11
Journal Reading Sevri Yunata H1A009041 Kepaniteraan Stase Mata

Journal Reading Stase Mata 2014

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

Page 1: Journal Reading Stase Mata 2014

Journal ReadingSevri Yunata

H1A009041

Kepaniteraan Stase Mata

Page 2: Journal Reading Stase Mata 2014

Jurnal

Page 3: Journal Reading Stase Mata 2014

Tujuan

• Memberikan secara komprehensif metode percobaan dan data dasar Percobaan Steroid Untuk Ulkus Kornea, serta untuk menyajikan karakteristik epidemiologi seperti faktor resiko, organisme penyebab, dan tingkat keparahan ulkus.

Page 4: Journal Reading Stase Mata 2014

Latar Belakang

• Ulkus kornea merupakan salah satu penyebab utama dari hilangnya penglihatan pada populasi dunia dengan perkiraan 1.5 dari 2 juta penduduk. WHO juga memperkirakan bahwa kekeruhan kornea termasuk ulkus kornea berada pada urutan keempat dalam penyebab kebutaan.

• Telah lama diperdebatkan jika pemberian kortikosteroid secara tipikal bersamaan dengan pemberian antibiotik dapat mengurangi kerusakan jaringan yang ditimbulkan oleh mediasi sitem imun serta meningkatkan hasil klinis.

• Disamping itu kortikosteroid memiliki potensi negatif dapat berupa perburukan dari infeksi, penipisan kornea, perforasi, peningkatan tekanan intraokular hingga peningkatan resiko katarak.

• Masih sedikit bukti dari penggunaan kortikosteroid secara topikal terhadap ulkus kornea terutama yang disebabkan oleh bakteri.

Page 5: Journal Reading Stase Mata 2014

Metode

• Studi ini merupakan uji klinis dengan randomisasi dan double – masked yang membandingkan hasil klinis dari prednisolone phosphate 1% dengan placebo (sodium chloride, 0.9%)

• Sampel berjumlah 500 pasien (250 per perlakuan) dengan asumsi loss to follow up 20%

• Sampel didapat dari Aravind Eye Care System (Madurai, Tirunelveli, dan Coimbatore, India), Dartmouth – Hitchcock Medical Center dan The Francis 1.

Page 6: Journal Reading Stase Mata 2014

Kreteria Inklusi dan Eksklusi

Page 7: Journal Reading Stase Mata 2014

Intervensi

• Setelah hasil kultur dari ulkus kornea menunjukan bahwa penyebabnya adalah bakteri dan pasien telah mendapatkan moxifloxacin topical selama 48 jam pasien secara random dibagi menjadi kelompok yang mendapatkan kortikosteroid dan kelompok Plasebo.

• Moxifloxacin diberikan konsisten 1 tetes setiap jam selama 48 jam pertama, 1 tetes setiap 2 jam hingga reepitelisasi dan kemudian 4 kali per hari hingga 3 minggu dari hari pendaftaran.

• Kotrikosteroid konsisten diberikan 1 tetes 4 kali per hari selama 1 minggu setelah randomisasi, 2 kali per hari untuk 1 minggu selanjutnya, dan 1 kali per hari pada 1 minggu berikutnya.

• Plasebo diberikan dengan cara yang sama dengan kortikosteroid.

Page 8: Journal Reading Stase Mata 2014

Hasil

• Rata – rata ketajaman penglihatan yang didapat 20/125 dengan rentang dari 20/50 hingga dengan hitung jari.

• Rata – rata ukuran jaringan parut 2.7 mm dengan rentang 1.9 sampai 4.1 mm, hasil ini berbeda signifikan lebih besar pada pasien india dibandingkan dengan pasien dari USA.

• Derajat kedalaman ulkus pada pasien dari india berbeda signifikan lebih dalam dibandingkan dengan pasien dari USA.

• Adanya kelainan tambahan berupa dacryostenosis/dacryocystitis (103 pasien dari 500, 21%) dan penyakit pada bagian permukaan mata (43 dari 500, 9%)

• Organisme penyebab yang paling banyak Streptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa dan Nocardia species.

Page 9: Journal Reading Stase Mata 2014
Page 10: Journal Reading Stase Mata 2014
Page 11: Journal Reading Stase Mata 2014

Terima Kasih