11
Atresia esofagus Definisi Atresia berarti buntu, atresia esophagus adalah suatu keadaan tidak adanya lubang atau muara (buntu) pada esophagus Pada sebagian besar kasus atresia esophagus ujung esophagus buntu, sedangkan pada 1/4 – 1/3 kasus lainnya esophagus bagian bawah berhubungan dengan trakea setinggi karina (disebut sebagai atresia esophagus dengan fistula). Etiologi Etiologi atresia esophagus merupakan multifaktorial dan masih belum diketahui dengan jelas.Atresia esophagus merupakan suatu kelainan bawaan pada saluran pencernaan.Terdapat beberapa jenis atresia, tetapi yang sering ditemukan adalah kerongkongan yang buntu dan tidak tersambung dengan kerongkongan bagian bawah serta lambung. Hingga saat ini, penyebab kelainan ini masih belum diketahui.Kelainan ini juga dihubungkan dengan trisomi 21, 13, 18. Angka kejadian pada anak kembar dinyatakan 6x lebih banyak dibanding bukan kembar.

Atresia Esofagus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

studying

Citation preview

Atresia esofagusDefinisi Atresia berarti buntu, atresia esophagus adalah suatu keadaan tidak adanya lubang atau muara (buntu) pada esophagus Pada sebagian besar kasus atresia esophagus ujung esophagus buntu, sedangkan pada 1/4 1/3 kasus lainnya esophagus bagian bawah berhubungan dengan trakea setinggi karina (disebut sebagai atresia esophagus dengan fistula). Etiologi Etiologi atresia esophagus merupakan multifaktorial dan masih belum diketahui dengan jelas.Atresia esophagus merupakan suatu kelainan bawaan pada saluran pencernaan.Terdapat beberapa jenis atresia, tetapi yang sering ditemukan adalah kerongkongan yang buntu dan tidak tersambung dengan kerongkongan bagian bawah serta lambung. Hingga saat ini, penyebab kelainan ini masih belum diketahui.Kelainan ini juga dihubungkan dengan trisomi 21, 13, 18. Angka kejadian pada anak kembar dinyatakan 6x lebih banyak dibanding bukan kembar.

Manifestasi klinisBiasanya timbul setelah bayi berumur 2-3 minggu, yaitu berupa muntah yang proyektil beberapa saat setelah minum susu ( yang dimuntahkan hanya susu )bayi tampak selalu haus dan berat badan sukar naik. Biasanya disertai dengan hidramnion (60%) Jika dari anamnesis didapatkan keterangan bahwa kehamilan ibu disertai hidrmnion hendaknya dilakukan kateterisasi esophagus .bila kateter berhenti pada jarak < 10 cm, maka diduga artesia esophagus.Bila pada bayi baru lahir timbul sesak yang disertai dengan air liur yang meleleh keluar, dicurigai terdapat atresia esophagus. Segera setelah diberi minum, bayi akan berbangkis, batuk dan sianosis karena aspirasi cairan kedalam jalan napas. Pada fistula trakeaesofagus, cairan lambung juga dapat masuk kedalam paru, oleh karena itu bayi sering sianosis.Gejalanya bisa berupa : Mengeluarkan ludah yang sangat banyak Terbatuk atau tersedak setelah berusaha untuk menelan Tidak mau menyusu Sianosis (kulitnya kebiruan) Adanya fistula menyebabkan ludah bisa masuk kedalam paru-paru sehingga terjadi resiko terjadinya pneumonia aspirasi.Klasifikasi ChalasiaChalasia ialah keadaan bagian bawah esophagus (pada persambungan dengan lambung) yang tidak dapat menutup secara baik, sehingga menyebabkan regurgitasi, terutama kalau bayi dibaringkan.Pertolongan : memberi makanan dalam posisi tegak, yaitu duduk dalam kursi khusus.Achalasia Ialah kebalikan chalasia yaitu bagian akhir esophagus tidak membuka secara baik, sehingga keadaan seperti stenosis atau atresia. Disebut pula spasmus cardio-oesophagus.Sebabnya: karena terdapat cartilage trachea yang tumbuh ektopik dalam esophagus bagian bawah, berbentuk tulang rawan yang ditemukan secara mikroskopik dalam lapisan ototClassification System GrossIalah kebalikan chalasia yaitu bagian akhir esophagus tidak membuka secara baik, sehingga keadaan seperti stenosis atau atresia. Disebut pula spasmus cardio-oesophagus.Sebabnya: karena terdapat cartilage trachea yang tumbuh ektopik dalam esophagus bagian bawah, berbentuk tulang rawan yang ditemukan secara mikroskopik dalam lapisan ototSystem ini berisi antara lain. Tipe A Atresia esophagus tanpa fistula ; atresia esophagus murni (10%) Tipe B Atresia esophagus dengan TEF proximal (