Refe Retinitis Pigmentosa

  • Upload
    dsyter

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    1/19

    REFERAT

    RETINITIS PIGMENTOSA

    Pembimbing :

    dr. Erin Arsianti, Sp. M., MSc

      Anthea Karista !"#"$

      Krenni Sepa !"#"!"

    Kepaniteraan K%ini& I%m' Kesehatan Mata

    Fa&'%tas Ked(&teran )ni*ersitas Kristen Krida +acana

    a&arta

    1

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    2/19

    -A- I

    PENA/)0)AN

    0atar -e%a&ang

    Retinitis pigmentosa (RP) adalah sekelompok kelainan bawaan yang ditandai dengan

    kehilangan penglihatan perifer progresif dan kesulitan penglihatan pada malam hari

    (nyctalopia) yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan sentral.

    Dengan kemajuan dalam penelitian molekuler, kini diketahui bahwa RP merupakan distrofi

    retina dan distrofi epitel pigmen retina (RPE) yang disebabkan oleh kerusakan molekul pada

    lebih dari ! gen yang berbeda untuk RP terisolasi dan lebih dari "! gen yang berbeda untuk 

    RP sindromik. #idak hanya genotipe heterogen, tetapi pasien dengan mutasi yang sama dapat

    memiliki manifestasi penyakit yang berbeda secara fenotip.

    RP dapat terjadi pada semua kelainan genetik. $ekitar %!& dari RP merupakan

    autosomal dominan ('DRP), %!& adalah autosomal resesif ('RRP), dan !& adalah

    terkait (*RP), sedangkan "!& sisanya ditemukan pada pasien tanpa ada kerabat yang

    diketahui terkena penyakit ini. RP ini paling sering ditemukan dalam isolasi, tetapi dapat

    dikaitkan dengan penyakit sistemik. +angguan sistemik yang paling umum berupa gangguan

     pendengaran (sampai !& dari pasien). -anyak dari pasien ini yang didiagnosis dengan

    sindrom sher. /ondisi sistemik lain juga menunjukkan perubahan retina identik dengan RP.

    RP merupakan istilah yang keliru, dimana kata retinitis berarti merupakan suatu

    respon inflamasi, yang mana belum ditemukan menjadi tanda utama dari kondisi ini. Dengan

    meningkatnya pemahaman tentang molekul, RP akan ditandai lebih jauh oleh protein

    spesifik0kelainan genetik. #anda ini akan meningkatkan pentingnya dalam penentuan

     prognosis dan dapat memungkinkan dokter untuk menggunakan terapi gen.

    2

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    3/19

    -A- II

    PEM-A/ASAN

    !. Anat(mi Retina

    Retina adalah selembar tipis jaringan saraf yang semi transparan dan multilapis yang melapisi

     bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata. Retina membentang ke depan hampir 

    sama jauhnya dengan korpus siliaris dan berakhir di tepi ora serata. Pada orang dewasa, ora

    serata berada sekitar 1,"mm di belakang garis schwalbe pada sisi temporal dan ",2 mm di

     belakang garis ini pada sisi nasal. Di sebagian besar tempat retina dan epitelium pigmen

    retina mudah berpisah hingga membentuk suatu ruang subretina, seperti yang terjadi pada

    ablasio retina. #etapi pada diskus dan ora serata, retina dan eiptelium pigmen retina saling

    melekat kuat, sehingga membatasi perluasan cairan subretina pada ablasio retina.

    +ambar . 'natomi retina

    Retina mempunyai tebal !,% mm pada ora serata dan !,% mm pada kutub posterior. Di

    tengah3tengah kutub posterior terdapat makula yang mengandung  xanthophylls (pigmen

    kuning). $ecara histologis makula terdiri dari dua atau lebih lapisan sel ganglion dengan

    3

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    4/19

    diameter "31 mm. 4akula berwarna kuning akibat akumulasi dari karotenoid teroksidasi

    khususnya lutein dan 5ea6hantine di tengah 3 tengah makula. /arotenoid ini berperan sebagai

    antioksidan dan berfungsi untuk memfilter gelombang sinar biru yang berperan dalam

    retinitis solar. %,,

    Di tengah3tengah makula terdapat fo7ea (fo7ea sentralis) dengan diameter ," mm dan di

    dalamnya terdapat fotoreseptor yang berperan dalam ketajaman penglihatan dan penglihatan

    warna. Di dalam fo7ea terdapat  foveal avascular zone. Di tengah3tengah fo7ea fo7eola

    dengan diameter !," dan di dalamnya tersusun padat sel kerucut. Di sekitar fo7ea terdapat

    lingkaran yang berdiameter !," mm yang disebut parafo7eal dimana tersusun dari lapisan sel

    ganglion, lapisan inti dalam dan lapisan pleksiformis luar yang tebal. Di sekeliling daerah ini

    terdapat lingkaran berdiameter ," mm, disebut perifoveal zone.%,"

    +ambar %. 'natomi makula yang disebut juga area sentralis atau pole posterior.

    *apisan 3 lapisan retina mulai dari sisi dalamnya adalah sebagai berikut 8 ,,",%

    9 4embrana limitans interna

    9 *apisan serat saraf yang mengandung akson3akson sel ganglion yang berjalan menuju

    ner7us optikus

    9 *apisan sel ganglion

    4

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    5/19

    9 *apisan pleksiformis dalam yang mengandung sambungan3sambungan sel ganglion

    dengan sel amakrin dan sel bipolar 

    9 *apisan inti dalam badan sel bipolar, amakrin dan sel hori5ontal

    9 *apisan pleksiformis luar, yang mengandung sambungan 3 sambungan sel bipolar dan sel

    hori5ontal dengan fotoreseptor 

    9 *apisan inti luar sel fotoreseptor 

    9 4embrana limitans eksterna

    9 *apisan fotoreseptor segmen dalam dan luar batang dan kerucut

    9 Epitelium pigmen retina

    +ambar . *apisan retina

    $inar yang mengenai retina harus menembus melewati seluruh lapisan retina untuk 

    mencapai fotoreseptor. Densitas dan distribusi fotoreseptor ber7ariasi sesuai dengan topografi

    di retina. Di fo7ea, fotoreseptor didominasi oleh sel kerucut, khususnya yang sensiti7e

    terhadap warna merah dan hijau dengan densitasnya mencapai !.!!! sel kerucut per 

    milimeter persegi. :o7ea sentralis hanya mengandung sel kerucut dan sel muller dan tidak 

    dijumpai sel batang. ;umlah sel kerucut semakin berkurang menjauhi fo7ea sentralis, dan

    5

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    6/19

     pada daerah perifer tidak dijumpai sel kerucut dan digantikan oleh sel batang dan mencapai

    densitas tertinggi yaitu 1!.!!! sel per millimeter persegi. %

      dan

    terakhir menjadi metarhodopsin >>. -entuk akhir ini, metarhodopsin, dikenal juga sebagai

    rodopsin yang terakti7asi yang mengeksitasi perubahan impuls listrik di dalam sel batang

    melalui proses hiperpolarisasi sel batang yang .kemudian menyampaikan impuls 7isual ke

    system saraf pusat.

    6

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    7/19

    +ambar . 'kti7asi rodopsin

    Pembentukan rodopsin diawali dengan isomerisasi rantai all-trans retinal menjadi

    rantai 3cis retina dengan bantuan en5im retinal isomerase. $etelah 3cis  retina terbentuk 

    secara otomomatis akan berikatan dengan skotopsin dan  membentuk rodopsin yang akan

    tetap stabil sampai terjadi dekomposisi kembali yang dipicu oleh absorbsi energy cahaya.

    Rantai all-trans retinal yang terbentuk dalam proses akti7asi rodopsin dapat

    dikon7ersi menjadi bentuk all3trans retinol yang merupakan salah satu bentuk 7itamin '.

    Dengan bantuan en5im isomerase all-trans retinol akan dikon7ersi menjadi bentuk 3cis

    retinol yang kemudian berubah menjadi 3cis retinal yang kemudian berikatan dengan

    skotopsin membentuk rodopsin. =itamin ' yang terdapat pada sel batang dapat diubah

    menjadi bentuk retina apabila dibutuhkan, dan sebaliknya retinal yang berlebih di retina dapat

    diubah menjadi 7itamin '. ?al ini penting, karena berhubungan dengan proses penglihatan,

    seperti yang terjadi pada rabun senja. Pada rabun senja terjadi defisiensi 7itamin ' yang berat

    dan tanpa 7itamin ' jumlah retinal dan rodopsin yang terbentuk juga semakin berkurang.

    /omponen fotokimia pada sel kerucut mempunyai struktur yang mirip dengan

    komponen kimia rodopsin pada sel batang. Perbedaannya berada pada komponen protein atau

    opsin, disebut dengan photopsin pada sel kerucut, sedikit berbeda dengan skotopsin pada sel

     batang. /omponen retinal pada pigmen retina sama pada sel kerucut dan sel batang.

    7

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    8/19

    $el kerucut sensitif terhadap pigmen warna yang berbeda. Pigmen warna ini dikenal dengan

     pigmen sensitif warna biru, pigmen sensitif warna hijau dan pigmen sensitif warna merah.

     

    +ambar ". 'bsorbsi cahaya oleh pigmen retina sel batang dan sel kerucut.

    ;alur penghantaran sinyal 7isual dari sel kerucut ke sel ganglion berbeda dengan jalur 

     penghantaran sinyal 7isual dari sel batang ke sel ganglion.

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    9/19

    Dari gambar di atas terlihat jalur penghantaran sinyal 7isual dari fotoreseptor menuju ke sel

    ganglion. :otoreseptor baik sel kerucut maupun sel batang akan menghantarkan sinyal 7isual

    menuju lapisan pleksiformis eksterna yang akan bersinaps dengan sel bipolar dan sel

    hori5ontal. $el bipolar akan menghantarkan sinyal 7isual akan meneruskan sinyal 7isual

    menuju lapisan pleksiformis interna yang akan bersinaps dengan sel ganglion dan sel

    amakrin. $el amakrin akan menghantarkan sinyal 7isual melalui dua arah yaitu secara

    langsung dari sel bipolar menuju sel ganglion atau secara hori5ontal di dalam lapisan

     pleksiformis interna dari akson sel bipolar ke dendrite sel ganglion atau sel amakrin yang

    lainnya. $el ganglion kemudian akan menghantarkan sinyal dari retina menuju ner7us optikus

    dan kemudian menuju otak.%,

    !.1 Retinitis Pigment(sa

    e2inisi

    Retinitis pigmentosa merupakan sekelompok degenerasi retina herediter yang ditandai oleh

    disfungsi progresif fotoreseptor dan disertai oleh hilangnya sel secara progresif dan akhirnya

    atrofi beberapa lapisan retina. 'tau sekelompok gangguan retina yang menyebabkan

    hilangnya ketajaman penglihatan secara progresif, defek lapangan penglihatan, dan kebutaan

     pada malam hari (night  blindness). $ebutan retinitis pigmentosa berasal dari deposit pigmen

    yang merupakan karakteristik penyakit ini.

    Epidemi(%(gi "

    3 #erjadi pada " orang per !!! populasi dunia.

    3 sia. 4uncul pada masa kanak3kanak dan berkembang lambat, dan sering

    terjadi.

    3 /ebutaan setelah usia dewasa.

    3 ;enis /elamin. Pada umumnya pria lebih sering terkena dari pada wanita

    dengan perbandingan 8%3  Laterality. Penyakit ini hampir terjadi secara bilateral.

    Eti(%(gi

    Retinitis pigmentosa merupakan penyakit genetik yang diturunkan secara mendel

    yang terjadi pada beberapa kasus. -eberapa kasus retinitis pigmentosa disebabkan oleh

    mutasi D

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    10/19

    Retinitis pigmentosa terjadi sebagai gangguan isolated sporadic, atau kelainan genetik 

    autosomal dominant (AD), autosomal recessive (AR), atau  Xlined   recessive (XL). -entuk 

    terbanyak kelainan gen pada retinitis pigmentosa yaitu autosomal recessive, diikuti oleh

    autosom dominan. $edangkan bentuk yang sedikit yaitu 3linked resesif.",!

    -ent'&3bent'& Retinitis Pigment(sa

    'dapun bentuk3bentuk retinitis pimentosa yaitu8

    . Rod3cone dystrophy (retinitis pigmentosa klasik)

    %. Bone3rod dystrophy

    . $ectoral retinitis pigmentosa

    . Retinitis pigmentosa sine pigmento (bentuk tanpa pigmen)

    ". nilateral retinitis pigmentosa

    1. *eberCs amaurosis (terjadi pada early childhood )

    2. Retinopathy punctata albescens (punctate retinitis)

    . /ombinasi dengan gangguan sindrome yang lain dan ganguan metabolik seperti

    mukopolysakaridosis, fanconiCs sindrom, mukolipidosis,  peroxisomal disorder , cocayne!s

     sindrome, mitokondrial myopati, usher!s syndrome, renal tubuler defect syndrome.

    Retinitis pigmentosa hampir terjadi dalam bentuk rod-cone dystrophy.

    Mani2estasi K%inis

    +ejala awal seringkali muncul pada awal masa kanak3kanak. $el batang pada retina

    (berperan dalam penglihatan pada malam hari) secara bertahap mengalami kemunduran

    sehingga penglihatan di ruang gelap atau penglihatan pada malam hari menurun. *ama3lama

    terjadi kehilangan fungsi penglihatan tepi yang progresif dan bisa menyebabkan kebutaan.

    $edangkan pada stadium lanjut, terjadi penurunan fungsi penglihatan sentral.2

    Retinitis pigmentosa biasanya terkena bilateral pada kedua mata dengan penurunan fungsi

    rod photoreceptors. 'dapun simptom yang biasa yaitu8",

    . ni merupakan gejala paling awal pada RP. Dipertimbangkan sebagai hallmark (

     pathognomonic, tanda penting, khas) untuk RP. Pasien biasanya mengeluh kesulitan

    menyelesaikan tugas di malam hari tau di tempat yang gelap0kurang cahaya, seperti8

    sulit berjalan dalam ruangan yang cahayanya kurang terang (contoh8 di gedung

     bioskop). Pasien juga merasa kesulitan untuk mengemudi dengan cahaya redup,

    dalam kondisi berdebu, atau berkabut. Pasien juga mengeluh saat ini memerlukan

    10

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    11/19

    waktu yang lebih lama untuk beradaptasi dari tempat terang ke tempat gelap

    dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.

    %. /ehilangan penglihatan (7isual loss).

    /ehilangan penglihatan perifer seringkali tanpa gejala0keluhan. -agaimanapun juga,

     beberapa pasien memerhatikan hal ini dan melaporkannya seperti melihat terowongan

    (tunnel 7ision). Pasien biasanya mengeluh suka menabrak mebel atau perabot rumah

    tangga (meja, kursi). 'tau kesulitan saat berolahraga yang memerlukan penglihatan

     perifer (peripheral 7ision), misalnya8 tenis, basket. /ehilangan penglihatan biasanya

    tanpa disertai rasa sakit dan berkembang secara perlahan.

    . Photopsia

    -anyak pasien dengan RP melaporkan melihat pijaran halilintar kecil atau kilatan

    cahaya dan mendeskripsikan apa yang mereka lihat itu sebagai cahaya yang kecil,

     berkilauan atau berkelip3kelip (shimmering), berkedip3kedip (blinking).

    . Riwayat dan silsilah keluarga dan pemeriksaan anggota keluarga yang teliti

    dapat sangat membantu.

    ". Riwayat pemakaian obat amat penting untuk mengetahui adanya

     phenothia5ine0thiorida5ine to6icity.

    Pasien dengan gangguan penglihatan yang berat dapat terjadi halusinasi dan gangguan tidur.

    ?al ini merupakan suatu kesempatan penting bagi pasien untuk berdiskusi tentang diagnosis

     penyakitnya dan konseling genetik prognosis penyakitnya.A

    Pemeri&saan Pen'n4ang

    . :unduskopiPerubahan pigmentasi retina, ini adalah bentuk peri7askular yang khas dan mirip dengan

     bentuk bone corpuscule. Pada mulanya perubahan ini ditemukan hanya pada daerah

    eFuatorial dan kemudian menyebar diantara anterior dan posterior. Penyempitan arterior 

    retina dan menjadi seperti benang pada stadium akhir. @ptik disk menjadi pucat dan keruh

     pada stadium akhir dan akhirnya berturut3turut menjadi atrofi optik. Perubahan3perubahan

    lainnya yang terlihat seperti koloid bodies, sklerosis khoroidal, B4E, atrofi atau cellophane

    makulopati.

    o Pada retina tampak tidak berubah pada stadium awal RP.

    o Pada funduskopi terlihat penumpukan pigmen peri7askuler di bagian

     perifer retina.

    o #erdapat degenerasi sel epitel retina terutama sel batang dan atrofi

    saraf optik, menyebar tanpa gejala peradangan.

    o $el dalam badan kaca dengan papil pucat.

    o +ambaran :undus pada RP8

    11

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    12/19

    -one spicules

    #erdapat gambaran midperipheral retinal hyperpigmentation dalam

     pola yang karakteristik.

    @ptic ner7e wa6y pallor 

    'trofi retinal pigment epithelium (RPE) di perifer retina tengah Pelemahan arteriol retina (retinal arteriolar attenuation)

    %. >maging $tudies

    4eskipun fluorescein angiography jarang berguna untuk menegakkan diagnosis,

    keberadaan cystoid macular edema dapat dikonfirmasikan dengan tes ini.

    . Electroretinogram (ER+)

    ER+ merupakan tes diagnostik yang paling critical (penting dan diperlukan) untuk 

    RP karena menyediakan pengukuran objektif fungsi sel batang (rod) dan kerucut

    (cone) di retina dan peka (sensiti7e) bahkan untuk kerusakan photoreceptor yang

    ringan.Perubahan elektrofisiologikal tampak lebih cepat pada penyakit ini sebelum tanda3

    tanda sebelum tanda3tanda subyektif atau tanda3tanda obyektif (perubahan fundus).

    ER+ sub3normal atau E@+ tidak tampak light peak.

    . :ormal 7isual field

    /ehilangan penglihatan perifer yang progresif merupakan gejala utama yang

    menyertai perubahan ketajaman penglihatan. @leh karena itu, tes ini merupakan alat

    ukur paling bermanfaat untuk melakukan follow3up pada pasien RP.

    +oldmann (kinetic) perimetry direkomendasikan karena dapat dengan mudah

    mendeteksi perubahan lapang pandang yang progresif.

    . Persepsi warna

    mumnya terdapat kecacatan sedang warna biru3kuning, meskipun pasien tidak 

    mengeluh kesulitan tentang persepsi warna.

    2. 'daptasi gelap

    Pasien biasanya sensitif cahaya terang (bright light).

    . +enetic subtyping

    4erupakan tes definitif untuk mengidentifikasi kecacatan partikular 

    Pat(2isi(%(gi

    4ekanisme pasti dari degenerasi fotoreseptor belum diketahui, tetapi akhirnya dapat

    terjadi apoptosis degeneratif fotoreseptor batang dengan fotoreseptor kerucut pada tingkat

    yang lanjut. Retinitis pigmentosa dapat respon terhadap fotoreseptor yang atrofi dengan

     proliferasi kedalam retina. $el3sel pigmen berkumpul disekitar pembuluh darah retina yang

    atrofi, yang dapat diketahui dengan fundus sebagai bentuk klasik Gbone spiculeH.

    Retinitis pigmentosa biasanya dianggap sebagai distrofi batang3kerucut (rod-cone dystrophy)

    dimana defek genetik menyebabkan kematian sel (apoptosis), terutama di fotoreseptor 

    12

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    13/19

     batang. ;arang terjadinya defek genetik akibat pengaruh fotoreseptor epitelium pigmen retina

    dan kerucut. Retinitis pigmentosa memiliki 7ariasi fenotipik yang signifikan, karena ada

     banyak gen yang berbeda yang mengarah ke diagnosis retinitis pigmentosa, dan pasien

    dengan mutasi genetik yang sama dapat ditandai dengan temuan retina sangat berbeda.!

    Perubahan histopatologi pada retinitis pigmentosa telah didokumentasikan dengan

     baik, dan baru baru ini, perubahan histologis tertentu yang terkait dengan mutasi gen tertentu

    telah dilaporkan. #ahap akhir terjadi kematian sel fotoreseptor tetap oleh apoptosis.

    Perubahan histologis pertama yang ditemukan di fotoreseptor adalah pemendekan segmen

    luar batang. $egmen luar semakin memendek, diikuti oleh hilangnya fotoreseptor batang. ?al

    ini terjadi paling signifikan di pinggiran pertengahan retina. Daerah3daerah retina

    mencerminkan apoptosis sel dengan memiliki inti menurun di lapisan nuklir luar. Dalam

     banyak kasus, degenerasi cenderung memburuk pada bagian retina rendah, sehingga

    menunjukkan peran untuk eksposur cahaya.A

    ;alur akhir yang umum dalam retinitis pigmentosa biasanya kematian dari fotoreseptor batang

    yang menyebabkan hilangnya penglihatan. $ebagai batang yang paling padat ditemukan di

    retina midperipheral, hilangnya sel di daerah ini cenderung menyebabkan kehilangan

     penglihatan perifer dan kehilangan penglihatan pada malam hari. -agaimana mutasi gen

    menyebabkan perlambatan kematian fotoreseptor batang progresif bisa terjadi dengan banyak 

     jalan, yang kenyataannya bahwa begitu banyak mutasi yang berbeda dapat menyebabkan

    gambaran klinis yang serupa.!

    /ematian fotoreseptor kerucut terjadi dengan cara yang mirip dengan apoptosis batang

    dengan pemendekan segmen luar diikuti dengan hilangnya sel. ?al ini dapat terjadi lebih

    awal atau terlambat dalam berbagai bentuk retinitis pigmentosa.!

    iagn(sis

    Retinitis pigmentosa merupakan penyakit retina degeneratif yang memiliki

    karakteristik adanya deposit pigmen di retina. /elainan ini merupakan degenerasi primer 

    fotoreseptor batang dengan fotoreseptor kerucut sebagai degenerasi sekunder, yang dapat

    menjelaskan mengapa pasien dapat mengalami kebutaan pada malam hari.1

    'dapun untuk menegakkan diagnosis dari retinitis pigmentosa berdasarkan temuan

    klinis retinitis pigmentosa yaitu berdasarkan simtom 7isual, perubahan pada fundus,

     perubahan lapangan pandang penglihatan, perubahan elektrofisiologi.1

    $elain itu, diagnosis juga dapat dibuat oleh ophtalmoskopi berdasarkan gambaran

    klasic dasar. Rod-cone dystrophy (utamanya sel batang yang terkena). 'danya Gbone spiculeH

    13

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    14/19

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    15/19

    dilakukan secara teratur setiap " tahun termasuk untuk menguji lapangan pandang dan

    e7aluasi elektroretinogram.2,!

    Pemakaian kaca mata gelap untuk melindungi retina dari sinar ultra7iolet bisa

    mempertahankan fungsi penglihatan. -aru3baru ini, muncul terapi baru (meskipun masih

    dalam perdebatan) seperti pemberian antiosidan (misalnya 7itamin ' palmitat) bisa

    menunda perkembangan penyakit ini.2,!

    . %edical $are

    9 =itamin '0 -eta /aroten

    'ntioksidan dapat bermanfaat dalam mengobati pasien dengan retinitis pigmentosa,

    tetapi belum ada bukti, yang jelas pada saat ini. $ebuah studi komprehensif terbaru

    epidemiologi menyimpulkan bahwa dosis harian yang sangat tinggi dari 7itamin '

     palmitat (".!!! 0 d) memperlambat kemajuan RP sekitar %& per tahun.

    9 Docosahe6aenoic acid (D?')

    D?' adalah asam lemak tak jenuh ganda omega3 dan antioksidan. Penelitian telah

    menunjukkan korelasi ER+ (electroretinogram) amplitudo dengan konsentrasi D?'

    eritrosit3pasien. $tudi lainnya melaporkan adanya perubahan ER+ kurang pada

     pasien dengan tingkat yang lebih tinggi kadar D?'.

    9 'ceta5olamide

    Edema makula dapat mengurangi penglihatan dalam tahap lanjut dari retinitis

     pigmentosa. Dari banyak terapis mencoba, aceta5olamide oral telah menunjukkan

    hasil yang paling menggembirakan dengan beberapa perbaikan dalam fungsi 7isual.

    $tudi yang dilakukan oleh :ishman dkk dan Bo6 et al telah menunjukkan perbaikan

    dalam ketajaman 7isual snelling dengan aceta5olamide oral untuk pasien yang

    memiliki retinitis pigmentosa dengan edema makula

    9 Balcium channel blocker 

    Balcium channel blockers, seperti diltia5em, adalah obat3obat yang biasa digunakan

     pada penyakit jantung. /alsium channel blocker telah menunjukkan beberapa

    manfaat dalam beberapa model binatang dari retinitis pigmentosa tetapi mereka

    tidak efektif dalam model lain.

    9 *utein 0 5ea6anthin

    *utein dan 5ea6anthin merupakan makula pigmen yang tubuh tidak dapat membuat

    melainkan berasal dari sumber makanan. *utein berfungsi untuk melindungi macula

    dari kerusakan oksidatif, dan suplementasi oral telah terbukti meningkatkan pigmen

    makula. Dosis %! mg 0 hari telah direkomendasikan.

    15

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    16/19

    9 'sam 7alproat

    'sam 7alproat oral telah menunjukkan manfaat dalam uji klinis, dan uji klinis yang

    lebih lanjut sedang dilakukan.

    9 @bat3obat yang dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan menjadi Retinitis

    Pigmentosa 8

    >sotretinoin ('ccutane), obat yang digunakan untuk mengobati jerawat telah

    dilaporkan memperburuk penglihatan pada malam hari, respon electroretinogram,

    dan adaptasi terhadap gelap. $ildenafil (=iagra), obat untuk mengobati disfungsi

    ereksi telah terbukti menyebabkan perubahan re7ersibel elektroretinogram dan

     penglihatan. $ildenafil adalah inhibitor PDE" dan kurang begitu sensitif terhadap

    PDE1. 4utasi dari gen &D"' diketahui menyebabkan RP autosomal resesif.

    9 @bat *ain

    Dosis !!! mg 0hari asam askorbat telah direkomendasikan, tetapi belum ada bukti

     bahwa asam askorbat sangat membantu. -ilberry juga direkomendasikan oleh

     beberapa praktisi pengobatan alternatif dalam dosis ! mg, tetapi belum ada studi

    terkontrol tentang khasiat dalam pengobatan pasien dengan retinitis pigmentosa.

    'ntibodi antiretinal, agen imunosupresif (termasuk steroid) juga telah digunakan

    dengan sukses.

    %. urgical $are

    9 /atarak ekstraksi

    @perasi katarak sering bermanfaat dalam tahap selanjutnya pengobatan retinitis

     pigmentosa. -astek et al, mempelajari ! pasien dengan retinitis pigmetasi, & dari

    mereka menunjukkan perbaikan dalam pengobatan, dengan % garis pada grafik 

    ketajaman 7isual $nellen setelah dilakukan operasi katarak 

    9 :aktor pertumbuhan

    :aktor neurotropik ciliary (B> uji klinis sedang dilakukan,

    dengan menggunakan bentuk dienkapsulasi dari sel3sel epitelium pigmen retina

    menghasilkan B

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    17/19

    #ransplantasi sel epitelium pigmen retina telah dittranspalntasikan ke dalam ruang

    subretinal untuk menyelamatkan fotoreseptor pada hewan model retinitis

     pigmentosa. $alah satu pendekatan yang mungkin berguna adalah modifikasi e6 7i7o

     pada sel3sel yang terdapat faktor 3 faktor trofik.

    9 Prostesis retina

    $ebuah chip prostesis atau phototransducing retina ditanamkan pada permukaan

    retina dan telah diteliti selama beberapa tahun. *apisan sel ganglion retina yang

    sehat dapat dirangsang, dan implan pada hewan model memiliki stabilitas jangka

     panjang. Dalam sebuah studi oleh ?umayun et al, ini telah terbukti bermanfaat pada

    manusia. $atu pasien yang tidak punya persepsi cahaya, mampu melihat dan

    melokalisasi senter setelah prostesis pada retinitis pigmentosa

    9 #erapi gen

    #erapi gen masih dalam penelitian, dengan harapan untuk menggantikan protein

    yang rusak dengan menggunakan 7ektor D

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    18/19

    kemunduran sehingga penglihatan di ruang gelap atau penglihatan pada malam hari

    menurun. Pengobatan terdiri dari medical care dan  surgical care. Pemakaian kacamata

    gelap untuk melindungi retina dari sinar ultra7iolet bisa mempertahankan fungsi

     penglihatan. Pemberian antiosidan (misalnya 7itamin ' palmitat) bisa menunda

     perkembangan penyakit ini (masih dalam penelitian). Retinitis pigmentosa merupakan suatu

     progres yang kronik. Penampakan klinis tergantung pada jenis dari kelainan yang terjadi,

    masing3masing bentuk keparahan dapat menyebabkan kebutaan.

    AFTAR P)STAKA

    . Riordan3E7a P. -ab 8 'natomi dan Embriologi 4ata, Retinitis Pigmentosa. Dalam

    =aughan +D, 'sbury #, dan Riordan3E7a Paul (editor). ftalmologi *mum. Edisi .

    ;akarta 8 Jidya 4edikaI %!!!. P. 3%A, %!3%!A.

    %. 'merican 'cademy @f @phthalmology. -asic Blinical $cience Bourse 8 Retina and

    =itreuos. $ection % th. $ingapore. 'merican 'cademy @f @phthalmology. %!!2. P.23", %"

    . +uyton, 'rthur B. #e6tbook of 4edical Physiology. th edition.%!!1. Philadelphia.

    Else7ier. P. 1%1311

    18

  • 8/18/2019 Refe Retinitis Pigmentosa

    19/19

    . *ang +/. Retinitis Pigmentosa. >n @phthalmology ' short of #e6tbook. nternational (P) *tdI %!!2. P.%13%1A

    1. ?amel Bhristian, %!!. Retinitis &igmentosa. Perancis8 @rphanet

    2. $ehu /J, R. *ee Jilliam. @phthalmic Pathology8  Retinitis &igmentosa, th ed. %!!".

    'ustralia. -4;. P. %%3%%"

    . /haw P#, et all., '-B @f Eyes, :ourth Edition8  Retinitis &igmentosa, th ed.%!!.

    *ondon. -4;. P. .

    A. /anski, ;ack ;. Blinical @phthalmology 8  Retinitis &igmentosa. 2th ed. %!. Bina.

    Else7ier. P. A3A

    !. >lyas $. 'natomi dan :isiologi 4ata. Dalam lmu &enyait %ata. Edisi . ;akarta 8 -alai

    Penerbit :akultas /edokteran ni7ersitas >ndonesiaI %!!.

    19