284
i KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR MENGGUNAKAN MEDIA POP UP BOOK DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK SISWA KELAS VII C SMP N 2 GIRIMULYO TAHUN AJARAN 2019/2020 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh : Caecilia Novita Anugrah Wulandani (151414040) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

i

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR

MENGGUNAKAN MEDIA POP UP BOOK DENGAN PENDEKATAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

UNTUK SISWA KELAS VII C SMP N 2 GIRIMULYO TAHUN AJARAN

2019/2020

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :

Caecilia Novita Anugrah Wulandani (151414040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

iii

HALAMAN PENGESAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

Tuhan Yesus, Bunda Maria, St. Yosef Cupertino dan St. Caecilia

Yang selalu menjadi sumber kekuatan dan harapan saya, sehingga saya bisa

menyelesaikan skripsi ini.

Kedua orangtuaku Bapak Dwi Agus Basuki Petrus Paulus dan Ibu Margareta

Sugiyem, terima kasih atas doa, kasih sayang, kesabaran, bimbingan, semangat

dan dukungan baik moriil maupun materiil yang tak terhingga.

Kakak Maria Magdalena Yunita Anugrah Damayanti, Kakak Martinus Didi

Windarto, Adik Vincentia Septiana Anugrah Wahyuningrum yang selalu

memberikan dukungan, bimbingan, penghiburan dan semangat.

Sahabat – sahabatku Agata, Hesti, Dina, Oca, Joko,Yuni, Ana, Hesti, Kintan,

Glory, Gita, Hanna yang selalu menemani, mendukung dan berjuang bersama

selama perkuliahan ini.

Teman – teman Pendidikan Matematika kelas B dan juga teman – teman kelas A

dan C yang selalu memberi memotivasi dan menginspirasi.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

v

HALAMAN MOTTO

“Waktu aku takut, Aku ini percaya kepada-Mu”

(Mazmur 56:4)

“Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah

bagi usahamu!”

(2 Tawarikh 15:7)

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan – rancangan apa yang ada pada-Ku

mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan

bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang

penuh harapan.”

(Yeremia 29:11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya ilmiah orang lain, kecuali yang disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah lain.

Yogyakarta, 24 Januari 2020

Penulis

Caecilia Novita Anugrah Wulandani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Caecilia Novita Anugrah Wulandani

Nomor Induk Mahasiswa : 151414040

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR

MENGGUNAKAN MEDIA POP UP BOOK DENGAN PENDEKATAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK

SISWA KELAS VII C SMP N 2 GIRIMULYO TAHUN AJARAN 2019/2020

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistibusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain guna kepentingan akademis tanpa

meminta ijin maupun memberikan royalty kepada saya selama mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 24 Januari 2020

Yang Menyatakan

Caecilia Novita Anugrah Wulandani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

viii

ABSTRAK

Caecilia Novita Anugrah Wulandani. 2020. Keefektifan Pembelajaran Bentuk

Aljabar Menggunakan Media Pop Up Book Dengan Pendekatan Pendidikan

Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Untuk Siswa Kelas VII C SMP N 2

Girimulyo Tahun Ajaran 2019/2020. Skripsi. Program Studi Pendidikan

Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran bentuk

aljabar menggunakan Media Pop Up Book dengan pendekatan Pendidikan

Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dan untuk mengetahui keefektifan

pembelajaran bentuk aljabar menggunakan Media Pop Up Book dengan pendekatan

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) ditinjau dari minat dan hasil

belajar siswa kelas VII C SMP N 2 Girimulyo Tahun Ajaran 2019/2020.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

kualitatif. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Oktober 2019. Subjek

penelitian ini adalah 26 siswa kelas VII C SMP N 2 Girimulyo. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Lembar keterlaksanaan pembelajaran, (2)

Kuesioner minat belajar siswa, (3) Tes hasil belajar, dan (4) Pedoman wawancara.

Data keterlaksanaan pembelajaran, kuesioner minat belajar siswa, dan hasil belajar

siswa akan dianalisis dengan menghitung skor total yang diperoleh kemudian

dibandingkan dengan kategori yang telah ditetapkan, sedangkan hasil wawancara

akan ditranskrip kemudian akan dianalisis secara kualitatif.

Hasil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pembelajaran bentuk aljabar

menggunakan Media Pop Up Book dengan Pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik Indonesia (PMRI) telah terlaksana dengan baik sekali yaitu dengan

persentase 97%, (2) 96 % siswa berada pada kategori minimal baik, maka dapat

disimpulkan pembelajaran bentuk aljabar menggunakan Media Pop Up Book

dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di kelas

VII C SMP N 2 Girimulyo adalah efektif ditinjau dari minat belajar siswa, (3)

Ketuntasan belajar klasikal mencapai 76,92 %, maka dapat disimpulkan

pembelajaran bentuk aljabar menggunakan Media Pop Up Book dengan Pendekatan

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di kelas VII C SMP N 2

Girimulyo adalah efektif ditinjau dari hasil belajar siswa.

Kata kunci : keefektifan, Pop Up Book, PMRI, minat, hasil belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

ix

ABSTRACT

Caecilia Novita Anugrah Wulandani. 2020. The Effectiveness of Algebra

Learning Using Pop Up Book Media with the Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia Approach (PMRI) for Class VII C SMP Negeri 2 Girimulyo Academic

Year 2019/2020. Thesis. Mathematic Education Study Program, Department of

Mathematic and Sciences Education, Faculty of Teacher Training and

Education, Sanata Dharma University.

This research aims to know the implementation of Algebra learning using

Pop Up Book media with the Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Approach

(PMRI) and to know the effectivity of Algebra learning using Pop Up Book media

with the Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Approach (PMRI) based on

interest and learning outcomes of VII C students in SMP Negeri 2 Girimulyo

Academic Year 2019/2020.

The type of the research was descriptive facultative. The data was taken on

October 2019. The subject of this research was 26 students. The research

instruments were (1) Learning observation sheets, (2) Students learning interest

questionnaires, (3) Test questions, and (4) Student interview guidelines. They were

analyzed by calculating the total score obtained and comparing with a

predetermined category, while the results of the interview will be transcribed and

analyzed qualitatively.

Based on the analysis, the results of this research are (1) The learning of

Algebra forms using Pop Up Book media with the Indonesian Realistic Mathematic

Education Approach (PMRI) has done successfully with the percentage of 97%, (2)

There are 96% students are in the minimal category of good, so it can be concluded

that the learning of Algebra forms using Pop Up Book media with the Indonesian

Realistic Mathematic Education Approach (PMRI) is effective in terms of students

learning interest, (3) Classical learning mastery reaches up to 76,92%, it also can

be concluded that the learning of Algebra forms using Pop Up Book media with the

Indonesian Realistic Mathematic Education Approach (PMRI) in Class VII C SMP

Negeri 2 Girimulyo is effective in terms of students learning results.

Keywords : effectiveness, Pop Up Book, Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia Approach (PMRI), interest, learning results

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

x

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

dan rahmat-Nya yang telah diberikan, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Keefektifan Pembelajaran Bentuk Aljabar Menggunakan Media Pop Up

Book dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

untuk siswa kelas VII C SMP N 2 Girimulyo Tahun Ajaran 2019/2020”. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di

Universitas Sanata Dharma.

Didalam penyusunan skripsi ini banyak kendala yang dihadapi, namun semua

itu mampu diselesaikan oleh penulis dengan baik karena adanya bimbingan,

dukungan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan kali

ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan.

2. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Niluh Sulisytani, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang berperan sangat

penting dalam memberikan semangat, motivasi, dukungan, dan sumbangan

pemikiran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Romo Ag. Eko Budi Santoso, S.J. S.Pd.,Ph.D. selaku validator instrumen

penelitian.

5. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono selaku validator instrumen penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

xi

6. Bapak Dr. Hongki Julie M.Si. selaku validator instrumen penelitian.

7. Ibu Cyrenia Novella Krisnamurti, M.Sc. selaku validator instrumen

penelitian.

8. Segenap Bapak/Ibu dosen dan karyawan JPMIPA Universitas Sanata

Dharma yang membantu dan membimbing.

9. Ibu Fatkhul Karomah SM, S.Pd. selaku guru matematika SMP N 2

Girimulyo yang telah memberikan waktu, perhatian, dan bantuan selama

penelitian.

10. Siswa – siswi kelas VII C SMP N 2 Girimulyo yang telah bersedia dengan

tulus hati menjadi subjek penelitian.

11. Kedua orangtua saya, Bapak Dwi Agus Basuki Petrus Paulus dan Ibu

Margareta Sugiyem yang telah memberikan doa, kasih sayang, kesabaran,

bimbingan, semangat dan dukungan baik moriil maupun materiil yang tak

terhingga.

12. Kakak Maria Magdalena Yunita Anugrah Damayanti, Kakak Martinus Didi

Windarto, Adik Vincentia Septiana Anugrah Wahyuningrum yang selalu

memberikan dukungan, bimbingan, penghiburan dan semangat.

13. Sahabat – sahabatku Agata, Hesti, Dina, Oca, Joko, Yuni, Ana, Hesti,

Kintan, Glory, Gita, Hanna yang selalu menemani, mendukung dan

berjuang bersama selama perkuliahan ini.

14. Teman – teman Pendidikan Matematika kelas B dan juga teman – teman

kelas A dan C yang selalu memberi memotivasi dan menginspirasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

xii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan. Saran

dan masukan sangat diharapkan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak yang membutuhkan.

Penulis berharap agar skripsi ini berguna bagi para pembaca dan dapat

digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya.

Yogyakarta, 24 Januari 2020

Penulis

Caecilia Novita Anugrah Wulandani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ....................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....... vii

ABSTRAK ...................................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah............................................................................................. 6

C. Rumusan Masalah ................................................................................................ 7

D. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 7

E. Pembatasan Masalah ........................................................................................... 8

F. Penjelasan Istilah ................................................................................................. 8

G. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 10

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 13

A. Kajian Pustaka ................................................................................................... 13

B. Penelitian yang relevan ...................................................................................... 42

C. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 43

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 46

A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 46

B. Subjek Penelitian ................................................................................................ 46

C. Obyek Penelitian ................................................................................................ 46

D. Tempat dan Waktu Pengambilan Data ............................................................ 47

E. Bentuk Data ........................................................................................................ 48

F. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 48

G. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

xiv

H. Metode/Teknik Analisis Data ............................................................................ 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 63

A. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................................... 63

B. Hasil Analisis Data ............................................................................................. 71

C. Pembahasan ........................................................................................................ 90

BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 105

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 105

B. Keterbatasan Penelitian................................................................................... 106

C. Saran ................................................................................................................. 107

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 108

LAMPIRAN................................................................................................................... 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Waktu Pengambilan Data ............................................................................ 47

Tabel 3. 2 Kisi - kisi Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran Menggunakan Pop Up

Book dengan Pendekatan PMRI ................................................................. 51

Tabel 3. 3 Kisi - kisi Kuesioner Minat Belajar Siswa .................................................. 54

Tabel 3. 4 Kisi - kisi Hasil Belajar Siswa ...................................................................... 55

Tabel 3. 5 Kisi - kisi Pedoman Wawancara Peserta Didik .......................................... 56

Tabel 3. 6 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran ..................................................... 58

Tabel 3. 7 Pedoman Penskoran Kuesioner Minat Belajar .......................................... 59

Tabel 3. 8 Kriteria Minat Belajar Siswa ....................................................................... 60

Tabel 3. 9 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar ............................................................... 61

Tabel 3. 10 Kategori Penilaian Hasil Belajar ............................................................... 62

Tabel 4. 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian………………………………...…………..64

Tabel 4. 2 Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran I…………………………...………..72

Tabel 4. 3 Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran II…………………… ………….….72

Tabel 4. 4 Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran…………………………...……73

Tabel 4. 5 Data Kuesioner Minat Belajar Siswa……………………...………………74

Tabel 4. 6 Persentase Minat Belajar Siswa………………...………………………….76

Tabel 4. 7 Data Tes Hasil Belajar Siswa………………………………………...…….76

Tabel 4. 8 Data Analisis Hasil Wawancara Siswa……………………………… …..79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Ice Berg Pendekatan PMRI ..................................................................... 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ............................................................................... 112

Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............................. 113

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ......................................... 114

Lampiran 4 Tes Hasil Belajar Siswa dan Kunci Jawaban ....................................... 136

Lampiran 5 Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........... 141

Lampiran 6 Lembar Validasi Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran............... 144

Lampiran 7 Lembar Validasi Media Pembelajaran Pop Up Book dengan

Pendekatan PMRI ......................................................................................................... 148

Lampiran 8 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar Siswa ............................................ 152

Lampiran 9 Lembar Validasi Kuesioner Minat Belajar Siswa ............................... 155

Lampiran 10 Lembar Validasi Wawancara Siswa ................................................... 161

Lampiran 11 Hasil Pengisian Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran 165

Lampiran 12 Hasil Pengerjaan Tes Hasil Belajar Siswa .......................................... 181

Lampiran 13 Hasil Pengisian Kuesioner Minat Belajar Siswa ................................ 190

Lampiran 14 Data Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ................................. 208

Lampiran 15 Data Kuesioner Minat Belajar Siswa .................................................. 214

Lampiran 16 Data Hasil Belajar Siswa ...................................................................... 215

Lampiran 17 Data Transkip Wawancara Siswa ....................................................... 216

Lampiran 18 Media Pop Up Book dengan Pendekatan PMRI ................................ 231

Lampiran 19 Pengerjaan Aktivitas 1,2, dan 3 ........................................................... 260

Lampiran 20 Dokumentasi .......................................................................................... 269

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan pengalaman peneliti saat melaksanakan PPL (Juli-

September tahun 2018) di SMP N 2 Gamping, matematika dianggap oleh

sebagian besar siswa merupakan mata pelajaran yang kurang bahkan tidak

diminati. Hal ini terlihat pada kesungguhan siswa pada saat proses belajar

matematika dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Kurangnya minat siswa ini juga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

cara mengajar guru yang membosankan karena cara mengajar guru yang

monoton, guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik, dan

kurangnya guru dalam memberikan motivasi yang dikaitkan dengan materi

yang akan diajarkan.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru matematika kelas VII di

SMP N 2 Girimulyo, kebanyakan siswa menganggap matematika sebagai mata

pelajaran yang sulit dan hanya beberapa siswa yang menyukai pelajaran

matematika. Mereka yang mengatakan sulit sudah mengeluh terlebih dahulu

ketika diberikan soal matematika. Selain itu pembelajaran masih menggunakan

metode ceramah yang membuat siswa bosan dan pasif. Guru juga belum

menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi siswa.

Minat besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat

seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat

seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Misalnya seorang anak menaruh

minat terhadap bidang kesenian, maka ia akan berusaha untuk mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

2

lebih banyak tentang kesenian (Raharjdo, 2012:8). Demikian halnya seorang

siswa yang mempunyai minat dalam belajar suatu mata pelajaran maka dia

akan menunjukkan minat untuk belajar. Oleh karena itu, seorang pendidik tidak

boleh mengabaikan minat belajar siswa karena jika hal ini dilakukan dapat

mengakibatkan tidak berhasilnya pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Apabila seorang siswa mempunyai minat yang besar terhadap mata

pelajaran matematika, maka ia ingin mengetahui secara mendalam materinya

sampai ia memahaminya, sehingga ia akan mencapai hasil belajarnya yang

lebih baik (Firmansyah, 2015). Minat belajar dapat timbul apabila siswa

merasa bahwa belajar matematika mempunyai manfaat yang penting bagi

dirinya serta minat belajar tersebut dapat muncul juga karena siswa tertarik

oleh sesuatu hal. Sebagai guru tentunya harus memahami cara – cara untuk

mengupayakan agar siswa menganggap matematika tidak sulit sehingga siswa

akan tertarik untuk belajar matematika dan mendorong minat siswa dalam

belajar matematika. Dalam memulai kegiatan pembelajaran seorang guru harus

memberikan kesan bahwa matematika tidak sulit.

Kesan matematika tidak sulit menurut Pitadjeng (2015:64) adalah

memberi image pada anak, sehingga sesudah mereka melihat, mendengar, atau

menghadapi masalah (soal) matematika, mereka menganggap bahwa

matematika tidak sulit. Pitadjeng mengatakan bahwa ada bermacam – macam

cara yang dapat dilakukan oleh guru agar anak menganggap matematika tidak

sulit, salah satunya adalah pemakaian media belajar yang mempermudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

3

pemahaman anak. Oleh karena itu guru dapat memberikan media pembelajaran

untuk memberikan kesan matematika tidak sulit kepada siswa.

Seorang guru perlu memperhatikan kembali komponen – komponen

pembelajaran yang lain. Salah satu komponen pembelajaran yaitu media

pembelajaran. Bovee dalam Sundayana (2015:6) mengatakan bahwa media

merupakan sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media

pembelajaran menurut Sundayana (2015:4-5) adalah sebuah media yang

membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau

mengandung maksud-maksud pengajaran serta penggunaan media

pembelajaran yang menggunakan media yang tepat, akan memberikan hasil

yang optimal bagi pemahaman siswa terhadap materi yang sedang

dipelajarinya. Adanya media pembelajaran diharapkan dapat menjadi sarana

untuk mempermudah siswa dalam memahami materi serta membantu siswa

dalam meningkatkan kemampuannya. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah

siswa tentunya akan lebih tertarik belajar matematika dengan menggunakan

media pembelajaran yang menarik pula. Salah satu media pembelajaran

tersebut adalah media Pop Up Book.

Bluemel dan Taylor (dalam Bustanika dan Suparman, 2018)

mengemukakan bahwa Pop Up Book adalah sebuah buku yang menampilkan

potensi untuk bergerak dan interaksinya melalui penggunaan kertas sebagai

bahan lipatan, gulungan, bentuk, pola atau putarannya. Menurut Khoiraton

(dalam Meilia,dkk : 2017) Pop Up Book dianggap mempunyai daya tarik

tersendiri bagi peserta didik karena mampu menyajikan visualisasi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

4

bentuk–bentuk yang dibuat dengan melipat, bergerak dan muncul sehingga

memberikan kejutan dan kekaguman bagi peserta didik ketika membuka setiap

halamannya. Melalui media Pop Up Book ini diharapkan dapat memberikan

gambaran nyata terhadap materi matematika sehingga siswa dapat secara

langsung melakukan sendiri secara individu maupun berkelompok serta

dengan menggunakan Pop Up Book ini dapat mendorong minat siswa untuk

belajar mata pelajaran matematika.

Saat pembelajaran, khususnya matematika guru juga dapat

menggunakan media Pop Up Book untuk mendorong minat siswa dalam

belajar. Dalam penggunaan Pop Up Book ini, materi disajikan dengan

memberikan efek menarik karena setiap halamannya yang dibuka akan

memperlihatkan gambar yang timbul. Upaya dalam mendorong minat siswa

untuk belajar matematika ini juga membantu siswa untuk memperoleh hasil

belajar yang baik. Namun, guru juga harus menyesuaikan topik matematika

yang akan disajikan dalam Pop Up Book tersebut. Hal ini dikarenakan dalam

menyampaikan materi kepada siswa seorang guru juga perlu memperhatikan

pendekatan pembelajaran yang akan digunakan.

Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu bagian penting yang

dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa. Menurut Wiliam dalam

Hamalik (2008:31) hasil–hasil belajar diterima oleh murid apabila memberi

kepuasan pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya. Ausubel

dalam Amir (2016:24) mengatakan bahwa belajar bermakna yaitu siswa dapat

menghubungkan atau mengaitkan informasi yang diterima dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

5

pengetahuan yang telah dimilikinya. Dalam proses belajar ini , siswa dituntun

untuk menghubungkan informasi atau pengetahuan yang sudah ia terima

sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, pendekatan pembelajaran yang

membantu siswa untuk memperoleh pembelajaran yang bermakna adalah

dengan menggunakan pendekatan PMRI (Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia).

PMRI adalah pendidikan matematika yang diadaptasi dari Realistic

Mathematics Education (RME) yang diterapkan di Belanda dan telah

diselaraskan dengan kondisi budaya, geografi dan kehidupan masyarakat di

Indonesia. Pendekatan PMRI ini merupakan suatu pendekatan pembelajaran

matematika yang mengajak siswa untuk menggunakan dunia nyata ‘realistik’

yang dapat dibayangkan siswa serta ditemui siswa di kehidupan lingkungan

sekitarnya. Dalam PMRI situasi pada dunia nyata mempunyai fungsi sebagai

sumber atau awal untuk belajar sehingga dengan menggunakan pendekatan ini

dapat menjadi jembatan untuk menunjukkan dan menerapkan konsep – konsep

matematika.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Suhendar (2015) dikatakan

bahwa terdapat masalah minat belajar pada siswa di kelas VII SMP Maarif 5

Ponorogo yaitu minat belajar siswa berada pada kategori cukup. Selanjutnya

setelah dilaksanakan proses pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI

diperoleh bahwa hasil minat belajar siswa masuk dalam kategori baik dengan

rata-rata 75. Selain itu, hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Saputra

(2009) mengenai keefektifan pembelajaran matematika dengan pendekatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

6

PMRI terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP N 26 Kota Semarang adalah

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI efektif terhadap hasil

belajar siswa. Dengan demikian, melalui pendekatan PMRI ini diharapkan

dapat membantu siswa untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada

pembelajaran matematika khususnya materi bentuk aljabar.

Berdasarkan paparan diatas, maka peneliti tertarik untuk membuat

media Pop Up Book sebagai sarana belajar siswa dalam mempelajari materi

khususnya bentuk aljabar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI) untuk mengetahui minat belajar dan hasil belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan berikut :

1. Matematika dipandang sebagai mata pelajaran yang sulit

2. Rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika

3. Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang digunakan guru dalam

menyampaikan materi

4. Guru kurang menerapkan pendekatan pembelajaran matematika yang

bervariasi dan menggunakan konteks kehidupan sehari – hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

7

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran menggunakan media Pop Up

Book dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

(PMRI) pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII C SMP N 2

Girimulyo?

2. Bagaimana keefektifan pembelajaran menggunakan media Pop Up Book

dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII C SMP N 2 Girimulyo

ditinjau dari minat belajar siswa ?

3. Bagaimana keefektifan pembelajaran menggunakan media Pop Up Book

dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII C SMP N 2 Girimulyo

ditinjau dari hasil belajar siswa ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran menggunakan media

Pop Up Book dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI) pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII C

SMP N 2 Girimulyo

2. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran menggunakan media Pop

Up Book dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

8

Indonesia (PMRI) pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII C

SMP N 2 Girimulyo ditinjau dari minat belajar siswa.

3. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran menggunakan media Pop

Up Book dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI) pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII C

SMP N 2 Girimulyo ditinjau dari hasil belajar siswa.

E. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas, maka peneliti membatasi

masalah yang diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut antara lain :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Girimulyo

2. Minat belajar yang diamati merupakan minat belajar siswa selama

mengikuti kegiatan pembelajaran dan saat menggunakan media Pop Up

Book

3. Hasil belajar siswa yang diamati adalah hasil belajar siswa setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media Pop Up

Book

4. Bidang kajian pada materi bentuk aljabar

F. Penjelasan Istilah

Penjelasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya yang dapat diukur dengan menggunakan tes

hasil belajar dan hasil belajar ini termasuk dalam ranah kognitif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

9

2. Minat Belajar

Minat belajar adalah sikap dari diri sendiri yang menunjukkan rasa suka

dan mempunyai ketertarikan sendiri untuk belajar sesuatu hal dengan

senang dan sungguh- sungguh.

3. Media Pembelajaran

Media Pembelajaran adalah suatu sarana yang digunakan untuk

menyampaikan sebuah informasi mengenai pesan pembelajaran.

4. Pop Up Book adalah sebuah buku yang memiliki unsur tiga dimensi atau

mempunyai bagian yang dapat digerakkan serta membentuk obyek –

obyek yang menarik ketika halamannya dibuka.

5. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah

suatu pendekatan pembelajaran matematika yang digunakan oleh guru

untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan situasi

realistik yang bisa dibayangkan oleh siswa.

6. Keefektifan Pembelajaran

Keefektifan dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan proses

pembelajaran dalam mencapai tujuan. Secara khusus dalam penelitian

ini adalah keberhasilan pembelajaran setelah menggunakan Pop Up

Book dengan menerapkan pendekatan PMRI pada materi bentuk aljabar

yang ditinjau dari minat belajar dan hasil belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

10

7. Bentuk Aljabar

Aljabar didefinisikan sebagai manipulasi dari simbol – simbol. Bentuk

Aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya

memuat huruf- huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui.

G. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memberikan manfaat antara lain :

1. Bagi Guru

Bagi Guru penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan

pengalaman guru mengenai manfaat penggunaan media Pop Up Book

pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII SMP serta hasil

penelitian dapat membantu guru dalam memilih pendekatan

pembelajaran yang tepat bagi siswa dalam meningkatkan minat belajar

siswa terhadap matematika sehingga proses pembelajaran dapat

berlangsung dengan baik dan memperoleh hasil belajar yang

memuaskan.

2. Bagi Siswa

Dapat mendorong minat siswa dalam belajar matematika dan membantu

siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya serta siswa dapat

memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna melalui

pembelajaran menggunakan media Pop Up Book pada materi bentuk

aljabar untuk siswa kelas VII SMP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

11

3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengalaman

dan wawasan dalam pembelajaran matematika menggunakan media

Pop Up Book pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII SMP

terhadap minat dan hasil belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Pembelajaran Matematika

Pengertian belajar menurut Hamalik (2008:27-28) adalah modifikasi

atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the

modification or strengthening of behavior through experiencing). Menurut

pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan

suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih

luas dari itu, yakni mengalami.

Menurut Winkel dalam Kosasih (2007:47) belajar berarti perubahan

tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan, misalnya

membaca, mengamati, mendengarkan dan meniru. Belajar akan lebih

efektif, apabila pembelajar melakukannya dalam suasana yang

menyenangkan dan dapat menghayati obyek pembelajaran secara langsung.

Belajar bukan merupakan kegiatan verbalistik. Belajar merupakan usaha

penambahan pengetahuan dan jangan disamakan dengan menghafal.

Winkel juga menganggap belajar sebagai suatu proses perubahan kelakuan

berkat pengalaman dan latihan. Belajar akan membawa suatu perubahan

pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah

pengetahuan, melainkan juga bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap,

pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri dan sebagainya.

Inti Teori Ausebel dalam Trianto (2014 : 37) tentang belajar yaitu

belajar bermakna. Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

14

informasi baru pada konsep – konsep relevan yang terdapat dalam struktur

kognitif seseorang dan faktor yang paling penting yang mempengaruhi

belajar ialah apa yang telah diketahui siswa. Dengan demikian, agar terjadi

belajar bermakna, konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan

konsep yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa.

Dari beberapa pengertian belajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli,

peneliti dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses, usaha dan

kegiatan yang dilakukan setiap individu untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, kecakapan, kebiasaan, sikap,

pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri yang dapat diperoleh

dengan cara mengaitkan informasi baru dengan konsep – konsep yang sudah

ada dalam struktur kognitif siswa sehingga dengan demikian belajar akan

lebih bermakna.

Belajar merupakan proses dari pembelajaran. Menurut Undang –

Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta

didik dengan pendidikan dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu

lingkungan belajar. Pembelajaran dipandang secara nasional sebagai suatu

proses interaksi yang melibatkan komponen – komponen utama, yaitu

peserta didik, pendidik, dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu

lingkungan belajar. Dengan demikian, proses pembelajaran merupakan

suatu sistem, yaitu satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling

berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

15

diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang ditetapkan (Hanafy,

2014).

Menurut Amir dan Risnawati (2016:7) Pembelajaran ialah proses

individu mengubah perilaku dalam upaya memenuhi kebutuhannya.

Individu akan melakukan kegiatan belajar apabila ia menghadapi situasi

kebutuhan dalam interaksinya dengan lingkungannya. Pada dasarnya tidak

semua kebutuhan mengharuskan individu belajar. Ada kebutuhan yang

dapat dipenuhi dengan insting (naluri), misalnya bayi menangis karena

lapar. Menangis merupakan insting yang sudah ada sejak lahir sebagai

respons terhadap adanya kebutuhan makanan, yaitu lapar. Menangis tidak

perlu belajar.

Menurut Trianto (2014:7) pembelajaran merupakan aspek kegiatan

manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan.

Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi

berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna

yang lebih kompleks, pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari

seseorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi

siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang

diharapkan. Berdasarkan makna tersebut, pembelajaran merupakan

interaksi dua arah dari seseorang guru dan peserta didik, di mana antara

keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada

suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

16

Dari beberapa pengertian pembelajaran yang dikemukakan oleh

beberapa ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran adalah

suatu proses yang dilalui setiap individu dalam upaya mengubah

perilakunya untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal

sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan berlangsung pada suatu

lingkungan belajar.

Pembelajaran matematika (Amir & Risnawati, 2016:8) adalah suatu

proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan

kreatifitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir

siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan

baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi

matematika. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan segi

hasil. Pertama, dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan

berkualitas apabila seluruhnya atau sebagian besar peserta didik terlibat

secara aktif,baik fisik maupun mental, maupun sosial dalam proses

pembelajaran, disamping menunjukkan semangat belajar yang tinggi dan

percaya diri. Kedua, dari segi hasil, pembelajaran dikatakan efektif apabila

terjadi perubahan tingkah laku ke arah positif dan tercapainya tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Perubahan tersebut terjadi dari tidak

tahu menjadi tahu konsep matematika dan mampu menggunakannya dalam

kehidupan sehari – hari.

Menurut Hans Freudental (Amir dan Risnawati, 2016:9), matematika

merupakan aktivitas insani dan harus dikaitkan dengan realitas. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

17

demikian, matematika merupakan cara berpikir logis yang dipresentasikan

dalam bilangan, ruang dan bentuk dengan aturan – aturan yang telah ada

yang tak lepas dari aktivitas insani tersebut.

Dari beberapa penjelasan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa

pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar matematika yang

dibangun oleh guru dengan tujuan untuk mengembangkan kreativitas

berpikir siswa secara logis yang dipresentasikan dalam bilangan, ruang dan

bentuk dengan aturan – aturan yang telah ada agar siswa mampu

menggunakan hasil belajar matematika dalam kehidupan sehari – hari.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Qomariah (2018) adalah perolehan siswa setelah

mengikuti serangkaian proses pembelajaran.

Nawani dalam Susanto (2013:5) menyatakan bahwa hasil belajar dapat

diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari tes

mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Hasil belajar menurut Melvin dan Surdin (2017 ) merupakan suatu hasil

yang dicapai oleh siswa setelah pembelajaran dalam selang waktu tertentu

yang diukur dengan menggunakan alat evaluasi tes. Bloom

mengelompokkan hasil belajar atas tiga aspek yaitu ranah kognitif, ranah

afektif dan ranah psikomotorik. Aspek kognitif dibagi menjadi 6 tingkatan

yaitu ingatan, pemahaman, sintetis dan evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

18

Hasil Belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi

antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun

eksternal (Wasliman dalam Susanto, 2013 :12). Secara rinci, faktor internal

dan faktor eksternal diuraikan sebagai berikut :

a. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri

peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor

internal meliputi : kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi

belajar,ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan

kesehatan.

b. Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi

hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan

keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang

morat – marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri,

perhatian orangtua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan

sehari – hari berperilaku yang kurang baik dari orangtua dalam

kehidupan sehari – hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.

Dari beberapa teori di atas, peneliti menyimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya yang dapat diukur dengan menggunakan tes

hasil belajar dan hasil belajar ini termasuk dalam ranah kognitif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

19

3. Minat Belajar

Minat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Definisi minat menurut

Slameto (2015:180) mengatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka,

rasa ketertarikan atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat belajar

menurut Olivia dalam Nurhasanah (2016) adalah sikap ketaatan pada

kegiatan belajar, baik menyangkut perencanaan jadwal belajar maupun

inisiatif melakukan usaha tersebut dengan sungguh – sungguh.

Berdasarkan teori di atas, peneliti menyimpulkan bahwa minat belajar

adalah sikap dari diri sendiri yang menunjukkan rasa suka dan mempunyai

ketertarikan sendiri untuk belajar sesuatu hal dengan senang dan sungguh-

sungguh.

Minat belajar peserta didik sangat menentukan keberhasilannya dalam

proses belajar. Menurut Al Fuad Zaki & Zuraini (2016), ada beberapa faktor

yang mempengaruhi minat belajar , antara lain sebagai berikut:

a. Faktor dalam diri siswa (Internal)

Faktor dalam diri siswa (internal) merupakan faktor yang mempengaruhi

minat belajar peserta didik yang berasal dari peserta didik sendiri. Faktor

dari dalam diri siswa terdiri dari:

1) Aspek Jasmaniah

Aspek jasmaniah mencakup kondisi fisik atau kesehatan jasmani

dari individu siswa. Kondisi fisik yang prima sangat mendukung

keberhasilan belajar dan dapat mempengaruhi minat belajar. Namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

20

jika terjadi gangguan kesehatan pada fisik terutama indera

penglihatan dan pendengaran, otomatis dapat menyebabkan

berkurangnya minat belajar pada dirinya.

2) Aspek Psikologis (kejiwaan)

Aspek psikologis (kejiwaan) menurut faktor psikologis meliputi

perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, bakat,

dan motif. Pada pembahasan berikut tidak semua faktor psikologis

yang dibahas, tetapi hanya sebagian saja yang sangat berhubungan

dengan minat belajar.

b. Faktor dari luar siswa (Eksternal)

Faktor dari luar diri siswa meliputi:

1) Keluarga

Keluarga memiliki peran yang besar dalam menciptakan minat

belajar bagi anak. Seperti yang kita tahu, keluarga merupakan

lembaga pendidikan yang pertama bagi anak. Cara orang tua dalam

mengajar dapat mempengaruhi minat belajar anak. Orang tua harus

selalu siap sedia saat anak membutuhkan bantuan terlebih terhadap

materi pelajaran yang sulit ditangkap oleh anak. Peralatan belajar

yang dibutuhkan anak, juga perlu diperhatikan oleh orang tua.

Dengan kata lain, orang tua harus terus mengetahui perkembangan

belajar anak setiap hari. Suasana rumah juga harus mendukung

anak dalam belajar, kerapian dan ketenangan di dalam rumah perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

21

dijaga. Hal tersebut bertujuan agar anak merasa nyaman dan mudah

membentuk konsentrasinya terhadap materi yang dihadapi.

2) Sekolah

Faktor dari dalam sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum,

sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber belajar, media

pembelajaran, hubungan siswa dengan temannya, guru-gurunya

dan staf sekolah serta berbagai kegiatan kokurikuler. Pengetahuan

dan pengalaman yang diberikan melalui sekolah harus dilakukan

dengan proses mengajar yang baik. Pendidik menyelenggarakan

pendidikan dengan tetap memperhatikan kondisi anak didiknya.

Dengan demikian, anak tercipta situasi yang menyenangkan dan

tidak membosankan dalam proses pembelajaran.

3) Lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat meliputi hubungan dengan teman bergaul,

kegiatan dalam masyarakat, dan lingkungan tempat tinggal.

Kegiatan akademik, akan lebih baik apabila diimbangi dengan

kegiatan di luar sekolah. Banyak kegiatan di dalam masyarakat

yang dapat menumbuhkan minat belajar anak. Seperti kegiatan

karang taruna, anak dapat belajar berorganisasi di dalamnya. Tapi,

orang tua perlu memperhatikan kegiatan anaknya di luar rumah dan

sekolah. Sebab kegiatan yang berlebih akan menurunkan

semangatnya dalam mengikuti pelajaran di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

22

Menurut Slameto (dalam Wijayanti, 2019 : 15) beberapa indikator minat

belajar yaitu :

a. Perasaan Senang

Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran

tertentu maka tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya

yaitu senang mengikuti pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan

hadir saat pelajaran.

b. Keterlibatan Siswa

Ketertarikan seseorang akan obyek yang mengakibatkan orang

tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan

kegiatan dari obyek tersebut. Contoh: aktif dalam diskusi, aktif

bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari guru.

c. Ketertarikan

Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap ketertarikan pada

sesuatu benda, orang, kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif

yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Contoh: antusias dalam

mengikuti pelajaran, tidak menunda tugas dari guru.

d. Perhatian Siswa

Perhatian peserta didik merupakan konsentrasi peserta didik

terhadap pengamatan dan pengertian dengan mengesampingkan hal

yang lain. Peserta didik memiliki minat pada obyek tertentu maka

dengan sendirinya akan memperhatikan obyek tersebut. Contohnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

23

yaitu peserta didik mendengarkan penjelasan guru dan mencatat

materi.

4. Media Pembelajaran Pop Up Book

Media menurut Djamarah (2010 :123) berasal dari bahasa Latin dan

merupakan bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti

“Perantara” atau “Penyalur”. Berdasarkan arti tersebut maka media merupakan

sesuatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau penyalur

pesan. Media merupakan alat bantu apa saja yang dapat sebagai penyalur pesan

guna mencapai tujuan pengajaran. Media adalah segala sesuatu yang dapat

dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat terdorong terlibat

dalam proses pembelajaran (Kosasih, 2007 :10).

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, peneliti menyimpulkan

bahwa media pembelajaran adalah suatu sarana yang digunakan sebagai

perantara yang berfungsi sebagai penyalur pesan pembelajaran untuk mencapai

suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Secara umum, menurut Sadiman dalam Sundayana (2015:7),

menyatakan bahwa media mempunyai fungsi dalam proses pembelajaran :

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis.

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa

dengan sumber belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

24

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.

e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama

f. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

g. Pembelajaran dapat lebih menarik

h. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

i. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

j. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

k. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun

diperlukan

l. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses

pembelajaran dapat ditingkatkan.

Menurut Sanjaya dalam Sundayana (2015:13-14), jika dilihat dari

sifatnya, media dapat dibagi ke dalam :

a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media

yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.

b. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

mengandung unsur suara. Jenis media yang tergolong ke dalam media

visual adalah : film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar dan

berbagai bentuk bahan yang di cetak seperti media grafis dan lain

sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

25

c. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur

suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya

rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.

Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab

mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.

Menurut Kosasih (2007:11-12), ciri – ciri khusus suatu media

pembelajaran berbeda menurut tujuan atau pengelompokkannya. Ciri – ciri

media dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan pada

indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan. Maka

secara umum ciri – ciri media pembelajaran adalah bahwa media itu dapat

diraba, dilihat, didengar, dan diamati melalui panca indera. Ciri – ciri media

juga dapat dilihat menurut harganya, lingkup sasarannya dan kontrol pemakai.

Media pembelajaran dapat digunakan untuk menciptakan komunikasi efektif

antara guru dan murid.

Media sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan,

termasuk untuk peningkatan kualitas pendidikan matematika. Media

pendidikan dapat dipergunakan untuk membangun pemahaman dan

penguasaan objek pendidikan. Menurut Kreyenhbuhl dalam Sundayana

(2015:29) beberapa media pendidikan yang sering dipergunakan dalam

pembelajaran diantaranya media cetak, elektronik, model dan peta.

Menurut Wilkinson dalam Kosasih (2007:14-15), ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, yakni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

26

a. Tujuan

Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang

dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling pokok,

sedangkan tujuan pembelajaran yang lain merupakan kelengkapan dari

kriteria utama ini.

b. Ketepatgunaan

Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian – bagian yang penting dari

benda, maka gambar seperti bagan dan slide dapat digunakan. Apabila yang

dipelajari adalah aspek – aspek yang menyangkut gerak, maka media film

atau video akan lebih tepat. Wilkinson menyatakan bahwa penggunaan

bahan – bahan yang bervariasi menghasilkan dan meningkatkan pencapaian

akademik.

c. Keadaan Siswa

Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari beda

interindividual antara siswa. Misalnya kalau siswa tergolong tipe

auditif/visual maka siswa yang tergolong auditif dapat belajar dengan media

visual dan siswa yang tergolong visual dapat juga belajar dengan

menggunakan media auditif.

d. Ketersediaan

Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan

pembelajaran, media tersebut tidak dapat digunakan jika tidak tersedia.

Menurut Wilkinson, media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

27

tersebut harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa

dan guru.

e. Biaya

Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media,

hendakknya benar- benar seimbang dengan hasil – hasil yang akan dicapai.

Media Pembelajaran Pop Up Book menurut Olivia (2017:32-33) adalah

buku yang dibuat dengan seni, kerajinan tiga dimensi dan kinetik yaitu kumpulan

potongan – potongan objek pada buku gerakan dari gambar elemen gambar

seperti pintu gambar manusia yang dapat naik turun dengan cara membuka

halaman.

Kelebihan media Pop Up Book menurut Olivia (2017:33) adalah sangat

simpel dan mudah digunakan oleh semua usia dan gambar – gambar yang

ditampilkan dekat dengan kehidupan nyata sehari – hari, gambar – gambar yang

ditampilkan terlihat lebih menarik dan jelas, memberikan kejutan – kejutan

dalam setiap halamannya, meningkatkan daya imajinasi anak dalam memahami

isi dari Pop Up Book dan membantu anak memahami dan mengerti materi

pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Sedangkan kelemahan dari Pop Up

Book adalah pembuatannya cukup sulit dan proses pembuatannya memakan

waktu yang cukup lama.

5. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah pendekatan

pembelajaran yang menekankan aktivitas insani, dalam pembelajarannya

digunakan konteks yang sesuai di Indonesia (Widyastuti, 2014). PMRI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

28

mendasarkan teori pendidikan matematika yang dikembangkan di Belanda

dengan nama “Realistics Mathematics Educations” (RME). Pendidikan

Matematika Realistik (RME) mulai diterapkan di Indonesia dengan nama

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) sejak tahun 2001. PMRI ini

dikembangkan oleh Institusi Pengembang PMRI (IP PMRI) yang diketuai oleh

Prof. Dr. R.K. Sembiring (Wijaya, 2012:3). Prinsip dan Karakteristik dasar dari

PMRI tetap sama mendasarkan pada RME.

Menurut Wijaya (2012:20) RME merupakan suatu pendekatan dalam

pembelajaran matematika di Belanda sejak tahun 1970an dengan berlandaskan

pada filosofi matematika sebagai aktivitas manusia (mathematics as human

activity). Hal ini menunjukkan bahwa Freudenthal tidak menempatkan

matematika sebagai produk jadi, melainkan sebagai suatu bentuk aktivitas atau

proses. Dalam Wijaya (2012:20) dikatakan bahwa penggunaaan kata “realistik”

bukan berarti tentang dunia nyata. Pernyataan ini ditegaskan pula pendapat dari

Van den Heuvel dalam Wijaya (2012:20) mengatakan bahwa penggunaan kata

“realistik” tersebut bukan sekedar menunjukkan adanya suatu koneksi dengan

dunia nyata (real-world) tetapi lebih mengacu pada fokus pendidikan

matematika realistik dalam menempatkan penekanan penggunaan suatu situasi

yang bisa dibayangkan (imagineable) oleh siswa. Suatu masalah disebut

“realistik” jika masalah tersebut dapat dibayangkan (imagineble) atau nyata

(real) dalam pikiran siswa (Wijaya, 2012:20-21).

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pendekatan

Pendidikan Matematika Realistik (PMRI) adalah suatu pendekatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

29

pembelajaran matematika untuk membantu siswa dalam belajar matematika

dengan memanfaatkan situasi realistik di Indonesia yang dapat dibayangkan atau

nyata dalam pikiran siswa.

Menurut Gravemeijer dalam Amir & Risnawati (2016:101-102)

menyebutkan tiga prinsip Pembelajaran Matematika Realistik yaitu :

a. Reinvensi terbimbing dan matematisasi berkelanjutan (guided reinvention

and progressive mathematizing)

Berdasarkan prinsip, reinvention, para siswa semestinya diberi kesempatan

untuk mengalami proses yang sama dengan proses saat matematika

ditemukan. Sejarah matematika dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi

dalam merancang materi pelajaran. Selain itu prinsip reinvention dapat pula

dikembangkan berdasarkan prosedur penyelesaian informal. Dalam hal ini

strategi informal dapat dipahami untuk mengantisipasi prosedur

penyelesaian formal. Untuk keperluan tersebut maka perlu ditemukan

masalah kontekstual yang dapat menyediakan beragam prosedur

penyelesaian serta mengindikasikan rute pembelajaran yang berangkat dari

tingkat belajar matematika secara nyata ke tingkat belajar matematika secara

formal (progressive mathematizing).

b. Fenomenologi didaktis (didactical phenomenology)

Berdasarkan prinsip ini penyajian topik-topik matematika yang termuat

dalam pembelajaran matematika realistik disajikan atas dua pertimbangan

yaitu memunculkan ragam aplikasi yang harus diantisipasi dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

30

pembelajaran dan kesesuaiannya sebagai hal yang berpengaruh dalamm

dalam proses progressive mathematizing.

c. Mengembangkan model sendiri (Self developed models)

Berdasarkan prinsip ini saat mengerjakan masalah kontekstual siswa diberi

kesempatan untuk mengembangkan model mereka sendiri yang berfungsi

untuk menjembatani jurang antara pengetahuan informal dengan

matematika formal. Pada tahap awal siswa mengembangkan model yang

diakrabinya. Selanjutnya melalui generalisasi dan pemformalan akhirnya

model tersebut menjadi sesuatu yang sungguh – sungguh ada (entity) yang

dimiliki siswa.

Dalam mengerjakan masalah kontekstual, siswa mengembangkan model

mereka sendiri. Model tersebut dibuat dari situasi yang dikenal oleh siswa.

Model-model tersebut diharapkan akan berubah dan mengarah kepada bentuk

yang lebih menuju ke arah pengetahuan matematika formal. Kegiatan ini

berperan sebagai jembatan antara pengetahuan informal dan matematika formal

(Retta,2016).

Gravemeijer dalam Wijaya (2012:47) menyebutkan empat level atau

tingkatan pengembangan model, yaitu :

1. Level situasional

Level situasional merupakan level paling dasar dari pemodelan dimana

pengetahuan dan model berkembang dalam konteks situasi masalah yang

digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

31

Formal

Situasional

Model of

Model for

2. Level referensial

Dalam level referensial ini siswa membuat model untuk menggambarkan

situasi konteks sehingga hasil pemodelan pada level ini disebut sebagai

model dari (model of) situasi.

3. Level general

Dalam level general ini, model yang dikembangkan siswa sudah mengarah

pada pencarian solusi secara matematis. Model pada level ini disebut model

untuk (model for) penyelesaian masalah.

4. Level Formal

Dalam level formal, siswa sudah bekerja dengan simbol dan representasi

matematis. Pada level formal terjadi perumusan dan penekanan konsep

matematika yang dibangun siswa.

Frans Moerlands (dalam Retta, 2016) mendiskripsikan empat level

tersebut dalam ide gunung es (iceberg) yang mengapung di tengah laut.

Gambar 2. 1 Ice Berg Pendekatan PMRI

a. Karakteristik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

Menurut Treffer (dalam Wijaya, 2012:21) ada lima karakteristik PMR :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

32

1) Penggunaan Konteks

Konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai titik awal

pembelajaran matematika. Konteks tidak harus berupa masalah dunia

nyata namun bisa dalam bentuk permainan, penggunaan alat peraga,

atau situasi lain selama hal tersebut bermakna dan bisa dibayangkan

dalam pikiran siswa.

2) Penggunaan Model untuk matematisasi progresif

Dalam Pendidikan Matematika Realistik, model digunakan dalam

melakukan matematisasi secara progesif. Penggunaan model

berfungsi sebagai jembatan (bridge) dari pengetahuan dan matematika

tingkat konkrit menuju pengetahuan matematika tingkat formal.

Hal yang perlu dipahami dari kata “model” adalah bahwa “model”

tidak merujuk pada alat peraga. “Model” merupakan suatu alat

“vertikal” dalam matematika yang tidak bisa dilepaskan dari proses

matemasisasi karena model merupakan tahapan proses transisi level

informal menuju level matematika formal. Secara umum ada dua

macam model dalam Pendidikan Matematika Realistik, yaitu model of

dan model for.

3) Pemanfaatan hasil konstruksi siswa

Mengacu pada pendapat Freudenthal bahwa matematika tidak

diberikan kepada siswa sebagai suatu produk yang siap dipakai tetapi

sebagai suatu konsep yang dibangun oleh siswa maka dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

33

pendidikan Matematika Realistik siswa ditempatkan sebagai subjek

belajar.

Siswa memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi

pemecahan masalah sehingga diharapkan akan diperoleh strategi yang

bervariasi. Hasil kerja dan konstruksi siswa selanjutnya digunakan

untuk landasan pengembangan konsep matematika.

4) Interaktivitas

Proses belajar seseorang bukan hanya suatu proses individu

melainkan juga secara bersamaan merupakan suatu proses sosial.

Proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna ketika

siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka.

Pemanfaatan interaksi dalam pembelajaran matematika bermanfaat

dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa secara

simultan. Kata “Pendidikan”memiliki implikasi bahwa proses yang

berlangsung tidak hanya mengajarkan pengetahuan yang bersifat

kognitif, tetapi juga mengajarkan nilai – nilai untuk mengembangkan

potensi alamiah afektif siswa.

5) Keterkaitan

Konsep – konsep dalam matematika tidak parsial, namun banyak

konsep matematika yang memiliki keterkaitan. Oleh karena itu,

konsep – konsep matematika tidak dikenalkan kepada siswa secara

terpisah atau terisolasi satu sama lain. Pendidikan Matematika

Realistik menempatkan keterkaitan antar konsep matematika sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

34

hal yang harus dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Melalui

keterkaitan ini, satu pembelajaran matematika diharapkan bisa

mengenalkan dan membangun lebih dari satu konsep matematika

secara bersamaan (walau ada konsep yang dominan).

Menurut Marpaung (2009), ada 10 karakteristik PMRI, yaitu :

1. Siswa dan guru aktif dalam pembelajaran

2. Pembelajaran dimulai dengan menyajikan masalah

kontekstual/realistik.

3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan

masalah yang diberikan guru dengan caranya sendiri.

4. Guru mendorong terjadinya interaksi dan negosiasi.

5. Guru menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan

(menggunakan pendekatan SANI: santun, terbuka dan komunikatif).

6. Ada keterkaitan antar materi yang diajarkan (prinsip intertwinment)

7. Pembelajaran berpusat pada siswa (menggunakan pendekatan tut wuri

handayani)

8. Guru bertindak sebagai fasilitator (proses pembelajaran bervariasi)

9. Jika siswa melakukan kesalahan di dalam menyelesaikan masalah,

siswa jangan dimarahi, tetapi disadarkan melalui pertanyaan –

pertanyaan terbimbing (mempraktikan budaya “ngewongké wong”).

10. Guru perlu menghargai keberanian siswa ketika mengutarakan

idenya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

35

Menurut Suryanto (dalam Petrus,2019:25) langkah –langkah

pembelajaran PMRI adalah sebagai berikut :

1) Persiapan kelas

a) Persiapan sarana dan prasarana pembelajaran yang diperlukan

misalnya buku siswa, alat peraga, LKS dsb.

b) Pengelompokan siswa,jika perlu

c) Penyampaian tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang

akan dicapai serta kegiatan belajar yang akan dilaksanakan hari

ini.

2) Kegiatan pembelajaran

a) Siswa diberi masalah kontekstual atau soal cerita (lisan atau

tertulis) yang mudah dipahami oleh siswa.

b) Siswa yang belum memahami masalah atau soalnya diberi

penjelasan singkat dan seperlunya.

c) Siswa secara berkelompok atau individual mengerjakan soal atau

memecahkan masalah kontekstual yang diberikan dengan

caranya sendiri.

d) Jika dalam waktu yang dipandang cukup, belum ada satupun

siswa yang menemukan cara untuk memecahkan masalah, guru

memberikan bimbingan atau petunjuk seperlunya atau

memberikan pertanyaan menantang.

e) Setelah waktu habis, beberapa siswa atau wakil kelompok

menyampaikan hasil kerjanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

36

f) Siswa ditawari untuk mengemukan pendapatnya tentang cara

penyelesaian yang dianggap paling tepat

g) Guru memberikan penekanan pada cara penyelesaian yang

dianggap paling tepat.

6. Keefektifan Pembelajaran

Keefektifan berasal dari kata efektif. Pengertian Efektif dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya,

kesannya) selain itu efektif juga diartikan dapat membawa hasil atau berhasil

guna (tentang usaha, tindakan). Sedangkan pengertian keefektifan dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah keadaan bepengaruh,

keberhasilan (tentang usaha, tindakan).

Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk

memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan

lingkungannya (Surya, 2004 :7).

Surya (2004:77-79) mengatakan bahwa proses pembelajaran dan

pengajaran yang efektif dapat terbentuk melalui pembelajaran yang memiliki

ciri – ciri sebagai berikut :

a. Berpusat pada siswa

Siswa merupakan subjek utama. Oleh karena itu, dalam proses

pembelajaran hendaknya siswa menjadi perhatian utama dari para guru.

Segala aktivitas hendaknya diarahkan untuk membantu perkembangan

siswa. Keberhasilan proses pembelajaran dan pengajaran terletak dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

37

perwujudan diri siswa sebagai pribadi mandiri, pelajar efektif dan pekerja

produktif.

b. Interaksi edukatif antara guru dengan siswa

Dalam proses pembelajaran, hendaknya terjalin hubungan yang bersifat

edukatif atau mendidik dan mengembangkan. Guru tidak hanya sekedar

penyampai bahan yang harus dipelajari, akan tetapi sebagai figur yang

dapat merangsang perkembangan pribadi siswa. Interaksi antara guru

dengan siswa, hendaknya berdasarkan sentuhan – sentuhan psikologis

yaitu adanya saling pemahaman antara guru dengan siswa.

c. Suasana demokratis

Suasana dalam kelas yang bersifat demokratis akan banyak memberikan

kesempatan kepada siswa untuk berlatih mewujudkan dan

mengembangkan hak dan kewajibannya. Suasana ini dapat dikembangkan

dalam proses pengajaran melalui hubungan guru dan siswa.

d. Variasi metode mengajar

Metode mengajar yang digunakan guru, hendaknya sedemikian rupa

bervariasi sesuai dengan tujuan dan bahan yang diajarkan. Dengan metode

mengajar yang bervariasi, guru tidak mengajar hanya dengan satu model

saja, melainkan berganti – ganti sesuai dengan keperluannya. Suasana ini

akan membuat siswa lebih senang dan bersemangat dalam belajar,

sehingga dapat memberikan hasil pembelajaran yang lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

38

e. Guru profesional

Proses pembelajaran-pengajaran yang efektif, hanya mungkin boleh

terwujud apabila dilaksanakan oleh guru profesional dan dijiwai jiwa

profesionalisme yang tinggi. Guru profesional adalah guru yang memiliki

keahlian yang memadai, rasa tanggungjawab yang tinggi, serta memiliki

rasa kebersamaan dengan sejawatnya. Mereka mampu melaksanakan

fungsi – fungsinya sebagai pendidik yang bertanggung jawab

mempersiapkan siswa bagi peranannya di masa depan.

f. Bahan yang sesuai dan bermanfaat

Bahan yang diajarkan adalah bersumber dari kurikulum yang telah

ditetapkan secara baku. Tugas guru ialah mengolah bahan pengajaran

menjadi sajian yang dapat dicerna oleh siswa secara tepat dan bermakna.

Untuk itu bahan yang diajarkan hendaknya sesuai dengan kondisi siswa

dan lingkungannya sehingga memberikan makna dan faedah bagi siswa.

g. Lingkungan yang kondusif

Pendidikan di sekolah dan di luar sekolah, tidak boleh dilepaskan dari

lingkungannya. Oleh karena itu keberhasilan suatu pendidikan akan

banyak ditentukan oleh keadaan lingkungannya. Lingkungan yang

kondusif ialah lingkungan yang dapat menunjang bagi proses

pembelajaran-pengajaran secara efektif.

h. Sarana belajar yang menunjang

Proses pembelajaran-pengajaran akan berlangsung secara efektif apabila

ditunjang dengan sarana yang baik. Sarana tersebut dapat berupa alat bantu

mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

39

Kunci pembelajaran yang efektif terletak pada guru. Menurut

Soemosasmio dalam Trianto (2014:22) guru yang efektif adalah guru yang

menemukan cara dan selalu berusaha agar anak didiknya terlibat secara tepat

dalam suatu mata pelajaran, dengan presentasi waktu belajar akademis yang

tinggi dan pelajaran berjalan tanpa menggunakan teknik yang memaksa,

negatif, atau hukuman.

Menurut Sadiman dalam Trianto (2014:21) keefektifan pembelajaran

adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar.

Untuk mengetahui keefektifan mengajar, dengan memberikan tes, sebab hasil

tes dapat dipakai untuk mengevaluasi berbagai aspek proses pengajaran

(Trianto, 2014:22).

Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan

utama keefektifan pengajaran , yaitu :

a) Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM;

b) Rata – rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi di antara siswa;

c) Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa

(orientasi keberhasilan belajar) diutamakan; dan

d) Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan

struktur kelas yang mendukung butir b, tanpa mengabaikan butir d

( Sosmosasmito dalam Trianto, 2014:22)

Berdasarkan teori di atas, peneliti menyimpulkan bahwa keefektifan

pembelajaran adalah tingkat keberhasilan proses pembelajaran dalam

mencapai suatu tujuan pembelajaran. Penelitian ini secara khusus mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

40

keberhasilan pembelajaran pada materi bentuk aljabar menggunakan media

Pop Up Book menggunakan pendekatan PMRI sebagai media pembelajaran

matematika. Keefektifan pembelajaran penelitian ini dilihat dari minat dan

hasil belajar siswa. Dikatakan efektif jika :

a. Minat belajar siswa berada pada kategori minimal baik sebanyak ≥ 75 %.

b. Ketuntasan belajar klasikal mencapai ≥ 75 %.

7. Bentuk aljabar

Aljabar dapat didefinisikan sebagai manipulasi dari simbol – simbol. Teknik

memasukkan suatu simbol, misalnya 𝑥, untuk melambangkan

(mempresentasikan) suatu bilangan yang tidak diketahui di dalam

menyelesaikan berbagai permasalahan (Wahyudin, 1989:1).

Bentuk Aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya

memuat huruf- huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui (Nuharini

dan Tri Wahyuni, 2008 :80).

Unsur – unsur pada bentuk aljabar (Nurharini dan Tri Wahyuni, 2008: 80-

81) adalah sebagai berikut:

a. Variabel

Pada bentuk aljabar 2𝑥, −3𝑝 + 7, huruf 𝑥 dan 𝑝 disebut variabel.

Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui

nilainya dengan jelas. Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya

dilambangkan dengan huruf kecil 𝑎, 𝑏, 𝑐, … 𝑧.

b. Konstanta

Bilangan 7 pada bentuk aljabar di atas disebut konstanta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

41

Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan

tidak memuat variabel.

c. Koefisien

Koefisien adalah banyaknya variabel. Pada bentuk aljabar di atas 2 dan -3

merupakan koefisien.

d. Suku sejenis dan Suku tak sejenis

Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk

aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.

1) Suku – suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat

dari masing – masing variabel yang sama.

Contoh : 5𝑥 𝑑𝑎𝑛 − 2𝑥, 3𝑎2 dan 𝑎2

2) Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari

masing – masing variabel yang tidak sama.

Contoh : 2𝑥 𝑑𝑎𝑛 − 3𝑦, 5𝑡 dan 6𝑎

Berikut nama – nama bentuk aljabar berdasarkan banyak suku.

a. Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi

jumlah dan selisih.

Contoh : 3𝑥, 2𝑎2, −6𝑡𝑦, .....

b. Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi

jumlah dan selisih.

Contoh : 2𝑥 + 5, 2𝑎2 − 5, −4𝑥𝑦 + 6, .....

c. Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi

jumlah dan selisih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

42

Contoh : 2𝑎2 + 𝑥 + 1, −6𝑧 + 𝑦 + 1

Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku

banyak.

Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar :

Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat dilakukan

pada suku – suku sejenis (As’ari dkk, 2017:202).

Contoh : Tentukan penjumlahan 7𝑎 + 4𝑏 dengan 8𝑎 − 6𝑏.

(7𝑎 + 4𝑏) + (8𝑎 − 6𝑏) = 7𝑎 + 4𝑏 + 8𝑎 + (−6𝑏) distributif pada penjumlahan

= 7𝑎 + 8𝑎 + 4𝑏 + (−6𝑏) komutatif

= 15𝑎 + (−2𝑏) operasikan suku sejenis

= 15𝑎 − 2𝑏

B. Penelitian yang relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Mubarokah dengan judul “Keefektifan

Penerapan Media Pembelajaran Buku Pop Up Terhadap Minat dan Hasil

Belajar Siswa Materi Seni Rupa Murni Kelas IV SD Negeri 1 Jombor

Kabupaten Temanggung. Populasi dalam penelitian ini mencakup dua

sekolah dasar, yaitu SD N 1 Jombor dan SD N Giyono. Anggota populasi

terdiri dari semua siswa kelas IV SD N 1 Jombor yang berjumlah 21 siswa

dan semua siswa kelas IV yang berjumlah 20, sehingga dapat disimpulkan

bahwa jumlah populasi yang digunakan adalah 41 siswa. Siswa kelas IV N

Jombor sebagai kelompok eksperimen sedangkan siswa kelas IV SD N

Giyono sebagai kelompok control. Hasil penelitian menunjukkan minat dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

43

hasil belajar siswa kelas IV pada materi senin rupa yang proses belajarnya

menggunakan media pembelajaran buku Pop Up lebih tinggi dari pada

proses belajar menggunakan media buku teks pelajaran. Sehingga dapat

disimpulkan media pembelajaran buku Pop Up efektif terhadap minat dan

hasil belajar siswa.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Suhendar dengan Judul “Upaya

Meningkatkan Minat Belajar Matematika dengan Pendekatan PMRI pada

Siswa Kelas VII SMP Maarif 5 Ponorogo 2014/2015”. Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa Kelas VII SMP Maarif 5 Ponorogo. Hasil

penelitian menunjukkan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat

belajar matematika kelas VII SMP Maarif 5 Ponorogo.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Saputra dengan Judul “Keefektifan

Implementasi Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMRI

terhadap Hasil Belajar pada Materi Pokok Persamaan Linear Satu Variabel

Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Kota Semarang Tahun Pelajaran

2008/2009. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP

Negeri 26 Kota Semarang tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 275 siswa.

Terpilih sampel penelitian yaitu siswa VII G sebagai kelas eksperimen dan

siswa kelas VIIF sebagai kelas control. Hasil penelitian menunjukkan

pendekatan PMRI efektif terhadap hasil belajar siswa.

C. Kerangka Berpikir

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat erat

kaitannya dengan kehidupan sehari – hari. Memanfaatkan situasi/keadaan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

44

lingkungan sekitar siswa sebagai langkah awal dalam pembelajaran

matematika dapat membantu siswa untuk memperoleh belajar yang bermakna

karena siswa sudah mempunyai pengetahuan tentang situasi/keadaan tersebut.

Namun di SMP N 2 Girimulyo, pemanfaatan situasi/keadaan di kehidupan

sehari – hari masih kurang sehingga dalam proses pembelajarannya,

matematika dirasa belum sepenuhnya memberikan manfaat bagi siswa. Hal ini

memberikan pengaruh pula bagi siswa dalam menumbuhkan minat belajar

siswa terhadap matematika.

Hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh minat belajar siswa. Minat

belajar siswa yang rendah akan memberikan hasil belajar siswa yang rendah

pula. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk menarik perhatian

siswa agar mau belajar matematika adalah dengan menggunakan media

pembelajaran. Media pembelajaran adalah merupakan suatu sarana yang

digunakan sebagai perantara yang berfungsi sebagai penyalur pesan

pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Media

pembelajaran yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah media Pop Up

Book. Media ini digunakan untuk memberikan kesan pembelajaran yang

menyenangkan sehingga dapat mendorong minat siswa dalam belajar

matematika. Dengan demikian diharapkan siswa dapat memperoleh hasil

belajar yang sangat baik.

Dalam proses belajar seorang guru juga perlu menggunakan pendekatan

dalam pembelajaran. Dengan adanya suatu pendekatan pembelajaran ini siswa

diajak untuk berproses dimana siswa dapat membangun pengetahuan baru

berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya.

Pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki siswa sebelumnya ini dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

45

diambil dari hal – hal yang ada di lingkungan sekitar mereka atau pengalaman

yang pernah mereka alami sebelumnya. Belajar dengan memulai hal-hal yang

ada disekitar ini mempermudah siswa untuk memahami materi. Oleh karena

itu suatu pendekatan yang memanfaatkan lingkungan siswa adalah pendekatan

PMRI. Pendekatan PMRI merupakan pendekatan pembelajaran yang

memanfaatkan situasi/keadaan yang dapat ditemui dan dibayangkan oleh siswa

di kehidupan sehari – hari.

Melalui pendekatan PMRI ini peneliti dapat menyusun sebuah Pop Up

Book dengan materi bentuk aljabar pada pembelajaran matematika. Diharapkan

dengan menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI,

pembelajaran matematika materi bentuk aljabar mempunyai keefektifan baik

dilihat dari minat belajar siswa dan hasil belajar siswa.

Pembelajaran

Matematika

Minat belajar

siswa

Keefektifan

pembelajaran

Penggunaan

Media Pop Up

Book dengan

pendekatan

PMRI Hasil belajar

siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,

peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang (Noor, 2011 : 34). Sedangkan

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui keefektifan

pembelajaran bentuk aljabar menggunakan media Pop Up Book dengan

menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

(PMRI) untuk siswa kelas VIIC SMP N 2 Girimulyo yang ditinjau dari

minat belajar siswa dan hasil belajar siswa.

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIC SMP N 2 Girimulyo

Tahun ajaran 2019/2020.

C. Obyek Penelitian

Obyek penelitian yang akan peneliti gunakan adalah keefektifan

pembelajaran bentuk aljabar menggunakan media Pop Up Book dengan

pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) ditinjau

dari minat belajar siswa dan hasil belajar siswa kelas VIIC SMP N 2

Girimulyo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

47

D. Tempat dan Waktu Pengambilan Data

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIIC SMP N 2 Girimulyo,

Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tabel 3. 1 Waktu Pengambilan Data

Pertemuan Hari/Tanggal Jumlah

Jam

Kegiatan

1 Rabu, 9 Oktober 2019 2 JP Pelaksanaan pembelajaran I

di kelas VIIC tentang

mengenal bentuk aljabar dan

unsur – unsur bentuk aljabar

2 Senin, 14 Oktober

2019

3 JP Pelaksanaan pembelajaran II

di kelas VIIC tentang

penjumlahan dan

pengurangan bentuk aljabar.

3 Rabu, 16 Oktober

2019

2 JP Tes hasil belajar siswa kelas

VII C dan pengisian

kuesioner minat belajar.

4 Rabu, 23 Oktober

2019

Pelaksanaan Wawancara

Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

48

E. Bentuk Data

1. Bentuk Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini berasal dari data observasi

keterlaksanaan pembelajaran dan data hasil wawancara. Data

keterlaksanaan pembelajaran ini untuk mengetahui keterlaksanaan

pembelajaran bentuk aljabar menggunakan media Pop Up Book dengan

pendekatan PMRI untuk siswa kelas VIIC SMP N 2 Girimulyo yang

diperoleh dari penilaian dua observer pada lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran. Data hasil wawancara merupakan data tanggapan siswa yang

diperoleh setelah peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa siswa.

Wawancara yang dilakukan peneliti untuk mendukung data minat belajar

siswa yang diperoleh melalui kuesioner.

2. Bentuk Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini berasal dari data hasil kuesioner

minat belajar dan tes hasil belajar. Data minat belajar siswa diperoleh dari

pengisian kuesioner yang berisi pernyataan – pernyataan terkait dengan

minat belajar siswa selama mengikuti pembelajaran. Data minat belajar

akan diperkuat dengan data hasil wawancara siswa setelah pembelajaran

dilaksanakan. Data hasil belajar siswa diperoleh dari jawaban siswa pada

tes yang akan diberikan setelah siswa mengikuti pembelajaran.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti diantaranya :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

49

1. Observasi Proses Pembelajaran

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang

keterlaksanaan pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dengan

pendekatan PMRI materi bentuk aljabar. Observasi dilaksanakan selama

proses pembelajaran berlangsung oleh dua observer. Observer akan

memberikan tanda centang “Ya” atau “Tidak” untuk menyatakan

keterlaksanaan pembelajaran sesuai dengan yang telah diamati.

2. Tes Hasil Belajar

Peneliti akan memberikan tes hasil belajar berupa tes tertulis yang

akan diberikan pada akhir pertemuan. Tes hasil belajar ini bertujuan untuk

melihat hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan pernyataan tertulis kepada subyek penelitian untuk

diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kuesioner ini bertujuan untuk

mengumpulkan data tentang minat belajar siswa. Dalam penelitian ini,

peneliti memberikan pernyataan – pernyataan mengenai minat belajar siswa

selama mengikuti pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dengan

pendekatan PMRI. Pilihan jawaban pada kuesioner ini menggunakan skala

likert dan siswa diminta memberikan tanda check-list (√) pada salah satu

kolom yang disediakan. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial (Sugiyono, 2013: 93).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

50

4. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara tanya jawab peneliti dengan narasumber. Wawancara bertujuan

untuk mendapatkan informasi tambahan terkait dengan minat belajar siswa

serta untuk memperkuat informasi yang telah peneliti peroleh dari

tanggapan kuesioner dan hasil belajar siswa.

G. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tujuan dibuat RPP agar peneliti mempunyai gambaran kegiatan

pembelajaran mengenai materi yang akan disampaikan. Adanya RPP ini

membantu peneliti untuk melaksanakan pembelajaran secara terencana

dan runtut.

b. Media Pembelajaran Pop Up Book dengan Pendekatan PMRI

Media pembelajaran Pop Up Book dengan Pendekatan PMRI pada materi

bentuk aljabar ini bertujuan agar proses pembelajaran dapat menarik

minat belajar siswa dan membantu siswa untuk mudah memahami materi

serta siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data adalah

sebagai berikut:

a. Lembar Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

51

Tabel 3. 2 Kisi - kisi Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran

Menggunakan Pop Up Book dengan Pendekatan PMRI

No Indikator Deskripsi Kegiatan

1 Pendahuluan

a. Memeriksa kesiapan

pembelajaran

Guru memeriksa kesiapan

ruangan, alat pembelajaran dan

media

Guru memberi salam, mengecek

kehadiran peserta didik.

Guru memotivasi peserta didik

agar lebih aktif dan semangat

selama pembelajaran

b. Informasi tujuan

pembelajaran

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran, kompetensi dasar

yang akan dicapai dan rancangan

kegiatan yang akan dilakukan

Guru memberikan apersepsi

c. Pembagian kelompok Guru membagi peserta didik ke

dalam kelompok – kelompok

Guru membagikan Pop Up Book

dan LKPD

2 Penyajian (memuat

karakteristik PMRI)

a. Penggunaan konteks

Guru mengangkat suatu masalah

yang dapat dibayangkan oleh

peserta didik (kontekstual dan

realistik) untuk memulai suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

52

pembelajaran (tersaji dalam Pop

Up Book)

b. Penggunaan model of Guru mendorong penggunaan

permainan COPERA dalam

menyelesaikan masalah

Guru merangsang peserta didik

agar dapat memodelkan masalah

nyata ke dalam bentuk

matematika

Peserta didik menyelesaikan

masalah yang diberikan guru

secara mandiri

c. Penggunaan model for Peserta didik menggunakan

pemecahan masalah yang telah

diselesaikan sebelumnya untuk

menyelesaikan langkah

selanjutnya

d. Pemanfaatan hasil

konstruksi peserta didik

Guru merangsang peserta didik

untuk menemukan strategi lain

untuk menyelesaikan

permasalahan

e. Interaktivitas Guru mendorong terjadinya

interaksi dan negosiasi, baik

antara peserta didik dan peserta

didik, juga antara peserta didik

dan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

53

Guru menciptakan suasana

pembelajaran yang

menyenangkan

Guru bertindak sebagai fasilitator

Jika peserta didik membuat

kesalahan dalam menyelesaikan

masalah jangan dimarahi tetapi

dibantu melalui pertanyaan –

pertanyaan dan usaha mereka

hendaknya dihargai

Guru memberikan penguatan

terhadap hasil diskusi peserta

didik

f. Keterkaitan Guru mengajak peserta didik

untuk mengaitkan materi yang

diajarkan dengan materi lain

(materi matematika atau lainnya)

3 Penutup

a. Merangkum materi yang

telah dipelajari

Guru bersama dengan peserta

didik membuat kesimpulan

terhadap pembelajaran yang telah

dilaksanakan

b. Guru mereview materi

yang sudah dipelajari

Guru mengajak peserta didik

untuk mengingat kembali materi

apa saja yang sudah dipelajari hari

ini

c. Guru memberikan

refleksi dari

Guru meminta peserta didik untuk

melakukan refleksi mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

54

pembelajaran yang sudah

dilaksanakan

pembelajaran yang sudah

dilaksanakan

d. Guru memberi tindak

lanjut

Guru menyampaikan materi

selanjutnya

e. Salam penutup Guru mengucapkan salam

b. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa

minat belajar siswa dalam materi bentuk aljabar menggunakan media

Pop Up Book dengan pendekatan PMRI. Kuesioner yang akan diberikan

pada subyek penelitian berjumlah 20 pernyataan mengenai minat belajar

siswa. Pernyataan yang diberikan kepada subyek penelitian disesuaikan

dengan indikator minat belajar siswa.

Tabel 3. 3 Kisi - kisi Kuesioner Minat Belajar Siswa

No Indikator

No. Item

Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

1

Perasaan

Senang 1,2 3,4

2

Keterlibatan

Siswa 5,6,8 7,9,10

3 Ketertarikan 11,12,13 14,15

4 Perhatian 16,17,20 18,19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

55

Jumlah Pernyataan 11 9

c. Tes Hasil Belajar

Dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan soal terkait materi

bentuk aljabar dalam bentuk soal uraian.

Tabel 3. 4 Kisi - kisi Hasil Belajar Siswa

Kompetensi Dasar Indikator No. Soal

3.5 Menjelaskan Bentuk

Aljabar dan melakukan

operasi pada bentuk aljabar

(penjumlahan,pengurangan,

perkalian dan pembagian)

3.5.1 Menyatakan

permasalahan

dalam bentuk

aljabar

3.5.2 Menyelesaikan

operasi

penjumlahan

bentuk aljabar

3.5.3 Menyelesaikan

operasi

pengurangan

1

2a,2b

3a,3b

4.5 Menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan

bentuk aljabar dan unsur –

unsur bentuk aljabar

4.5.1 Menyelesaikan

masalah yang

terkait bentuk

aljabar dan

unsur-unsur

bentuk aljabar

4a,4b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

56

4.5.2 Menyelesaikan

masalah yang

terkait bentuk

operasi

pengurangan dan

penjumlahan

bentuk aljabar

5a,5b

d. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara berisi pertanyaan – pertanyaan yang diajukan

ke narasumber.

Tabel 3. 5 Kisi - kisi Pedoman Wawancara Peserta Didik

Aspek Indikator No. Pertanyaan

Minat

Pendapat peserta didik selama mengikuti

pembelajaran matematika menggunakan

media Pop Up Book dengan pendekatan

PMRI.

1,2

Keterlibatan peserta didik selama mengikuti

pembelajaran menggunakan media Pop Up

Book dengan pendekatan PMRI.

3,4,5

Ketertarikan peserta didik dalam mengikuti

pembelajaran matematika menggunakan

media Pop Up Book dengan pendekatan

PMRI.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

57

Perhatian peserta didik selama mengikuti

pembelajaran matematika menggunakan

media Pop Up Book dengan pendekatan

PMRI.

7

Hasil

Belajar

Memahami materi bentuk aljabar 8

Hal yang diperoleh setelah mengikuti

pembelajaran matematika menggunakan

media Pop Up Book dengan pendekatan

PMRI.

9,12

Kesulitan yang dihadapi peserta didik selama

mengikuti proses pembelajaran matematika

menggunakan media Pop Up Book dengan

pendekatan PMRI.

10,11

Respon

Media

Penggunaan media Pop Up Book dengan

pendekatan PMRI materi bentuk aljabar.

13,14,15

H. Metode/Teknik Analisis Data

Teknik/Metode analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran

Analisis keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan

dengan memberikan tanda centang “Ya” atau “Tidak”. Jika pada kolom

keterlaksanaan pembelajaran diberi centang pada pilihan jawaban “Ya”

maka akan diberi skor 1 namun jika pada kolom keterlaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

58

pembelajaran diberi centang pada pilihan jawaban “Tidak” maka akan

diberi skor 0. Presentase keterlaksanaan dihitung menggunakan rumus :

𝑃𝑘𝑝 =𝐼𝑝

𝐼𝑡× 100%

Keterangan:

𝑃𝑘𝑝 : Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran

𝐼𝑝 : Jumlah indikator yang terlaksana

𝐼𝑡 : Jumlah indikator seluruhnya

Keterlaksanaan pembelajaran yang diperoleh akan digolongkan dengan

kategori keterlaksanaan pembelajaran menurut Arikunto (1988 :155) :

Tabel 3. 6 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran

Presentase Kategori

81% - 100% Baik Sekali

61% - 80% Baik

41% - 60% Cukup

21% - 40% Kurang

0% - 20% Sangat Kurang

2. Analisis Data Minat Belajar

Perolehan data minat belajar siswa digunakan untuk mengetahui minat

belajar siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan media pop

up book dengan pendekatan PMRI. Kuesioner ini berisikan 20

pernyataan dengan 11 pernyataan positif dan 9 pernyataan negatif.

Setiap pernyataan terdapat 5 pilihan jawaban, yaitu sangat setuju, setuju,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

59

kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dalam pemberian

skor, terdapat perbedaan antara pernyataan positif dengan pernyataan

negatif. Untuk pernyataan positif, sangat setuju mempunyai skor 5,

setuju mempunyai skor 4, kurang setuju mempunyai skor 3, tidak setuju

mempunyai skor 2 dan sangat tidak setuju mempunyai skor 1.

Sedangkan untuk pernyataan negatif, berkebalikan dengan pernyataan

positif, yaitu sangat setuju mempunyai skor 1, setuju mempunyai skor

2, kurang setuju mempunyai skor 3, tidak setuju mempunyai skor 4 dan

sangat tidak setuju mempunyai skor 5. Sehingga dengan 20 pernyataan

tersebut, skor terendah yang mungkin terjadi adalah 20 dan skor

tertinggi adalah 100. Pernyataan sikap yang diberikan pada kuesioner

berupa pernyataan positif dan pernyataan negatif. Penskoran yang

diberikan pada kuesioner ini menurut Widoyoko (2009: 116) adalah

sebagai berikut :

Tabel 3. 7 Pedoman Penskoran Kuesioner Minat Belajar

Pernyataan

Sikap SS S KS TS STS TM

Pernyataan

Positif 5 4 3 2 1 0

Pernyataan

Negatif 1 2 3 4 5 0

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang setuju

TS : Tidak Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

60

STS: Sangat Tidak Setuju

TM : Tidak Mengisi

Nilai kuesioner minat belajar terhadap pembelajaran matematika

menggunakan media pop up book dengan pendekatan PMRI didapatkan

antara jumlah skor yang diperoleh siswa dengan jumlah skor

maksimum (100).

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚× 100

Selanjutnya, nilai dari kuesioner minat belajar siswa terhadap

pembelajaran matematika dikonversikan ke dalam data kualitatif untuk

menentukan kriteria minat belajar dari setiap siswa. Berikut ini adalah

kriteria minat belajar menurut Suharsimi (dalam Sanjaya,2016 :41) :

Tabel 3. 8 Kriteria Minat Belajar Siswa

Pembelajaran bentuk aljabar menggunakan media Pop Up Book dengan

pendekatan PMRI dikatakan efektif jika pada minat belajar siswa

berada pada kategori minimal baik sebanyak ≥ 75 %.

Interval Nilai Minat Belajar Kriteria Minat Belajar

0 - 39 Sangat Kurang

40 - 55 Kurang

56 - 65 Cukup

66 - 79 Baik

80 - 100 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

61

3. Analisis Data Hasil Belajar

Data tes hasil belajar akan dianalisis dengan memberikan skor pada

setiap item jawaban peserta didik berdasarkan ketepatan dan

kelengkapan sesuai dengan pedoman skor yang telah ditetapkan oleh

peneliti. Setelah dilakukan penskoran, skor – skor dari setiap item soal

dijumlahkan. Jumlah skor secara keseluruhan disebut skor total

perolehan peserta didik. Skor total yang diperoleh dikonversikan ke

bentuk persen dengan menggunakan rumus :

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100%

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan

sekolah yaitu 75% (rentang skor 1% -100%) maka nilai ≥ 75% termasuk

dalam kategori “tuntas” dan nilai < 75% termasuk dalam kategori “tidak

tuntas”.

Tabel 3. 9 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar

Nilai Keterangan

Nilai ≥ 75% Tuntas

Nilai < 75% Tidak Tuntas

Untuk memilih subyek yang akan diwawancarai, peneliti menggunakan

kategori penilaian hasil belajar menurut Arikunto (2008 : 35).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

62

Tabel 3. 10 Kategori Penilaian Hasil Belajar

Presentase Kategori

81 -100 Baik Sekali

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

< 21 Kurang Sekali

Untuk ketuntasan belajar klasikal minimal 75% siswa yang tuntas.

Untuk mengetahui ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus :

𝑇𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝐾𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙 =𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%

Pembelajaran bentuk aljabar menggunakan media Pop Up Book dengan

pendekatan PMRI dikatakan efektif jika hasil belajar menunjukkan ketuntasan

belajar klasikal mencapai ≥ 75 %.

4. Analisis Hasil Wawancara

Data hasil wawancara digunakan untuk memperkuat data minat belajar

siswa selama proses pembelajaran. Data tersebut akan diperoleh melalui

lembar kuesioner yang dibagikan kepada siswa. Data analisis wawancara akan

dianalisis secara kualitatif berdasarkan jawaban.

Subyek yang akan diwawancarai sebanyak 6 siswa. Subyek dipilih

masing-masing satu berdasarkan pengelompokan minat belajar siswa yang

berada pada kategori sangat baik dan hasil belajar sangat baik, minat belajar

siswa yang berada pada kategori sangat baik dan hasil belajar baik, minat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

63

belajar siswa yang berada pada kategori sangat baik dan hasil belajar cukup,

minat belajar siswa yang berada pada kategori baik dan hasil belajar sangat

baik, minat belajar siswa yang berada pada kategori baik dan hasil belajar baik,

dan minat belajar siswa yang berada pada kategori cukup dan hasil belajar baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

63

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan

penelitian yang diawali dengan membuat surat ijin penelitian yang akan

diajukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Girimulyo. Pembuatan surat ijin

dilakukan di sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam (JPMIPA).

Selanjutnya peneliti mengantarkan surat ijin penelitian ke SMP N 2

Girimulyo dan diterima dengan sangat baik oleh kepala SMP N 2 Girimulyo.

Kemudian peneliti menyampaikan maksud dan tujuan untuk melaksanakan

penelitian di tempat tersebut. Selanjutnya peneliti berkonsultasi dengan guru

mata pelajaran matematika mengenai materi yang akan disampaikan yaitu

materi bentuk aljabar, pembelajaran yang akan dilakukan dengan media Pop

Up Book menggunakan pendekatan PMRI dan waktu penelitian. Penelitian

dilaksanakan di kelas VII C SMP N 2 Girimulyo yang terdiri dari 26 siswa (12

siswa laki - laki dan 14 siswa perempuan). Penelitian dilakukan sebanyak 3 kali

pertemuan dengan rincian 2 kali pertemuan untuk pelaksanaan pembelajaran

dan 1 kali pertemuan untuk pelaksanaan tes dan pengisian kuesioner.

Wawancara dilakukan di luar jam pelajaran. Sebelum peneliti melakukan

penelitian, peneliti juga melakukan observasi dengan mengikuti pembelajaran

yang dilakukan oleh guru mata pelajaran matematika tersebut. Jadwal

pelaksanaan penelitian disajikan dalam tabel berikut ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

64

Tabel 4. 1 Jadwal Pelaksanaan Pengambilan Data

Tahap Hari/Tanggal Kegiatan

1 Rabu, 28 Agustus 2019 Observasi I dilakukan di kelas VII C

2 Senin, 2 September 2019 Observasi II dilakukan di kelas VII C

3 Rabu, 9 Oktober 2019 Pelaksanaan pembelajaran I di kelas

VII C tentang mengenal bentuk aljabar

dan unsur – unsur bentuk aljabar

4 Senin, 14 Oktober 2019 Pelaksanaan pembelajaran II di kelas

VII C tentang penjumlahan dan

pengurangan bentuk aljabar.

5 Rabu, 16 Oktober 2019 Tes hasil belajar siswa kelas VII C dan

pengisian kuesioner minat belajar.

6 Rabu, 23 Oktober 2019 Pelaksanaan Wawancara Siswa

Berikut merupakan deskripsi pelaksanaan pembelajaran menggunakan media

Pop Up Book dengan pendekatan PMRI. Pada pembelajaran ini terdapat tiga

langkah kegiatan yaitu pembuka, inti dan penutup.

1. Pertemuan Pertama

a. Kegiatan Pembuka

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Oktober 2019

jam pelajaran ke-4 sampai dengan jam pelajaran ke-5 (09.35-10.55).

Pada pembelajaran ini diikuti oleh 26 siswa. Peneliti sebagai guru

menyampaikan salam pembuka dan mengkondisikan siswa agar siap

mengikuti pembelajaran. Sebelum pembelajaran dimulai guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

65

mengajak siswa untuk berdoa dan mengecek kehadiran siswa.

Kemudian guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, tujuan

pembelajaran dan langkah – langkah pembelajaran yang akan

dilaksanakan pada hari itu. Selanjutnya guru memberikan motivasi

kepada para siswa dengan memberikan apersepsi berupa contoh

manfaat materi bentuk aljabar dalam kehidupan sehari – hari. Siswa

diminta untuk mengamati 2 gambar dan diminta untuk menghitung

banyaknya boneka yang ada dalam gambar tersebut. Pada gambar

pertama para siswa dapat menyebutkan banyak boneka panda yaitu

ada 4. Selanjutnya guru menunjukkan gambar kedua dan para siswa

merasa kebingungan dan tidak tahu banyak boneka yang ada dalam

gambar tersebut. Guru kemudian memberikan penjelasan kepada

siswa bahwa dalam menyelesaikan persoalan ini kita dapat

memisalkan banyak boneka dalam gambar ke dua dengan

menggunakan suatu simbol, simbol tersebut dapat berupa huruf a, b,

c, ...., z.

b. Kegiatan Inti

Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang masing –

masing terdiri dari 4-5 siswa. Guru membagikan media Pop Up Book

dan LKPD 1 pada setiap kelompok. Setelah siswa berkumpul dalam

kelompok dan mendapatkan media Pop Up Book beserta LKPD 1,

guru menjelaskan kepada siswa – siswa bahwa pelaksanaan

pembelajaran matematika ini akan dilaksanakan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

66

menggunakan aktivitas – aktivitas yang pengerjaannya diselesaikan

dengan permainan COPERA. Aktivitas – aktivitas tersebut disajikan

dalam media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI. Dalam

aktivitas tersebut terdapat contoh permasalahan- permasalahan yang

dapat kita temui atau kita bayangkan dalam kehidupan sehari – hari.

Sebelum siswa memulai mengerjakan LKPD 1, guru menjelaskan

petunjuk permainan COPERA. Permainan COPERA merupakan

permainan kertas warna yang berbentuk persegi panjang dan persegi.

Kertas warna yang berbentuk persegi panjang terdiri dari kertas

warna merah, merah muda, biru tua, biru muda, hijau tua dan hijau

muda. Demikian juga dengan kertas warna yang berbentuk persegi

terdiri dari kertas warna merah, merah muda, biru tua, biru muda,

hijau tua dan hijau muda. Untuk setiap ukuran dan warna kertas

mempunyai nilai yang berbeda – beda. Kertas warna merah

berukuran 𝑥 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 mempunyai nilai 𝑥. Kertas warna merah

muda berukuran 𝑥 𝑐𝑚 × −1 𝑐𝑚 mempunyai nilai −𝑥 𝑐𝑚. Kertas

warna biru tua berukuran 𝑦 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 mempunyai nilai 𝑦 𝑐𝑚.

Kertas warna biru muda berukuran 𝑦 𝑐𝑚 × −1 𝑐𝑚 mempunyai nilai

−𝑦 𝑐𝑚. Kertas warna hijau tua berukuran 𝑧 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 mempunyai

nilai 𝑧 𝑐𝑚. Kertas warna hijau muda berukuran −𝑧 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚

mempunyai nilai −𝑧 𝑐𝑚. Selain itu kertas warna berbentuk persegi

berwarna merah, biru tua, hijau tua mempunyai nilai 1 𝑐𝑚

sedangkan kertas warna berbentuk persegi berwarna merah muda,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

67

biru muda, dan hijau muda mempunyai nilai −1 𝑐𝑚. Kemudian guru

memberikan contoh penggunaan permainan COPERA dengan

menggambarkan kertas warna di papan tulis dan meminta siswa

untuk menjawab perhitungan dari kertas warna tersebut. Setelah

siswa paham dengan penggunaan permainan tersebut, guru memulai

aktivitas pertama. Setiap kelompok diarahkan untuk mengamati,

memahami dan menyelesaikan masalah pada aktivitas 1 yang ada

dalam media Pop Up Book . Pada saat pengerjaan berlangsung guru

berkeliling ke dalam kelompok – kelompok, guru memastikan

bahwa siswa dapat menggunakan permainan COPERA dengan baik

dan benar. Jika ada siswa yang masih bingung maka guru akan

mencoba membantu siswa dengan tanya jawab. Setelah selesai

mengerjakan LKPD 1, guru meminta siswa untuk mengerjakan

LKPD 2 dalam kelompok yang sama. Setelah selesai mengerjakan

LKPD 2. Guru meminta perwakilan dari dua kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusinya. Satu perwakilan kelompok

menyampaikan hasil diskusi kelompoknya tentang aktivitas 1 dan

satu perwakilan kelompok satunya menyampaikan hasil diskusi

kelompoknya tentang aktivitas 2. Sedangkan siswa – siswa yang

tidak mempresentasikan hasil diskusinya, mereka duduk dan

mendengarkan temannya yang sedang menyampaikan hasil

diskusinya dan boleh bertanya jika ada yang ingin ditanyakan pada

kelompok tersebut. Setelah presentasi selesai, guru memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

68

penguatan. Selanjutnya guru memberi pertanyaan dan membimbing

siswa – siswa untuk menjawab kesimpulan aktivitas 1 dan 2.

c. Kegiatan Penutup

Selanjutnya karena jam pelajaran matematika hampir

selesai, guru memberikan pekerjaan rumah kepada masing – masing

siswa yaitu mengerjakan latihan 1 yang ada pada media Pop Up

Book. Kemudian guru mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari yaitu bentuk

aljabar lalu mengajak siswa untuk merefleksikan kegiatan

pembelajaran yang baru saja dilaksanakan. Akhir pembelajaran

ditutup dengan doa dan salam.

2. Pertemuan Kedua

a. Kegiatan Pembuka

Pertemuan kedua dilakukan pada hari Senin, 14 Oktober 2019.

Pembelajaran ini diikuti oleh 26 siswa. Pada awal pertemuan yang

kedua ini, peneliti mendapat kendala yaitu peneliti tidak sepenuhnya

mengajar selama 3 jam pelajaran (120 menit) di kelas VII C karena

ketidaktahuan peneliti bila KBM di sekolah tersebut diajukan selama

1 jam pelajaran dan guru mata pelajaran lupa memberitahu kepada

peneliti apabila jam pelajaran diajukan. Oleh karena itu peneliti

hanya mengajar selama 100 menit. Selanjutnya pembelajaran

matematika diserahkan kepada peneliti. Peneliti memberi salam dan

menanyakan kabar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

69

b. Kegiatan Inti

Peneliti sebagai guru melanjutkan pembelajaran dengan

mengajak siswa untuk membahas pekerjaan rumah. Siswa sangat

antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat bahwa

mereka saling berebutan maju ke depan untuk menuliskan hasil

pekerjaannya. Soal dibahas bersama – sama. Guru memberikan

penguatan kepada siswa agar lebih memahami materi. Selanjutnya

guru melanjutkan pembelajaran yaitu mengenai penjumlahan dan

pengurangan bentuk aljabar. Siswa diminta untuk membentuk

kelompok yang sama dengan kelompok pada pertemuan

sebelumnya. Kemudian guru membagikan media Pop Up Book

serta LKPD 3. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali

permainan COPERA beserta petunjuk penggunaannya. Siswa

diminta untuk mengerjakan aktivitas 3. Selama berdiskusi, guru

berkeliling untuk membimbing siswa dalam kelompok. Dalam

kelompok, siswa mencari solusi dari permasalahan yang diberikan.

Mereka bersama – sama menyelesaikan LKPD 3 dengan

mencermati dan memahami langkah – langkah penyelesaian. Saat

menyelesaikan aktivitas 3, beberapa kelompok masih kesulitan

untuk memahami langkah penyelesaian yang ada di LKPD 3. Oleh

sebab itu karena beberapa kelompok merasa kesulitan, suasana kelas

diawal penyelesaian aktivitas 3 menjadi sedikit kurang kondusif

kemudian guru berkeliling kembali untuk menanyakan kesulitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

70

yang dialami oleh kelompok. Guru membantu kelompok dengan

memberi pertanyaan – pertanyaan sehingga diharapkan kelompok

dapat menemukan dan mengkonstruksi sendiri konsep penjumlahan

bentuk aljabar dengan menggunakan alat permainan COPERA.

Setelah selesai mengerjakan LKPD 3, guru membahas aktivitas 3.

Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru.

Setelah aktivitas 3 selesai sebenarnya ada aktivitas 4 yang akan

dikerjakan oleh siswa tetapi karena waktu tinggal 25 menit, guru

mata pelajaran matematika menyarankan agar langsung ke latihan

soal saja. Oleh karena itu peneliti mengajak siswa untuk

mengerjakan soal latihan 2 yang ada dalam media Pop Up Book.

Selanjutnya meminta siswa yang sudah selesai mengerjakan soal

latihan 2 segera menuliskan jawabannya di papan tulis untuk dibahas

bersama – sama.

c. Kegiatan Penutup

Saat kegiatan penutup, guru meminta siswa untuk

melanjutkan latihan 2 di rumah, setelah itu mengajak siswa

membuat untuk kesimpulan dan melakukan refleksi dari kegiatan

pembelajaran yang baru saja dilaksanakan. Guru juga

menyampaikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan

tes, sehingga diharapkan siswa belajar di rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

71

3. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Oktober 2019.

Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti

pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan

PMRI. Situasi dan kondisi saat siswa mengerjakan soal tes adalah sangat

tenang dan serius.

Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal tes, peneliti

membagikan lembar kuesioner kepada setiap siswa. Kemudian siswa

mengisi kuesioner sesuai dengan yang dia rasakan. Tujuan pengisian

kuesioner ini adalah untuk mengetahui minat belajar siswa selama

mengikuti pembelajaran matematika menggunakan media Pop Up Book

dengan pendekatan PMRI.

B. Hasil Analisis Data

1. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran

Pengamatan keterlaksanaan pembelajaran matematika

menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI materi

bentuk aljabar ini dilakukan oleh 2 observer selama proses

pembelajaran di kelas VII C SMP N 2 Girimulyo tahun ajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

72

Tabel 4. 2 Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan I

Tabel 4. 3 Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan II

No Kegiatan

Skor

Observer 1 Observer 2

1 Pembuka 7 7

2 Inti 12 12

3 Penutup 5 5

Jumlah Skor 24 24

Presentase 100% 100%

Rata - rata presentase 100%

Kategori Baik Sekali

No Kegiatan

Skor

Observer 1 Observer 2

1 Pembuka 6 6

2 Inti 12 11

3 Penutup 5 5

Jumlah Skor 23 22

Presentase 96% 92%

Rata - rata presentase 94%

Kategori Baik Sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

73

Tabel 4. 4 Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan hasil persentase keterlaksanaan pembelajaran

menggunakan media pop up book dengan pendekatan PMRI pada

pertemuan pertama dari kedua observer adalah 100% yang berarti

adalah kegiatan pembelajaran matematika menggunakan media Pop Up

Book dengan pendekatan PMRI terlaksana dengan baik sekali.

Sedangkan untuk hasil persentase keterlaksanaan pembelajaran

menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI pada

pertemuan kedua dari kedua observer adalah 94%. Pada pertemuan

kedua ini ada kegiatan yang tidak terlaksana yaitu pada awal

pembelajaran guru (peneliti) tidak memeriksa kesiapan ruangan

maupun kesiapan siswa untuk belajar. Akan tetapi guru tetap memberi

salam dan menanyakan kabar siswa sebelum pembelajaran dengan guru

(peneliti) dimulai. Selain itu menurut salah satu observer, pembelajaran

tidak begitu menyenangkan dibanding pembelajaran pada pertemuan

sebelumnya karena siswa terlihat kurang kondusif saat pengerjaan

aktivitas 3 dimulai. Namun guru (peneliti) tetap memberi perhatian dan

memperingatkan siswa untuk tetap fokus, menanyakan kepada siswa

No Pertemuan Persentase Kategori

1 Pertemuan 1 100% Baik Sekali

2 Pertemuan 2 94% Baik Sekali

Rata - Rata 97% Baik Sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

74

bagian yang sulit dan membantu siswa dengan memberi pertanyaan –

pertanyaan.

Secara keseluruhan, rata – rata hasil persentase keterlaksanaan

pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan

PMRI selama 2 pertemuan mencapai 97 % dan persentase

keterlaksanaan pembelajaran tersebut berada dalam kategori baik

sekali.

2. Analisis Data Kuesioner Minat Belajar

Untuk mendapatkan data kuesioner minat belajar siswa, peneliti

memberikan kuesioner kepada siswa setelah melaksanakan tes hasil

belajar. Kuesioner tersebut digunakan untuk mengetahui minat siswa

terhadap pembelajaran matematika menggunakan media Pop Up Book

dengan pendekatan PMRI. Berikut ini adalah hasil dan analisis

kuesioner minat belajar siswa.

Tabel 4. 5 Data Kuesioner Minat Belajar Siswa

Kode

Siswa

Skor Kriteria

S1 90 Sangat Baik

S2 86 Sangat Baik

S3 89 Sangat Baik

S4 73 Baik

S5 92 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

75

S6 74 Baik

S7 91 Sangat Baik

S8 80 Sangat Baik

S9 69 Baik

S10 83 Sangat Baik

S11 83 Sangat Baik

S12 71 Baik

S13 72 Baik

S14 70 Baik

S15 83 Sangat Baik

S16 88 Sangat Baik

S17 92 Sangat Baik

S18 80 Sangat Baik

S19 80 Sangat Baik

S20 87 Sangat Baik

S21 83 Sangat Baik

S22 76 Baik

S23 64 Cukup

S24 80 Sangat Baik

S25 91 Sangat Baik

S26 75 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

76

Dari analisis tersebut, kemudian diubah ke dalam bentuk

persentase. Berikut tabel yang menunjukkan persentase minat belajar

siswa.

Tabel 4. 6. Persentase Minat Belajar Siswa

3. Analisis Data Tes Hasil Belajar

Data hasil belajar siswa diperoleh melalui pemberian tes kepada

seluruh siswa yang dilaksanakan pada pertemuan ketiga. Berikut ini

disajikan tabel yang menunjukkan tes hasil belajar siswa.

Tabel 4. 7 Data Tes Hasil Belajar Siswa

No

Kategori Minat

Belajar

Banyak

Siswa

Persentase

1 Sangat Baik 17 65%

2 Baik 8 31%

3 Cukup 1 4%

4 Kurang 0 0%

5 Sangat Kurang 0 0%

Kode Siswa Total Skor Nilai (%) Ketuntasan Kategori

S1 35 87,5 Tuntas Sangat Baik

S2 31 77,5 Tuntas Baik

S3 31 77,5 Tuntas Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

77

S4 32 80 Tuntas Baik

S5 31 77,5 Tuntas Baik

S6 30 75 Tuntas Baik

S7 31 77,5 Tuntas Baik

S8 18 45 Tidak Tuntas Cukup

S9 33 82,5 Tuntas Sangat Baik

S10 31 77,5 Tuntas Baik

S11 31 77,5 Tuntas Baik

S12 33 82,5 Tuntas Sangat Baik

S13 31 77,5 Tuntas Baik

S14 30 75 Tuntas Baik

S15 19 47,5 Tidak Tuntas Cukup

S16 30 75 Tuntas Baik

S17 30 75 Tuntas Baik

S18 22 55 Tidak Tuntas Cukup

S19 18 45 Tidak Tuntas Cukup

S20 21 52,5 Tidak Tuntas Cukup

S21 32 80 Tuntas Baik

S22 32 80 Tuntas Baik

S23 32 80 Tuntas Baik

S24 17 42,5 Tidak Tuntas Cukup

S25 32 80 Tuntas Baik

S26 31 77,5 Tuntas Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

78

Dari nilai yang didapat oleh setiap siswa kemudian dianalisis dan

dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk

menentukan tuntas, tidaknya siswa. Nilai yang diperoleh dari hasil tes

hasil belajar siswa juga dianalisis dan dikonversikan berdasarkan

kriteria penilaian hasil belajar menurut Arikunto. Dari data tersebut

diperoleh bahwa 20 siswa termasuk dalam kriteria tuntas sedangkan 6

siswa termasuk dalam kriteria tidak tuntas. Dengan demikian ketuntasan

belajar klasikal diperoleh sebesar 76, 92 % .

4. Analisis Hasil Wawancara Siswa

Dalam penelitian ini ada 6 siswa yang dipilih sebagai subjek

wawancara siswa. 6 siswa yang dipilih merupakan siswa yang mewakili

beberapa kategori berdasarkan hasil kuesioner minat belajar dan tes

hasil belajar. S1 mewakili siswa dengan kategori minat belajar sangat

baik dan kategori hasil belajar sangat baik. S2 mewakili siswa dengan

kategori minat belajar sangat baik dan kategori hasil belajar baik. S19

mewakili siswa dengan kategori minat belajar sangat baik dan kategori

hasil belajar cukup. S9 mewakili siswa dengan kategori minat belajar

baik dan kategori hasil belajar sangat baik. S6 mewakili siswa dengan

kategori minat belajar baik dan kategori hasil belajar baik. S23 mewakili

siswa dengan kategori minat belajar cukup dan kategori hasil belajar

baik. Jawaban setiap siswa setelah mengikuti pembelajaran

menggunakan media Pop Up Book disajikan dalam tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

79

Tabel 4. 8 Data Analisis Hasil Wawancara Siswa

Subyek Indikator Jawaban Siswa

S1 Pendapat peserta didik selama

mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

Siswa menyukai pembelajaran

matematika menggunakan media pop

up book dengan pendekatan PMRI

karena belajar matematika menjadi

asik dan dengan adanya permainan

dalam mengerjakan soal juga

membuat siswa asik belajar

matematika. Siswa merasa

pembelajaran matematika ini

mengesankan bagi dirinya.

Keterlibatan peserta didik

selama mengikuti

pembelajaran menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

Siswa merasa aktif karena siswa ikut

menempelkan kertas, memberi

pendapat saat diskusi kelompok dan

mau maju mengerjakan soal. Jika

siswa belum paham dengan materi,

siswa akan bertanya pada teman

kemudian menanyakan kepada guru.

Ketertarikan peserta didik

dalam mengikuti

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Siswa tidak merasa malas saat

mengikuti pembelajaran matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

80

Perhatian peserta didik

selama mengikuti

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Siswa mendengarkan penjelasan dari

guru dan mencatat hal – hal yang

menurut dia penting.

Memahami materi bentuk

aljabar

Siswa merasa mudah dalam

memahami materi bentuk aljabar.

Hal yang diperoleh setelah

mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

Siswa bisa menggunakan permainan

COPERA dan siswa merasa bahwa

materi bentuk aljabar berguna untuk

menyelesaikan masalah yang ada di

sekitar.

Kesulitan yang dihadapi

peserta didik selama

mengikuti proses

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Siswa sedikit bingung dalam

menggunakan permainan COPERA

dan untuk mengatasi hal tersebut

siswa mencoba membaca aturan

permainan COPERA dan

mencobanya lagi.

Penggunaan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI materi bentuk aljabar.

Belajar menggunakan media pop up

book dengan pendekatan PMRI

materi bentuk aljabar membuat siswa

dapat belajar sambil bermain

meskipun awalnya sedikit bingung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

81

dalam memahami soal tetapi siswa

mau berusaha mencoba kembali dan

akhirnya siswa bisa. Siswa juga

merasa terbantu dalam memahami

materi.

S2 Pendapat peserta didik selama

mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

Siswa suka dengan pembelajaran

matematika menggunakan media pop

up book dengan pendekatan PMRI

karena menyenangkan.

Keterlibatan peserta didik

selama mengikuti

pembelajaran menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

Siswa ikut menyusun kertas,

berdiskusi dalam kelompok, mau

menjelaskan jawaban hasil diskusi

kepada teman – teman di kelas dan

mau bertanya kepada teman jika ada

materi yang belum ia pahami.

Ketertarikan peserta didik

dalam mengikuti

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Siswa semangat dalam belajar

matematika ini karena banyak

kegiatan bersama teman di dalam

kelompok.

Perhatian peserta didik

selama mengikuti

pembelajaran matematika

Siswa mendengarkan penjelasan dari

guru dan bertanya pada teman jika ada

yang tidak jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

82

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Memahami materi bentuk

aljabar

Siswa bisa memahami materi.

Hal yang diperoleh setelah

mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

Siswa bisa belajar sambil bermain dan

siswa merasa bahwa materi yang

sudah ia pelajari berguna untuk

kehidupan sehari – hari.

Kesulitan yang dihadapi

peserta didik selama

mengikuti proses

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Siswa kadang lupa dengan aturan

permainan COPERA tetapi siswa

berusaha untuk mencoba lagi dan

bertanya pada teman.

Penggunaan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI materi bentuk aljabar.

Materi yang disajikan dalam media

pop up book dengan pendekatan

PMRI materi bentuk aljabar ini

menurut siswa menarik dan jelas

selain itu siswa juga merasa terbantu

dalam belajar menentukan variabel

dan menghitung dalam bentuk aljabar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

83

S19 Pendapat peserta didik selama

mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

Siswa menyukai pembelajaran

matematika menggunakan media pop

up book dengan pendekatan PMRI

karena seru dan siswa tidak merasa

bosan.

Keterlibatan peserta didik

selama mengikuti

pembelajaran menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

Siswa lebih aktif terlibat dalam

kegiatan kelompok dengan membantu

menempel kertas dan lebih suka

bertanya pada teman jika ada hal yang

belum ia pahami daripada bertanya

pada guru.

Ketertarikan peserta didik

dalam mengikuti

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Siswa tidak merasa malas selama

mengikuti pembelajaran matematika

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI.

Perhatian peserta didik

selama mengikuti

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Siswa mendengarkan penjelasan dari

guru dan ikut memperhatikan teman

yang sedang bertanya pada guru.

Memahami materi bentuk

aljabar

Siswa lumayan bisa memahami

materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

84

Hal yang diperoleh setelah

mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

Siswa merasa mendapat tambahan

ilmu dan pengalaman baru yaitu dapat

belajar menggunakan pop up book.

Siswa juga merasa bahwa setelah

mengikuti pembelajaran matematika

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI ini berguna

karena bisa belajar penjumlahan dan

pengurangan bentuk aljabar.

Kesulitan yang dihadapi

peserta didik selama

mengikuti proses

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Ada sedikit kesulitan yang dihadapi

siswa dan untuk mengatasi hal

tersebut siswa akan bertanya pada

teman.

Penggunaan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI materi bentuk aljabar.

Media pop up book dengan

pendekatan PMRI materi bentuk

aljabar ini membantu siswa untuk

mempelajari materi. Menurut siswa,

materi yang disajikan menarik dan

sedikit jelas.

S9 Pendapat peserta didik selama

mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

Siswa menyukai pembelajaran

matematika menggunakan media pop

up book dengan pendekatan PMRI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

85

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

Keterlibatan peserta didik

selama mengikuti

pembelajaran menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

Siswa terlibat aktif dalam kegiatan

kelompok, siswa juga mau membantu

teman yang belum paham selain itu

jika siswa belum paham dengan

materi ia akan membaca materi yang

ada di dalam buku paket dan tanya

pada teman.

Ketertarikan peserta didik

dalam mengikuti

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Siswa sedikit merasa malas karena

saat menempel kertas memakan

waktu lama tetapi siswa juga merasa

asik karena pelajaran matematika ada

permainannya.

Perhatian peserta didik

selama mengikuti

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Siswa mendengarkan penjelasan yang

diberikan oleh guru.

Memahami materi bentuk

aljabar

Siswa bisa memahami materi bentuk

aljabar.

Hal yang diperoleh setelah

mengikuti pembelajaran

Siswa menjadi paham yang dimaksud

dengan variabel, suku sejenis dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

86

matematika menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

tidak sejenis. Siswa juga mengatakan

bahwa setelah mengikuti

pembelajaran ini, materi bentuk

aljabar bermanfaat untuk menghitung

hal yang tidak bisa dihitung yaitu

dengan memisalkannya dengan

menggunakan variabel.

Kesulitan yang dihadapi

peserta didik selama

mengikuti proses

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Saat menggunakan permainan

COPERA, siswa masih kesulitan

dalam menentukan kertas yang akan

dia gunakan dan untuk mengatasi hal

tersebut dia bertanya pada teman

Penggunaan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI materi bentuk aljabar.

Siswa merasa bahwa media pop up

book dengan pendekatan PMRI

materi bentuk aljabar ini

membantunya dalam mempelajari

materi, materi yang diberik menarik

dan jelas.

S6 Pendapat peserta didik selama

mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

Siswa menyukai pembelajaran

matematika menggunakan media pop

up book dengan pendekatan PMRI

karena menarik dan siswa juga tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

87

merasa bosan selama mengikuti

pembelajaran ini.

Keterlibatan peserta didik

selama mengikuti

pembelajaran menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

Siswa ikut terlibat dalam kegiatan

kelompok, siswa juga mau membantu

teman yang belum paham materi

selain itu jika siswa belum paham dia

mau bertanya pada guru.

Ketertarikan peserta didik

dalam mengikuti

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Siswa tidak merasa malas selama

mengikuti pembelajaran.

Perhatian peserta didik

selama mengikuti

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Jika guru sedang memberikan

penjelasan, siswa akan mendengarkan

sambil mencatat.

Memahami materi bentuk

aljabar

Siswa paham dengan materi bentuk

aljabar.

Hal yang diperoleh setelah

mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

Setelah siswa mengikuti

pembelajaran ini, siswa mendapat

manfaat yaitu ketika ada banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

88

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

benda yang belum yahu jumlahnya

siswa dapat memakai bentuk aljabar.

Kesulitan yang dihadapi

peserta didik selama

mengikuti proses

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Siswa sedikit mengalami kesulitan

pada materi banyak suku seperti

menentukan suku dua dan suku tiga.

Penggunaan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI materi bentuk aljabar.

Siswa merasa terbantu dalam

memahami materi bentuk aljabar

dengan menggunakan media pop up

book dengan pendekatan PMRI,

materi yang diberikan menarik,

menyenangkan dan lumayan jelas.

S23 Pendapat peserta didik selama

mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

Siswa menyukai pembelajaran

matematika menggunakan media pop

up book dengan pendekatan PMRI.

Keterlibatan peserta didik

selama mengikuti

pembelajaran menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

Siswa ikut terlibat dalam kegiatan

kelompok yaitu dengan ikut

membantu menempelkan kertas dan

mencoba mencocokan dengan aturan

permainan, siswa juga mau mencoba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

89

memberi pendapat dalam kelompok

selain itu jika siswa belum paham

maka siswa akan mencoba tanya pada

teman.

Ketertarikan peserta didik

dalam mengikuti

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Siswa tidak merasa malas selama

mengikuti pembelajaran matematika

ini.

Perhatian peserta didik

selama mengikuti

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Siswa memperhatikan guru ketika

guru sedang memberikan penjelasan.

Memahami materi bentuk

aljabar

Siswa bisa memahami materi bentuk

aljabar.

Hal yang diperoleh setelah

mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI.

Siswa menjadi lebih mudah dalam

memahami materi. Menurut siswa

matematika (bentuk aljabar) berguna

untuk membantu kegiatan di

kehidupan sehari – hari seperti untuk

menghitung banyak buku/nasi yang

ada dalam kardus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

90

Kesulitan yang dihadapi

peserta didik selama

mengikuti proses

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI.

Siswa sedikit ada kesulitan tetapi

karena bekerja di dalam kelompok,

kesulitan tersebut dapat diatasi

bersama.

Penggunaan media pop up

book dengan pendekatan

PMRI materi bentuk aljabar.

Siswa merasa terbantu dalam

memahami materi bentuk aljabar

dengan menggunakan media pop up

book dengan pendekatan PMRI

materi bentuk aljabar selain itu siswa

juga mengatakan bahwa materi yang

diberikan menarik dan jelas.

C. Pembahasan

1. Keterlaksanan Pembelajaran

Pembelajaran matematika menggunakan media Pop Up Book

dengan pendekatan PMRI materi bentuk aljabar telah dilaksanakan

pada siswa kelas VII C SMP N 2 Girimulyo. Menurut Treffer (dalam

Wijaya, 2012:21) ada lima karakteristik yaitu penggunaan konteks,

penggunaan model untuk matematika progesif, pemanfaatan hasil

konstruksi siswa, interaktivitas dan keterkaitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

91

Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan

selama tiga kali pertemuan dengan satu pertemuan digunakan untuk tes.

Karakteristik yang pertama yaitu penggunaan konteks. Pada setiap

pertemuan yaitu pertemuan pertama dan kedua, karakteristik ini

ditunjukkan dengan kegiatan guru menyajikan masalah dalam

kehidupan sehari – hari yang dapat dibayangkan oleh siswa. Masalah

yang diberikan oleh guru berupa masalah yang berkaitan dengan materi

bentuk aljabar. Misalnya menghitung banyak nasi bungkus, cara

menyatakan banyak meja,kursi dan jendela yang ada di dalam kelas,

menghitung banyak buku di perpustakaan. Selain itu siswa dalam

kelompok diminta untuk mendiskusikan permasalahan yang ada di

aktivitas kemudian menyelesaikannya di LKPD dengan menggunakan

permainan COPERA.

Karakteristik yang kedua yaitu penggunaan model untuk

matematika progesif. Penggunaan model dalam setiap pertemuan ini

terlihat saat siswa menggunakan permainan COPERA untuk

menyelesaikan masalah – masalah yang disajikan dalam beberapa

aktivitas. Ketika menyelesaikan aktivitas, siswa mengalami kesulitan

sehingga guru perlu memberikan arahan dan penjelasan kembali kepada

siswa. Kesulitan yang dialami siswa ini terjadi karena siswa masih

belum terbiasa menggunakan permainan COPERA untuk memodelkan

permasalahan yang ada dalam aktivitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

92

Karakteristik yang ketiga adalah pemanfaatan hasil konstruksi

siswa. Dalam karakteristik ini, guru memberikan kebebasan bagi siswa

untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara dan pengetahuan

mereka. Pada pertemuan pertama saat siswa mengerjakan aktivitas 1,

penyelesaian setiap kelompok berbeda- beda dan setelah guru

mengecek hasil pekerjaan setiap kelompok, rata – rata jawaban mereka

tepat. Pada pertemuan kedua, untuk menyelesaikan aktivitas 3 siswa

mengalami kesulitan yaitu kesulitan memodelkan permasalahan ke

dalam bentuk aljabar dengan menggunakan permainan COPERA

karena siswa lupa dan harus pelan – pelan mengingat aturan permainan

COPERA kembali. Selain itu ada beberapa siswa yang ramai sehingga

diawal pembelajaran pada pertemuan kedua ini, kelas menjadi tidak

kondusif. Oleh karena itu guru harus membimbing satu per satu

kelompok agar bisa memahami maksud dari aktivitas 3 dan menegur

siswa yang ramai.

Karakteristik yang keempat adalah interaktivitas. Guru

mendorong interaksi melalui negosiasi yang dilakukan antara siswa

dengan siswa, maupun antara siswa dengan guru. Selama berdiskusi

dalam kelompok, setiap kelompok terlihat saling berdiskusi untuk

menyelesaikan permasalahan. Ketika mengalami kesulitan, beberapa

siswa juga mau bertanya kepada guru namun kebanyakan siswa masih

malu untuk mengungkapkan pendapat atau bertanya kepada guru. Oleh

karena itu guru melakukan tanya jawab baik mengenai unsur aljabar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

93

penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Karakteristik ini juga

ditunjukkan pada kegiatan penutup yaitu guru mengarahkan siswa

untuk menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Selain

mengarahkan siswa untuk memberikan kesimpulan, guru juga

memberikan penegasan dan penyempurnaan kesimpulan yang telah

dibuat oleh siswa.

Karakteristik yang kelima adalah keterkaitan. Karakteristik ini

ditunjukkan dengan penyelesaian permasalahan ada keterkaitannya

dengan konsep matematika yang lain, yakni saat siswa mengerjakan

langkah demi langkah dengan menggunakan permainan COPERA,

siswa akan diminta untuk menyusun kembali kertas menjadi bentuk

persegi panjang. Sehingga dalam penyelesaian permasalahan ini selain

siswa belajar untuk menemukan jawaban dari permasalahan tetapi

siswa juga dapat belajar mengenai konsep persegi panjang. Dengan

demikian, pembelajaran materi bentuk aljabar ini sesuai dengan

karakteristik yang diberikan oleh Treffer (dalam Wijaya, 2012:21).

Berdasarkan hasil pengamatan oleh dua observer, pembelajaran

telah terlaksana dengan baik sekali, meskipun ada beberapa indikator

yang tidak terlaksana karena terkendala waktu. Persentase

keterlaksanaan pembelajaran pada setiap pertemuan tergolong baik

sekali, pertemuan pertama persentase keterlaksanaan adalah 100%, dan

pada pertemuan kedua adalah 94%. Rata – rata hasil persentase

keterlaksanaan pembelajaran dalam 2 pertemuan yaitu sebesar 97% atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

94

termasuk dalam kategori baik sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan pembelajaran bentuk aljabar menggunakan media Pop Up

Book dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

(PMRI) telah terlaksana dengan baik sekali.

2. Minat Belajar Siswa

Pada lembar jawaban kuesioner minat belajar yang telah diisi oleh

siswa terlihat bahwa sebagian besar siswa memilih pernyataan yang

menyatakan bahwa mereka senang belajar matematika menggunakan

media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI. Setelah kuesioner

minat belajar siswa dianalisis menunjukkan bahwa minat belajar siswa

terhadap pembelajaran matematika materi bentuk aljabar menggunakan

media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI condong ke arah tinggi

atau berminat. Hal ini bisa dilihat dari tidak adanya hasil kuesioner

minat belajar siswa yang berada pada kategori kurang maupun sangat

kurang. Kategori yang ditunjukkan oleh hasil kuesioner minat belajar

siswa yaitu sangat baik, baik dan cukup. Pada kategori cukup hanya 1

siswa (4%), untuk kategori baik ada 8 siswa (31%), dan hasil kuesioner

minat belajar pada 17 siswa (65%) tergolong dalam kategori sangat

baik.

Sebanyak 17 Siswa (65%) yang hasil kuesioner minat belajarnya

termasuk dalam kategori sangat baik menyatakan bahwa mereka senang

belajar matematika menggunakan media Pop Up Book dengan

pendekatan PMRI. Sebagian besar siswa mau membantu teman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

95

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal, mereka antusias dan

mau mendengarkan penjelasan/pendapat yang diberikan guru atau

teman lalu mereka mencatal hal – hal yang menurut mereka penting dan

mereka juga mengerjakan tugas yang diberikan. Sebagian besar siswa

juga tertarik belajar menggunakan media Pop Up Book sehingga hal ini

mendukung siswa untuk dapat fokus dalam belajar dan membuat siswa

mau terlibat aktif dalam menyelesaikan tugas yang ada dalam media

Pop Up Book. Beberapa siswa juga memberikan pernyataan bahwa

mereka tidak menunda tugas dari guru.

Menurut hasil kuesioner semua siswa yang tergolong dalam

kategori sangat baik, materi yang disampaikan dalam media Pop Up

Book dengan pendekatan PMRI menarik untuk dipelajari. Sebagian

besar siswa juga memilih pernyataan bahwa materi yang disampaikan

dalam media tersebut jelas dan menurut mereka materi yang sudah

dipelajari sangat bermanfaat untuk membantu kegiatan di kehidupan

sehari- hari. Namun beberapa siswa masih malu untuk memberikan

pendapat atau bertanya, tidak banyak juga siswa yang mencatat hal –

hal penting di buku catatannya dan selama pembelajaran berlangsung

masih ada siswa yang mengganggu temannya.

Sebanyak 8 Siswa (31%) yang hasil kuesioner minat belajarnya

termasuk dalam kategori baik menyatakan bahwa mereka senang

belajar matematika menggunakan media Pop Up Book dengan

pendekatan PMRI. Sebagian besar siswa tertarik untuk belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

96

matematika menggunakan media tersebut dan mereka juga memilih

pernyataan bahwa materi yang disampaikan dalam media tersebut jelas

dan menarik untuk dipelajari dan materi yang sudah dipelajari sangat

bermanfaat untuk membantu kegiatan di kehidupan sehari- hari. Jika

ada tugas yang diberikan, siswa juga mau mengerjakannya. Sebagian

besar siswa mau bertanya jika mereka mengalami kesulitan.

Namun beberapa siswa kurang antusias ketika guru atau teman

memberikan pertanyaan, siswa juga masih kurang terlibat dalam

membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan. Beberapa

siswa juga masih kurang aktif selama mengikuti pembejaran, malas

mengikuti pembelajaran, menunda pekerjaan yang telah diberikan,

kurang mendengarkan pendapat/ pertanyaan yang sedang disampaikan.

Beberapa siswa juga kurang mencatat hal – hal penting di buku dan

menggangu teman sehingga menjadi kurang fokus terhadap

pembelajaran.

Sebanyak 1 Siswa (4%) yang hasil kuesioner minat belajarnya

termasuk dalam kategori cukup menyatakan bahwa siswa tersebut

senang belajar matematika menggunakan media Pop Up Book dengan

pendekatan PMRI. Siswa ini terlibat aktif dalam kegiatan

menyelesaikan tugas yang ada dalam media Pop Up Book dan menurut

siswa ini, setelah mengikuti pembelajaran matematika menggunakan

media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI ini, sangat bermanfaat

untuk membantu kegiatan di kehidupan sehari – harinya. Namun siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

97

tersebut kurang setuju dengan pernyataan bahwa saya membantu teman

jika ada yang mengalami kesulitan. Siswa ini juga kurang aktif dalam

mengerjakan tugas yang telah diberikan, kurang antusias dalam

mengikuti pembelajaran, malu bertanya, dan tidak banyak mencatat hal

– hal penting dibukunya.

Minat siswa dalam belajar matematika materi bentuk aljabar

menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI ini juga

ditunjukkan pada pertemuan pertama saat peneliti akan memulai

pembelajaran matematika yaitu pada saat peneliti akan membagikan

media Pop Up Book kepada siswa, mereka terlihat sangat antusias untuk

segera mendapatkan media Pop Up Book tersebut dan ketika setiap

kelompok sudah memegang media Pop Up Book, tanpa guru menyuruh,

mereka langsung membuka dan membaca isi dari Pop Up Book

tersebut. Hal ini sejalan dengan pengertian minat menurut Slameto

(2015: 180) yang mengatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih

suka, rasa ketertarikan atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Selain

itu, pada pertemuan pertama maupun pada pertemuan kedua saat siswa

mengerjakan tugas kelompok, siswa saling berdiskusi untuk

menyelesaikan soal. Pada saat guru berkeliling untuk mengamati kerja

kelompok, kelompok yang mengalami kesulitan mau berusaha dan mau

bertanya kepada guru.

Pada saat guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk

mempresentasikan hasil kelompok di depan teman- temannya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

98

kelompok masih belum berani untuk maju sehingga presentasi hanya

dilakukan dari tempat duduk. Guru juga memberikan kesempatan

kepada siswa yang lain untuk menanggapi akan tetapi hanya sedikit

siswa yang berani menanggapi hasil kerja kelompok tersebut. Sebagian

besar siswa masih belum berani untuk menjelaskan atau mengutarakan

pendapatnya di depan kelas akan tetapi jika siswa diminta untuk

menuliskan jawaban latihan soal di papan tulis, banyak siswa yang

mengajukan diri untuk menuliskan jawabannya.

Berdasarkan hasil wawancara pada 6 siswa mengenai tanggapan

mereka terhadap pembelajaran menggunakan media Pop Up Book

dengan pendekatan PMRI yang telah dilaksanakan selama 3 kali

pertemuan menunjukkan bahwa siswa menyukai pembelajaran

menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI. Rasa

suka ini mendukung salah satu aspek minat belajar yaitu perasaan

senang.

Saat guru meminta siswa untuk mengerjakan soal di depan, siswa

sangat antusias dan saling berebut. Dalam kegiatan diskusi kelompok,

siswa saling memberikan pendapat, bekerjasama untuk menyelesaikan

permasalahan yang diberikan dan membantu teman bila temannya

mengalami kesulitan. Selain itu jika siswa mengalami kesulitan, siswa

mencoba untuk bertanya dulu kepada teman dan apabila masih bingung

siswa mau bertanya kepada guru. Kemauan siswa untuk berpendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

99

dan bertanya ini mendukung salah satu aspek minat belajar siswa yaitu

keterlibatan siswa

Pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dengan

pendekatan PMRI ini merupakan pembelajaran yang baru bagi siswa

serta adanya permainan COPERA yang digunakan membuat siswa bisa

belajar matematika sambil bermain sehingga siswa menjadi tidak

mudah merasa bosan dengan pembelajaran yang sedang berlangsung.

Hal ini mendukung salah satu aspek minat belajar siswa yaitu

ketertarikan siswa.

Selama guru sedang menjelaskan maupun ada siswa yang sedang

bertanya dan berpendapat siswa yang lain mendengarkan dan mencatat

hal – hal yang menurut mereka penting. Hal ini mendukung salah satu

aspek minat belajar siswa yaitu perhatian siswa.

Setelah dilakukan analisis minat belajar siswa setelah

melaksanakan pembelajaran matematika menggunakan media Pop Up

Book dengan pendekatan PMRI ini, siswa menunjukkan rasa senang,

keterlibatan, ketertarikan dan perhatian. Hal ini sesuai dengan 4

indikator yang diberikan oleh Slameto (dalam Wijayanti, 2019 : 15).

Hasil analisis terhadap kuesioner minat belajar siswa

menunjukkan bahwa 65 % siswa memiliki minat belajar yang sangat

baik dan 31% siswa memiliki minat belajar yang baik sehingga hal ini

menunjukkan bahwa 96 % siswa berada pada kategori minimal baik.

Hal ini juga diperkuat oleh data hasil wawancara siswa setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

100

mengikuti pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dengan

pendekatan PMRI yang menunjukkan bahwa siswa mengatakan rasa

suka dengan pembelajaran ini. Dalam deskripsi kegiatan pembelajaran

pertemuan pertama dan kedua juga terlihat bahwa siswa melakukan

aktivitas yang mendukung aspek minat belajar siswa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media

Pop Up Book dengan pendekatan PMRI pada materi Bentuk Aljabar

“Efektif” apabila ditinjau dari minat belajar siswa kelas VII C SMP N

2 Girimulyo.

3. Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil belajar siswa, pembelajaran matematika

menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan PMRI telah

memberikan hasil yang baik. Hal ini terlihat dari 20 siswa yang berhasil

mencapai batas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan,

sedangkan 6 siswa belum berhasil mencapai hasil yang ditargetkan.

Pada saat mengerjakan tugas kelompok, 3 siswa dari 6 siswa yang

belum tuntas tersebut berada dalam kelompok yang sama. Hasil dari

pengerjaan tugas menunjukkan bahwa kelompok mampu

menyelesaikan permasalahan yang diberikan tetapi peneliti mempunyai

dugaan bahwa 3 siswa tersebut tidak menunjukkan keaktifannya seperti

mau memberikan pendapat selama proses penyelesaian tugas sehingga

siswa tidak terlalu memahami proses dari penyelesaian tugas yang

diberikan. Hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

101

dilakukan peneliti terhadap salah satu 6 siswa yang belum tuntas yaitu

siswa tersebut mengatakan bahwa dia lebih aktif pada saat kegiatan

kelompok. Aktif yang dimaksud adalah dia hanya terlibat dalam

menempelkan kertas- kertasnya saja.

Dari hasil pengerjaan aktivitas – aktivitas selama pertemuan pertama

hingga pertemuan kedua, untuk aktivitas 1 dan aktivitas 2 yaitu tentang

menyatakan permasalahan dalam bentuk aljabar, sebagian besar

kelompok dapat menyelesaikannya dengan baik. Untuk aktivitas 3

yaitu tentang menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan

dalam bentuk aljabar sebagian besar kelompok dapat menyelesaikan

dengan baik walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini

karena beberapa kelompok mempunyai kendala dalam memahami cara

penyelesaian soal tersebut. Kendala tersebut adalah beberapa siswa lupa

dengan aturan permainan COPERA. Mereka lupa karena permainan

COPERA ini merupakan hal yang baru baginya. Selain itu, kendala

yang lain adalah pada kegiatan kelompok ini, peneliti menduga bahwa

ada beberapa siswa yang tidak berperan dalam menyelesaikan tugas

sehingga siswa tersebut hanya menunggu ide atau jawaban dari teman

lainnya. Pada saat pembelajaran berlangsung, beberapa siswa dalam

kelompok juga menggunakan kertas- kertas tersebut untuk bermain

sehingga waktu yang diberikan oleh guru untuk mengerjakan tugas

menjadi tidak digunakan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

102

Secara keseluruhan, selama proses pembelajaran baik pada

pertemuan pertama dan pertemuan kedua, terlihat bahwa siswa merasa

senang dalam mengikuti pembelajaran terutama pada saat kegiatan

kelompok. Pada saat kegiatan kelompok, sebagian besar siswa terlihat

antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Adanya media Pop

Up Book disertai dengan permainan COPERA ini juga sangat

mendukung semangat siswa dalam belajar materi bentuk aljabar. Hal ini

juga sesuai dengan pernyataan yang diberikan siswa saat wawancara

yaitu siswa senang dengan pembelajaran matematika menggunakan

media Pop Up Book, kesulitan- kesulitan yang dihadapi saat belajar

materi bentuk aljabar juga dapat diatasi bersama dengan kelompok.

Keefektifan hasil belajar pada pembelajaran menggunakan media

pop up book dengan pendekatan PMRI ditunjukkan dengan ketuntasan

belajar klasikal mencapai > 75%. Berdasarkan hasil analisis, didapat

20 siswa kelas VII C SMP N 2 Girimulyo tuntas atau sudah memenuhi

batas KKM dan 6 siswa belum tuntas atau belum memenuhi batas

KKM. Jumlah siswa yang sudah tuntas dan belum tuntas bila kemudian

dipersentasekan maka didapat 76, 92 % siswa yang tuntas dan 23,08 %

siswa yang belum tuntas.

Jadi dapat disimpulkan, pembelajaran menggunakan media pop up

book dengan pendekatan PMRI pada materi bentuk aljabar adalah

“Efektif” jika dilihat dari hasil belajar siswa kelas VII C SMP N 2

Girimulyo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

105

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai keefektifan

pembelajaran bentuk aljabar menggunakan media Pop Up Book dengan

pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk siswa

kelas VIIC SMP N 2 Girimulyo tahun ajaran 2019/2020, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Keterlaksanaan Pembejaran

Pelaksanaan pembelajaran bentuk aljabar menggunakan media Pop Up

Book dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

(PMRI) telah terlaksana dengan baik sekali. Persentase keterlaksanaan

pembelajaran pada setiap pertemuan tergolong baik sekali, pertemuan

pertama persentase keterlaksanaan adalah 100%, dan pada pertemuan

kedua adalah 94%. Rata – rata hasil persentase keterlaksanaan

pembelajaran dalam 2 pertemuan yaitu sebesar 97% atau termasuk

dalam kategori baik sekali.

2. Minat Belajar Siswa

Pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan

PMRI pada materi bentuk aljabar di kelas VII C SMP N 2 Girimulyo

adalah efektif ditinjau dari minat belajar siswa. Hasil analisis terhadap

kuesioner minat belajar siswa menunjukkan bahwa 65 % siswa

memiliki minat belajar yang sangat baik dan 31 % siswa memiliki minat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

106

belajar yang baik sehingga hal ini menunjukkan bahwa 96 % siswa

berada pada kategori minimal baik. Hal ini juga diperkuat oleh data hasil

wawancara terhadap 6 siswa yang menyatakan senang belajar

matematika materi bentuk aljabar menggunakan media Pop Up Book

dengan pendekatan PMRI.

3. Hasil Belajar Siswa

Pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dengan pendekatan

PMRI pada materi bentuk aljabar di kelas VII C SMP N 2 Girimulyo

adalah efektif ditinjau dari hasil belajar siswa. Analisis hasil belajar

siswa menunjukkan bahwa ketuntasan belajar klasikal mencapai

76,92% yaitu 20 siswa dari 26 siswa tuntas.

B. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Terjadi miskomunikasi bila di SMP N 2 Girimulyo tersebut KBM

diajukan selama 1 jam pelajaran dan guru mata pelajaran matematika

lupa memberitahu kepada peneliti apabila jam pelajaran diajukan

sehingga hal ini membuat peneliti tidak dapat mengajar selama waktu

yang ditentukan.

2. Permainan COPERA baru dikenal oleh siswa sehingga membutuhkan

waktu untuk pengenalan dengan permainan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

107

C. Saran

1. Bagi Sekolah

Sekolah sebaiknya mendukung penerapan PMRI dalam kegiatan

pembelajaran dengan memberi sarana dan prasarana yang memadai

sehingga dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran dengan

pendekatan PMRI.

2. Bagi Guru

Berdasarkan proses penelitian yang dilakukan di SMP N 2 Girimulyo,

maka peneliti memberikan saran dalam pembelajaran matematika

materi seperti bentuk aljabar, guru bisa menggunakan media Pop Up

Book sebagai alternatif untuk membantu menumbuhkan minat belajar

siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dalam proses pembelajaran yang menggunakan Pendekatan PMRI,

siswa diharapkan dapat aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

Oleh karena itu peneliti harus dapat mendorong, memberi kesempatan

dan memotivasi siswa untuk mau mengemukakan gagasannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

108

DAFTAR PUSTAKA

Al Fuad, Zaki dan Zuraini. (2016). Faktor – faktor yang Mempengaruhi Minat

Belajar Siswa Kelas I SDN 7 Kute Panang. Jurnal PGSD STKIP Bina Bangsa

Getsempana Banda Aceh, 3(2).

Al- Tabany, Trianto Ibnu Badar. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,

Progesif, dan Kontekstual. Jakarta: Kencana.

Amir, Zubaidah & Risnawati. (2016). Psikologi Pembelajaran

Matematika.Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Angkowo, Robertus & Kosasih. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran.

Jakarta: Grasindo.

Arikunto, Suharsimi & Cepi Safrudidin Abdul Jabar. (2008). Evaluasi Program

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

As’ari, Abdur Rahman,dkk. (2017). Buku Siswa – Matematika Kelas VII SMP/MTs.

Jakarta: Kemdikbud.

Aten, Olivia Adella. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional

Pop Up Book pada Materi Pokok Jenis – jenis Pekerjaan Berdasarkan Kondisi

Geografis Subtema 1 Untuk siswa Kelas Empat (IV) Sekolah Dasar. Skripsi.

Yogyakarta: USD.

Bhaghi, Petrus Elfridus Meo. (2019). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)

dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Pada

Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII D SMP BOPKRI I Yogyakarta.

Skripsi. Yogyakarta: USD.

Daryanto & Muljo Rahardjo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:

Penerbit Gava Media.

Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Firmansyah, Dani. (2015). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar

Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan UNSIKA, 3(1).

Hamalik, Oemar. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Sinar Grafika.

Hanafy, Muh. Sain. (2014). Konsep Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Lentera

Pendidikan, 17(1), 66 -79.

Harisna, Bustanika Luthfi & Suparman. (2018). Analisis Kebutuhan Pop Up Book

Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) untuk siswa Kelas VIII

SMP/MTs Pada Materi Bangun Ruang. Jurnal Pendidikan Matematika.

Purworejo.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (online)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

109

Marpaung & Hongki Julie. (2009). PMRI dan PISA : Suatu Usaha Peningkatan

Mutu Pendidikan Matematika di Indonesia. Diunduh di

www.p4mriusd.blogspot.com Tanggal 2 September 2019 pukul 08.24 WIB.

Melvin, Tria & Surdin. (2017). Hubungan Antara Disiplin Belajar Di Sekolah

Dengan Hasil Belajar Geografi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Kendari.

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi, 1(1).

Mubarokah, Aminatul. (2016). Keefektifan Penerapan Media Pembelajaran Buku

Pop Up Terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa Materi Seni Rupa Murni

Kelas IV SD Negeri 1 Jombor Kabupaten Temanggung. Skripsi. Semarang:

UNS.

Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana.

Nuharini, Dewi & Tri Wahyuni. (2008). Matematika Konsep dan Aplikasinya

Untuk Kelas VII SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

Nurhasanah, Siti & A. Sobandi. (2016). Minat belajar sebagai Determinan Hasil

Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran. 1(1).

Pitadjeng. (2015). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Qomariah, Siti. (2018). Analisis Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari

Tipologi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sekampung Udik. Jurnal

Teori dan Aplikasi Matematika. 1(1), 96-100.

Retta, Allen Marga. (2016). Penggunaan Iceberg Dalam Pendekatan Pendidikan

Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Universitas PGRI Palembang. 1(1).

Safri, Meilllia dkk. (2017). Pengembangan Media Belajar Pop Up Book. Jurnal

Pendidikan Sains Indonesia. 5(1), 107-113.

Sanjaya, Krisfian Eka. (2016). Efektivitas Model Pembelajaran Team Games

Tournament (TGT) ditinjau dari Hasil dan Minat Belajar Siswa Kelas VIII-

D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dengan Pokok

Bahasan Persamaan Garis Lurus. Skripsi. Yogyakarta: USD.

Saputra, Aluysius Pandu. (2009). Keefektifan Implementasi Pembelajaran

Matematika dengan Pendekatan PMRI Terhadap Hasil Belajar pada Materi

Pokok Persamaan Linear Variabel Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Kota

Semarang Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Semarang: UNS.

Slameto. (2015). Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi. Bandung:

Rineka Cipta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

110

Suhendar, Uki. (2015). Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika dengan

Pendekatan PMRI pada Siswa Kelas VII SMP Maarif 5 Ponorogo. Prosiding

Seminar Nasional Pendidikan “Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan

Berkemajuan”.

Sundayana, Rostina. (2015). Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran

Matematika. Bandung: Alfabeta

Surya, Mohamad. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:

Pustaka Bani Quraisy.

Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana.

Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS

UUD 1945

Wahyudin. (1989).Aljabar Modern. Bandung: Tarsito.

Widoyoko, Eko Putro. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Widyastuti, Nur Siti & Pratiwi Pujiastuti. (2014). Pengaruh Pendidikan Matematika

Realistik Indonesia (PMRI) Terhadap Pemahaman Konsep dan Berfikir Logis

Siswa. Jurnal Prima Edukasia. 2(2).

Wijaya, Ariyadi. (2012). Pendidikan Matematika Realistik : Suatu Alternatif

Pendekatan Pembelajaran Matematika.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wijayanti, Franzeska Anggun. (2019). Korelasi Antara Minat dan Motivasi Belajar

Peserta Didik dengan Nilai Rapot Sisipan Matematika SMA di Tiga Sekolah

yang Berbeda. Skripsi. Yogyakarta: USD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

111

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

112

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

113

Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

114

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP N 2 Girimulyo

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII/I

Materi : Bentuk Aljabar

Alokasi Waktu : 3 pertemuan ( 7 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator

Memahami pengetahuan

(factual konseptual, dan

procedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan

teknologi, seni, budaya,

terkait fenomena dan

kejadian tampak nyata.

3.5 Menjelaskan Bentuk

Aljabar dan melakukan

operasi pada bentuk

aljabar

(penjumlahan,pengurang

an, perkalian dan

pembagian)

3.5.4 Menyatakan

permasalahan dalam

bentuk aljabar

3.5.5 Menyelesaikan

operasi penjumlahan

bentuk aljabar

3.5.6 Menyelesaikan

operasi pengurangan

bentuk aljabar

Mengolah, menyaji dan

menalar dalam ranah

konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan

membuat) dan ranah

abstrak (menulis,

membaca, menghitung,

menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan

4.5 Menyelesaikan

masalah yang berkaitan

dengan bentuk aljabar

dan unsur – unsur bentuk

aljabar

4.5.1 Menyelesaikan

masalah yang terkait

bentuk aljabar dan

unsur – unsur bentuk

aljabar

4.5.2 Menyelesaikan

masalah yang terkait

bentuk operasi

pengurangan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

115

yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori.

penjumlahan bentuk

aljabar

B. Tujuan Pembelajaran

1. Pertemuan 1

a. Peserta didik dapat menyatakan permasalahan dalam bentuk aljabar

dengan benar setelah memodelkan situasi konteks yang telah

diamati

b. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang terkait dengan

bentuk aljabar dan unsur – unsur bentuk aljabar dengan tepat setelah

mengerjakan soal

2. Pertemuan 2

a. Peserta didik dapat menyelesaikan operasi penjumlahan bentuk

aljabar dengan benar setelah mengerjakan soal melalui diskusi

kelompok

b. Peserta didik dapat menyelesaikan operasi pengurangan bentuk

aljabar dengan benar setelah mengerjakan soal melalui diskusi

kelompok

c. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang terkait bentuk

operasi pengurangan dan penjumlahan bentuk aljabar dengan benar

setelah mengerjakan soal

C. Materi Pembelajaran

1. Pertemuan 1

a. Fakta

Simbol bentuk aljabar misalnya 𝑥, 𝑦 dan 𝑧.

b. Konsep

Pengertian variabel, konstanta, koefisien dan suku. Variabel adalah

lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya

dengan jelas. Variabel biasanya dengan huruf kecil 𝑎, 𝑏, 𝑐, … , 𝑧.

Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

116

bilangan dan tidak memuat variabel. Misalnya bentuk aljabar 5𝑥 +

6 maka 6 adalah konstanta. Koefisien adalah faktor konstanta dari

suatu suku pada bentuk aljabar. Suku adalah variabel beserta

koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan

oleh jumlah atau selisih.

c. Prinsip

Suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari

masing –masing variabel yang sama. Suku tak sejenis adalah suku

yang memiliki variabel dan pangkat dari masing – masing variabel

tidak sama. Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak

dihubungkan oleh operasi jumlah atau selisih. Suku dua adalah

bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah dan

selisih. Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua

operasi jumlah atau selisih.

d. Prosedur

Menyelesaikan masalah yang terkait dengan bentuk aljabar dan

unsur – unsur bentuk aljabar

2. Pertemuan 2

a. Fakta

Fakta atau Simbol operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk

aljabar seperti tanda operasi (+) disebut tanda penjumlahan dan (-)

disebut tanda pengurangan. Variabel misalnya 𝑥, 𝑦 dan 𝑧,

koefisien dan konstanta.

b. Konsep

Penjumlahan atau pengurangan pada bentuk aljabar dilakukan

dengan menjumlahkan atau mengurangkan koefisien pada suku –

suku yang sejenis.

c. Prinsip

Sifat operasi pada penjumlahan bentuk aljabar yaitu komutatif,

assosiatif. Komutatif terhadap penjumlahan yaitu 4𝑥 + 5𝑥 = 5𝑥 +

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

117

4𝑥 . Assosiatif terhadap penjumlahan yaitu (4𝑥 + 5𝑥) + 6𝑥 =

4𝑥 + (5𝑥 + 6𝑥) .

d. Prosedur

Menentukan hasil dari penjumlahan dan pengurangan bentuk

aljabar. Menyelesaikan masalah yang terkait bentuk operasi

pengurangan dan penjumlahan bentuk aljabar.

D. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

(PMRI)

2. Metode : Diskusi, tanya jawab, dan presentasi

E. Media,Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Pop Up book dan Lembar Kerja Peserta didik

(LKPD)

2. Alat : Papan tulis, spidol, kertas

3. Sumber Belajar : Abdur, Rahman As’ari, M.T & dkk (2017).

Matematika SMP/MTs kelas VII Semester I. Jakarta : Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

F. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama (2 x 40 menit )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

118

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

Guru Peserta didik

Kegiatan Awal

( 10 menit)

1. Guru menyapa peserta

didik, memeriksa kesiapan

belajar dan membuka

pelajaran dengan doa

2. Guru mengecek kehadiran

peserta didik

3. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran,

kompetensi dasar dan

langkah – langkah

pembelajaran

4. Guru menyampaikan

apersepsi dengan

memberikan contoh

kegunaan bentuk aljabar

dalam kehidupan sehari –

hari. (keterkaitan)

1. Peserta didik menjawab

salam dari guru dan berdoa

2. Peserta didik menyebutkan

ada atau tidaknya peserta

didik yang berangkat

3. Peserta didik mendengarkan

tujuan pembelajaran,

kompetensi dasar dan

langkah –langkah

pembelajaran yang

disampaikan oleh guru

4. Peserta didik memperhatikan

guru. (keterkaitan)

Kegiatan Inti

(60 menit)

1. Guru mengintruksikan

peserta didik membentuk

kelompok. Setiap

kelompok terdiri dari 4

orang peserta didik.

(interaktivitas)

2. Guru membagikan media

pop up book, LKPD serta

menjelaskan cara

penggunaannya dan

menjelaskan permainan

1. Peserta didik membentuk

kelompok sesuai intruksi

yang disampaikan guru.

(interaktivitas)

2. Setiap kelompok menerima

media pop up book, LKPD

dan mendengarkan

penjelasan dari guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

119

COPERA yang akan

digunakan dalam kegiatan

pembelajaran.

3. Guru membimbing peserta

didik untuk mencoba

permainan COPERA.

4. Guru mengajak peserta didik untuk

mengamati permasalahan yang ada

dalam aktivitas 1. (penggunaan

konteks)

5. Guru memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk

memodelkan situasi

konteks yang telah diamati

dengan mengikuti langkah

– langkah yang ada LKPD

1. (penggunaan model of)

6. Guru membimbing peserta

didik untuk memanfaatkan

langkah sebelumnya untuk

menemukan penyelesaian

dari masalah yang

diberikan. (penggunaan

model for)

7. Salah satu perwakilan

kelompok

mempresentasikan hasil

3. Peserta didik mencoba

permainan COPERA.

4. Peserta didik mengamati

permasalahan yang terdapat

dalam aktivitas 1.

(penggunaan konteks)

5. Peserta didik memodelkan

situasi konteks yang telah

diamati. (penggunaan model

of)

6. Peserta didik memanfaatkan

langkah sebelumnya untuk

menyelesaikan masalah yang

di berikan. (penggunaan

model for)

7. Salah satu peserta didik maju untuk

mempresentasikan hasil

pekerjaannya. (interaktivitas)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

120

pekerjaannya di depan

kelas. (interaktivitas)

8. Guru memberikan kesempatan

kepada peserta didik lain untuk

bertanya jika mengalami

kesulitan. (interaktivitas)

9. Guru memberikan konfirmasi dari

hasil persentasi peserta

didik.

10. Guru mengajak peserta didik untuk

mengamati permasalahan yang ada

dalam aktivitas 2. (penggunaan

konteks)

11. Guru memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk

memodelkan situasi

konteks yang telah diamati

dengan mengikuti langkah

–langkah yang ada di

LKPD 2. (penggunaan

model of)

12. Guru membimbing peserta

didik untuk memanfaatkan

langkah sebelumnya untuk

menemukan penyelesaian

dari masalah yang

8. Peserta didik lain

memberikan tanggapan atau

pertanyaan. (interaktivitas)

9. Peserta didik mendengarkan

konfirmasi yang telah

diberikan oleh guru.

10. Peserta didik menyelesaikan

permasalahan yang ada

dalam aktivitas 2.

(penggunaan konteks)

11. Peserta didik memodelkan

situasi konteks yang telah

diamati. (penggunaan model

of)

12. Peserta didik memanfaatkan

langkah sebelumnya untuk

menyelesaikan masalah yang

di berikan. (penggunaan

model for)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

121

diberikan. (penggunaan

model for)

13. Guru meminta salah satu

perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan

kelas. (interaktivitas)

14. Guru memberikan kesempatan

kepada peserta didik lain untuk

bertanya jika mengalami kesulitan.

(interaktivitas)

15. Guru memberikan konfirmasi dari

hasil persentasi peserta didik.

16. Guru memberikan pertanyaan

kepada peserta didik berkaitan

dengan bentuk aljabar dan unsur –

unsur aljabar disajikan dalam

aktivitas 1 dan 2

17. Guru meminta peserta didik

untuk mengerjakan latihan

soal.

13. Salah satu peserta didik maju untuk

mempresentasikan pekerjaannya.

(interaktivitas)

14. Peserta didik lain

memberikan tanggapan atau

pertanyaan. (interaktivitas)

15. Peserta didik mendengarkan

konfirmasi yang telah

diberikan oleh guru.

16. Peserta didik menjawab

pertanyaan dari guru.

17. Peserta didik mengerjakan

latihan soal

Kegiatan

Penutup

(10 menit)

1. Guru bersama dengan

peserta didik membuat

kesimpulan dari

pembelajaran yang telah

dilaksanakan

2. Guru mereview mengenai

apa saja yang sudah

dipelajari hari ini.

3. Guru memberikan refleksi

dari pembelajaran yang telah

berlangsung.

1. Peserta didik bersama dengan

guru membuat kesimpulan

dari pembelajaran yang telah

dilaksanakan

2. Peserta didik mereview

kembali apa saja yang sudah

dipelajari hari ini

3. Peserta didik menyampaikan

refleksi dari pembelajaran

yang telah berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

122

4. Guru menginformasikan

materi selanjutnya, yaitu

operasi penjumlahan dan

pengurangan bentuk aljabar

5. Guru mengucapkan salam.

4. Peserta didik memperhatikan

informasi yang diberikan oleh

guru.

5. Peserta didik menjawab

salam dari guru.

2. Pertemuan Kedua (3 x 40 menit )

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

Guru Peserta didik

Kegiatan Awal

( 10 menit)

1. Guru menyapa peserta didik,

memeriksa kesiapan belajar

dan membuka pelajaran

dengan doa

2. Guru mengecek kehadiran

peserta didik

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran, kompetensi

dasar dan langkah –langkah

pembelajaran

4. Guru menyampaikan apersepsi

dengan memberikan contoh

kegunaan operasi pengurangan

dan penjumlahan bentuk

aljabar dalam kehidupan sehari

– hari. (keterkaitan)

1. Peserta didik menjawab salam

dari guru dan berdoa.

2. Peserta didik menyebutkan ada

atau tidaknya peserta didik

yang berangkat

3. Peserta didik mendengarkan tujuan

pembelajaran, kompetensi dasar dan

langkah –langkah pembelajaran yang

disampaikan oleh guru

4. Peserta didik memperhatikan

guru. (keterkaitan)

Kegiatan Inti

(100 menit)

1. Guru mengintruksikan peserta

didik membentuk kelompok.

Setiap kelompok terdiri dari 4

1. Peserta didik membentuk

kelompok sesuai intruksi yang

disampaikan guru.

(interaktivitas)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

123

orang peserta didik.

(interaktivitas)

2. Guru membagikan media pop

up book, LKPD kepada setiap

kelompok serta mengajak

peserta didik untuk mengingat

aturan dalam permainan

COPERA yang akan

digunakan dalam kegiatan

pembelajaran.

3. Guru mengajak peserta didik

untuk mengamati

permasalahan yang ada dalam

aktivitas 3. (penggunaan

konteks)

4. Guru memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk

memodelkan situasi konteks

yang telah diamati dengan

mengikuti langkah – langkah

yang ada pada LKPD 3.

(penggunaan model of)

5. Guru membimbing peserta

didik untuk memanfaatkan

langkah sebelumnya untuk

menemukan penyelesaian dari

masalah yang diberikan.

(penggunaan model for)

2. Setiap kelompok menerima

media pop up book dan LKPD

dan mengingat kembali aturan

dalam permainan COPERA.

3. Peserta didik mengamati

permasalahan yang terdapat

dalam aktivitas 3.

(penggunaan konteks)

4. Peserta didik memodelkan

situasi konteks yang telah

diamati. (penggunaan model

of)

5. Peserta didik memanfaatkan

langkah sebelumnya untuk

menyelesaikan masalah yang

di berikan. (penggunaan model

for)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

124

6. Salah satu perwakilan peserta

didik mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan kelas.

(interaktivitas)

7. Guru memberikan kesempatan

kepada peserta didik lain untuk

bertanya jika mengalami

kesulitan. (interaktivitas)

8. Guru memberikan konfirmasi

dari hasil persentasi peserta

didik.

9. Guru mengajak peserta didik

untuk mengamati

permasalahan yang ada dalam

aktivitas 4. (penggunaan

konteks)

10. Guru memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk

memodelkan situasi konteks

yang telah diamati dengan

mengikuti langkah –langkah

pada LKPD 4. (penggunaan

model of)

11. Guru membimbing peserta

didik untuk memanfaatkan

langkah sebelumnya untuk

menemukan penyelesaian dari

masalah yang diberikan.

(penggunaan model for)

6. Salah satu peserta didik maju ke depan

untuk mempresentasikan hasil

pekerjaannya. (interaktivitas)

7. Peserta didik lain memberikan

tanggapan atau pertanyaan.

(interaktivitas)

8. Peserta didik mendengarkan

konfirmasi yang telah

diberikan oleh guru.

9. Peserta didik menyelesaikan

permasalahan yang ada dalam

aktivitas 4. (penggunaan

konteks)

10. Peserta didik memodelkan

situasi konteks yang telah

diamati. (penggunaan model

of)

11. Peserta didik memanfaatkan

langkah sebelumnya untuk

menyelesaikan masalah yang

di berikan. (penggunaan model

for)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

125

12. Guru meminta salah satu

perwakilan peserta didik untuk

mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan kelas.

(interaktivitas)

13. Guru memberikan kesempatan

kepada peserta didik lain untuk

bertanya jika mengalami

kesulitan. (interaktivitas)

14. Guru memberikan konfirmasi

dari hasil persentasi peserta

didik.

15. Guru memberikan pertanyaan

kepada peserta didik berkaitan

operasi penjumlahan dan

pengurangan yang disajikan

dalam aktivitas 3 dan 4.

16. Guru meminta peserta didik

untuk mengerjakan latihan

soal.

12. Salah satu peserta didik maju ke depan

untuk mempresentasikan

pekerjaannya. (interaktivitas)

13. Peserta didik lain memberikan

tanggapan atau pertanyaan.

(interaktivitas)

14. Peserta didik mendengarkan

konfirmasi yang telah

diberikan oleh guru.

15. Peserta didik menjawab

pertanyaan dari guru.

16. Peserta didik mengerjakan

latihan soal

Kegiatan

Penutup

(10 enit)

1. Guru bersama dengan peserta

didik membuat kesimpulan

dari pembelajaran yang telah

dilaksanakan

2. Guru mereview mengenai apa

saja yang sudah dipelajari hari

ini.

3. Guru memberikan refleksi dari

pembelajaran yang telah

berlangsung.

4. Guru menginformasikan

kegiatan yang akan

1. Peserta didik bersama dengan

guru membuat kesimpulan dari

pembelajaran yang telah

dilaksanakan

2. Peserta didik mereview

kembali apa saja yang sudah

dipelajari hari ini

3. Peserta didik menyampaikan

refleksi dari pembelajaran

yang telah berlangsung.

4. Peserta didik memperhatikan

informasi yang diberikan oleh

guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

126

dilaksanakan pada pertemuan

selanjutnya

5. Guru mengucapkan salam.

5. Peserta didik menjawab salam

dari guru.

3. Pertemuan Ketiga (2 x 40 menit )

Kegiatan : Tes Tertulis

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Guru Peserta didik

Kegiatan Awal

(5 menit)

1. Guru membuka kegiatan

pembelajaran dengan

memberi salam dan berdoa

2. Guru mengecek kehadiran

peserta didik

1. Peserta didik menjawab

salam dari guru dan salah

satu peserta didik

memimpin doa

2. Peserta didik menyebutkan

ada atau tidaknya peserta

didik yang berangkat

Kegiatan Inti

1. Peserta didik diminta

untuk menyiapkan alat

tulis secukupnya di atas

meja

2. Peserta didik diberikan

lembar soal tes dan lembar

jawab

3. Peserta didik diingatkan

mengenai waktu

pengerjaan soal tes serta

diberi peringatan bahwa

ada sanksi bila peserta

didik mencontek

4. Guru mengumpulkan

kertas lembar jawab

peserta didik jika

pengerjaan soal tes telah

selesai

1. Peserta didik

mempersiapkan alat tulis

2. Peserta didik mendapat

lembar soal tes dan lembar

jawab

3. Peserta didik

memperhatikan peringatan

dari guru

4. Peserta didik

mengumpulkan lembar

jawab setelah selesai

mengerjakan soal tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

127

Penutup 1. Peserta didik diberikan

motivasi agar belajar lebih

giat lagi

2. Guru mengakhiri

pembelajaran dengan

meminta salah satu peserta

didik untuk memimpin doa

kemudian mengucapkan

salam

1. Peserta didik mendapat

motivasi dari guru

2. Salah satu peserta didik

memimpin doa dan peserta

didik mengucapkan salam

G. Penilaian Hasil Pembelajaran

Pengetahuan

1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis

2. Bentuk Istrumen : Essay

3. Instrumen : Terlampir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

128

Lembar Latihan Siswa

1. Perhatikan foto berikut ini!

Dapatkah kamu menyatakan banyak bawang putih, bawang merah dan

buah pisang ke dalam bentuk aljabar ? Tuliskan !

2. Tentukan variabel, koefisien dan konstanta pada bentuk aljabar di

bawah ini!

a. 6𝑥

b. −𝑎 + 8𝑏 − 10𝑐 − 11

c. 𝑗2 − 2𝑘 − 15𝑚 + 6

3. Tentukan banyak suku pada bentuk aljabar dibawah ini!

a. 7𝑧

b. 8𝑥 + 𝑦 + 6𝑧

c. 7𝑠 + 10𝑡 + 𝑢 + 6

4. Kelompokkan suku – suku berikut ini berdasarkan suku sejenisnya!

a. 𝑘, 6𝑚, 4𝑘, 7𝑚

b. 10𝑎2𝑏, 5𝑎𝑏2, −3𝑎2𝑏, −𝑎𝑏2

c. 19𝑎, 10𝑎2, 6𝑎, 6𝑎2

LATIHAN 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

129

Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !

1. Pak Dani membeli 20 sak semen, 100 bata merah dan 12 batang besi,

sudah dipergunakan untuk membangun rumah 5 sak semen, 50 bata

merah dan 6 batang besi , karena diperkirakan kurang, Pak Dani membeli

lagi 8 sak semen, 30 bata merah dan 10 batang besi.

Berapakah jumlah bahan bangunan Pak Dani sekarang ?

2. Bu Ani adalah pemilik toko baju. Dia mendapat pesanan sebanyak 25

kemeja, 14 celana, dan 25 rok. Persedian baju yang dimiliki Bu Ani adalah

7 kemeja, 15 celana, dan 20 rok.

Berapakah kekurangan baju yang harus disediakan Bu Ani agar pesanan

pelanggan terpenuhi?

3. Tentukan pejumlahan bentuk aljabar berikut ini!

a. (7𝑎 + 8𝑏) + (9𝑎 + 8𝑏)

b. (17𝑠 + 55𝑠 + 11𝑠) + (26𝑢 + 48𝑢 + 11𝑢)

c. (10𝑎2 + 18𝑎𝑏2 + 𝑏2) + ((−𝑎2) + 10𝑎𝑏2 − 11𝑏2)

4. Tentukan pengurangan bentuk aljabar berikut ini !

a. (6𝑘 − 8𝑙) − (𝑘 + 11𝑙)

b. (17𝑠 + 55𝑠 + 11𝑠) − (26𝑢 + 48𝑢 + 11𝑢)

c. (10𝑝2 + 18𝑞𝑟2 + 𝑞2) − ((−𝑝2) + 10𝑞2𝑟2 − 11𝑞2)

LATIHAN 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

130

Latihan 1

No Kunci Jawaban

1 banyak bawang putih, bawang merah dan buah pisang ke dalam bentuk

aljabar adalah 𝑥 + 𝑦 + 𝑧

2 a. 6𝑥

Variabel = 𝑥

Koefisien = 6

a. −𝑎 + 8𝑏 − 10𝑐 − 11

Variabel = 𝑎, 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑐

Koefisien = −1, 8 𝑑𝑎𝑛 − 10

Konstanta = −11

b. 𝑘2 − 2𝑘 − 15𝑚 + 6

Variabel = 𝑘 dan 𝑚

Koefisien = 1, −2 𝑑𝑎𝑛 − 15

Konstanta = 6

3 a. 7𝑧

suku satu

b. 8𝑥 + 𝑦 + 6𝑧

suku tiga

c. 7𝑠 + 10𝑡 + 𝑢 + 6

suku banyak

4 a. 𝑘, 6𝑚, 4𝑘, 7𝑚

Suku sejenis = 𝑘 𝑑𝑎𝑛 4𝑘, 6𝑚 𝑑𝑎𝑛 7𝑚

b. 10𝑎2𝑏, 5𝑎𝑏2, −3𝑎2𝑏, −𝑎𝑏2

Suku sejenis = 10𝑎2𝑏 𝑑𝑎𝑛 − 3𝑎2𝑏, 𝑑𝑎𝑛 5𝑎𝑏2 𝑑𝑎𝑛 − 𝑎𝑏2

c. 19𝑎, 10𝑎2, 6𝑎, 6𝑎2

Suku sejenis = 19𝑎 𝑑𝑎𝑛 6𝑎, 10𝑎2 𝑑𝑎𝑛 6𝑎2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

131

Latihan 2

No Kunci Jawaban

1 Diketahui :

Terdapat 20 sak semen, 100 bata merah dan 12 batang

besi, sudah dipergunakan untuk membangun rumah 5 sak

semen, 50 bata merah dan 6 batang besi , karena diperkirakan

kurang, Pak Dani membeli lagi 8 sak semen, 30 bata merah

rumah dan 10 batang besi.

Ditanyakan : jumlah bahan bangunan Pak Dani sekarang

Jawab :

Misalkan 𝑥 = 𝑠𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛

𝑦 = 𝑏𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ

𝑧 = 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑠𝑖

20𝑥 + 100𝑦 + 12𝑧 − (5𝑥 + 50𝑦 + 6𝑧) + 8𝑥 + 30𝑦 + 10𝑧

= 20𝑥 − 5𝑥 + 8𝑥 + 100𝑦 − 50𝑦 + 30𝑦 + 12𝑧 − 6𝑧 + 10𝑧

= 23𝑥 + 80𝑦 + 16𝑧

Jadi jumlah bahan bangunan Pak Dhani sekaranga adalah

23𝑥 + 80𝑦 + 16𝑧 yaitu 23 sak semen, 80 bata merah dan 16

batang besi

2 Diketahui :

Bu Ani mendapat pesanan sebanyak 25 kemeja, 16 celana, dan 25

rok. Persedian baju yang dimiliki Bu Ani adalah 7 kemeja, 15

celana, dan 20 rok.

Ditanyakan :

Kekurangan barang yang harus disediakan Bu Ani agar pesanan

pelanggan terpenuhi?

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

132

Misalkan 𝑎 = 𝑘𝑒𝑚𝑒𝑗𝑎

𝑏 = 𝑐𝑒𝑙𝑎𝑛𝑎

𝑐 = 𝑟𝑜𝑘

7𝑎 + 15𝑏 + 20𝑐 − (25𝑎 + 16𝑏 + 25𝑐)

= 7𝑎 − 25𝑎 + 15𝑏 − 16𝑏 + 20𝑐 − 25c

= −18𝑎 − 𝑏 − 5𝑐

Jadi kekurangan barang yang harus disediakan Bu Ani agar pesanan

terpenuhi adalah 18 kemeja, 1 celana dan 5 rok.

3 a. (7𝑎 + 8𝑏) + (9𝑎 + 8𝑏)

= (7𝑎 + 9𝑎) + 8𝑏 + 8𝑏

= 16𝑎 + 16𝑏

b. (17𝑠 + 55𝑠 + 11𝑠) + (26𝑢 + 48𝑢 + 11𝑢)

= 83𝑠 + 85𝑢

c. (10𝑎2 + 18𝑎𝑏2 + 𝑏2) + ((−𝑎2) + 10𝑎𝑏2 − 11𝑏2)

= ((10𝑎2 − 𝑎2) + (18𝑎𝑏2 − 10𝑎𝑏2) + (𝑏2 − 11𝑏2)

= 9𝑎2 + 8𝑎𝑏2 − 10𝑏2

4 a. (6𝑘 − 8𝑙) − (𝑘 + 11𝑙)

= 6𝑘 − 𝑘 − 8𝑙 − 11𝑙

= 5𝑘 − 19𝑙

d. (17𝑠 + 55𝑠 + 11𝑠) − (26𝑢 + 48𝑢 + 11𝑢)

= 83𝑠 − 85𝑢

b. (10𝑝2 + 18𝑞2𝑟2 + 𝑞2) − ((−𝑝2) + 10𝑞2𝑟2 − 11𝑞2)

= (10𝑝2 + 𝑝2 + 18𝑞2𝑟2 − 10𝑞2𝑟2 + 𝑞2 + 11𝑞2)

= 11𝑝2 + 8𝑞2𝑟2 + 12𝑞2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

133

Materi

Bentuk Aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat

huruf- huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui.

Unsur – unsur pada bentuk aljabar adalah sebagai berikut :

e. Variabel

Pada bentuk aljabar 2𝑥, −3𝑝 + 7, huruf 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑝 disebut variabel.

Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui

nilainya dengan jelas.Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya

dilambangkan dengan huruf kecil 𝑎, 𝑏, 𝑐, … 𝑧.

f. Konstanta

Bilangan 7 pada bentuk aljabar di atas disebut konstanta.

Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan

tidak memuat variabel.

g. Koefisien

Koefisien adalah banyaknya variabel. Pada bentuk aljabar di atas 2 𝑑𝑎𝑛 −

3 merupakan koefisien.

h. Suku sejenis dan Suku tak sejenis

Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk

aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.

3) Suku – suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat

dari masing – masing variabel yang sama.

Contoh : 5𝑥 𝑑𝑎𝑛 − 2𝑥, 3𝑎2 𝑑𝑎𝑛 𝑎2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

134

4) Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari

masing – masing variabel yang tidak sama.

Contoh : 2𝑥 𝑑𝑎𝑛 − 3𝑦, 5𝑡 𝑑𝑎𝑛 6𝑎

Berikut nama – nama bentuk aljabar berdasarkan banyak suku.

d. Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi

jumlah dan selisih.

Contoh : 3𝑥, 2𝑎2, −6𝑡𝑦, .....

e. Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi

jumlah dan selisih.

Contoh : 2𝑥 + 5, 2𝑎2 − 5, −4𝑥𝑦 + 6, .....

f. Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi

jumlah dan selisih.

Contoh : 2𝑎2 + 𝑥 + 1, −6𝑧 + 𝑦 + 1

Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku

banyak.

Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar :

Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat dilakukan

pada suku – suku sejenis.

Contoh : Tentukan penjumlahan 7𝑎 + 4𝑏 dengan 8𝑎 − 6𝑏.

(7𝑎 + 4𝑏) + (8𝑎 − 6𝑏) = 7𝑎 + 4𝑏 + 8𝑎 + (−6𝑏)

= 7𝑎 + 8𝑎 + 4𝑏 + (−6𝑏)

= 15𝑎 + (−2𝑏)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

135

= 15𝑎 − 2𝑏

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

136

Lampiran 4 Tes Hasil Belajar Siswa dan Kunci Jawaban

Nama :

Kelas/No :

TES HASIL BELAJAR

Nama Sekolah : SMP N 2 Girimulyo

Mata Pelajaran : Matematika

Alokasi waktu : 60 menit

Materi : Bentuk Aljabar

A. Petunjuk

1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal

2. Tulis nama, kelas dan no presensi pada tempat yang telah disediakan

3. Kerjakan soal secara individu

4. Kerjakan soal secara rinci dan jelas pada kolom yang telah disediakan

5. Mulailah mengerjakan dari soal yang dianggap paling mudah

B. Soal

1. Roni, Silva dan Dimas masing – masing mempunyai kotak berisi sejumlah

koin yang isinya sama banyak dan beberapa koin berada di luar kotak,

seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Bagaimana bentuk aljabar untuk

menyatakan banyaknya koin yang dimiliki oleh masing –masing dari

mereka ?

Keterangan : g menunjukkan banyaknya jumlah koin dalam kotak.

Roni :

Silva :

Dimas :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

137

2. Tentukan penjumlahan bentuk aljabar berikut :

a. 12𝑥 + 12𝑦 − 5𝑧 dengan −11𝑥 − 10𝑦 + 4𝑧

b. −6𝑚 + 4𝑛 − 2 dengan −8𝑚 − 7𝑛 + 5

3. Tentukan pengurangan bentuk aljabar berikut :

a. 5𝑥 + 4𝑦 − 8 dari 2𝑥 + 5𝑦 − 10

b. 4𝑚2 + 6𝑚𝑛 − 8𝑛2 dari −13𝑚2 + 6𝑚𝑛 − 10𝑛2

4. Perhatikan gambar berikut ini :

Hari ini Siska dan Dyah bermain kelereng bersama. Siska membawa 3 kotak

berisi kelereng, 1 toples berisi kelereng dan 2 kelereng di luar kotak dan

toples. Sedangkan Dyah membawa 1 kotak berisi kelereng, 1 toples berisi

kelereng dan 2 kelereng di luar kotak dan toples.

a. Tentukan jumlah dari kelereng yang di bawa oleh Siska dan Dyah dalam

bentuk aljabar !

Asumsikan jumlah kelereng setiap kotak dan setiap toples masing –

masing adalah sama.

b. Tentukan variabel, konstanta, koefisien dan suku dari bentuk aljabar

yang kamu peroleh !

5. Ibu Lusi mempunyai 10 keranjang berisi penuh buah nanas di rumah,

kemudian Ia memanen buah nanas lagi di kebun. Sekarang Bu Lusi

mempunyai keranjang berisi penuh buah nanas sebanyak 19 keranjang dan

7 buah nanas. Keesokan harinya pedagang buah datang ke rumah Bu Lusi

untuk membeli 15 keranjang buah nanas. Kemudian Bu Lusi mengambil 5

buah nanas untuk membuat selai nanas.

a. Tentukan hasil panen buah nanas dari kebun Bu Lusi ?

b. Berapa total keseluruhan keranjang buah nanas milik Bu Lusi

sekarang ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

138

Pedoman Penilaian Tes Hasil Belajar

No Kunci Jawaban

S

k

o

r

Skor

Maksimal

1

Diketahui :

Roni memiliki 2 kotak, Silva memiliki 3 kotak dan 2 koin , Dimas

memiliki 2 kotak dan 3 koin

g menunjukkan banyaknya jumlah koin dalam kotak

Ditanya:

bentuk aljabar untuk menyatakan banyaknya koin masing –masing

dari mereka

Jawab :

Jadi jumlah koin milik oleh masing- masing dari Roni, Silva dan

Dimas adalah 2𝑔, 3𝑔 + 2 dan 2𝑔 + 3.

2

3

3

8

2

Penjumlahan bentuk aljabar :

c. 12𝑥 + 12𝑦 − 5𝑧 dengan −11𝑥 − 10𝑦 + 4𝑧

= 12𝑥 + 12𝑦 − 5𝑧 + (−11𝑥 − 10𝑦 + 4𝑧)

= 12𝑥 + 12𝑦 − 5𝑧 − 11𝑥 − 10𝑦 + 4𝑧

= 12𝑥 − 11𝑥 + 12𝑦 − 10𝑦 − 5𝑧 + 4𝑧

= 𝑥 + 2𝑦 − 𝑧

d. −6𝑚 + 4𝑛 − 2 dengan −8𝑚 − 7𝑛 + 5

= −6𝑚 + 4𝑛 − 2 + (−8𝑚 − 7𝑛 + 5)

= −6𝑚 + 4𝑛 − 2 − 8𝑚 − 7𝑛 + 5

= −6𝑚 − 8𝑚 + 4𝑛 − 7𝑛 − 2 + 5

= −14𝑚 − 3𝑛 + 3

4

4

8

3

Pengurangan bentuk aljabar :

a. 5𝑥 + 4𝑦 − 8 dari 2𝑥 + 5𝑦 − 10

= 2𝑥 + 5𝑦 − 10 − (5𝑥 + 4𝑦 − 8)

8

g g

g g g

g g

Roni :

Silva :

Dimas :

= 2g

= 3g+2

=2g+3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

139

= 2𝑥 + 5𝑦 − 10 − 5𝑥 − 4𝑦 + 8

= 2𝑥 − 5𝑥 + 5𝑦 − 4𝑦 − 10 + 8

= −3𝑥 + 𝑦 − 2

b. 4𝑚2 + 6𝑚𝑛 − 8𝑛2 dari −13𝑚2 + 6𝑚𝑛 − 10𝑛2

= −13𝑚2 + 6𝑚𝑛 − 10𝑛2 − (4𝑚2 + 6𝑚𝑛 − 8𝑛2)

= 13𝑚2 + 6𝑚𝑛 − 10𝑛2 − 4𝑚2 − 6𝑚𝑛 + 8𝑛2

= 13𝑚2 − 4𝑚2 + 6𝑚𝑛 − 6𝑚𝑛 − 10𝑛2 + 8𝑛2

= −17𝑚2 − 2𝑛2

4

4

4

Diketahui :

Siska membawa 3 kotak berisi kelereng, 1 toples berisi kelereng dan

2 kelereng diluar kotak dan toples. Sedangkan Dyah membawa 1

kotak berisi kelereng, 1 toples berisi kelereng dan 2 kelereng di luar

kotak dan toples.

Asumsi : Jumlah kelereng setiap kotak dan setiap toples masing –

masing adalah sama.

Ditanyakan :

c. Tentukan bentuk aljabar dari kelereng yang dibawa oleh

Siska dan Dyah !

d. Tentukan unsur-unsur dari bentuk aljabar yang kamu

peroleh ?

Jawab :

Misal :

𝑥 = menyatakan banyak kelereng dalam satu kotak

𝑦 = menyatakan banyak kelereng dalam satu toples

a. 3𝑥 + 𝑦 + 2 + 𝑥 + 𝑦 + 2

= 3𝑥 + 𝑥 + 𝑦 + 𝑦 + 2 + 2

= 4𝑥 + 2𝑦 + 4 Jadi bentuk aljabar dari kelereng yang dibawa oleh Siska dan

Dyah adalah 4𝑥 + 2𝑦 + 4 .

b. Variabel : 𝑥 dan 𝑦

Konstanta : 4

Koefisien :4 dan 2

Suku : terdiri dari 3 suku yaitu 4𝑥, 2𝑦 dan 4

2

4

4

10

5

Diketahui:

-10 keranjang berisi penuh buah nanas

-Total keranjang setelah panen sebanyak 19 dan 7 buah nanas

-Pedagang buah membeli 15 keranjang buah nanas dan 5 buah nanas.

Ditanya:

a. Hasil panen buah nanas dari kebun Bu Lusi ?

b. Total keseluruhan keranjang buah nanas milik Bu Lusi

sekarang?

Jawab:

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

140

Misal x menyatakan banyak buah nanas dalam satu

keranjang

a. Hasil panen = Jumlah keranjang setelah panen + jumlah

kerangjang sebelum panen

= 19𝑥 − 10𝑥 + 7

= 9𝑥 + 7

Jadi hasil panen buah nanas dari kebun Bu Lusi adalah 9𝑥 + 7

a. Total keseluruhan keranjang buah nanas milik Bu Lusi

sekarang

= 10𝑥 + 9𝑥 + 7 − 15𝑥 − 5

= 10𝑥 + 9𝑥 − 15𝑥 + 7 − 5

= 4𝑥 + 2

Jadi, Total keseluruhan keranjang buah nanas milik Bu Lusi sekarang

adalah 4𝑥 − 2

1

2

3

Total Skor 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

141

Lampiran 5 Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

144

Lampiran 6 Lembar Validasi Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

148

Lampiran 7 Lembar Validasi Media Pembelajaran Pop Up Book dengan

Pendekatan PMRI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

152

Lampiran 8 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

155

Lampiran 9 Lembar Validasi Kuesioner Minat Belajar Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

161

Lampiran 10 Lembar Validasi Wawancara Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

165

Lampiran 11 Hasil Pengisian Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

181

Lampiran 12 Hasil Pengerjaan Tes Hasil Belajar Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

190

Lampiran 13 Hasil Pengisian Kuesioner Minat Belajar Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

195

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

196

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

197

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

198

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

201

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

203

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

204

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

205

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

206

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

207

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

208

Lampiran 14 Data Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan I

No Indikator Deskripsi Kegiatan Observer 1 Observer 2

1 Pendahuluan Guru memeriksa kesiapan

ruangan, alat pembelajaran

dan media 1 1

a. Memeriksa

kesiapan

pembelajaran

Guru memberi salam,

mengecek kehadiran peserta

didik. 1 1

Guru memotivasi peserta

didik agar lebih aktif dan

semangat selama

pembelajaran

1 1

b. Informasi tujuan

pembelajaran

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran, kompetensi

dasar yang akan dicapai dan

rancangan kegiatan yang akan

dilakukan

1 1

Guru memberikan apersepsi 1 1

c. Pembagian

kelompok

Guru membagi peserta didik

ke dalam kelompok –

kelompok 1 1

Guru membagikan pop up

book dan LKS 1 1

2 Penyajian (memuat

karakteristik PMRI) Guru mengangkat suatu

masalah yang dapat

dibayangkan oleh peserta

didik (kontekstual dan

realistik) untuk memulai suatu

pembelajaran (tersaji dalam

pop up book)

1 1

a. Penggunaan

konteks

b. Penggunaan

model of

Guru mendorong penggunaan

permainan COPERA dalam

menyelesaikan masalah 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

209

Guru merangsang peserta

didik agar dapat memodelkan

masalah nyata ke dalam

bentuk matematika 1 1

Peserta didik menyelesaikan

masalah yang diberikan guru

secara mandiri 1 1

c. Penggunaan

model for

Peserta didik menggunakan

pemecahan masalah yang

telah diselesaikan sebelumnya

untuk menyelesaikan langkah

selanjutnya

1 1

d. Pemanfaatan

hasil konstruksi

peserta didik

Guru merangsang peserta

didik untuk menemukan

strategi lain untuk

menyelesaikan permasalahan 1 1

e. Interaktivitas Guru mendorong terjadinya

interaksi dan negosiasi, baik

antara peserta didik dan

peserta didik, juga antara

peserta didik dan guru

1 1

Guru menciptakan suasana

pembelajaran yang

menyenangkan 1 1

Guru bertindak sebagai

fasilitator 1 1

Jika peserta didik membuat

kesalahan dalam

menyelesaikan masalah

jangan dimarahi tetapi dibantu

melalui pertanyaan –

pertanyaan dan usaha mereka

hendaknya dihargai

1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

210

Guru memberikan penguatan

terhadap hasil diskusi peserta

didik 1 1

f. Keterkaitan Guru mengajak peserta didik

untuk mengaitkan materi yang

diajarkan dengan materi lain

(materi matematika atau

lainnya)

1 1

3 Penutup Guru bersama dengan peserta

didik membuat kesimpulan

terhadap pembelajaran yang

telah dilaksanakan 1 1 a. Merangkum

materi yang telah

dipelajari

b. Guru

mereview materi

yang sudah

dipelajari

Guru mengajak peserta didik

untuk mengingat kembali

materi apa saja yang sudah

dipelajari hari ini 1 1

c. Guru

memberikan refleksi

dari pembelajaran

yang sudah

dilaksanakan

Guru meminta peserta didik

untuk melakukan refleksi

mengenai pembelajaran yang

sudah dilaksanakan 1 1

d. Guru memberi

tindak lanjut

Guru menyampaikan materi

selanjutnya 1 1

e. Salam

penutup

Guru mengucapkan salam 1 1

Jumlah Skor 24 24

Presentase 100% 100%

Rata - rata presentase 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

211

Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan II

No Indikator Deskripsi Kegiatan Observer 1 Observer 2

1 Pendahuluan Guru memeriksa kesiapan

ruangan, alat pembelajaran

dan media 0 0

a. Memeriksa

kesiapan

pembelajaran

Guru memberi salam,

mengecek kehadiran peserta

didik. 1 1

Guru memotivasi peserta didik

agar lebih aktif dan semangat

selama pembelajaran 1 1

a. Informasi

tujuan

pembelajaran

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran, kompetensi

dasar yang akan dicapai dan

rancangan kegiatan yang akan

dilakukan

1 1

Guru memberikan apersepsi 1 1

b. Pembagian

kelompok

Guru membagi peserta didik

ke dalam kelompok –

kelompok 1 1

Guru membagikan pop up

book dan LKS 1 1

2 Penyajian (memuat

karakteristik

PMRI)

Guru mengangkat suatu

masalah yang dapat

dibayangkan oleh peserta

didik (kontekstual dan

realistik) untuk memulai suatu

pembelajaran (tersaji dalam

pop up book)

1 1 a. Penggunaan

konteks

b. Penggunaan

model of

Guru mendorong penggunaan

permainan COPERA dalam

menyelesaikan masalah 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

212

Guru merangsang peserta

didik agar dapat memodelkan

masalah nyata ke dalam

bentuk matematika 1 1

Peserta didik menyelesaikan

masalah yang diberikan guru

secara mandiri 1 1

c. Penggunaan

model for

Peserta didik menggunakan

pemecahan masalah yang

telah diselesaikan sebelumnya

untuk menyelesaikan langkah

selanjutnya

1 1

d. Pemanfaatan

hasil konstruksi

peserta didik

Guru merangsang peserta

didik untuk menemukan

strategi lain untuk

menyelesaikan permasalahan 1 1

e. Interaktivitas Guru mendorong terjadinya

interaksi dan negosiasi, baik

antara peserta didik dan

peserta didik, juga antara

peserta didik dan guru

1 1

Guru menciptakan suasana

pembelajaran yang

menyenangkan

1

0

Guru bertindak sebagai

fasilitator 1

1

Jika peserta didik membuat

kesalahan dalam

menyelesaikan masalah

jangan dimarahi tetapi dibantu

melalui pertanyaan –

pertanyaan dan usaha mereka

hendaknya dihargai

1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

213

Guru memberikan penguatan

terhadap hasil diskusi peserta

didik 1 1

f. Keterkaitan Guru mengajak peserta didik

untuk mengaitkan materi yang

diajarkan dengan materi lain

(materi matematika atau

lainnya)

1 1

3 Penutup Guru bersama dengan peserta

didik membuat kesimpulan

terhadap pembelajaran yang

telah dilaksanakan

1 1 a. Merangkum

materi yang telah

dipelajari

b. Guru

mereview materi

yang sudah

dipelajari

Guru mengajak peserta didik

untuk mengingat kembali

materi apa saja yang sudah

dipelajari hari ini 1 1

c. Guru

memberikan

refleksi dari

pembelajaran yang

sudah dilaksanakan

Guru meminta peserta didik

untuk melakukan refleksi

mengenai pembelajaran yang

sudah dilaksanakan 1 1

d. Guru

memberi tindak

lanjut

Guru menyampaikan materi

selanjutnya 1 1

e. Salam

penutup

Guru mengucapkan salam 1 1

Jumlah Skor 23 22

Presentase 96% 92%

Rata - rata presentase 94%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

214

Lampiran 15 Data Kuesioner Minat Belajar Siswa

Kode

Siswa P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 Nilai Kriteria

S1 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 90 Sangat Baik

S2 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 4 2 4 86 Sangat Baik

S3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 89 Sangat Baik

S4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 2 2 1 5 2 2 5 5 2 4 5 73 Baik

S5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 92 Sangat Baik

S6 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 74 Baik

S7 4 4 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 91 Sangat Baik

S8 4 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 2 5 3 3 3 3 80 Sangat Baik

S9 4 4 5 5 4 3 3 3 3 4 4 5 3 1 5 1 2 3 4 3 69 Baik

S10 4 4 5 5 5 5 5 4 2 5 3 4 4 5 5 5 3 4 2 4 83 Sangat Baik

S11 4 4 5 5 5 5 5 4 2 5 3 4 4 5 5 5 3 4 2 4 83 Sangat Baik

S12 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 71 Baik

S13 4 4 5 5 2 4 3 2 4 5 4 3 5 5 5 1 2 2 2 5 72 Baik

S14 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 70 Baik

S15 4 4 5 5 5 5 5 4 2 5 3 4 4 5 5 5 3 4 2 4 83 Sangat Baik

S16 4 4 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5 1 5 88 Sangat Baik

S17 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 92 Sangat Baik

S18 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4 80 Sangat Baik

S19 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 2 3 5 4 80 Sangat Baik

S20 4 4 5 5 2 4 3 2 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 87 Sangat Baik

S21 4 4 5 5 5 5 5 4 2 5 3 4 4 5 5 5 3 4 2 4 83 Sangat Baik

S22 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 5 5 5 4 4 4 4 2 2 5 76 Baik

S23 4 4 3 4 4 3 2 3 2 5 3 3 2 3 2 2 2 5 4 4 64 Cukup

S24 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4 80 Sangat Baik

S25 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 91 Sangat Baik

S26 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

215

Lampiran 16 Data Hasil Belajar Siswa

Kode

Siswa

Skor Butir Soal Total Skor Nilai (%) Ketuntasan Kategori

1 2a 2b 3a 3b 4a 4b 5a 5b

S1 8 4 4 2 4 6 2 2 3 35 87,5 Tuntas Sangat Baik

S2 8 4 4 2 2 6 0 3 2 31 77,5 Tuntas Baik

S3 8 4 4 2 3 4 1 2 3 31 77,5 Tuntas Baik

S4 8 4 4 2 2 6 2 1 3 32 80 Tuntas Baik

S5 8 2 2 2 2 6 4 2 3 31 77,5 Tuntas Baik

S6 6 4 4 4 4 2 4 1 1 30 75 Tuntas Baik

S7 8 4 4 2 2 6 2 1 2 31 77,5 Tuntas Baik

S8 7 1 1 1 1 6 0 1 0 18 45 Tidak Tuntas Cukup

S9 8 4 4 2 4 6 3 1 1 33 82,5 Tuntas Sangat Baik

S10 8 4 4 2 2 4 3 1 3 31 77,5 Tuntas Baik

S11 8 2 2 2 2 6 3 3 3 31 77,5 Tuntas Baik

S12 8 4 4 4 4 4 4 1 0 33 82,5 Tuntas Sangat Baik

S13 8 4 4 4 4 1 1 3 2 31 77,5 Tuntas Baik

S14 8 4 4 1 1 6 4 1 1 30 75 Tuntas Baik

S15 8 1 1 1 1 6 0 1 0 19 47,5 Tidak Tuntas Cukup

S16 8 4 4 4 4 2 2 1 1 30 75 Tuntas Baik

S17 8 4 4 1 1 6 2 1 3 30 75 Tuntas Baik

S18 3 4 2 2 1 4 2 1 3 22 55 Tidak Tuntas Cukup

S19 1 4 4 1 4 1 1 1 1 18 45 Tidak Tuntas Cukup

S20 8 2 4 1 1 1 2 1 1 21 52,5 Tidak Tuntas Cukup

S21 8 2 2 2 2 6 4 3 3 32 80 Tuntas Baik

S22 8 4 4 4 4 4 2 1 1 32 80 Tuntas Baik

S23 8 4 4 2 2 6 2 2 2 32 80 Tuntas Baik

S24 8 1 1 1 1 1 2 1 1 17 42,5 Tidak Tuntas Cukup

S25 8 4 4 1 1 6 3 2 3 32 80 Tuntas Baik

S26 6 4 4 4 4 5 2 0 2 31 77,5 Tuntas Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

216

Lampiran 17 Data Transkip Wawancara Siswa

Data Hasil Wawancara Siswa

S1 mewakili siswa dengan kategori minat belajar sangat baik dan kategori hasil belajar

sangat baik.

No Pertanyaan (Peneliti) Jawaban (S1)

1. Apakah kamu menyukai

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI? Jika

ya mengapa ? Mengapa?

Suka mbak, belajar pakai buku

kemarin pelajaran matematika jadi

asik terus ngerjain soalnya pake

permainan jadi yaa asik...

2. Apakah pembelajaran

matematika menggunakan media

pop up book dengan pendekatan

PMRI membosankan ?

Nggak bosan mbak, menurutku

malah mengesankan..

3. Bagaimana keterlibatanmu

dalam kelompok saat

menyelesaikan soal yang ada

dalam media pop up book

dengan pendekatan PMRI?

Ikut ngerjain tugas mbak, nempelin

kertas, kasih pendapat juga pas

ngerjain soal.

4. Apakah yang kamu lakukan jika

kamu belum paham tentang

materi bentuk aljabar yang

disajikan dalam media pop up

book dengan pendekatan PMRI ?

Tanya teman terus tanya guru biar

lebih yakin.

5. Apakah belajar matematika

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI

membuat kamu berpartisipasi

secara aktif selama pembelajaran

berlangsung ? Berikan alasanmu.

Iya mbak, kemarin kan ada

kelompokan, yaaaaa bisa diskusi

sama temen, bisa tanya temen, terus

guru minta siapa yang mau maju

gitu, yaa aku mau maju mbak. Ya

jadi aku merasa aktif mbak.

6. Apakah kamu merasa malas

selama mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

Enggak mbak. Asik kok mbak, jadi

yaa enggak malas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

217

media pop up book dengan

pendekatan PMRI ? Mengapa ?

7. Apakah yang kamu lakukan

ketika guru sedang memberikan

penjelasan mengenai materi

bentuk aljabar pada saat

pembelajaran menggunakan

media pop up book dengan

menggunakan PMRI?

Mendengarkan dan mencatat yang

penting – penting mbak.

8. Selama mengikuti pembelajaran

metematika menggunakan media

pop up book dengan pendekatan

PMRI ini, Apakah kamu bisa

memahami materi yang

dipelajari ?

Bisa mbak, ya kan tadi ada

kelompokan yaa aku jadi bisa tanya

ke teman, jadi ya bisa jadi eemm

mudah paham sama materinya terus

jadi lebih mudah diingat.

9. Manfaat apa yang kamu peroleh

selama belajar materi bentuk

aljabar menggunakan media pop

up book dengan pendekatan

PMRI ini ?

Yaa...bisa menggunakan permainan

COPERA. Jadi lebih ingat dan

paham materi mbak.

10. Apakah kamu mengalami

kesulitan dalam mengikuti

pembelajaran menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI ?

Ya dikit mbak, agak bingung gunain

permainannya. Tapi dicoba – coba

bisa juga hheh.

11. Apa yang kamu lakukan untuk

mengatasi kesulitan tersebut ?

Baca aturannya lagi mbak, tanya

teman kalau enggak ya tanya guru.

12. Setelah mengikuti pembelajaran

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI,

Apakah kamu merasa materi

bentuk aljabar yang disampaikan

Berguna mbak, ya bisa nyelesaiin

masalah yang ada di sekitar kayak

soal kemaren..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

218

berguna untuk kehidupan sehari

– hari mu ? Kenapa ?

13. Apakah dengan belajar

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI ini,

kamu merasa terbantu dalam

memahami materi bentuk

aljabar?

Iya, terbantu mbak, lebih mudah

paham materi... kan..emmmm

biasanya aku sering lupa mbak, ya

ini jadi membantu aku.

14. Apakah materi bentuk aljabar

yang disajikan dalam pop up

book dengan pendekatan PMRI

ini menarik ?

Sangat menarik mbak.., aku dan

teman – teman bisa belajar

matematika sambil bermain.

15. Apakah materi bentuk aljabar

yang disajikan dalam pop up

book dengan pendekatan PMRI

jelas ?

Jelas kok mbak, tapi awalnya masih

bingung. Tapi nyoba mbaca soalnya

lagi ya pelan – pelan jadi jelas mbak.

S2 mewakili siswa dengan kategori minat belajar sangat baik dan kategori hasil

belajar baik.

No Pertanyaan (Peneliti) Jawaban (S2)

1. Apakah kamu menyukai

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI?

Mengapa?

Suka mbak, pelajarannya

menyenangkan.

2. Apakah pembelajaran

matematika menggunakan media

pop up book dengan pendekatan

PMRI membosankan ?

Nggak bosen kok mbak

3. Bagaimana keterlibatanmu

dalam kelompok saat

menyelesaikan soal yang ada

Ikut ngerjain, nyusun kertasnya,

diskusi bareng teman – temen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

219

dalam media pop up book

dengan pendekatan PMRI?

4. Apakah yang kamu lakukan jika

kamu belum paham tentang

materi bentuk aljabar yang

disajikan dalam media pop up

book dengan pendekatan PMRI ?

Tanya ke temen.

5. Apakah belajar matematika

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI

membuat kamu berpartisipasi

secara aktif selama pembelajaran

berlangsung ? Berikan alasanmu.

Ya mbak, aktif. Kemaren aku

presentasi jawaban ke teman –

teman juga.

6. Apakah kamu merasa malas

selama mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI ? Mengapa ?

Enggak mbak, nggak malas.

Kemaren banyak kerja kelompok

sama teman jadi ya semangat

belajarnya.

7. Apakah yang kamu lakukan

ketika guru sedang memberikan

penjelasan mengenai materi

bentuk aljabar ?

Ya...dengerin tapi ya dikit diskusi

sama teman mbak hehe. Tanya gini,

“dong ora ?”

8. Selama mengikuti pembelajaran

metematika menggunakan media

pop up book dengan pendekatan

PMRI ini, Apakah kamu bisa

memahami materi yang

dipelajari ?

Bisa mbak, paham.

9. Manfaat apa yang kamu peroleh

selama belajar materi bentuk

aljabar menggunakan media pop

up book dengan pendekatan

PMRI ini ?

Yaa..bisa belajar sambil bermain

mbak, ternyata pake permainan juga

bisa buat nemuin jawaban soal

mbak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

220

10. Apakah kamu mengalami

kesulitan dalam mengikuti

pembelajaran menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI ?

Ya ada sih mbak, kadang lupa sama

aturan permainannya.

11. Apa yang kamu lakukan untuk

mengatasi kesulitan tersebut ?

Ya, di coba lagi mbak., sama tanya

teman.

12. Setelah mengikuti pembelajaran

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI,

Apakah kamu merasa materi

bentuk aljabar yang disampaikan

berguna untuk kehidupan sehari

– hari mu ?

Iya mbak, berguna buat kehidupan

sehari – hari.

13. Apakah dengan belajar

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI ini,

kamu merasa terbantu dalam

memahami materi bentuk

aljabar?

Ya, terbantu mbak. Bisa nentuin

variabel, ngitung dalam bentuk

aljabar.

14. Apakah materi bentuk aljabar

yang disajikan dalam pop up

book dengan pendekatan PMRI

ini menarik ?

Menarik mbak.

15. Apakah materi bentuk aljabar

yang disajikan dalam pop up

book dengan pendekatan PMRI

jelas ?

Jelas mbak.

S19 mewakili siswa dengan kategori minat belajar sangat baik dan kategori hasil

belajar cukup.

No Pertanyaan (Peneliti) Jawaban (S19)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

221

1. Apakah kamu menyukai

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI?

Mengapa ?

Suka mbak, karena seru aja hehe

2. Apakah pembelajaran

matematika menggunakan media

pop up book dengan pendekatan

PMRI membosankan ?

Enggak bosan mbak

3. Bagaimana keterlibatanmu

dalam kelompok saat

menyelesaikan soal yang ada

dalam media pop up book

dengan pendekatan PMRI?

Ikut terlibat, ya terlibat cuma bantu

temen nempelin kertas mbak

4. Apakah yang kamu lakukan jika

kamu belum paham tentang

materi bentuk aljabar yang

disajikan dalam media pop up

book dengan pendekatan PMRI ?

Kalau aku suka tanya ke teman

mbak, kalau tanya ke guru hehe

malu

5. Apakah belajar matematika

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI

membuat kamu berpartisipasi

secara aktif selama pembelajaran

berlangsung ? Berikan alasanmu.

Aktif mbak, tapi nggak aktif banget.

Ya lebih ngerjain di kelompok

mbak..

6. Apakah kamu merasa malas

selama mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI ? Mengapa ?

Enggak mbak.

7. Apakah yang kamu lakukan

ketika guru sedang memberikan

Dengerin aku mbak. Yaaa misal ada

temen yang tanya ke guru aku juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

222

penjelasan mengenai materi

bentuk aljabar ?

ikut mendengarkan dan

memperhatikan mbak.

8. Selama mengikuti pembelajaran

metematika menggunakan media

pop up book dengan pendekatan

PMRI ini, Apakah kamu bisa

memahami materi yang

dipelajari ?

Bisa mbak, lumayan paham mbak.

9. Manfaat apa yang kamu peroleh

selama belajar materi bentuk

aljabar menggunakan media pop

up book dengan pendekatan

PMRI ini ?

Nambah ilmu mbak, nambah

pengalaman juga, baru kali ini

belajar pake buku kemaren.

10. Apakah kamu mengalami

kesulitan dalam mengikuti

pembelajaran menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI ?

Agak sih mbak, satu dua.

11. Apa yang kamu lakukan untuk

mengatasi kesulitan tersebut ?

Tanya temen mbak

12. Setelah mengikuti pembelajaran

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI,

Apakah kamu merasa materi

bentuk aljabar yang disampaikan

berguna untuk kehidupan sehari

– hari mu ? Bagaimana ?

Berguna mbak, yaa bisa belajar

penjumlahan, pengurangan kalau

bentuk aljabar itu kayak gitu.

13. Apakah dengan belajar

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI ini,

kamu merasa terbantu dalam

memahami materi bentuk

aljabar?

Ya lumayan terbantu mbak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

223

14. Apakah materi bentuk aljabar

yang disajikan dalam pop up

book dengan pendekatan PMRI

ini menarik ?

Menarik mbak, belum pernah

belajar pake buku kaya gitu.

15. Apakah materi bentuk aljabar

yang disajikan dalam pop up

book dengan pendekatan PMRI

jelas ?

Ya sedikit jelas mbak.

S9 mewakili siswa dengan kategori minat belajar baik dan kategori hasil belajar

sangat baik.

No Pertanyaan (Peneliti) Jawaban (S9)

1. Apakah kamu menyukai

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI?

Mengapa ?

Ya... suka mbak, menyenangkan ..

2. Apakah pembelajaran

matematika menggunakan media

pop up book dengan pendekatan

PMRI membosankan ?

Nggak sih mbak.

3. Bagaimana keterlibatanmu

dalam kelompok saat

menyelesaikan soal yang ada

dalam media pop up book

dengan pendekatan PMRI?

Yaa.. ikut kerja dalam kelompok

mbak, dikelompok juga belajar

bareng jadi yaa aktif.

4. Apakah yang kamu lakukan jika

kamu belum paham tentang

materi bentuk aljabar yang

disajikan dalam media pop up

book dengan pendekatan PMRI ?

Baca materi dibuku paket mbak.

Kalau enggak ya tanya ke teman

mbak...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

224

5. Apakah belajar matematika

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI

membuat kamu berpartisipasi

secara aktif selama pembelajaran

berlangsung ? Berikan alasanmu.

Aktif mbak, kalau ada temen yang

masih bingung, ya... aku kasih tahu

sebisa ku.

6. Apakah kamu merasa malas

selama mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI ? Mengapa ?

Ya dikit mbak, agak lama aja

nempelin kertasnya aja sih mbak

aku, tapi asik ada permainannya

ehehe.

7. Apakah yang kamu lakukan

ketika guru sedang memberikan

penjelasan mengenai materi

bentuk aljabar ?

Dengerin mbak..

8. Selama mengikuti pembelajaran

metematika menggunakan media

pop up book dengan pendekatan

PMRI ini, Apakah kamu bisa

memahami materi yang

dipelajari ?

Bisa mbak...

9. Manfaat apa yang kamu peroleh

selama belajar materi bentuk

aljabar menggunakan media pop

up book dengan pendekatan

PMRI ini ?

Manfaatnya itu mbak emmmm,

yaaa aku jadi tahu maksudnya

vari...varrriabel itu apa, suku

sejenis, tidak sejenis.

10. Apakah kamu mengalami

kesulitan dalam mengikuti

pembelajaran menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI ?

Ada mbak. Masih kesulitan

dibagian misalin mau pake kertas

yang apa gitu, tapi dikit – dikit

mudeng mbak.

11. Apa yang kamu lakukan untuk

mengatasi kesulitan tersebut ?

Tanya ke temen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

225

12. Setelah mengikuti pembelajaran

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI,

Apakah kamu merasa materi

bentuk aljabar yang disampaikan

berguna untuk kehidupan sehari

– hari mu ?

Bermanfaat mbak, yaa bermanfaat

kayak ngetung banyak dikardus itu

kan enggak keliatan terus bisa di

misalin pakek var..vaaariabel mbak,

hehe.

13. Apakah dengan belajar

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI ini,

kamu merasa terbantu dalam

memahami materi bentuk

aljabar?

Ya lumayan mbak.

14. Apakah materi bentuk aljabar

yang disajikan dalam pop up

book dengan pendekatan PMRI

ini menarik ?

Menarik mbak ada gambar –

gambarnya .

15. Apakah materi bentuk aljabar

yang disajikan dalam pop up

book dengan pendekatan PMRI

jelas ?

lumayan jelas mbak..

S6 mewakili siswa dengan kategori minat belajar baik dan kategori hasil belajar baik.

No Pertanyaan (Peneliti) Jawaban (S6)

1. Apakah kamu menyukai

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI?

Mengapa ?

Suka Bu, ya menarik gitu.

2. Apakah pembelajaran

matematika menggunakan media

pop up book dengan pendekatan

PMRI membosankan ?

Enggak Bu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

226

3. Bagaimana keterlibatanmu

dalam kelompok saat

menyelesaikan soal yang ada

dalam media pop up book

dengan pendekatan PMRI?

Aku ikut terlibat Bu, kayak bantuin

temen yang belum paham gitu, ikut

ngerjain tugas kelompok juga.

4. Apakah yang kamu lakukan jika

kamu belum paham tentang

materi bentuk aljabar yang

disajikan dalam media pop up

book dengan pendekatan PMRI ?

Tanya Bu guru.

5. Apakah belajar matematika

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI

membuat kamu berpartisipasi

secara aktif selama pembelajaran

berlangsung ? Berikan alasanmu.

Aktif Bu... aku ikut mbahas ngerjain

soalnya bu dikelompok..

6. Apakah kamu merasa malas

selama mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI ? Mengapa ?

Enggak Bu.

7. Apakah yang kamu lakukan

ketika guru sedang memberikan

penjelasan mengenai materi

bentuk aljabar ?

Mendengarkan Bu sama nyatet dikit

– dikit.

8. Selama mengikuti pembelajaran

metematika menggunakan media

pop up book dengan pendekatan

PMRI ini, Apakah kamu bisa

memahami materi yang

dipelajari ?

Paham Bu.

9. Manfaat apa yang kamu peroleh

selama belajar materi bentuk

Manfaatnya ya buat misalin kalau

ada banyak benda atau apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

227

aljabar menggunakan media pop

up book dengan pendekatan

PMRI ini ?

belum tahu jumlahnya bisa pake

bentuk aljabar Bu.

10. Apakah kamu mengalami

kesulitan dalam mengikuti

pembelajaran menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI ?

Engga Bu, eh dikit Bu, yang bagian

suku itu aja. Suku dua, suku tiga.

11. Apa yang kamu lakukan untuk

mengatasi kesulitan tersebut ?

Tanya temen, kalau temen nggak

tahu tanya guru.

12. Setelah mengikuti pembelajaran

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI,

Apakah kamu merasa materi

bentuk aljabar yang disampaikan

berguna untuk kehidupan sehari

– hari mu ?

Bermanfaat Bu

13. Apakah dengan belajar

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI ini,

kamu merasa terbantu dalam

memahami materi bentuk

aljabar?

Hehe terbantu Bu

14. Apakah materi bentuk aljabar

yang disajikan dalam pop up

book dengan pendekatan PMRI

ini menarik ?

Menarik Bu..Menyenangkan.

15. Apakah materi bentuk aljabar

yang disajikan dalam pop up

book dengan pendekatan PMRI

jelas ?

Lumayan jelas Bu..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

228

S23 mewakili siswa dengan kategori minat belajar cukup dan kategori hasil belajar

baik.

No Pertanyaan (Peneliti) Jawaban (S23)

1. Apakah kamu menyukai

pembelajaran matematika

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI?

Mengapa ?

Suka mbak.. apa yaa..ya bisa

bermain mbak..

2. Apakah pembelajaran

matematika menggunakan media

pop up book dengan pendekatan

PMRI membosankan ?

Emm nggak bosan mbak, biasa aja

mbak

3. Bagaimana keterlibatanmu

dalam kelompok saat

menyelesaikan soal yang ada

dalam media pop up book

dengan pendekatan PMRI?

Heehe, kemarin ikut nempel kertas

terus nyoba nyococokin sama aturan

permainannya mbak.

4. Apakah yang kamu lakukan jika

kamu belum paham tentang

materi bentuk aljabar yang

disajikan dalam media pop up

book dengan pendekatan PMRI ?

Tanya teman

5. Apakah belajar matematika

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI

membuat kamu berpartisipasi

secara aktif selama pembelajaran

berlangsung ? Berikan alasanmu.

Iya mbak, kemarin sedikit – sedikit

kasih pendapat di kelompok.

6. Apakah kamu merasa malas

selama mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI ? Mengapa ?

Enggak sih mbak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

229

7. Apakah yang kamu lakukan

ketika guru sedang memberikan

penjelasan mengenai materi

bentuk aljabar ?

Memperhatikan mbak.

8. Selama mengikuti pembelajaran

metematika menggunakan media

pop up book dengan pendekatan

PMRI ini, Apakah kamu bisa

memahami materi yang

dipelajari ?

Iya bisa memahami mbak.

9. Manfaat apa yang kamu peroleh

selama belajar materi bentuk

aljabar menggunakan media pop

up book dengan pendekatan

PMRI ini ?

Ada mbak. Jadi lebih mudah

memahami materi.

10. Apakah kamu mengalami

kesulitan dalam mengikuti

pembelajaran menggunakan

media pop up book dengan

pendekatan PMRI ?

Kemarin ya ada kesulitan mbak.

Tapi kan kerjanya sama teman –

teman jadi ya berasa enggak

kesulitan banget.

11. Apa yang kamu lakukan untuk

mengatasi kesulitan tersebut ?

Ya aku tanya teman.

12. Setelah mengikuti pembelajaran

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI,

Apakah kamu merasa materi

bentuk aljabar yang disampaikan

berguna untuk kehidupan sehari

– hari mu ?

Berguna, ya... sek,, matematika itu

berguna untuk membantu kegiatan

di kehidupan sehari – hari. Buat

ngitung – ngitung kayak bentuk

aljabar ngitung banyak buku/nasi

dalam kardus. Jadi lebih mengena

mbak..

13. Apakah dengan belajar

menggunakan media pop up book

dengan pendekatan PMRI ini,

kamu merasa terbantu dalam

Ya, lumayan terbantu mbak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

230

memahami materi bentuk

aljabar?

14. Apakah materi bentuk aljabar

yang disajikan dalam pop up

book dengan pendekatan PMRI

ini menarik ?

Lumayan mbak, gambarnya bagus

menarik.

15. Apakah materi bentuk aljabar

yang disajikan dalam pop up

book dengan pendekatan PMRI

jelas ?

Jelas kok mbak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

231

Lampiran 18 Media Pop Up Book dengan Pendekatan PMRI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

232

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

233

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

234

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

235

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

236

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

237

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

238

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

239

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

240

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

241

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

242

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

243

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

244

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

245

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

246

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

247

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

248

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

249

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

250

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

251

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

252

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

253

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

254

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

255

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

256

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

257

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 273: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

258

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 274: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

259

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 275: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

260

Lampiran 19 Pengerjaan Aktivitas 1,2, dan 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 276: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

261

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 277: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

262

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 278: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

263

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 279: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

264

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 280: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

265

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 281: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

266

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 282: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

267

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 283: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

268

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 284: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENTUK ALJABAR …

269

Lampiran 20 Dokumentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI