunda
mengerjakan penulisan
skripsi.
Mahasiswa akan dapat
meningkatkan kinerja
dan termotivasi untuk
menyelesaikan tugas
skripsinya. Mahasiswa
siap dengan tugas yang
sedang dihadapinya dan
menganggap skripsi
sebagai tugas yang
harus diselesaikan.
Burnout tinggi Burnout rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara distres menghadapi skripsi dan burnout menghadapi
skripsi pada mahasiswa. Sehingga semakin tinggi distres mengerjakan
skripsi, maka kecenderungan mengalami burnout pada mahasiswa juga
semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah distres menghadapi skripsi,
maka kecenderungan mengalami burnout pada mahasiswa juga semakin
rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif. Metode
kuantitatif merupakan metode yang menekankan analisisnya terhadap
angka yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2016). Data didapatkan
dengan menyebarkan skala yang terdiri dari item-item berkaitan dengan
topik penelitian. Variabel-variabel penelitian harus dapat diukur sehingga
data numerik yang dihasilkan bisa dianalisis secara statistik (Creswell,
2009; dalam Supratiknya, 2014). Penelitian ini termasuk dalam jenis
penelitian kuantitatif korelasional yang mengukur data atau menguji teori
dengan meneliti hubungan antar variabel-variabel sesuai dengan topik
penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara
distres menghadapi skripsi dan burnout menghadapi skripsi pada
mahasiswa.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
mengakibatkan terjadinya suatu gejala. Menurut Creswell (dalam
Supratiknya, 2015). Variabel bebas adalah variabel yang kemungkinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menyebabkan atau mempengaruhi pada hasil tertentu. Variabel bebas
pada penelitian ini adalah distres menghadapi skripsi.
2. Variabel Tergantung (Dependent)
Variabel tergantung merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Menurut Creswell (dalam Supratiknya, 2015). Variabel
tergantung adalah variabel yang diasumsikan sebagai hasil dari
pengaruh variabel bebas. Variabel tergantung merupakan hasil dari
variabel bebas. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah burnout.
C. Definisi Operasional
1. Distres Menghadapi Skripsi
Stres dapat diartikan sebagai respon tubuh terhadap suatu hal. Stres
merupakan bentuk respon atau reaksi yang terjadi pada tubuh seseorang
disebabkan oleh sumber stres yang spesifik. Stres menghadapi skripsi
merupakan stres yang dialami oleh mahasiswa karena beban dan
tuntutan mengerjakan skripsi yang sedang dihadapinya. Gejala yang
sering muncul antara lain banyaknya keluhan dan bingung, sulit tidur,
dan sering terlihat cemas (Ismiati, 2015). Selain itu, riset yang dilakukan
oleh Anselma Lucyana (dalam tirto.id, 2019) mengatakan bahwa gejala
kognitif (kesulitan konsentrasi dan mudah lupa), perilaku (membentak
orang lain, mudah marah dan tersinggung, tertutup, menghindar dari
orang lain), mental (menyalahkan diri sendiri, tidak tenang), dan gejala
fisik (sakit kepala, nyeri otot dan badan terasa pegal, nafsu makan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
menghilang) merupakan gejala stres yang tunjukan oleh mahasiswa
ketika menghadapi skripsi. Stres dapat menimbulkan ketegangan dalam
beberapa aspek, yaitu biologis, dan psikososial (psikologis dan sosial)
(Sarafino & Smith, 2011). Aspek biologis berkaitan dengan bagaimana
respon tubuh individu terhadap tuntutan lingkungan. Sedangkan
psikososial berkaitan dengan kognisi, emosi, dan perilaku sosial pada
diri individu. Peneliti akan menggunakan aspek-aspek stres yang
dikemukakan oleh oleh Sarafino dan gejala stres menghadapi skripsi
sebagai dasar pembuatan item-item pada skala stres untuk mengukur
tingkat distres pada mahasiswa yang sedang menghadapi skripsi.
2. Burnout
Burnout merupakan sindrom yang disebabkan karena
ketidakmampuan seseorang untuk menghadapi berbagai tekanan dan
tuntutan pekerjaan, sehingga mengakibatkan mengalami kelelahan
mental, fisik dan emosional. Maslach mengemukakan bahwa dimensi
burnout dibagi menjadi tiga yaitu, Kelelahan (Exhaustion), sinisme
(Cynicism), dan rendahnya Prestasi Diri (Inefficacy) (Maslach et al.,
2001). Dimensi kelelahan berkaitan dengan kendala fisik yang dialami
oleh individu. Dimensi sinisme berkaitan dengan keadaan dimana
individu memandang lingkungan dengan sinis dan tidak peduli, yang
ditunjukan dengan perilaku membuat jarak dengan orang lain atau
pekerjaan yang sedang dihadapinya. Sedangkan dimensi rendahnya
prestasi diri berkaitan dengan menurunnya kemampuan dalam suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kompetensi dan produktifitas, serta berkurangnya perasaan untuk
mencapai suatu keberhasilan. Peneliti akan menggunakan tiga dimensi
yang dikemukakan oleh Maslach sebagai dasar pembuatan skala untuk
mengukur burnout pada mahasiswa yang sedang menghadapi skripsi.
D. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Psikologi disalah satu perguruan tinggi swasta yang sedang mengerjakan
skripsi. Karakteristik mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dinilai
sesuai dengan topik penelitian, bahwa proses mengerjakan skripsi
merupakan pekerjaan dimana memiliki beban dan tuntutan tugas yang besar
sehingga berpotensi menjadi sumber stres bagi mahasiswa. Penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling
adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2008). Dimana peneliti terlebih dahulu menentukan
kriteria subjek sesuai dengan topik penelitian yang akan dilaksanakan.
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data.
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah skala.
Penyebaran skala merupakan metode pengumpulan data yang memiliki
bentuk laporan diri sendiri berisi daftar atau kumpulan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab oleh individu (Azwar, 2009). Skala
merupakan alat ukur yang berisi berbagai item pertanyaan sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
variabel penelitian yang sedang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
harus dijawab oleh subjek untuk menghasilkan sebuah jawaban yang
digunakan sebagai data peneltiian. Skala yang digunakan pada penelitian ini
adalah skala distres menghadapi skripsi dan skala burnout. Skala distres
menghadapi skripsi disusun dalam bentuk item favorable dan unfavorable.
Sedangkan pada skala burnout disusun dengan bentuk item favorable.
1. Skala Distres Menghadapi Skripsi
Skala distres menghadapi skripsi merupakan skala yang disusun
sendiri oleh peneliti. Mengacu teori yang dikemukakan oleh Sarafino
dan Ewing (dalam Sarafino & Smith, 2011) bahwa tingkat stres yang
dirasakan oleh seseorang akan meningkat beriringan dengan frekuensi,
intensitas, dan durasi stresor. Sarafino (dalam Sarafino & Smith, 2011)
mengemukakan bahwa stresor akan menimbulkan strain atau
ketegangan dalam beberapa aspek, yaitu aspek biologis, psikososial
(psikologi dan sosial). Skala ini terdiri dari 27 item terdiri dari
pertanyaan favorable dan unfavorable.
Pada Skala Distres Menghadapi Skripsi setiap item terdapat empat
pilihan pertanyaan yang dapat dipilih oleh subjek yaitu : Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Pada setiap pilihan item memiliki nilai sendiri. Pada pertanyaan
berbentuk favorable nilai tertinggi yaitu 4 diberikan pada jawaban
Sangat Setuju (SS), nilai 3 diberikan pada jawaban Setuju (S), nilai 2
diberikan pada jawaban Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 diberikan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Sebaliknya, untuk pertanyaan
berbentuk unfavorable nilai tertinggi yaitu 4 diberikan pada jawaban
Sangat Tidak Setuju (STS), nilai 3 diberikan pada jawaban Tidak Setuju
(TS), nilai 2 diberikan pada jawaban Setuju (S), dan nilai 1 diberikan
pada jawaban Sangat Setuju (SS)
Tabel 1. Distribusi Item Skala Ditres Menghadapi Skripsi Sebelum
Uji Coba
Variabel Aspek Gejala Stres Skripsi Nomor Item Jumlah
Item
Bobot
Favorabl
e
Unfavor
able
Stres Biologis Sakit Kepala, Badan
Terasa Pegal, Nafsu
Makan Berkurang,
Sesak Nafas, Diare,
Kesulitan Tidur
1, 2, 3, 7 4, 5, 6, 8 8 30 %
Psikososi
al
Bingung & Banyak
Keluhan, Kesulitan
Konsentrasi, Terlihat
Cemas, Mudah
Lupa, Mudah Marah
& Tersinggung
Tertutup, Negatif
Terhadap Orang
Lain.
9, 10, 11,
12, 18,
20, 21,
22, 26
13, 14,
15, 16,
17, 19,
23, 24,
25, 27
19 70 %
Total 13 14 27 100 %
Tabel 2. Skor Skala Distres Menghadapi Skripsi
Jawaban Skor
Favorable Unfavorable
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Skala Burnout
Skala burnout merupakan skala yang disusun berdasarkan tiga
dimensi yang dikemukakan oleh Maslach, yaitu kelelahan (exhaustion),
sinisme (cynicism), dan rendahnya prestasi diri (low personal
accomplishment). Skala ini disusun sendiri oleh peneliti dan terdiri dari
18 item yang memiliki satu bentuk pertanyaan, yaitu pertanyaan
favorable.
Pada Skala Burnout setiap item terdapat empat pilihan pertanyaan
yang dapat dipilih oleh subjek yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pada setiap pilihan
item memiliki nilai sendiri. Nilai tertinggi yaitu 4 diberikan pada
jawaban Sangat Setuju (SS), nilai 3 diberikan pada jawaban Setuju (S),
nilai 2 diberikan pada jawaban Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 diberikan
pada jawaban Sangat Tidak Setuju (STS).
Tabel 3. Distribusi Item Skala Burnout Sebelum Seleksi Item
Variabel Dimensi Nomor Item Jumlah Bobot
Favorable
Burnout Kelelahan
(exhaustion)
1, 2, 3, 4, 5,
6
6 33,3
%
Sinisme (cynicism) 7, 8, 9, 10,
11, 12
6 33,3
%
Rendahnya prestasi
diri (low personal
accomplishment)
13, 14, 15,
16, 17, 18
6 33,3
%
Total 18 18 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 4. Skor Skala Burnout
F. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas alat ukur merupakan taraf yang menunjukkan sejauh mana
bukti-bukti empiris maupun teoritis mendukung atau membenarkan cara
menafsirkan skor sesuai dengan tujuan penggunaan tes (Supratiknya,
2014). Validitas adalah karakteristik terpenting dalam pengukuran yang
mengacu kepada akurasi dan kecermatan fungsi ukur tes yang
bersangkutan (Azwar, 2016).
Pada penelitian ini, bentuk validasi alat ukur yang digunakan oleh
peneliti adalah validasi isi. Validitas isi adalah proses pengujian isi alat
ukur yang dilakukan berdasarkan expert judgement (Azwar, 2009).
Validasi isi memiliki definisi sebagai sejauh mana taraf unsur-unsur
instrument alat ukur relevan dan mencerminkan (representative)
konstruk sasaran untuk tujuan pengukuran tertentu (Haynes, Richard, &
Kubany, 1995; dalam Supratiknya, 2016). Penelitian ini menggunakan
metode validasi isi yang dikemukakan oleh Lynn (dalam Supratiknya,
2016) yaitu indeks validasi isi (IVI).
Jawaban Skor
Favorable
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Dalam hal ini, peran ahli diperlukan untuk memberikan penilaian
terhadap alat ukur. Hasil penilaian yang diberikan oleh ahli selanjutnya
akan dikuantifikasikan sehingga menghasilkan sebuah indeks, baik
indeks validitas isi pada taraf masing-masing item, maupun validitas isi
pada taraf skala secara keseluruhan (Wynd, Schmidt, & Schaefer, 2003;
dalam Supratiknya, 2016). Kriteria panel penilai yang dibentuk oleh
Davis (dalam Supratiknya, 2016) menyarankan bahwa menggunakan
dua kategori. Pertama, memiliki keahlian dalam bidang topik atau
konstruk yang diteliti atau diukur (content expert). Kedua, memiliki
keahlian dalam bidang penyusunan alat ukur (measurement expert).
Lynn (dalam Supratiknya, 2016) menyarankan bahwa jumlah panel ahli
dalam menilai alat ukur minimal 3 atau maksimal 10. Pada penelitian
ini, kedua alat ukur melibatkan 3 panel ahli dalam memberikan penilaian
validasi isi pada alat ukur.
Pada skala distres menghadapi skripsi didapatkan indek validasi isi
skala (IVI-S) sebesar 0,93. Hal tersebut menunjukan bahwa skala distres
menghadapi skripsi memiliki validasi yang baik dan relevan. Sedangkan
pada skala burnout didapatkan indeks validasi isi skala (IVI-S) sebesar
0,91. Hal tersebut juga menunjukan bahwa skala burnout memiliki
validasi yang baik dan relevan.
2. Seleksi Item
Setelah skala melalui proses expert judgement untuk mengetahui
validitas item-item dan skala, tahap selanjutnya yang harus dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
adalah melaksanakan proses try out. Try out dilaksanakan agar skala
atau alat ukur penelitian dapat melanjutkan ke tahap seleksi item.
Seleksi item merupakan tahap untuk memilih item-item yang akan
digunakan untuk membentuk sebuah skala yang bersifat homogen dan
memiliki daya diskriminasi yang baik (Supratiknya, 2014). Seleksi item
dapat dilakukan dengan melihat daya diskriminasi pada setiap item-item
skala. Daya diskriminasi didapat dari mengkorelasikan skor item
dengan skor item total. Daya diskriminasi item adalah sejauh mana
kemampuan item mampu membedakan antara individu yang satu
dengan yang lainnya berdasarkan atribut yang diukur oleh tes (Azwar,
2016).
Korelasi antara skor item dengan skor item total disebut dengan
koefisien korelasi item total (rix). Besaran skor koefisien korelasi item
total besarnya bergerak dari 0,00 sampai dengan 1,00. Dalam analisis
item, daya diskriminasi item dianggap baik bila koefisien korelasi item
total tersebut mencapai rix ≥ 0,30, dianggap rendah atau belum
memuaskan dan perlu diperbaiki jika rix 0,20 sampai dengan 0,30,
sedangkan koefisien korelasi rix kurang dari 0,20 sama sekali tidak
dapat diterima dan harus dieliminasi (Azwar, 2016).
Uji coba atau try out dilaksanakan pada tanggal 6 September hingga
18 September 2018. Skala disebar kepada mahasiswa Psikologi disalah
satu perguruan tinggi swasta yang sedang mengerjakan skripsi dan
didapatkan responden sebanyak 51 mahasiswa. Kemudian hasil uji coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
atau try out diolah dan dianalisis dengan menggunakan program IBM
SPSS Statictics 21.
Skala distres menghadapi skripsi memiliki item dengan jumlah 27
item. Item yang memiliki rix ≥ 0,30 akan dipertahankan karena masuk
dalam kategori baik. Sedangkan item yang memiliki rix < 0,30 akan
dieliminasi karena masuk dalam kategori kurang baik. Hasil pengujian
data menunjukan bahwa terdapat 20 item yang memiliki rix ≥ 0,30.
Sedangkan item yang memiliki nilai rix < 0.30 berjumlah 7 item antara
lain item bernomor 8, 10, 13, 17, 23, 26, dan 27.
Tabel 5. Distribusi Item Skala Distres Menghadapi Skripsi Setelah
Seleksi
Variabel Aspek Nomor Item Jumlah
Item
Bobot
Favorable Unfavorable
Stres Biologis 1, 2, 3, 7 4, 5, 6 7 35 %
Psikososial 9, 11, 12,
18, 20, 21,
22
14, 15, 16,
19, 24, 25
13 65 %
Total 11 9 20 100
%
Skala burnout memliki item dengan jumlah 18 item. Item yang
memiliki rix ≥ 0,30 akan dipertahankan karena masuk dalam kategori
baik. Sedangkan item yang memiliki rix < 0,30 akan dieliminasi karena
masuk dalam kategori kurang baik. Hasil pengujian data menunjukan
bahwa semua item atau 18 item memiliki rix ≥ 0,30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 6. Distribusi Item Burnout Setelah Seleksi Item
Variabel Dimensi Nomor Item Jumla
h
Bobot
Favorable
Burnout Kelelahan (exhaustion) 1, 2, 3, 4, 5,
6
6 33,3
%
Sinisme (cynicism) 7, 8, 9, 10,
11, 12
6 33,3
%
Rendahnya prestasi diri
(low personal
accomplishment)
13, 14, 15,
16, 17, 18
6 33,3
%
Total 18 18 100
%
3. Reliabilitas
Salah satu syarat suatu alat ukur yang baik adalah memiliki
reliabilitas yang tinggi. Reliabilitas merupakan indeks untuk mengukur
seberapa besar alat ukur dapat dipercaya dengan melihat kekonsistenan
hasil dari kurun waktu ke waktu. Reliabilitas mengacu pada konsistensi
hasil pengukuran jika prosedur pengetesan dilakukan secara
berulangkali terhadap suatu populasi individu atau kelompok
(Supratiknya, 2014). Artinya adalah memastikan bahwa alat ukur bebas
dari kesalahan pengukuran. Reliabilitas penting untuk diperhatikan
karena mengacu pada konsistensi pengukuran yang berarti perbedaan
skor yang diperoleh dalam pengukuran mencerminkan adanya
perbedaan kemampuan yang sesungguhnya (Azwar, 2016). Reliabilitas
menunjukan bahwa sejauh mana alat ukur dapat diandalkan atau
dipercaya (Noor, 2011). Dengan kata lain, bahwa suatu alat ukur yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
memiliki reliabilitas yang baik adalah akan memiliki hasil yang
konsisten jika dilakukan pengukuran berulangkali pada suatu gejala
yang sama. Penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal
yang memiliki tujuan untuk melihat konsistensi antar item atau antar
bagian dalam tes. Untuk melihat atau mencari reliabilitas konsistensi
internal digunakan rumus Alpha Cronbach (α) (Azwar, 2009).
Nilai reliabilitas yang akan dihasilkan akan berkisar pada skor 0
sampai dengan 1. Jika alat ukur memiliki skor reliabilitas yang
mendekati 0, maka alat ukur tersebut memiliki reliabilitas yang kurang
baik atau tidak konsisten. Namun, jika alat ukur memiliki skor
reliabilitas yang mendekati 1, maka alat ukur memiliki reliabilitas yang
baik atau konsisten (Azwar, 2009). Syarat alat ukur memiliki reliabilitas
yang baik adalah jika skor reliabilitas menunjukan hasil ≥ 0,70. Apa
bila skor reliabilitas dibawah 0,70 maka alat ukur tersebut masih kurang
baik untuk digunakan sehingga hasil interpretasi skor masih diragukan
(Supratiknya, 2014). Teknik penghitungan reliabilitas alat ukur
dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statictics 21.
Skala distres menghadapi skripsi yang terdiri dari 27 item memiliki
nilai koefisien Alpha Cronbach (α) sebesar 0.869. Setelah alat ukur
skala distres menghadapi skripsi mengalami seleksi item menjadi 20
item, nilai koefisien Alpha Cronbach (α) sebesar 0,876. Pada skala
burnout yang terdiri dari 18 item memiliki nilai koefisien Alpha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Cronbach (α) sebesar 0,893. Hal tersebut menunjukan bahwa kedua alat
ukur tersebut memiliki reliabilitas yang baik dan tergolong reliabel.
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk
mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi dengan
sebaran normal (Santoso, 2010). Data alat ukur yang diuji akan
dinilai memiliki distribusi normal jika memiliki nilai sig. atau p >
0,05. Sebaliknya, jika p < 0,05 maka data yang diuji memiliki
distribusi yang tidak normal. Untuk menguji normalitas alat ukur,
peneliti menggunakan uji normalitas Kolmogrov-Smirnov.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk menunjukan apakah hubungan
variabel yang akan dianalisis mengikuti garis lurus. Apakah
peningkatan kuantitas pada satu variabel akan mempengaruhi
peningkatan secara linear pada variabel lainnya, atau penurunan satu
variabel akan mempengaruhi penurunan secara linear pada variabel
lainnya (Santoso, 2010). Uji linearitas bertujuan untuk melihat
apakah ada kekuatan hubungan antara variabel satu dengan variabel
lainnya. Jika nilai sign atau p > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
hubungan antar variabel tidak linear atau lemah. Dan sebaliknya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
jika nilai sign atau p < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa hubungan
antar variabel linear atau kuat.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara
distres menghadapi skripsi dan burnout menghadapi skripsi pada
mahasiswa. Jika pada penelitian menunjukan hasil uji normalitas yang
normal atau memiliki sebaran data normal maka menggunakan metode
teknik korelasi Product Moment Pearson. Namun, jika pada penelitian
menunjukan hasil uji normalitas yang tidak normal atau memiliki
sebaran data yang tidak normal maka menggunakan metode teknik
korelasi Spearman’s Rho Correlation (Santoso, 2003). Koefisien
signifikansi memiliki hasil bernilai -1 hingga 1, yang menunjukan
apakah hal tersebut positif atau negatif (Prasetyo, 2008). Apabila nilai r
adalah 1, maka terdapat hubungan yang searah antara kedua variabel.
Bila nilai r adalah -1, maka terdapat hubungan yang tidak searah atau
bertolak belakang antara kedua variabel (Nugroho, 2005). Jika nilai taraf
sig. (p) < 0,05 maka hipotesis nol ditolak atau ada hubungan yang
signifikan antara dua variabel. Dan sebaliknya, jika nilai taraf sig. (p) >
0,05 maka hipotesis nol gagal ditolak atau tidak ada hubungan yang
signifikan antara dua variabel (Trihendardi, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 15 November sampai
dengan 22 November tahun 2018. Peneliti melakukan pengambilan data
dengan menggunakan dua skala dalam bentuk google form yang disertai link
kuesioner. Penyebaran skala dalam bentuk link google form dilakukan
dengan menggunakan media sosial seperti LINE, Instagram, dan
Whatsapps. Penggunaan google form dan media sosial sangat memudahkan
peneliti dalam pengambilan data penelitian. Disamping menghemat biaya
pengeluaran, dengan cara ini juga lebih efisien dalam tempat dan waktu.
Dari hasil penyebaran skala tersebut, peneliti berhasil mendapatkan 134
subjek penelitian.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi disalah satu
perguruan tinggi swasta yang sudah mengambil mata kuliah penulisan
skripsi dan sedang mengerjakan skripsi. Jumlah keseluruhan subjek yang
berpartisipasi dalam penelitian ini adalah 134 mahasiswa. Berikut deskripsi
subjek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 7. Identitas Subjek Penelitian
Kriteria Total Subjek
Jenis Kelamin Laki-laki 49
134 Subjek Perempuan 85
Usia
19 1
134 Subjek
20 0
21 14
22 88
23 24
24 5
25 2
Angkatan
2011 2
134 Subjek 2012 6
2013 14
2014 112
C. Deskripsi Data Penelitian
Mean teoritis merupakan hasil perhitungan berdasarkan skor
terendah dan tertinggi skala yang dilakukan secara manual. Sedangkan
mean empiris merupakan skor rata-rata subjek penelitian (Azwar, 2016).
Hasil dari perhitungan kedua hal tersebut lalu dibandingan untuk melihat
tinggi rendahnya variabel penelitian, yaitu distres menghadapi skripsi dan
burnout yang dirasakan oleh subjek penelitian. Jika mean empiris lebih
besar dari mean teoritis, hal tersebut menunjukan bahwa subjek penelitian
ini memiliki distres menghadapi skripsi dan burnout yang cenderung tinggi.
Sebaliknya jika mean empiris lebih rendah maka subjek penelitian ini
memiliki distres menghadapi skripsi dan burnout yang cenderung rendah.
Mean Teoritis = (Skor terendah × jumlah item )+(Skor tertinggi × jumlah item)
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Untuk mengetahu kategori rendah, sedang, dan tinggi pada distres
menghadapi skripsi dan burnout, maka terdapat norma kategorisasi. Berikut
adalah tabel norma kategorisasi.
Tabel 8. Norma Kategorisasi.
Kategori Kriteria
Rendah X < M - 1SD
Sedang M – 1SD ≤ X < M + 1SD
Tinggi M + 1SD ≤ X
Deskripsi penelitian ini menggunakan uji one-Sample t test untuk
mengetahui perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan mean
empiris. Skor empiris dan uji one-sample t test dilakukan dan didapatkan
dengan menggunakan program IBM SPSS Statictics 21.
Berikut adalah perhitungan mean teoritis variabel distres
menghadapi skripsi yang digunakan dalam penelitian.
Mean teoritis = (1×20)+(4×20)
2 =
100
2 = 50
Tabel 9. Deskripsi Data Variabel Ditres Menghadapi
Skripsi
N Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Stres 134 49.27 9.049 .782
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 10. Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris Ditres
Menghadapi Skripsi
One-Sample Test
Test Value = 50
T df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Stres -.936 133 .351 -.731 -2.28 .81
Tabel 11. Kategorisasi Distres Menghadapi Skripsi
Kategori Kriteria
Rendah X < 40.2
Sedang 40.2 ≤ X < 58.3
Tinggi 58.3 ≤ X
Tabel 12. Distribusi Tingkat Distres Menghadapi Skripsi
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
rendah 18 13.4 13.4 13.4
sedang 94 70.1 70.1 83.6
tinggi 22 16.4 16.4 100.0
Total 134 100.0 100.0
Berdasarkan tabel hasil uji data one sample t test variabel distres
menghadapi skripsi menunjukan bahwa mean teoritik dari variabel distres
menghadapi skripsi sebesar 50, sedangkan mean empirisnya sebesar 49.27
(SD = 9.049) dengan nilai signifikansi sebesar 0.351. Hasil tersebut
menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara mean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
teoritik dengan mean empiris pada variabel distres menghadapi skripsi.
Hasil data menunjukan bahwa mean empiris lebih besar dibandingkan
dengan mean teoritis. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa subjek
penelitian memiliki distres menghadapi skripsi yang sedang.
Berikut adalah perhitungan mean teoritis variabel burnout yang
digunakan dalam penelitian.
Mean teoritis = (1×18)+(4×18)
2 =
90
2 = 45
Tabel 13. Deskripsi Data Variabel Burnout
N Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Burnout 134 43.83 9.095 .786
Tabel 14. Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris Burnout
One-Sample Test
Test Value = 45
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Burnout -1.491 133 .138 -1.172 -2.73 .38
Tabel 15. Kategorisasi Burnout
Kategori Kriteria
Rendah X < 39.74
Sedang 39.74 ≤ X < 57.92
Tinggi 57.92 ≤ X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 16. Distribusi Tingkat Burnout
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
rendah 36 26.9 26.9 26.9
sedang 86 64.2 64.2 91.0
tinggi 12 9.0 9.0 100.0
Total 134 100.0 100.0
Berdasarkan tabel hasil uji data one sample t test variabel burnout
menunjukan bahwa mean teoritik dari variabel burnout sebesar 45,
sedangkan mean empirisnya sebesar 43,83 (SD = 9.095) dengan nilai
signifikansi sebesar 0.138. Hasil tersebut menunjukan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dengan mean empiris pada
variabel burnout. Hasil data menunjukan bahwa mean empiris lebih kecil
dibandingkan dengan mean teoritis. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa
subjek penelitian memiliki burnout yang cenderung sedang.
D. Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengecek
apakah data penelitian berasal dari populasi dengan sebaran normal
(Santoso, 2010). Data alat ukur yang diuji akan dinilai memiliki
distribusi normal jika memiliki nilai sig. atau p > 0,05. Sebaliknya, jika
p < 0,05 maka data yang diuji memiliki distribusi yang tidak normal.
Untuk menguji normalitas alat ukur, peneliti menggunakan uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
normalitas Kolmogrov-Smirnov melalui program IBM SPSS Statictics
21.
Tabel 17. Uji normalitas Distres
Menghadapi Skripsi dan Burnout
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Stres .123 134 .000
Burnout .070 134 .200*
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan dari hasil normalitas, didapatkan hasil bahwa data
penelitian pada skala stres menghadapi skripsi memiliki nilai p (sig.)
sebesar 0.000, dimana lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05). Hal tersebut
menunjukan bahwa data penelitian pada skala stres menghadapi skripsi
memiliki distribusi data yang tidak normal. Pada skala burnout memiliki
nilai p (sig.) sebesar 0.200, dimana lebih besar dari 0.05 (p > 0.05). Hal
tersebut menunjukan bahwa data penelitian pada skala burnout memiliki
distribusi data yang normal.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk menunjukan apakah hubungan
variabel yang akan dianalisis mengikuti garis lurus. Apakah
peningkatan kuantitas pada satu variabel akan mempengaruhi
peningkatan secara linear pada variabel lainnya, atau penurunan satu
variabel akan mempengaruhi penurunan secara linear pada variabel
lainnya (Santoso, 2010). Jika nilai sign atau p > 0,05 maka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dikatakan bahwa hubungan antar variabel tidak linear atau lemah. Dan
sebaliknya, jika nilai sign atau p < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
hubungan antar variabel linear atau kuat. Berdasarkan dari data yang
diperoleh, hasil menunjukan bahwa variabel distres menghadapi skripsi
dan burnout memiliki hubungan yang linier. Hal ini terlihat dari nilai
signifikan yang diperoleh yaitu 0.000 (p < 0.05).
Tabel 18. Hasil Uji Linearitas Ditres Menghadapi Skripsi dan
Burnout
ANOVA Table
Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
Burnout *
Stres
Between
Groups
(Combine
d)
6510.386 37 175.956 3.762 .000
Linearity 5102.214 1 5102.214 109.073 .000
Deviation
from
Linearity
1408.172 36 39.116 .836 .724
Within Groups 4490.666 96 46.778
Total 11001.052 133
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji korelasi
Spearman's rho. Hal ini dilakukan karena pada uji normalitas terdapat
distribusi data yang tidak normal pada skala distres menghadapi skripsi.
Sedangkan pada skala burnout distribusi data normal. Koefisien
signifikansi memiliki hasil bernilai -1 hingga 1, yang menunjukan
apakah hal tersebut positif atau negatif (Prasetyo, 2008). Apabila nilai r
adalah 1, maka terdapat hubungan yang searah antara kedua variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Bila nilai r adalah -1, maka terdapat hubungan yang tidak searah atau
bertolak belakang antara kedua variabel (Nugroho, 2005). Jika nilai taraf
sig. (p) < 0,05 maka hipotesis nol ditolak atau ada hubungan yang
signifikan antara dua variabel. Dan sebaliknya, jika nilai taraf sig. (p) >
0,05 maka hipotesis nol diterima atau tidak ada hubungan yang
signifikan antara dua variabel (Trihendardi, 2009).
Tabel 19. Hasil Uji Hipotesis Variabel Distres Menghadapi
Skripsi dan Burnout
Correlations
Stres Burnout
Spearman's rho
Stres
Correlation
Coefficient
1.000 .625**
Sig. (1-tailed) . .000
N 134 134
Burnout
Correlation
Coefficient
.625** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 134 134
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Berdasarkan dari tabel dapat diketahui bahwa variabel distres
menghadapi skripsi berkorelasi secara positif dan signifikan dengan
variabel burnout (n = 134, r = 0.625, p = 0.000). Hal tersebut
menunjukan bahwa semakin tinggi distres menghadapi skripsi maka
burnout yang dirasakan oleh mahasiswa juga akan semakin tinggi.
Sebaliknya, jika semakin rendah distres menghadapi skripsi maka
burnout yang dirasakan oleh mahasiswa juga akan semakin rendah.
Maka dari itu, hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara distres
menghadapi skripsi dan burnout menghadapi skripsi pada mahasiswa. Hasil
dari penelitian ini menunjukan bahwa distres menghadapi skripsi dan
burnout memiliki hubungan yang positif dan signifikan (r = 0.625, p =
0.000). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi distres
menghadapi skripsi, maka semakin tinggi pula burnout yang dirasakan oleh
mahasiswa. Sebaliknya, jika semakin rendah distres menghadapi skripsi,
maka semakin rendah pula burnout yang dirasakan oleh mahasiswa. Hasil
tersebut sesuai dengan hipotesis yang sebelumnya telah diajukan oleh
peneliti bahwa distres menghadapi skripsi dan burnout pada mahasiswa
memiliki hubungan yang positif dan signifikan.
Sebagai syarat kelulusan, tentu saja skripsi memiliki tingkat
kesulitan tersendiri bagi mahasiswa. Tak jarang, skripsi menjadi sumber
stres bagi mahasiswa tingkat akhir. Bahkan, penelitian yang dilakukan oleh
Fadilah (2013) menunjukan bahwa mahasiswa yang sedang mengerjakan
skripsi termasuk dalam kategori stres tingkat tinggi. Stres yang dialami
seseorang juga memiliki dampak positif dan negatif. Stres yang bersifat
positif disebut dengan eustres, dimana stresor yang dihadapi akan menjadi
sumber motivasi individu untuk bergerak dan menyelesaikan segala
tuntutan-tuntutan yang dihadapinya. Sedangkan stres yang bersifat negatif
disebut dengan distres, dimana stres yang dihadapinya akan berdampak
tidak baik pada diri individu. Begitu juga dengan bagaimana cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
mahasiswa menghadapi skripsi, bisa jadi stres karena skripsi menjadi
sumber motivasi. Sebaliknya, dapat juga stres karena skripsi dapat
menurunkan motivasi untuk menyelesaikan tugas. Tingkatan tertentu dari
stres dapat mengakibatkan meningkatnya performa, terlalu tinggi stres
dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental (Schneiderman et
al., 2005; dalam Lin dan Huang, 2014).
Hendrix (dalam Lin & Huang, 2014) mengemukakan stres yang
dirasa tinggi memiliki kaitan terhadap tingginya kelelahan emosional, dan
depersonalisasi rendahnya tingkat prestasi pribadi. Kelelahan emosional
dan depersonalisasi merupakan dimensi dari burnout. Stres dapat ditemui
memiliki kaitan dengan burnout, dimana stres berpengaruh terhadap
burnout (Brewer, & McMahan, 2003; dalam Lin, & Huang, 2014). Stres
yang berasal dari pelajaran, beban kerja yang tinggi, atau faktor tekanan
psikologi dapat mengarah ke emosional burnout, tendensi hilangnya
semangat, dan rendahnya perasaan untuk sukses (Yang, & Fan, 2004; dalam
Lin, & Huang, 2014). Juga telah dibuktikan bahwa stres berpengaruh
terhadap perfoma belajar dimana meningkatkan kelelahan (LePine et al,
2004; dalam Lin, & Huang, 2014). Huang dan Lin (dalam Lin & Huang,
2014) menyatakan bahwa tingginya stres yang dialami oleh pelajar, akan
semakin tinggi tingkat burnout mereka. Hal tersebut didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Perez et al. (2016) yang menunjukan hasil
bahwa terdapat hubungan positif antara stres dengan burnout yang dirasakan
oleh mahasiswa, khususnya pada kelelahan emosional dan depersonalisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Selain itu Pourseyyed et al. (2015) juga menunjukan hasil penelitian bahwa
stres memiliki hubungan langsung dan kuat terhadap burnout akademik
pada mahasiswa.
Demotivasi karena mengerjakan skripsi dapat dikatakan sebagai
salah satu ciri-ciri mahasiswa mengalami burnout. Hal tersebut
mengakibatkan mahasiswa mengalami rasa malas dan menunda untuk
menulis skripsi yang berakibat mengalami keterlambatan kelulusan.
Penyebab utama terjadinya burnout berasal dari tuntutan tugas yang telralu
tinggi yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan baik mental maupun
fisik, dan performa kerja yang buruk (Schaufeli & Salanova, 2007; dalam
Wei et al., 2015). Didalam lingkungan universitas, burnout pada pelajar
terjadi karena tingginya tuntuan belajar atau keyakinan dan sikap negatif
(Schaufeli et al., 2002; Schaufeli & Enzmann, 1998, dalam Wei et al.).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan pada 134
mahasiswa psikologi yang sedang mengerjakan skripsi, dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara distres
menghadapi skripsi dan burnout pada mahasiswa (r = 0.625, p = 0.000). Hal
tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi distres menghadapi skripsi,
maka semakin tinggi pula kecenderungan burnout yang dirasakan oleh
mahasiswa. Sebaliknya, semakin rendah distres menghadapi skripsi, maka
semakin rendah pula kecenderungan burnout.
B. Keterbatasan dan Saran
1. Bagi Penelitian Berikutnya
a. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat data yang tidak terdistribusi
dengan tidak normal yaitu pada variabel distres menghadapi skripsi,
sehingga data yang didapatkan tidak dapat digeneralisasikan pada
keseluruhan populasi. Berdasarkan temuan ini, peneliti dalam
mengolah data harus menggunakan teknik formulasi korelasi
Spearman. Hal tersebut menunjukan bahwa subjek penelitian perlu
diperbanyak agar dapat mewakili data variabel, sehingga data dapat
memiliki persebaran yang normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
b. Penelitian ini menggunakan skala yang dibuat sendiri oleh peneliti.
Masih terdapat kekurangan khususnya pada skala distres
menghadapi skripsi. Pada skala tersebut peneliti mengalami
beberapa revisi karena landasan dasar berupa aspek stres masih
umum dan dinilai kurang spesifik, sehingga peneliti
mengkombinasikan dengan gejala stres mengerjakan skripsi yang
ditemui dari sumber literatur. Jika peneliti lain hendak
menggunakan skala distres menghadapi skripsi perlu
mempertimbangkan kembali dengan dosen pembimbing karena
masih terdapat beberapa kekurangan.
c. Setiap jurusan perkuliahan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-
beda. Peneliti hendaknya lebih memperhatikan kriteria subjek
penelitian agar hasil penelitian lebih spesifik dan akurat.
d. Penelitian ini hanya menggunakan metode kuesioner online dalam
mengumpulkan data penelitian dikarenakan terdapat keterbatasan
biaya untuk menggunakan metode kuesioner hard copy. Terdapat
kekurangan pada metode ini, yaitu calon subjek dapat mengabaikan
pesan link yang dikirim oleh peneliti. Selain itu, metode ini juga
tidak ada pengawasan langsung. Maka dari itu, jika memiliki dana
berlebih, penelitian selanjutnya diharapkan mengkombinasikan
dengan menggunakan metode pemberian kuesioner hard copy agar
dapat langsung diisi dan terdapat pengawasan langsung dari peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2. Bagi Mahasiswa dan Universitas
Pada penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara
distres menghadapi skripsi dan burnout menghadapi skripsi. Mahasiswa
yang sedang menghadapi skripsi akan mengalami stres, namun
tergantung dari segi intensitasnya, apakah akan menjadi eustres atau
distres. Maka dari itu perlu disadari bahwa mahasiswa dapat mengukur
kemampuan, dan jika terjadi distres jangan terlalu memaksakan diri.
Jika mahasiswa mengalami burnout, ada baiknya untuk beristirahat atau
refreshing sejenak. Selain itu melakukan kegiatan seperti hobi juga
dapat membantu untuk mengurangi tingkat distres dan burnout bagi
mahasiswa.
Mahasiswa yang mengalami stres berat (distres) ketika mengerjakan
skripsi dapat mencari jalan keluar lewat komunikasi dengan dosen
pembimbing. Dosen sebaiknya memiliki kepekaan terhadap gangguan-
gangguan kesehatan mental yang dialami mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
DAFTAR PUSTAKA
Akgun, S. & Ciarrochi, J. (2003). Learned resourcefulness moderates the
relationship between academic stress and academic performance.
Educational Psychology, 23, 287-294.
Ang, R. P. & Huan, V. S. (2006). Relationship between academic stress and
suicidal ideation: Testing for depression as a mediator using multiple
regression. Child Psychiatry Hum Dev. 37, 133–143.
Azzahra, F. (2017). Pengaruh resiliensi terhadap distres psikologis pada mahasiswa.
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang, 5(1), 80-96.
Azwar, S. (2009). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2016). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2016). KONSTRUKSI TES Kemampuan kognitif. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Bakker, A. B. & Costa, P. L. (2014). Cronic job burnout and daily functioning: A
theoritical analysis. Burnout Research, 1, 112-119.
Balkis, M.. (2013). The relationship between academic procrastination and students
burnout. Journal of Education, 28, 68-78.
Buku Pedoman Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi. Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, 2014.
Chen, W. S., Hanif, J., Siau, C. S., Seer, W., Loh, S. F., Jamil, M. H. A., et al.
(2014). Burnout in academics: An empirical study in private
universities in malaysia. The International Journal of Social Science
and Humanities Invention, 1, 62-72.
Christyanti, D., Mustami’ah, D. & Sulistiani, W. (2010). Hubungan antara
penyesuaian diri terhadap tuntutan akademik dengan kecenderungan
stres pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas hang tuah
surabaya. INSAN, 12, 153-159.
Depresi Karena Skripsi, Kampus Wajib Menolong Mahasiswa. (05 Januari, 2019).
Dari Tirto.id
Diduga Stres Karena Skripsi Mahasiswa USU Gantung Diri. (20 Oktober 2014).
Diakses pada tanggal 15 Januari, 2019 dari www.merdeka.com:
https://www.merdeka.com/peristiwa/diduga-stres-gara-gara-skripsi-
mahasiswa-usu-gantung-diri.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Duru, E. Duru, S. & Balkis. (2014). Analysis of relationships among burnout,
academic achievement, and self-regulation. Educational Sciences:
Theory and Practice, 1274-1284.
Fadilah, A.E.R. (2013). Stres dan motivasi belajar pada mahasiswa psikologi
universitas mulawarman yang sedang menyusun skripsi. Jurnal
Psikologi Universitas Mulawarman.
Feldman, R. S. (2012). Pengantar psikologi buku 2 (ed. ke-10). Jakarta: Penerbit
Salemba Humanika.
Folkman, S. & Lazarus, R.S. (1985). If it changes it must be a process: A study of
emotion and coping during three stages of a collage examination.
Journal of Personality and Social Psychology, No. 48, 150-170.
Gamayanti, W., Mahardianisa & Syafei I. (2018). Self disclosure dan tingkat stres
pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Jurnal Ilmiah
Psikologi, 5, 115-130.
Gaol, N. T. L. (2016). Teori stres: Stimulus, respons, dan transaksional. Buletin
Psikologi, 24, 1-11.
Govaerst, S. & Gregoire, J. (2004). Stressful academic situations: Study on
appraisal variables in adolescence. Revue européenne de psychologie
appliquée, 54, 261–271.
Gunawati, R., Hartati, S. & Listiara, A. (2006). Hubungan antara efektivitas
komunikasi mahasiswa-dosen pembimbing utama skripsi dengan stres
dalam menyusun skripsi pada mahasiswa program studi psikologi
fakultas kedokteran universitas diponegoro. Jurnal Psikologi
Universitas Diponegoro, 3, 93-115.
Huffman, Karen. (1997). Psychology In Action (ed. ke-4). Canada: John Wiley &
Sons, Inc.
Ini Aturan Soal Kuliah S1 Maksimal 5 Tahun yang Didemo Mahasiswa UGM. (16
September, 2014). Diakses pada November 12, 2017, dari news.detik.com :
https://news.detik.com/berita/2691664/ini-aturan-soal-kuliah-s1-maksimal-
5-tahun-yang-didemo-mahasiswa-ugm
Ismiati. (2015). Problematika dan coping stress mahasiswa dalam menyusun
skripsi. Jurnal Al-Bayan, 21, 15-27.
Jacobs, S. R. & Dodd, D. K. (2013). Student burnout as a function of personality,
social support, and workload. Journal College Student Developement,
44, 291-302.
Jamil, Sa’ar, N., & Baharum, N. (2014). Burnout in academics: An empirical study
in private universities in malaysia. The International Journal of Social
Sciences and Humanities Invention, 1, 62-72.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Jenaabadi, H., Nastiezaie, N. & Safarzaie, H. (2017). The relationship of academic
burnout and academic stress with academic self-efficacy among
graduate students. The New Educational Review, 66-76.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. Diakses pada pada Desember 14, 2017,
dari kbbi.kemendikbud.go.id :
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/mahasiswa
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/skripsi
KEMENRISTEKDIKTI. (2015). Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan
Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Perguruan Tinggi. Jakarta: Kementerian Riset, Teknologi, Dan
Pendidikan Tinggi.
Kholidah, E. N. & Alsa, A. (2012). Berpikir positif untuk menurunkan stres
psikologis. Jurnal Psikologi, 39, 67-75.
Kupriyanov, R., & Zhdanov, R. (2014). The eustress concept: problems and
outlooks. World Jurnal of Medical Sciences. 11(2), 179-185.
Lazarus, R. S. (1993). From psychological stress to the emotion: A history of
changing outlooks. Annu. Rev. Psychol., 44, 1-21.
Lazarus, R.S. & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. New York:
Springer Publishing Company.
Lee, J., Puig, A., Lea, E. Y. & Lee, S. M. (2013). Age-related difference in academic
burnout of korean adolecents. Psychology in School, 50, 1015-1031.
Lin, S. H. & Huang, Y. C. (2014). Life stress and academic burnout. Active
Learning in Higher Education, 15, 77-90.
Mabitsela, L. (2003). Exploratory study of psychological distress as understood by
pentecostal pastors. Pretoria: Faculty of Humanities Faculty of
Pretoria.
Mahmood, K., & Ghaffar, A. (2014). The relationship between resilience,
psychological distress and subjective well-being among dengue fever
survivors. Global Journals Inc. 14(10),13-24.
Maslach, C., Schaufeli, W. B. & Leiter, M. P. (2001). Job burnout. Annual Review
of Psychology, 52, 397-422.
Matthews, G. (2000). Distress. Fink (ed) in Encyclopedia of stress. Volume 1 (D).
New York: Academic Press.
Mclean, J. A., Strongman, K. T., & Neha, T. N. (2007). Psychological distress,
causal Attributions, and coping. New Zealand Journal of Psychology,
36 (2), 85-92.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Mirowsky, J. & Ross, C.E. (2003). Social causes of psychological distress (ed. ke-
2). New York: Walter de Gruyter, Inc.
Misra, R. & Castillo, L. G. (2004). Academic stress among college students:
Comparison of american and international students. International
Journal of Stress Management, 11, 132-148.
Munandar, A., S. (2001). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Noor, J. (2011). Metode penelitian: Skripsi, tesis,, disertasi, & karya Ilmiah.
Jakarta: Prenada Media.
Nugroho, A. B. (2005). Strategi jitu memilih metode statistik penelitian dengan
SPSS. CV Andi Offset: Yogyakarta.
Perez, F., Caro, P., Valenzuela, B., Ortiz, J., & Narvaez, J. (2016). Association of
burnout with stress, coping strategies and vocational satisfaction in
chilean clinical dental students. J Oral Res 2016, 5, 320-327.
Pidgeon, A. M., Rowe, N. F., Stapleton, P., Magyar, H. B., & Lo, B. C. (2014).
Examining characteristics of resilience among university students: an
international study. Open Journal of Social Sciences, 2, 14-22.
Pourseyyed, Motevalli, Pourseyyed, & Barahimi. (2015). Relationship of perceived
stress, perfectionism and social support with students academic burnout
and academic performance. Bimonthly of Education Strategies in
Medical Sciences 2015, 8, 187-194.
Prasetyo, B., Jannah, L. M. (2008). Metode penelitian kuantitatif. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Pusat Krisis fakultas Psikologi Universitas Indonesia. (2015, Juli). Berdamai
dengan penatnya kehidupan mahasiswa. Retrieved November 22, 2015,
from http://www.puskrispsiui.or.id/berdamai-dengan-penatnya-
kehidupan-mahasiswa/
Rahmati, Z. (2014). The study of academic burnout in students with high and low
level of self-efficacy. Social and Behavioral Sciences, 171, 49-55.
Rosyid, H. F. (1996). Burnout: Penghambat produktifitas yang perlu dicermati.
Buletin Psikologi, 19-25.
Rozaq, A. (2014). Tingkat stres mahasiswa dalam proses mengerjakan skripsi.
Fakultas Dakwak Dan Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Sunan
Ampel Surabaya.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk psikologi: Dari blog menjadi buku. Yogyakarta:
USD.
Santoso, S. (2003). SPSS mengubah data statistik secara profesional. Jakarta: PT.
Elex Media Komputido.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Santrock, J. W. (2003). Perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga.
Sarafino, E. P. & Smith, T. W. (2011). Health psychology : Biopsychosocial
interactions (ed. ke-7). United State of America: John Wiley & Sons.
Schaufeli, W. B. & Bakker A. B. (2004). Job demands, job resources, and their
relationship with burnout and engagement: A multi-sample study.
Journal of Organizational Behavior, 25, 293-315.
Schaufeli, W. B., Martinez, I. M., Pinto, A. M., Salanova, M. & Bakker, A. B.
(2002). Burnout and engagement in university students: A cross-
national study. Journal of Cross-Cultural Psychology, 35, 464-481.
Sekretariat Fakultas Psikologi. Rekapitulasi Lama Bimbingan Tugas Akhir
Mahasiswa S.D. Dinyatakan Lulus Berdasarkan tahun Angkatan Tahun
Akademik 2014/2015 S.D. 2017/2018. Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma.
Seorang Mahasiswa di Sukoharjo Gantung diri Stres Pikirkan Skripsi. (18 Juni,
2015). Diakses pada tanggal 15 Januari 2019, dari
www.tribunnews.com:
http://www.tribunnews.com/regional/2015/06/18/seorang-mahasiswa-
di-sukoharjo-gantung-diri-stres-pikirkan-skripsi
Seorang Mahasiswa UI Semester VIII Ditemukan Gantung Diri di Kamar Kos. (31
Mei, 2016). Diakses pada tanggal 15 Januari, 2019, dari
megapolitan.kompas.com:
https://megapolitan.kompas.com/read/2016/05/31/13125661/seorang.
mahasiswa.ui.semester.viii.ditemukan.gantung.diri.di.kamar.kos
Struthers, C. W., Perry, P. & Menec, V. H. (2000). An examination of the
relationship among academic stress, coping, motivation, and
performance in college. Research in Higher Education, 41, 581-592.
Sugiyono. (2008). Statistika untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Supratiknya, A. (2007). Kiat merujuk sumber acuan dalam penulisan karya ilmiah.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Supratiknya, A. (2008). Tata tulis artikel ilmiah. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Supratiknya, A. (2015). Metodologi penelitian kuantitatif & kualitatif dalam
psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Supratiknya, A. (2016). Kuantifikasi validasi isi dalam asesmen psikologi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Wei, X., Wang, R. & Macdonald, E. (2015). Exploring the relationship between
student cynicism and student burnout. Psychology Reports:
Employment Psychology and Marketing, 1, 103-115.
Zajacova, A., Scott, Lynch, S. M. & Espenshadet T. J. (2005). Self-efficacy, stress,
and academic success in college. Research in Higher Education, 46,
677-706.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 1
Skala Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
SKALA PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA DISTRES
MENGHADAPI SKRIPSI DAN BURNOUT MENGHADAPI
SKRIPSI PADA MAHASISWA
Perkenalakan saya Nadzar Sigit, mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarka, sedang melaksanakan penelitian tugas skripsi tentang “Hubungan Antara
Distres menghadapi Skripsi dan Burnout menghadapi Skripsi Pada Mahasiswa”. Kuesioner
ini diperuntukan bagi mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang
mengerjakan skripsi. Dipersilahkan untuk mengisi indentitas diri terlebih dahulu. Identitas
dan jawaban akan dijamin kerahasiaannya sesuai dengan peraturan kode etik Psikologi
yang berlaku. Atas kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.
Nama/Inisial :
Jenis Kelamin :
Tahun Angkatan :
Usia :
No HP :
Petunjuk Pengerjaan
Skala ini terdiri dari beberapa pertanyaan. Baca dan cermati setiap pertanyaan dan
pilih jawaban yang sesuai dengan kondisi yang anda rasakan. Jawaban terdiri dari empat
pilihan.
SS : SANGAT SETUJU
S : SETUJU
TS : TIDAK SETUJU
STS : SANGAT TIDAK SETUJU
Teman-teman diwajibkan untuk mengisi jawaban pertanyaan dengan sejujur
mungkin. Selamat mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
SKALA DISTRES MENGHADAPI SKRIPSI
Pertanyaan SS S TS ST
S
1. Nafsu makan saya terganggu ketika terjadi
masalah dalam mengerjakan skripsi
2. Otot saya terasa tegang dan mengalami pegal-
pegal ketika menghadapi kesulitan dalam
mengerjakan skripsi
3. Saya lemas ketika mengalami kesulitan dalam
mengerjakan skripsi
4. Nafsu makan saya tidak terganggu meskipun
sedang menghadapi permasalahan mengerjakan
skripsi
5. Otot dan badan saya tetap terasa rileks ketika
menghadapi kendala dalam menghadapi skripsi
6. Saya tetap fit ketika mengalami kesulitan dalam
mengerjakan skripsi
7. Saya kehilangan banyak tenaga ketika dikejar
deadline skripsi
8. Tenaga saya bertambah ketika dikejar deadline
skripsi
9. Saya tidak dapat fokus ketika berinteraksi
dengan dosen pembimbing
10. Saya gelisah ketika mengalami kesulitan untuk
menemui dosen pembimbing skripsi
11. Saya cemas ketika mengalami kesulitan
mengerjakan skripsi
12. Saya merasa kesulitan mencari solusi ketika
menghadapi masalah dalam mengerjakan
skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
13. Saya selalu fokus ketika berinteraksi dengan
dosen pembimbing
14. . Saya tetap tenang ketika kesulitan menemui
dosen pembimbing
15. Saya dapat tetap santai meskipun tidak kunjung
menemukan sumber literatur yang saya cari
16. Saya akan berusaha mencari jalan keluar ketika
mengalami kesulitan mengerjakan skripsi
17. Detak jantung saya meningkat ketika hendak
menemui dosen pembimbing
18. Saya merasa cemas ketika tidak kunjung
menemukan sumber literatur yang saya cari
19. Detak jantung saya stabil ketika hendak
menemui dosen pembimbing
20. Saya mudah tersinggung ketika teman
menyinggung skripsi yang saya kerjakan
21. Saya enggan untuk menceritakan kesulitan
skripsi saya kepada teman saya
22. Teman-teman saya tidak cukup kompeten
untuk membantu kesulitan skripsi yang saya
kerjakan
23. Saya tidak tersinggung ketika teman saya
menyinggung skripsi yang saya kerjakan
24. Saya selalu menceritakan kesulitan skripsi
kepada teman saya
25. Teman saya kompeten untuk dapat membantu
kesulitan skripsi yang saya kerjakan
26. Saya enggan untuk membicarakan tugas skripsi
dengan teman saya
27. Saya selalu membicarakan tugas skripsi dengan
teman saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
SKALA BURNOUT MENGHADAPI SKRIPSI
Pertanyaan SS S TS STS
1. Beban tugas skripsi mengakibatkan saya
menjadi merasa lelah sepanjang waktu, baik
fisiologis maupun emosional
2. Saya tidak bisa tidur ketika memikirkan beban
tugas dan deadline skripsi
3. Beban pikiran karena skripsi mengakibatkan
saya menjadi sering mengalami sakit sakit
kepala atau pusing
4. Saya merasa berat atau enggan ketika
menghadapi kesulitan dalam mengerjakan
skripsi
5. Saya merasa tidak bisa mengatur waktu
dengan baik
6. Saya merasa tidak mampu untuk mengerjakan
skripsi dengan maksimal
7. Saya lebih suka melakukan kegiatan yang
menyenangkan dibandingkan mengerjakan
skripsi
8. Saya tidak memiliki niat yang tinggi untuk
mengerjakan tugas skripsi
9. Saya lebih memilih memendam sendiri
kesulitan mengerjakan skripsi yang sedang
saya hadapi
10. Saya sering menghindar dari mengerjakan
skripsi
11. Saya merasa skripsi tidak terlalu penting
12. Saya merasa masih banyak hal penting untuk
dikerjakan selain skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
13. Motivasi mengerjakan skripsi berkurang
ketika dihadapai berbagai kendala dalam
mengerjakan skripsi
14. Saya merasa bahwa skripsi yang saya
kerjakan tidak memiliki manfaat yang berarti
15. Saya kecewa ketika skripsi yang saya
kerjakan tidak sesuai ekspektasi
16. Saya hanya bisa pasrah ketika mengalami
masalah dalam mengerjakan skripsi
17. Semangat mengerjakan skripsi berkurang
ketika hasil kerja tidak sesuai ekspektasi
18. Saya merasa tidak mampu menyelesaikan
skripsi dengan maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 2
Reliabilitas Skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Reliabilitas Skala Distres Menghadapi Skripsi
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 51 100.0
Excludeda 0 .0
Total 51 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.869 27
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 62.55 99.053 .459 .863
p2 62.35 99.273 .478 .862
p3 62.49 99.215 .518 .861
p4 62.75 98.874 .440 .864
p5 62.29 98.372 .657 .858
p6 62.51 99.935 .595 .860
p7 62.43 97.610 .601 .859
p8 62.75 103.834 .291 .867
p9 63.06 103.776 .350 .866
p10 62.00 103.280 .278 .868
p11 62.10 98.010 .658 .858
p12 62.47 99.214 .597 .860
p13 63.02 105.780 .224 .869
p14 62.33 102.587 .378 .865
p15 61.80 99.041 .572 .860
p16 63.51 105.375 .306 .867
p17 62.41 102.127 .279 .869
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
p18 62.00 102.040 .379 .865
p19 62.49 101.655 .398 .865
p20 62.63 97.878 .490 .862
p21 62.84 101.215 .384 .865
p22 63.02 102.900 .331 .867
p23 62.84 104.855 .183 .871
p24 62.88 102.346 .434 .864
p25 62.94 101.616 .520 .862
p26 62.82 103.028 .259 .869
p27 62.71 104.892 .226 .869
Kuning : Seleksi pertama menggunakan kriteria indeks daya beda 0,30
Setelah di seleksi
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 51 100.0
Excludeda 0 .0
Total 51 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.876 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Reliabilitas Skala Burnout
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 51 100.0
Excludeda 0 .0
Total 51 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.893 18
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 40.71 74.492 .486 .889
p2 40.92 71.394 .622 .884
p3 41.08 72.594 .506 .888
p4 41.02 72.780 .677 .883
p5 40.90 71.690 .622 .884
p6 41.29 73.052 .554 .886
p7 40.76 73.584 .595 .885
p8 41.61 73.723 .563 .886
p9 41.29 74.332 .424 .891
p10 41.22 72.093 .591 .885
p11 41.84 77.455 .308 .894
p12 41.45 76.893 .317 .894
p13 40.73 73.243 .571 .886
p14 41.88 75.906 .511 .888
p15 40.73 74.923 .465 .889
p16 41.04 74.598 .442 .890
p17 40.94 72.456 .639 .884
p18 41.25 71.114 .685 .882
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 3
Skala Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
SKALA PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA DISTRES
MENGHADAPI SKRIPSI DAN BURNOUT MENGHADAPI
SKRIPSI PADA MAHASISWA
Perkenalakan saya Nadzar Sigit, mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarka, sedang melaksanakan penelitian tugas skripsi tentang “Hubungan Antara
Distres menghadapi Skripsi dan Burnout menghadapi Skripsi Pada Mahasiswa”. Kuesioner
ini diperuntukan bagi mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang
mengerjakan skripsi. Dipersilahkan untuk mengisi indentitas diri terlebih dahulu. Identitas
dan jawaban akan dijamin kerahasiaannya sesuai dengan peraturan kode etik Psikologi
yang berlaku. Atas kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.
Nama/Inisial :
Jenis Kelamin :
Tahun Angkatan :
Usia :
No HP :
Petunjuk Pengerjaan
Skala ini terdiri dari beberapa pertanyaan. Baca dan cermati setiap pertanyaan dan
pilih jawaban yang sesuai dengan kondisi yang anda rasakan. Jawaban terdiri dari empat
pilihan.
SS : SANGAT SETUJU
S : SETUJU
TS : TIDAK SETUJU
STS : SANGAT TIDAK SETUJU
Teman-teman diwajibkan untuk mengisi jawaban pertanyaan dengan sejujur
mungkin. Selamat mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
SKALA DISTRES MENGHADAPI SKRIPSI
Pertanyaan SS S TS ST
S
1. Nafsu makan saya terganggu ketika terjadi
masalah dalam mengerjakan skripsi
2. Otot saya terasa tegang dan mengalami pegal-
pegal ketika menghadapi kesulitan dalam
mengerjakan skripsi
3. Saya lemas ketika mengalami kesulitan dalam
mengerjakan skripsi
4. Nafsu makan saya tidak terganggu meskipun
sedang menghadapi permasalahan mengerjakan
skripsi
5. Otot dan badan saya tetap terasa rileks ketika
menghadapi kendala dalam menghadapi skripsi
6. Saya tetap fit ketika mengalami kesulitan dalam
mengerjakan skripsi
7. Saya kehilangan banyak tenaga ketika dikejar
deadline skripsi
8. Saya tidak dapat fokus ketika berinteraksi
dengan dosen pembimbing
9. Saya cemas ketika mengalami kesulitan
mengerjakan skripsi
10. Saya merasa kesulitan mencari solusi ketika
menghadapi masalah dalam mengerjakan
skripsi
11. Saya tetap tenang ketika kesulitan menemui
dosen pembimbing
12. Saya dapat tetap santai meskipun tidak kunjung
menemukan sumber literatur yang saya cari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
13. Saya akan berusaha mencari jalan keluar ketika
mengalami kesulitan mengerjakan skripsi
14. Saya merasa cemas ketika tidak kunjung
menemukan sumber literatur yang saya cari
15. Detak jantung saya stabil ketika hendak
menemui dosen pembimbing
16. Saya mudah tersinggung ketika teman
menyinggung skripsi yang saya kerjakan
17. Saya enggan untuk menceritakan kesulitan
skripsi saya kepada teman saya
18. Teman-teman saya tidak cukup kompeten
untuk membantu kesulitan skripsi yang saya
kerjakan
19. Saya selalu menceritakan kesulitan skripsi
kepada teman saya
20. Teman saya kompeten untuk dapat membantu
kesulitan skripsi yang saya kerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
SKALA BURNOUT MENGHADAPI SKRIPSI
Pertanyaan SS S TS STS
1. Beban tugas skripsi mengakibatkan saya
menjadi merasa lelah sepanjang waktu, baik
fisiologis maupun emosional
2. Saya tidak bisa tidur ketika memikirkan beban
tugas dan deadline skripsi
3. Beban pikiran karena skripsi mengakibatkan
saya menjadi sering mengalami sakit sakit
kepala atau pusing
4. Saya merasa berat atau enggan ketika
menghadapi kesulitan dalam mengerjakan
skripsi
5. Saya merasa tidak bisa mengatur waktu
dengan baik
6. Saya merasa tidak mampu untuk mengerjakan
skripsi dengan maksimal
7. Saya lebih suka melakukan kegiatan yang
menyenangkan dibandingkan mengerjakan
skripsi
8. Saya tidak memiliki niat yang tinggi untuk
mengerjakan tugas skripsi
9. Saya lebih memilih memendam sendiri
kesulitan mengerjakan skripsi yang sedang
saya hadapi
10. Saya sering menghindar dari mengerjakan
skripsi
11. Saya merasa skripsi tidak terlalu penting
12. Saya merasa masih banyak hal penting untuk
dikerjakan selain skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
13. Motivasi mengerjakan skripsi berkurang
ketika dihadapai berbagai kendala dalam
mengerjakan skripsi
14. Saya merasa bahwa skripsi yang saya
kerjakan tidak memiliki manfaat yang berarti
15. Saya kecewa ketika skripsi yang saya
kerjakan tidak sesuai ekspektasi
16. Saya hanya bisa pasrah ketika mengalami
masalah dalam mengerjakan skripsi
17. Semangat mengerjakan skripsi berkurang
ketika hasil kerja tidak sesuai ekspektasi
18. Saya merasa tidak mampu menyelesaikan
skripsi dengan maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 4
Uji t Mean Teoritis, Mean Empiris, dan Tabel
Distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Hasil Uji t Mean Teoritis, Mean Empiris, dan Tabel Distribusi
a. Distres Menghadapi Skripsi
One-Sample Statistics
N Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Stres 134 49.27 9.049 .782
One-Sample Test
Test Value = 50
T df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Stres -.936 133 .351 -.731 -2.28 .81
Distribusi Stress
Frequenc
y
Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
rendah 18 13.4 13.4 13.4
sedang 94 70.1 70.1 83.6
tinggi 22 16.4 16.4 100.0
Total 134 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
b. Burnout
One-Sample Statistics
N Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Burnou
t
134 43.83 9.095 .786
One-Sample Test
Test Value = 45
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Burn
out
-1.491 133 .138 -1.172 -2.73 .38
Distribusi Burnout
Frequenc
y
Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
rendah 36 26.9 26.9 26.9
sedang 86 64.2 64.2 91.0
tinggi 12 9.0 9.0 100.0
Total 134 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 5
Hasil Uji Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Hasil Uji Normalitas
Test of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Stres .123 134 .000
Burnout .070 134 .200*
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 6
Hasil Uji Linearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
Burnout *
Stres
Between
Groups
(Combine
d)
6510.386 37 175.956 3.762 .000
Linearity 5102.214 1 5102.214 109.073 .000
Deviation
from
Linearity
1408.172 36 39.116 .836 .724
Within Groups 4490.666 96 46.778
Total 11001.052 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 7
Hasil Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Hasil Uji Hipotesis
Correlations
Stres Burnout
Spearman's rho
Stres
Correlation
Coefficient
1.000 .625**
Sig. (1-tailed) . .000
N 134 134
Burnout
Correlation
Coefficient
.625** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 134 134
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI