Download pdf - Subdural hematoma

Transcript

Subdural Hematoma

Case Report Session

Data Pasien

Nama : An. Nizar

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 5 tahun

Med. Record : 15060262

MRS : 15 Maret 2015

Sub. Div. : Trauma

DPJP : DR. dr. M.Z. Arifin Sp.BS(K)

Anamnesis

KU : Penurunan Kesadaran

AK :

± 9 jam SMRS, ketika pasien sedang menyebrang jalan di daerah

Ciamis, tiba-tiba pasien ditabrak oleh sepeda motor dari arah kiri.

Pasien kemudian terpental dengan kepala membentur jalan aspal

ketika terjatuh. Riwayat pingsan (+), muntah (+), perdarahan dari

telinga(-), perdarahan hidung dan mulut (+).

Karena keluhannya pasien kemudian dibawa ke RS Ciamis,

kemudian pasien langsung di rujuk ke IGD RSHS.

Pemeriksaan Fisik

Survey Primer

A : Clear dengan C-Spine Control

B : R : 24 x/menit, bentuk dan gerak simetris,

VBS : kiri = kanan

C : T : 130/80 mmHg, N : 100 x/menit

D : GCS : E2M5V2 = 9

Pupil : bulat; isokor; ø : 5 mm/3mm ODS, RC : ↓/+ ODS

Motorik : parese (-)

Pemeriksaan Fisik

Survey Sekunder

a.r temporoparietooccipital kanan : hematoma (+)

a.r nostril kanan : rhinorrhagia (+)

a.r thoraks : jejas (-), deformitas (-), gerak :

simetris, R : 24 x/menit, VBS : kiri =

kanan

Laboratorium

Hb : 6.3

Ht : 19

Leuko : 13.400

Thromb : 157.000

PT/APTT : 29.3/68.3

GDS : 327

Ur/Cr : 40/0.75

Na/K : 141/3.4

pH : 7.400

PCO2 : 22.8

PO2 : 250.0

HCO3 : 13.8

TCO2 : 26.9

BE : -8.7

SaO2 : 99.7

Foto Polos Cervical dan Thorax

Dalam batas normal Dalam batas normal

CT-Scan Kepala Tanpa Kontras

CT-Scan Kepala Tanpa Kontras

o Pembengkakan jaringan lunak di

temporoparietooccipital kanan

o Diskontinuitas tulang di occipital kanan

o Sylvian fissure terkompresi

o Sulkus dan girus terkompresi

o Sisterna dan ventrikel terkompresi

o Bayangan hiperdens berbentuk bulan sabit di

temporoparietal kanan, ketebalan > 1 cm

o Gambaran salt n pepper di occipital kanan

o Midline shift > 5 mm ke arah kiri

Diagnosis Kerja

DK/ : Cedera kepala sedang + Fraktur linier a.r occipital

kanan + SDH a.r temporoparietal kanan + kontusio

serebri a.r occipital kanan

Th/ : Kraniektomi dekompresi

Intra Operatif

• Ditemukan fraktur linier 7 cm, fraktur diastasis sutura squamosa

• Ditemukan EDH bekuan 10 cc, sumber perdarahan : fraktur tulang

• Ditemukan duramater kebiruan, intak, tegang

• Ditemukan SDH bekuan 5 cc, lisis 10 cc, sumber perdarahan kontusio serebri

• Defek tulang : 12 x 10 cm

• Interval Operasi11 jam

• GCS post OP: E1M4Vt= 5T

Pembahasan

Pendahuluan

Definisi :

Akumulasi darah atau bekuan darah diantara duramater dan arakhnoidea

Pembagian :

Onset

Akut

Subakut

Kronis

Jenis

o Simpel

o Komplikata

Subdural Hematoma Akut

Epidemiologi

Terjadi 5-25% pada pasien dengan trauma

kepala berat

Pria > wanita dengan rasio 3 : 1

Etiologi

Perdarahan

Trauma

Non-Trauma (Aneurisma Cerebral, Malformasi Arteriovenosus, Tumor)

Koagulopati atau penggunaan anti koagulan

Hipotensi intrakranial

Post Operasi (Kraniotomi, CSF shunting)

Spontan atau idiopatik

Faktor resiko

Penggunaan anti koagulan

Riwayat jatuh berulang

Riwayat konsumsi alkohol

Riwayat cedera kepala

Terlalu muda atau terlalu tua

Subdural Hematoma Akut

Patofisiologi :

Trauma kecepatan tinggi akselerasi dan deselerasi otak

robekan pada bridging vein atau pemb. darah kortikal

perdarahan akumulasi darah memisahkan duramater dan

arakhnoidea

Cedera otak primer biasanya lebih ringan

Nyeri kepala

Dapat disertai “Lucid Interval”

Subdural Hematoma Akut

Patofisiologi :

Laserasi parenkim otak perdarahan (tekanan rendah)

akumulasi darah (frontal/temporal) memisahkan duramater dan

arakhnoidea

Cedera otak primer lebih berat

Penurunan kesadaran

Tidak disertai “Lucid Interval” penurunan kesadaran secara cepat

Pemeriksaan Klinis

Anamnesis

• Onset

• Mekanisme trauma

• Adanya tanda tanda ↑ TTIK

• Adanya Lucid Interval

Pemeriksaan Fisik

• Survey Primer

• Adanya kelainan ekstra

kranial

• Penilaian GCS, tanda

latelarisasi, ↑ TTIK

• Survey sekunder

Pemeriksaan Tambahan

Foto Polos Kepala

o Adanya fraktur

o Adanya cedera penyerta

CT - Scan

o Gambaran bulan sabit (cressentic mass)

o Seringkali disertai edema

o Sulcus dan girus dapat terkompresi

o Dapat disertai midline shift

o Densitas dapat berubah sesuai waktu

• Akut (1-3 hari) hiperdens

• Sub-Akut (4-14/21 hari) isodense

• Kronis (1-2 bulan) konkaf, densitas > CSF, < darah

Pemeriksaan Penunjang

Tatalaksana

Indikasi Operasi

• Ketebalan > 10 mm, Midline shift >

5 mm

• Ketebalan < 10 mm, midline shift <

5 mm, dengan :

• ↓ GCS ≥ 2 poin

• dan/atau pupil asimetris atau terfiksasi

dan dilatasi

• dan/atau TIK > 20 mmHg

• Monitoring TIK pada semua pasien

dengan ASDH dan GCS < 9

Waktu Operasi

• Harus dievakuasi secepat

mungkin bila memenuhi indikasi

operasi

Metode Operasi

• Kraniotomi dengan atau tanpa

bone flap removal dan duraplasti

Teknik Operasi

Morbiditas dan Mortalitas

“Four hour rule”

1. Operasi ≤ 4 jam sejak kejadian 30%

mortalitas; operasi > 4 jam sejak kejadian 90% mortalitas

2. Operasi ≤ 4 jam sejak kejadian 65%

GOS ≥ 4

3. Faktor lain yang mempengaruhi outcome :

• TIK post OP; 79% functional recovery bila

TIK ≤ 20 mmHg dan 30% meninggal

bila TIK < 20 mmHg

• Pemeriksaan neurologis awal

• Usia bukan faktor yang memperberat

Mortalitas

Antara 50-90%

60% pada pasien dengan usia tua

90-100% pada pasien dengan riwayat

penggunaan antikoagullan

Terima Kasih