of 31 /31
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Adanya kelainan fungsi paru dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan fungsi paru. Pemeriksaan fungsi paru umumnya dilakukan dengan menggunakan suatu alat yang disebut spirometer dan melalui prosedur yang sudah ditentukan akan dapat memberikan gambaran mengenai keadaan fungsi paru tenaga kerja yang diperiksa. Data hasil pemeriksaan tersebut dipertemukan dengan data kondisi lingkungan kerjanya untuk mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan kerja dengan kondisi kesehatan kerja. (Charles, 1993) Yang dimaksud dengan spirometri adalah suatu teknik pemeriksaan untuk mengetahui fungsi / faal paru, di mana pasien diminta untuk meniup sekuat - kuatnya melalui suatu alat yang dihubungkan dengan mesin spirometer yang secara otomatis akan menghitung kekuatan, kecepatan dan volume udara yang dikeluarkan, sehingga dengan demikian dapat diketahui kondisi faal paru pasien. Tujuh persen dari semua kematian di seluruh dunia setiap tahun disebabkan oleh penyakit paru dan pernafasan yang sesungguhnya dapat dicegah. Jutaan orang sedang menjalani usia tua yang menyakitkan karena penyakit paru dan pernafasan yang seharusnya dapat diobati jika saja sudah terdeteksi secara dini melalui pemeriksaan yang tepat yaitu spirometri. Oleh karena hal tersebut, pada praktikum kali 1

Spirometri Klp 3 Fix

  • Author
    fha-ii

  • View
    22

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fk

Text of Spirometri Klp 3 Fix

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar belakangAdanya kelainan fungsi paru dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan fungsi paru. Pemeriksaan fungsi paru umumnya dilakukan dengan menggunakan suatu alat yang disebut spirometer dan melalui prosedur yang sudah ditentukan akan dapat memberikan gambaran mengenai keadaan fungsi paru tenaga kerja yang diperiksa. Data hasil pemeriksaan tersebut dipertemukan dengan data kondisi lingkungan kerjanya untuk mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan kerja dengan kondisi kesehatan kerja. (Charles, 1993)Yang dimaksud dengan spirometri adalah suatu teknik pemeriksaan untuk mengetahui fungsi / faal paru, di mana pasien diminta untuk meniup sekuat - kuatnya melalui suatu alat yang dihubungkan dengan mesin spirometer yang secara otomatis akan menghitung kekuatan, kecepatan dan volume udara yang dikeluarkan, sehingga dengan demikian dapat diketahui kondisi faal paru pasien.Tujuh persen dari semua kematian di seluruh dunia setiap tahun disebabkan oleh penyakit paru dan pernafasan yang sesungguhnya dapat dicegah. Jutaan orang sedang menjalani usia tua yang menyakitkan karena penyakit paru dan pernafasan yang seharusnya dapat diobati jika saja sudah terdeteksi secara dini melalui pemeriksaan yang tepat yaitu spirometri. Oleh karena hal tersebut, pada praktikum kali ini kami melakukan pemeriksaan fungsi paru dengan menggunakan spirometer.

1.2 TujuanTujuan dari laporan praktikum spirometri ini, yaitu :1. Untuk mendemonstrasikan dan menganalisis kapasitas pernafasan manusia2. Sebagai laporan tugas laporan keterampilan klinik spirometri yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA1 2

2.1 Sistem PernapasanSistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis. Fungsi ini disebut sebagai respirasi. Sistem pernapasan dimulai dari rongga hidung/mulut hingga ke alveolus, di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darah. (Seeley, 2004)Sistem pernapasan biasanya dibagi menjadi 2 daerah utama:1. Bagian konduksi, meliputi rongga hidung, nasofaring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan bronkiolus terminalis2. Bagian respirasi, meliputi bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris dan alveolus.

Organ-organ respirasi dapat dibagi lagi menurut letaknya, yaitu upper respiratory tract yang terdiri dari daerah dari hidung hingga laring dan lower respiratory tract yang tediri dari trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru. (Seeley, 2004)

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.Lapisan mukus memberikan air untuk kelembaban, dan banyaknya jaringan pembuluh darah di baahnya akan menyuplai panas ke udara inspirasi. Jadi udara inspirasi telah disesuaikan ketika mencapai faring hampir bebas debu, bersuhu mendekati temperatur tubuh, dan kelembabannya mencapai 100%. (Price, 2006)Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.Ruang berbentuk segetiga di antara pita suara (yaitu glotis) bermuara ke dalam trakea dan membentuk bagian antara saluran pernapasan atas dan bawah. Trakea disokong oleh cincin tulang rawan yang berbentuk seperti sepatu kuda. Struktur trakea dan bronkus dianalogikan sebagai pohon trakeobronkial. Tempat trakea bercabang menjadi bronkus utama kiri dan kanan disebut karina. Karina memiliki banyak saraf dan dapat menebabkan bronkospasme serta batuk berat jika dirangsang. (Price, 2006)Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Cabang utama bronkus kanan dan kiri akan membentuk bronkus lobaris dan kemudian bronkus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi bronkus yang ukurannya lebih kecil sampai akhirnya membentuk bronkiolus terminalis, yaitu saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveolus. Setelah bronkiolus terminalis terdapat asinus yang merupakan unit fungsional paru sebagai tempat pertukaran udara. Asinus terdiri bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris, dan sakus alveolaris terminalis yang merupakan struktur akhir paru. (Price, 2006)Paru-paru merupakan muara dari bronkus, pembuluh darah, pembuluh limfe, dan nervus. Paru-paru kiri berukuran lebih kecil dari pada yang kanan akibat kemiringan jantung ke sisi kiri. Paru-paru kiri memiliki dua lubos, yaitu lobus superior dan lobus inferior. Kedua lobus ini dipisahkan oleh fisura abliqua. Sedangkan paru-paru kanan memiliki tiga lobus, yaitu lobus superor, lobus medius, dan lobus inferior. Ketga lobus tersebut dipisahkan oleh fisura obliqua dan fisura horizontalis. (Price, 2006) Suatu lapisan membran serosa yang menutupi paru-paru adalah pleura. Pleura ada dua macam, yaitu pleura viseralis yang enjulur ke dalam fisura, serta pleura parietalis yang melekat di mediastinum dan permukaan superior diafragma. Diantara pleura perietalis dan pleura viseralis terdapat suatu ruangan yang disebut pleural cavity, yang diisi oleh cairan pelumas dengan beberapa fungsi, contohnya sebagai lubrikan. Cairan bersifat licin sehingga dapat mengurangi gesekan pada saat paru-paru mengembang. Selain itu, cairan pleural juga akan menciptakan suatu gradien tekanan di dalam paru-paru. (Seeley, 2006)2.2 Volume ParuPada bagian kiri gambar dituliskan empat volume paru. Bila semuanya dijumlahkan, sama dengan volume maksimal paru yang mengembang. Penjelasan dari masing-masing volume ini adalah sebagai berikut.1. Volume tidal (VT) adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali bernapas normal; besarnya kira-kira 500 mililiter.2. Volume cadangan inspirasi (IRV) adalah volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah dan di atas volume tidal normal bila dilakukan inspirasi kuat dengan kontraksi maksimal dari diafragma, m. intercostalis externi, dan otot inspirasi aksesori; biasanya mencapai 3000 mililiter.3. Volume cadangan ekspirasi (ERV) adalah volume udara ekstra maksimal yang dapat diekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidak normal; jumlah normalnya adalah sekitar 1100 mililiter.4. Volume residu (RV) yaitu volume udara yang masih tetap berada di paru setelah ekspirasi paling kuat; volume ini besarnya kira-kira 1200 mililiter. Volume residu tidak dapat diukur dengan spirometer karena volume udaranya tidak masuk maupun keluar dari paru.

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Volume ParuVolume paru-paru yang terbesar dan tercatat didunia sampai saat ini adalahPeter Reed, dia mempunyai nilai total paru-paru sebesar 11,68 Liter (TLC =1168 mL). Beberapa faktor dapat mempengaruhi besarnya volume paru-paru. faktor tersebut dapat dikontrol dan beberapa pula tidak dapatdikontrol Beberapa. Beberapa faktor tersebut adalah :Volume Paru BesarVoume Paru Kecil

Laki lakiPerempuan

Badan TinggiBadan Rendah

Tidak MerokokPerokok Berat

AtletBukan Atlet

Seseorang yang tinggal di ketinggianSeseorang yang tinggal di daerah yang lebih rendah

Seseorang yang tinggal di ketinggian. Seseorang yang tinggal di daerah yang lebih rendah. Seseorang yang hidup dan tinggal di tempat yang lebih rendah akan memiliki kapasitas paru-paru yang lebih kecil dibanding orang yang tinggal dan hidup ditempat yang lebih tinggi. Hal ini diakibatkan karena tekanan atmosphere yang tinggi di daerah yang tinggi mempengaruhi jumlah molekul udara, termasuk juga oksigen. Pada akhirnya secara alamiah paru-paru orang yang tinggal di daerah yang tinggi akan lebih besar, hal tersebut berguna agar paru-paru dapat memprosesjumlah oksigen yang sedikit. Kapasitas Paru 1. Kapasitas inspirasi (IC) sama dengan volume tidal ditambah volume cadangan inspirasi. Ini adalah jumlah udara (kira-kira) 3500 mililiter yang dapat dihirup oleh seseorang, dimulai pada tingkat ekspirasi normal dan pengembangan paru sampai jumlah maksimum.2. Kapasitas residu fungsional (FRC) sama dengan volume cadangan ekspirasi ditambah volume residu. Ini adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada akhir ekspirasi normal (kira-kira 2300 mililiter).3. Kapasitas vital (VC) sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah volume tidal dan volume cadangan ekspirasi. Ini adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya (kira-kira 4600 mililiter). Nilai ini memberikan informasi yang berguna mengenai kekuatan otot-otot pernapasan dan aspek fungsi paru lainnya.4. Kapasitas paru total (TLC) adalah volume maksimum yang dapat mengembangkan paru sebesar mungkin dengan inspirasi sekuat mungkin (kira-kira 5800 mililiter); jumlah ini sama dengan kapasitas vital ditambah volume residu.5. Forced Expiratory Flow (FEV1) adalah bagian dari kapasitas vital yang diekspirasi secara paksa pada satu detik pertama. Nilai FEV1 dapat memberi informasi tambahan. Biasanya nilai FEV1 adalah sekitar 80% dari VC. Kapasitas vital mungkin saja normal sementara nilai FEV1 turun pada beberapa penyakit seperti asma (resistensi saluran napas meningkat karena konstriksi bronkial).6. Ventilasi volunter maksimal (MVV) adalah volume udara terbesar yang dapat dimasukkan dan dikeluarkan dari paru selama 1 menit oleh usaha volunter. Nilai normal MVV adalah 125-170 L/menit.7. Volume dan kapasitas paru pada perempuan kira-kira 20 sampai 25 persen lebih kecil daripada laki-laki, dan lebih besar lagi pada orang yang atletis dan bertubuh besar daripada orang yang bertubuh kecil dan astenis. Volume pernapasan semenit adalah jumlah total udara baru yang masuk ke dalam saluran pernapasan tiap menit, sama dengan volume tidal dikalikan dengan frekuensi pernapasan permenit. Volume tidal normal kira-kira 500 mililiter dan frekuensi pernapasan normal kira-kira 12 kali permenit sehingga rata-rata volume pernapasan adalah 6 liter/menit.

Beberapa penyakit pernapasan yang dapat mempengaruhi kapasitas volume paruBeberapa Penyakit pernafasan bisa mengganggu kapasitas volume paru, penyakit yang paling sering mengganggu adalah PPOK dan Restriktif.

PPOK (Ekspirasi) FEV80-100% (Ringan) 50-80 % ( Sedang ) 30-50% (Berat)