Upload
flamsman
View
119
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Aljabar Boolean
1. Aljabar Boolean
Aljabar Boole adalah
1. Suatu jenis simbol-simbol yang ditemukan oleh George Boole untuk memanipulasi nilai-nilai
kebenaran logika secara aljabar
2. Suatu struktur aljabar yang operasi-operasinya memenuhi aturan-aturan tertentu.
Secara umum, aljabar boole didefinisikan sebagai suatu himpunan dengan operasi ββ β, β β β, dan
βββ (atau β ) serta elemen 0 dan 1 yang ditulis sebagai π΅,β¨,β§,β ,0,1 atau π΅,β¨,β§, β², 0,1 maka untuk
setiap x,y,xβ,yβ β π΅ yang memenuhi sifat-sifat berikut :
1. Hukum Komutatif
a. π₯ β¨ π¦ = π¦ β¨ π₯
b. π₯ β§ π¦ = π¦ β§ π₯
2. Hukum Assosiatif
a. π₯ β¨ π¦ β¨ π§ = π₯ β¨ (π¦ β¨ π§)
b. π₯ β§ π¦ β§ π§ = π₯ β§ (π¦ β§ π§)
3. Hukum Distributif
a. π₯ β¨ π¦ β§ π§ = π₯ β¨ π¦ β§ (π₯ β¨ π§)
b. π₯ β§ π¦ β¨ π§ = π₯ β§ π¦ β¨ (π₯ β§ π§)
4. Hukum Identitas
a. π₯ β¨ 0 = π₯
b. π₯ β§ 1 = π₯
5. Hukum Negasi (komplemen)
a. π₯ β¨ π₯ β² = 1
b. π₯ β§ π₯ β² = 0
6. Hukum Idempoten
a. π₯ β¨ π₯ = π₯
b. π₯ β§ π₯ = π₯
7. Hukum Ikatan
a. π₯ β¨ 1 = 1
b. π₯ β§ 0 = 0
8. Hukum Absorbsi
a. π₯ β§ π¦ β¨ π₯ = π₯
b. π₯ β¨ π¦ β§ π₯ = π₯
9. Hukum De Morgan
a. π₯ β¨ π¦ β² = π₯β² β§ π¦β²
b. π₯ β§ π¦ β² = π₯β² β¨ π¦β²
2. Fungsi Boolean
Misal B = π΅,β¨,β§, β², 0,1 adalah aljabar boolean.
Suatu fungsi Boolean n variabel adalah fungsi f : Bn B
Fungsi Boolean disebut sederhana jika B = {0,1}, jadi, f : {0,1}n {0,1}
Masukannya adalah {0,1}n dan keluaran fungsi adalah {0,1}.
Operasi Not, And dan Or dalam logika dipandang sebagai fungsi boolean dari {0,1}2 {0,1}
Fungsi Not : {0,1}2 {0,1} didefinisikan sebagai
πππ‘ π₯ = 0, ππππ π₯ = 11, ππππ π₯ = 0
Fungsi ini biasanya ditulis β(x)
Fungsi And : {0,1}2 {0,1} didefinisikan sebagai
π΄ππ π₯ = 1, ππππ π₯ = π¦ = 10, π’ππ‘π’π π₯ πππ π¦ π¦πππ ππππ
Fungsi Or : {0,1}2 {0,1} didefinisikan sebagai
ππ π₯ = 0, ππππ π₯ = π¦ = 01, π’ππ‘π’π π₯ πππ π¦ π¦πππ ππππ
Contoh 1 :
Nyatakan penghubung XOR (eksklusif Or) dalam fungsi {0,1}2 {0,1}
Penyelesaian :
Penghubung XOR (simbol β¨) mirip dengan penghubung βatauβ (v). Akan tetapi, jika kedua kalimat
penyusunnya benar maka hasilnya salah.
p q p v q πβ¨π
T T T F
T F T T
F T T T
F F F F
Jika T dinyatakan dengan 1 dan F dengan 0 maka dapat dinyataka dengan tabel masukan/keluaran
sebagai berikut :
p q πβ¨π
1 1 0
1 0 1
0 1 1
0 0 0
πβ¨π berharga 0 jika p = q dan berharga 1 jika pβ q. Jika XOR dinyatakan sebagai fungsi {0,1}2
{0,1}, maka :
XOR : {0,1}2 {0,1} yang didefinisikan sebagai
πππ π,π = 0, ππππ π = π1, ππππ π β π
Contoh 2 :
Perhatikan fungsi Boolean f : {0,1}3 {0,1} yang didefinisikan dengan aturan :
π π₯1,π₯2,π₯3 = π₯1 + π₯2 + π₯3 πππ 2
Nyatakan f dengan menggunakan tabel masukan / keluaran!
Penyelesaian :
f(1,1,1) = (1+1+1) mod 2 = 3 mod 2 = 1
f(1,1,0) = (1+1+0) mod 2 = 2 mod 2 = 0
dan seterusnya.
Masukan Keluaran
x1 x2 x3 (x1+x2+x3) mod 2
1 1 1 1
1 1 0 0
1 0 1 0
1 0 0 1
0 1 1 0
0 1 0 1
0 0 1 1
0 0 0 0
3. Ekspresi Boolean
Ekspresi Boolean dalam n variabel x1, x2, ...,xn didefinisikan secara rekursif sebagai berikut :
a. 0 dan 1 adalah ekspresi boolean
b. x1, x2, ...,xn masing-masing adalah ekspresi boolean
c. Jika E1 dan E2 adalah ekspresi boolean maka πΈ1 β§ πΈ2 , πΈ1 β¨ πΈ2 , πΈ1β² adalah ekspresi boolean
juga.
Contoh 3 : (contoh ekspresi boolean)
a. z
b. π₯ β¨ π¦
c. π₯ β§ π¦ β² β¨ (π§ β² β§ π₯)
d. π₯ β¨ π¦ β§ (π₯ β² β¨ π§) β§ 1
Contoh 4 :
Telitilah apakah kedua ekspresi Boolean di bawah ini ekuivalen
πΈ1: π₯π¦ β¨ π₯π¦π§ β¨ π§ dan πΈ2 = π₯π¦ β¨ π§
Penyelesaian :
Ekuivalensi ekspresi boolean dibuktikan dengan dua cara :
1. Menggunakan hukum aljabar boolean
π₯π¦ β¨ π₯π¦π§ β¨ π§ = π₯π¦(1 β¨ π§) β¨ π§ hukum distributif
= π₯π¦. 1 β¨ π§ hukum ikatan
= π₯π¦ β¨ π§ hukum identitas
Karena E2 bisa diperoleh dari E1 maka dapat disimpulkan E1 = E2
2. Menggunakan tabel masukan/ keluaran
x y z xy xyz E1 = π₯π¦ β¨ π₯π¦π§ β¨ π§ E2 = π₯π¦ β¨ π§
1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 1
1 0 1 0 0 1 1
1 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 1 1
0 1 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0
4. Bentuk Normal Disjungtif (DNF)
Ekspresi boolean yang hanya terdiri dari satu variabel disebut literal. Sedangkan ekspresi boolean
yang terdiri dari n variabel x1, x2, ...,xn yang merupakan gabungan dari beberapa literal yang
dihubungkan dengan " β§ " disebut minterm.
Contoh 5 :
Buatlah tabel masukan/keluaran fungsi literal f : {0,1}2 {0,1} yang didefinisikan sebagai
π π₯,π¦ = π¦β²
Penyelesaian :
x y y'
1 1 0
1 0 1
0 1 0
0 0 1
Contoh 6 :
Tentukan apakah ekspresi-ekspresi di bawah ini merupakan minterm dalam 3 variabel x,y,z
a. xyβzβ
b. xzβ
c. xyxβz
Penyelesaian :
a. Merupakan minterm dalam x, y dan z karena memuat literal x, y dan z.
b. Bukan minterm dalam x, y dan z karena tidak memuat literal y.
c. Bukan minterm karena x muncul dalam 2 literal yaitu x dan xβ.
Contoh 7 :
Buatlah tabel untuk ekspresi Boolean E dalam 3 variabel x,y, dan z
E = π₯β²π¦π§β² β¨ π₯π¦β²π§β² β¨ π₯π¦β²π§ β¨ π₯π¦π§β²
x y z x'yz' xy'z' xy'z xyz' E
1 1 1 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 1 1
1 0 1 0 0 1 0 1
1 0 0 0 1 0 0 1
0 1 1 0 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 1
0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
Contoh 8 :
Jadikan ekspresi πΈ = π₯ β¨ π¦π§ β² (π¦π§)β² dalam bentuk DNF
Penyelesaian :
Nilai kebenaran dari ekspresi diatas adalah sebagai berikut :
x y z yz' x v yz' yz (yz)' E
1 1 1 0 1 1` 0 0
1 1 0 1 1 0 1 1
1 0 1 0 1 0 1 1
1 0 0 0 1 0 1 1
0 1 1 0 0 1 0 0
0 1 0 1 1 0 1 1
0 0 1 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 1 0
Nilai E = 1 terjadi pada baris 2,3,4,dan 6 yang masing-masing bersesuaian dengan minterm xyzβ,
xyβz, xyβzβ dan xβyzβ sehingga πΈ = π₯π¦π§β² β¨ π₯π¦β²π§ β¨ π₯π¦β²π§β² β¨ π₯β²π¦π§β²
Contoh 9 :
Carilah bentuk DNF dengan menggunakan hukum-hukum aljabar Boolean untuk ekspresi di bawah
ini :
a. πβ² β¨ π (dalam 2 variabel p dan q)
b. ππ β¨ πβ²π β¨ ππ (dalam 3 variabel p,q dan r)
Penyelesaian :
a. πβ² β¨ π = πβ². 1 β¨ 1.π
= πβ² π β¨ πβ² β¨ π β¨ πβ² π
= πβ²π β¨ πβ²πβ² β¨ (ππ β¨ πβ²π)
= πβ²π β¨ πβ²πβ² β¨ ππ
b. ππ β¨ πβ²π β¨ ππ = ππ π β¨ πβ² β¨ πβ² π β¨ πβ² π β¨ π β¨ πβ² ππ
= πππ β¨ πππβ² β¨ πβ²ππ β¨ πβ²πβ²π β¨ (πππ β¨ πβ²ππ)
= πππ β¨ πππβ² β¨ πβ²ππ β¨ πβ²πβ²π
5. Komplemen Fungsi
Fungsi komplemen berguna untuk menyederhanakan fungsi boolean. Fungsi komplemen dari suatu
fungsi yaitu fβ yang dapat dicari dengan dua cara berikut :
A. Cara pertama : menggunakan hukum De Morgan
Hukum De Morgan untuk dua buah variabel x1 dan x2 adalah
i) π₯1 + π₯2 β² = π₯1β²π₯2β²
ii) π₯1. π₯2 β² = π₯1β²+π₯2β²
Contoh 10 :
Misalkan π π₯, π¦, π§ = π₯(π¦ β²π§ β² + π¦π§) maka
πβ² π₯, π¦, π§ = (π₯ π¦ β²π§β² + π¦π§ )β²
= π₯ β² + (π¦ β²π§β² + π¦π§)β²
= π₯ β² + π¦ β²π§β² β². (π¦π§)β²
= π₯ β² + π¦ + π§ . (π¦ β² + π§ β²)
B. Cara kedua : menggunakan prinsip dualitas
Mengubah + β , β +, 1 0, dan 0 1
Contoh 11 :
π π₯,π¦, π§ = π₯(π¦ β²π§β² + π¦π§) maka dual dari f adalah π₯ + π¦ β² + π§ β² (π¦ + π§)
Maka komplemenkan tiap literal (variabel) fungsinya
πβ² = π₯β² + π¦ + π§ (π¦β² + π§β²)
Jadi π β²(π₯, π¦, π§) = π₯β² + π¦ + π§ (π¦β² + π§β²)
6. Bentuk Kanonik (Baku)
Ada dua macam bentuk yaitu :
1. Penjumlahan dari hasil kali (Sum Of Product atau SOP)
2. Perkalian dari hasil jumlah (Product Of Sum atau POS)
Contoh 12 :
1. f(x, y, z) = xβyβz + xyβzβ + xyz SOP
Setiap suku (term) disebut minterm
2. g(x, y, z) = (x + y + z)(x + yβ + z)(x + yβ + zβ)(xβ + y + zβ)(xβ + yβ + z) POS
Setiap suku (term) disebut maxterm
Setiap minterm/maxterm mengandung literal lengkap
Minterm Maxterm
x y Suku Lambang Suku Lambang
0
0
1
1
0
1
0
1
xβyβ
xβy
xyβ
x y
m0
m1
m2
m3
x + y
x + yβ
xβ + y
xβ + yβ
M0
M1
M2
M3
Minterm Maxterm
x y z Suku Lambang Suku Lambang
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
xβyβzβ
xβyβz
xβy zβ
xβy z
x yβzβ
x yβz
x y zβ
x y z
m0
m1
m2
m3
m4
m5
m6
m7
x + y + z
x + y + zβ
x + yβ+z
x + yβ+zβ
xβ+ y + z
xβ+ y + zβ
xβ+ yβ+ z
xβ+ yβ+ zβ
M0
M1
M2
M3
M4
M5
M6
M7
Contoh 13 :
Nyatakan tabel kebenaran di bawah ini dalam bentuk kanonik SOP dan POS.
x y z f(x, y, z)
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
Penyelesaian:
(a) SOP
Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan 1 adalah 001, 100,
dan 111, maka fungsi Booleannya dalam bentuk kanonik SOP adalah
f(x, y, z) = xβyβz + xyβzβ + xyz
atau (dengan menggunakan lambang minterm),
f(x, y, z) = m1 + m4 + m7 = (1, 4, 7)
(b) POS
Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan 0 adalah 000, 010,
011, 101, dan 110, maka fungsi Booleannya dalam bentuk kanonik POS adalah
f(x, y, z) = (x + y + z)(x + yβ+ z)(x + yβ+ zβ)
(xβ+ y + zβ)(xβ+ yβ+ z)
atau dalam bentuk lain,
f(x, y, z) = M0 M2 M3 M5 M6 = (0, 2, 3, 5, 6)
Contoh 14 :
Nyatakan fungsi Boolean f(x, y, z) = x + yβz dalam bentuk kanonik SOP dan POS.
Penyelesaian:
(a) SOP
x = x(y + yβ)
= xy + xyβ
= xy (z + zβ) + xyβ(z + zβ)
= xyz + xyzβ + xyβz + xyβzβ
yβz = yβz (x + xβ)
= xyβz + xβyβz
Jadi f(x, y, z) = x + yβz
= xyz + xyzβ + xyβz + xyβzβ + xyβz + xβyβz
= xβyβz + xyβzβ + xyβz + xyzβ + xyz
atau f(x, y, z) = m1 + m4 + m5 + m6 + m7 = (1,4,5,6,7)
(b) POS
f(x, y, z) = x + yβz
= (x + yβ)(x + z)
x + yβ = x + yβ + zzβ
= (x + yβ + z)(x + yβ + zβ)
x + z = x + z + yyβ
= (x + y + z)(x + yβ + z)
Jadi, f(x, y, z) = (x + yβ + z)(x + yβ + zβ)(x + y + z)(x + yβ + z)
= (x + y + z)(x + yβ + z)(x + yβ + zβ)
atau f(x, y, z) = M0M2M3 = (0, 2, 3)
Konversi Antar Bentuk Kanonik
Misalkan
f(x, y, z) = (1, 4, 5, 6, 7)
dan f βadalah fungsi komplemen dari f,
f β(x, y, z) = (0, 2, 3) = m0+ m2 + m3
Dengan menggunakan hukum De Morgan, kita dapat memperoleh fungsi f dalam bentuk POS:
f β(x, y, z) = (f β(x, y, z))β = (m0 + m2 + m3)β
= m0β . m2β . m3β
= (xβyβzβ)β (xβy zβ)β (xβy z)β
= (x + y + z) (x + yβ + z) (x + yβ + zβ)
= M0 M2 M3
= (0,2,3)
Jadi, f(x, y, z) = (1, 4, 5, 6, 7) = (0,2,3).
Kesimpulan: mjβ = Mj
Contoh 15 :
Nyatakan
f(x, y, z)= (0, 2, 4, 5) dan
g(w, x, y, z) = (1, 2, 5, 6, 10, 15)
dalam bentuk SOP.
Penyelesaian:
f(x, y, z) = (1, 3, 6, 7)
g(w, x, y, z)= (0, 3, 4, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14)
Contoh 16 :
Carilah bentuk kanonik SOP dan POS dari f(x, y, z) = yβ + xy + xβyzβ
Penyelesaian:
(a) SOP
f(x, y, z) = yβ + xy + xβyzβ
= yβ (x + xβ) (z + zβ) + xy (z + zβ) + xβyzβ
= (xyβ + xβyβ) (z + zβ) + xyz + xyzβ + xβyzβ
= xyβz + xyβzβ + xβyβz + xβyβzβ + xyz + xyzβ + xβyzβ
atau f(x, y, z) = m0+ m1 + m2+ m4+ m5+ m6+ m7
(b) POS
f(x, y, z) = M3 = x + yβ + zβ
7. Rangkaian Logika
Aplikasi aljabar boolean meliputi :
a. Rangkaian Listrik / Jaringan Listrik / Switching Network
Saklar adalah objek yang mempunyai dua buah status yaitu : buka dan tutup.
Jenis Gambar
Saklar Terbuka
0
Saklar Tertutup
1
Rangkaian Seri p q
π β§ π(= ππ)
Rangkaian Pararel
π β¨ π(= π + π)
Contoh 17 :
b. Rangkaian Logika
Komputer dan peralatan elektronik lain dibuat dari sejumlah rangkaian logika. Rangkaian
logika menerima masukan dan keluaran berupa pulsa-pulsa listrik yang dapat dipandang sebagai
0 atau 1. Elemen dasar dari rangkaian logika adalah gerbang logika (logic gate) dan setiap
gerbang mengimplementasikan sebuah operasi Boolean.