i
KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR
MENGGUNAKAN MEDIA POP UP BOOK DENGAN PENDEKATAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)
UNTUK SISWA KELAS VII C SMP N 2 GIRIMULYO TAHUN AJARAN
2019/2020
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh :
Caecilia Novita Anugrah Wulandani (151414040)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
Tuhan Yesus, Bunda Maria, St. Yosef Cupertino dan St. Caecilia
Yang selalu menjadi sumber kekuatan dan harapan saya, sehingga saya bisa
menyelesaikan skripsi ini.
Kedua orangtuaku Bapak Dwi Agus Basuki Petrus Paulus dan Ibu Margareta
Sugiyem, terima kasih atas doa, kasih sayang, kesabaran, bimbingan, semangat
dan dukungan baik moriil maupun materiil yang tak terhingga.
Kakak Maria Magdalena Yunita Anugrah Damayanti, Kakak Martinus Didi
Windarto, Adik Vincentia Septiana Anugrah Wahyuningrum yang selalu
memberikan dukungan, bimbingan, penghiburan dan semangat.
Sahabat – sahabatku Agata, Hesti, Dina, Oca, Joko,Yuni, Ana, Hesti, Kintan,
Glory, Gita, Hanna yang selalu menemani, mendukung dan berjuang bersama
selama perkuliahan ini.
Teman – teman Pendidikan Matematika kelas B dan juga teman – teman kelas A
dan C yang selalu memberi memotivasi dan menginspirasi.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
“Waktu aku takut, Aku ini percaya kepada-Mu”
(Mazmur 56:4)
“Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah
bagi usahamu!”
(2 Tawarikh 15:7)
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan – rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan
bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang
penuh harapan.”
(Yeremia 29:11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya ilmiah orang lain, kecuali yang disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah lain.
Yogyakarta, 24 Januari 2020
Penulis
Caecilia Novita Anugrah Wulandani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Caecilia Novita Anugrah Wulandani
Nomor Induk Mahasiswa : 151414040
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :
KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR
MENGGUNAKAN MEDIA POP UP BOOK DENGAN PENDEKATAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK
SISWA KELAS VII C SMP N 2 GIRIMULYO TAHUN AJARAN 2019/2020
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistibusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain guna kepentingan akademis tanpa
meminta ijin maupun memberikan royalty kepada saya selama mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 24 Januari 2020
Yang Menyatakan
Caecilia Novita Anugrah Wulandani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Caecilia Novita Anugrah Wulandani. 2020. Keefektifan Pembelajaran Bentuk
Aljabar Menggunakan Media Pop Up Book Dengan Pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Untuk Siswa Kelas VII C SMP N 2
Girimulyo Tahun Ajaran 2019/2020. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran bentuk
aljabar menggunakan Media Pop Up Book dengan pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dan untuk mengetahui keefektifan
pembelajaran bentuk aljabar menggunakan Media Pop Up Book dengan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) ditinjau dari minat dan hasil
belajar siswa kelas VII C SMP N 2 Girimulyo Tahun Ajaran 2019/2020.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Oktober 2019. Subjek
penelitian ini adalah 26 siswa kelas VII C SMP N 2 Girimulyo. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Lembar keterlaksanaan pembelajaran, (2)
Kuesioner minat belajar siswa, (3) Tes hasil belajar, dan (4) Pedoman wawancara.
Data keterlaksanaan pembelajaran, kuesioner minat belajar siswa, dan hasil belajar
siswa akan dianalisis dengan menghitung skor total yang diperoleh kemudian
dibandingkan dengan kategori yang telah ditetapkan, sedangkan hasil wawancara
akan ditranskrip kemudian akan dianalisis secara kualitatif.
Hasil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pembelajaran bentuk aljabar
menggunakan Media Pop Up Book dengan Pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI) telah terlaksana dengan baik sekali yaitu dengan
persentase 97%, (2) 96 % siswa berada pada kategori minimal baik, maka dapat
disimpulkan pembelajaran bentuk aljabar menggunakan Media Pop Up Book
dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di kelas
VII C SMP N 2 Girimulyo adalah efektif ditinjau dari minat belajar siswa, (3)
Ketuntasan belajar klasikal mencapai 76,92 %, maka dapat disimpulkan
pembelajaran bentuk aljabar menggunakan Media Pop Up Book dengan Pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di kelas VII C SMP N 2
Girimulyo adalah efektif ditinjau dari hasil belajar siswa.
Kata kunci : keefektifan, Pop Up Book, PMRI, minat, hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Caecilia Novita Anugrah Wulandani. 2020. The Effectiveness of Algebra
Learning Using Pop Up Book Media with the Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia Approach (PMRI) for Class VII C SMP Negeri 2 Girimulyo Academic
Year 2019/2020. Thesis. Mathematic Education Study Program, Department of
Mathematic and Sciences Education, Faculty of Teacher Training and
Education, Sanata Dharma University.
This research aims to know the implementation of Algebra learning using
Pop Up Book media with the Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Approach
(PMRI) and to know the effectivity of Algebra learning using Pop Up Book media
with the Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Approach (PMRI) based on
interest and learning outcomes of VII C students in SMP Negeri 2 Girimulyo
Academic Year 2019/2020.
The type of the research was descriptive facultative. The data was taken on
October 2019. The subject of this research was 26 students. The research
instruments were (1) Learning observation sheets, (2) Students learning interest
questionnaires, (3) Test questions, and (4) Student interview guidelines. They were
analyzed by calculating the total score obtained and comparing with a
predetermined category, while the results of the interview will be transcribed and
analyzed qualitatively.
Based on the analysis, the results of this research are (1) The learning of
Algebra forms using Pop Up Book media with the Indonesian Realistic Mathematic
Education Approach (PMRI) has done successfully with the percentage of 97%, (2)
There are 96% students are in the minimal category of good, so it can be concluded
that the learning of Algebra forms using Pop Up Book media with the Indonesian
Realistic Mathematic Education Approach (PMRI) is effective in terms of students
learning interest, (3) Classical learning mastery reaches up to 76,92%, it also can
be concluded that the learning of Algebra forms using Pop Up Book media with the
Indonesian Realistic Mathematic Education Approach (PMRI) in Class VII C SMP
Negeri 2 Girimulyo is effective in terms of students learning results.
Keywords : effectiveness, Pop Up Book, Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia Approach (PMRI), interest, learning results
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan rahmat-Nya yang telah diberikan, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Keefektifan Pembelajaran Bentuk Aljabar Menggunakan Media Pop Up
Book dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
untuk siswa kelas VII C SMP N 2 Girimulyo Tahun Ajaran 2019/2020”. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di
Universitas Sanata Dharma.
Didalam penyusunan skripsi ini banyak kendala yang dihadapi, namun semua
itu mampu diselesaikan oleh penulis dengan baik karena adanya bimbingan,
dukungan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan kali
ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Niluh Sulisytani, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang berperan sangat
penting dalam memberikan semangat, motivasi, dukungan, dan sumbangan
pemikiran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Romo Ag. Eko Budi Santoso, S.J. S.Pd.,Ph.D. selaku validator instrumen
penelitian.
5. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono selaku validator instrumen penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Bapak Dr. Hongki Julie M.Si. selaku validator instrumen penelitian.
7. Ibu Cyrenia Novella Krisnamurti, M.Sc. selaku validator instrumen
penelitian.
8. Segenap Bapak/Ibu dosen dan karyawan JPMIPA Universitas Sanata
Dharma yang membantu dan membimbing.
9. Ibu Fatkhul Karomah SM, S.Pd. selaku guru matematika SMP N 2
Girimulyo yang telah memberikan waktu, perhatian, dan bantuan selama
penelitian.
10. Siswa – siswi kelas VII C SMP N 2 Girimulyo yang telah bersedia dengan
tulus hati menjadi subjek penelitian.
11. Kedua orangtua saya, Bapak Dwi Agus Basuki Petrus Paulus dan Ibu
Margareta Sugiyem yang telah memberikan doa, kasih sayang, kesabaran,
bimbingan, semangat dan dukungan baik moriil maupun materiil yang tak
terhingga.
12. Kakak Maria Magdalena Yunita Anugrah Damayanti, Kakak Martinus Didi
Windarto, Adik Vincentia Septiana Anugrah Wahyuningrum yang selalu
memberikan dukungan, bimbingan, penghiburan dan semangat.
13. Sahabat – sahabatku Agata, Hesti, Dina, Oca, Joko, Yuni, Ana, Hesti,
Kintan, Glory, Gita, Hanna yang selalu menemani, mendukung dan
berjuang bersama selama perkuliahan ini.
14. Teman – teman Pendidikan Matematika kelas B dan juga teman – teman
kelas A dan C yang selalu memberi memotivasi dan menginspirasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan. Saran
dan masukan sangat diharapkan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis berharap agar skripsi ini berguna bagi para pembaca dan dapat
digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya.
Yogyakarta, 24 Januari 2020
Penulis
Caecilia Novita Anugrah Wulandani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ....................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....... vii
ABSTRAK ...................................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI................................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah............................................................................................. 6
C. Rumusan Masalah ................................................................................................ 7
D. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 7
E. Pembatasan Masalah ........................................................................................... 8
F. Penjelasan Istilah ................................................................................................. 8
G. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 13
A. Kajian Pustaka ................................................................................................... 13
B. Penelitian yang relevan ...................................................................................... 42
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 43
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 46
A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 46
B. Subjek Penelitian ................................................................................................ 46
C. Obyek Penelitian ................................................................................................ 46
D. Tempat dan Waktu Pengambilan Data ............................................................ 47
E. Bentuk Data ........................................................................................................ 48
F. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 48
G. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
H. Metode/Teknik Analisis Data ............................................................................ 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 63
A. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................................... 63
B. Hasil Analisis Data ............................................................................................. 71
C. Pembahasan ........................................................................................................ 90
BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 105
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 105
B. Keterbatasan Penelitian................................................................................... 106
C. Saran ................................................................................................................. 107
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 108
LAMPIRAN................................................................................................................... 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Waktu Pengambilan Data ............................................................................ 47
Tabel 3. 2 Kisi - kisi Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran Menggunakan Pop Up
Book dengan Pendekatan PMRI ................................................................. 51
Tabel 3. 3 Kisi - kisi Kuesioner Minat Belajar Siswa .................................................. 54
Tabel 3. 4 Kisi - kisi Hasil Belajar Siswa ...................................................................... 55
Tabel 3. 5 Kisi - kisi Pedoman Wawancara Peserta Didik .......................................... 56
Tabel 3. 6 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran ..................................................... 58
Tabel 3. 7 Pedoman Penskoran Kuesioner Minat Belajar .......................................... 59
Tabel 3. 8 Kriteria Minat Belajar Siswa ....................................................................... 60
Tabel 3. 9 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar ............................................................... 61
Tabel 3. 10 Kategori Penilaian Hasil Belajar ............................................................... 62
Tabel 4. 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian………………………………...…………..64
Tabel 4. 2 Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran I…………………………...………..72
Tabel 4. 3 Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran II…………………… ………….….72
Tabel 4. 4 Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran…………………………...……73
Tabel 4. 5 Data Kuesioner Minat Belajar Siswa……………………...………………74
Tabel 4. 6 Persentase Minat Belajar Siswa………………...………………………….76
Tabel 4. 7 Data Tes Hasil Belajar Siswa………………………………………...…….76
Tabel 4. 8 Data Analisis Hasil Wawancara Siswa……………………………… …..79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Ice Berg Pendekatan PMRI ..................................................................... 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ............................................................................... 112
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............................. 113
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ......................................... 114
Lampiran 4 Tes Hasil Belajar Siswa dan Kunci Jawaban ....................................... 136
Lampiran 5 Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........... 141
Lampiran 6 Lembar Validasi Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran............... 144
Lampiran 7 Lembar Validasi Media Pembelajaran Pop Up Book dengan
Pendekatan PMRI ......................................................................................................... 148
Lampiran 8 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar Siswa ............................................ 152
Lampiran 9 Lembar Validasi Kuesioner Minat Belajar Siswa ............................... 155
Lampiran 10 Lembar Validasi Wawancara Siswa ................................................... 161
Lampiran 11 Hasil Pengisian Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran 165
Lampiran 12 Hasil Pengerjaan Tes Hasil Belajar Siswa .......................................... 181
Lampiran 13 Hasil Pengisian Kuesioner Minat Belajar Siswa ................................ 190
Lampiran 14 Data Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ................................. 208
Lampiran 15 Data Kuesioner Minat Belajar Siswa .................................................. 214
Lampiran 16 Data Hasil Belajar Siswa ...................................................................... 215
Lampiran 17 Data Transkip Wawancara Siswa ....................................................... 216
Lampiran 18 Media Pop Up Book dengan Pendekatan PMRI ................................ 231
Lampiran 19 Pengerjaan Aktivitas 1,2, dan 3 ........................................................... 260
Lampiran 20 Dokumentasi .......................................................................................... 269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan pengalaman peneliti saat melaksanakan PPL (Juli-
September tahun 2018) di SMP N 2 Gamping, matematika dianggap oleh
sebagian besar siswa merupakan mata pelajaran yang kurang bahkan tidak
diminati. Hal ini terlihat pada kesungguhan siswa pada saat proses belajar
matematika dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Kurangnya minat siswa ini juga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
cara mengajar guru yang membosankan karena cara mengajar guru yang
monoton, guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik, dan
kurangnya guru dalam memberikan motivasi yang dikaitkan dengan materi
yang akan diajarkan.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru matematika kelas VII di
SMP N 2 Girimulyo, kebanyakan siswa menganggap matematika sebagai mata
pelajaran yang sulit dan hanya beberapa siswa yang menyukai pelajaran
matematika. Mereka yang mengatakan sulit sudah mengeluh terlebih dahulu
ketika diberikan soal matematika. Selain itu pembelajaran masih menggunakan
metode ceramah yang membuat siswa bosan dan pasif. Guru juga belum
menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi siswa.
Minat besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat
seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat
seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Misalnya seorang anak menaruh
minat terhadap bidang kesenian, maka ia akan berusaha untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
lebih banyak tentang kesenian (Raharjdo, 2012:8). Demikian halnya seorang
siswa yang mempunyai minat dalam belajar suatu mata pelajaran maka dia
akan menunjukkan minat untuk belajar. Oleh karena itu, seorang pendidik tidak
boleh mengabaikan minat belajar siswa karena jika hal ini dilakukan dapat
mengakibatkan tidak berhasilnya pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Apabila seorang siswa mempunyai minat yang besar terhadap mata
pelajaran matematika, maka ia ingin mengetahui secara mendalam materinya
sampai ia memahaminya, sehingga ia akan mencapai hasil belajarnya yang
lebih baik (Firmansyah, 2015). Minat belajar dapat timbul apabila siswa
merasa bahwa belajar matematika mempunyai manfaat yang penting bagi
dirinya serta minat belajar tersebut dapat muncul juga karena siswa tertarik
oleh sesuatu hal. Sebagai guru tentunya harus memahami cara – cara untuk
mengupayakan agar siswa menganggap matematika tidak sulit sehingga siswa
akan tertarik untuk belajar matematika dan mendorong minat siswa dalam
belajar matematika. Dalam memulai kegiatan pembelajaran seorang guru harus
memberikan kesan bahwa matematika tidak sulit.
Kesan matematika tidak sulit menurut Pitadjeng (2015:64) adalah
memberi image pada anak, sehingga sesudah mereka melihat, mendengar, atau
menghadapi masalah (soal) matematika, mereka menganggap bahwa
matematika tidak sulit. Pitadjeng mengatakan bahwa ada bermacam – macam
cara yang dapat dilakukan oleh guru agar anak menganggap matematika tidak
sulit, salah satunya adalah pemakaian media belajar yang mempermudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pemahaman anak. Oleh karena itu guru dapat memberikan media pembelajaran
untuk memberikan kesan matematika tidak sulit kepada siswa.
Seorang guru perlu memperhatikan kembali komponen – komponen
pembelajaran yang lain. Salah satu komponen pembelajaran yaitu media
pembelajaran. Bovee dalam Sundayana (2015:6) mengatakan bahwa media
merupakan sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media
pembelajaran menurut Sundayana (2015:4-5) adalah sebuah media yang
membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran serta penggunaan media
pembelajaran yang menggunakan media yang tepat, akan memberikan hasil
yang optimal bagi pemahaman siswa terhadap materi yang sedang
dipelajarinya. Adanya media pembelajaran diharapkan dapat menjadi sarana
untuk mempermudah siswa dalam memahami materi serta membantu siswa
dalam meningkatkan kemampuannya. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah
siswa tentunya akan lebih tertarik belajar matematika dengan menggunakan
media pembelajaran yang menarik pula. Salah satu media pembelajaran
tersebut adalah media Pop Up Book.
Bluemel dan Taylor (dalam Bustanika dan Suparman, 2018)
mengemukakan bahwa Pop Up Book adalah sebuah buku yang menampilkan
potensi untuk bergerak dan interaksinya melalui penggunaan kertas sebagai
bahan lipatan, gulungan, bentuk, pola atau putarannya. Menurut Khoiraton
(dalam Meilia,dkk : 2017) Pop Up Book dianggap mempunyai daya tarik
tersendiri bagi peserta didik karena mampu menyajikan visualisasi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
bentuk–bentuk yang dibuat dengan melipat, bergerak dan muncul sehingga
memberikan kejutan dan kekaguman bagi peserta didik ketika membuka setiap
halamannya. Melalui media Pop Up Book ini diharapkan dapat memberikan
gambaran nyata terhadap materi matematika sehingga siswa dapat secara
langsung melakukan sendiri secara individu maupun berkelompok serta
dengan menggunakan Pop Up Book ini dapat mendorong minat siswa untuk
belajar mata pelajaran matematika.
Saat pembelajaran, khususnya matematika guru juga dapat
menggunakan media Pop Up Book untuk mendorong minat siswa dalam
belajar. Dalam penggunaan Pop Up Book ini, materi disajikan dengan
memberikan efek menarik karena setiap halamannya yang dibuka akan
memperlihatkan gambar yang timbul. Upaya dalam mendorong minat siswa
untuk belajar matematika ini juga membantu siswa untuk memperoleh hasil
belajar yang baik. Namun, guru juga harus menyesuaikan topik matematika
yang akan disajikan dalam Pop Up Book tersebut. Hal ini dikarenakan dalam
menyampaikan materi kepada siswa seorang guru juga perlu memperhatikan
pendekatan pembelajaran yang akan digunakan.
Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu bagian penting yang
dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa. Menurut Wiliam dalam
Hamalik (2008:31) hasil–hasil belajar diterima oleh murid apabila memberi
kepuasan pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya. Ausubel
dalam Amir (2016:24) mengatakan bahwa belajar bermakna yaitu siswa dapat
menghubungkan atau mengaitkan informasi yang diterima dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pengetahuan yang telah dimilikinya. Dalam proses belajar ini , siswa dituntun
untuk menghubungkan informasi atau pengetahuan yang sudah ia terima
sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, pendekatan pembelajaran yang
membantu siswa untuk memperoleh pembelajaran yang bermakna adalah
dengan menggunakan pendekatan PMRI (Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia).
PMRI adalah pendidikan matematika yang diadaptasi dari Realistic
Mathematics Education (RME) yang diterapkan di Belanda dan telah
diselaraskan dengan kondisi budaya, geografi dan kehidupan masyarakat di
Indonesia. Pendekatan PMRI ini merupakan suatu pendekatan pembelajaran
matematika yang mengajak siswa untuk menggunakan dunia nyata ‘realistik’
yang dapat dibayangkan siswa serta ditemui siswa di kehidupan lingkungan
sekitarnya. Dalam PMRI situasi pada dunia nyata mempunyai fungsi sebagai
sumber atau awal untuk belajar sehingga dengan menggunakan pendekatan ini
dapat menjadi jembatan untuk menunjukkan dan menerapkan konsep – konsep
matematika.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Suhendar (2015) dikatakan
bahwa terdapat masalah minat belajar pada siswa di kelas VII SMP Maarif 5
Ponorogo yaitu minat belajar siswa berada pada kategori cukup. Selanjutnya
setelah dilaksanakan proses pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI
diperoleh bahwa hasil minat belajar siswa masuk dalam kategori baik dengan
rata-rata 75. Selain itu, hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Saputra
(2009) mengenai keefektifan pembelajaran matematika dengan pendekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
PMRI terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP N 26 Kota Semarang adalah
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI efektif terhadap hasil
belajar siswa. Dengan demikian, melalui pendekatan PMRI ini diharapkan
dapat membantu siswa untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada
pembelajaran matematika khususnya materi bentuk aljabar.
Berdasarkan paparan diatas, maka peneliti tertarik untuk membuat
media Pop Up Book sebagai sarana belajar siswa dalam mempelajari materi
khususnya bentuk aljabar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI) untuk mengetahui minat belajar dan hasil belajar siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan berikut :
1. Matematika dipandang sebagai mata pelajaran yang sulit
2. Rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika
3. Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang digunakan guru dalam
menyampaikan materi
4. Guru kurang menerapkan pendekatan pembelajaran matematika yang
bervariasi dan menggunakan konteks kehidupan sehari – hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran menggunakan media Pop Up
Book dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII C SMP N 2
Girimulyo?
2. Bagaimana keefektifan pembelajaran menggunakan media Pop Up Book
dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII C SMP N 2 Girimulyo
ditinjau dari minat belajar siswa ?
3. Bagaimana keefektifan pembelajaran menggunakan media Pop Up Book
dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII C SMP N 2 Girimulyo
ditinjau dari hasil belajar siswa ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran menggunakan media
Pop Up Book dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI) pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII C
SMP N 2 Girimulyo
2. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran menggunakan media Pop
Up Book dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Indonesia (PMRI) pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII C
SMP N 2 Girimulyo ditinjau dari minat belajar siswa.
3. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran menggunakan media Pop
Up Book dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI) pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII C
SMP N 2 Girimulyo ditinjau dari hasil belajar siswa.
E. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas, maka peneliti membatasi
masalah yang diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut antara lain :
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Girimulyo
2. Minat belajar yang diamati merupakan minat belajar siswa selama
mengikuti kegiatan pembelajaran dan saat menggunakan media Pop Up
Book
3. Hasil belajar siswa yang diamati adalah hasil belajar siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media Pop Up
Book
4. Bidang kajian pada materi bentuk aljabar
F. Penjelasan Istilah
Penjelasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya yang dapat diukur dengan menggunakan tes
hasil belajar dan hasil belajar ini termasuk dalam ranah kognitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Minat Belajar
Minat belajar adalah sikap dari diri sendiri yang menunjukkan rasa suka
dan mempunyai ketertarikan sendiri untuk belajar sesuatu hal dengan
senang dan sungguh- sungguh.
3. Media Pembelajaran
Media Pembelajaran adalah suatu sarana yang digunakan untuk
menyampaikan sebuah informasi mengenai pesan pembelajaran.
4. Pop Up Book adalah sebuah buku yang memiliki unsur tiga dimensi atau
mempunyai bagian yang dapat digerakkan serta membentuk obyek –
obyek yang menarik ketika halamannya dibuka.
5. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah
suatu pendekatan pembelajaran matematika yang digunakan oleh guru
untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan situasi
realistik yang bisa dibayangkan oleh siswa.
6. Keefektifan Pembelajaran
Keefektifan dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan proses
pembelajaran dalam mencapai tujuan. Secara khusus dalam penelitian
ini adalah keberhasilan pembelajaran setelah menggunakan Pop Up
Book dengan menerapkan pendekatan PMRI pada materi bentuk aljabar
yang ditinjau dari minat belajar dan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
7. Bentuk Aljabar
Aljabar didefinisikan sebagai manipulasi dari simbol – simbol. Bentuk
Aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya
memuat huruf- huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberikan manfaat antara lain :
1. Bagi Guru
Bagi Guru penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan
pengalaman guru mengenai manfaat penggunaan media Pop Up Book
pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII SMP serta hasil
penelitian dapat membantu guru dalam memilih pendekatan
pembelajaran yang tepat bagi siswa dalam meningkatkan minat belajar
siswa terhadap matematika sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik dan memperoleh hasil belajar yang
memuaskan.
2. Bagi Siswa
Dapat mendorong minat siswa dalam belajar matematika dan membantu
siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya serta siswa dapat
memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna melalui
pembelajaran menggunakan media Pop Up Book pada materi bentuk
aljabar untuk siswa kelas VII SMP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Bagi Peneliti
Bagi peneliti penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengalaman
dan wawasan dalam pembelajaran matematika menggunakan media
Pop Up Book pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII SMP
terhadap minat dan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran Matematika
Pengertian belajar menurut Hamalik (2008:27-28) adalah modifikasi
atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the
modification or strengthening of behavior through experiencing). Menurut
pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan
suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih
luas dari itu, yakni mengalami.
Menurut Winkel dalam Kosasih (2007:47) belajar berarti perubahan
tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan, misalnya
membaca, mengamati, mendengarkan dan meniru. Belajar akan lebih
efektif, apabila pembelajar melakukannya dalam suasana yang
menyenangkan dan dapat menghayati obyek pembelajaran secara langsung.
Belajar bukan merupakan kegiatan verbalistik. Belajar merupakan usaha
penambahan pengetahuan dan jangan disamakan dengan menghafal.
Winkel juga menganggap belajar sebagai suatu proses perubahan kelakuan
berkat pengalaman dan latihan. Belajar akan membawa suatu perubahan
pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah
pengetahuan, melainkan juga bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap,
pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri dan sebagainya.
Inti Teori Ausebel dalam Trianto (2014 : 37) tentang belajar yaitu
belajar bermakna. Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
informasi baru pada konsep – konsep relevan yang terdapat dalam struktur
kognitif seseorang dan faktor yang paling penting yang mempengaruhi
belajar ialah apa yang telah diketahui siswa. Dengan demikian, agar terjadi
belajar bermakna, konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan
konsep yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa.
Dari beberapa pengertian belajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses, usaha dan
kegiatan yang dilakukan setiap individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, kecakapan, kebiasaan, sikap,
pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri yang dapat diperoleh
dengan cara mengaitkan informasi baru dengan konsep – konsep yang sudah
ada dalam struktur kognitif siswa sehingga dengan demikian belajar akan
lebih bermakna.
Belajar merupakan proses dari pembelajaran. Menurut Undang –
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidikan dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran dipandang secara nasional sebagai suatu
proses interaksi yang melibatkan komponen – komponen utama, yaitu
peserta didik, pendidik, dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu
lingkungan belajar. Dengan demikian, proses pembelajaran merupakan
suatu sistem, yaitu satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling
berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang ditetapkan (Hanafy,
2014).
Menurut Amir dan Risnawati (2016:7) Pembelajaran ialah proses
individu mengubah perilaku dalam upaya memenuhi kebutuhannya.
Individu akan melakukan kegiatan belajar apabila ia menghadapi situasi
kebutuhan dalam interaksinya dengan lingkungannya. Pada dasarnya tidak
semua kebutuhan mengharuskan individu belajar. Ada kebutuhan yang
dapat dipenuhi dengan insting (naluri), misalnya bayi menangis karena
lapar. Menangis merupakan insting yang sudah ada sejak lahir sebagai
respons terhadap adanya kebutuhan makanan, yaitu lapar. Menangis tidak
perlu belajar.
Menurut Trianto (2014:7) pembelajaran merupakan aspek kegiatan
manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan.
Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi
berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna
yang lebih kompleks, pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari
seseorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi
siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan. Berdasarkan makna tersebut, pembelajaran merupakan
interaksi dua arah dari seseorang guru dan peserta didik, di mana antara
keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada
suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Dari beberapa pengertian pembelajaran yang dikemukakan oleh
beberapa ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran adalah
suatu proses yang dilalui setiap individu dalam upaya mengubah
perilakunya untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan berlangsung pada suatu
lingkungan belajar.
Pembelajaran matematika (Amir & Risnawati, 2016:8) adalah suatu
proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan
kreatifitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir
siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan
baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi
matematika. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan segi
hasil. Pertama, dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan
berkualitas apabila seluruhnya atau sebagian besar peserta didik terlibat
secara aktif,baik fisik maupun mental, maupun sosial dalam proses
pembelajaran, disamping menunjukkan semangat belajar yang tinggi dan
percaya diri. Kedua, dari segi hasil, pembelajaran dikatakan efektif apabila
terjadi perubahan tingkah laku ke arah positif dan tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Perubahan tersebut terjadi dari tidak
tahu menjadi tahu konsep matematika dan mampu menggunakannya dalam
kehidupan sehari – hari.
Menurut Hans Freudental (Amir dan Risnawati, 2016:9), matematika
merupakan aktivitas insani dan harus dikaitkan dengan realitas. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
demikian, matematika merupakan cara berpikir logis yang dipresentasikan
dalam bilangan, ruang dan bentuk dengan aturan – aturan yang telah ada
yang tak lepas dari aktivitas insani tersebut.
Dari beberapa penjelasan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar matematika yang
dibangun oleh guru dengan tujuan untuk mengembangkan kreativitas
berpikir siswa secara logis yang dipresentasikan dalam bilangan, ruang dan
bentuk dengan aturan – aturan yang telah ada agar siswa mampu
menggunakan hasil belajar matematika dalam kehidupan sehari – hari.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Qomariah (2018) adalah perolehan siswa setelah
mengikuti serangkaian proses pembelajaran.
Nawani dalam Susanto (2013:5) menyatakan bahwa hasil belajar dapat
diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari tes
mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Hasil belajar menurut Melvin dan Surdin (2017 ) merupakan suatu hasil
yang dicapai oleh siswa setelah pembelajaran dalam selang waktu tertentu
yang diukur dengan menggunakan alat evaluasi tes. Bloom
mengelompokkan hasil belajar atas tiga aspek yaitu ranah kognitif, ranah
afektif dan ranah psikomotorik. Aspek kognitif dibagi menjadi 6 tingkatan
yaitu ingatan, pemahaman, sintetis dan evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Hasil Belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun
eksternal (Wasliman dalam Susanto, 2013 :12). Secara rinci, faktor internal
dan faktor eksternal diuraikan sebagai berikut :
a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri
peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor
internal meliputi : kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi
belajar,ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan.
b. Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi
hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan
keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang
morat – marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri,
perhatian orangtua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan
sehari – hari berperilaku yang kurang baik dari orangtua dalam
kehidupan sehari – hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.
Dari beberapa teori di atas, peneliti menyimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya yang dapat diukur dengan menggunakan tes
hasil belajar dan hasil belajar ini termasuk dalam ranah kognitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Minat Belajar
Minat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Definisi minat menurut
Slameto (2015:180) mengatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka,
rasa ketertarikan atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat belajar
menurut Olivia dalam Nurhasanah (2016) adalah sikap ketaatan pada
kegiatan belajar, baik menyangkut perencanaan jadwal belajar maupun
inisiatif melakukan usaha tersebut dengan sungguh – sungguh.
Berdasarkan teori di atas, peneliti menyimpulkan bahwa minat belajar
adalah sikap dari diri sendiri yang menunjukkan rasa suka dan mempunyai
ketertarikan sendiri untuk belajar sesuatu hal dengan senang dan sungguh-
sungguh.
Minat belajar peserta didik sangat menentukan keberhasilannya dalam
proses belajar. Menurut Al Fuad Zaki & Zuraini (2016), ada beberapa faktor
yang mempengaruhi minat belajar , antara lain sebagai berikut:
a. Faktor dalam diri siswa (Internal)
Faktor dalam diri siswa (internal) merupakan faktor yang mempengaruhi
minat belajar peserta didik yang berasal dari peserta didik sendiri. Faktor
dari dalam diri siswa terdiri dari:
1) Aspek Jasmaniah
Aspek jasmaniah mencakup kondisi fisik atau kesehatan jasmani
dari individu siswa. Kondisi fisik yang prima sangat mendukung
keberhasilan belajar dan dapat mempengaruhi minat belajar. Namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
jika terjadi gangguan kesehatan pada fisik terutama indera
penglihatan dan pendengaran, otomatis dapat menyebabkan
berkurangnya minat belajar pada dirinya.
2) Aspek Psikologis (kejiwaan)
Aspek psikologis (kejiwaan) menurut faktor psikologis meliputi
perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, bakat,
dan motif. Pada pembahasan berikut tidak semua faktor psikologis
yang dibahas, tetapi hanya sebagian saja yang sangat berhubungan
dengan minat belajar.
b. Faktor dari luar siswa (Eksternal)
Faktor dari luar diri siswa meliputi:
1) Keluarga
Keluarga memiliki peran yang besar dalam menciptakan minat
belajar bagi anak. Seperti yang kita tahu, keluarga merupakan
lembaga pendidikan yang pertama bagi anak. Cara orang tua dalam
mengajar dapat mempengaruhi minat belajar anak. Orang tua harus
selalu siap sedia saat anak membutuhkan bantuan terlebih terhadap
materi pelajaran yang sulit ditangkap oleh anak. Peralatan belajar
yang dibutuhkan anak, juga perlu diperhatikan oleh orang tua.
Dengan kata lain, orang tua harus terus mengetahui perkembangan
belajar anak setiap hari. Suasana rumah juga harus mendukung
anak dalam belajar, kerapian dan ketenangan di dalam rumah perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dijaga. Hal tersebut bertujuan agar anak merasa nyaman dan mudah
membentuk konsentrasinya terhadap materi yang dihadapi.
2) Sekolah
Faktor dari dalam sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum,
sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber belajar, media
pembelajaran, hubungan siswa dengan temannya, guru-gurunya
dan staf sekolah serta berbagai kegiatan kokurikuler. Pengetahuan
dan pengalaman yang diberikan melalui sekolah harus dilakukan
dengan proses mengajar yang baik. Pendidik menyelenggarakan
pendidikan dengan tetap memperhatikan kondisi anak didiknya.
Dengan demikian, anak tercipta situasi yang menyenangkan dan
tidak membosankan dalam proses pembelajaran.
3) Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat meliputi hubungan dengan teman bergaul,
kegiatan dalam masyarakat, dan lingkungan tempat tinggal.
Kegiatan akademik, akan lebih baik apabila diimbangi dengan
kegiatan di luar sekolah. Banyak kegiatan di dalam masyarakat
yang dapat menumbuhkan minat belajar anak. Seperti kegiatan
karang taruna, anak dapat belajar berorganisasi di dalamnya. Tapi,
orang tua perlu memperhatikan kegiatan anaknya di luar rumah dan
sekolah. Sebab kegiatan yang berlebih akan menurunkan
semangatnya dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Menurut Slameto (dalam Wijayanti, 2019 : 15) beberapa indikator minat
belajar yaitu :
a. Perasaan Senang
Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran
tertentu maka tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya
yaitu senang mengikuti pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan
hadir saat pelajaran.
b. Keterlibatan Siswa
Ketertarikan seseorang akan obyek yang mengakibatkan orang
tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan
kegiatan dari obyek tersebut. Contoh: aktif dalam diskusi, aktif
bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari guru.
c. Ketertarikan
Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap ketertarikan pada
sesuatu benda, orang, kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif
yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Contoh: antusias dalam
mengikuti pelajaran, tidak menunda tugas dari guru.
d. Perhatian Siswa
Perhatian peserta didik merupakan konsentrasi peserta didik
terhadap pengamatan dan pengertian dengan mengesampingkan hal
yang lain. Peserta didik memiliki minat pada obyek tertentu maka
dengan sendirinya akan memperhatikan obyek tersebut. Contohnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
yaitu peserta didik mendengarkan penjelasan guru dan mencatat
materi.
4. Media Pembelajaran Pop Up Book
Media menurut Djamarah (2010 :123) berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti
“Perantara” atau “Penyalur”. Berdasarkan arti tersebut maka media merupakan
sesuatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau penyalur
pesan. Media merupakan alat bantu apa saja yang dapat sebagai penyalur pesan
guna mencapai tujuan pengajaran. Media adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat terdorong terlibat
dalam proses pembelajaran (Kosasih, 2007 :10).
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, peneliti menyimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah suatu sarana yang digunakan sebagai
perantara yang berfungsi sebagai penyalur pesan pembelajaran untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Secara umum, menurut Sadiman dalam Sundayana (2015:7),
menyatakan bahwa media mempunyai fungsi dalam proses pembelajaran :
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa
dengan sumber belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama
f. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
g. Pembelajaran dapat lebih menarik
h. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
i. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
j. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
k. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan
l. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.
Menurut Sanjaya dalam Sundayana (2015:13-14), jika dilihat dari
sifatnya, media dapat dibagi ke dalam :
a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media
yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
b. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Jenis media yang tergolong ke dalam media
visual adalah : film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar dan
berbagai bentuk bahan yang di cetak seperti media grafis dan lain
sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
c. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur
suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya
rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.
Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab
mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.
Menurut Kosasih (2007:11-12), ciri – ciri khusus suatu media
pembelajaran berbeda menurut tujuan atau pengelompokkannya. Ciri – ciri
media dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan pada
indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan. Maka
secara umum ciri – ciri media pembelajaran adalah bahwa media itu dapat
diraba, dilihat, didengar, dan diamati melalui panca indera. Ciri – ciri media
juga dapat dilihat menurut harganya, lingkup sasarannya dan kontrol pemakai.
Media pembelajaran dapat digunakan untuk menciptakan komunikasi efektif
antara guru dan murid.
Media sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan,
termasuk untuk peningkatan kualitas pendidikan matematika. Media
pendidikan dapat dipergunakan untuk membangun pemahaman dan
penguasaan objek pendidikan. Menurut Kreyenhbuhl dalam Sundayana
(2015:29) beberapa media pendidikan yang sering dipergunakan dalam
pembelajaran diantaranya media cetak, elektronik, model dan peta.
Menurut Wilkinson dalam Kosasih (2007:14-15), ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, yakni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
a. Tujuan
Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang
dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling pokok,
sedangkan tujuan pembelajaran yang lain merupakan kelengkapan dari
kriteria utama ini.
b. Ketepatgunaan
Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian – bagian yang penting dari
benda, maka gambar seperti bagan dan slide dapat digunakan. Apabila yang
dipelajari adalah aspek – aspek yang menyangkut gerak, maka media film
atau video akan lebih tepat. Wilkinson menyatakan bahwa penggunaan
bahan – bahan yang bervariasi menghasilkan dan meningkatkan pencapaian
akademik.
c. Keadaan Siswa
Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari beda
interindividual antara siswa. Misalnya kalau siswa tergolong tipe
auditif/visual maka siswa yang tergolong auditif dapat belajar dengan media
visual dan siswa yang tergolong visual dapat juga belajar dengan
menggunakan media auditif.
d. Ketersediaan
Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan
pembelajaran, media tersebut tidak dapat digunakan jika tidak tersedia.
Menurut Wilkinson, media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tersebut harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa
dan guru.
e. Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media,
hendakknya benar- benar seimbang dengan hasil – hasil yang akan dicapai.
Media Pembelajaran Pop Up Book menurut Olivia (2017:32-33) adalah
buku yang dibuat dengan seni, kerajinan tiga dimensi dan kinetik yaitu kumpulan
potongan – potongan objek pada buku gerakan dari gambar elemen gambar
seperti pintu gambar manusia yang dapat naik turun dengan cara membuka
halaman.
Kelebihan media Pop Up Book menurut Olivia (2017:33) adalah sangat
simpel dan mudah digunakan oleh semua usia dan gambar – gambar yang
ditampilkan dekat dengan kehidupan nyata sehari – hari, gambar – gambar yang
ditampilkan terlihat lebih menarik dan jelas, memberikan kejutan – kejutan
dalam setiap halamannya, meningkatkan daya imajinasi anak dalam memahami
isi dari Pop Up Book dan membantu anak memahami dan mengerti materi
pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Sedangkan kelemahan dari Pop Up
Book adalah pembuatannya cukup sulit dan proses pembuatannya memakan
waktu yang cukup lama.
5. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah pendekatan
pembelajaran yang menekankan aktivitas insani, dalam pembelajarannya
digunakan konteks yang sesuai di Indonesia (Widyastuti, 2014). PMRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
mendasarkan teori pendidikan matematika yang dikembangkan di Belanda
dengan nama “Realistics Mathematics Educations” (RME). Pendidikan
Matematika Realistik (RME) mulai diterapkan di Indonesia dengan nama
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) sejak tahun 2001. PMRI ini
dikembangkan oleh Institusi Pengembang PMRI (IP PMRI) yang diketuai oleh
Prof. Dr. R.K. Sembiring (Wijaya, 2012:3). Prinsip dan Karakteristik dasar dari
PMRI tetap sama mendasarkan pada RME.
Menurut Wijaya (2012:20) RME merupakan suatu pendekatan dalam
pembelajaran matematika di Belanda sejak tahun 1970an dengan berlandaskan
pada filosofi matematika sebagai aktivitas manusia (mathematics as human
activity). Hal ini menunjukkan bahwa Freudenthal tidak menempatkan
matematika sebagai produk jadi, melainkan sebagai suatu bentuk aktivitas atau
proses. Dalam Wijaya (2012:20) dikatakan bahwa penggunaaan kata “realistik”
bukan berarti tentang dunia nyata. Pernyataan ini ditegaskan pula pendapat dari
Van den Heuvel dalam Wijaya (2012:20) mengatakan bahwa penggunaan kata
“realistik” tersebut bukan sekedar menunjukkan adanya suatu koneksi dengan
dunia nyata (real-world) tetapi lebih mengacu pada fokus pendidikan
matematika realistik dalam menempatkan penekanan penggunaan suatu situasi
yang bisa dibayangkan (imagineable) oleh siswa. Suatu masalah disebut
“realistik” jika masalah tersebut dapat dibayangkan (imagineble) atau nyata
(real) dalam pikiran siswa (Wijaya, 2012:20-21).
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik (PMRI) adalah suatu pendekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pembelajaran matematika untuk membantu siswa dalam belajar matematika
dengan memanfaatkan situasi realistik di Indonesia yang dapat dibayangkan atau
nyata dalam pikiran siswa.
Menurut Gravemeijer dalam Amir & Risnawati (2016:101-102)
menyebutkan tiga prinsip Pembelajaran Matematika Realistik yaitu :
a. Reinvensi terbimbing dan matematisasi berkelanjutan (guided reinvention
and progressive mathematizing)
Berdasarkan prinsip, reinvention, para siswa semestinya diberi kesempatan
untuk mengalami proses yang sama dengan proses saat matematika
ditemukan. Sejarah matematika dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi
dalam merancang materi pelajaran. Selain itu prinsip reinvention dapat pula
dikembangkan berdasarkan prosedur penyelesaian informal. Dalam hal ini
strategi informal dapat dipahami untuk mengantisipasi prosedur
penyelesaian formal. Untuk keperluan tersebut maka perlu ditemukan
masalah kontekstual yang dapat menyediakan beragam prosedur
penyelesaian serta mengindikasikan rute pembelajaran yang berangkat dari
tingkat belajar matematika secara nyata ke tingkat belajar matematika secara
formal (progressive mathematizing).
b. Fenomenologi didaktis (didactical phenomenology)
Berdasarkan prinsip ini penyajian topik-topik matematika yang termuat
dalam pembelajaran matematika realistik disajikan atas dua pertimbangan
yaitu memunculkan ragam aplikasi yang harus diantisipasi dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pembelajaran dan kesesuaiannya sebagai hal yang berpengaruh dalamm
dalam proses progressive mathematizing.
c. Mengembangkan model sendiri (Self developed models)
Berdasarkan prinsip ini saat mengerjakan masalah kontekstual siswa diberi
kesempatan untuk mengembangkan model mereka sendiri yang berfungsi
untuk menjembatani jurang antara pengetahuan informal dengan
matematika formal. Pada tahap awal siswa mengembangkan model yang
diakrabinya. Selanjutnya melalui generalisasi dan pemformalan akhirnya
model tersebut menjadi sesuatu yang sungguh – sungguh ada (entity) yang
dimiliki siswa.
Dalam mengerjakan masalah kontekstual, siswa mengembangkan model
mereka sendiri. Model tersebut dibuat dari situasi yang dikenal oleh siswa.
Model-model tersebut diharapkan akan berubah dan mengarah kepada bentuk
yang lebih menuju ke arah pengetahuan matematika formal. Kegiatan ini
berperan sebagai jembatan antara pengetahuan informal dan matematika formal
(Retta,2016).
Gravemeijer dalam Wijaya (2012:47) menyebutkan empat level atau
tingkatan pengembangan model, yaitu :
1. Level situasional
Level situasional merupakan level paling dasar dari pemodelan dimana
pengetahuan dan model berkembang dalam konteks situasi masalah yang
digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Formal
Situasional
Model of
Model for
2. Level referensial
Dalam level referensial ini siswa membuat model untuk menggambarkan
situasi konteks sehingga hasil pemodelan pada level ini disebut sebagai
model dari (model of) situasi.
3. Level general
Dalam level general ini, model yang dikembangkan siswa sudah mengarah
pada pencarian solusi secara matematis. Model pada level ini disebut model
untuk (model for) penyelesaian masalah.
4. Level Formal
Dalam level formal, siswa sudah bekerja dengan simbol dan representasi
matematis. Pada level formal terjadi perumusan dan penekanan konsep
matematika yang dibangun siswa.
Frans Moerlands (dalam Retta, 2016) mendiskripsikan empat level
tersebut dalam ide gunung es (iceberg) yang mengapung di tengah laut.
Gambar 2. 1 Ice Berg Pendekatan PMRI
a. Karakteristik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Menurut Treffer (dalam Wijaya, 2012:21) ada lima karakteristik PMR :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
1) Penggunaan Konteks
Konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai titik awal
pembelajaran matematika. Konteks tidak harus berupa masalah dunia
nyata namun bisa dalam bentuk permainan, penggunaan alat peraga,
atau situasi lain selama hal tersebut bermakna dan bisa dibayangkan
dalam pikiran siswa.
2) Penggunaan Model untuk matematisasi progresif
Dalam Pendidikan Matematika Realistik, model digunakan dalam
melakukan matematisasi secara progesif. Penggunaan model
berfungsi sebagai jembatan (bridge) dari pengetahuan dan matematika
tingkat konkrit menuju pengetahuan matematika tingkat formal.
Hal yang perlu dipahami dari kata “model” adalah bahwa “model”
tidak merujuk pada alat peraga. “Model” merupakan suatu alat
“vertikal” dalam matematika yang tidak bisa dilepaskan dari proses
matemasisasi karena model merupakan tahapan proses transisi level
informal menuju level matematika formal. Secara umum ada dua
macam model dalam Pendidikan Matematika Realistik, yaitu model of
dan model for.
3) Pemanfaatan hasil konstruksi siswa
Mengacu pada pendapat Freudenthal bahwa matematika tidak
diberikan kepada siswa sebagai suatu produk yang siap dipakai tetapi
sebagai suatu konsep yang dibangun oleh siswa maka dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
pendidikan Matematika Realistik siswa ditempatkan sebagai subjek
belajar.
Siswa memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi
pemecahan masalah sehingga diharapkan akan diperoleh strategi yang
bervariasi. Hasil kerja dan konstruksi siswa selanjutnya digunakan
untuk landasan pengembangan konsep matematika.
4) Interaktivitas
Proses belajar seseorang bukan hanya suatu proses individu
melainkan juga secara bersamaan merupakan suatu proses sosial.
Proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna ketika
siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka.
Pemanfaatan interaksi dalam pembelajaran matematika bermanfaat
dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa secara
simultan. Kata “Pendidikan”memiliki implikasi bahwa proses yang
berlangsung tidak hanya mengajarkan pengetahuan yang bersifat
kognitif, tetapi juga mengajarkan nilai – nilai untuk mengembangkan
potensi alamiah afektif siswa.
5) Keterkaitan
Konsep – konsep dalam matematika tidak parsial, namun banyak
konsep matematika yang memiliki keterkaitan. Oleh karena itu,
konsep – konsep matematika tidak dikenalkan kepada siswa secara
terpisah atau terisolasi satu sama lain. Pendidikan Matematika
Realistik menempatkan keterkaitan antar konsep matematika sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
hal yang harus dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Melalui
keterkaitan ini, satu pembelajaran matematika diharapkan bisa
mengenalkan dan membangun lebih dari satu konsep matematika
secara bersamaan (walau ada konsep yang dominan).
Menurut Marpaung (2009), ada 10 karakteristik PMRI, yaitu :
1. Siswa dan guru aktif dalam pembelajaran
2. Pembelajaran dimulai dengan menyajikan masalah
kontekstual/realistik.
3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan
masalah yang diberikan guru dengan caranya sendiri.
4. Guru mendorong terjadinya interaksi dan negosiasi.
5. Guru menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
(menggunakan pendekatan SANI: santun, terbuka dan komunikatif).
6. Ada keterkaitan antar materi yang diajarkan (prinsip intertwinment)
7. Pembelajaran berpusat pada siswa (menggunakan pendekatan tut wuri
handayani)
8. Guru bertindak sebagai fasilitator (proses pembelajaran bervariasi)
9. Jika siswa melakukan kesalahan di dalam menyelesaikan masalah,
siswa jangan dimarahi, tetapi disadarkan melalui pertanyaan –
pertanyaan terbimbing (mempraktikan budaya “ngewongké wong”).
10. Guru perlu menghargai keberanian siswa ketika mengutarakan
idenya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Menurut Suryanto (dalam Petrus,2019:25) langkah –langkah
pembelajaran PMRI adalah sebagai berikut :
1) Persiapan kelas
a) Persiapan sarana dan prasarana pembelajaran yang diperlukan
misalnya buku siswa, alat peraga, LKS dsb.
b) Pengelompokan siswa,jika perlu
c) Penyampaian tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang
akan dicapai serta kegiatan belajar yang akan dilaksanakan hari
ini.
2) Kegiatan pembelajaran
a) Siswa diberi masalah kontekstual atau soal cerita (lisan atau
tertulis) yang mudah dipahami oleh siswa.
b) Siswa yang belum memahami masalah atau soalnya diberi
penjelasan singkat dan seperlunya.
c) Siswa secara berkelompok atau individual mengerjakan soal atau
memecahkan masalah kontekstual yang diberikan dengan
caranya sendiri.
d) Jika dalam waktu yang dipandang cukup, belum ada satupun
siswa yang menemukan cara untuk memecahkan masalah, guru
memberikan bimbingan atau petunjuk seperlunya atau
memberikan pertanyaan menantang.
e) Setelah waktu habis, beberapa siswa atau wakil kelompok
menyampaikan hasil kerjanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
f) Siswa ditawari untuk mengemukan pendapatnya tentang cara
penyelesaian yang dianggap paling tepat
g) Guru memberikan penekanan pada cara penyelesaian yang
dianggap paling tepat.
6. Keefektifan Pembelajaran
Keefektifan berasal dari kata efektif. Pengertian Efektif dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya,
kesannya) selain itu efektif juga diartikan dapat membawa hasil atau berhasil
guna (tentang usaha, tindakan). Sedangkan pengertian keefektifan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah keadaan bepengaruh,
keberhasilan (tentang usaha, tindakan).
Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungannya (Surya, 2004 :7).
Surya (2004:77-79) mengatakan bahwa proses pembelajaran dan
pengajaran yang efektif dapat terbentuk melalui pembelajaran yang memiliki
ciri – ciri sebagai berikut :
a. Berpusat pada siswa
Siswa merupakan subjek utama. Oleh karena itu, dalam proses
pembelajaran hendaknya siswa menjadi perhatian utama dari para guru.
Segala aktivitas hendaknya diarahkan untuk membantu perkembangan
siswa. Keberhasilan proses pembelajaran dan pengajaran terletak dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
perwujudan diri siswa sebagai pribadi mandiri, pelajar efektif dan pekerja
produktif.
b. Interaksi edukatif antara guru dengan siswa
Dalam proses pembelajaran, hendaknya terjalin hubungan yang bersifat
edukatif atau mendidik dan mengembangkan. Guru tidak hanya sekedar
penyampai bahan yang harus dipelajari, akan tetapi sebagai figur yang
dapat merangsang perkembangan pribadi siswa. Interaksi antara guru
dengan siswa, hendaknya berdasarkan sentuhan – sentuhan psikologis
yaitu adanya saling pemahaman antara guru dengan siswa.
c. Suasana demokratis
Suasana dalam kelas yang bersifat demokratis akan banyak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berlatih mewujudkan dan
mengembangkan hak dan kewajibannya. Suasana ini dapat dikembangkan
dalam proses pengajaran melalui hubungan guru dan siswa.
d. Variasi metode mengajar
Metode mengajar yang digunakan guru, hendaknya sedemikian rupa
bervariasi sesuai dengan tujuan dan bahan yang diajarkan. Dengan metode
mengajar yang bervariasi, guru tidak mengajar hanya dengan satu model
saja, melainkan berganti – ganti sesuai dengan keperluannya. Suasana ini
akan membuat siswa lebih senang dan bersemangat dalam belajar,
sehingga dapat memberikan hasil pembelajaran yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
e. Guru profesional
Proses pembelajaran-pengajaran yang efektif, hanya mungkin boleh
terwujud apabila dilaksanakan oleh guru profesional dan dijiwai jiwa
profesionalisme yang tinggi. Guru profesional adalah guru yang memiliki
keahlian yang memadai, rasa tanggungjawab yang tinggi, serta memiliki
rasa kebersamaan dengan sejawatnya. Mereka mampu melaksanakan
fungsi – fungsinya sebagai pendidik yang bertanggung jawab
mempersiapkan siswa bagi peranannya di masa depan.
f. Bahan yang sesuai dan bermanfaat
Bahan yang diajarkan adalah bersumber dari kurikulum yang telah
ditetapkan secara baku. Tugas guru ialah mengolah bahan pengajaran
menjadi sajian yang dapat dicerna oleh siswa secara tepat dan bermakna.
Untuk itu bahan yang diajarkan hendaknya sesuai dengan kondisi siswa
dan lingkungannya sehingga memberikan makna dan faedah bagi siswa.
g. Lingkungan yang kondusif
Pendidikan di sekolah dan di luar sekolah, tidak boleh dilepaskan dari
lingkungannya. Oleh karena itu keberhasilan suatu pendidikan akan
banyak ditentukan oleh keadaan lingkungannya. Lingkungan yang
kondusif ialah lingkungan yang dapat menunjang bagi proses
pembelajaran-pengajaran secara efektif.
h. Sarana belajar yang menunjang
Proses pembelajaran-pengajaran akan berlangsung secara efektif apabila
ditunjang dengan sarana yang baik. Sarana tersebut dapat berupa alat bantu
mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Kunci pembelajaran yang efektif terletak pada guru. Menurut
Soemosasmio dalam Trianto (2014:22) guru yang efektif adalah guru yang
menemukan cara dan selalu berusaha agar anak didiknya terlibat secara tepat
dalam suatu mata pelajaran, dengan presentasi waktu belajar akademis yang
tinggi dan pelajaran berjalan tanpa menggunakan teknik yang memaksa,
negatif, atau hukuman.
Menurut Sadiman dalam Trianto (2014:21) keefektifan pembelajaran
adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar.
Untuk mengetahui keefektifan mengajar, dengan memberikan tes, sebab hasil
tes dapat dipakai untuk mengevaluasi berbagai aspek proses pengajaran
(Trianto, 2014:22).
Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan
utama keefektifan pengajaran , yaitu :
a) Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM;
b) Rata – rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi di antara siswa;
c) Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa
(orientasi keberhasilan belajar) diutamakan; dan
d) Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan
struktur kelas yang mendukung butir b, tanpa mengabaikan butir d
( Sosmosasmito dalam Trianto, 2014:22)
Berdasarkan teori di atas, peneliti menyimpulkan bahwa keefektifan
pembelajaran adalah tingkat keberhasilan proses pembelajaran dalam
mencapai suatu tujuan pembelajaran. Penelitian ini secara khusus mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
keberhasilan pembelajaran pada materi bentuk aljabar menggunakan media
Pop Up Book menggunakan pendekatan PMRI sebagai media pembelajaran
matematika. Keefektifan pembelajaran penelitian ini dilihat dari minat dan
hasil belajar siswa. Dikatakan efektif jika :
a. Minat belajar siswa berada pada kategori minimal baik sebanyak ≥ 75 %.
b. Ketuntasan belajar klasikal mencapai ≥ 75 %.
7. Bentuk aljabar
Aljabar dapat didefinisikan sebagai manipulasi dari simbol – simbol. Teknik
memasukkan suatu simbol, misalnya 𝑥, untuk melambangkan
(mempresentasikan) suatu bilangan yang tidak diketahui di dalam
menyelesaikan berbagai permasalahan (Wahyudin, 1989:1).
Bentuk Aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya
memuat huruf- huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui (Nuharini
dan Tri Wahyuni, 2008 :80).
Unsur – unsur pada bentuk aljabar (Nurharini dan Tri Wahyuni, 2008: 80-
81) adalah sebagai berikut:
a. Variabel
Pada bentuk aljabar 2𝑥, −3𝑝 + 7, huruf 𝑥 dan 𝑝 disebut variabel.
Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui
nilainya dengan jelas. Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya
dilambangkan dengan huruf kecil 𝑎, 𝑏, 𝑐, … 𝑧.
b. Konstanta
Bilangan 7 pada bentuk aljabar di atas disebut konstanta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan
tidak memuat variabel.
c. Koefisien
Koefisien adalah banyaknya variabel. Pada bentuk aljabar di atas 2 dan -3
merupakan koefisien.
d. Suku sejenis dan Suku tak sejenis
Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk
aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
1) Suku – suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat
dari masing – masing variabel yang sama.
Contoh : 5𝑥 𝑑𝑎𝑛 − 2𝑥, 3𝑎2 dan 𝑎2
2) Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari
masing – masing variabel yang tidak sama.
Contoh : 2𝑥 𝑑𝑎𝑛 − 3𝑦, 5𝑡 dan 6𝑎
Berikut nama – nama bentuk aljabar berdasarkan banyak suku.
a. Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi
jumlah dan selisih.
Contoh : 3𝑥, 2𝑎2, −6𝑡𝑦, .....
b. Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi
jumlah dan selisih.
Contoh : 2𝑥 + 5, 2𝑎2 − 5, −4𝑥𝑦 + 6, .....
c. Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi
jumlah dan selisih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Contoh : 2𝑎2 + 𝑥 + 1, −6𝑧 + 𝑦 + 1
Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku
banyak.
Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar :
Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat dilakukan
pada suku – suku sejenis (As’ari dkk, 2017:202).
Contoh : Tentukan penjumlahan 7𝑎 + 4𝑏 dengan 8𝑎 − 6𝑏.
(7𝑎 + 4𝑏) + (8𝑎 − 6𝑏) = 7𝑎 + 4𝑏 + 8𝑎 + (−6𝑏) distributif pada penjumlahan
= 7𝑎 + 8𝑎 + 4𝑏 + (−6𝑏) komutatif
= 15𝑎 + (−2𝑏) operasikan suku sejenis
= 15𝑎 − 2𝑏
B. Penelitian yang relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Mubarokah dengan judul “Keefektifan
Penerapan Media Pembelajaran Buku Pop Up Terhadap Minat dan Hasil
Belajar Siswa Materi Seni Rupa Murni Kelas IV SD Negeri 1 Jombor
Kabupaten Temanggung. Populasi dalam penelitian ini mencakup dua
sekolah dasar, yaitu SD N 1 Jombor dan SD N Giyono. Anggota populasi
terdiri dari semua siswa kelas IV SD N 1 Jombor yang berjumlah 21 siswa
dan semua siswa kelas IV yang berjumlah 20, sehingga dapat disimpulkan
bahwa jumlah populasi yang digunakan adalah 41 siswa. Siswa kelas IV N
Jombor sebagai kelompok eksperimen sedangkan siswa kelas IV SD N
Giyono sebagai kelompok control. Hasil penelitian menunjukkan minat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
hasil belajar siswa kelas IV pada materi senin rupa yang proses belajarnya
menggunakan media pembelajaran buku Pop Up lebih tinggi dari pada
proses belajar menggunakan media buku teks pelajaran. Sehingga dapat
disimpulkan media pembelajaran buku Pop Up efektif terhadap minat dan
hasil belajar siswa.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Suhendar dengan Judul “Upaya
Meningkatkan Minat Belajar Matematika dengan Pendekatan PMRI pada
Siswa Kelas VII SMP Maarif 5 Ponorogo 2014/2015”. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa Kelas VII SMP Maarif 5 Ponorogo. Hasil
penelitian menunjukkan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat
belajar matematika kelas VII SMP Maarif 5 Ponorogo.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Saputra dengan Judul “Keefektifan
Implementasi Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMRI
terhadap Hasil Belajar pada Materi Pokok Persamaan Linear Satu Variabel
Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Kota Semarang Tahun Pelajaran
2008/2009. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP
Negeri 26 Kota Semarang tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 275 siswa.
Terpilih sampel penelitian yaitu siswa VII G sebagai kelas eksperimen dan
siswa kelas VIIF sebagai kelas control. Hasil penelitian menunjukkan
pendekatan PMRI efektif terhadap hasil belajar siswa.
C. Kerangka Berpikir
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat erat
kaitannya dengan kehidupan sehari – hari. Memanfaatkan situasi/keadaan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
lingkungan sekitar siswa sebagai langkah awal dalam pembelajaran
matematika dapat membantu siswa untuk memperoleh belajar yang bermakna
karena siswa sudah mempunyai pengetahuan tentang situasi/keadaan tersebut.
Namun di SMP N 2 Girimulyo, pemanfaatan situasi/keadaan di kehidupan
sehari – hari masih kurang sehingga dalam proses pembelajarannya,
matematika dirasa belum sepenuhnya memberikan manfaat bagi siswa. Hal ini
memberikan pengaruh pula bagi siswa dalam menumbuhkan minat belajar
siswa terhadap matematika.
Hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh minat belajar siswa. Minat
belajar siswa yang rendah akan memberikan hasil belajar siswa yang rendah
pula. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk menarik perhatian
siswa agar mau belajar matematika adalah dengan menggunakan media
pembelajaran. Media pembelajaran adalah merupakan suatu sarana yang
digunakan sebagai perantara yang berfungsi sebagai penyalur pesan
pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Media
pembelajaran yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah media Pop Up
Book. Media ini digunakan untuk memberikan kesan pembelajaran yang
menyenangkan sehingga dapat mendorong minat siswa dalam belajar
matematika. Dengan demikian diharapkan siswa dapat memperoleh hasil
belajar yang sangat baik.
Dalam proses belajar seorang guru juga perlu menggunakan pendekatan
dalam pembelajaran. Dengan adanya suatu pendekatan pembelajaran ini siswa
diajak untuk berproses dimana siswa dapat membangun pengetahuan baru
berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya.
Pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki siswa sebelumnya ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
diambil dari hal – hal yang ada di lingkungan sekitar mereka atau pengalaman
yang pernah mereka alami sebelumnya. Belajar dengan memulai hal-hal yang
ada disekitar ini mempermudah siswa untuk memahami materi. Oleh karena
itu suatu pendekatan yang memanfaatkan lingkungan siswa adalah pendekatan
PMRI. Pendekatan PMRI merupakan pendekatan pembelajaran yang
memanfaatkan situasi/keadaan yang dapat ditemui dan dibayangkan oleh siswa
di kehidupan sehari – hari.
Melalui pendekatan PMRI ini peneliti dapat menyusun sebuah Pop Up
Book dengan materi bentuk aljabar pada pembelajaran matematika. Diharapkan
dengan menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI,
pembelajaran matematika materi bentuk aljabar mempunyai keefektifan baik
dilihat dari minat belajar siswa dan hasil belajar siswa.
Pembelajaran
Matematika
Minat belajar
siswa
Keefektifan
pembelajaran
Penggunaan
Media Pop Up
Book dengan
pendekatan
PMRI Hasil belajar
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang (Noor, 2011 : 34). Sedangkan
kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui keefektifan
pembelajaran bentuk aljabar menggunakan media Pop Up Book dengan
menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) untuk siswa kelas VIIC SMP N 2 Girimulyo yang ditinjau dari
minat belajar siswa dan hasil belajar siswa.
B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIC SMP N 2 Girimulyo
Tahun ajaran 2019/2020.
C. Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang akan peneliti gunakan adalah keefektifan
pembelajaran bentuk aljabar menggunakan media Pop Up Book dengan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) ditinjau
dari minat belajar siswa dan hasil belajar siswa kelas VIIC SMP N 2
Girimulyo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
D. Tempat dan Waktu Pengambilan Data
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIIC SMP N 2 Girimulyo,
Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tabel 3. 1 Waktu Pengambilan Data
Pertemuan Hari/Tanggal Jumlah
Jam
Kegiatan
1 Rabu, 9 Oktober 2019 2 JP Pelaksanaan pembelajaran I
di kelas VIIC tentang
mengenal bentuk aljabar dan
unsur – unsur bentuk aljabar
2 Senin, 14 Oktober
2019
3 JP Pelaksanaan pembelajaran II
di kelas VIIC tentang
penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar.
3 Rabu, 16 Oktober
2019
2 JP Tes hasil belajar siswa kelas
VII C dan pengisian
kuesioner minat belajar.
4 Rabu, 23 Oktober
2019
Pelaksanaan Wawancara
Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
E. Bentuk Data
1. Bentuk Kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian ini berasal dari data observasi
keterlaksanaan pembelajaran dan data hasil wawancara. Data
keterlaksanaan pembelajaran ini untuk mengetahui keterlaksanaan
pembelajaran bentuk aljabar menggunakan media Pop Up Book dengan
pendekatan PMRI untuk siswa kelas VIIC SMP N 2 Girimulyo yang
diperoleh dari penilaian dua observer pada lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran. Data hasil wawancara merupakan data tanggapan siswa yang
diperoleh setelah peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa siswa.
Wawancara yang dilakukan peneliti untuk mendukung data minat belajar
siswa yang diperoleh melalui kuesioner.
2. Bentuk Kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian ini berasal dari data hasil kuesioner
minat belajar dan tes hasil belajar. Data minat belajar siswa diperoleh dari
pengisian kuesioner yang berisi pernyataan – pernyataan terkait dengan
minat belajar siswa selama mengikuti pembelajaran. Data minat belajar
akan diperkuat dengan data hasil wawancara siswa setelah pembelajaran
dilaksanakan. Data hasil belajar siswa diperoleh dari jawaban siswa pada
tes yang akan diberikan setelah siswa mengikuti pembelajaran.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti diantaranya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1. Observasi Proses Pembelajaran
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang
keterlaksanaan pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dengan
pendekatan PMRI materi bentuk aljabar. Observasi dilaksanakan selama
proses pembelajaran berlangsung oleh dua observer. Observer akan
memberikan tanda centang “Ya” atau “Tidak” untuk menyatakan
keterlaksanaan pembelajaran sesuai dengan yang telah diamati.
2. Tes Hasil Belajar
Peneliti akan memberikan tes hasil belajar berupa tes tertulis yang
akan diberikan pada akhir pertemuan. Tes hasil belajar ini bertujuan untuk
melihat hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan pernyataan tertulis kepada subyek penelitian untuk
diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kuesioner ini bertujuan untuk
mengumpulkan data tentang minat belajar siswa. Dalam penelitian ini,
peneliti memberikan pernyataan – pernyataan mengenai minat belajar siswa
selama mengikuti pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dengan
pendekatan PMRI. Pilihan jawaban pada kuesioner ini menggunakan skala
likert dan siswa diminta memberikan tanda check-list (√) pada salah satu
kolom yang disediakan. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial (Sugiyono, 2013: 93).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
4. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara tanya jawab peneliti dengan narasumber. Wawancara bertujuan
untuk mendapatkan informasi tambahan terkait dengan minat belajar siswa
serta untuk memperkuat informasi yang telah peneliti peroleh dari
tanggapan kuesioner dan hasil belajar siswa.
G. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tujuan dibuat RPP agar peneliti mempunyai gambaran kegiatan
pembelajaran mengenai materi yang akan disampaikan. Adanya RPP ini
membantu peneliti untuk melaksanakan pembelajaran secara terencana
dan runtut.
b. Media Pembelajaran Pop Up Book dengan Pendekatan PMRI
Media pembelajaran Pop Up Book dengan Pendekatan PMRI pada materi
bentuk aljabar ini bertujuan agar proses pembelajaran dapat menarik
minat belajar siswa dan membantu siswa untuk mudah memahami materi
serta siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data adalah
sebagai berikut:
a. Lembar Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 3. 2 Kisi - kisi Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran
Menggunakan Pop Up Book dengan Pendekatan PMRI
No Indikator Deskripsi Kegiatan
1 Pendahuluan
a. Memeriksa kesiapan
pembelajaran
Guru memeriksa kesiapan
ruangan, alat pembelajaran dan
media
Guru memberi salam, mengecek
kehadiran peserta didik.
Guru memotivasi peserta didik
agar lebih aktif dan semangat
selama pembelajaran
b. Informasi tujuan
pembelajaran
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, kompetensi dasar
yang akan dicapai dan rancangan
kegiatan yang akan dilakukan
Guru memberikan apersepsi
c. Pembagian kelompok Guru membagi peserta didik ke
dalam kelompok – kelompok
Guru membagikan Pop Up Book
dan LKPD
2 Penyajian (memuat
karakteristik PMRI)
a. Penggunaan konteks
Guru mengangkat suatu masalah
yang dapat dibayangkan oleh
peserta didik (kontekstual dan
realistik) untuk memulai suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
pembelajaran (tersaji dalam Pop
Up Book)
b. Penggunaan model of Guru mendorong penggunaan
permainan COPERA dalam
menyelesaikan masalah
Guru merangsang peserta didik
agar dapat memodelkan masalah
nyata ke dalam bentuk
matematika
Peserta didik menyelesaikan
masalah yang diberikan guru
secara mandiri
c. Penggunaan model for Peserta didik menggunakan
pemecahan masalah yang telah
diselesaikan sebelumnya untuk
menyelesaikan langkah
selanjutnya
d. Pemanfaatan hasil
konstruksi peserta didik
Guru merangsang peserta didik
untuk menemukan strategi lain
untuk menyelesaikan
permasalahan
e. Interaktivitas Guru mendorong terjadinya
interaksi dan negosiasi, baik
antara peserta didik dan peserta
didik, juga antara peserta didik
dan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Guru menciptakan suasana
pembelajaran yang
menyenangkan
Guru bertindak sebagai fasilitator
Jika peserta didik membuat
kesalahan dalam menyelesaikan
masalah jangan dimarahi tetapi
dibantu melalui pertanyaan –
pertanyaan dan usaha mereka
hendaknya dihargai
Guru memberikan penguatan
terhadap hasil diskusi peserta
didik
f. Keterkaitan Guru mengajak peserta didik
untuk mengaitkan materi yang
diajarkan dengan materi lain
(materi matematika atau lainnya)
3 Penutup
a. Merangkum materi yang
telah dipelajari
Guru bersama dengan peserta
didik membuat kesimpulan
terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan
b. Guru mereview materi
yang sudah dipelajari
Guru mengajak peserta didik
untuk mengingat kembali materi
apa saja yang sudah dipelajari hari
ini
c. Guru memberikan
refleksi dari
Guru meminta peserta didik untuk
melakukan refleksi mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
pembelajaran yang sudah
dilaksanakan
pembelajaran yang sudah
dilaksanakan
d. Guru memberi tindak
lanjut
Guru menyampaikan materi
selanjutnya
e. Salam penutup Guru mengucapkan salam
b. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa
minat belajar siswa dalam materi bentuk aljabar menggunakan media
Pop Up Book dengan pendekatan PMRI. Kuesioner yang akan diberikan
pada subyek penelitian berjumlah 20 pernyataan mengenai minat belajar
siswa. Pernyataan yang diberikan kepada subyek penelitian disesuaikan
dengan indikator minat belajar siswa.
Tabel 3. 3 Kisi - kisi Kuesioner Minat Belajar Siswa
No Indikator
No. Item
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
1
Perasaan
Senang 1,2 3,4
2
Keterlibatan
Siswa 5,6,8 7,9,10
3 Ketertarikan 11,12,13 14,15
4 Perhatian 16,17,20 18,19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Jumlah Pernyataan 11 9
c. Tes Hasil Belajar
Dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan soal terkait materi
bentuk aljabar dalam bentuk soal uraian.
Tabel 3. 4 Kisi - kisi Hasil Belajar Siswa
Kompetensi Dasar Indikator No. Soal
3.5 Menjelaskan Bentuk
Aljabar dan melakukan
operasi pada bentuk aljabar
(penjumlahan,pengurangan,
perkalian dan pembagian)
3.5.1 Menyatakan
permasalahan
dalam bentuk
aljabar
3.5.2 Menyelesaikan
operasi
penjumlahan
bentuk aljabar
3.5.3 Menyelesaikan
operasi
pengurangan
1
2a,2b
3a,3b
4.5 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
bentuk aljabar dan unsur –
unsur bentuk aljabar
4.5.1 Menyelesaikan
masalah yang
terkait bentuk
aljabar dan
unsur-unsur
bentuk aljabar
4a,4b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4.5.2 Menyelesaikan
masalah yang
terkait bentuk
operasi
pengurangan dan
penjumlahan
bentuk aljabar
5a,5b
d. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara berisi pertanyaan – pertanyaan yang diajukan
ke narasumber.
Tabel 3. 5 Kisi - kisi Pedoman Wawancara Peserta Didik
Aspek Indikator No. Pertanyaan
Minat
Pendapat peserta didik selama mengikuti
pembelajaran matematika menggunakan
media Pop Up Book dengan pendekatan
PMRI.
1,2
Keterlibatan peserta didik selama mengikuti
pembelajaran menggunakan media Pop Up
Book dengan pendekatan PMRI.
3,4,5
Ketertarikan peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran matematika menggunakan
media Pop Up Book dengan pendekatan
PMRI.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Perhatian peserta didik selama mengikuti
pembelajaran matematika menggunakan
media Pop Up Book dengan pendekatan
PMRI.
7
Hasil
Belajar
Memahami materi bentuk aljabar 8
Hal yang diperoleh setelah mengikuti
pembelajaran matematika menggunakan
media Pop Up Book dengan pendekatan
PMRI.
9,12
Kesulitan yang dihadapi peserta didik selama
mengikuti proses pembelajaran matematika
menggunakan media Pop Up Book dengan
pendekatan PMRI.
10,11
Respon
Media
Penggunaan media Pop Up Book dengan
pendekatan PMRI materi bentuk aljabar.
13,14,15
H. Metode/Teknik Analisis Data
Teknik/Metode analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran
Analisis keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan
dengan memberikan tanda centang “Ya” atau “Tidak”. Jika pada kolom
keterlaksanaan pembelajaran diberi centang pada pilihan jawaban “Ya”
maka akan diberi skor 1 namun jika pada kolom keterlaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
pembelajaran diberi centang pada pilihan jawaban “Tidak” maka akan
diberi skor 0. Presentase keterlaksanaan dihitung menggunakan rumus :
𝑃𝑘𝑝 =𝐼𝑝
𝐼𝑡× 100%
Keterangan:
𝑃𝑘𝑝 : Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran
𝐼𝑝 : Jumlah indikator yang terlaksana
𝐼𝑡 : Jumlah indikator seluruhnya
Keterlaksanaan pembelajaran yang diperoleh akan digolongkan dengan
kategori keterlaksanaan pembelajaran menurut Arikunto (1988 :155) :
Tabel 3. 6 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran
Presentase Kategori
81% - 100% Baik Sekali
61% - 80% Baik
41% - 60% Cukup
21% - 40% Kurang
0% - 20% Sangat Kurang
2. Analisis Data Minat Belajar
Perolehan data minat belajar siswa digunakan untuk mengetahui minat
belajar siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan media pop
up book dengan pendekatan PMRI. Kuesioner ini berisikan 20
pernyataan dengan 11 pernyataan positif dan 9 pernyataan negatif.
Setiap pernyataan terdapat 5 pilihan jawaban, yaitu sangat setuju, setuju,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dalam pemberian
skor, terdapat perbedaan antara pernyataan positif dengan pernyataan
negatif. Untuk pernyataan positif, sangat setuju mempunyai skor 5,
setuju mempunyai skor 4, kurang setuju mempunyai skor 3, tidak setuju
mempunyai skor 2 dan sangat tidak setuju mempunyai skor 1.
Sedangkan untuk pernyataan negatif, berkebalikan dengan pernyataan
positif, yaitu sangat setuju mempunyai skor 1, setuju mempunyai skor
2, kurang setuju mempunyai skor 3, tidak setuju mempunyai skor 4 dan
sangat tidak setuju mempunyai skor 5. Sehingga dengan 20 pernyataan
tersebut, skor terendah yang mungkin terjadi adalah 20 dan skor
tertinggi adalah 100. Pernyataan sikap yang diberikan pada kuesioner
berupa pernyataan positif dan pernyataan negatif. Penskoran yang
diberikan pada kuesioner ini menurut Widoyoko (2009: 116) adalah
sebagai berikut :
Tabel 3. 7 Pedoman Penskoran Kuesioner Minat Belajar
Pernyataan
Sikap SS S KS TS STS TM
Pernyataan
Positif 5 4 3 2 1 0
Pernyataan
Negatif 1 2 3 4 5 0
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang setuju
TS : Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
STS: Sangat Tidak Setuju
TM : Tidak Mengisi
Nilai kuesioner minat belajar terhadap pembelajaran matematika
menggunakan media pop up book dengan pendekatan PMRI didapatkan
antara jumlah skor yang diperoleh siswa dengan jumlah skor
maksimum (100).
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚× 100
Selanjutnya, nilai dari kuesioner minat belajar siswa terhadap
pembelajaran matematika dikonversikan ke dalam data kualitatif untuk
menentukan kriteria minat belajar dari setiap siswa. Berikut ini adalah
kriteria minat belajar menurut Suharsimi (dalam Sanjaya,2016 :41) :
Tabel 3. 8 Kriteria Minat Belajar Siswa
Pembelajaran bentuk aljabar menggunakan media Pop Up Book dengan
pendekatan PMRI dikatakan efektif jika pada minat belajar siswa
berada pada kategori minimal baik sebanyak ≥ 75 %.
Interval Nilai Minat Belajar Kriteria Minat Belajar
0 - 39 Sangat Kurang
40 - 55 Kurang
56 - 65 Cukup
66 - 79 Baik
80 - 100 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
3. Analisis Data Hasil Belajar
Data tes hasil belajar akan dianalisis dengan memberikan skor pada
setiap item jawaban peserta didik berdasarkan ketepatan dan
kelengkapan sesuai dengan pedoman skor yang telah ditetapkan oleh
peneliti. Setelah dilakukan penskoran, skor – skor dari setiap item soal
dijumlahkan. Jumlah skor secara keseluruhan disebut skor total
perolehan peserta didik. Skor total yang diperoleh dikonversikan ke
bentuk persen dengan menggunakan rumus :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100%
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan
sekolah yaitu 75% (rentang skor 1% -100%) maka nilai ≥ 75% termasuk
dalam kategori “tuntas” dan nilai < 75% termasuk dalam kategori “tidak
tuntas”.
Tabel 3. 9 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar
Nilai Keterangan
Nilai ≥ 75% Tuntas
Nilai < 75% Tidak Tuntas
Untuk memilih subyek yang akan diwawancarai, peneliti menggunakan
kategori penilaian hasil belajar menurut Arikunto (2008 : 35).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 3. 10 Kategori Penilaian Hasil Belajar
Presentase Kategori
81 -100 Baik Sekali
61-80 Baik
41-60 Cukup
21-40 Kurang
< 21 Kurang Sekali
Untuk ketuntasan belajar klasikal minimal 75% siswa yang tuntas.
Untuk mengetahui ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus :
𝑇𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝐾𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙 =𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%
Pembelajaran bentuk aljabar menggunakan media Pop Up Book dengan
pendekatan PMRI dikatakan efektif jika hasil belajar menunjukkan ketuntasan
belajar klasikal mencapai ≥ 75 %.
4. Analisis Hasil Wawancara
Data hasil wawancara digunakan untuk memperkuat data minat belajar
siswa selama proses pembelajaran. Data tersebut akan diperoleh melalui
lembar kuesioner yang dibagikan kepada siswa. Data analisis wawancara akan
dianalisis secara kualitatif berdasarkan jawaban.
Subyek yang akan diwawancarai sebanyak 6 siswa. Subyek dipilih
masing-masing satu berdasarkan pengelompokan minat belajar siswa yang
berada pada kategori sangat baik dan hasil belajar sangat baik, minat belajar
siswa yang berada pada kategori sangat baik dan hasil belajar baik, minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
belajar siswa yang berada pada kategori sangat baik dan hasil belajar cukup,
minat belajar siswa yang berada pada kategori baik dan hasil belajar sangat
baik, minat belajar siswa yang berada pada kategori baik dan hasil belajar baik,
dan minat belajar siswa yang berada pada kategori cukup dan hasil belajar baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan
penelitian yang diawali dengan membuat surat ijin penelitian yang akan
diajukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Girimulyo. Pembuatan surat ijin
dilakukan di sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (JPMIPA).
Selanjutnya peneliti mengantarkan surat ijin penelitian ke SMP N 2
Girimulyo dan diterima dengan sangat baik oleh kepala SMP N 2 Girimulyo.
Kemudian peneliti menyampaikan maksud dan tujuan untuk melaksanakan
penelitian di tempat tersebut. Selanjutnya peneliti berkonsultasi dengan guru
mata pelajaran matematika mengenai materi yang akan disampaikan yaitu
materi bentuk aljabar, pembelajaran yang akan dilakukan dengan media Pop
Up Book menggunakan pendekatan PMRI dan waktu penelitian. Penelitian
dilaksanakan di kelas VII C SMP N 2 Girimulyo yang terdiri dari 26 siswa (12
siswa laki - laki dan 14 siswa perempuan). Penelitian dilakukan sebanyak 3 kali
pertemuan dengan rincian 2 kali pertemuan untuk pelaksanaan pembelajaran
dan 1 kali pertemuan untuk pelaksanaan tes dan pengisian kuesioner.
Wawancara dilakukan di luar jam pelajaran. Sebelum peneliti melakukan
penelitian, peneliti juga melakukan observasi dengan mengikuti pembelajaran
yang dilakukan oleh guru mata pelajaran matematika tersebut. Jadwal
pelaksanaan penelitian disajikan dalam tabel berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 4. 1 Jadwal Pelaksanaan Pengambilan Data
Tahap Hari/Tanggal Kegiatan
1 Rabu, 28 Agustus 2019 Observasi I dilakukan di kelas VII C
2 Senin, 2 September 2019 Observasi II dilakukan di kelas VII C
3 Rabu, 9 Oktober 2019 Pelaksanaan pembelajaran I di kelas
VII C tentang mengenal bentuk aljabar
dan unsur – unsur bentuk aljabar
4 Senin, 14 Oktober 2019 Pelaksanaan pembelajaran II di kelas
VII C tentang penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar.
5 Rabu, 16 Oktober 2019 Tes hasil belajar siswa kelas VII C dan
pengisian kuesioner minat belajar.
6 Rabu, 23 Oktober 2019 Pelaksanaan Wawancara Siswa
Berikut merupakan deskripsi pelaksanaan pembelajaran menggunakan media
Pop Up Book dengan pendekatan PMRI. Pada pembelajaran ini terdapat tiga
langkah kegiatan yaitu pembuka, inti dan penutup.
1. Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Pembuka
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Oktober 2019
jam pelajaran ke-4 sampai dengan jam pelajaran ke-5 (09.35-10.55).
Pada pembelajaran ini diikuti oleh 26 siswa. Peneliti sebagai guru
menyampaikan salam pembuka dan mengkondisikan siswa agar siap
mengikuti pembelajaran. Sebelum pembelajaran dimulai guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
mengajak siswa untuk berdoa dan mengecek kehadiran siswa.
Kemudian guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, tujuan
pembelajaran dan langkah – langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada hari itu. Selanjutnya guru memberikan motivasi
kepada para siswa dengan memberikan apersepsi berupa contoh
manfaat materi bentuk aljabar dalam kehidupan sehari – hari. Siswa
diminta untuk mengamati 2 gambar dan diminta untuk menghitung
banyaknya boneka yang ada dalam gambar tersebut. Pada gambar
pertama para siswa dapat menyebutkan banyak boneka panda yaitu
ada 4. Selanjutnya guru menunjukkan gambar kedua dan para siswa
merasa kebingungan dan tidak tahu banyak boneka yang ada dalam
gambar tersebut. Guru kemudian memberikan penjelasan kepada
siswa bahwa dalam menyelesaikan persoalan ini kita dapat
memisalkan banyak boneka dalam gambar ke dua dengan
menggunakan suatu simbol, simbol tersebut dapat berupa huruf a, b,
c, ...., z.
b. Kegiatan Inti
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang masing –
masing terdiri dari 4-5 siswa. Guru membagikan media Pop Up Book
dan LKPD 1 pada setiap kelompok. Setelah siswa berkumpul dalam
kelompok dan mendapatkan media Pop Up Book beserta LKPD 1,
guru menjelaskan kepada siswa – siswa bahwa pelaksanaan
pembelajaran matematika ini akan dilaksanakan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
menggunakan aktivitas – aktivitas yang pengerjaannya diselesaikan
dengan permainan COPERA. Aktivitas – aktivitas tersebut disajikan
dalam media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI. Dalam
aktivitas tersebut terdapat contoh permasalahan- permasalahan yang
dapat kita temui atau kita bayangkan dalam kehidupan sehari – hari.
Sebelum siswa memulai mengerjakan LKPD 1, guru menjelaskan
petunjuk permainan COPERA. Permainan COPERA merupakan
permainan kertas warna yang berbentuk persegi panjang dan persegi.
Kertas warna yang berbentuk persegi panjang terdiri dari kertas
warna merah, merah muda, biru tua, biru muda, hijau tua dan hijau
muda. Demikian juga dengan kertas warna yang berbentuk persegi
terdiri dari kertas warna merah, merah muda, biru tua, biru muda,
hijau tua dan hijau muda. Untuk setiap ukuran dan warna kertas
mempunyai nilai yang berbeda – beda. Kertas warna merah
berukuran 𝑥 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 mempunyai nilai 𝑥. Kertas warna merah
muda berukuran 𝑥 𝑐𝑚 × −1 𝑐𝑚 mempunyai nilai −𝑥 𝑐𝑚. Kertas
warna biru tua berukuran 𝑦 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 mempunyai nilai 𝑦 𝑐𝑚.
Kertas warna biru muda berukuran 𝑦 𝑐𝑚 × −1 𝑐𝑚 mempunyai nilai
−𝑦 𝑐𝑚. Kertas warna hijau tua berukuran 𝑧 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 mempunyai
nilai 𝑧 𝑐𝑚. Kertas warna hijau muda berukuran −𝑧 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚
mempunyai nilai −𝑧 𝑐𝑚. Selain itu kertas warna berbentuk persegi
berwarna merah, biru tua, hijau tua mempunyai nilai 1 𝑐𝑚
sedangkan kertas warna berbentuk persegi berwarna merah muda,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
biru muda, dan hijau muda mempunyai nilai −1 𝑐𝑚. Kemudian guru
memberikan contoh penggunaan permainan COPERA dengan
menggambarkan kertas warna di papan tulis dan meminta siswa
untuk menjawab perhitungan dari kertas warna tersebut. Setelah
siswa paham dengan penggunaan permainan tersebut, guru memulai
aktivitas pertama. Setiap kelompok diarahkan untuk mengamati,
memahami dan menyelesaikan masalah pada aktivitas 1 yang ada
dalam media Pop Up Book . Pada saat pengerjaan berlangsung guru
berkeliling ke dalam kelompok – kelompok, guru memastikan
bahwa siswa dapat menggunakan permainan COPERA dengan baik
dan benar. Jika ada siswa yang masih bingung maka guru akan
mencoba membantu siswa dengan tanya jawab. Setelah selesai
mengerjakan LKPD 1, guru meminta siswa untuk mengerjakan
LKPD 2 dalam kelompok yang sama. Setelah selesai mengerjakan
LKPD 2. Guru meminta perwakilan dari dua kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya. Satu perwakilan kelompok
menyampaikan hasil diskusi kelompoknya tentang aktivitas 1 dan
satu perwakilan kelompok satunya menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya tentang aktivitas 2. Sedangkan siswa – siswa yang
tidak mempresentasikan hasil diskusinya, mereka duduk dan
mendengarkan temannya yang sedang menyampaikan hasil
diskusinya dan boleh bertanya jika ada yang ingin ditanyakan pada
kelompok tersebut. Setelah presentasi selesai, guru memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
penguatan. Selanjutnya guru memberi pertanyaan dan membimbing
siswa – siswa untuk menjawab kesimpulan aktivitas 1 dan 2.
c. Kegiatan Penutup
Selanjutnya karena jam pelajaran matematika hampir
selesai, guru memberikan pekerjaan rumah kepada masing – masing
siswa yaitu mengerjakan latihan 1 yang ada pada media Pop Up
Book. Kemudian guru mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari yaitu bentuk
aljabar lalu mengajak siswa untuk merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang baru saja dilaksanakan. Akhir pembelajaran
ditutup dengan doa dan salam.
2. Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Pembuka
Pertemuan kedua dilakukan pada hari Senin, 14 Oktober 2019.
Pembelajaran ini diikuti oleh 26 siswa. Pada awal pertemuan yang
kedua ini, peneliti mendapat kendala yaitu peneliti tidak sepenuhnya
mengajar selama 3 jam pelajaran (120 menit) di kelas VII C karena
ketidaktahuan peneliti bila KBM di sekolah tersebut diajukan selama
1 jam pelajaran dan guru mata pelajaran lupa memberitahu kepada
peneliti apabila jam pelajaran diajukan. Oleh karena itu peneliti
hanya mengajar selama 100 menit. Selanjutnya pembelajaran
matematika diserahkan kepada peneliti. Peneliti memberi salam dan
menanyakan kabar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
b. Kegiatan Inti
Peneliti sebagai guru melanjutkan pembelajaran dengan
mengajak siswa untuk membahas pekerjaan rumah. Siswa sangat
antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat bahwa
mereka saling berebutan maju ke depan untuk menuliskan hasil
pekerjaannya. Soal dibahas bersama – sama. Guru memberikan
penguatan kepada siswa agar lebih memahami materi. Selanjutnya
guru melanjutkan pembelajaran yaitu mengenai penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar. Siswa diminta untuk membentuk
kelompok yang sama dengan kelompok pada pertemuan
sebelumnya. Kemudian guru membagikan media Pop Up Book
serta LKPD 3. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali
permainan COPERA beserta petunjuk penggunaannya. Siswa
diminta untuk mengerjakan aktivitas 3. Selama berdiskusi, guru
berkeliling untuk membimbing siswa dalam kelompok. Dalam
kelompok, siswa mencari solusi dari permasalahan yang diberikan.
Mereka bersama – sama menyelesaikan LKPD 3 dengan
mencermati dan memahami langkah – langkah penyelesaian. Saat
menyelesaikan aktivitas 3, beberapa kelompok masih kesulitan
untuk memahami langkah penyelesaian yang ada di LKPD 3. Oleh
sebab itu karena beberapa kelompok merasa kesulitan, suasana kelas
diawal penyelesaian aktivitas 3 menjadi sedikit kurang kondusif
kemudian guru berkeliling kembali untuk menanyakan kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
yang dialami oleh kelompok. Guru membantu kelompok dengan
memberi pertanyaan – pertanyaan sehingga diharapkan kelompok
dapat menemukan dan mengkonstruksi sendiri konsep penjumlahan
bentuk aljabar dengan menggunakan alat permainan COPERA.
Setelah selesai mengerjakan LKPD 3, guru membahas aktivitas 3.
Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru.
Setelah aktivitas 3 selesai sebenarnya ada aktivitas 4 yang akan
dikerjakan oleh siswa tetapi karena waktu tinggal 25 menit, guru
mata pelajaran matematika menyarankan agar langsung ke latihan
soal saja. Oleh karena itu peneliti mengajak siswa untuk
mengerjakan soal latihan 2 yang ada dalam media Pop Up Book.
Selanjutnya meminta siswa yang sudah selesai mengerjakan soal
latihan 2 segera menuliskan jawabannya di papan tulis untuk dibahas
bersama – sama.
c. Kegiatan Penutup
Saat kegiatan penutup, guru meminta siswa untuk
melanjutkan latihan 2 di rumah, setelah itu mengajak siswa
membuat untuk kesimpulan dan melakukan refleksi dari kegiatan
pembelajaran yang baru saja dilaksanakan. Guru juga
menyampaikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan
tes, sehingga diharapkan siswa belajar di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Oktober 2019.
Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan
PMRI. Situasi dan kondisi saat siswa mengerjakan soal tes adalah sangat
tenang dan serius.
Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal tes, peneliti
membagikan lembar kuesioner kepada setiap siswa. Kemudian siswa
mengisi kuesioner sesuai dengan yang dia rasakan. Tujuan pengisian
kuesioner ini adalah untuk mengetahui minat belajar siswa selama
mengikuti pembelajaran matematika menggunakan media Pop Up Book
dengan pendekatan PMRI.
B. Hasil Analisis Data
1. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran
Pengamatan keterlaksanaan pembelajaran matematika
menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI materi
bentuk aljabar ini dilakukan oleh 2 observer selama proses
pembelajaran di kelas VII C SMP N 2 Girimulyo tahun ajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 4. 2 Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan I
Tabel 4. 3 Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan II
No Kegiatan
Skor
Observer 1 Observer 2
1 Pembuka 7 7
2 Inti 12 12
3 Penutup 5 5
Jumlah Skor 24 24
Presentase 100% 100%
Rata - rata presentase 100%
Kategori Baik Sekali
No Kegiatan
Skor
Observer 1 Observer 2
1 Pembuka 6 6
2 Inti 12 11
3 Penutup 5 5
Jumlah Skor 23 22
Presentase 96% 92%
Rata - rata presentase 94%
Kategori Baik Sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 4. 4 Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan hasil persentase keterlaksanaan pembelajaran
menggunakan media pop up book dengan pendekatan PMRI pada
pertemuan pertama dari kedua observer adalah 100% yang berarti
adalah kegiatan pembelajaran matematika menggunakan media Pop Up
Book dengan pendekatan PMRI terlaksana dengan baik sekali.
Sedangkan untuk hasil persentase keterlaksanaan pembelajaran
menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI pada
pertemuan kedua dari kedua observer adalah 94%. Pada pertemuan
kedua ini ada kegiatan yang tidak terlaksana yaitu pada awal
pembelajaran guru (peneliti) tidak memeriksa kesiapan ruangan
maupun kesiapan siswa untuk belajar. Akan tetapi guru tetap memberi
salam dan menanyakan kabar siswa sebelum pembelajaran dengan guru
(peneliti) dimulai. Selain itu menurut salah satu observer, pembelajaran
tidak begitu menyenangkan dibanding pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya karena siswa terlihat kurang kondusif saat pengerjaan
aktivitas 3 dimulai. Namun guru (peneliti) tetap memberi perhatian dan
memperingatkan siswa untuk tetap fokus, menanyakan kepada siswa
No Pertemuan Persentase Kategori
1 Pertemuan 1 100% Baik Sekali
2 Pertemuan 2 94% Baik Sekali
Rata - Rata 97% Baik Sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
bagian yang sulit dan membantu siswa dengan memberi pertanyaan –
pertanyaan.
Secara keseluruhan, rata – rata hasil persentase keterlaksanaan
pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan
PMRI selama 2 pertemuan mencapai 97 % dan persentase
keterlaksanaan pembelajaran tersebut berada dalam kategori baik
sekali.
2. Analisis Data Kuesioner Minat Belajar
Untuk mendapatkan data kuesioner minat belajar siswa, peneliti
memberikan kuesioner kepada siswa setelah melaksanakan tes hasil
belajar. Kuesioner tersebut digunakan untuk mengetahui minat siswa
terhadap pembelajaran matematika menggunakan media Pop Up Book
dengan pendekatan PMRI. Berikut ini adalah hasil dan analisis
kuesioner minat belajar siswa.
Tabel 4. 5 Data Kuesioner Minat Belajar Siswa
Kode
Siswa
Skor Kriteria
S1 90 Sangat Baik
S2 86 Sangat Baik
S3 89 Sangat Baik
S4 73 Baik
S5 92 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
S6 74 Baik
S7 91 Sangat Baik
S8 80 Sangat Baik
S9 69 Baik
S10 83 Sangat Baik
S11 83 Sangat Baik
S12 71 Baik
S13 72 Baik
S14 70 Baik
S15 83 Sangat Baik
S16 88 Sangat Baik
S17 92 Sangat Baik
S18 80 Sangat Baik
S19 80 Sangat Baik
S20 87 Sangat Baik
S21 83 Sangat Baik
S22 76 Baik
S23 64 Cukup
S24 80 Sangat Baik
S25 91 Sangat Baik
S26 75 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Dari analisis tersebut, kemudian diubah ke dalam bentuk
persentase. Berikut tabel yang menunjukkan persentase minat belajar
siswa.
Tabel 4. 6. Persentase Minat Belajar Siswa
3. Analisis Data Tes Hasil Belajar
Data hasil belajar siswa diperoleh melalui pemberian tes kepada
seluruh siswa yang dilaksanakan pada pertemuan ketiga. Berikut ini
disajikan tabel yang menunjukkan tes hasil belajar siswa.
Tabel 4. 7 Data Tes Hasil Belajar Siswa
No
Kategori Minat
Belajar
Banyak
Siswa
Persentase
1 Sangat Baik 17 65%
2 Baik 8 31%
3 Cukup 1 4%
4 Kurang 0 0%
5 Sangat Kurang 0 0%
Kode Siswa Total Skor Nilai (%) Ketuntasan Kategori
S1 35 87,5 Tuntas Sangat Baik
S2 31 77,5 Tuntas Baik
S3 31 77,5 Tuntas Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
S4 32 80 Tuntas Baik
S5 31 77,5 Tuntas Baik
S6 30 75 Tuntas Baik
S7 31 77,5 Tuntas Baik
S8 18 45 Tidak Tuntas Cukup
S9 33 82,5 Tuntas Sangat Baik
S10 31 77,5 Tuntas Baik
S11 31 77,5 Tuntas Baik
S12 33 82,5 Tuntas Sangat Baik
S13 31 77,5 Tuntas Baik
S14 30 75 Tuntas Baik
S15 19 47,5 Tidak Tuntas Cukup
S16 30 75 Tuntas Baik
S17 30 75 Tuntas Baik
S18 22 55 Tidak Tuntas Cukup
S19 18 45 Tidak Tuntas Cukup
S20 21 52,5 Tidak Tuntas Cukup
S21 32 80 Tuntas Baik
S22 32 80 Tuntas Baik
S23 32 80 Tuntas Baik
S24 17 42,5 Tidak Tuntas Cukup
S25 32 80 Tuntas Baik
S26 31 77,5 Tuntas Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Dari nilai yang didapat oleh setiap siswa kemudian dianalisis dan
dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk
menentukan tuntas, tidaknya siswa. Nilai yang diperoleh dari hasil tes
hasil belajar siswa juga dianalisis dan dikonversikan berdasarkan
kriteria penilaian hasil belajar menurut Arikunto. Dari data tersebut
diperoleh bahwa 20 siswa termasuk dalam kriteria tuntas sedangkan 6
siswa termasuk dalam kriteria tidak tuntas. Dengan demikian ketuntasan
belajar klasikal diperoleh sebesar 76, 92 % .
4. Analisis Hasil Wawancara Siswa
Dalam penelitian ini ada 6 siswa yang dipilih sebagai subjek
wawancara siswa. 6 siswa yang dipilih merupakan siswa yang mewakili
beberapa kategori berdasarkan hasil kuesioner minat belajar dan tes
hasil belajar. S1 mewakili siswa dengan kategori minat belajar sangat
baik dan kategori hasil belajar sangat baik. S2 mewakili siswa dengan
kategori minat belajar sangat baik dan kategori hasil belajar baik. S19
mewakili siswa dengan kategori minat belajar sangat baik dan kategori
hasil belajar cukup. S9 mewakili siswa dengan kategori minat belajar
baik dan kategori hasil belajar sangat baik. S6 mewakili siswa dengan
kategori minat belajar baik dan kategori hasil belajar baik. S23 mewakili
siswa dengan kategori minat belajar cukup dan kategori hasil belajar
baik. Jawaban setiap siswa setelah mengikuti pembelajaran
menggunakan media Pop Up Book disajikan dalam tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 4. 8 Data Analisis Hasil Wawancara Siswa
Subyek Indikator Jawaban Siswa
S1 Pendapat peserta didik selama
mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
Siswa menyukai pembelajaran
matematika menggunakan media pop
up book dengan pendekatan PMRI
karena belajar matematika menjadi
asik dan dengan adanya permainan
dalam mengerjakan soal juga
membuat siswa asik belajar
matematika. Siswa merasa
pembelajaran matematika ini
mengesankan bagi dirinya.
Keterlibatan peserta didik
selama mengikuti
pembelajaran menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
Siswa merasa aktif karena siswa ikut
menempelkan kertas, memberi
pendapat saat diskusi kelompok dan
mau maju mengerjakan soal. Jika
siswa belum paham dengan materi,
siswa akan bertanya pada teman
kemudian menanyakan kepada guru.
Ketertarikan peserta didik
dalam mengikuti
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Siswa tidak merasa malas saat
mengikuti pembelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Perhatian peserta didik
selama mengikuti
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru dan mencatat hal – hal yang
menurut dia penting.
Memahami materi bentuk
aljabar
Siswa merasa mudah dalam
memahami materi bentuk aljabar.
Hal yang diperoleh setelah
mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
Siswa bisa menggunakan permainan
COPERA dan siswa merasa bahwa
materi bentuk aljabar berguna untuk
menyelesaikan masalah yang ada di
sekitar.
Kesulitan yang dihadapi
peserta didik selama
mengikuti proses
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Siswa sedikit bingung dalam
menggunakan permainan COPERA
dan untuk mengatasi hal tersebut
siswa mencoba membaca aturan
permainan COPERA dan
mencobanya lagi.
Penggunaan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI materi bentuk aljabar.
Belajar menggunakan media pop up
book dengan pendekatan PMRI
materi bentuk aljabar membuat siswa
dapat belajar sambil bermain
meskipun awalnya sedikit bingung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
dalam memahami soal tetapi siswa
mau berusaha mencoba kembali dan
akhirnya siswa bisa. Siswa juga
merasa terbantu dalam memahami
materi.
S2 Pendapat peserta didik selama
mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
Siswa suka dengan pembelajaran
matematika menggunakan media pop
up book dengan pendekatan PMRI
karena menyenangkan.
Keterlibatan peserta didik
selama mengikuti
pembelajaran menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
Siswa ikut menyusun kertas,
berdiskusi dalam kelompok, mau
menjelaskan jawaban hasil diskusi
kepada teman – teman di kelas dan
mau bertanya kepada teman jika ada
materi yang belum ia pahami.
Ketertarikan peserta didik
dalam mengikuti
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Siswa semangat dalam belajar
matematika ini karena banyak
kegiatan bersama teman di dalam
kelompok.
Perhatian peserta didik
selama mengikuti
pembelajaran matematika
Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru dan bertanya pada teman jika ada
yang tidak jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Memahami materi bentuk
aljabar
Siswa bisa memahami materi.
Hal yang diperoleh setelah
mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
Siswa bisa belajar sambil bermain dan
siswa merasa bahwa materi yang
sudah ia pelajari berguna untuk
kehidupan sehari – hari.
Kesulitan yang dihadapi
peserta didik selama
mengikuti proses
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Siswa kadang lupa dengan aturan
permainan COPERA tetapi siswa
berusaha untuk mencoba lagi dan
bertanya pada teman.
Penggunaan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI materi bentuk aljabar.
Materi yang disajikan dalam media
pop up book dengan pendekatan
PMRI materi bentuk aljabar ini
menurut siswa menarik dan jelas
selain itu siswa juga merasa terbantu
dalam belajar menentukan variabel
dan menghitung dalam bentuk aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
S19 Pendapat peserta didik selama
mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
Siswa menyukai pembelajaran
matematika menggunakan media pop
up book dengan pendekatan PMRI
karena seru dan siswa tidak merasa
bosan.
Keterlibatan peserta didik
selama mengikuti
pembelajaran menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
Siswa lebih aktif terlibat dalam
kegiatan kelompok dengan membantu
menempel kertas dan lebih suka
bertanya pada teman jika ada hal yang
belum ia pahami daripada bertanya
pada guru.
Ketertarikan peserta didik
dalam mengikuti
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Siswa tidak merasa malas selama
mengikuti pembelajaran matematika
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI.
Perhatian peserta didik
selama mengikuti
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru dan ikut memperhatikan teman
yang sedang bertanya pada guru.
Memahami materi bentuk
aljabar
Siswa lumayan bisa memahami
materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Hal yang diperoleh setelah
mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
Siswa merasa mendapat tambahan
ilmu dan pengalaman baru yaitu dapat
belajar menggunakan pop up book.
Siswa juga merasa bahwa setelah
mengikuti pembelajaran matematika
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI ini berguna
karena bisa belajar penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar.
Kesulitan yang dihadapi
peserta didik selama
mengikuti proses
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Ada sedikit kesulitan yang dihadapi
siswa dan untuk mengatasi hal
tersebut siswa akan bertanya pada
teman.
Penggunaan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI materi bentuk aljabar.
Media pop up book dengan
pendekatan PMRI materi bentuk
aljabar ini membantu siswa untuk
mempelajari materi. Menurut siswa,
materi yang disajikan menarik dan
sedikit jelas.
S9 Pendapat peserta didik selama
mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
Siswa menyukai pembelajaran
matematika menggunakan media pop
up book dengan pendekatan PMRI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
Keterlibatan peserta didik
selama mengikuti
pembelajaran menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
Siswa terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok, siswa juga mau membantu
teman yang belum paham selain itu
jika siswa belum paham dengan
materi ia akan membaca materi yang
ada di dalam buku paket dan tanya
pada teman.
Ketertarikan peserta didik
dalam mengikuti
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Siswa sedikit merasa malas karena
saat menempel kertas memakan
waktu lama tetapi siswa juga merasa
asik karena pelajaran matematika ada
permainannya.
Perhatian peserta didik
selama mengikuti
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Siswa mendengarkan penjelasan yang
diberikan oleh guru.
Memahami materi bentuk
aljabar
Siswa bisa memahami materi bentuk
aljabar.
Hal yang diperoleh setelah
mengikuti pembelajaran
Siswa menjadi paham yang dimaksud
dengan variabel, suku sejenis dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
matematika menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
tidak sejenis. Siswa juga mengatakan
bahwa setelah mengikuti
pembelajaran ini, materi bentuk
aljabar bermanfaat untuk menghitung
hal yang tidak bisa dihitung yaitu
dengan memisalkannya dengan
menggunakan variabel.
Kesulitan yang dihadapi
peserta didik selama
mengikuti proses
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Saat menggunakan permainan
COPERA, siswa masih kesulitan
dalam menentukan kertas yang akan
dia gunakan dan untuk mengatasi hal
tersebut dia bertanya pada teman
Penggunaan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI materi bentuk aljabar.
Siswa merasa bahwa media pop up
book dengan pendekatan PMRI
materi bentuk aljabar ini
membantunya dalam mempelajari
materi, materi yang diberik menarik
dan jelas.
S6 Pendapat peserta didik selama
mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
Siswa menyukai pembelajaran
matematika menggunakan media pop
up book dengan pendekatan PMRI
karena menarik dan siswa juga tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
merasa bosan selama mengikuti
pembelajaran ini.
Keterlibatan peserta didik
selama mengikuti
pembelajaran menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
Siswa ikut terlibat dalam kegiatan
kelompok, siswa juga mau membantu
teman yang belum paham materi
selain itu jika siswa belum paham dia
mau bertanya pada guru.
Ketertarikan peserta didik
dalam mengikuti
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Siswa tidak merasa malas selama
mengikuti pembelajaran.
Perhatian peserta didik
selama mengikuti
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Jika guru sedang memberikan
penjelasan, siswa akan mendengarkan
sambil mencatat.
Memahami materi bentuk
aljabar
Siswa paham dengan materi bentuk
aljabar.
Hal yang diperoleh setelah
mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
Setelah siswa mengikuti
pembelajaran ini, siswa mendapat
manfaat yaitu ketika ada banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
benda yang belum yahu jumlahnya
siswa dapat memakai bentuk aljabar.
Kesulitan yang dihadapi
peserta didik selama
mengikuti proses
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Siswa sedikit mengalami kesulitan
pada materi banyak suku seperti
menentukan suku dua dan suku tiga.
Penggunaan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI materi bentuk aljabar.
Siswa merasa terbantu dalam
memahami materi bentuk aljabar
dengan menggunakan media pop up
book dengan pendekatan PMRI,
materi yang diberikan menarik,
menyenangkan dan lumayan jelas.
S23 Pendapat peserta didik selama
mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
Siswa menyukai pembelajaran
matematika menggunakan media pop
up book dengan pendekatan PMRI.
Keterlibatan peserta didik
selama mengikuti
pembelajaran menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
Siswa ikut terlibat dalam kegiatan
kelompok yaitu dengan ikut
membantu menempelkan kertas dan
mencoba mencocokan dengan aturan
permainan, siswa juga mau mencoba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
memberi pendapat dalam kelompok
selain itu jika siswa belum paham
maka siswa akan mencoba tanya pada
teman.
Ketertarikan peserta didik
dalam mengikuti
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Siswa tidak merasa malas selama
mengikuti pembelajaran matematika
ini.
Perhatian peserta didik
selama mengikuti
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Siswa memperhatikan guru ketika
guru sedang memberikan penjelasan.
Memahami materi bentuk
aljabar
Siswa bisa memahami materi bentuk
aljabar.
Hal yang diperoleh setelah
mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI.
Siswa menjadi lebih mudah dalam
memahami materi. Menurut siswa
matematika (bentuk aljabar) berguna
untuk membantu kegiatan di
kehidupan sehari – hari seperti untuk
menghitung banyak buku/nasi yang
ada dalam kardus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Kesulitan yang dihadapi
peserta didik selama
mengikuti proses
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI.
Siswa sedikit ada kesulitan tetapi
karena bekerja di dalam kelompok,
kesulitan tersebut dapat diatasi
bersama.
Penggunaan media pop up
book dengan pendekatan
PMRI materi bentuk aljabar.
Siswa merasa terbantu dalam
memahami materi bentuk aljabar
dengan menggunakan media pop up
book dengan pendekatan PMRI
materi bentuk aljabar selain itu siswa
juga mengatakan bahwa materi yang
diberikan menarik dan jelas.
C. Pembahasan
1. Keterlaksanan Pembelajaran
Pembelajaran matematika menggunakan media Pop Up Book
dengan pendekatan PMRI materi bentuk aljabar telah dilaksanakan
pada siswa kelas VII C SMP N 2 Girimulyo. Menurut Treffer (dalam
Wijaya, 2012:21) ada lima karakteristik yaitu penggunaan konteks,
penggunaan model untuk matematika progesif, pemanfaatan hasil
konstruksi siswa, interaktivitas dan keterkaitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan
selama tiga kali pertemuan dengan satu pertemuan digunakan untuk tes.
Karakteristik yang pertama yaitu penggunaan konteks. Pada setiap
pertemuan yaitu pertemuan pertama dan kedua, karakteristik ini
ditunjukkan dengan kegiatan guru menyajikan masalah dalam
kehidupan sehari – hari yang dapat dibayangkan oleh siswa. Masalah
yang diberikan oleh guru berupa masalah yang berkaitan dengan materi
bentuk aljabar. Misalnya menghitung banyak nasi bungkus, cara
menyatakan banyak meja,kursi dan jendela yang ada di dalam kelas,
menghitung banyak buku di perpustakaan. Selain itu siswa dalam
kelompok diminta untuk mendiskusikan permasalahan yang ada di
aktivitas kemudian menyelesaikannya di LKPD dengan menggunakan
permainan COPERA.
Karakteristik yang kedua yaitu penggunaan model untuk
matematika progesif. Penggunaan model dalam setiap pertemuan ini
terlihat saat siswa menggunakan permainan COPERA untuk
menyelesaikan masalah – masalah yang disajikan dalam beberapa
aktivitas. Ketika menyelesaikan aktivitas, siswa mengalami kesulitan
sehingga guru perlu memberikan arahan dan penjelasan kembali kepada
siswa. Kesulitan yang dialami siswa ini terjadi karena siswa masih
belum terbiasa menggunakan permainan COPERA untuk memodelkan
permasalahan yang ada dalam aktivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Karakteristik yang ketiga adalah pemanfaatan hasil konstruksi
siswa. Dalam karakteristik ini, guru memberikan kebebasan bagi siswa
untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara dan pengetahuan
mereka. Pada pertemuan pertama saat siswa mengerjakan aktivitas 1,
penyelesaian setiap kelompok berbeda- beda dan setelah guru
mengecek hasil pekerjaan setiap kelompok, rata – rata jawaban mereka
tepat. Pada pertemuan kedua, untuk menyelesaikan aktivitas 3 siswa
mengalami kesulitan yaitu kesulitan memodelkan permasalahan ke
dalam bentuk aljabar dengan menggunakan permainan COPERA
karena siswa lupa dan harus pelan – pelan mengingat aturan permainan
COPERA kembali. Selain itu ada beberapa siswa yang ramai sehingga
diawal pembelajaran pada pertemuan kedua ini, kelas menjadi tidak
kondusif. Oleh karena itu guru harus membimbing satu per satu
kelompok agar bisa memahami maksud dari aktivitas 3 dan menegur
siswa yang ramai.
Karakteristik yang keempat adalah interaktivitas. Guru
mendorong interaksi melalui negosiasi yang dilakukan antara siswa
dengan siswa, maupun antara siswa dengan guru. Selama berdiskusi
dalam kelompok, setiap kelompok terlihat saling berdiskusi untuk
menyelesaikan permasalahan. Ketika mengalami kesulitan, beberapa
siswa juga mau bertanya kepada guru namun kebanyakan siswa masih
malu untuk mengungkapkan pendapat atau bertanya kepada guru. Oleh
karena itu guru melakukan tanya jawab baik mengenai unsur aljabar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Karakteristik ini juga
ditunjukkan pada kegiatan penutup yaitu guru mengarahkan siswa
untuk menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Selain
mengarahkan siswa untuk memberikan kesimpulan, guru juga
memberikan penegasan dan penyempurnaan kesimpulan yang telah
dibuat oleh siswa.
Karakteristik yang kelima adalah keterkaitan. Karakteristik ini
ditunjukkan dengan penyelesaian permasalahan ada keterkaitannya
dengan konsep matematika yang lain, yakni saat siswa mengerjakan
langkah demi langkah dengan menggunakan permainan COPERA,
siswa akan diminta untuk menyusun kembali kertas menjadi bentuk
persegi panjang. Sehingga dalam penyelesaian permasalahan ini selain
siswa belajar untuk menemukan jawaban dari permasalahan tetapi
siswa juga dapat belajar mengenai konsep persegi panjang. Dengan
demikian, pembelajaran materi bentuk aljabar ini sesuai dengan
karakteristik yang diberikan oleh Treffer (dalam Wijaya, 2012:21).
Berdasarkan hasil pengamatan oleh dua observer, pembelajaran
telah terlaksana dengan baik sekali, meskipun ada beberapa indikator
yang tidak terlaksana karena terkendala waktu. Persentase
keterlaksanaan pembelajaran pada setiap pertemuan tergolong baik
sekali, pertemuan pertama persentase keterlaksanaan adalah 100%, dan
pada pertemuan kedua adalah 94%. Rata – rata hasil persentase
keterlaksanaan pembelajaran dalam 2 pertemuan yaitu sebesar 97% atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
termasuk dalam kategori baik sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran bentuk aljabar menggunakan media Pop Up
Book dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) telah terlaksana dengan baik sekali.
2. Minat Belajar Siswa
Pada lembar jawaban kuesioner minat belajar yang telah diisi oleh
siswa terlihat bahwa sebagian besar siswa memilih pernyataan yang
menyatakan bahwa mereka senang belajar matematika menggunakan
media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI. Setelah kuesioner
minat belajar siswa dianalisis menunjukkan bahwa minat belajar siswa
terhadap pembelajaran matematika materi bentuk aljabar menggunakan
media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI condong ke arah tinggi
atau berminat. Hal ini bisa dilihat dari tidak adanya hasil kuesioner
minat belajar siswa yang berada pada kategori kurang maupun sangat
kurang. Kategori yang ditunjukkan oleh hasil kuesioner minat belajar
siswa yaitu sangat baik, baik dan cukup. Pada kategori cukup hanya 1
siswa (4%), untuk kategori baik ada 8 siswa (31%), dan hasil kuesioner
minat belajar pada 17 siswa (65%) tergolong dalam kategori sangat
baik.
Sebanyak 17 Siswa (65%) yang hasil kuesioner minat belajarnya
termasuk dalam kategori sangat baik menyatakan bahwa mereka senang
belajar matematika menggunakan media Pop Up Book dengan
pendekatan PMRI. Sebagian besar siswa mau membantu teman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal, mereka antusias dan
mau mendengarkan penjelasan/pendapat yang diberikan guru atau
teman lalu mereka mencatal hal – hal yang menurut mereka penting dan
mereka juga mengerjakan tugas yang diberikan. Sebagian besar siswa
juga tertarik belajar menggunakan media Pop Up Book sehingga hal ini
mendukung siswa untuk dapat fokus dalam belajar dan membuat siswa
mau terlibat aktif dalam menyelesaikan tugas yang ada dalam media
Pop Up Book. Beberapa siswa juga memberikan pernyataan bahwa
mereka tidak menunda tugas dari guru.
Menurut hasil kuesioner semua siswa yang tergolong dalam
kategori sangat baik, materi yang disampaikan dalam media Pop Up
Book dengan pendekatan PMRI menarik untuk dipelajari. Sebagian
besar siswa juga memilih pernyataan bahwa materi yang disampaikan
dalam media tersebut jelas dan menurut mereka materi yang sudah
dipelajari sangat bermanfaat untuk membantu kegiatan di kehidupan
sehari- hari. Namun beberapa siswa masih malu untuk memberikan
pendapat atau bertanya, tidak banyak juga siswa yang mencatat hal –
hal penting di buku catatannya dan selama pembelajaran berlangsung
masih ada siswa yang mengganggu temannya.
Sebanyak 8 Siswa (31%) yang hasil kuesioner minat belajarnya
termasuk dalam kategori baik menyatakan bahwa mereka senang
belajar matematika menggunakan media Pop Up Book dengan
pendekatan PMRI. Sebagian besar siswa tertarik untuk belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
matematika menggunakan media tersebut dan mereka juga memilih
pernyataan bahwa materi yang disampaikan dalam media tersebut jelas
dan menarik untuk dipelajari dan materi yang sudah dipelajari sangat
bermanfaat untuk membantu kegiatan di kehidupan sehari- hari. Jika
ada tugas yang diberikan, siswa juga mau mengerjakannya. Sebagian
besar siswa mau bertanya jika mereka mengalami kesulitan.
Namun beberapa siswa kurang antusias ketika guru atau teman
memberikan pertanyaan, siswa juga masih kurang terlibat dalam
membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan. Beberapa
siswa juga masih kurang aktif selama mengikuti pembejaran, malas
mengikuti pembelajaran, menunda pekerjaan yang telah diberikan,
kurang mendengarkan pendapat/ pertanyaan yang sedang disampaikan.
Beberapa siswa juga kurang mencatat hal – hal penting di buku dan
menggangu teman sehingga menjadi kurang fokus terhadap
pembelajaran.
Sebanyak 1 Siswa (4%) yang hasil kuesioner minat belajarnya
termasuk dalam kategori cukup menyatakan bahwa siswa tersebut
senang belajar matematika menggunakan media Pop Up Book dengan
pendekatan PMRI. Siswa ini terlibat aktif dalam kegiatan
menyelesaikan tugas yang ada dalam media Pop Up Book dan menurut
siswa ini, setelah mengikuti pembelajaran matematika menggunakan
media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI ini, sangat bermanfaat
untuk membantu kegiatan di kehidupan sehari – harinya. Namun siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
tersebut kurang setuju dengan pernyataan bahwa saya membantu teman
jika ada yang mengalami kesulitan. Siswa ini juga kurang aktif dalam
mengerjakan tugas yang telah diberikan, kurang antusias dalam
mengikuti pembelajaran, malu bertanya, dan tidak banyak mencatat hal
– hal penting dibukunya.
Minat siswa dalam belajar matematika materi bentuk aljabar
menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI ini juga
ditunjukkan pada pertemuan pertama saat peneliti akan memulai
pembelajaran matematika yaitu pada saat peneliti akan membagikan
media Pop Up Book kepada siswa, mereka terlihat sangat antusias untuk
segera mendapatkan media Pop Up Book tersebut dan ketika setiap
kelompok sudah memegang media Pop Up Book, tanpa guru menyuruh,
mereka langsung membuka dan membaca isi dari Pop Up Book
tersebut. Hal ini sejalan dengan pengertian minat menurut Slameto
(2015: 180) yang mengatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih
suka, rasa ketertarikan atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Selain
itu, pada pertemuan pertama maupun pada pertemuan kedua saat siswa
mengerjakan tugas kelompok, siswa saling berdiskusi untuk
menyelesaikan soal. Pada saat guru berkeliling untuk mengamati kerja
kelompok, kelompok yang mengalami kesulitan mau berusaha dan mau
bertanya kepada guru.
Pada saat guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk
mempresentasikan hasil kelompok di depan teman- temannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
kelompok masih belum berani untuk maju sehingga presentasi hanya
dilakukan dari tempat duduk. Guru juga memberikan kesempatan
kepada siswa yang lain untuk menanggapi akan tetapi hanya sedikit
siswa yang berani menanggapi hasil kerja kelompok tersebut. Sebagian
besar siswa masih belum berani untuk menjelaskan atau mengutarakan
pendapatnya di depan kelas akan tetapi jika siswa diminta untuk
menuliskan jawaban latihan soal di papan tulis, banyak siswa yang
mengajukan diri untuk menuliskan jawabannya.
Berdasarkan hasil wawancara pada 6 siswa mengenai tanggapan
mereka terhadap pembelajaran menggunakan media Pop Up Book
dengan pendekatan PMRI yang telah dilaksanakan selama 3 kali
pertemuan menunjukkan bahwa siswa menyukai pembelajaran
menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI. Rasa
suka ini mendukung salah satu aspek minat belajar yaitu perasaan
senang.
Saat guru meminta siswa untuk mengerjakan soal di depan, siswa
sangat antusias dan saling berebut. Dalam kegiatan diskusi kelompok,
siswa saling memberikan pendapat, bekerjasama untuk menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dan membantu teman bila temannya
mengalami kesulitan. Selain itu jika siswa mengalami kesulitan, siswa
mencoba untuk bertanya dulu kepada teman dan apabila masih bingung
siswa mau bertanya kepada guru. Kemauan siswa untuk berpendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
dan bertanya ini mendukung salah satu aspek minat belajar siswa yaitu
keterlibatan siswa
Pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dengan
pendekatan PMRI ini merupakan pembelajaran yang baru bagi siswa
serta adanya permainan COPERA yang digunakan membuat siswa bisa
belajar matematika sambil bermain sehingga siswa menjadi tidak
mudah merasa bosan dengan pembelajaran yang sedang berlangsung.
Hal ini mendukung salah satu aspek minat belajar siswa yaitu
ketertarikan siswa.
Selama guru sedang menjelaskan maupun ada siswa yang sedang
bertanya dan berpendapat siswa yang lain mendengarkan dan mencatat
hal – hal yang menurut mereka penting. Hal ini mendukung salah satu
aspek minat belajar siswa yaitu perhatian siswa.
Setelah dilakukan analisis minat belajar siswa setelah
melaksanakan pembelajaran matematika menggunakan media Pop Up
Book dengan pendekatan PMRI ini, siswa menunjukkan rasa senang,
keterlibatan, ketertarikan dan perhatian. Hal ini sesuai dengan 4
indikator yang diberikan oleh Slameto (dalam Wijayanti, 2019 : 15).
Hasil analisis terhadap kuesioner minat belajar siswa
menunjukkan bahwa 65 % siswa memiliki minat belajar yang sangat
baik dan 31% siswa memiliki minat belajar yang baik sehingga hal ini
menunjukkan bahwa 96 % siswa berada pada kategori minimal baik.
Hal ini juga diperkuat oleh data hasil wawancara siswa setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
mengikuti pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dengan
pendekatan PMRI yang menunjukkan bahwa siswa mengatakan rasa
suka dengan pembelajaran ini. Dalam deskripsi kegiatan pembelajaran
pertemuan pertama dan kedua juga terlihat bahwa siswa melakukan
aktivitas yang mendukung aspek minat belajar siswa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media
Pop Up Book dengan pendekatan PMRI pada materi Bentuk Aljabar
“Efektif” apabila ditinjau dari minat belajar siswa kelas VII C SMP N
2 Girimulyo.
3. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil belajar siswa, pembelajaran matematika
menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI telah
memberikan hasil yang baik. Hal ini terlihat dari 20 siswa yang berhasil
mencapai batas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan,
sedangkan 6 siswa belum berhasil mencapai hasil yang ditargetkan.
Pada saat mengerjakan tugas kelompok, 3 siswa dari 6 siswa yang
belum tuntas tersebut berada dalam kelompok yang sama. Hasil dari
pengerjaan tugas menunjukkan bahwa kelompok mampu
menyelesaikan permasalahan yang diberikan tetapi peneliti mempunyai
dugaan bahwa 3 siswa tersebut tidak menunjukkan keaktifannya seperti
mau memberikan pendapat selama proses penyelesaian tugas sehingga
siswa tidak terlalu memahami proses dari penyelesaian tugas yang
diberikan. Hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
dilakukan peneliti terhadap salah satu 6 siswa yang belum tuntas yaitu
siswa tersebut mengatakan bahwa dia lebih aktif pada saat kegiatan
kelompok. Aktif yang dimaksud adalah dia hanya terlibat dalam
menempelkan kertas- kertasnya saja.
Dari hasil pengerjaan aktivitas – aktivitas selama pertemuan pertama
hingga pertemuan kedua, untuk aktivitas 1 dan aktivitas 2 yaitu tentang
menyatakan permasalahan dalam bentuk aljabar, sebagian besar
kelompok dapat menyelesaikannya dengan baik. Untuk aktivitas 3
yaitu tentang menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan
dalam bentuk aljabar sebagian besar kelompok dapat menyelesaikan
dengan baik walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini
karena beberapa kelompok mempunyai kendala dalam memahami cara
penyelesaian soal tersebut. Kendala tersebut adalah beberapa siswa lupa
dengan aturan permainan COPERA. Mereka lupa karena permainan
COPERA ini merupakan hal yang baru baginya. Selain itu, kendala
yang lain adalah pada kegiatan kelompok ini, peneliti menduga bahwa
ada beberapa siswa yang tidak berperan dalam menyelesaikan tugas
sehingga siswa tersebut hanya menunggu ide atau jawaban dari teman
lainnya. Pada saat pembelajaran berlangsung, beberapa siswa dalam
kelompok juga menggunakan kertas- kertas tersebut untuk bermain
sehingga waktu yang diberikan oleh guru untuk mengerjakan tugas
menjadi tidak digunakan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Secara keseluruhan, selama proses pembelajaran baik pada
pertemuan pertama dan pertemuan kedua, terlihat bahwa siswa merasa
senang dalam mengikuti pembelajaran terutama pada saat kegiatan
kelompok. Pada saat kegiatan kelompok, sebagian besar siswa terlihat
antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Adanya media Pop
Up Book disertai dengan permainan COPERA ini juga sangat
mendukung semangat siswa dalam belajar materi bentuk aljabar. Hal ini
juga sesuai dengan pernyataan yang diberikan siswa saat wawancara
yaitu siswa senang dengan pembelajaran matematika menggunakan
media Pop Up Book, kesulitan- kesulitan yang dihadapi saat belajar
materi bentuk aljabar juga dapat diatasi bersama dengan kelompok.
Keefektifan hasil belajar pada pembelajaran menggunakan media
pop up book dengan pendekatan PMRI ditunjukkan dengan ketuntasan
belajar klasikal mencapai > 75%. Berdasarkan hasil analisis, didapat
20 siswa kelas VII C SMP N 2 Girimulyo tuntas atau sudah memenuhi
batas KKM dan 6 siswa belum tuntas atau belum memenuhi batas
KKM. Jumlah siswa yang sudah tuntas dan belum tuntas bila kemudian
dipersentasekan maka didapat 76, 92 % siswa yang tuntas dan 23,08 %
siswa yang belum tuntas.
Jadi dapat disimpulkan, pembelajaran menggunakan media pop up
book dengan pendekatan PMRI pada materi bentuk aljabar adalah
“Efektif” jika dilihat dari hasil belajar siswa kelas VII C SMP N 2
Girimulyo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai keefektifan
pembelajaran bentuk aljabar menggunakan media Pop Up Book dengan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk siswa
kelas VIIC SMP N 2 Girimulyo tahun ajaran 2019/2020, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Keterlaksanaan Pembejaran
Pelaksanaan pembelajaran bentuk aljabar menggunakan media Pop Up
Book dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) telah terlaksana dengan baik sekali. Persentase keterlaksanaan
pembelajaran pada setiap pertemuan tergolong baik sekali, pertemuan
pertama persentase keterlaksanaan adalah 100%, dan pada pertemuan
kedua adalah 94%. Rata – rata hasil persentase keterlaksanaan
pembelajaran dalam 2 pertemuan yaitu sebesar 97% atau termasuk
dalam kategori baik sekali.
2. Minat Belajar Siswa
Pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan
PMRI pada materi bentuk aljabar di kelas VII C SMP N 2 Girimulyo
adalah efektif ditinjau dari minat belajar siswa. Hasil analisis terhadap
kuesioner minat belajar siswa menunjukkan bahwa 65 % siswa
memiliki minat belajar yang sangat baik dan 31 % siswa memiliki minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
belajar yang baik sehingga hal ini menunjukkan bahwa 96 % siswa
berada pada kategori minimal baik. Hal ini juga diperkuat oleh data hasil
wawancara terhadap 6 siswa yang menyatakan senang belajar
matematika materi bentuk aljabar menggunakan media Pop Up Book
dengan pendekatan PMRI.
3. Hasil Belajar Siswa
Pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan
PMRI pada materi bentuk aljabar di kelas VII C SMP N 2 Girimulyo
adalah efektif ditinjau dari hasil belajar siswa. Analisis hasil belajar
siswa menunjukkan bahwa ketuntasan belajar klasikal mencapai
76,92% yaitu 20 siswa dari 26 siswa tuntas.
B. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Terjadi miskomunikasi bila di SMP N 2 Girimulyo tersebut KBM
diajukan selama 1 jam pelajaran dan guru mata pelajaran matematika
lupa memberitahu kepada peneliti apabila jam pelajaran diajukan
sehingga hal ini membuat peneliti tidak dapat mengajar selama waktu
yang ditentukan.
2. Permainan COPERA baru dikenal oleh siswa sehingga membutuhkan
waktu untuk pengenalan dengan permainan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
C. Saran
1. Bagi Sekolah
Sekolah sebaiknya mendukung penerapan PMRI dalam kegiatan
pembelajaran dengan memberi sarana dan prasarana yang memadai
sehingga dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran dengan
pendekatan PMRI.
2. Bagi Guru
Berdasarkan proses penelitian yang dilakukan di SMP N 2 Girimulyo,
maka peneliti memberikan saran dalam pembelajaran matematika
materi seperti bentuk aljabar, guru bisa menggunakan media Pop Up
Book sebagai alternatif untuk membantu menumbuhkan minat belajar
siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dalam proses pembelajaran yang menggunakan Pendekatan PMRI,
siswa diharapkan dapat aktif selama proses pembelajaran berlangsung.
Oleh karena itu peneliti harus dapat mendorong, memberi kesempatan
dan memotivasi siswa untuk mau mengemukakan gagasannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
DAFTAR PUSTAKA
Al Fuad, Zaki dan Zuraini. (2016). Faktor – faktor yang Mempengaruhi Minat
Belajar Siswa Kelas I SDN 7 Kute Panang. Jurnal PGSD STKIP Bina Bangsa
Getsempana Banda Aceh, 3(2).
Al- Tabany, Trianto Ibnu Badar. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Progesif, dan Kontekstual. Jakarta: Kencana.
Amir, Zubaidah & Risnawati. (2016). Psikologi Pembelajaran
Matematika.Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Angkowo, Robertus & Kosasih. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran.
Jakarta: Grasindo.
Arikunto, Suharsimi & Cepi Safrudidin Abdul Jabar. (2008). Evaluasi Program
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
As’ari, Abdur Rahman,dkk. (2017). Buku Siswa – Matematika Kelas VII SMP/MTs.
Jakarta: Kemdikbud.
Aten, Olivia Adella. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional
Pop Up Book pada Materi Pokok Jenis – jenis Pekerjaan Berdasarkan Kondisi
Geografis Subtema 1 Untuk siswa Kelas Empat (IV) Sekolah Dasar. Skripsi.
Yogyakarta: USD.
Bhaghi, Petrus Elfridus Meo. (2019). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Pada
Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII D SMP BOPKRI I Yogyakarta.
Skripsi. Yogyakarta: USD.
Daryanto & Muljo Rahardjo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Penerbit Gava Media.
Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Firmansyah, Dani. (2015). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar
Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan UNSIKA, 3(1).
Hamalik, Oemar. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Sinar Grafika.
Hanafy, Muh. Sain. (2014). Konsep Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Lentera
Pendidikan, 17(1), 66 -79.
Harisna, Bustanika Luthfi & Suparman. (2018). Analisis Kebutuhan Pop Up Book
Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) untuk siswa Kelas VIII
SMP/MTs Pada Materi Bangun Ruang. Jurnal Pendidikan Matematika.
Purworejo.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (online)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Marpaung & Hongki Julie. (2009). PMRI dan PISA : Suatu Usaha Peningkatan
Mutu Pendidikan Matematika di Indonesia. Diunduh di
www.p4mriusd.blogspot.com Tanggal 2 September 2019 pukul 08.24 WIB.
Melvin, Tria & Surdin. (2017). Hubungan Antara Disiplin Belajar Di Sekolah
Dengan Hasil Belajar Geografi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Kendari.
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi, 1(1).
Mubarokah, Aminatul. (2016). Keefektifan Penerapan Media Pembelajaran Buku
Pop Up Terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa Materi Seni Rupa Murni
Kelas IV SD Negeri 1 Jombor Kabupaten Temanggung. Skripsi. Semarang:
UNS.
Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana.
Nuharini, Dewi & Tri Wahyuni. (2008). Matematika Konsep dan Aplikasinya
Untuk Kelas VII SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Nurhasanah, Siti & A. Sobandi. (2016). Minat belajar sebagai Determinan Hasil
Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran. 1(1).
Pitadjeng. (2015). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Qomariah, Siti. (2018). Analisis Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari
Tipologi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sekampung Udik. Jurnal
Teori dan Aplikasi Matematika. 1(1), 96-100.
Retta, Allen Marga. (2016). Penggunaan Iceberg Dalam Pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Universitas PGRI Palembang. 1(1).
Safri, Meilllia dkk. (2017). Pengembangan Media Belajar Pop Up Book. Jurnal
Pendidikan Sains Indonesia. 5(1), 107-113.
Sanjaya, Krisfian Eka. (2016). Efektivitas Model Pembelajaran Team Games
Tournament (TGT) ditinjau dari Hasil dan Minat Belajar Siswa Kelas VIII-
D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dengan Pokok
Bahasan Persamaan Garis Lurus. Skripsi. Yogyakarta: USD.
Saputra, Aluysius Pandu. (2009). Keefektifan Implementasi Pembelajaran
Matematika dengan Pendekatan PMRI Terhadap Hasil Belajar pada Materi
Pokok Persamaan Linear Variabel Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Kota
Semarang Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Semarang: UNS.
Slameto. (2015). Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi. Bandung:
Rineka Cipta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Suhendar, Uki. (2015). Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika dengan
Pendekatan PMRI pada Siswa Kelas VII SMP Maarif 5 Ponorogo. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan “Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan
Berkemajuan”.
Sundayana, Rostina. (2015). Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran
Matematika. Bandung: Alfabeta
Surya, Mohamad. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:
Pustaka Bani Quraisy.
Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana.
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS
UUD 1945
Wahyudin. (1989).Aljabar Modern. Bandung: Tarsito.
Widoyoko, Eko Putro. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Widyastuti, Nur Siti & Pratiwi Pujiastuti. (2014). Pengaruh Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI) Terhadap Pemahaman Konsep dan Berfikir Logis
Siswa. Jurnal Prima Edukasia. 2(2).
Wijaya, Ariyadi. (2012). Pendidikan Matematika Realistik : Suatu Alternatif
Pendekatan Pembelajaran Matematika.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wijayanti, Franzeska Anggun. (2019). Korelasi Antara Minat dan Motivasi Belajar
Peserta Didik dengan Nilai Rapot Sisipan Matematika SMA di Tiga Sekolah
yang Berbeda. Skripsi. Yogyakarta: USD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP N 2 Girimulyo
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/I
Materi : Bentuk Aljabar
Alokasi Waktu : 3 pertemuan ( 7 x 40 menit)
A. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator
Memahami pengetahuan
(factual konseptual, dan
procedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan
teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan
kejadian tampak nyata.
3.5 Menjelaskan Bentuk
Aljabar dan melakukan
operasi pada bentuk
aljabar
(penjumlahan,pengurang
an, perkalian dan
pembagian)
3.5.4 Menyatakan
permasalahan dalam
bentuk aljabar
3.5.5 Menyelesaikan
operasi penjumlahan
bentuk aljabar
3.5.6 Menyelesaikan
operasi pengurangan
bentuk aljabar
Mengolah, menyaji dan
menalar dalam ranah
konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
abstrak (menulis,
membaca, menghitung,
menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan
4.5 Menyelesaikan
masalah yang berkaitan
dengan bentuk aljabar
dan unsur – unsur bentuk
aljabar
4.5.1 Menyelesaikan
masalah yang terkait
bentuk aljabar dan
unsur – unsur bentuk
aljabar
4.5.2 Menyelesaikan
masalah yang terkait
bentuk operasi
pengurangan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
penjumlahan bentuk
aljabar
B. Tujuan Pembelajaran
1. Pertemuan 1
a. Peserta didik dapat menyatakan permasalahan dalam bentuk aljabar
dengan benar setelah memodelkan situasi konteks yang telah
diamati
b. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang terkait dengan
bentuk aljabar dan unsur – unsur bentuk aljabar dengan tepat setelah
mengerjakan soal
2. Pertemuan 2
a. Peserta didik dapat menyelesaikan operasi penjumlahan bentuk
aljabar dengan benar setelah mengerjakan soal melalui diskusi
kelompok
b. Peserta didik dapat menyelesaikan operasi pengurangan bentuk
aljabar dengan benar setelah mengerjakan soal melalui diskusi
kelompok
c. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang terkait bentuk
operasi pengurangan dan penjumlahan bentuk aljabar dengan benar
setelah mengerjakan soal
C. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan 1
a. Fakta
Simbol bentuk aljabar misalnya 𝑥, 𝑦 dan 𝑧.
b. Konsep
Pengertian variabel, konstanta, koefisien dan suku. Variabel adalah
lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya
dengan jelas. Variabel biasanya dengan huruf kecil 𝑎, 𝑏, 𝑐, … , 𝑧.
Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
bilangan dan tidak memuat variabel. Misalnya bentuk aljabar 5𝑥 +
6 maka 6 adalah konstanta. Koefisien adalah faktor konstanta dari
suatu suku pada bentuk aljabar. Suku adalah variabel beserta
koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan
oleh jumlah atau selisih.
c. Prinsip
Suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari
masing –masing variabel yang sama. Suku tak sejenis adalah suku
yang memiliki variabel dan pangkat dari masing – masing variabel
tidak sama. Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak
dihubungkan oleh operasi jumlah atau selisih. Suku dua adalah
bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah dan
selisih. Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua
operasi jumlah atau selisih.
d. Prosedur
Menyelesaikan masalah yang terkait dengan bentuk aljabar dan
unsur – unsur bentuk aljabar
2. Pertemuan 2
a. Fakta
Fakta atau Simbol operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar seperti tanda operasi (+) disebut tanda penjumlahan dan (-)
disebut tanda pengurangan. Variabel misalnya 𝑥, 𝑦 dan 𝑧,
koefisien dan konstanta.
b. Konsep
Penjumlahan atau pengurangan pada bentuk aljabar dilakukan
dengan menjumlahkan atau mengurangkan koefisien pada suku –
suku yang sejenis.
c. Prinsip
Sifat operasi pada penjumlahan bentuk aljabar yaitu komutatif,
assosiatif. Komutatif terhadap penjumlahan yaitu 4𝑥 + 5𝑥 = 5𝑥 +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
4𝑥 . Assosiatif terhadap penjumlahan yaitu (4𝑥 + 5𝑥) + 6𝑥 =
4𝑥 + (5𝑥 + 6𝑥) .
d. Prosedur
Menentukan hasil dari penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar. Menyelesaikan masalah yang terkait bentuk operasi
pengurangan dan penjumlahan bentuk aljabar.
D. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI)
2. Metode : Diskusi, tanya jawab, dan presentasi
E. Media,Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Pop Up book dan Lembar Kerja Peserta didik
(LKPD)
2. Alat : Papan tulis, spidol, kertas
3. Sumber Belajar : Abdur, Rahman As’ari, M.T & dkk (2017).
Matematika SMP/MTs kelas VII Semester I. Jakarta : Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (2 x 40 menit )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
Guru Peserta didik
Kegiatan Awal
( 10 menit)
1. Guru menyapa peserta
didik, memeriksa kesiapan
belajar dan membuka
pelajaran dengan doa
2. Guru mengecek kehadiran
peserta didik
3. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran,
kompetensi dasar dan
langkah – langkah
pembelajaran
4. Guru menyampaikan
apersepsi dengan
memberikan contoh
kegunaan bentuk aljabar
dalam kehidupan sehari –
hari. (keterkaitan)
1. Peserta didik menjawab
salam dari guru dan berdoa
2. Peserta didik menyebutkan
ada atau tidaknya peserta
didik yang berangkat
3. Peserta didik mendengarkan
tujuan pembelajaran,
kompetensi dasar dan
langkah –langkah
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
4. Peserta didik memperhatikan
guru. (keterkaitan)
Kegiatan Inti
(60 menit)
1. Guru mengintruksikan
peserta didik membentuk
kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 4
orang peserta didik.
(interaktivitas)
2. Guru membagikan media
pop up book, LKPD serta
menjelaskan cara
penggunaannya dan
menjelaskan permainan
1. Peserta didik membentuk
kelompok sesuai intruksi
yang disampaikan guru.
(interaktivitas)
2. Setiap kelompok menerima
media pop up book, LKPD
dan mendengarkan
penjelasan dari guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
COPERA yang akan
digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Guru membimbing peserta
didik untuk mencoba
permainan COPERA.
4. Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati permasalahan yang ada
dalam aktivitas 1. (penggunaan
konteks)
5. Guru memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk
memodelkan situasi
konteks yang telah diamati
dengan mengikuti langkah
– langkah yang ada LKPD
1. (penggunaan model of)
6. Guru membimbing peserta
didik untuk memanfaatkan
langkah sebelumnya untuk
menemukan penyelesaian
dari masalah yang
diberikan. (penggunaan
model for)
7. Salah satu perwakilan
kelompok
mempresentasikan hasil
3. Peserta didik mencoba
permainan COPERA.
4. Peserta didik mengamati
permasalahan yang terdapat
dalam aktivitas 1.
(penggunaan konteks)
5. Peserta didik memodelkan
situasi konteks yang telah
diamati. (penggunaan model
of)
6. Peserta didik memanfaatkan
langkah sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah yang
di berikan. (penggunaan
model for)
7. Salah satu peserta didik maju untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya. (interaktivitas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
pekerjaannya di depan
kelas. (interaktivitas)
8. Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik lain untuk
bertanya jika mengalami
kesulitan. (interaktivitas)
9. Guru memberikan konfirmasi dari
hasil persentasi peserta
didik.
10. Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati permasalahan yang ada
dalam aktivitas 2. (penggunaan
konteks)
11. Guru memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk
memodelkan situasi
konteks yang telah diamati
dengan mengikuti langkah
–langkah yang ada di
LKPD 2. (penggunaan
model of)
12. Guru membimbing peserta
didik untuk memanfaatkan
langkah sebelumnya untuk
menemukan penyelesaian
dari masalah yang
8. Peserta didik lain
memberikan tanggapan atau
pertanyaan. (interaktivitas)
9. Peserta didik mendengarkan
konfirmasi yang telah
diberikan oleh guru.
10. Peserta didik menyelesaikan
permasalahan yang ada
dalam aktivitas 2.
(penggunaan konteks)
11. Peserta didik memodelkan
situasi konteks yang telah
diamati. (penggunaan model
of)
12. Peserta didik memanfaatkan
langkah sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah yang
di berikan. (penggunaan
model for)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
diberikan. (penggunaan
model for)
13. Guru meminta salah satu
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan
kelas. (interaktivitas)
14. Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik lain untuk
bertanya jika mengalami kesulitan.
(interaktivitas)
15. Guru memberikan konfirmasi dari
hasil persentasi peserta didik.
16. Guru memberikan pertanyaan
kepada peserta didik berkaitan
dengan bentuk aljabar dan unsur –
unsur aljabar disajikan dalam
aktivitas 1 dan 2
17. Guru meminta peserta didik
untuk mengerjakan latihan
soal.
13. Salah satu peserta didik maju untuk
mempresentasikan pekerjaannya.
(interaktivitas)
14. Peserta didik lain
memberikan tanggapan atau
pertanyaan. (interaktivitas)
15. Peserta didik mendengarkan
konfirmasi yang telah
diberikan oleh guru.
16. Peserta didik menjawab
pertanyaan dari guru.
17. Peserta didik mengerjakan
latihan soal
Kegiatan
Penutup
(10 menit)
1. Guru bersama dengan
peserta didik membuat
kesimpulan dari
pembelajaran yang telah
dilaksanakan
2. Guru mereview mengenai
apa saja yang sudah
dipelajari hari ini.
3. Guru memberikan refleksi
dari pembelajaran yang telah
berlangsung.
1. Peserta didik bersama dengan
guru membuat kesimpulan
dari pembelajaran yang telah
dilaksanakan
2. Peserta didik mereview
kembali apa saja yang sudah
dipelajari hari ini
3. Peserta didik menyampaikan
refleksi dari pembelajaran
yang telah berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
4. Guru menginformasikan
materi selanjutnya, yaitu
operasi penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar
5. Guru mengucapkan salam.
4. Peserta didik memperhatikan
informasi yang diberikan oleh
guru.
5. Peserta didik menjawab
salam dari guru.
2. Pertemuan Kedua (3 x 40 menit )
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
Guru Peserta didik
Kegiatan Awal
( 10 menit)
1. Guru menyapa peserta didik,
memeriksa kesiapan belajar
dan membuka pelajaran
dengan doa
2. Guru mengecek kehadiran
peserta didik
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, kompetensi
dasar dan langkah –langkah
pembelajaran
4. Guru menyampaikan apersepsi
dengan memberikan contoh
kegunaan operasi pengurangan
dan penjumlahan bentuk
aljabar dalam kehidupan sehari
– hari. (keterkaitan)
1. Peserta didik menjawab salam
dari guru dan berdoa.
2. Peserta didik menyebutkan ada
atau tidaknya peserta didik
yang berangkat
3. Peserta didik mendengarkan tujuan
pembelajaran, kompetensi dasar dan
langkah –langkah pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
4. Peserta didik memperhatikan
guru. (keterkaitan)
Kegiatan Inti
(100 menit)
1. Guru mengintruksikan peserta
didik membentuk kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 4
1. Peserta didik membentuk
kelompok sesuai intruksi yang
disampaikan guru.
(interaktivitas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
orang peserta didik.
(interaktivitas)
2. Guru membagikan media pop
up book, LKPD kepada setiap
kelompok serta mengajak
peserta didik untuk mengingat
aturan dalam permainan
COPERA yang akan
digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Guru mengajak peserta didik
untuk mengamati
permasalahan yang ada dalam
aktivitas 3. (penggunaan
konteks)
4. Guru memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk
memodelkan situasi konteks
yang telah diamati dengan
mengikuti langkah – langkah
yang ada pada LKPD 3.
(penggunaan model of)
5. Guru membimbing peserta
didik untuk memanfaatkan
langkah sebelumnya untuk
menemukan penyelesaian dari
masalah yang diberikan.
(penggunaan model for)
2. Setiap kelompok menerima
media pop up book dan LKPD
dan mengingat kembali aturan
dalam permainan COPERA.
3. Peserta didik mengamati
permasalahan yang terdapat
dalam aktivitas 3.
(penggunaan konteks)
4. Peserta didik memodelkan
situasi konteks yang telah
diamati. (penggunaan model
of)
5. Peserta didik memanfaatkan
langkah sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah yang
di berikan. (penggunaan model
for)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
6. Salah satu perwakilan peserta
didik mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas.
(interaktivitas)
7. Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik lain untuk
bertanya jika mengalami
kesulitan. (interaktivitas)
8. Guru memberikan konfirmasi
dari hasil persentasi peserta
didik.
9. Guru mengajak peserta didik
untuk mengamati
permasalahan yang ada dalam
aktivitas 4. (penggunaan
konteks)
10. Guru memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk
memodelkan situasi konteks
yang telah diamati dengan
mengikuti langkah –langkah
pada LKPD 4. (penggunaan
model of)
11. Guru membimbing peserta
didik untuk memanfaatkan
langkah sebelumnya untuk
menemukan penyelesaian dari
masalah yang diberikan.
(penggunaan model for)
6. Salah satu peserta didik maju ke depan
untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya. (interaktivitas)
7. Peserta didik lain memberikan
tanggapan atau pertanyaan.
(interaktivitas)
8. Peserta didik mendengarkan
konfirmasi yang telah
diberikan oleh guru.
9. Peserta didik menyelesaikan
permasalahan yang ada dalam
aktivitas 4. (penggunaan
konteks)
10. Peserta didik memodelkan
situasi konteks yang telah
diamati. (penggunaan model
of)
11. Peserta didik memanfaatkan
langkah sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah yang
di berikan. (penggunaan model
for)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
12. Guru meminta salah satu
perwakilan peserta didik untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas.
(interaktivitas)
13. Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik lain untuk
bertanya jika mengalami
kesulitan. (interaktivitas)
14. Guru memberikan konfirmasi
dari hasil persentasi peserta
didik.
15. Guru memberikan pertanyaan
kepada peserta didik berkaitan
operasi penjumlahan dan
pengurangan yang disajikan
dalam aktivitas 3 dan 4.
16. Guru meminta peserta didik
untuk mengerjakan latihan
soal.
12. Salah satu peserta didik maju ke depan
untuk mempresentasikan
pekerjaannya. (interaktivitas)
13. Peserta didik lain memberikan
tanggapan atau pertanyaan.
(interaktivitas)
14. Peserta didik mendengarkan
konfirmasi yang telah
diberikan oleh guru.
15. Peserta didik menjawab
pertanyaan dari guru.
16. Peserta didik mengerjakan
latihan soal
Kegiatan
Penutup
(10 enit)
1. Guru bersama dengan peserta
didik membuat kesimpulan
dari pembelajaran yang telah
dilaksanakan
2. Guru mereview mengenai apa
saja yang sudah dipelajari hari
ini.
3. Guru memberikan refleksi dari
pembelajaran yang telah
berlangsung.
4. Guru menginformasikan
kegiatan yang akan
1. Peserta didik bersama dengan
guru membuat kesimpulan dari
pembelajaran yang telah
dilaksanakan
2. Peserta didik mereview
kembali apa saja yang sudah
dipelajari hari ini
3. Peserta didik menyampaikan
refleksi dari pembelajaran
yang telah berlangsung.
4. Peserta didik memperhatikan
informasi yang diberikan oleh
guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
dilaksanakan pada pertemuan
selanjutnya
5. Guru mengucapkan salam.
5. Peserta didik menjawab salam
dari guru.
3. Pertemuan Ketiga (2 x 40 menit )
Kegiatan : Tes Tertulis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Guru Peserta didik
Kegiatan Awal
(5 menit)
1. Guru membuka kegiatan
pembelajaran dengan
memberi salam dan berdoa
2. Guru mengecek kehadiran
peserta didik
1. Peserta didik menjawab
salam dari guru dan salah
satu peserta didik
memimpin doa
2. Peserta didik menyebutkan
ada atau tidaknya peserta
didik yang berangkat
Kegiatan Inti
1. Peserta didik diminta
untuk menyiapkan alat
tulis secukupnya di atas
meja
2. Peserta didik diberikan
lembar soal tes dan lembar
jawab
3. Peserta didik diingatkan
mengenai waktu
pengerjaan soal tes serta
diberi peringatan bahwa
ada sanksi bila peserta
didik mencontek
4. Guru mengumpulkan
kertas lembar jawab
peserta didik jika
pengerjaan soal tes telah
selesai
1. Peserta didik
mempersiapkan alat tulis
2. Peserta didik mendapat
lembar soal tes dan lembar
jawab
3. Peserta didik
memperhatikan peringatan
dari guru
4. Peserta didik
mengumpulkan lembar
jawab setelah selesai
mengerjakan soal tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Penutup 1. Peserta didik diberikan
motivasi agar belajar lebih
giat lagi
2. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan
meminta salah satu peserta
didik untuk memimpin doa
kemudian mengucapkan
salam
1. Peserta didik mendapat
motivasi dari guru
2. Salah satu peserta didik
memimpin doa dan peserta
didik mengucapkan salam
G. Penilaian Hasil Pembelajaran
Pengetahuan
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Istrumen : Essay
3. Instrumen : Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lembar Latihan Siswa
1. Perhatikan foto berikut ini!
Dapatkah kamu menyatakan banyak bawang putih, bawang merah dan
buah pisang ke dalam bentuk aljabar ? Tuliskan !
2. Tentukan variabel, koefisien dan konstanta pada bentuk aljabar di
bawah ini!
a. 6𝑥
b. −𝑎 + 8𝑏 − 10𝑐 − 11
c. 𝑗2 − 2𝑘 − 15𝑚 + 6
3. Tentukan banyak suku pada bentuk aljabar dibawah ini!
a. 7𝑧
b. 8𝑥 + 𝑦 + 6𝑧
c. 7𝑠 + 10𝑡 + 𝑢 + 6
4. Kelompokkan suku – suku berikut ini berdasarkan suku sejenisnya!
a. 𝑘, 6𝑚, 4𝑘, 7𝑚
b. 10𝑎2𝑏, 5𝑎𝑏2, −3𝑎2𝑏, −𝑎𝑏2
c. 19𝑎, 10𝑎2, 6𝑎, 6𝑎2
LATIHAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !
1. Pak Dani membeli 20 sak semen, 100 bata merah dan 12 batang besi,
sudah dipergunakan untuk membangun rumah 5 sak semen, 50 bata
merah dan 6 batang besi , karena diperkirakan kurang, Pak Dani membeli
lagi 8 sak semen, 30 bata merah dan 10 batang besi.
Berapakah jumlah bahan bangunan Pak Dani sekarang ?
2. Bu Ani adalah pemilik toko baju. Dia mendapat pesanan sebanyak 25
kemeja, 14 celana, dan 25 rok. Persedian baju yang dimiliki Bu Ani adalah
7 kemeja, 15 celana, dan 20 rok.
Berapakah kekurangan baju yang harus disediakan Bu Ani agar pesanan
pelanggan terpenuhi?
3. Tentukan pejumlahan bentuk aljabar berikut ini!
a. (7𝑎 + 8𝑏) + (9𝑎 + 8𝑏)
b. (17𝑠 + 55𝑠 + 11𝑠) + (26𝑢 + 48𝑢 + 11𝑢)
c. (10𝑎2 + 18𝑎𝑏2 + 𝑏2) + ((−𝑎2) + 10𝑎𝑏2 − 11𝑏2)
4. Tentukan pengurangan bentuk aljabar berikut ini !
a. (6𝑘 − 8𝑙) − (𝑘 + 11𝑙)
b. (17𝑠 + 55𝑠 + 11𝑠) − (26𝑢 + 48𝑢 + 11𝑢)
c. (10𝑝2 + 18𝑞𝑟2 + 𝑞2) − ((−𝑝2) + 10𝑞2𝑟2 − 11𝑞2)
LATIHAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Latihan 1
No Kunci Jawaban
1 banyak bawang putih, bawang merah dan buah pisang ke dalam bentuk
aljabar adalah 𝑥 + 𝑦 + 𝑧
2 a. 6𝑥
Variabel = 𝑥
Koefisien = 6
a. −𝑎 + 8𝑏 − 10𝑐 − 11
Variabel = 𝑎, 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑐
Koefisien = −1, 8 𝑑𝑎𝑛 − 10
Konstanta = −11
b. 𝑘2 − 2𝑘 − 15𝑚 + 6
Variabel = 𝑘 dan 𝑚
Koefisien = 1, −2 𝑑𝑎𝑛 − 15
Konstanta = 6
3 a. 7𝑧
suku satu
b. 8𝑥 + 𝑦 + 6𝑧
suku tiga
c. 7𝑠 + 10𝑡 + 𝑢 + 6
suku banyak
4 a. 𝑘, 6𝑚, 4𝑘, 7𝑚
Suku sejenis = 𝑘 𝑑𝑎𝑛 4𝑘, 6𝑚 𝑑𝑎𝑛 7𝑚
b. 10𝑎2𝑏, 5𝑎𝑏2, −3𝑎2𝑏, −𝑎𝑏2
Suku sejenis = 10𝑎2𝑏 𝑑𝑎𝑛 − 3𝑎2𝑏, 𝑑𝑎𝑛 5𝑎𝑏2 𝑑𝑎𝑛 − 𝑎𝑏2
c. 19𝑎, 10𝑎2, 6𝑎, 6𝑎2
Suku sejenis = 19𝑎 𝑑𝑎𝑛 6𝑎, 10𝑎2 𝑑𝑎𝑛 6𝑎2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Latihan 2
No Kunci Jawaban
1 Diketahui :
Terdapat 20 sak semen, 100 bata merah dan 12 batang
besi, sudah dipergunakan untuk membangun rumah 5 sak
semen, 50 bata merah dan 6 batang besi , karena diperkirakan
kurang, Pak Dani membeli lagi 8 sak semen, 30 bata merah
rumah dan 10 batang besi.
Ditanyakan : jumlah bahan bangunan Pak Dani sekarang
Jawab :
Misalkan 𝑥 = 𝑠𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛
𝑦 = 𝑏𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ
𝑧 = 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑠𝑖
20𝑥 + 100𝑦 + 12𝑧 − (5𝑥 + 50𝑦 + 6𝑧) + 8𝑥 + 30𝑦 + 10𝑧
= 20𝑥 − 5𝑥 + 8𝑥 + 100𝑦 − 50𝑦 + 30𝑦 + 12𝑧 − 6𝑧 + 10𝑧
= 23𝑥 + 80𝑦 + 16𝑧
Jadi jumlah bahan bangunan Pak Dhani sekaranga adalah
23𝑥 + 80𝑦 + 16𝑧 yaitu 23 sak semen, 80 bata merah dan 16
batang besi
2 Diketahui :
Bu Ani mendapat pesanan sebanyak 25 kemeja, 16 celana, dan 25
rok. Persedian baju yang dimiliki Bu Ani adalah 7 kemeja, 15
celana, dan 20 rok.
Ditanyakan :
Kekurangan barang yang harus disediakan Bu Ani agar pesanan
pelanggan terpenuhi?
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Misalkan 𝑎 = 𝑘𝑒𝑚𝑒𝑗𝑎
𝑏 = 𝑐𝑒𝑙𝑎𝑛𝑎
𝑐 = 𝑟𝑜𝑘
7𝑎 + 15𝑏 + 20𝑐 − (25𝑎 + 16𝑏 + 25𝑐)
= 7𝑎 − 25𝑎 + 15𝑏 − 16𝑏 + 20𝑐 − 25c
= −18𝑎 − 𝑏 − 5𝑐
Jadi kekurangan barang yang harus disediakan Bu Ani agar pesanan
terpenuhi adalah 18 kemeja, 1 celana dan 5 rok.
3 a. (7𝑎 + 8𝑏) + (9𝑎 + 8𝑏)
= (7𝑎 + 9𝑎) + 8𝑏 + 8𝑏
= 16𝑎 + 16𝑏
b. (17𝑠 + 55𝑠 + 11𝑠) + (26𝑢 + 48𝑢 + 11𝑢)
= 83𝑠 + 85𝑢
c. (10𝑎2 + 18𝑎𝑏2 + 𝑏2) + ((−𝑎2) + 10𝑎𝑏2 − 11𝑏2)
= ((10𝑎2 − 𝑎2) + (18𝑎𝑏2 − 10𝑎𝑏2) + (𝑏2 − 11𝑏2)
= 9𝑎2 + 8𝑎𝑏2 − 10𝑏2
4 a. (6𝑘 − 8𝑙) − (𝑘 + 11𝑙)
= 6𝑘 − 𝑘 − 8𝑙 − 11𝑙
= 5𝑘 − 19𝑙
d. (17𝑠 + 55𝑠 + 11𝑠) − (26𝑢 + 48𝑢 + 11𝑢)
= 83𝑠 − 85𝑢
b. (10𝑝2 + 18𝑞2𝑟2 + 𝑞2) − ((−𝑝2) + 10𝑞2𝑟2 − 11𝑞2)
= (10𝑝2 + 𝑝2 + 18𝑞2𝑟2 − 10𝑞2𝑟2 + 𝑞2 + 11𝑞2)
= 11𝑝2 + 8𝑞2𝑟2 + 12𝑞2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Materi
Bentuk Aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat
huruf- huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui.
Unsur – unsur pada bentuk aljabar adalah sebagai berikut :
e. Variabel
Pada bentuk aljabar 2𝑥, −3𝑝 + 7, huruf 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑝 disebut variabel.
Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui
nilainya dengan jelas.Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya
dilambangkan dengan huruf kecil 𝑎, 𝑏, 𝑐, … 𝑧.
f. Konstanta
Bilangan 7 pada bentuk aljabar di atas disebut konstanta.
Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan
tidak memuat variabel.
g. Koefisien
Koefisien adalah banyaknya variabel. Pada bentuk aljabar di atas 2 𝑑𝑎𝑛 −
3 merupakan koefisien.
h. Suku sejenis dan Suku tak sejenis
Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk
aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
3) Suku – suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat
dari masing – masing variabel yang sama.
Contoh : 5𝑥 𝑑𝑎𝑛 − 2𝑥, 3𝑎2 𝑑𝑎𝑛 𝑎2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
4) Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari
masing – masing variabel yang tidak sama.
Contoh : 2𝑥 𝑑𝑎𝑛 − 3𝑦, 5𝑡 𝑑𝑎𝑛 6𝑎
Berikut nama – nama bentuk aljabar berdasarkan banyak suku.
d. Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi
jumlah dan selisih.
Contoh : 3𝑥, 2𝑎2, −6𝑡𝑦, .....
e. Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi
jumlah dan selisih.
Contoh : 2𝑥 + 5, 2𝑎2 − 5, −4𝑥𝑦 + 6, .....
f. Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi
jumlah dan selisih.
Contoh : 2𝑎2 + 𝑥 + 1, −6𝑧 + 𝑦 + 1
Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku
banyak.
Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar :
Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat dilakukan
pada suku – suku sejenis.
Contoh : Tentukan penjumlahan 7𝑎 + 4𝑏 dengan 8𝑎 − 6𝑏.
(7𝑎 + 4𝑏) + (8𝑎 − 6𝑏) = 7𝑎 + 4𝑏 + 8𝑎 + (−6𝑏)
= 7𝑎 + 8𝑎 + 4𝑏 + (−6𝑏)
= 15𝑎 + (−2𝑏)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
= 15𝑎 − 2𝑏
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 4 Tes Hasil Belajar Siswa dan Kunci Jawaban
Nama :
Kelas/No :
TES HASIL BELAJAR
Nama Sekolah : SMP N 2 Girimulyo
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi waktu : 60 menit
Materi : Bentuk Aljabar
A. Petunjuk
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal
2. Tulis nama, kelas dan no presensi pada tempat yang telah disediakan
3. Kerjakan soal secara individu
4. Kerjakan soal secara rinci dan jelas pada kolom yang telah disediakan
5. Mulailah mengerjakan dari soal yang dianggap paling mudah
B. Soal
1. Roni, Silva dan Dimas masing – masing mempunyai kotak berisi sejumlah
koin yang isinya sama banyak dan beberapa koin berada di luar kotak,
seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Bagaimana bentuk aljabar untuk
menyatakan banyaknya koin yang dimiliki oleh masing –masing dari
mereka ?
Keterangan : g menunjukkan banyaknya jumlah koin dalam kotak.
Roni :
Silva :
Dimas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
2. Tentukan penjumlahan bentuk aljabar berikut :
a. 12𝑥 + 12𝑦 − 5𝑧 dengan −11𝑥 − 10𝑦 + 4𝑧
b. −6𝑚 + 4𝑛 − 2 dengan −8𝑚 − 7𝑛 + 5
3. Tentukan pengurangan bentuk aljabar berikut :
a. 5𝑥 + 4𝑦 − 8 dari 2𝑥 + 5𝑦 − 10
b. 4𝑚2 + 6𝑚𝑛 − 8𝑛2 dari −13𝑚2 + 6𝑚𝑛 − 10𝑛2
4. Perhatikan gambar berikut ini :
Hari ini Siska dan Dyah bermain kelereng bersama. Siska membawa 3 kotak
berisi kelereng, 1 toples berisi kelereng dan 2 kelereng di luar kotak dan
toples. Sedangkan Dyah membawa 1 kotak berisi kelereng, 1 toples berisi
kelereng dan 2 kelereng di luar kotak dan toples.
a. Tentukan jumlah dari kelereng yang di bawa oleh Siska dan Dyah dalam
bentuk aljabar !
Asumsikan jumlah kelereng setiap kotak dan setiap toples masing –
masing adalah sama.
b. Tentukan variabel, konstanta, koefisien dan suku dari bentuk aljabar
yang kamu peroleh !
5. Ibu Lusi mempunyai 10 keranjang berisi penuh buah nanas di rumah,
kemudian Ia memanen buah nanas lagi di kebun. Sekarang Bu Lusi
mempunyai keranjang berisi penuh buah nanas sebanyak 19 keranjang dan
7 buah nanas. Keesokan harinya pedagang buah datang ke rumah Bu Lusi
untuk membeli 15 keranjang buah nanas. Kemudian Bu Lusi mengambil 5
buah nanas untuk membuat selai nanas.
a. Tentukan hasil panen buah nanas dari kebun Bu Lusi ?
b. Berapa total keseluruhan keranjang buah nanas milik Bu Lusi
sekarang ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Pedoman Penilaian Tes Hasil Belajar
No Kunci Jawaban
S
k
o
r
Skor
Maksimal
1
Diketahui :
Roni memiliki 2 kotak, Silva memiliki 3 kotak dan 2 koin , Dimas
memiliki 2 kotak dan 3 koin
g menunjukkan banyaknya jumlah koin dalam kotak
Ditanya:
bentuk aljabar untuk menyatakan banyaknya koin masing –masing
dari mereka
Jawab :
Jadi jumlah koin milik oleh masing- masing dari Roni, Silva dan
Dimas adalah 2𝑔, 3𝑔 + 2 dan 2𝑔 + 3.
2
3
3
8
2
Penjumlahan bentuk aljabar :
c. 12𝑥 + 12𝑦 − 5𝑧 dengan −11𝑥 − 10𝑦 + 4𝑧
= 12𝑥 + 12𝑦 − 5𝑧 + (−11𝑥 − 10𝑦 + 4𝑧)
= 12𝑥 + 12𝑦 − 5𝑧 − 11𝑥 − 10𝑦 + 4𝑧
= 12𝑥 − 11𝑥 + 12𝑦 − 10𝑦 − 5𝑧 + 4𝑧
= 𝑥 + 2𝑦 − 𝑧
d. −6𝑚 + 4𝑛 − 2 dengan −8𝑚 − 7𝑛 + 5
= −6𝑚 + 4𝑛 − 2 + (−8𝑚 − 7𝑛 + 5)
= −6𝑚 + 4𝑛 − 2 − 8𝑚 − 7𝑛 + 5
= −6𝑚 − 8𝑚 + 4𝑛 − 7𝑛 − 2 + 5
= −14𝑚 − 3𝑛 + 3
4
4
8
3
Pengurangan bentuk aljabar :
a. 5𝑥 + 4𝑦 − 8 dari 2𝑥 + 5𝑦 − 10
= 2𝑥 + 5𝑦 − 10 − (5𝑥 + 4𝑦 − 8)
8
g g
g g g
g g
Roni :
Silva :
Dimas :
= 2g
= 3g+2
=2g+3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
= 2𝑥 + 5𝑦 − 10 − 5𝑥 − 4𝑦 + 8
= 2𝑥 − 5𝑥 + 5𝑦 − 4𝑦 − 10 + 8
= −3𝑥 + 𝑦 − 2
b. 4𝑚2 + 6𝑚𝑛 − 8𝑛2 dari −13𝑚2 + 6𝑚𝑛 − 10𝑛2
= −13𝑚2 + 6𝑚𝑛 − 10𝑛2 − (4𝑚2 + 6𝑚𝑛 − 8𝑛2)
= 13𝑚2 + 6𝑚𝑛 − 10𝑛2 − 4𝑚2 − 6𝑚𝑛 + 8𝑛2
= 13𝑚2 − 4𝑚2 + 6𝑚𝑛 − 6𝑚𝑛 − 10𝑛2 + 8𝑛2
= −17𝑚2 − 2𝑛2
4
4
4
Diketahui :
Siska membawa 3 kotak berisi kelereng, 1 toples berisi kelereng dan
2 kelereng diluar kotak dan toples. Sedangkan Dyah membawa 1
kotak berisi kelereng, 1 toples berisi kelereng dan 2 kelereng di luar
kotak dan toples.
Asumsi : Jumlah kelereng setiap kotak dan setiap toples masing –
masing adalah sama.
Ditanyakan :
c. Tentukan bentuk aljabar dari kelereng yang dibawa oleh
Siska dan Dyah !
d. Tentukan unsur-unsur dari bentuk aljabar yang kamu
peroleh ?
Jawab :
Misal :
𝑥 = menyatakan banyak kelereng dalam satu kotak
𝑦 = menyatakan banyak kelereng dalam satu toples
a. 3𝑥 + 𝑦 + 2 + 𝑥 + 𝑦 + 2
= 3𝑥 + 𝑥 + 𝑦 + 𝑦 + 2 + 2
= 4𝑥 + 2𝑦 + 4 Jadi bentuk aljabar dari kelereng yang dibawa oleh Siska dan
Dyah adalah 4𝑥 + 2𝑦 + 4 .
b. Variabel : 𝑥 dan 𝑦
Konstanta : 4
Koefisien :4 dan 2
Suku : terdiri dari 3 suku yaitu 4𝑥, 2𝑦 dan 4
2
4
4
10
5
Diketahui:
-10 keranjang berisi penuh buah nanas
-Total keranjang setelah panen sebanyak 19 dan 7 buah nanas
-Pedagang buah membeli 15 keranjang buah nanas dan 5 buah nanas.
Ditanya:
a. Hasil panen buah nanas dari kebun Bu Lusi ?
b. Total keseluruhan keranjang buah nanas milik Bu Lusi
sekarang?
Jawab:
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Misal x menyatakan banyak buah nanas dalam satu
keranjang
a. Hasil panen = Jumlah keranjang setelah panen + jumlah
kerangjang sebelum panen
= 19𝑥 − 10𝑥 + 7
= 9𝑥 + 7
Jadi hasil panen buah nanas dari kebun Bu Lusi adalah 9𝑥 + 7
a. Total keseluruhan keranjang buah nanas milik Bu Lusi
sekarang
= 10𝑥 + 9𝑥 + 7 − 15𝑥 − 5
= 10𝑥 + 9𝑥 − 15𝑥 + 7 − 5
= 4𝑥 + 2
Jadi, Total keseluruhan keranjang buah nanas milik Bu Lusi sekarang
adalah 4𝑥 − 2
1
2
3
Total Skor 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 5 Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 6 Lembar Validasi Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 7 Lembar Validasi Media Pembelajaran Pop Up Book dengan
Pendekatan PMRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 8 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 9 Lembar Validasi Kuesioner Minat Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 10 Lembar Validasi Wawancara Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 11 Hasil Pengisian Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Lampiran 12 Hasil Pengerjaan Tes Hasil Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Lampiran 13 Hasil Pengisian Kuesioner Minat Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Lampiran 14 Data Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan I
No Indikator Deskripsi Kegiatan Observer 1 Observer 2
1 Pendahuluan Guru memeriksa kesiapan
ruangan, alat pembelajaran
dan media 1 1
a. Memeriksa
kesiapan
pembelajaran
Guru memberi salam,
mengecek kehadiran peserta
didik. 1 1
Guru memotivasi peserta
didik agar lebih aktif dan
semangat selama
pembelajaran
1 1
b. Informasi tujuan
pembelajaran
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, kompetensi
dasar yang akan dicapai dan
rancangan kegiatan yang akan
dilakukan
1 1
Guru memberikan apersepsi 1 1
c. Pembagian
kelompok
Guru membagi peserta didik
ke dalam kelompok –
kelompok 1 1
Guru membagikan pop up
book dan LKS 1 1
2 Penyajian (memuat
karakteristik PMRI) Guru mengangkat suatu
masalah yang dapat
dibayangkan oleh peserta
didik (kontekstual dan
realistik) untuk memulai suatu
pembelajaran (tersaji dalam
pop up book)
1 1
a. Penggunaan
konteks
b. Penggunaan
model of
Guru mendorong penggunaan
permainan COPERA dalam
menyelesaikan masalah 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Guru merangsang peserta
didik agar dapat memodelkan
masalah nyata ke dalam
bentuk matematika 1 1
Peserta didik menyelesaikan
masalah yang diberikan guru
secara mandiri 1 1
c. Penggunaan
model for
Peserta didik menggunakan
pemecahan masalah yang
telah diselesaikan sebelumnya
untuk menyelesaikan langkah
selanjutnya
1 1
d. Pemanfaatan
hasil konstruksi
peserta didik
Guru merangsang peserta
didik untuk menemukan
strategi lain untuk
menyelesaikan permasalahan 1 1
e. Interaktivitas Guru mendorong terjadinya
interaksi dan negosiasi, baik
antara peserta didik dan
peserta didik, juga antara
peserta didik dan guru
1 1
Guru menciptakan suasana
pembelajaran yang
menyenangkan 1 1
Guru bertindak sebagai
fasilitator 1 1
Jika peserta didik membuat
kesalahan dalam
menyelesaikan masalah
jangan dimarahi tetapi dibantu
melalui pertanyaan –
pertanyaan dan usaha mereka
hendaknya dihargai
1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Guru memberikan penguatan
terhadap hasil diskusi peserta
didik 1 1
f. Keterkaitan Guru mengajak peserta didik
untuk mengaitkan materi yang
diajarkan dengan materi lain
(materi matematika atau
lainnya)
1 1
3 Penutup Guru bersama dengan peserta
didik membuat kesimpulan
terhadap pembelajaran yang
telah dilaksanakan 1 1 a. Merangkum
materi yang telah
dipelajari
b. Guru
mereview materi
yang sudah
dipelajari
Guru mengajak peserta didik
untuk mengingat kembali
materi apa saja yang sudah
dipelajari hari ini 1 1
c. Guru
memberikan refleksi
dari pembelajaran
yang sudah
dilaksanakan
Guru meminta peserta didik
untuk melakukan refleksi
mengenai pembelajaran yang
sudah dilaksanakan 1 1
d. Guru memberi
tindak lanjut
Guru menyampaikan materi
selanjutnya 1 1
e. Salam
penutup
Guru mengucapkan salam 1 1
Jumlah Skor 24 24
Presentase 100% 100%
Rata - rata presentase 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan II
No Indikator Deskripsi Kegiatan Observer 1 Observer 2
1 Pendahuluan Guru memeriksa kesiapan
ruangan, alat pembelajaran
dan media 0 0
a. Memeriksa
kesiapan
pembelajaran
Guru memberi salam,
mengecek kehadiran peserta
didik. 1 1
Guru memotivasi peserta didik
agar lebih aktif dan semangat
selama pembelajaran 1 1
a. Informasi
tujuan
pembelajaran
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, kompetensi
dasar yang akan dicapai dan
rancangan kegiatan yang akan
dilakukan
1 1
Guru memberikan apersepsi 1 1
b. Pembagian
kelompok
Guru membagi peserta didik
ke dalam kelompok –
kelompok 1 1
Guru membagikan pop up
book dan LKS 1 1
2 Penyajian (memuat
karakteristik
PMRI)
Guru mengangkat suatu
masalah yang dapat
dibayangkan oleh peserta
didik (kontekstual dan
realistik) untuk memulai suatu
pembelajaran (tersaji dalam
pop up book)
1 1 a. Penggunaan
konteks
b. Penggunaan
model of
Guru mendorong penggunaan
permainan COPERA dalam
menyelesaikan masalah 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Guru merangsang peserta
didik agar dapat memodelkan
masalah nyata ke dalam
bentuk matematika 1 1
Peserta didik menyelesaikan
masalah yang diberikan guru
secara mandiri 1 1
c. Penggunaan
model for
Peserta didik menggunakan
pemecahan masalah yang
telah diselesaikan sebelumnya
untuk menyelesaikan langkah
selanjutnya
1 1
d. Pemanfaatan
hasil konstruksi
peserta didik
Guru merangsang peserta
didik untuk menemukan
strategi lain untuk
menyelesaikan permasalahan 1 1
e. Interaktivitas Guru mendorong terjadinya
interaksi dan negosiasi, baik
antara peserta didik dan
peserta didik, juga antara
peserta didik dan guru
1 1
Guru menciptakan suasana
pembelajaran yang
menyenangkan
1
0
Guru bertindak sebagai
fasilitator 1
1
Jika peserta didik membuat
kesalahan dalam
menyelesaikan masalah
jangan dimarahi tetapi dibantu
melalui pertanyaan –
pertanyaan dan usaha mereka
hendaknya dihargai
1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Guru memberikan penguatan
terhadap hasil diskusi peserta
didik 1 1
f. Keterkaitan Guru mengajak peserta didik
untuk mengaitkan materi yang
diajarkan dengan materi lain
(materi matematika atau
lainnya)
1 1
3 Penutup Guru bersama dengan peserta
didik membuat kesimpulan
terhadap pembelajaran yang
telah dilaksanakan
1 1 a. Merangkum
materi yang telah
dipelajari
b. Guru
mereview materi
yang sudah
dipelajari
Guru mengajak peserta didik
untuk mengingat kembali
materi apa saja yang sudah
dipelajari hari ini 1 1
c. Guru
memberikan
refleksi dari
pembelajaran yang
sudah dilaksanakan
Guru meminta peserta didik
untuk melakukan refleksi
mengenai pembelajaran yang
sudah dilaksanakan 1 1
d. Guru
memberi tindak
lanjut
Guru menyampaikan materi
selanjutnya 1 1
e. Salam
penutup
Guru mengucapkan salam 1 1
Jumlah Skor 23 22
Presentase 96% 92%
Rata - rata presentase 94%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Lampiran 15 Data Kuesioner Minat Belajar Siswa
Kode
Siswa P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 Nilai Kriteria
S1 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 90 Sangat Baik
S2 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 4 2 4 86 Sangat Baik
S3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 89 Sangat Baik
S4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 2 2 1 5 2 2 5 5 2 4 5 73 Baik
S5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 92 Sangat Baik
S6 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 74 Baik
S7 4 4 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 91 Sangat Baik
S8 4 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 2 5 3 3 3 3 80 Sangat Baik
S9 4 4 5 5 4 3 3 3 3 4 4 5 3 1 5 1 2 3 4 3 69 Baik
S10 4 4 5 5 5 5 5 4 2 5 3 4 4 5 5 5 3 4 2 4 83 Sangat Baik
S11 4 4 5 5 5 5 5 4 2 5 3 4 4 5 5 5 3 4 2 4 83 Sangat Baik
S12 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 71 Baik
S13 4 4 5 5 2 4 3 2 4 5 4 3 5 5 5 1 2 2 2 5 72 Baik
S14 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 70 Baik
S15 4 4 5 5 5 5 5 4 2 5 3 4 4 5 5 5 3 4 2 4 83 Sangat Baik
S16 4 4 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5 1 5 88 Sangat Baik
S17 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 92 Sangat Baik
S18 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4 80 Sangat Baik
S19 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 2 3 5 4 80 Sangat Baik
S20 4 4 5 5 2 4 3 2 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 87 Sangat Baik
S21 4 4 5 5 5 5 5 4 2 5 3 4 4 5 5 5 3 4 2 4 83 Sangat Baik
S22 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 5 5 5 4 4 4 4 2 2 5 76 Baik
S23 4 4 3 4 4 3 2 3 2 5 3 3 2 3 2 2 2 5 4 4 64 Cukup
S24 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4 80 Sangat Baik
S25 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 91 Sangat Baik
S26 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Lampiran 16 Data Hasil Belajar Siswa
Kode
Siswa
Skor Butir Soal Total Skor Nilai (%) Ketuntasan Kategori
1 2a 2b 3a 3b 4a 4b 5a 5b
S1 8 4 4 2 4 6 2 2 3 35 87,5 Tuntas Sangat Baik
S2 8 4 4 2 2 6 0 3 2 31 77,5 Tuntas Baik
S3 8 4 4 2 3 4 1 2 3 31 77,5 Tuntas Baik
S4 8 4 4 2 2 6 2 1 3 32 80 Tuntas Baik
S5 8 2 2 2 2 6 4 2 3 31 77,5 Tuntas Baik
S6 6 4 4 4 4 2 4 1 1 30 75 Tuntas Baik
S7 8 4 4 2 2 6 2 1 2 31 77,5 Tuntas Baik
S8 7 1 1 1 1 6 0 1 0 18 45 Tidak Tuntas Cukup
S9 8 4 4 2 4 6 3 1 1 33 82,5 Tuntas Sangat Baik
S10 8 4 4 2 2 4 3 1 3 31 77,5 Tuntas Baik
S11 8 2 2 2 2 6 3 3 3 31 77,5 Tuntas Baik
S12 8 4 4 4 4 4 4 1 0 33 82,5 Tuntas Sangat Baik
S13 8 4 4 4 4 1 1 3 2 31 77,5 Tuntas Baik
S14 8 4 4 1 1 6 4 1 1 30 75 Tuntas Baik
S15 8 1 1 1 1 6 0 1 0 19 47,5 Tidak Tuntas Cukup
S16 8 4 4 4 4 2 2 1 1 30 75 Tuntas Baik
S17 8 4 4 1 1 6 2 1 3 30 75 Tuntas Baik
S18 3 4 2 2 1 4 2 1 3 22 55 Tidak Tuntas Cukup
S19 1 4 4 1 4 1 1 1 1 18 45 Tidak Tuntas Cukup
S20 8 2 4 1 1 1 2 1 1 21 52,5 Tidak Tuntas Cukup
S21 8 2 2 2 2 6 4 3 3 32 80 Tuntas Baik
S22 8 4 4 4 4 4 2 1 1 32 80 Tuntas Baik
S23 8 4 4 2 2 6 2 2 2 32 80 Tuntas Baik
S24 8 1 1 1 1 1 2 1 1 17 42,5 Tidak Tuntas Cukup
S25 8 4 4 1 1 6 3 2 3 32 80 Tuntas Baik
S26 6 4 4 4 4 5 2 0 2 31 77,5 Tuntas Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Lampiran 17 Data Transkip Wawancara Siswa
Data Hasil Wawancara Siswa
S1 mewakili siswa dengan kategori minat belajar sangat baik dan kategori hasil belajar
sangat baik.
No Pertanyaan (Peneliti) Jawaban (S1)
1. Apakah kamu menyukai
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI? Jika
ya mengapa ? Mengapa?
Suka mbak, belajar pakai buku
kemarin pelajaran matematika jadi
asik terus ngerjain soalnya pake
permainan jadi yaa asik...
2. Apakah pembelajaran
matematika menggunakan media
pop up book dengan pendekatan
PMRI membosankan ?
Nggak bosan mbak, menurutku
malah mengesankan..
3. Bagaimana keterlibatanmu
dalam kelompok saat
menyelesaikan soal yang ada
dalam media pop up book
dengan pendekatan PMRI?
Ikut ngerjain tugas mbak, nempelin
kertas, kasih pendapat juga pas
ngerjain soal.
4. Apakah yang kamu lakukan jika
kamu belum paham tentang
materi bentuk aljabar yang
disajikan dalam media pop up
book dengan pendekatan PMRI ?
Tanya teman terus tanya guru biar
lebih yakin.
5. Apakah belajar matematika
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI
membuat kamu berpartisipasi
secara aktif selama pembelajaran
berlangsung ? Berikan alasanmu.
Iya mbak, kemarin kan ada
kelompokan, yaaaaa bisa diskusi
sama temen, bisa tanya temen, terus
guru minta siapa yang mau maju
gitu, yaa aku mau maju mbak. Ya
jadi aku merasa aktif mbak.
6. Apakah kamu merasa malas
selama mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
Enggak mbak. Asik kok mbak, jadi
yaa enggak malas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
media pop up book dengan
pendekatan PMRI ? Mengapa ?
7. Apakah yang kamu lakukan
ketika guru sedang memberikan
penjelasan mengenai materi
bentuk aljabar pada saat
pembelajaran menggunakan
media pop up book dengan
menggunakan PMRI?
Mendengarkan dan mencatat yang
penting – penting mbak.
8. Selama mengikuti pembelajaran
metematika menggunakan media
pop up book dengan pendekatan
PMRI ini, Apakah kamu bisa
memahami materi yang
dipelajari ?
Bisa mbak, ya kan tadi ada
kelompokan yaa aku jadi bisa tanya
ke teman, jadi ya bisa jadi eemm
mudah paham sama materinya terus
jadi lebih mudah diingat.
9. Manfaat apa yang kamu peroleh
selama belajar materi bentuk
aljabar menggunakan media pop
up book dengan pendekatan
PMRI ini ?
Yaa...bisa menggunakan permainan
COPERA. Jadi lebih ingat dan
paham materi mbak.
10. Apakah kamu mengalami
kesulitan dalam mengikuti
pembelajaran menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI ?
Ya dikit mbak, agak bingung gunain
permainannya. Tapi dicoba – coba
bisa juga hheh.
11. Apa yang kamu lakukan untuk
mengatasi kesulitan tersebut ?
Baca aturannya lagi mbak, tanya
teman kalau enggak ya tanya guru.
12. Setelah mengikuti pembelajaran
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI,
Apakah kamu merasa materi
bentuk aljabar yang disampaikan
Berguna mbak, ya bisa nyelesaiin
masalah yang ada di sekitar kayak
soal kemaren..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
berguna untuk kehidupan sehari
– hari mu ? Kenapa ?
13. Apakah dengan belajar
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI ini,
kamu merasa terbantu dalam
memahami materi bentuk
aljabar?
Iya, terbantu mbak, lebih mudah
paham materi... kan..emmmm
biasanya aku sering lupa mbak, ya
ini jadi membantu aku.
14. Apakah materi bentuk aljabar
yang disajikan dalam pop up
book dengan pendekatan PMRI
ini menarik ?
Sangat menarik mbak.., aku dan
teman – teman bisa belajar
matematika sambil bermain.
15. Apakah materi bentuk aljabar
yang disajikan dalam pop up
book dengan pendekatan PMRI
jelas ?
Jelas kok mbak, tapi awalnya masih
bingung. Tapi nyoba mbaca soalnya
lagi ya pelan – pelan jadi jelas mbak.
S2 mewakili siswa dengan kategori minat belajar sangat baik dan kategori hasil
belajar baik.
No Pertanyaan (Peneliti) Jawaban (S2)
1. Apakah kamu menyukai
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI?
Mengapa?
Suka mbak, pelajarannya
menyenangkan.
2. Apakah pembelajaran
matematika menggunakan media
pop up book dengan pendekatan
PMRI membosankan ?
Nggak bosen kok mbak
3. Bagaimana keterlibatanmu
dalam kelompok saat
menyelesaikan soal yang ada
Ikut ngerjain, nyusun kertasnya,
diskusi bareng teman – temen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
dalam media pop up book
dengan pendekatan PMRI?
4. Apakah yang kamu lakukan jika
kamu belum paham tentang
materi bentuk aljabar yang
disajikan dalam media pop up
book dengan pendekatan PMRI ?
Tanya ke temen.
5. Apakah belajar matematika
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI
membuat kamu berpartisipasi
secara aktif selama pembelajaran
berlangsung ? Berikan alasanmu.
Ya mbak, aktif. Kemaren aku
presentasi jawaban ke teman –
teman juga.
6. Apakah kamu merasa malas
selama mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI ? Mengapa ?
Enggak mbak, nggak malas.
Kemaren banyak kerja kelompok
sama teman jadi ya semangat
belajarnya.
7. Apakah yang kamu lakukan
ketika guru sedang memberikan
penjelasan mengenai materi
bentuk aljabar ?
Ya...dengerin tapi ya dikit diskusi
sama teman mbak hehe. Tanya gini,
“dong ora ?”
8. Selama mengikuti pembelajaran
metematika menggunakan media
pop up book dengan pendekatan
PMRI ini, Apakah kamu bisa
memahami materi yang
dipelajari ?
Bisa mbak, paham.
9. Manfaat apa yang kamu peroleh
selama belajar materi bentuk
aljabar menggunakan media pop
up book dengan pendekatan
PMRI ini ?
Yaa..bisa belajar sambil bermain
mbak, ternyata pake permainan juga
bisa buat nemuin jawaban soal
mbak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
10. Apakah kamu mengalami
kesulitan dalam mengikuti
pembelajaran menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI ?
Ya ada sih mbak, kadang lupa sama
aturan permainannya.
11. Apa yang kamu lakukan untuk
mengatasi kesulitan tersebut ?
Ya, di coba lagi mbak., sama tanya
teman.
12. Setelah mengikuti pembelajaran
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI,
Apakah kamu merasa materi
bentuk aljabar yang disampaikan
berguna untuk kehidupan sehari
– hari mu ?
Iya mbak, berguna buat kehidupan
sehari – hari.
13. Apakah dengan belajar
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI ini,
kamu merasa terbantu dalam
memahami materi bentuk
aljabar?
Ya, terbantu mbak. Bisa nentuin
variabel, ngitung dalam bentuk
aljabar.
14. Apakah materi bentuk aljabar
yang disajikan dalam pop up
book dengan pendekatan PMRI
ini menarik ?
Menarik mbak.
15. Apakah materi bentuk aljabar
yang disajikan dalam pop up
book dengan pendekatan PMRI
jelas ?
Jelas mbak.
S19 mewakili siswa dengan kategori minat belajar sangat baik dan kategori hasil
belajar cukup.
No Pertanyaan (Peneliti) Jawaban (S19)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
1. Apakah kamu menyukai
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI?
Mengapa ?
Suka mbak, karena seru aja hehe
2. Apakah pembelajaran
matematika menggunakan media
pop up book dengan pendekatan
PMRI membosankan ?
Enggak bosan mbak
3. Bagaimana keterlibatanmu
dalam kelompok saat
menyelesaikan soal yang ada
dalam media pop up book
dengan pendekatan PMRI?
Ikut terlibat, ya terlibat cuma bantu
temen nempelin kertas mbak
4. Apakah yang kamu lakukan jika
kamu belum paham tentang
materi bentuk aljabar yang
disajikan dalam media pop up
book dengan pendekatan PMRI ?
Kalau aku suka tanya ke teman
mbak, kalau tanya ke guru hehe
malu
5. Apakah belajar matematika
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI
membuat kamu berpartisipasi
secara aktif selama pembelajaran
berlangsung ? Berikan alasanmu.
Aktif mbak, tapi nggak aktif banget.
Ya lebih ngerjain di kelompok
mbak..
6. Apakah kamu merasa malas
selama mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI ? Mengapa ?
Enggak mbak.
7. Apakah yang kamu lakukan
ketika guru sedang memberikan
Dengerin aku mbak. Yaaa misal ada
temen yang tanya ke guru aku juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
penjelasan mengenai materi
bentuk aljabar ?
ikut mendengarkan dan
memperhatikan mbak.
8. Selama mengikuti pembelajaran
metematika menggunakan media
pop up book dengan pendekatan
PMRI ini, Apakah kamu bisa
memahami materi yang
dipelajari ?
Bisa mbak, lumayan paham mbak.
9. Manfaat apa yang kamu peroleh
selama belajar materi bentuk
aljabar menggunakan media pop
up book dengan pendekatan
PMRI ini ?
Nambah ilmu mbak, nambah
pengalaman juga, baru kali ini
belajar pake buku kemaren.
10. Apakah kamu mengalami
kesulitan dalam mengikuti
pembelajaran menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI ?
Agak sih mbak, satu dua.
11. Apa yang kamu lakukan untuk
mengatasi kesulitan tersebut ?
Tanya temen mbak
12. Setelah mengikuti pembelajaran
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI,
Apakah kamu merasa materi
bentuk aljabar yang disampaikan
berguna untuk kehidupan sehari
– hari mu ? Bagaimana ?
Berguna mbak, yaa bisa belajar
penjumlahan, pengurangan kalau
bentuk aljabar itu kayak gitu.
13. Apakah dengan belajar
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI ini,
kamu merasa terbantu dalam
memahami materi bentuk
aljabar?
Ya lumayan terbantu mbak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
14. Apakah materi bentuk aljabar
yang disajikan dalam pop up
book dengan pendekatan PMRI
ini menarik ?
Menarik mbak, belum pernah
belajar pake buku kaya gitu.
15. Apakah materi bentuk aljabar
yang disajikan dalam pop up
book dengan pendekatan PMRI
jelas ?
Ya sedikit jelas mbak.
S9 mewakili siswa dengan kategori minat belajar baik dan kategori hasil belajar
sangat baik.
No Pertanyaan (Peneliti) Jawaban (S9)
1. Apakah kamu menyukai
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI?
Mengapa ?
Ya... suka mbak, menyenangkan ..
2. Apakah pembelajaran
matematika menggunakan media
pop up book dengan pendekatan
PMRI membosankan ?
Nggak sih mbak.
3. Bagaimana keterlibatanmu
dalam kelompok saat
menyelesaikan soal yang ada
dalam media pop up book
dengan pendekatan PMRI?
Yaa.. ikut kerja dalam kelompok
mbak, dikelompok juga belajar
bareng jadi yaa aktif.
4. Apakah yang kamu lakukan jika
kamu belum paham tentang
materi bentuk aljabar yang
disajikan dalam media pop up
book dengan pendekatan PMRI ?
Baca materi dibuku paket mbak.
Kalau enggak ya tanya ke teman
mbak...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
5. Apakah belajar matematika
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI
membuat kamu berpartisipasi
secara aktif selama pembelajaran
berlangsung ? Berikan alasanmu.
Aktif mbak, kalau ada temen yang
masih bingung, ya... aku kasih tahu
sebisa ku.
6. Apakah kamu merasa malas
selama mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI ? Mengapa ?
Ya dikit mbak, agak lama aja
nempelin kertasnya aja sih mbak
aku, tapi asik ada permainannya
ehehe.
7. Apakah yang kamu lakukan
ketika guru sedang memberikan
penjelasan mengenai materi
bentuk aljabar ?
Dengerin mbak..
8. Selama mengikuti pembelajaran
metematika menggunakan media
pop up book dengan pendekatan
PMRI ini, Apakah kamu bisa
memahami materi yang
dipelajari ?
Bisa mbak...
9. Manfaat apa yang kamu peroleh
selama belajar materi bentuk
aljabar menggunakan media pop
up book dengan pendekatan
PMRI ini ?
Manfaatnya itu mbak emmmm,
yaaa aku jadi tahu maksudnya
vari...varrriabel itu apa, suku
sejenis, tidak sejenis.
10. Apakah kamu mengalami
kesulitan dalam mengikuti
pembelajaran menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI ?
Ada mbak. Masih kesulitan
dibagian misalin mau pake kertas
yang apa gitu, tapi dikit – dikit
mudeng mbak.
11. Apa yang kamu lakukan untuk
mengatasi kesulitan tersebut ?
Tanya ke temen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
12. Setelah mengikuti pembelajaran
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI,
Apakah kamu merasa materi
bentuk aljabar yang disampaikan
berguna untuk kehidupan sehari
– hari mu ?
Bermanfaat mbak, yaa bermanfaat
kayak ngetung banyak dikardus itu
kan enggak keliatan terus bisa di
misalin pakek var..vaaariabel mbak,
hehe.
13. Apakah dengan belajar
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI ini,
kamu merasa terbantu dalam
memahami materi bentuk
aljabar?
Ya lumayan mbak.
14. Apakah materi bentuk aljabar
yang disajikan dalam pop up
book dengan pendekatan PMRI
ini menarik ?
Menarik mbak ada gambar –
gambarnya .
15. Apakah materi bentuk aljabar
yang disajikan dalam pop up
book dengan pendekatan PMRI
jelas ?
lumayan jelas mbak..
S6 mewakili siswa dengan kategori minat belajar baik dan kategori hasil belajar baik.
No Pertanyaan (Peneliti) Jawaban (S6)
1. Apakah kamu menyukai
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI?
Mengapa ?
Suka Bu, ya menarik gitu.
2. Apakah pembelajaran
matematika menggunakan media
pop up book dengan pendekatan
PMRI membosankan ?
Enggak Bu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
3. Bagaimana keterlibatanmu
dalam kelompok saat
menyelesaikan soal yang ada
dalam media pop up book
dengan pendekatan PMRI?
Aku ikut terlibat Bu, kayak bantuin
temen yang belum paham gitu, ikut
ngerjain tugas kelompok juga.
4. Apakah yang kamu lakukan jika
kamu belum paham tentang
materi bentuk aljabar yang
disajikan dalam media pop up
book dengan pendekatan PMRI ?
Tanya Bu guru.
5. Apakah belajar matematika
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI
membuat kamu berpartisipasi
secara aktif selama pembelajaran
berlangsung ? Berikan alasanmu.
Aktif Bu... aku ikut mbahas ngerjain
soalnya bu dikelompok..
6. Apakah kamu merasa malas
selama mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI ? Mengapa ?
Enggak Bu.
7. Apakah yang kamu lakukan
ketika guru sedang memberikan
penjelasan mengenai materi
bentuk aljabar ?
Mendengarkan Bu sama nyatet dikit
– dikit.
8. Selama mengikuti pembelajaran
metematika menggunakan media
pop up book dengan pendekatan
PMRI ini, Apakah kamu bisa
memahami materi yang
dipelajari ?
Paham Bu.
9. Manfaat apa yang kamu peroleh
selama belajar materi bentuk
Manfaatnya ya buat misalin kalau
ada banyak benda atau apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
aljabar menggunakan media pop
up book dengan pendekatan
PMRI ini ?
belum tahu jumlahnya bisa pake
bentuk aljabar Bu.
10. Apakah kamu mengalami
kesulitan dalam mengikuti
pembelajaran menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI ?
Engga Bu, eh dikit Bu, yang bagian
suku itu aja. Suku dua, suku tiga.
11. Apa yang kamu lakukan untuk
mengatasi kesulitan tersebut ?
Tanya temen, kalau temen nggak
tahu tanya guru.
12. Setelah mengikuti pembelajaran
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI,
Apakah kamu merasa materi
bentuk aljabar yang disampaikan
berguna untuk kehidupan sehari
– hari mu ?
Bermanfaat Bu
13. Apakah dengan belajar
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI ini,
kamu merasa terbantu dalam
memahami materi bentuk
aljabar?
Hehe terbantu Bu
14. Apakah materi bentuk aljabar
yang disajikan dalam pop up
book dengan pendekatan PMRI
ini menarik ?
Menarik Bu..Menyenangkan.
15. Apakah materi bentuk aljabar
yang disajikan dalam pop up
book dengan pendekatan PMRI
jelas ?
Lumayan jelas Bu..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
S23 mewakili siswa dengan kategori minat belajar cukup dan kategori hasil belajar
baik.
No Pertanyaan (Peneliti) Jawaban (S23)
1. Apakah kamu menyukai
pembelajaran matematika
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI?
Mengapa ?
Suka mbak.. apa yaa..ya bisa
bermain mbak..
2. Apakah pembelajaran
matematika menggunakan media
pop up book dengan pendekatan
PMRI membosankan ?
Emm nggak bosan mbak, biasa aja
mbak
3. Bagaimana keterlibatanmu
dalam kelompok saat
menyelesaikan soal yang ada
dalam media pop up book
dengan pendekatan PMRI?
Heehe, kemarin ikut nempel kertas
terus nyoba nyococokin sama aturan
permainannya mbak.
4. Apakah yang kamu lakukan jika
kamu belum paham tentang
materi bentuk aljabar yang
disajikan dalam media pop up
book dengan pendekatan PMRI ?
Tanya teman
5. Apakah belajar matematika
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI
membuat kamu berpartisipasi
secara aktif selama pembelajaran
berlangsung ? Berikan alasanmu.
Iya mbak, kemarin sedikit – sedikit
kasih pendapat di kelompok.
6. Apakah kamu merasa malas
selama mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI ? Mengapa ?
Enggak sih mbak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
7. Apakah yang kamu lakukan
ketika guru sedang memberikan
penjelasan mengenai materi
bentuk aljabar ?
Memperhatikan mbak.
8. Selama mengikuti pembelajaran
metematika menggunakan media
pop up book dengan pendekatan
PMRI ini, Apakah kamu bisa
memahami materi yang
dipelajari ?
Iya bisa memahami mbak.
9. Manfaat apa yang kamu peroleh
selama belajar materi bentuk
aljabar menggunakan media pop
up book dengan pendekatan
PMRI ini ?
Ada mbak. Jadi lebih mudah
memahami materi.
10. Apakah kamu mengalami
kesulitan dalam mengikuti
pembelajaran menggunakan
media pop up book dengan
pendekatan PMRI ?
Kemarin ya ada kesulitan mbak.
Tapi kan kerjanya sama teman –
teman jadi ya berasa enggak
kesulitan banget.
11. Apa yang kamu lakukan untuk
mengatasi kesulitan tersebut ?
Ya aku tanya teman.
12. Setelah mengikuti pembelajaran
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI,
Apakah kamu merasa materi
bentuk aljabar yang disampaikan
berguna untuk kehidupan sehari
– hari mu ?
Berguna, ya... sek,, matematika itu
berguna untuk membantu kegiatan
di kehidupan sehari – hari. Buat
ngitung – ngitung kayak bentuk
aljabar ngitung banyak buku/nasi
dalam kardus. Jadi lebih mengena
mbak..
13. Apakah dengan belajar
menggunakan media pop up book
dengan pendekatan PMRI ini,
kamu merasa terbantu dalam
Ya, lumayan terbantu mbak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
memahami materi bentuk
aljabar?
14. Apakah materi bentuk aljabar
yang disajikan dalam pop up
book dengan pendekatan PMRI
ini menarik ?
Lumayan mbak, gambarnya bagus
menarik.
15. Apakah materi bentuk aljabar
yang disajikan dalam pop up
book dengan pendekatan PMRI
jelas ?
Jelas kok mbak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Lampiran 18 Media Pop Up Book dengan Pendekatan PMRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
Lampiran 19 Pengerjaan Aktivitas 1,2, dan 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
Lampiran 20 Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI