Upload
riski-ramadhani
View
21
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
5tretsdf
Citation preview
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
1/19
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangProfesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi efektif
antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat penggunaan
shift ( timbang terima pasien).
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin
dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan
mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan
perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat
hi k i b h k t d t b j l d
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
2/19
hi k i b h k t d t b j l d
BAB 2
KONSEP DASAR
2.1 Pengertian Timbang TerimaTimbang terima adalah satu cara dalam menyampaikan dan menerima
sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien (Nursalam, 2002).
Menurut Kim Alvarado (2006) timbang terima adalah penyampaian
informasi yang diberikan saat pergantian shift. Perncanaan asuhan
keperawatan pada pasien berfokus pada keamanan klien dan informasi yang
berkelanjutan. Ketidakhadiran atau ketidakakuratan dapat menimbulkan efek
yang merugikan pada asuhan keperawatan yang diberikan pada klien. Sesuai
dengan peneletian dari The Joint CommusionOn Accreditation Of Health
Care Organization (JCAHO, 2003), hampir 70% kesalahan pemberian
asuhan keperawatan saat jam kerja disebabkan oleh kurangnya komunikasi.
Masalah dan perhatian mengenai efektifitas timbang terima saat pergantian
shift perlu ditingkatkan oleh seluruh perawat. Dowding (2001) berpendapat
b h i f i dit i dif k k d l b h
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
3/19
b h i f i dit i dif k k d l b h
2.2 Tujuan Pelaksanaan Timbang TerimaTimbang terima yang dilaksanakn setiap pergantian shift bertujuan untuk
menyampaikan kondisi atau keadaan klien secara umum, menyampaikan
hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya dan tersusun
rencana kerja untuk dinas berikutnya (Nursalam, 2002). Selain itu bertujuan
dilaksanakannya timbang terima adalah adanya pemberian informasi pada
shift berikutnya tentang asuhan keperawatan pada shift sebelumnya dan
adanya fokus masalah klien serta penyampaian hal-hal penting untuk
pertukaran informasi (Andrea Mc. Cloughen, 2005).
2.3 Langkah-langkah Pelaksanaan Timbang Terima1. kedua kelompokshift harus dalam keadaan sudah siap2. shift yang akan menyerahkan laporan perlu mempersiapkan hal-hal apa
yang akan disampaikan
3. perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawabshift tentang :keadaan klien secara umum, tindak lanjut dinas yang menerima operan
dan rencana kerja yang menerima laporan (Nursalam, 2008).
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
4/19
Jumlah Identitas klien dan diagnosis
medis
Data (keluhan/subjektif danobjektif)
Masalah keperawatan yang masihmuncul
Intervensi keperawatan yangsudah dan belum dilaksanakan
(secara umum)
Internvensi kolaboratif dandependen
Rencana umum dan persiapanyang perlu dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan penunjang
dan lain-lain)
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
5/19
6. penyampaian yang jelas, singkat danpadat
7. perawat yang melaksanakan timbangterima mengkaji secara penuh
terhadap masalah keperawatan,
kebutuhan dan tindakan yang
telah/belum dilaksanakan serta hal-
hal penting lainnya selama masa
perawatan
8. hal-hal yang sifatnya khusus danmemerlukan perincian yang matang
sebaiknya dicatat secara khusus untuk
kemudian diserahterimakan kepada
petugas berikutnya
9. lama timbang terima untuk tiappasien tidak lebih dari 5 menit kecuali
d k di i kh d l k
Ruang
Perawat
an
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
6/19
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
(didukung data)
DIAGNOSA MEDIS
MASALAH KOLABORATIF
4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis danmenggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan
pasien
5. Timbang terima harus berorientsai pada permasalahan pasien6. Pada saat timbang terima di kamar pasien, menggunakan volume suara
yang cukup sehingga pasien di sebelahnya tidak mendengar sesuatu
yang rahasia bagi klien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak
dibicarakan secara langsung di dekat pasien
7. Sesuatu yang mungkin membuat klien terkejut dan shock sebaiknyadibicarakan di nurse station.
2.5 Alur Timbang Terima
PASIEN
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
7/19
2.6 Renstra Timbang Terimaa. Pelaksanaan
Hari/Tanggal :
Pukul :
Topik :
Tempat :
b. Metode1. diskusi2. tanya jawab
c. Media1. status klien2. buku timbang terima3. alat tulis4. leaflet5. sarana dan prasarana perawatan
d. PengorganisasianK l
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
8/19
Kepala ruangan memimpin dan membuka acara yang didahului
dengan doa dan kemudian mempersilahkan PP dinas pagi
untuk melaporkan keadaan dan perkembangan pasien selama
bertugas kepada PP yang akan berdinas selanjutnya (sore). PP
dan PA shift sore memberikan klarifikasi keluhan, intervensi
keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara
umum), intervensi kolaboratif dan dependen, rencana umum
dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang dan lain-lain), hal yang belum jelas
atas laporan yang telah disampaikan. Setelah melakukan
timbang terima di nurse station berupa laporan tertulis dan
lisan, kemudian di ruang perawatan pasien
3. sesi II di ruang perawatan pasienseluruh perawat dan kepala ruangan bersama-bersama melihat
ke tempat pasien. PP dinas selanjutnya mengklarufikasi dan
memvalidasi data langsung kepada pasien atau keluarga yang
l i l h kh U t k i tid k
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
9/19
dan kelompok shift timbang terima. Kepala ruang selalu
memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada
pergantian shift, yaitu malam ke pagi dan pagi ke sore.
Kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam dipimpin
oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
2. prosesproses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan
dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang
akan menggantishift.Perawat primer mengoperkan ke perawat
primer selanjutnya yang mengganti shift. Timbang terima
pertama dilakukan di nurse station kemudian ke ruang
perawatan pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang
terima mencakup jumlah pasien, diagnosis keperawatn dan
intervensi yang sudah/belum dilaksanakan. Waktu untuk setiap
pasien tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi pasien.
3. hasilti b t i d t dil k k ti ti hift S ti
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
10/19
perawat pada giliran tugas berikutnya untuk ditinjau ulang. Pelaporan yang
direkam dapat meningkatkan efeiensi dengan memungkinkan staf untuk
melaporkan ketika ada waktu. Kerugian dari pelaporan yang direkam adalah
tidak memungkinanya staf untuk mengajukan pertanyaan atau meminta
klarifikasi penjelasan. Sedangkan laporan yang diberikan secara langsung,
membuat klien dan keluarga klien mempunyai kesempatan untuk ikut serta
dalam segala diskusi mengenai perawatan klien. Seperti halnya perawat
dapat bersama klien untuk melakukan pengkajian yang diperlukan,
mengevaluasi kemajuan dan menentukan intervensi terbaik yang sesuai
dengan kebutuhan klien. Karena banyak tanggung jawab perawat yang harus
ditanggung, ada baiknya jika pelaporan dilakukan dengan cepat dan efisien.
Waktu yang digunakan selama pelaporan untuk menguraikan status
kesehatan klien dan memungkinkan staf giliran tugas berikutnya mengetahui
dengan tepat jenis perawatan yang dibutuhkan klien, harus diperhitungkan
dengan baik (Potter, 2005). Selain keuntungan dari metode laporan dengan
berkunjung langsung ke pasien adalah meningkatkan hubungan kerjasama
t t t f i k tk k i k d t
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
11/19
Laporan pertukaranshiftberisi tentang :
1.Latar belakang informasi misal keadaan klien secara umum2. Pengkajian, berisi tentang keadaan klien yang sekarang, keluhan
yang dirasakan
3. Diagnosa keperawatan, berisi masalah keperawatan yang dihadapioleh klien saat ini
4. Rencana intervensi, berisi rencana tindakan yang akan dilakukan,misalnya penjelasan tentang prosedur operasi, persiapan pre
operasi dan rutinitas aktivitas post operasi
5. Implementasi, berisi tindakan yang telah dilakukan pada klien6. Informasi keluarga berisi tentang dukungan dari keluarga pada
klien
7. Rencana pemulangan, aktivitas yang bisa dilakukan klien dirumah8. Prioritas kebutuhan, hal yang sangat diperlukan oleh klien saat ini
2.8 Keuntungan Timbang Terima1. Consistensy2 C ti it
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
12/19
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Timbang terima adalah satu cara dalam menyampaikan dan menerima
sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien (Nursalam, 2002).
Menurut Kim Alvarado (2006) timbang terima adalah penyampaian
informasi yang diberikan saat pergantian shift. Perncanaan asuhan
keperawatan pada pasien berfokus pada keamanan klien dan informasi yang
berkelanjutan. Ketidakhadiran atau ketidakakuratan dapat menimbulkan efek
yang merugikan pada asuhan keperawatan yang diberikan pada klien. Sesuai
dengan peneletian dari The Joint CommusionOn Accreditation Of Health
Care Organization (JCAHO, 2003), hampir 70% kesalahan pemberian
asuhan keperawatan saat jam kerja disebabkan oleh kurangnya komunikasi.
Masalah dan perhatian mengenai efektifitas timbang terima saat pergantian
shift perlu ditingkatkan oleh seluruh perawat. Dowding (2001) berpendapat
b h i f i dit i dif k k d l b h
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
13/19
DAFTAR PUSTAKA
Alvarado, Kim.2006. Transfer of Accountability Transforming Shift Handover To
Patient Safety.Http://www.longwoods.com/pruduct.php.3oktober2011
Anderson .2006. Nurse Shift Report : Who Says You Cant Talk In Front of
Patient ?Http://www.nebi.nim.nih.gov/pubmed.3 0ktober 2011
Clougen, Andrea.2005. Nursing.clinical.handover.Http://www.sydneyarea healthservices/ahs.3 oktober 2011.
Miller, C. Ensuring Continuiting care: styles and Efficiency of the Handover
Process.http://www.nui.nim.nih.giv/pubmed. 3 Oktober 2001
Notoatmodjo. 2003.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan :Aplikasi dalam praktik keperawatan
profesional. Jakarta : Salemba Medika
Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan :Aplikasi dalam praktik keperawatan
profesional Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.
Potter, Patricia. 2005. Fundamental Keperawata Konsep, Proses dan Praktek.
J k t EGC
http://www.nebi.nim.nih.gov/pubmed.3%200ktober%202011http://www.nui.nim.nih.giv/pubmed.%203%20Oktober%202001http://www.nui.nim.nih.giv/pubmed.%203%20Oktober%202001http://www.nebi.nim.nih.gov/pubmed.3%200ktober%2020115/24/2018 164407390-Timbang-terima
14/19
Pelaksanaan timbang terima
1. EKA sebagai kepala ruangan :
Tugas membuka dan menutup timbang terima ,memimpin,
2. wanda sebagai PP pagi:
Tugasnya menyampaikan timbang terima kepada PP siang
3. aci sebagai PP sore
4.wildan sebagai PA pagi
5.widodo sebagai PA pagi
6.imam sebagai PA sore
7 yalla sebagai pasien
8.zainap sebagai PA pagi
9. Yeti sebagai narator
1. Pelaksanaan timbang terima
1.Periapan Timbang terimaT t N t ti R O t di
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
15/19
- total bed yang kita miliki di ruang ortopedi sebanyak 10 bed, terisi 6
bed, sisa tinggal 4 bed
-keteranga masing-masing pasien sebagai berikut:
1.pasien A dengan diangnosa medis A, masalah keperawatan yang
muncul A B C D ..... dengan intervensi sebagai berikut: . . . . . . . . .
tindakan yang sudah di berikan 1 2 3 . . . . . tindakan yang belum di
berikan : 1 2 3 . . . .
PRE MEMORI
Pasien atas nama bapak HDiagnosa midis : open faktur cruris 1/3 distal dextra
Saat ini pasien
- kondisi sadar
- terbaring
- terpasang infus
- pasien mengeluh nyeri dan kaki tidak bisa di gerakkan
k di i l k
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
16/19
1) Berikan obat sesuai indikasi : analgesik, NSAID injeksi(contoh: ketorolak) atau relaksan otot (contoh:
siklobenzopin)
R/ untuk menurunkan nyeri / spasme otot
Laporan : semuan intrvensi telah dilaksankan, namun
nyari belum berkung . . . . . intervensi dilanjutkan
b) Disfungsi neurovaskuler perifer berhubungan denganpenurunan aliran darah akibat cedera
Intervensi:
Mandiri
1) Evaluasi nadi perifer dengan palpasi, bandingkandengan ekstremitas yang sakit.
R/ penurunan dapat menggambarkan cedera
faskuler dan perlu evaluasi medis segera terhadap
status sirkulasi.
Kolaborasi
1) A Hb/H ik k l i (k d
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
17/19
Hasil dari pemeriksaan lab menunjukkan
. . .
Planning: Perlu ditinjau ulang.
- Intervensi kolaborasi poin 2 belumdilaksanakan
Planning: persiapan operasi pasien . . .
Mempersiapkan inform consent pasien
untuk tindakan operasi.
KARU :Bagaimana untuk PP siang yang perlu ditanyakan/ masih belum jelas? . .
.
Kalau sudah jelas mari kita langsung menuju ruang perawatan pasien
Narator: KARU beserta PP dan PA shift pagi dan shift sore menuju ruang
perawatan pasien.
PP Pagi: Selamat siang bapak, bagaimana kondisinya saat ini? . . . Apa yang
dirasakan saat ini?
P i B k H K ki ki d id k bi di kk ki k l
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
18/19
PP Siang: Kalau begitu tolong tetap dipantau minum obatnya ya pak agar tepat
waktu
Keluarga pasien Ibu X: Iya pak, pasti saya awasi . . . Terima kasih
Narator: Setelah inspeksi pasien satu per satu di ruang perawatan, KARU, PP Pagi
dan Siang, serta PA Pagi dan Siang menuju Nurse Station kembali.
KARU: Demikian inspeksi kita di ruangan perawatan.
Untuk selanjutnya ada yang perlu didiskusikan?
PP Pagi: Mengingat operasi yang akan dilakukan bapak H, kita memanggil
keluarga pasien untuk diberikan penjelasan dan penandatanganan
informed consent.
KARU:Baik, kalau begitu tugas ini kita operkan ke PP shift siang, agar setelah
timbang terima segera memanggil keluarga pasien.
Bagaimana PP siang? . . . . bisa dilaksanakan?
PP Siang: Iya bu, segera saya laksanakan
KARU K d h j l d h i i k il hk
5/24/2018 164407390-Timbang-terima
19/19
19
FORMAT TIMBANG TERIMA
DATAINTERVENSI IMPLEMENTASI KETERANGAN
SUBJEKTIF OBJEKTIF