65
Definisi Disebut juga Vaskuler Arteriosclerotic atau ASVD. Dari bahasa Yunani: athero (bubur atau pasta) dan sklerosis (indurasi dan pengerasan). Jadi, Aterosklerosis adalah penyempitan pembuluh darah akibat timbunan lemak yang meningkat dalam dinding pembuluh darah yang akan menghambat aliran darah.

Metabolic Syndrom

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Metabolic Syndrom

Definisi

• Disebut juga Vaskuler Arteriosclerotic atau ASVD.

• Dari bahasa Yunani: athero (bubur atau pasta) dan sklerosis (indurasi

dan pengerasan).

Jadi, Aterosklerosis adalah penyempitan pembuluh darah akibat

timbunan lemak yang meningkat dalam dinding

pembuluh darah yang akan menghambat aliran

darah.

Page 2: Metabolic Syndrom

PatofisiologiBerbagai pendapat yang saling berlawanan sehubungan dengan patogenesisaterosklerosis pembuluh koroner. Namun perubahan patologis yang terjadipada pembuluh yang mengalami kerusakan dapat diringkaskan sebagaiberikut:

• Dalam tunika intima timbul endapan lemak dalam jumlah kecil yang tampak bagaikan garis lemak.

• Penimbunan lemak, terutama betalipoprotein yang mengandung banyak kolesterol pada tunika intima dan tunika media bagian dalam.

• Lesi yang diliputi oleh jaringan fibrosa menimbulkan plak fibrosis.• Timbul ateroma atau kompleks plak aterosklerotik yang terdiri dari lemak,

jaringan fibrosa, kolagen, kalsium, debris seluler dan kapiler.• Perubahan degeneratif dinding arteria.

Page 3: Metabolic Syndrom

Pada aterosklerosis, fase preklinis ini dapat berlangsung 20-40

tahun. Lesi yang bermakna secara klinis, yang dapat mengakibatkan

iskemia dan disfungsi miokardium biasanya menyumbat lebih dari

75% lumen pembuluh darah.

Sel endotel pembuluh darah mampu melepaskan endothelial

derived relaxing factor (EDRF) yang menyebabkan relaksasi

pembuluh darah, dan endothelial derived constricting factor(EDCF)

yang menyebabkan kontraksi pembuluh darah.

Page 4: Metabolic Syndrom

Pada keadaan normal, pelepasan ADRF terutama diatur oleh Ach melalui perangsangan reseptor muskarinik yang mungkin terletak di sel endotel. Berbagai substansi lain seperti trombin, adenosine difosfat (ADP), adrenalin, serotonin, vasopressin, histamine dan noradrenalin juga mampu merangsang pelepasan EDRF, selain memiliki efek tersendiri terhadap pembuluh darah. Pada keadaan patologis seperti adanya lesi aterosklerotik, maka serotonin, ADP dan asetil kolin justru merangsang pelepasan EDCF.

Hipoksia akibat aterosklerotik pembuluh darah juga merangsang pelepasan EDCF. Langkah akhir proses patologis yang menimbulkan gangguan klinis dapat terjadi dengan cara berikut:

• Penyempitan lumen progresif akibat pembesaran plaque• Perdarahan pada plak ateroma• Pembentukan thrombus yang diawali agregasi trombosit• Embolisasi thrombus atau fragmen plak• Spasme arteria koronaria

Page 5: Metabolic Syndrom

PATOFISIOLOGI ATEROSKLEROSIS

Page 6: Metabolic Syndrom

Patofisiologi

Page 7: Metabolic Syndrom
Page 8: Metabolic Syndrom
Page 9: Metabolic Syndrom

DEFINISI

• Stroke adalah gangguan fungsi otak baik lokal maupun menyeluruh, karena pasokan darah ke otak terganggu, yang terjadi secara cepat dan berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan kematian. Stroke dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : stroke iskemik dan stroke hemoragik.

Page 10: Metabolic Syndrom

Stroke Infark•

Stroke yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak sehingga bagian otak tersebut mengalami infark. Penyebabnya paling sering berupa sumbatan pembuluh darah oleh trombus atau emboli.Hampir 85 % dari semua stroke disebabkan oleh stroke iskemik atau infark, yang terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke otak. Pada keadaan normal, aliran darah ke otak adalah 58 ml/100 gram jaringan otak setiap menit. Bila hal ini turun sampai 18 ml/100 gram jaringan otak setiap menit maka aktivitas listrik neuron terhenti tetapi struktur sel masih baik, sehingga gejala klinis masih reversibel

Page 11: Metabolic Syndrom

• Infark serebri diawali dengan terjadinya penurunan Cerebral Blood Flow (CBF) yang menyebabkan suplai oksigen ke otak akan berkurang. Jika suplai darah ke otak terganggu selama 30 detik, maka metabolisme di otak akan berubah. Setelah satu menit terganggu, fungsi neuron akan berhenti. Bila 5 menit terganggu dapat terjadi infark. Jika oksigenasi ke otak dapat diperbaiki dengan cepat, kerusakan kemungkinan bersifat reversibel.

Page 12: Metabolic Syndrom
Page 13: Metabolic Syndrom

Mekanisme Stroke

Page 14: Metabolic Syndrom

• Dalam keadaan iskemik, kadar kalium akan meningkat disertai penurunan ATP dan kreatin fosfat. Akan tetapi, perubahan masih bersifat reversibel apabila sirkulasi dapat kembali normal. Ion kalium yang meninggi di ruang ekstraseluler akan menyebabkan pembengkakan sel astroglia, sehingga mengganggu transport oksigen dan bahan makanan ke otak. Sel yang mengalami iskemia akan melepaskan glutamat dan aspartat yang akan menyebabkan influx natrium dan kalsium ke dalam sel.

• Kalsium yang tinggi di intraseluler akan menghancurkan membran fosfolipid sehingga terjadi asam lemak bebas, antara lain asam arakhidonat. Asam arakhidonat merupakan prekursor dari prostasiklin dan tromboksan A2. Prostasiklin merupakan vasodilator yang kuat dan mencegah agregasi trombosit, sedangkan tromboksan A2 merangsang terjadinya agregasi trombosit. Pada keadaan normal, prostasiklin dan tromboksan A2 berada dalam keseimbangan sehingga agregasi trombosit tidak terjadi. Bila keseimbangan ini terganggu, akan terjadi agregasi trombosit. Prostaglandin, leukotrien, dan radikal bebas terakumulasi. Protein dan enzim intraseluler terdenaturasi, setelah itu sel membengkak (edema seluler).

• Akumulasi asam laktat pada jaringan otak berperan dalam perluasan kerusakan sel. Akumulasi asam laktat yang dapat menimbulkan neurotoksik terjadi apabila kadar glukosa darah otak tinggi sehingga terjadi peningkatan glikolisis dalam keadaan iskemia.

MEK

ANIS

ME

STRO

KE

Page 15: Metabolic Syndrom

Patofisiologi

1. Penurunan aliran darah otakHilang atau berkurang suplai oksigen dan glukosa yang secara bertahap dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu

(a) Tingkat kritikal pertamaAliran otak menurun 70- 80% (kurang dari 50-55ml/100gr orak/menit), terjadi hambatan sintesa protein karena diagregasi ribosom

Page 16: Metabolic Syndrom

(b) Tingkat kritikal keduaAliran darah otak berkurang hingga 50% (35ml/100gr orak/menit).Terjadi aktivasi glikolisis dan peningkatan konsentrasi laktat selanjutnya berkembang menjadi asidosis laktat dan edema sitotoksik

(c) Tingkat kritikal ketigaAliran darah berkurang hingga 30% (20ml/100gr otak/menit).Terjadi berkurang produksi ATP, defisit energi

Page 17: Metabolic Syndrom

• Pada aliran darah otak hanya 20% (10-15ml/100 gr otak / menit), neuron otak mengalami hilang gradien ion, lalu terjadi depolarisasi anoksik dari membran

• Jika aliran kurang dari 10 ml / 100 gr otak / menit, terjadi kerusakan neuron yang irreversible secara cepat dalam waktu 6-8 menit, daerah ini disebut “ischemic core” (inti infark)

Page 18: Metabolic Syndrom
Page 19: Metabolic Syndrom

2. Pengurangan Oksigen

Keadaan normal konsumsi oksigen : 3,5 cc/100 gr otak / menit

Hipoksia (supplai oksigen kurang) akibatkan produksi molekul oksigen tanpa

pasangan elektron (oxygen-free radicals) Menyebabkan oksidasi asam lemak didalam

organel dan plasma sel disfungsi sel

Page 20: Metabolic Syndrom

Hipoksia (suplai oksigen berkurang) Proses anaerob glikolisis akan terjadi dalam

pembentukan ATP dan laktat Produksi energi menjadi kecil (terjadi

penumpukan asam laktat, baik didalam sel saraf maupun di luar sel saraf)

Metabolisme sel saraf terganggu

Page 21: Metabolic Syndrom

3. Kegagalan energiDalam keadaan normal : - Oleh oksigen, glukosa diubah oleh mitokondria

menjadi ATP- Otak normal butuh 500 cc O2 & 75-100 mg

glukosa setiap menit (125 mg glukosa per hari)- ATP digunakan untuk pertahankan komponen

& proses sel, serta picu fungsi motor, kognitif dan daya ingat

- ATP penting untuk integritas neuron mayoritas kation Ca2+, Na+ ekstraseluler, K+ intraseluler

Page 22: Metabolic Syndrom

5. Peranan Ca dan Radikal bebas pada stroke iskemik- Masuknya Ca yang berlebihan akan memicu

berbagai reaksi di dalam sel karena Ca dapat berfungsi sebagai second messenger yang akan mengaktifkan transduksi sinyal intrasel dan menghasilkan radikal bebas hidroksil peroksinitrit ONOO- atau membentuk radikal bebas OH ketika manfaat electron transport chain berkurang

- enzim-enzim yang berikatan dengan Ca akan teraktifkan secara terus menerus dan menimbulkan kerusakan struktur sel

Page 23: Metabolic Syndrom

6. ApoptosisKerusakan sel akibat store infark dapat menyebabkan apoptosisApotosis adalah kematian terprogram dari populasi spesifik dalam keadaan normal seperti embriogenesis atau juga pada beberapa keadaan patologis.

Page 24: Metabolic Syndrom
Page 25: Metabolic Syndrom

Macam Stroke Perdarahan

Stroke hemoragik

Perdarahan intra serebral

Perdarahan ekstra serebral (subarakhnoid)

Yang membedakan dari macam-macam stroke hemoragi adalah tempat dimana teradinya pendarahan di otak.

Page 26: Metabolic Syndrom

Intracerebral Hemoragi

Hemoragi intracerebral yaitu terjadi ketika pembuluh darah dalam parenkim otak rusak akibat pembentukan hematoma. Adanya darah dalam parenkim otak menyebabkan kerusakan pada jaringan sekitar melalui efek masa dan komponen darah yang neurotoksik dan produk urainya

Page 27: Metabolic Syndrom

Subarachnoid Hemoragi

Subarachnoid hemoragi terjadi akibat trauma atau rusaknya intracranial aneurysm atau arteriovenous malformation. Terjadi pendarahan pada ruang sempit yang terletak antara lapisan jaringan yang menutupi otak dan permukaan otak yang juga dikenal sebagai ruang subaraknoid.

Page 28: Metabolic Syndrom

Patofisiologi

Perdarahan intraserebral biasanya timbul karena pecahnya mikroaneurisma (Berry aneurysm) akibat hipertensi maligna. Hal ini paling sering terjadi di daerah subkortikal, serebelum, dan batang otak. Hipertensi kronik menyebabkan pembuluh arteriola berdiameter 100 – 400 mikrometer mengalami perubahan patologi pada dinding pembuluh darah tersebut berupa lipohialinosis, nekrosis fibrinoid serta timbulnya aneurisma tipe Bouchard. Pada kebanyakan pasien, peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba menyebabkan rupturnya penetrating arteri yang kecil. Keluarnya darah dari pembuluh darah kecil membuat efek penekanan pada arteriole dan pembuluh kapiler yang akhirnya membuat pembuluh ini pecah juga. Hal ini mengakibatkan volume perdarahan semakin besar

Elemen-elemen vasoaktif darah yang keluar serta kaskade iskemik akibat menurunnya tekanan perfusi, menyebabkan neuron-neuron di dearah yang terkena darah dan sekitarnya lebih tertekan lagi. Gejala neurologik timbul karena ekstravasasi darah ke jaringan otak yang menyebabkan nekrosis

Page 29: Metabolic Syndrom

Perdarahan subarachnoid (PSA) terjadi akibat pembuluh darah disekitar permukaan otak pecah, sehingga terjadi ekstravasasi darah ke ruang subarachnoid. Perdarahan subarachnoid umumnya disebabkan oleh rupturnya aneurisma sakular atau perdarahan dari arteriovenous malformation (AVM)

Page 30: Metabolic Syndrom

Patofisiologi PSA

Spasme menyebar ke seluruh hemisfer otak dan sirkulus Wilisi

Darah mengiritasi otak Vasospasme

Jaringan tergeser dan tertekan

Ekstravasasi darah di daerah otak

Aneurisme pecah

Page 31: Metabolic Syndrom

Aneurisme pecah

Patofisiologi PSA

Extravasasi darah di daerah otak

Rongga terisi serabut astroglia yang menglami

proliferasi

Terjadi pencairan karena enzim

terbentuk rongga

Darah membeku

Semula lunak dan menyerupai selai merah, menjadi

terlarut dan mengecil

Daerah sekitar tempat bekuan

membengkak dan mengalami nekrosis

Semua jaringan nekrotik akan

diganti oleh astrosit dan kapiler baru

Page 32: Metabolic Syndrom

Patofisiologi Stroke Hemoragik

• Perdarahan intraserebral biasanya timbul karena pecahnya mikroaneurisma (Berry aneurysm) akibat hipertensi maligna.

• Hal ini paling sering terjadi di daerah subkortikal, serebelum, dan batang otak.

• Hipertensi kronik menyebabkan pembuluh arteriola mengalami perubahan patologi pada dinding pembuluh darah tersebut berupa lipohialinosis, nekrosis fibrinoid serta timbulnya aneurisma tipe Bouchard.

• Pada kebanyakan pasien, peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba menyebabkan rupturnya penetrating arteri yang kecil.

Page 33: Metabolic Syndrom

Patofisiologi Stroke Hemoragik

• Keluarnya darah dari pembuluh darah kecil membuat efek penekanan pada arteriole dan pembuluh kapiler yang akhirnya membuat pembuluh ini pecah juga. Hal ini mengakibatkan volume perdarahan semakin besar

• Elemen-elemen vasoaktif darah yang keluar serta kaskade iskemik akibat menurunnya tekanan perfusi, menyebabkan neuron-neuron di dearah yang terkena darah dan sekitarnya lebih tertekan lagi.

• Gejala neurologik timbul karena ekstravasasi darah ke jaringan otak yang menyebabkan nekrosis.

Page 34: Metabolic Syndrom

Patofisiologi Stroke Hemoragik

Page 35: Metabolic Syndrom

Patofisiologi Stroke Hemoragik

Page 36: Metabolic Syndrom

DEFINISI

• Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 80 mmHg.

• Peningkatan tekanan darah ini berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dan dapat menimbulkan komplikasi pada ginjal, jantung dan otak.

Page 37: Metabolic Syndrom

PATOFISIOLOGI

Page 38: Metabolic Syndrom

PATOFISIOLOGI

Hipertensi diawali dengan adanya penurunan kadar natrium dalam tubuh. Lalu terjadi penurunan volume darah sehingga Tekanan Darah pun berkurang. Ketika terjadi penurunan volume darah, terjadi stimulasi pengeluaran angiotensin.Angiotensin ini lalu mengaktifkan aldosteron sehingga terjadi vasokontriksi. Akibatnya terjadi penahanan ion natrium dalam tubuh supaya tidak semakin berkurang kadarnya dalam tubuh kita. Dengan adanya penahanan Natrium lama-lama tekanan darah akan semakin tinggi. Namun tekanan darah yang tinggi juga akan melepaskan renin yang kembali menstimulasi angiotensin. Sehingga siklus terjadi terus menerus tanpa henti sehingga tekanan darah akan semakin dan semakin tinggi.

Page 39: Metabolic Syndrom

Pembuluh darah dilewati dengan aliran darah bertekanan tinggi pembuluh arteri tebal dan kaku . Hipertensi mendorong proses terjadinya plak arteriosklerosis aliran darah semakin tinggi.

jantung memompa darah dalam tekanan tinggi otot jantung memerlukan tenaga lebih penebalan otot jantung penurunan elastisitas menyebabkan ritmik denyut jantung akan menjadi kacau gagal jantung.

Karena darah yang mengalir pada pembuluh darah di otak sangat tinggi tekanannya pembuluh darah pecah atau pembuluh darah mengalami penyempitan otak tidak mendapat / kekurangan suplai darah pembuluh darah tersumbat stroke.

Kerusakan Pembuluh Darah

Stroke

Gagal Jantung

Page 40: Metabolic Syndrom

Pendahuluan

• Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat

• Menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah.

• Otot jantung berkontraksi (sistole) • berelaksasi di antara denyut (diastole). • Tekanan darah normal sistolik (bacaan atas) 100–

140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg.

Page 41: Metabolic Syndrom
Page 42: Metabolic Syndrom
Page 43: Metabolic Syndrom

Patofisiologi

Lapisan Endotel pembuluh darah normal

Faktor Risiko :- Diabetes Melitus

- Hipertensi- Hiperkolestronema

- Obesitas- Merokok

- Kepribadian

Rusak

Page 44: Metabolic Syndrom

Patofisiologi

Cell adhesion molecule, seperti :- Sitokin (IL-1)

- Tumor Nekrosis Faktor alpa (TNF-Alpha)

- Kemokin - Growth factor (PDGF ; bFGF)

Kerusakan sel endotel

Sel inflamasi : monosit dan sel T

masuk ke permukaan endotel

dan sub endotel

Monositmakrofag mengambil LDL

teroksidasi

Makrofag membentuk sel

busa

Page 45: Metabolic Syndrom

Patofisiologi LDL

teroksidasi menyebabkan kematian sel dan respo n

inflamasi

Terjadi pula respon

Angiotengsin II

Vasodilatasi

Mencetuskan efek

protombik dan koagulasi

Akumulasi Kerusakan endotel pembuluh darah

Terjadi respon protektif dan lesi : - fibrofatty dan

fibrous- Plak

atheroskelorikYang dipicu oleh

inflamasi

Sindrom Korener Akut (SKA)

Page 46: Metabolic Syndrom

Release of microparticles (MPs) into the blood stream following cell activation or apoptosis.

Amabile N , and Boulanger C M Eur Heart J 2011;32:1958-1960

Published on behalf of the European Society of Cardiology. All rights reserved. © The Author 2011. For permissions please email: [email protected]

Page 47: Metabolic Syndrom
Page 48: Metabolic Syndrom

Patofisiologi

Kadar O2 Metabolisme

Aerob anaerobPenimbunan asam laktat

Fungsi ventrikel tergangguIskemiaMengurangi curah

jantung

Tekanan jantung kiri Tekanan darahDenyut jantung

Iskemia 30-45 menit Kerusakan sel

irreversibel dan nekrosis miokard

Miokard berhenti berkontraksi permanen

Page 49: Metabolic Syndrom

Definisi

• Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan/penyumbatan (arteriosclerosis) pembuluh arteri coroner penumpukan dari zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) yang makin lama makin banyak dan menumpuk di endothelium dari dinding pembuluh nadi.

• Dengan tersumbatnya Arteri Koroner, maka hal ini akan mengurangi atau menghentikan aliran darah mensupply oksigen ke otot2 jantung, sehingga mengganggu kerja jantung. Bila sampai otot2 jantung kekurangan supply darah maka jantung akan menjadi lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh bagian tubuh.

Page 50: Metabolic Syndrom

Patofisiologi• PJK timbul karena adanya PLAK berupa lipoprotein,

kolesterol, sisa-sisa jaringan dan terbentuknya kalsium

pada intima, atau permukana bagian dalam pembuluh

darah.

• Plak membuat jaringan kekurangan oksigen dan zat gizi

sehingga menimbulkan infark. Penyakit jantung koroner

menunjukkan gejala gizi terjadi infark miokard atau bila

terjadi iskemia miokard seperti angina pectori.

• Kolesterol serum dibawa oleh beberapa lipoprotein

Lipoprotein dalam urutan densitas yang meningkat adalah

kilomikron. VLDL (Very Low Density Lopoprotein). LDL (low

Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein)

membawa hampir seluruh kolesterol dan merupakan yang

paling aterojenik.

Page 51: Metabolic Syndrom

Stadium Pembentukan Aterosklerosis

Page 52: Metabolic Syndrom

Continue

• Sebagian sisa lemak akan disimpan di hati dan dimetabolisme

menjadi kolesterol pembentuk asam empedu yang berfungsi sebagai

pencerna lemak, berarti semakin meningkat pula kadar kolesterol

dalam darah. Penumpukan tersebut dapat menyebabkan

(artherosklerosis) atau penebalan pada pembuluh nadi koroner

(arteri koronoria).

• Kondisi ini menyebabkan kelenturan pembuluh nadi menjadi

berkurang, serangan jantung koroner akan lebih mudah terjadi ketika

pembuluh nadi mengalami penyumbatan ketika itu pula darah yang

membawa oksigen ke jaringan dinding jantung pun terhenti

Page 53: Metabolic Syndrom

Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung akibat adanya kelainan pada pembuluh koroner yakni pembuluh nadi yang mengantarkan darahke aorta ke jaringan yang melindungi rongga-rongga jantung

Definisi

Pada keadaan ini pembuluh darah nadi menyempit karena terjadi endapan-endapan lemak (atheroma dan plaques) pada dindingnya.

Dengan bertambahnya umur penyakit ini akan lebih sering ada. Pria mempunyai resiko lebih tinggi dari pada wanita, tetapi perbedaan ini dengan meningkatnya umur akan makin lama makin kecil.

Page 54: Metabolic Syndrom

Patofisiologi

1. Iskemiakebutuhan oksigen melebihi kapasitas suplai oksigen oleh pembuluh darah

2. Infarkiskemia yang berlangsung lebih dari 45 menitakan menyebabkan infark miokardium (kematian otot miokard) dan otot tersebut akan berhenti berkontraksi secara permanen. Umumnya terjadi di ventrikel kiri

Page 55: Metabolic Syndrom

Iskemiakadar oksigen menurun

metabolisme dirubah dari aerob menjadi anaerob

Produksi ATP menurun penumpukan as.laktat

asidosis

Fungsi ventrikel kiri terganggu

Angina pektoris

Page 56: Metabolic Syndrom

Derajat gangguan fungsi ventrikel kiri tergantung pada:

Ukuran infark, semakin besar ukurannya, gangguan fungsional yg ditimbulkan juga besar

Lokasi infark, infark dinding anterior lebih mengurangi fungsi mekanik ventrikel daripada infark inferior

Fungsi miokardium yg tak terlibat, infak lama akan membahayakan fungsi miokardium sisanya

Infark Miokardium

Page 57: Metabolic Syndrom

PatofisiologiGangguan irama jantung secara elektrofisiologi dapat disebabkan oleh:1.Gangguan pembentukan rangsang Gangguan ini dapat terjadi secara aktif atau pasif2. Gangguan penghantaran rangsang (konduksi) jantung

Kelainan irama jantung dapat disebabkan oleh hambatan pada hantaran (konduksi) aliran rangsang yang disebut blockade3. Gangguan pembentukan dan penghantaran rangsang (konduksi) jantung

Page 58: Metabolic Syndrom

DEFINISI

Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miocardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999). Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel (Price, 1994).

Aritmia adalah kelainan elektrofisiologi jantung dan terutama kelainan sistem konduksi jantung. Aritmia adalah gangguan pembentukan dan/atau penghantaran impuls

Page 59: Metabolic Syndrom

PATOFISIOLOGI

Page 60: Metabolic Syndrom

Aritmia

• Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium.

• Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis .

• Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi.

Page 61: Metabolic Syndrom

AritmiaPatofisiologi

Page 62: Metabolic Syndrom

PATOFISIOLOGI ARITMIA

Aritmia disebabkan oleh

adanya

abnormal impulse

formation

abnormal impulse

conduction

gabungan dari kedua kelainan

tersebut.

Page 63: Metabolic Syndrom

Abnormal impulse formation

• terjadi karena adanya kelainan pada kerja otomatis jantung yang antara lain dapat diakibatkan oleh meningkatnya kerja SA (sinoatrial/gensetnya jantung) yang secara langsung akan berpengaruh pada peningkatan detak jantung (sinus tachycardia).

semakin parah jika serat-serat jantung juga mengalami abnormalitas, misalnya jika tingkatan pembentukan denyut jantung

melebihi kinerja SA

Page 64: Metabolic Syndrom

Abnormal impulse conduction

terjadi karena adanya suatu mekanisme yang biasa disebut “reentry”. Untuk terjadinya reentry ini ada tiga kondisi yang harus terpenuhi terlebih dahulu, yaitu:

Adanya dua electrical impulse yang bekerja pada satu serat jantung yang mengakibatkan terjadinya tubrukan impulse electric. Pada serat jantung yang normal jika sudah terjadi konduksi oleh suatu impulse electric maka (jika ada) impulse electric lain tidak akan bisa mengkonduksi serat tersebut.

1

Page 65: Metabolic Syndrom

Adanya unidirectional block pada satu tahap pembentukan denyut jantung yang biasanya akan menyebabkan terjadinya perpanjangan masa refraktori jantung (*banyaknya arah impulse electric dalam satu tahapan pembentukan denyut jantung yang mengakibatkan jantung berkontraksi lebih lama).

2.

Adanya penurunan kecepatan gerak impulse electric jantung, penurunan ini akan mengakibatkan tertahannya tahapan konduksi selanjutnya.

3.