17
“Ada Apa Dengan Tahu?’’ SINERGISITAS PENYEHATAN LINGKUNGAN JEJARING TEKNIS EMBARKASI/DEBARKASI HAJI PESTA STBM DI JAWA TIMUR Progress Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat Dengan e-Monev TPM, kerja lebih mudah, data lebih terarah, dan capaian indikator bukan lagi rapor merah…. PERAN PKK DALAM MENUJU RUMAH SEHAT “Ada Apa Dengan Tahu?’’ 10 Langkah Membersihkan Tumpahan Merkuri Dibalik Kesuksesan Radioland Swara Swadaya Pasar Bunder Sragen SURGA DUNIA DI TIMUR MADURA Tahukah Anda? Kotoran Telinga Menyimpan Rahasia Ketahui Kandungan Manfaat Dan Bahaya Kopi Mengenal Istilah Angin Duduk COVER BULETIN LINGKUNGANSEHAT REV-7.indd 1 8/25/2014 9:04:42 PM

Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

“Ada Apa Dengan Tahu?’’

SINERGISITASPENYEHATAN LINGKUNGANJEJARING TEKNIS EMBARKASI/DEBARKASI HAJI

PESTA STBM DI JAWA TIMURProgress PenyelenggaraanPelabuhan dan Bandar Udara Sehat

Dengan e-Monev TPM, kerja lebih mudah,data lebih terarah, dan capaian indikator bukan lagi rapor merah….

PERAN PKKDALAM MENUJU RUMAH SEHAT

“Ada Apa Dengan Tahu?’’

10 Langkah MembersihkanTumpahan Merkuri

Dibalik Kesuksesan Radioland SwaraSwadaya Pasar Bunder Sragen

SURGA DUNIA DI TIMUR MADURA

Tahukah Anda?Kotoran Telinga Menyimpan Rahasia

Ketahui Kandungan Manfaat Dan Bahaya KopiMengenal Istilah Angin Duduk

COVER BULETIN LINGKUNGANSEHAT REV-7.indd 1 8/25/2014 9:04:42 PM

Page 2: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Edisi 2 | April - Juni 2014

(trombus);- Ketiga, Vasokonstriksi atau

penyempitan pembuluh darah akibat kejang yang terus menerus.

- Keempat, infeksi pada pembuluh darah.

Penyempitan itu, lanjutnya lagi, mengakibatkan berkurangnya oksigen yang masuk ke dalam jantung. Ketidak-seimbangan pasokan dengan kebutuhan oksigen pada tubuh mengakibatkan nyeri dada yang dalam istilah medisnya disebut angina. Namun kata Teguh, hendaknya dibedakan antara keluhan nyeri pada sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA) dengan serangan jantung koroner (SJK) (infark miokard). Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah jantung karena aktivitas fisik yang berlebihan.

Sementara pada SSJKA angina terjadi akibat sumbatan tidak total yang dirasakan saat istirahat.

“SSJKA ini memang mendadak. Bukan karena capek, masuk angin, atau penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan meninggal paling lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertama kali dirasakan”, kata Teguh.

Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan angina ini. Soalnya penderita sebelum terserang akan tampak sehat-sehat. Solusi satu-satunya hanyalah melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan memberikan obat anti platelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan. Atau, obat untuk mengantisipasi ketidak-seimbangan supplai oksigen dan kebutuhan oksigen, misalnya nitat, betabloker, dan kalsium antagonis.

Di tempat terpisah, ahli jantung RS Jantung Harapan Kita dr. Santoso Karo-Karo MPH:, SpJp mengungkapkan kondisi rumah sakit di Indonesia tidak terlalu bisa diharapkan untuk pengobatan SSJKA. Rumah sakit terkesan lambat menangani pasien. Untuk itu ia menyarankan agar penderita yang sudah tahu bahwa dirinya memiliki gangguan jantung sebaiknya membawa tablet antiplatelet ke manapun ia pergi.

Obat antiplatelet yang paling murah dan gampang di cari adalah aspirin. Obat ini selain bermanfaat sebagai pertolongan pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali pembuluh darah yang tersumbat oleh thrombosit atau platelet (sel pembeku darah).

Angin Duduk sama dengan Sindrom Jantung Koroner Akut. Hanya dalam 15 menit sampai 30 menit, orang yang terserang angin duduk bisa meninggal. Padahal, penderita, sebelumnya terlihat sehat-sehat saja. Dunia kedokteran selama dua tahun terakhir berhasil mengidentifikasi istilah baru penyakit jantung yang akrab disebut angin duduk.

Ternyata, penyakit ini tak sekedar masuk angin berat, tetapi identik dengan sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA). Teridentifikasinya istilah ini, menurut Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof. DR. dr. Teguh Santoso.SpPD, di Jakarta, pekan lalu. Menandai sebuah koreksi besar terhadap mitos yang berkembang di masyarakat selama ini.

Bahwa masuk angin hebat itu adalah penyakit yang berbahaya, bahkan bisa menimbulkan kematian hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit sejak serangan pertama. Jadi kata Teguh lagi, jika Anda tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks. Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan gawat darurat jantung. Ingat. Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama.

Sindrom serangan jantung koroner akut merupakan penemuan terbaru akhir abad ini pada bidang penyakit jantung. Anehnya, gejala penyakit ini banyak disikapi masyarakat dengan tindakan yang salah. Misalnya, penderita dikerok, diberi minuman air panas, atau diberi ramu-ramuan untuk mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa meninggal mendadak tanpa ada tanda-tanda sakit.Gejalanya muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti :- Ditekan- Diremas-remas, menjalar ke leher, lengan kiri dan kanan,

serta ulu hati. - Rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin.

Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri, bahu, serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yang disertai kembung pada ulu hati seperti masuk angin atau maag.

Sumber masalah sesungguhnya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung (vasokonstriksi) . Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal:- Pertama, adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam

pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol tinggi.- Kedua, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah

Mengenal Istilah Angin DudukBanyak diantara kita yang sudah mengenal istilah

angin duduk, tapi banyak juga yang belum tahu jenis penyakit apakah angin duduk ini.

SERBA-SERBI BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

32

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

Penanggung jawab :

Wilfried H Purba(Direktur Penyehatan Lingkungan)

Redaktur :

Bunga Mayung Datu Linggi(Kasubbag TU)

Editor :

F. Eko Saputro (Kasubdit Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar)

Cucu Cakrawati (Kasubdit Pengamanan Limbah,

Udara dan Radiasi)

M. Yunus (Kasubdit Higiene Sanitasi Pangan)

Sonny P. Warouw(Kasubdit Penyehatan Permukiman dan

Tempat-Tempat Umum)

Yuli Karmen (Kasubdit Penyehatan Kawasan dan

Sanitasi Darurat)

Desain Grafis :

Arif WisudyastomoSekretaris Redaksi

Astrid Salome

Anggota Redaksi :

Rano Banyu AjiAdhi Prasetyo

Nuri HandayaniNia KurniawatiDewi MarlinaDewi Mulyani

Kita bertemu kembali dalam Edisi II Buletin Lingkungan Sehat Tahun 2014. Beberapa waktu lalu, hari-hari kita tentu diwarnai dengan berbagai hal seputar Pemilu 2014. Sejumlah atribut atau alat peraga kampanye tampak memenuhi setiap sudut kota. Berbagai media pun, baik cetak maupun elektronik ramai dengan pemberitaan seputar Pemilu 2014.

Tapi kini semuanya sudah berakhir. Pemimpin baru sudah lahir di tengah-tengah kita yang akan membawa bangsa ini pada hari-hari ke depan. Tentunya banyak perubahan akan terjadi khususnya dalam tubuh Kementerian Kesehatan. Karena itu, sebagai bagian keluarga besar Kementerian Kesehatan, mari mempersiapkan diri menyongsong perubahan-perubahan tersebut yang harapannya akan membawa bangsa dan negara ini ke arah yang lebih baik.

Akhir kata, selamat membaca Edisi II Buletin Lingkungan Sehat Tahun 2014. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Jika pembaca mempunyai masukan, pertanyaan, artikel ataupun resensi buku, pembaca bisa mengirimkannya ke alamat redaksi.

Selamat membaca…..

Halo Pembaca ….

SUSUNAN REDAKSI

DARI REDAKSI

Alamat Redaksi :Direktorat Penyehatan Lingkungan

Ditjen PP dan PL Kemenkes RIJl. Percetakan Negara No. 29

Jakarta Pusat 10560 (Gedung D lt. 2)Telp. (021) 4247608 Ext. 118, Faks. (021) 4245778

Email [email protected]

1Edisi 2 | April - Juni 2014

buletin lingkungan sehat 7.pdf, Flat 1 of 16 - Pages: 32, 1, 08/25/14 08:58 PM

Cyan Magenta Yellow Black

Page 3: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Edisi 2 | April - Juni 2014

“Ada Apa Dengan Tahu?’’

SINERGISITASPENYEHATAN LINGKUNGANJEJARING TEKNIS EMBARKASI/DEBARKASI HAJI

PESTA STBM DI JAWA TIMURProgress PenyelenggaraanPelabuhan dan Bandar Udara Sehat

Dengan e-Monev TPM, kerja lebih mudah,data lebih terarah, dan capaian indikator bukan lagi rapor merah….

PERAN PKKDALAM MENUJU RUMAH SEHAT

“Ada Apa Dengan Tahu?’’

10 Langkah MembersihkanTumpahan Merkuri

Dibalik Kesuksesan Radioland SwaraSwadaya Pasar Bunder Sragen

SURGA DUNIA DI TIMUR MADURA

Tahukah Anda?Kotoran Telinga Menyimpan Rahasia

Ketahui Kandungan Manfaat Dan Bahaya KopiMengenal Istilah Angin Duduk

DAFTAR ISI

Progress PenyelenggaraanPelabuhan dan Bandar Udara Sehat .......................... 11

Dengan e-Monev TPM, kerja lebih mudah, data lebih terarah, dan capaian indikator bukan lagi rapor merah ............................................ 13

Peran PKK Dalam Menuju Rumah Sehat .................... 15

“Ada Apa Dengan Tahu?’’ ........................................ 18

10 Langkah Membersihkan Tumpahan Merkuri ........... 22

Dibalik Kesuksesan Radioland SwaraSwadaya Pasar Bunder Sragen .................................. 24

EDISI 2 - 2014

PERISTIWA

DAFTAR ISI

EDUKATIF DAN INFORMATIF

SINERGISITAS PENYEHATAN LINGKUNGAN ............. 3

PERTEMUAN JEJARING TEKNIS EMBARKASI/DEBARKASI HAJI ................................................... 5

MENTERI KESEHATANANTUSIAS DENGAN DIKEMBANGKANNYAPELATIHAN JARAK JAUH STBM .............................. 7

PESTA STBM DI JAWA TIMUR ................................ 9

OLEH-OLEH

SERBA-SERBI

Tahukah Anda? Kotoran Telinga Menyimpan Rahasia Tentang Kesehatan .................................................. 30Ketahui Kandungan Manfaat Dan Bahaya Kopi ............ 31Mengenal Istilah Angin Duduk ................................... 32

SURGA DUNIA DI TIMUR MADURA ........................ 26

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

2

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

neurosurgry and psychiatry tahun 2002 menyimpulkan bahwa minum lebih dari 5 gelas kopi perhari akan meningkatkan resiko terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah.

Kafein juga dapat menyebabkan insomnia, mudah gugup, sakit kepala, merasa tegang dan cepat marah.

Pada wanita hamil juga disarankan tidak mengkonsumsi kopi dan makanan yang mengandung kafein. Hal ini karena kafein dapat meningkatkan denyut jantung. Pada janin dapat menyerang plasenta dan masuk dalam sirkulasi darah janin. Dampak terburuknya, bisa menyebabkan keguguran.Aman konsumsi kopi

Minum kopi dalam jumlah yang cukup atau sedang tidak akan membahayakan, bahkan akan bermanfaat bagi kesehatan.

Jumlah yang boleh dikonsumsi adalah 300 mg kafein atau setara dengan 3 cangkir kopi perhari. Kecanduan terhadap kafein diperkirakan jika mengkonsumsi lebih dari 600 mg kafein atau setara dengan 5-6 cangkir kopi perhari selama 8-15 hari berturut-turut.

Sedangkan dosis yang dapat berakibat fatal bagi manusia adalah sekitar 10 gram kafein atau 20-50 cangkir perhari.

Zat yang terkandung dalam kopi adalah kafein.

Kafein merupakan senyawa kimia alkaloid yang dikenal sebagai trimetilsantin dengan rumus molekul C8H10N4O2. Jumlah kandungan kafein dalam kopi adalah 1-1,5%, sedangkan pada teh 1-4,8%.

Kafein bekerja dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adenosin dalam sel syaraf yang akan memacu produksi hormon adrenalin.

Manfaat kopi

Dalam dunia kedokteran, kafein sering digunakan sebagai perangsang kerja jantung dan meningkatkan produksi urin. Dalam dosis yang rendah kafein dapat berfungsi sebagai bahan pembangkit stamina dan penghilang rasa sakit.

Mekanisme kerja kafein dalam tubuh adalah menyaingi fungsi adenosin (salah satu senyawa yang dalam sel otak bisa membuat orang cepat tertidur).

Dimana kafein itu tidak memperlambat gerak sel-sel tubuh, melainkan kafein akan membalikkan semua kerja adenosin sehingga tubuh tidak lagi mengantuk, tetapi muncul perasaan segar, sedikit gembira, mata terbuka lebar, jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah naik, otot-otot berkontraksi dan hati akan melepas gula ke aliran darah yang akan membentuk energi ekstra.

Itulah sebabnya berbagai jenis minuman pembangkit stamina umumnya mengandung kafein sebagai bahan utamanya.

Selain manfaatnya untuk kesehatan ternyata kopi juga memiliki kerugian. Salah satunya adalah efek ketergantungan.

Minum kopi ternyata dapat meningkatkan resiko terkena stroke. Sebuah penelitian yang dimuat dalam journal of neurology,

Ketahui Kandungan Manfaat Dan Bahaya Kopi

SERBA-SERBI

Siapa sih yang tak kenal kopi?? Minuman berwarna hitam dan rasanya yang pahit ini, konon katanya bisa menghilangkan rasa kantuk dan lemas. Selain manfaatnya..ternyata kopi juga menimbulkan bahaya bagi tubuh. Cari tahu yuk tentang manfaat dan bahaya kopi.

31Edisi 2 | April - Juni 2014

buletin lingkungan sehat 7.pdf, Flat 2 of 16 - Pages: 2, 31, 08/25/14 08:58 PM

Cyan Magenta Yellow Black

Page 4: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Edisi 2 | April - Juni 2014

ini ternyata membawa informasi jenis kelamin seseorang, juga orientasi seksual, dan kesehatannya.

Yang terbaru, dua jenis penyakit yang berhubungan dengan kandung kemih dapat terdiagnosa melalui kotoran telinga. Ini berarti, di masa depan pemeriksaan darah atau air seni tak diperlukan lagi.

“Bau dari kotoran telinga bahkan bisa memberitahu apa yang baru saja dimakan seseorang atau dari lokasi mana dia baru-baru ini,” ujar George Preti, ahli kimia organik di Monell seperti ditulis oleh TIME.

BANJARMASINPOST.CO.ID

Sebuah penelitan terbaru menunjukkan, bahwa ada banyak rahasia tentang kesehatan tersimpan di dalam

kotoran telinga. Rahasia ini mulai terkuak ketika ilmuwan menemukan bahwa kotoran telinga manusia ternyata berbeda, tergantung dengan etnis masing-masing.

Para ilmuwan dari Monell Chemical Senses Center di Philadelphia mengumpulkan kotoran telinga dari 16 pria. Separuhnya adalah milik pria Kaukasia, sementara separuhnya lagi milik etnis Asia Tenggara. Penelitian dilakukan dengan cara menguji komponen organik (volatil organic coumpounds atau VOC) yang terlepas saat kotoran telinga tersebut dipanaskan.

Penemuan kecil ini rupanya penting bagi peneliti yang percaya bahwa kotoran telinga membawa atribut spesifik dari setiap individu. Misalnya, kotoran telinga dengan tipe kering atau basah ternyata bisa dikaitkan dengan gen tertentu, yang juga bisa dikaitkan dengan keringat pada ketiak. Seluruh komponen

Tahukah Anda?Kotoran Telinga Menyimpan Rahasia

SERBA-SERBI BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

30

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

Malam itu, acara diawali dengan penyampaian laporan panitia oleh Bpk Yulikarmen, selaku ketua panitia kegiatan tersebut. Beliau menyampaikan bahwa

perencanaan dan anggaran kegiatan Penyehatan Lingkungan, baik yang dilakukan oleh Direktorat Penyehatan Lingkungan maupun B/BTKLPP selama ini, belum sepenuhnya terintegrasi dan bersinergi karena masing-masing memiliki tolak ukur kinerja yang berbeda, terutama terkait dengan penggunaan sumber daya (waktu, tenaga, dana). “Untuk itu perlu sinkronisasi kegiatan antara Direktorat Penyehatan Lingkungan dan B/BTKLPP dalam merencanakan kegiatan dan anggaran di tahun 2015 dan dalam pelaksanaan kegiatan yang sudah dialokasikan di tahun 2014”, ungkapnya.

Selanjutnya, acara pun dibuka secara resmi oleh Plt. Dirjen PP dan PL, Prof. Agus Purwadianto dan diikuti paparan oleh Direktur Penyehatan Lingkungan, Wilfried H Purba mengenai Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Penyehatan Lingkungan TA 2014 di B/BTKLPP dan Sosialisasi IKU dan IKK Direktorat Penyehatan Lingkungan 2015-2019.

SINERGISITAS PENYEHATAN LINGKUNGAN Jakarta (21/05)-Aula Cendrawasih, Hotel Santika Bekasi tampak dipenuhi sejumlah orang. Sebagian

berasal dari Direktorat Penyehatan Lingkungan dan sebagian lagi merupakan perwakilan dari setiap Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan seluruh Indonesia. Mereka semua hadir untuk mengikuti Pertemuan Koordinasi Teknis Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Penyehatan Lingkungan dengan B/BTKLPP yang berlangsung dari tanggal 21-23 Mei 2014.

PERISTIWA

3Edisi 2 | April - Juni 2014

buletin lingkungan sehat 7.pdf, Flat 3 of 16 - Pages: 30, 3, 08/25/14 08:58 PM

Cyan Magenta Yellow Black

Page 5: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Edisi 2 | April - Juni 2014

sebagi hasil dari pertemuan tersebut dengan poin sebagai berikut:

PUSAT1. Mengkoordinasikan dengan bagian Perencanaan

(Setditjen PP dan PL) untuk mensinkronkan antara anggaran untuk teknis dan anggaran utk dukungan manajemen.

2. Setiap subdit menyesuaikan kegiatan dan output mendukung IKK PL.

3. Adanya pendampingan dari Direktorat Penyehatan Lingkungan kepada B/BTKLPP dalam peningkatan kapasitas.

4. Adanya Pertemuan Koordinasi Teknis secara rutin sebelum adanya penyusunan perencanaan.

5. Masih dibutuhkan koordinasi Optimalisasi Pengunaan PNBP untuk mendukung Penerimaaan PNBP dan IKK, output, kegiatan Penyehatan lingkungan. Contoh : Pembelian/pengadaan Reagen.

6. Direktorat Penyehatan Lingkungan akan memberikan feedback terhadap laporan hasil kajian yang dikirimkan oleh B/BTKLPP.

B/BTKLPP1. Kegiatan B/BTKLPP bidang Penyehatan Lingkungan

harus diselaraskan dengan Output dan IKK Kegiatan Penyehatan Lingkungan.

2. Menginventarisasi kegiatan B/BTKLPP bidang penyehatan lingkungan yang belum atau tidak diakomodir dari anggaran Output dan IKK Kegiatan Penyehatan Lingkungan. Akan dikirimkan ke Direktorat Penyehatan Lingkungan paling lambat Jumat, 30 Mei 2014.

3. B/BTKLPP harus mengirimkan laporan hasil kajian ke Direktorat Penyehatan Lingkungan. Cth: hasil kajian Pasar Sehat Jogja, ADKL, kajian merkuri. (AS)

Matahari sudah menunjukkan dirinya, saat seluruh peserta kembali berkumpul di ruangan berbentuk segi empat tersebut. Acara pagi itu, diawali dengan penayangan video JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dan Gratifikasi. Hal ini dilakukan untuk semakin memperluas penyebaran pemahaman mengenani JKN dan menumbuhkan konsep mental anti-korupsi pada para pekerja di lingkungan Kementerian Kesehatan. Tak lama kemudian, acara pun kembali dilanjutkan dengan pemaparan Roadmap Kegiatan Penyehatan Lingkungan Tahun 2015-2019 oleh masing-masing Kasubdit di lingkungan Direktorat Penyehatan Lingkungan. Pemaparan tersebut berisi review kegiatan Penyehatan Lingkungan tahun 2014 di 10 B/BTKL dan sosialisasi IKU dan IKK kegiatan Penyehatan Lingkungan tahun 2015 s/d 2019.

Diskusi pun berkembang setelah seluruh Kasubdit memaparkan materi mereka. Sehingga diperoleh masukan terhadap kerangka kegiatan setiap IKK kegiatan Penyehatan Lingkungan tahun 2015 s/d 2019 untuk membantu tersusunnya menu kegiatan Penyehatan Lingkungan tahun 2015. Di akhir kegiatan, disusunlah kesepakatan

PERISTIWA BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

4

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

Tibalah kami di tempat kami menginap. Di pulau tersebut tidak ada hotel atau penginapan yang resmi, yang ada adalah rumah penduduk yang mempunyai kamar-kamar dan difungsikan bagi tamu luar kota. Keadaannya jauh dari layak. Cukup memprihatinkan karena terlihat bahwa rumah tersebut kurang dirawat dengan baik, sehingga banyak debu di sana sini. Namun kami tetap bersyukur karena sudah tiba dengan selamat walaupun Pak Dedi dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur tampak masih terlihat pucat pasi akibat mabok gelombang laut.

Sore itu juga, setelah kami beristirahat beberapa saat, dilaksanakan pertemuan dengan masyarakat, tokoh desa, pemuka agama, dan pengelola program kesehatan di Puskesmas Arjasa, di rumah Kepala Desa Bilis-Bilis. Walaupun masih dalam suasana bulan puasa namun masyarakat tetap banyak yang hadir untuk bertemu dengan kami.

Acara dimulai dengan pembukaan dari MC yang dibawakan oleh Fasilitator Kabupaten. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan oleh Kepala Desa Bilis-Bilis sebagai bentuk sambutan selamat datang kepada tim dari Jakarta dan diakhiri sambutan dari Kepala Puskesmas Arjasa terkait dengan kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim terhadap penyakit Malaria.

Dari hasil Focus Grup Discussion (FGD) yang dilakukan bersama sama dengan masyarakat Desa Bilis-Bilis, diperoleh informasi, bahwa ternyata masyarakat di sana sudah pernah mendapatkan informasi dan pengetahuan dengan model pemberdayaan, seperti terkait dengan pertanian, perikanan dan

juga dengan PKK. Sehingga ketika kegiatan adaptasi perubahan iklim terhadap penyakit Malaria ini dibawakan oleh Fasilitator Kecamatan, mereka merasa sangat antusias dan memiliki ketertarikan yang sangat tinggi.

Menurut pengelola program P2, kasus malaria pernah terjadi di Desa Bilis-Bilis yang diperkirakan import dari wilayah lain. Untuk mengatasi hal tersebut, sudah tidak lagi diberikan pengobatan ataupun stimulant yang lain, sehingga kegiatan pemberdayaan terhadap masyarakat untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan iklim dan penyakit Malaria, sangat bermanfaat bagi warga desa. Apalagi jika kegiatan semacam ini dapat dilanjutkan dengan pemberian stimulan agar masyarakat lebih memberikan perhatian dalam pencegahan Malaria.

Berdasarkan pengamatan fisik yang dilakukan bersama sama dengan masyarakat desa, fasilitator kecamatan dan fasilitator kabupaten, memang banyak ditemukan perindukan nyamuk malaria di Kecamatan Arjasa yaitu di sekitar daerah pesisir pantai. Namun akhir-akhir ini tidak ditemukan host nya. Dan sudah selama tiga tahun terakhir, Puskesmas Arjasa tidak bisa melakukan pemeriksaan darah terhadap penduduk di sana karena kesulitan dalam pendanaannya.

Dari hasil pengamatan dari fasilitator kabupaten dan kecamatan, juga diketahui bahwa masyarakat Kecamatan Arjasa sudah melakukan kegiatan pencegahan terhadap malaria diantaranya adalah dengan mengubur kaleng bekas, menggunakan obat nyamuk bakar maupun obat nyamuk oles, menggunakan baju yang berlengan panjang ketika keluar rumah pada malam hari, menggunakan klambu pada saat tidur dan lain sebagainya. Masyarakat Desa Bilis-Bilis merasakan tidak ada kendala apapun dalam melakukan kegiatan tersebut. Mereka sudah sadar untuk mencegah penyakit Malaria lebih baik daripada mengobati..

Itulah kisah perjalanan dinasku bersama sama dengan teman-teman sekretariat ICCTF, di ujung Timur Madura. Berharap, Suatu saat nati, aku dapat kembali berkunjung dan melihat panorama cantiknya Pulau Kangean serta membawa program kesehatan yang bisa bermanfaat bagi masyarakat di sana.

OLEH-OLEH

29Edisi 2 | April - Juni 2014

buletin lingkungan sehat 7.pdf, Flat 4 of 16 - Pages: 4, 29, 08/25/14 08:58 PM

Cyan Magenta Yellow Black

Page 6: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Edisi 2 | April - Juni 2014

masyarakat untuk kegiatan adaptasi perubahan iklim sektor kesehatan memakai tools Participatory Adaptation Climate Change Transformation (PACCT) yang sudah disusun oleh Direktorat Penyehatan Lingkungan.

Tiba di Pulau Kangean, kami sudah ditunggu oleh sopir angkot yang kami sewa. Tetapi ternyata di saat yang bersamaan Kepala Puskesmas Arjasa juga mengirimkan stafnya dengan mobil ambulans untuk menjemput romobongan kami. Akhirnya rombongan kami bagi dua, sebagaian menggunakan angkot, sementara aku dan Pak Adib dari Kabupaten Sumenep menggunakan ambulans. Sepanjang perjalanan dari pelabuhan menuju kota Kecamatan Arjasa kami melihat pohon-pohon jati yang cukup banyak. Mobil sangat jarang dijumpai di kecamatan tersebut. Angkutan yang digunakan oleh masyarakat adalah sepeda motor. Sepanjang perjalanan kami juga melihat bahwa penduduk Kangean tergolong orang yang memiliki ekonomi yang baik. karena rumah-rumahnya juga sudah kelihatan baik. Ternyata menurut staf Puskesmas yang menjemput kami, kebanyakan penduduk di sana menjadi TKI di Malaysia atau di Saudi Arabia, sedangkan yang tidak berani menjadi TKI kehidupannya hanya mencari ikan atau menjadi nelayan. Beliau juga bercerita bahwa dokter Puskesmas Arjasa ternyata juga putra daerah dari Pulau Kangean, yang mengabdikan dirinya untuk desanya (cukup salut saya mendengarnya...).

Dasar teoritis adaptasi berbasis masyarakat terletak pada konsep modal sosial yaitu potensi yang tertanam dalam hubungan sosial yang memungkinkan warga untuk melakukan koordinasi aksi masyarakat untuk mencapai tujuan bersama yaitu adaptasi terhadap perubahan iklim.

Pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam adaptasi dampak perubahan iklim terhadap sektor kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kaita nnya pada dampak perubahan iklim terhadap kesehatan, sehingga derajat kesehatan serta kualitas hidup masyarakat dapat meningkat. Prinsip yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan di tingkat masyarakat adalah menempatkan masyarakat sebagai subyek pembangunan karena masing-masing masyarakat mempunyai gagasan (aspirasi), kemampuan, serta potensi untuk memenuhi kebutuhan diri dan lingkungannya secara nyata.

Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam adaptasi perubahan iklim di bidang kesehatan memakai pendekatan partisipatori, dengan tahapan proses yaitu : Pengenalan, Analisa permasalahan adaptasi masyarakat, Perencanaan pemecahan masalah, Pemilihan opsi, Perencanaan kegiatan adaptasi masyarakat dan perubahan perilaku, Perencanaan monitoring dan evaluasi, Penyusunan strategi dan proses persetujuan adaptasi/ Rencana Kerja Masyarakat (RKM), dan Proses implementasi strategi adaptasi masyarakat serta Evaluasi partisipatif. Alat partisipasi dalam pemberdayaan

OLEH-OLEH BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

28

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

fisiologis, maupun secara psikologis. Hal ini untuk mencegah terjadinya penularan penyakit diantara pengguna/penghuni dan masyarakat sekitarnya, serta memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya kecelakaan.

Pemantauan dan pengawasan kesehatan lingkungan, dalam rangka sistim kewaspadaan dini dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan/penyakit dan KLB di embarkasi/debarkasi haji setiap tahun telah dilaksanakan secara terintegrasi antara Pusat (Direktorat Penyehatan Lingkungan, Pusat Kesehatan Haji, Direktorat Simkarkesma, Kemenag, dll) termasuk Unit Pelaksana Teknis/UPT Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dinas kesehatan daerah setempat, B/BTKL PP, serta pengelola embarkasi/debarkasi (pengelola asrama haji / PAH), dan Kanwil Agama Provinsi. Namun demikian, belum semua rekomendasi yang diberikan kepada pengelola asrama haji dilaksanakan dengan maksimal, diantaranya karena keterbatasan dana / anggaran yang diterima oleh PAH tersebut. Salah satu Tupoksi Direktorat Penyehatan Lingkungan adalah memberikan bimbingan teknis kepada KKP sebagai unit pelaksana teknis (UPT) dalam pemantauan Kesling embarkasi/debarkasi haji.

Oleh karena itu, Direktorat Penyehatan Lingkungan

Jutaan manusia dari berbagai penjuru dunia dan lebih dari dua ratus dua puluh ribu orang Indonesia diantaranya,

menuju Baitullah untuk memenuhi panggilanNya, menjalankan rukun Islam yang kelima, berhaji. Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, mempunyai tugas dan tanggung jawab menjamin pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi jamaah haji dalam menjalankan ibadahnya di Tanah Suci sesuai UU No. 13 Tahun 2008 tentang Ibadah Haji Indonesia yang merupakan tugas nasional dan dilaksanakan oleh pemerintah secara interdepartemental.

Salah satu bentuk pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dalam menjalankan ibadah haji adalah pelayanan akomodasi, konsumsi, transportasi, dan pelayanan kesehatan yang memadai baik di tanah air, selama perjalanan, maupun di Arab Saudi. Pelayanan tersebut dimulai saat calon jamaah haji masuk ke asrama / embarkasi haji dan berakhir saat mereka tiba di debarkasi haji. Embarkasi/Debarkasi haji digunakan untuk menampung para calon jemaah haji sebelum menunaikan ibadah haji maupun para haji yang pulang dari tanah suci Makkah. Kondisi bangunan maupun sarana serta prasarana harus memenuhi persyaratan kesehatan baik secara

JEJARING TEKNIS EMBARKASI/DEBARKASI HAJILabbaika Allahumma labbaika.Labbaika la syarika laka labbaika.Innal hamda wanni’mata laka wal mulka.laa syarika laka.

Ya Allah, aku datang karena panggilanMu.Tiada sekutu bagiMu.Segala nikmat dan puji adalah kepunyanMu dan kekuasaanMu.Tiada sekutu bagiMu.

Foto Bersama Peserta dan Narasumber Pertemuan dengan Direktur Penyehatan Lingkungan

Foto Bersama Peserta dan Narasumber Pertemuan dengan Direktur Penyehatan Lingkungan

PERISTIWA

5Edisi 2 | April - Juni 2014

buletin lingkungan sehat 7.pdf, Flat 5 of 16 - Pages: 28, 5, 08/25/14 08:58 PM

Cyan Magenta Yellow Black

Page 7: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Edisi 2 | April - Juni 2014

menyelenggarakan pertemuan Jejaring Teknis Embarkasi/Debarkasi Haji pada tanggal 10 – 13 April 2014 di Hotel Aston Marina Ancol dengan tujuan meningkatkan jejaring pemantauan dan pengawasan Kesehatan Lingkungan, dalam rangka sistem kewaspadaan dini dan kesiapsiagaan kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan/penyakit dan KLB di Embarkasi / Debarkasi Haji. Pertemuan ini dihadiri oleh Kemenag (Dit. Pelayanan Haji Dalam Negeri, Dit. Pelayanan Haji Luar Negeri), Badan Pengelola Asrama Haji Pondok Gede, tujuh belas Kantor Kesehatan Pelabuhan / KKP penyelenggara Embarkasi / Debarkasi Haji di seluruh Indonesia (KKP : Soeta, Medan, Batam, Surabaya, Makassar, Bandung, Padang, Palembang, Panjang, Semarang, Mataram, Banjarmasin, Balikpapan, Banda Aceh, Gorontalo, Bengkulu dan Palangkaraya, 10 (sepuluh) B/BTKL-PP pendukung penyelenggara Embarkasi Haji (B/BTKL-PP : Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Banjar Baru, Palembang, Medan, Batam, Makassar, Manado dan Ambon), Direktorat Simkar-Kesma, Direktorat Penyehatan Lingkungan (Subdit HSP, Subdit PLUR, Subdit PPTTU).

Dalam kegiatan ini disampaikan beberapa materi dari narasumber yang berkompeten terkait penyelenggaraa kesehatan lingkungan di Embarkasi / Debarkasi Haji, sebagai berikut :1. Kebijakan Direktorat Penyehatan Lingkungan dalam

Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Asrama Embarkasi/Debarkasi Haji ( oleh Direktur Penyehatan Lingkungan : drh. Wilfried H Purba, MM, M.Kes)

2. Kebijakan Direktorat Pelayanan Dalam Negeri dalam Penyelenggaraan Asrama Embarkasi/Debarkasi Haji (oleh Kasubdit Asrama Haji, Direktorat Pelayanan Dalam Negeri, Kemenag)

3. Kebijakan dan Koordinasi Pusat Kesehatan Haji dalam Penyelenggaraan Asrama Embarkasi/Embarkasi Haji (oleh Kabid Peningkatan & Pengendalian FR, Pusat Kesehatan Haji)

4. Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan di Asrama Haji Pondok Gede (oleh Kabid PRL, KKP Soeta)

5. Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Asrama Embarkasi/Debarkasi Haji Surabaya tahun 2013/2014 (oleh Kabid PRL, KKP Surabaya)

6. Penyehatan Lingkungan di Embarkasi/Debarkasi Haji (oleh Kasubdit PPTTU, Dit. PL)

7. Pengelolaan Pangan Siap Saji Asrama Embarkasi/Debarkasi Haji (oleh Kasubdit HSP, Dit. PL).

Berdasarkan paparan narasumber dan diskusi / tanya jawab dengan peserta didapatkan empat permasalahan utama terkait penyelenggaraan kesehatan lingkungan di Embarkasi / Debarkasi Haji sehingga kemudian acara dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang membahas empat topik tersebut antara lain :

Kelompok 1 : Alur Proses Pelaporan Kesling di Embarkasi/Debarkasi Haji

Kelompok 2 : Instrumen Kesling dan Peralatan Penunjang Pondokan (Asrama) Haji

Kelompok 3 : Instrumen Sanitasi dan Peralatan Penunjang Hygiene Sanitasi Makanan

Kelompok 4 : Instrumen Sanitasi dan Peralatan Penunjang Sarana Transportasi Bus dan Pesawat.

Berikut ini rangkuman pertemuan Jejaring Teknis Embarkasi / Debarkasi Haji Tahun 2014 :1. Peserta sepakat memformulasikan RUMUSAN Pertemuan

Jejaring ini (terlampir) 2. Peningkatan Jejaring Embarkasi / Debarkasi Haji, melalui

pertemuan semacam ini ini yang diharapkan dapat dilakukan secara regular untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas KKP & B/BTKL PP

3. Pelaporan, isu keseragaman yaitu : Alur/diagram pelaporan, template pelaporan dan item kegiatan teknis harus yg dilakukan setiap tahapan ( pada H-3 bulan, H-1 bulan dan H-7 hari) pada musim haji

4. Peningkatan Kesling Asrama Haji melaui penyempurnaan Instrumen Sanitasi (IS) Kesling penyelenggaraan haji (misalnya untuk pengendalian vektor seperti karantina, penerapan KTR, radiasi ion/pengion)

5. Peningkatan hygiene sanitasi pangan Asrama Haji melalui pelibatan KKP dalam penentuan dan pengawasan katering selama musim haji (pengawasan harus sesuai dengan Permenkes 1096/2011)

6. Peningkatan Kesling Transportasi Jemaah Haji (Pesawat dan Bus), perlu disusun NSPK transportasi Bus oleh pusat melalui Direktorat Penyehatan Lingkungan (NK).

PERISTIWA BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

6

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

Kapal “Express Bahari” memiliki ukuran yang tidak terlalu besar sehingga ketika dihantam ombak maka goncangannya begitu terasa, apalagi bila berada di posisi duduk paling atas. Saat itu, tanganku tidak pernah lepas dari rosario yang memang selalu aku bawa di dalam tas dan mulutku tidak lepas dari doa-doa yang aku haturkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Tiba-tiba terdengar teriakan penumpang kapal menyebut nama Allah “ Allahu Akbar….. Allahu Akbar…..saat kapal diterjang ombak yang cukup besar dan bergoyang ke kanan dan ke kiri. Aku pun memohon kepada Tuhan agar kapal ini dilindungi dan nahkoda diberkati Tuhan untuk membawa kita ke Pulau Kangean dengan selamat.

Perjalanan dinasku kali ini bertujuan untuk melihat pelaksanaan pemberdayaan masyarakat terhadap adaptasi Perubahan Iklim yang terkait dengan penyakit Malaria, di Desa Bilis-Bilis Kecamatan Arjasa Pulau Kangean. Malaria merupakan penyakit tular vektor yang menjadi masalah di Indonesia dan sedang mengalami peningkatan kasus. Ketika curah hujan meningkat biasanya terjadi kecenderungan peningkatan kasus malaria. Kita juga tahu bahwa kehidupan vektor nyamuk dipengaruhi oleh variabilitas iklim, lingkungan fisik dan perilaku nyamuk.

Rata-rata suhu optimum untuk perkembangbiakan nyamuk berkisar diantara 25 – 270C dan memerlukan waktu

rata-rata 12 hari. Pada suhu di atas optimum (32-350C) siklus hidup Aedes menjadi lebih pendek (rata-rata 7 hari), potensi frekuensi makannya akan lebih sering, ukuran tubuh nyamuk menjadi lebih kecil dari ukuran normal, sehingga pergerakan nyamuk menjadi lebih agresif. Sehingga perubahan ini menimbulkan risiko penularan menjadi 3 kali lipat lebih tinggi. Pada suhu yang ekstrem yaitu 100C atau lebih dari 40 0C perkembangan nyamuk akan terhenti (mati).

Kelembaban dan curah hujan juga akan mempengaruhi umur nyamuk. Kelembaban <60%, umur nyamuk akan pendek. Jika curah hujan sedang tetapi waktunya panjang maka akan menambah tempat berkembang biak nyamuk (breeding places). Namun jika curah hujan tinggi dan terus menerus yang mengakibatkan banjir, maka breeding places akan hanyut dan mengakibatkan populasi nyamuk berkurang.

Lingkungan fisik yang harus diperhatikan terkait dengan perkembangan Nyamuk Anopeles diantaranya yaitu tambak yang terbengkalai, kanal di perkebunan yang tidak terawat, lubang bekas tambang, tempat perindukan nyamuk aedes seperti ban bekas yang terbengkalai, kaleng bekas, bak kamar mandi yang tidak pernah dikuras, dan sebagainya.

Menurut data yang tercatat di Puskesmas Arjasa, Desa Bilis-Bilis banyak memiliki kasus Malaria. Oleh karena itu, hal ini menjadi salah satu pertimbangan kita untuk memilih Desa Bilis-Bilis Kecamatan Arjasa di Pulau Kangean sebagai pilot proyek Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF). Selanjutnya kami akan melakukan Focus Grup Discussion (FGD) dengan masyarakat setempat, fasilitator kesehatan, petugas Puskesmas dan aparat desa yang menjadi lokasi proyek.

OLEH-OLEH

27Edisi 2 | April - Juni 2014

buletin lingkungan sehat 7.pdf, Flat 6 of 16 - Pages: 6, 27, 08/25/14 08:58 PM

Cyan Magenta Yellow Black

Page 8: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Edisi 2 | April - Juni 2014

akan menggunakan kapal cepat untuk menuju Desa Bilis-Bilis. Kapal tersebut berangkat esok hari pada Pk 09.00 pagi dan hanya menempuh perjalan 4 jam saja, sehingga pada Pk 13.00 WIB kita sudah tiba di Pulau Kangean.

Kapal yang akan membawa kita menuju Pulau Kangean bernama kapal cepat “Express Bahari”. Untuk biaya ke Pulau Kangean dengan kapal cepat memang sedikit lebih mahal dengan pembagian kelas-kelas. Untungnya kita mendapatkan kelas VIP dan duduk di ruangan ber AC dengan posisi paling atas.

Kepulauan Kangean masuk dalam wilayah Kabupaten Sumenep yang lokasinya berada di sebelah timur Pulau Madura dan utaranya Pulau Bali. Kepulauan Kangean terdiri dari puluhan pulau-pulau kecil dengan konsentrasi penduduk paling banyak di Pulau Kangean dan Pulau Sapeken. Pulau Kangean menawarkan pantai berpasir putih yang cantik, sementara Sapeken cenderung nampak seperti kampung nelayan yang berada di timur Kangean. Namun pulau-pulau di sekitar Sapeken menawarkan keindahan bawah laut yang luar biasa. Rasanya tak sabar ingin membuktikan dan merasakan sensasi keindahannya secara langsung.

Tak terasa 6 jam sudah saat terakhir kami meninggalkan Surabaya, sampai akhirnya sampailah kami di Kabupaten

Sumenep. Kali ini aku pergi bersama Pak Androv, Pak Eko (staf sekretariat ICCTF) dan Pak Dedy (pengelola program Kesehatan Lingkungan di Propinsi Dinas Kesehatan Jawa Timur). Sore itu kami berencana naik kapal kayu menuju ke Desa Bilis-Bilis di sebelah timur pulau Madura, yang konon kabarnya untuk mencapai desa tersebut diperlukan waktu 9 jam lamanya. Dalam hati kecil, sebetulnya kami agak kuatir juga karena banyak cerita kalau perjalanan menuju Desa Bilis-Bilis memerlukan kesiapan mental, karena pada bulan-bulan Juni seperti ini angin lautan cukup kuat sehingga menyebabkan ombak besar. Dari Pelabuhan Kalianget lah kapal kayu tersebut akan bertolak. Sesampainya di Pelabuhan Kalianget, kami pun melihat-lihat kondisi kapal dan bertanya ke sana kemari untuk mendapatkan informasi sambil berusaha menenangkan hati yang sebetulnya dag dig dug…. memikirkan perjalanan ke Desa Bilis-Bilis.

Berdasarkan cerita-cerita yang kami dapatkan dari beberapa orang di pelabuhan Kalianget, dan saran dari teman-teman di Kabupaten Sumenep, akhirnya kami memutuskan

SURGA DUNIA DI TIMUR MADURAOleh : Aloysia Widiastuti, SKM, M. Si

Fungsional Sanitarian Muda Subdit HSP, Dit. Penyehatan Lingkungan Ditjen PP dan PL, Kemenkes RI

OLEH-OLEH BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

26

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT PERISTIWA

Jakarta, 19 Juni 2014.

Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboy, Sp.A, MPH menyambut baik pengembangan program pelatihan

jarak jauh (PJJ) STBM yang diperkenalkan pada acara sela (side event) sebelum Peluncuran Program Pendidikan Jarak

MENTERI KESEHATANANTUSIAS DENGAN DIKEMBANGKANNYA PELATIHAN JARAK JAUH STBM

Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan di kantor Badan PPSDM Kesehatan, Jakarta.

Menteri dan jajaran eselon 1 dan 2 Kemenkes terlihat sangat antusias memperhatikan model PJJ STBM yang dipresentasikan oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan,

7Edisi 2 | April - Juni 2014

buletin lingkungan sehat 7.pdf, Flat 7 of 16 - Pages: 26, 7, 08/25/14 08:58 PM

Cyan Magenta Yellow Black

Page 9: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Edisi 2 | April - Juni 2014

dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes dan Direktur Penyehatan Lingkungan, drh. Wilfried Purba, M.Kes. PJJ STBM dikembangkan bersama oleh Badan PPSDMK dan Dit.Jen PP&PL dari kurikulum modul STBM yang telah diakreditasi oleh Badan PPSDMK. “Target kami adalah agar semua orang dapat mengenal STBM dan mendukung percepatan pencapaian target sanitasi di Indonesia,” ujar drh.Wilfried Purba menjelaskan latar belakang dikembangkannya PJJ STBM.

Untuk menarik perhatian peserta, dr. Untung menjelaskan bahwa PJJ ini dilengkapi dengan fitur-fitur interaktif seperti video, paparan, power point presentasi, data-data, permainan, dan tautan referensi yang dapat diunduh peserta. Tingkat pemahaman peserta dilihat dari nilai pre-test, post-test, dan kuis-kuis yang melengkapi model ini. Adapun tingkat keaktifan peserta diihat dari rekam jejak penggunaan PJJ ini.

“Saya sangat senang dengan dikembangkannya PJJ STBM ini, modelnya menarik dan interaktif, dan akan membantu meningkatkan kualitas tenaga kesehatan kita yang tersebar luas” ujar Menteri Kesehatan. Selanjutnya Beliau bertanya, “apakah peserta akan mendapat sertifikat?” dr. Untung menjelaskan bahwa PJJ ini terdiri dari dua tahap, dimana di tahap 1 (online) peserta akan mendapat surat

keterangan keikutsertaan dan di tahap 2 (offline) peserta akan mendapat sertifikat kompetensi.

Terkesan dengan model PJJ STBM, pada sambutannya di acara pokok peluncuran PJJ Pendidikan Tinggi Kesehatan, Ibu Menkes mengingatkan kepada semua tenaga kesehatan untuk selalu belajar dan meningkatkan kapasitasnya, “sekarang teknologi sudah banyak, belajar bisa dimana saja dan kapan saja. Tadi saya telah mencoba di bawah (STBM-red), bahkan pakai hp pun bisa.” Sedikit bernostalgia, Ibu Menkes bercerita bahwa dia bisa berbahasa Inggris dengan baik karena rajin belajar sendiri dengan menggunakan Walkman dan Beliau berharap agar tenaga kesehatan juga bisa belajar mandiri menggunakan teknologi yang mereka miliki, seperti HP yang sepertinya telah dimiliki semua orang.

PJJ STBM terdiri dari 4 modul. Saat ini baru modul 1 dan 2 yaitu modul konsep dasar STBM dan fasilitator STBM yang telah dapat diakses di www.stbm-indonesia.org dan www.belajarmandiristbm.com; adapun 2 modul lainnya yaitu wirausaha STBM dan monev STBM masih dalam dikembangkan. Keempat modul direncanakan akan tersedia online di bulan September 2014, setelah peluncuran PJJ STBM yang akan dilaksanakan pada saat Rakornas STBM di akhir Agustus 2014. (RS)

PERISTIWA BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

8

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

Nasionalisme di pasar

Tumbuhnya rasa nasionalisme di pasar dengan diputarnya lagu Indonesia Raya sebagai lagu wajib mengawali siaran pukul 08.00. Masyarakat Pasar Bunder mempunyai pendengar kurang lebih 5000 orang. Bisa dibayangkan jika rasa nasionalisme ini ditumbuhkan di semua pasar tradisional

1. Mempunyai Akta Notaris

2. Mempunyai Nomer Pokok Wajib Pajak (NPWP)

3. Melakukan siaran setiap hari,

di Indonesia, tidak diragukan lagi NKRI akan semakin kuat.

Mengapa beberapa radioland yang sudah berdiri banyak yang tidak beroperasi lagi? Untuk hal ini Hanggo memberikan saran apa yang harus dipenuhi dan yang harus dilakukan agar radioland tetap bisa berjalan.

TIPS pendirian radioland 4. Mempunyai SK kelembagaan dengan pemilihan secara

musyawarah

5. Sumber Daya Manusia yang berkualitas

6. Kepemilikan radioland warga pasar

EDUKATIF DAN INFORMATIF

25Edisi 2 | April - Juni 2014

buletin lingkungan sehat 7.pdf, Flat 8 of 16 - Pages: 8, 25, 08/25/14 08:58 PM

Cyan Magenta Yellow Black

Page 10: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Edisi 2 | April - Juni 2014

Radioland Swaraswadaya Terdepan

Berkat kegigihan Hanggo, diantara 10 pasar percontohan yang telah dikembangkan oleh Kemenkes, radioland Swara Swadaya sampai saat ini paling eksis dan semakin berkembang. Kunci keberhasilannya adalah adanya keikhlasan dari para petugas dan pengurus. Salah satu contoh petugas dari pedagang buah yang biasa dipanggil Pakde Gino (62th), sebelumnya tidak pernah tahu tentang komputer. Berkat bimbingan Hanggo sekarang sudah terampil menjadi penyiar dan secara live menerima pesanan lagu lewat sms. Pakde Gino ikhlas mengabdi di radioland tanpa dibayar meskipun harus mengeluarkan biaya untuk mempekerjakan orang membantu berjualanan dengan ongkos Rp.50.000/hari.

Program yang telah berjalan1. Sosialisasi : keberadaan radio dengan selebaran pada

event-event khusus misalnya pada hari jadi kabupaten Sragen.

2. Talkshow : Caleg yang akan menyampaikan visi dan misinya, dll.

3. Iklan Layanan Masyarakat (ILM) secara rutin setiap hari misalnya tetang Budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

4. Tausiah setiap hari jumat, murni syiar agama kepada pedagang tanpa meninggalkan tempat jualannya.

5. Media komunikasi/informasi tentang: • Bantuankorbanterkenamusibahataubencanaalam.

Bantuan yang pernah diberikan kepada korban bencana Gunung Merapi meletus; bencana kekeringan di wilayah Kab Sragen; dan warga pasar yg sakit atau kematian. Radio mempunyai kekuatan dalam waktu cepat mengumpulkan dana dan bahan makanan. Misalnya musim kekeringan membantu 46 tanki atau sekitar 7 juta air bersih dari pedagang. Bantuan ini terbanyak di Kab. Sragen.

• Pembinaan oleh SKPD terkait terhadap pedagang,misalnya dari hasil pemeriksaan makanan oleh BPOM telah ada 12 produk yang mengandung bahan berbahaya, sosialisasi bahaya dengan pencegahan.

• PembinaandariKPK6. Media hiburan bagi pedagang. 7. Sosialisasi KB dan pelayan KB gratis di pasar oleh BKKBN.

Menginjak usia ke 3, Radioland Swaraswadaya Pasar Bunder,

semakin populer. Radioland secara resmi berdiri pada tanggal 26 Maret 2011, dengan petugas yang terbatas. Tri Hanggo Sekti lah yang menjadi tokoh dalam suksesnya Radioland. Seorang pemuda

kelahiran Sragen, 14 Januari 1987 lalu ini, merupakan salah satu tokoh pendiri radioland Swara Swadaya Pasar Bunder. Memiliki pengalaman dalam bidang elektronik yang diperolehnya dari kursus elektronik pada waktu duduk di bangku SMP. Sehingga tidak diragukan lagi kemampuannya dalam menangani peralatan-peralatan yang berkaitan dengan listrik yang ada di radioland. Latar belakang S1 Ekonomi nya juga membuat pola pikir nya dalam pengembangan bisnis nirlaba dapat diterapkan untuk membangun radioland yang baru berdiri.

Proyek percontohan pasar sehat di pasar bunder dimulai tahun 2008 hingga 2011, yang mengawali dikembangkannya radioland. Pada awal siaran, para petugas hanya bermodal minum kopi saja pada setiap operasional. Dengan semangat dan hobi, radio bisa melakukan siaran setiap hari. Dengan keterbatasan tenaga yang terampil, Hanggo mengatasinya dengan melatih teman-teman timnya sampai mereka semua sudah terampil dalam hal penyiaran, perbaikan peralatan, cara membuat proposal atau diistilahkan “ngamen” kepada beberapa pihak ketiga ataupun pemerintah untuk mengisi program siaran.

Mengapa Radioland tidak dikembangkan menjadi radio frekuensi yang mana wilayah jangkauannya lebih luas? Menurut Honggo, “Radioland tdk perlu dikembangkan menjadi radio frekuensi karena tidak ada manfaatnya bagi pedagang, justru akan mengurangi perhatian/fokus pada pendengar. Radio frekuensi tidak jelas siapa dan berapa yang menjadi pendengar, sedangkan radioland sudah jelas objek pendengarnya sehingga program yang akan disampaikan tidak perlu mengumpulkan banyak orang. Saat ini radio frekuensi sudah kurang pendengarnya. Radioland mempunyai kelebihan adalah kontrol dari pendengar sangat efektif, misalnya pendengar tidak menyukai program yang sedang berjalan, pendengar dapat segera memberikan saran kepada petugas”, jelasnya.

Dibalik Kesuksesan Radioland SwaraSwadaya Pasar Bunder Sragen

Oleh : Tri Saptaningsih, M.SiFungsional Sanitarian Madya Subdit PKSD, Dit. Penyehatan Lingkungan

Ditjen PP dan PL, Kemenkes RI

EDUKATIF DAN INFORMATIF BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

24

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

50 juta pertahun teman-teman kesehatan lingkungan di Dinas Kesehatan mampu mengadvokasi, membuat kompetisi dan memberikan reward berupa “piagam” kepada camat dan puskesmas peduli kesehatan lingkungan yang diberikan langsung oleh Bupati. Selain itu, penguatan tim kecamatan menjadi penting dan strategis dengan melibatkan kepala dusun, kepala desa, petugas pemberdayaan masyarakat di kecamatan, kader hingga mengagendakan pertemuan untuk mereview dan berbagi pembelajaran tingkat kecamatan. Kabupaten Pacitan juga telah memenangkan “Otonomi Award” pada tahun 2013 dengan kategori STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)/sanitasi. Otonomi Award yang diselenggarakan oleh Jawa Pos merupakan ajang bergengsi bagi Bupati/Walikota.

Hal menarik juga ditunjukkan kabupaten/kota dalam memperlihatkan pencapaian akses sanitasi dan membuat target ke depan berdasarkan sistem monev STBM berbasis web dan sms. Begitu juga propinsi dalam menganalisa pencapaian serta benchmarking antar kabupaten/kota. Berdasarkan laporan dari Kasie Penyehatan Lingkungan propinsi Jawa Timur, Bpk Edy Basuki, MM, MSi diketahui bahwa 21,46% masyarakat Jawa Timur masih Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Karena itu untuk menuntaskan hal tersebut perlu berpikir “out of the box” dan berkerja “business un usual”, pesan pak Wilfried, Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan saat itu. (YS)

Hadir pada acara workshop review pembelajaran stakeholder STBM pertengahan Mei yang lalu di Surabaya, seperti

menghadiri pesta STBM… gegap gempita… heboh… penuh inovatif… kreatif dan begitu banyak pembelajaran. Masing-masing kabupaten/kota memamer- kan keunggulan strategi dan inovasi untuk mencapai “Kabupaten/Kota ODF (Open Defecation Free)”, dari mulai jargon gemar seruling “gerakan masyarakat membersihkan sungai dan Lingkungan”, perjaka libas tinja “pergunakan jamban keluarga lingkungan bebas tinja”, kisah Pak To seorang tukang becak yang punya niat kuat mengalahkan keterbatasan sampai peraturan/instruksi/surat edaran Bupati/Walikota. Tumbuhnya wirausaha sanitasi dengan kader sebagai marketing atau bahasa kerennya Public Relation merupakan kemitraan yang kuat karena kader tidak hanya sebagai agen penjual tapi juga agen peningkat pangsa pasar sanitasi dengan memicu masyarakat untuk butuh sanitasi. Di sisi lain pemanfaatan peluang CSR (Corporate Social Responsibility) dengan menggandeng pundi amal SCTV, Indomart serta inisiasi mikrokredit baik kepada pengusaha sanitasi maupun konsumen secara perseorangan atau berkelompok dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Jatim, merupakan paket lengkap untuk menuju Jawa Timur “ODF PASTI BISA”.

Kabupaten Pacitan sebagai kabupaten pertama yang ODF di penghujung tahun 2013 seperti mengajak kabupaten/kota lainnya untuk mengejar ketinggalan, karena dengan anggaran

PESTA STBM DI JAWA TIMUR

PERISTIWA

9Edisi 2 | April - Juni 2014

buletin lingkungan sehat 7.pdf, Flat 9 of 16 - Pages: 24, 9, 08/25/14 08:58 PM

Cyan Magenta Yellow Black

Page 11: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Edisi 2 | April - Juni 2014

Belajar MandiriPelatihan Jarak Jauh (PJJ)

Sanitasi TotalBerbasisMasyarakat

Keunggulan Belajar Mandiri STBM• Menjangkau target dengan cakupan wilayah geografis yang

lebih luas

• Memberikan kesempatan yang luas kepada peserta untuk belajar mandiri secara aktif

• Materi disajikan secara interaktif, sehingga menarik perhatian pembelajar

• Mempercepat pencapaian target kebutuhan akan sumber daya STBM

• Lulusan mendapatkan surat keikutsertaan yang merupakan syarat seleksi keikutsertaan Tahap II (pelatihan klasikal STBM)

Ujicoba prototype Belajar Mandiri telah bisa diakses di www.belajarmandiristbm.com

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :

Sekretariat STBMDirektorat Penyehatan Lingkungan, Direktorat Jenderal PP dan PL, Kementerian Kesehatan RI, Gedung D Lantai 1.Jl. Percetakan Negara No. 29, Jakarta Pusat 10560 – PO BOX 223, Telp. (021) 4247608 ext. 182, (021) 42886822, Fax: (021) 42886822

SEGERA ONLINE

www.stbm-indonesia.org

SEPTEMBER 2014

14

Modul Penjurusan

Sanitasi Total Berbasis MasyarakatSanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan untuk mengubah

perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara

pemicuan. STBM ditetapkan sebagai strategi nasional pembangunan sanitasi di

Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 3 Tahun 2014 tentang

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Strategi ini menjadi acuan bagi mereka yang terlibat

dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan

STBM.

Paket Belajar Mandiri STBMPaket belajar mandiri ini terdiri dari 4 modul, yaitu 1) Konsep Dasar STBM, 2)

Peningkatan Kebutuhan STBM, 3) Wirausaha STBM dan 4) Monitoring dan Evaluasi

STBM. Sebagai Peserta Ajar, Anda diwajibkan untuk menyelesaikan modul Konsep

Dasar STBM sebelum Anda dapat mengikuti modul-modul lainnya. Pilihlah modul-

modul yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Materi paket belajar ini disusun

dengan mengacu pada kurikulum dan modul pelatihan-pelatihan STBM yang telah

diakreditasi oleh Badan PPSDM Kesehatan. STBM yang telah diakreditasi oleh Badan

PPSDM Kesehatan.

Pelatihan Jarak Jauh STBMSaat ini Ditjen PP dan PL dan Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes, didukung Water Sanitation Program Bank Dunia sedang mengembangkan paket PJJ STBM. PJJ STBM terdiri dari dua tahap. Tahap I (online) disebut Belajar Mandiri STBM, dan Tahap II (tatap muka) disebut pelatihan klasikal STBM. Belajar Mandiri merupakan perangkat pengajaran multimedia yang ditujukan untuk meningkatkan pemahaman pesertanya terhadap pendekatan STBM. Adapun Tahap II (klasikal) dapat diikuti setelah peserta menyelesaikan tahap I dan dinyatakan lulus seleksi. Tahap II ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta. Peserta yang lulus Tahap II akan mendapatkan sertifikat terakreditasi dari Badan PPSDM Kesehatan.

BelajarMandiri

STBM

Modul Dasar Konsep Dasar STBM• Kondisi Sanitasi di Indonesia• Pendekatan STBM • Pelaksanaan STBM secara Nasional

Modul PeningkatanKebutuhan STBM• Pemberdayaan Masyarakat untuk STBM• Komunikasi dan Advokasi dalam STBM• Fasilitasi Masyarakat untuk STBM• Pemicuan STBM• Pasca Pemicuan STBM

Modul Wirausaha STBM• Wirausaha dalam STBM• Pengembangan Strategi Wirausaha STBM• Produk Wirausaha STBM• Promosi Produk Wirausaha STBM• Menjual dan Produksi Produk&Jasa STBM• Manajemen Keuangan Sederhana• Rencana Bisnis Wirausaha STBM

Modul Pemantauandan Evaluasi• Pemantauan dan Evaluasi STBM• Pelaku Pemantauan dan Evaluasi STBM• Pemanfaatan Informasi Pemantauan dan

Evaluasi STBM• Peningkatan Kapasitas Pemantauan dan

Evaluasi STBM• Sistem Pemantauan berbasis SMS dan WEB

1 2 3

32

PERISTIWA BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

10

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

kaku untuk mendorong potongan-potongan kecil kaca dan tetesan merkuri bersama-sama ke dalam tumpukan. Sorotkan senter pada sudut tertentu untuk menemukan tetesan merkuri lainnya. Tetesan akan memantulkan cahaya dari senter. Periksa merkuri di celah atau area yang sulit dijangkau dimanatetesan mungkin tersembunyi atau terperangkap. Periksa wilayah yang luas di luar tumpahan.

Gu n a k a n pipet untuk

m e n g u m p u l k a n tetesan merkuri dan menempatkannya dalam kantong plastik. Pegang pipet pada sudut tertentu untuk menghisap merkuri. Jauhkan pipet dan posisikan pada sudut lainnya sehingga dapat

mencegah merkuri dari bergulir kembali sampai Anda dapat menempatkannya ke dalam kantong plastik. Gunakan perekat dengan sisi lengket di bagian luar jari-jari bersarung Anda dan hati-hati menggunakannya untuk mengambil setiap gelas yang tersisa atau tetesannya. Periksa lagi dengan senter untuk memastikan bahwa tidak ada tetesan merkuri tersisa.

Pada tahap ini, tetesan merkuri mungkin masih

terjebak dalam retakan atau celah-celah pada permukaan yang tidak teratur. Taburkan bubuk belerang di atas area tumpahan dan gosokkan dengan lembut seluruh permukaan dan di celah-celah dengan handuk kertas. Bubuk belerang berikatan

dengan merkuri. Gunakan handuk kertas dibasahi dengan air diikuti dengan menyeka dengan handuk kertas basah lain untuk membersihkan sulfur dan merkuri. Tempatkan handuk kertas yang digunakan dalam kantong plastik tertutup.

Masukkan semua barang-barang

yang digunakan untuk mengambil merkuri, termasuk kartu atau karton, pipet, perekat t e r k o n t a m i n a s i , handuk kertas, dan plastik tertutup ke dalam kantong sampah. Hati-hati dalam melepaskan sarung tangan karet dengan meraihnya pada pergelangan tangan dan menariknya dengan menjadikan bagian luar sarung di dalam. Tempatkan sarung tangan yang telah digunakan dalam kantong sampah.

Segel kantong sampah yang berisi limbah yang terkontaminasi merkuri dengan hati-hati dan letakkan di

tempat yang aman, lebih baik di luar ruangan dan jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan sampai dapat dibuang dengan aman.

Jika mungkin, buka jendela dan gunakan kipas angin untuk ventilasi area ke luar selama 24 s.d. 48 jam

sebelum melanjutkan penggunaan ruangan secara normal. Jika mungkin, panaskan area (misalnya, dengan pemanas ruangan) sementara ventilasi ke luar tetap dijalankan. Hindari mengubah aliran ventilasi kembali ke dalam ruangan atau ke tempat tinggal lain di dekatnya.

Pakaian atau sepatu yang tidak bersentuhan langsung dengan merkuri harus dilepas dan dimasukkan ke

dalam kantong sampah yang disediakan di luar area yang terkontaminasi pada awal pembersihan. Tutup kantong sampah dan bawa ke luar ruangan. Hati-hati dalam melepaskan sepatu dan/atau pakaian dari kantong sampah dan keringkan dengan aliran udara secara menyeluruh di luar ruangan selama 24 s.d. 48 jam. Setelah dikeringkan di luar ruangan, barang-barang yang dapat dicuci kemudian dicuci.

Buang barang yang terkontaminasi dengan benar! Barang-barang yang tercemar merkuri tidak boleh ditempatkan

di tempat sampah rumah tangga biasa. Terdapat peraturan yang mengendalikan pembuangan barang yang mengandung merkuri dan limbah. Hubungi pejabat kota atau kabupaten untuk informasi tentang pembuangan limbah berbahaya di komunitas Anda.

EDUKATIF DAN INFORMATIF

23Edisi 2 | April - Juni 2014

buletin lingkungan sehat 7.pdf, Flat 10 of 16 - Pages: 10, 23, 08/25/14 08:58 PM

Cyan Magenta Yellow Black

Page 12: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Edisi 2 | April - Juni 2014

boneka, bantal, ransel, kayu, gabus, kardus) sulit dibersihkan karena tetesan merkuri dapat terjebak di dalamnya. Jika Anda memutuskan bahwa Anda tidak dapat membersihkan barang-barang ini, tempatkan mereka dalam kantong sampah plastik atau tutupi atau bungkus dalam lapisan ganda plastik dan dengan hati-hati disegel dengan perekat. Tempatkan barang yang telah dibungkus di tempat yang aman, sebaiknya di luar ruangan dan jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Anda harus berkonsultasi dengan profesional terlatih tentang bagaimana cara melakukan dekontaminasi atau membuang barang-barang tersebut dengan aman.

Pakailah sarung tangan dan dengan

hati-hati mengambil potongan yang lebih besar dari pecahan kaca dan apa yang tersisa dari perangkat yang rusak dan menempatkannya pada handuk kertas. Dengan lembut melipat handuk kertas di sekitar potongan-potongan ini

sehingga Anda dapat mengangkat dan menempatkannya dalam kantong plastik tertutup. Gunakan kartu atau karton

Sebelum pembersihan, lepaskan barang-

barang logam seperti perhiasan dan jam tangan karena dapat rusak secara permanen oleh merkuri. Kenakanlah pakaian tua, sepatu tua, dan sarung tangan latex atau vinyl. Masukan pakaian dan sepatu,sebagai ganti, yang masih bersih bersama dengan kantong sampah bersih di tempat yang aman di luar area yang terkontaminasi. Anda akan mengganti pakaian dan sepatu lama Anda dan menempatkannya dalam kantong sampah di akhir pembersihan.

Identifikasi barang-barang dalam area tumpahan yang

dapat dibersihkan dan yang tidak dapat dibersihkan. Permukaan tanpa pori (kayu yang dilapisi, plastik atau beton) dapat dibersihkan mengikuti panduan berikut. Permukaan berpori atau tertutup kain (jok, karpet,

10 Langkah Membersihkan Tumpahan MerkuriOleh : Adhy Prasetyo Widio, S.Si JFU Sanitarian Subdit PLUR, Dit. Penyehatan Lingkungan Ditjen PP dan PL, Kemenkes RI

EDUKATIF DAN INFORMATIF BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

22

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

Pelabuhan sebagai pintu masuk suatu Negara (show windows) yang wilayahnya merupakan wilayah perairan/

daratan. Dipergunakan secara langsung untuk kegiatan Pelabuhan/Bandar Udara dan untuk menjamin keselamatan pelayaran/penerbangan. Disamping itu pelabuhan/Bandar udara juga sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan untuk tempat bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang. Pelabuhan dan Bandar udara mempuyai fungsi sangat penting sebagai tempat lalu lintas orang, arus barang, dan alat angkut, namun di lain pihak juga sangat berpotensi besar menjadi sumber infeksi, sumber kontaminasi, penyebaran penyakit, pencemaran lingkungan dan gangguan keamanan dan ketertiban yang merupakan faktor risiko kesehatan masyarakat.

Saat ini perjalanan dan perdagangan lintas Negara meningkat pesat sejalan dengan globalisasi dan meningkatnya teknologi informasi. Hal tersebut juga menimbulkan tantangan terhadap pengendalian penyebaran penyakit infeksi seperti new-emerging diseases dan re-emerging disease. Oleh karena itu diperlukan suatu langkah atau tata cara pengendalian penyakit guna mencegah penyebaran penyakit secara international untuk memperkuat pertahanan dunia terhadap Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) umumnya dan pengendalian faktor risiko penyakit menular khususnya.

Pada dasarnya penyelenggaraan pelabuhan sehat merupakan implementasi dari IHR 2005 yaitu menciptakan kondisi pelabuhan yang bersih, aman, nyaman dan sehat yang harus dijaga secara terus-menerus dan berkelanjutan oleh komunitas pelabuhan (pekerja dan masyarakat) dalam melakukan aktivitasnya melalui peningkatan kegiatan yang terintegrasi dan disepakai oleh semua sektor di Pelabuhan dan Bandar Udara. Penyelenggaraan Pelabuhan sehat bukan hanya tanggungjawab dari sektor kesehatan saja, melainkan juga tanggungjawab semua sektor yang berada di wilayah pelabuhan untuk menciptakan pelabuhan yang berwawasan kesehatan. Dalam rangka mewujudkan kawasan Pelabuhan dan Bandar udara yang bersih, aman, nyaman dan sehat sangat diperlukan suatu upaya kerjasama lintas sektor, lintas program dan stake holder untuk melaksanakan public health respon.

Poin utama dari Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat yaitu adanya upaya lintas sektor di kawasan Pelabuhan dan Bandara Udara dalam meminimalisir faktor resiko penyakit melalui penyehatan lingkungan di kawasan pelabuhan yang dilaksanakan secara bersinergi dan berkesinambungan dalam suatu wadah/forum yaitu Forum Pelabuhan Sehat / ecoport/ eco airport. Berikut 4 (empat) hal penting dalam mewujudkan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat:- Komitmen : adanya kesepakatan semua lintas sektor

di Pelabuhan dan Bandar Udara untuk mewujudkan pelabuhan yang bersih, aman, nyaman dan sehat.

- Pembentukan Forum Pelabuhan Sehat / Bandar Udara Sehat : memiliki Legal aspek dan sekretariat forum.

- Rencana kerja : Penyusunan rencana kerja/kegiatan forum.

- Berkesinambungan : Optimalisasi pelaksanaan kerja yang terus-menerus.

Sesuai arahan Ibu Menteri Kesehatan pada Pertemuan Nasional (Pernas) Ditjen PP dan PL Kemenkes RI di Padang-Sumatera Barat, 28-31 Mei 2013 yang lalu tentang pemberian penghargaan pada setiap peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) untuk Pelabuhan dan Bandar Udara yang melaksanakan pendekatan Pelabuhan/Bandar udara sehat, maka Ditjen PP dan PL menindaklanjutinya dengan melakukan berbagai upaya terkait penyelenggaran proses pemilihan nominasi penghargaan dengan hasil sebagai berikut:

5 (Lima) nominasi KKP yang layak untuk di verifikasi lapangan yaitu:

Progress PenyelenggaraanPelabuhan dan Bandar Udara Sehat

Oleh : Dewi Marlina, SKM, MKMJFU Sanitarian Subdit PKSD, Dit. Penyehatan Lingkungan Ditjen PP dan PL, Kemenkes RI

Pelabuhan Laut Belawan Medan

Pelabuhan Laut Tanjung PriokJakarta

Pelabuhan Laut Soekarno HattaMakassar

Bandar Udara International SMB II(Sultan Mahmud Badaruddin IIPalembang

Bandar Udara International SoekarnoHatta Cengkareng Tangerang Banten

KKP Kelas IMedan

KKP Kelas I Tanjung Priok

KKP kelas I Makassar

KKP Kelas II Palembang

KKP Kelas IJakarta

1

2

3

4

5

No. Pelabuhan / Bandar UdaraKKP (Kantor

Kesehatan Pelabuhan)

EDUKATIF DAN INFORMATIF

11Edisi 2 | April - Juni 2014

buletin lingkungan sehat 7.pdf, Flat 11 of 16 - Pages: 22, 11, 08/25/14 08:58 PM

Cyan Magenta Yellow Black

Page 13: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Edisi 2 | April - Juni 2014

Penghargaan / Bandar Udara Sehat diberikan kepada

Dalam penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat, mengacu pada Pedoman Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat. Sejak 2012 telah disusun draft Peraturan bersama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan. Penyempurnaan Draft Pedoman Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat di tahun 2013 telah dilaksanakan dengan penyusunan draft Permenkes Pelabuhan dan Bandar Udara sehat. Sosialisasi draft Permenkes dan lampirannya (Pedoman umum penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara sehat) dilaksanakan di beberapa Pelabuhan dan Bandar Udara guna menyamakan pemahaman semua sektor terkait dalam Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara sehat yang terdiri dari: Kantor otoritas Pelabuhan, Kantor otoritas Bandar Udara, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Kanwil Bea dan Cukai, Balai Besar Karantina Pertanian, Kantor imigrasi, PT.(Persero) Pelabuhan, PT (Persero) Angkasa Pura, Ditpolair, dan Asosiasi terkait lainnya di Pelabuhan dan Bandar Udara beserta seluruh peserta Forum Pelabuhan dan Bandar Udara sehat.

Bandar Udara yang mewakili Bandar Udara Sehat

Gambar : Sertifikat Piagam dan Piala Pelabuhan/Bandar Udara Sehat dari Menteri Kesehatan RI

Foto kegiatan Workshop Finalisasi Permenkes penyelenggaraan

Pelabuhan Sehat Di Hotel Sahira Bogor

Pelabuhan Tanjung Priok Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Pelabuhan Laut yang mewakili Pelabuhan Sehat

Finalisasi Draft Permenkes Pedoman Pelabuhan Sehat dan Bandar Udara Sehat diselenggarakan di Bogor-Jawa Barat, mengundang Biro Hukum Kementerian Kesehatan dan Biro Hukum Kementerian Perhubungan dengan hasil berupa Draft Final Permenkes dan Pedoman Pelabuhan Sehat dan Bandar Udara Sehat.

Draft Permenkes dan lampirannya (Pedoman Pelabuhan Sehat dan Bandar Udara Sehat) sudah dalam proses Verbal untuk di tanda tangani Menteri Kesehatan RI. Meskipun demikian beberapa Pelabuhan dan Bandar Udara melalui KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) mulai berproses untuk melaksanakan pendekatan Pelabuhan dan Bandar udara sehat di wilayahnya masing-masing yang antara lain adalah: - Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Riau/ KKP Tanjung

Balai Karimun- Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Kualanamu /

KKP Medan,- Pelabuhan Padang / KKP Padang, - Pelabuhan Merak / KKP Banten, - Pelabuhan Tanjung Perak dan Bandar udara Juanda /

KKP Surabaya, - Pelabuhan Tarakan / KKP Tarakan - Pelabuhan dan Bandar Udara/ KKP Jayapura

EDUKATIF DAN INFORMATIF BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

12

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

antara lain: CH4 (54-70%), CO2(27-45%), O2(1-4%), N2(0,5-3%), CO(1%) dan H2S. Campuran gas ini mudah terbakar bila kandungan CH4 (Methana) melebihi 50%. Air limbah industri tahu ini mempunyai kandungan Methana (CH4) lebih dari 50% sehingga sangat memungkinkan untuk bahan sumber energi gas Bio-gas. Bak sistem kedap udara dengan proses anaerobik yang dapat menghasilkan gas alami (bio gas) yang kemudian ditampung dengan drum kemudian gas tersebut disalurkan melalui selang ke dapur yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan memasak, lampu, penghangat ruangan/gasolec, suplai bahan bakar mesin diesel, untuk pengelasan (memotong besi), dan lain-lain.

Sedangkan manfaat bagi lingkungan adalah dengan adanya proses fermentasi oleh bakteri anaerob (Bakteri Methan), tingkat pengurangan pencemaran lingkungan dengan parameter BOD dan COD akan berkurang sampai dengan 98% dan air limbah telah memenuhi standard baku mutu pemerintah sehingga layak di buang ke sungai. Bio gas secara tidak langsung juga bermanfaat dalam penghematan energi yang berasal dari alam, khususnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (minyak bumi) sehingga sumber daya alam tersebut akan lebih hemat dalam penggunaannya dalam jangka waktu yang lebih lama lagi (Rudi Prasetyo, 2008). Air limbah yang ditampung di bak- bak terbuka dibiarkan mengalir dan tergenang secara terbuka lalu mengalir ke saluran irigasi. Walaupun harga pembuatan IPAL biogas cukup mahal tetapi dengan keutungan yang diperoleh secara terus – menerus dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemanfaatan biogas ini karena harga bahan bakar minyak sekarang ini semakin meningkat.

2. Limbah Cair

Air limbah tahu yang mengandung zat organik oleh industri yang langsung dibuang ke saluran irigasi dapat dimanfaatkan untuk kesuburan tanah pertanian. Sebagai pupuk organik cair yang kaya manfaat, selain harganya murah hasil pertaniannya juga bisa lebih baik. Sebagai pengganti pupuk urea, pupuk cair dari limbah tahu sangat dibutuhkan tanaman. Air limbah tahu merupakan limbah organik mudah terurai dan baik untuk pertanian. Biasanya para petani mencari air untuk mengairi sawahnya dan memanfaatkannya. Selain itu air limbah tahu juga berguna untuk tambahan makanan ikan-ikan peliharaan disawah. Biasanya para petani yang

mengelola ikan di sawah secara rutin dan terus menerus mengaliri sawahnya untuk makanan ikan. Dan hasilnya pun ikan cepat besar. Namun

apabila konsentrasi air limbah terlalu pekat, maka air limbah tahu dapat menjadi sumber pencemaran air persawahan dan kolam sehingga ikan- ikan yang dipelihara di sawah dan di kolam akan mati. Oleh karena itu perlu adanya pengawasan yang baik untuk menjaga kualitas air yang dihasilkan. Pemanfaatan limbah cair tahu sebagai pupuk juga dapat memberikan keutungan bagi para penggunanya karena selain mengurangi penggunaan pupuk kimia (urea), hal ini juga dapat memberikan tambahan pendapatan bagi para produsen pupuk cair dari limbah tahu tersebut. Harga pupuk cair dari limbah tahu ini biasanya dijual Rp 4.000 per liter.

3. Limbah Padat

Upaya Reuse (penggunaan kembali) dapat dilakukan dengan memanfaatkan limbah padat ampas tahu sebagai pakan ternak. sapi, kambing dan babi serta itik. Fakta menunjukkan bahwa penggunaan ampas tahu sebagai pakan ternak ini menunjukkan pertumbuhan yang positif pada ternak. Dengan harganya yang murah dan mudah didapat, setelah ampas tahu mengalami fermentasi dapat meningkatkan kualitas pakan dan memacu pertumbuhan ayam pedaging.

Selain itu ampas tahu juga dapat di daur ulang menjadi kecap ampas tahu, oncom, dan pembuatan tempe gembus. Pemanfaatan ini juga dapat menghasilkan pendapatan bagi para produsennya. Karena dengan teknologi yang sederhana, hal tersebut dapat dilakukan oleh semua orang. Dari segi biaya yang diperlukan untuk pengelolaan limbah tahu ini tidak memerlukan biaya yang besar, karena biaya langsung seperti bahan baku dan tenaga kerja sudah tersedia dan tidak perlu mengeluarkan biaya lagi. Sedangkan biaya tak langsung seperti biaya overhead tidak terlalu besar.

Upaya-upaya yang dilakukan tersebut adalah dalam rangka minimisasi limbah (waste minimization), pencegahan pencemaran (pollution prevention) dan pengurangan pemakaian bahan beracun yang dihasilkan oleh industri tahu yang kesemuanya terfokus pada pada pengurangan dampak lingkungan melalui siklus daur hidup produk (life cycle analysis), dengan fokus pada desain produk ramah lingkungan (design for environment) atau pada pendekatan baru berdasarkan nilai tambah yaitu eco-efficiency.

EDUKATIF DAN INFORMATIF

21Edisi 2 | April - Juni 2014

buletin lingkungan sehat 7.pdf, Flat 12 of 16 - Pages: 12, 21, 08/25/14 08:58 PM

Cyan Magenta Yellow Black

Page 14: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Edisi 2 | April - Juni 2014

Air buangan dari proses pembuatan tahu ini menghasilkan limbah cair. Umumnya limbah tersebut, dibuang ke perairan tanpa pengolahan terlebih dahulu. Sehingga lama kelamaan air sungai atau air sumur sekitar lokasi industri tercemar, yang semula berwarna jernih, berubah menjadi keruh dan berbau busuk, sehingga tidak layak dipergunakan lagi oleh warga masyarakat sekitar untuk mandi, mencuci, apalagi untuk bahan baku air minum. Air yang demikian dapat mengakibatkan kematian makhluk hidup dalam air termasuk

mikroorganisme (jasad renik) yang berperan penting dalam mengatur keseimbangan biologis air. Oleh karena itu penanganan limbah cair secara dini mutlak perlu dilakukan yang menjadi sumber pencemaran bagi manusia dan lingkungan. Akibat dari banyaknya industri tahu dan tempe, maka limbah hasil proses pengolahan banyak membawa dampak terhadap lingkungan. Limbah dari pengolahan tahu dan tempe mempunyai kadar BOD sekitar 5.000 – 10.000 mg/l, COD 7.000 – 12.000 mg/l. Besarnya beban pencemaran yang ditimbulkan menyebabkan gangguan yang cukup serius terutama untuk perairan di sekitar industri tahu dan tempe.

Pemanfaatan limbah tahu

Pencemaran yang ditimbulkan akibat pembuangan limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah bagi kesehatan masyarakat sekitarnya. Limbah

tahu mengandung protein tinggi sehingga konsekuensinya menimbulkan gas buang berupa amoniak/ nitrogen dan sulfur yang tidak sedap dan mengganggu kesehatan. Efek dari bau adalah stres psikologis manusia dan dapat menyebabkan nafsu makan kurang, tidak suka minum, gangguan pernapasan, mual dan muntah. Senyawa- senyawa yang berbau dalam air limbah antara lain: ammes, ammonia, drammes, H2S, organik sulfides. Sampai saat ini resiko bau ini masih belum ada jalan keluarnya sedangkan di sisi lainnya produk tahu sudah merupakan makanan favorit yang hampir harus selalu ada dalam konsumsi masyarakat kecil sampai dengan masyarakat golongan atas. Dampak negatif yang ditimbulkan pabrik tahu ini mengancam keberlangsungan usaha dan lebih lanjut lagi terhadap ketersediaan tahu bagi masyarakat, karena terancam tutup / dilarang operasi. Jalan lain yang dapat dilakukan biasanya dengan melakukan relokasi pabrik yang berakibat pada meningkatnya biaya produksi dan harga tahu.

Dalam proses pembuatan tahu menghasilkan dua jenis limbah, yaitu limbah padat dan limbah cair. Dari dua bentuk limbah tahu ini ternyata masih dapat menghasilkan nilai positif, melalui metode pengelolaan limbah secara Waste to Product yaitu menggunakan kembali limbah hasil pabrik tahu

sebagai bahan baku produk baru yang memiliki nilai tambah. Maka limbah yang semula yang dituding hanya sebagai sumber pencemaran akan dapat dirubah menjadi suatu produk yang memiliki nilai tambah terutama bagi masyarakat sekitarnya.

Sebagaimana kita ketahui produk limbah tahu yang dihasilkan terdiri dari 3 bentuk cair, padat dan gas yang masih dapat dimanfaatkan yaitu :

1. Gas Bio

Beberapa industri menggunakan bak penampungan dalam pengelolaan air limbah tahu. Bak-bak penampungan tersebut ada yang dibuat sistem kedap udara/ rapat udara dan ada yang sistem terbuka. Limbah industri tahu yang berupa cair dapat d i m a n f a a t k a n sebagai pembuatan bio-gas. Bio-gas sendiri adalah gas pembusukan bahan organik oleh bakteri dalam kondisi anaerob. Gas bio tersebut campuran dari berbagai gas

EDUKATIF DAN INFORMATIF BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

20

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

Sebagai seorang abdi negara, penilaian prestasi kerja dinilai berdasarkan laporan. Sistem pelaporan data yang baik, harus

memberikan gambaran kondisi, besaran masalah dan informasi yang lengkap sesuai target indikator yang akan/ telah dicapai. Laporan yang disajikan memuat data yang reliabel dan akuntabel yang diolah sesuai kebutuhan. Sistem pelaporan bidang kesehatan dilaksanakan secara terpadu dengan koordinasi dengan unit pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, pencatatan dan pelaporan data di Dinas Kesehatan Kab/Kota, Provinsi hingga Pusat. Alur pelaporan data yang berjenjang terkadang menjadi salah satu kendala dalam percepatan sistem pelaporan data yang tepat waktu sehingga diperlukan suatu media yang membantu

terkumpulnya data dan laporan yang terkini dan tepat waktu.

Memahami kendala dan keluhan yang dihadapi beberapa lini tersebut, Subdit Higiene Sanitasi Pangan berupaya menciptakan suatu media yang membantu memudahkan tercapainya sistem pencatatan dan pelaporan, khususnya capaian indikator Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan yang valid dan reliabel. Tahun 2013, Subdit Higiene Sanitasi Pangan telah membangun sistem pencatatan dan pelaporan data yang diberi nama “e-Monev TPM”.

Berbasis teknologi informasi, e-Monev TPM mencoba merekam data Tempat Pengelolaan Makanan yang ada/

Dengan e-Monev TPM, kerja lebih mudah, data lebih terarah, dan capaian indikator

bukan lagi rapor merah….Oleh : Nuri Handayani, SKM

JFU Sanitarian Subdit HSP, Dit. Penyehatan Lingkungan Ditjen PP dan PL, Kemenkes RI

Gambar 1. Menu tampilan awal sistem aplikasi e-Monev TPM

EDUKATIF DAN INFORMATIF

13Edisi 2 | April - Juni 2014

buletin lingkungan sehat 7.pdf, Flat 13 of 16 - Pages: 20, 13, 08/25/14 08:58 PM

Cyan Magenta Yellow Black

Page 15: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Edisi 2 | April - Juni 2014

terdaftar di tiap-tiap wilayah kerja Puskesmas dilanjutkan dengan melakukan inspeksi sanitasi terhadap masing-masing TPM tersebut. Hasil penilaian inspeksi sanitasi kemudian di input kedalam sistem untuk selanjutnya dilakukan pengujian sampel makanan. Setelah nilai hasil inspeksi sanitasi dianggap memenuhi nilai minimal yang dipersyaratkan, dan didukung dengan hasil pengujian laboratorium terhadap sampel makanan dengan nilai parameter E. coli 0 atau tidak ditemukan bahan cemaran yang berisiko menimbulkan penyakit bawaan pangan, Dinas Kesehatan akan menerbitkan sertifikat laik higiene sanitasi bagi TPM yang sudah memenuhi syarat kesehatan tersebut.

Ada beberapa kategori Tempat Pengelolaan Makanan yang masuk dalam sistem penginputan e-monev TPM. Tempat pengelolaan makanan yang menjadi sasaran kerja Subdit Higiene Sanitasi Pangan meliputi Jasaboga, Rumah Makan/Restoran, Depot Air Minum, Kantin, Makanan Jajanan, Sentra Makanan Jajanan dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Definisi dari kategori tempat pengelolaan makanan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Jasaboga atau catering adalah Usaha pengelolaan makanan yang disajikan di luar

tempat usaha atas dasar pesanan yang dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha.

2. Rumah makan adalah Setiap usaha komersial yang ruang lingkup

kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya.

3. Restoran adalah Salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat

di sebagian atau seluruh bangunannya yang permanen dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum ditempat usahanya.

4. Depot air minum adalah jenis usaha yang melakukan proses pengolahan air

baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan menjual langsung kepada konsumen dengan cara mengisi air minum ke dalam wadah yang dibawa oleh konsumen.

5. Kantin adalah Salah satu jenis usaha jasa makanan yang

lokasinya berada di lingkungan institusi dan sebagian besar konsumennya adalah masyarakat di institusi tersebut, seperti kantin sekolah yang dikelola masyarakat sekolah, kantin yang berada di kantor, dll.

6. Makanan Jajanan adalah Usaha makanan dan minuman yang diolah oleh

pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasaboga, rumah makan/restoran, dan hotel.

7. Sentra Makanan jajanan adalah sebuah kompleks atau pusat yang terdiri dari banyak

kios atau gerobak yang menjual berbagai pangan jajanan siap saji yang dilengkapi dengan fasilitas sanitasi serta persyaratan untuk memproduksi pangan yang baik.

8. Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) adalah Perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di

tempat tinggal dengan peralatan pengolahan manual hingga semi otomatis.

Tempat pengelolaan makanan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dilakukan pendataan, kemudian diinput kedalam sistem sesuai kategori diatas. Setelah diinput nama dan jenis TPM, dilakukan inspeksi sanitasi sesuai form inspeksi sanitasi yang sudah disediakan dalam sistem. Sanitarian puskesmas cukup meng-klik icon cetak untuk mencetak form inspeksi sanitasi TPM berdasarkan kategori masing-masing. Ada 4 faktor yang menjadi sasaran perhatian pada saat melakukan inspeksi sanitasi, yaitu lokasi, penjamah makanan, bahan pangan dan peralatan mengolah makanan.

Apabila nilai inspeksi sanitasi sudah memenuhi persyaratan minimal maka sistem secara otomatis akan mengkategorikan sebagai TPM memenuhi syarat kesehatan, demikian juga sebaliknya. Setelah TPM dikategorikan memenuhi syarat kesehatan, langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan sampel pangan. Apabila seluruh persyaratan telah terpenuhi maka Dinas Kesehatan Kab/Kota berperan mendorong untuk penerbitan sertifikat laik higiene sanitasi TPM sebagai persyaratan penerbitan izin usaha.

Dalam sistem aplikasi e-Monev TPM, semua lini memiliki peranan. Sanitarian puskesmas berperan melakukan entry data TPM sampai dengan memasukkan nilai hasil inspeksi sanitasi. Apabila sudah memenuhi syarat, maka Dinas Kesehatan di Kab/Kota berperan mendorong penerbitan sertifikat laik higiene sanitasi. Dinas Kesehatan Provinsi dapat mengakses jumlah TPM yang ada di seluruh Kab/Kota, berapa yang memenuhi syarat, berapa yang belum memenuhi syarat, yang sudah memiliki sertifikat, dan yang belum bersertifikat. Sistem e-Monev TPM juga menyediakan sistem pengingat, khusus bagi TPM yang memiliki sertifikat dengan masa kadaluarsa yang sudah hampir habis akan diberi tanda kuning yang artinya siap-siap mengurus perpanjangan. Hasil akhir dari sistem e-Monev adalah laporan yang disajikan dalam bentuk grafik dan tabel siap cetak untuk bahan penyusunan profil.

Cukup sekali input sesuai peranan masing-masing, maka data akan terkelola dengan baik, siap dipakai dan memberikan informasi yang lengkap sesuai target indikator Subdit Higiene Sanitasi Pangan. Dengan e-Monev HSP, laporan TPM memenuhi syarat kesehatan siap dikumpulkan tak hanya per triwulan, bahkan tiap minggu atau bulan pun dapat dengan cepat dilaporkan. Melalui e-Monev HSP, mari sukseskan indikator 2015-2019…. So, tunggu apa lagi?

EDUKATIF DAN INFORMATIF BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

14

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

sebagai penghasil biogas, penyubur tanaman eceng gondok yang merupakan bahan baku kerajianan tangan dan lain sebagainya. Selain itu tahukah anda di balik rasa tahu yang gurih, enak dan kaya manfaat, ternyata dari sisi kandungan gizi, tahu juga memiliki manfaat bagi kesehatan, antara lain seperti menurunkan risiko kanker, anemia, osteoporosis, dan kadar kolesterol. Tahu juga merupakan sumber protein yang baik untuk membantu menjaga kesehatan jantung. Oleh karenanya tak heran kalau tahu telah populer sejak dulu, bahkan di negara-negara Asia lainnya, termasuk Jepang dan Cina, telah menjadi bahan makanan yang umum sejak berabad-abad tahun yang lalu.

Nilai gizi tahu

Tahu adalah makanan rendah kalori namun tinggi protein. Tahu adalah sumber yang baik dari berbagai mineral, seperti kalsium, besi, magnesium, fosfor, seng, kalium. Vitamin pada tahu seperti vitamin D, A, B6, C, thiamin, riboflavin, niasin, dan asam folat.

Sebagaimana kita ketahui bahwa tubuh manusia membutuhkan protein agar dapat berfungsi dengan baik. Protein tak saja hanya bisa di dapat dari daging, namun dapat juga diperoleh dari protein nabati. Protein seperti itu bisa dengan mudah kita dapati pada tahu. Begitu pula para vegetarian bisa memenuhi kebutuhan proteinnnya melalui protein tahu dalam jumlah yang tepat. Tahu juga mengandung protein sederhana seperti asam amino, yang mudah diserap oleh tubuh dan sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga agar kesehatan menjadi optimal. Selain itu tahu diyakini memiliki daya cerna yang tinggi (sebesar 85% -98%). Walaupun kandungan gizi dalam tahu, masih kalah dibandingkan lauk pauk hewani, seperti telur, daging dan ikan. Namun, dengan harga yang lebih murah, masyarakat cenderung lebih memilih mengkonsumsi tahu sebagai bahan makanan pengganti protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari.

Manfaat lainnya dari tahu yaitu ternyata juga dapat mengurangi tingkat kolesterol dalam tubuh, karena tahu tidak banyak mengandung kolesterol, sehingga sangat aman bagi kesehatan jantung. Tahu juga sebagai sumber lesitin dan asam linoleat yang baik untuk membantu metabolisme tubuh dan mengikis kolesterol yang tersimpan dalam tubuh. Bahkan karena kandungan hidrat arang dan kalorinya yang rendah, tahu merupakan salah satu menu diet rendah kalori.

Yang perlu diingat disini adalah dengan mengkonsumsi daging merah dapat memiliki implikasi kesehatan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Namun dengan mengkonsumsi tahu, kondisi tersebut dapat dihindari. Begitu banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari tahu ini mulai dari kandungan gizinya, rasanya dan harganya yang relatif murah yang menjadikan makanan olahan satu ini menjadi

pilihan masyarakat.

Namun adakah sisi gelap dari tahu?

Ada ditemukan di beberapa daerah, aksi pedagang nakal yang mencampurkan formalin ke beberapa penganan yang dijual ke konsumen (indopos,11/12/2013). Hasil penyelidikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat, 60 persen penganan jenis tahu yang beredar di pasaran berformalin.

Mengapa tahu harus diberi formalin?

Formalin kerap dicampur dengan tahu karena satu alasan. Yakni, tahu menjadi lebih awet dan tahan lama. Para pedagang tidak mau merugi karena usia tahu tanpa formalin hanya dua hari. Bisa lebih lama apabila ditempatkan di lemari pendingin. Namun karena biaya yang mahal apabila menggunakan lemari pendingin maka pedagang menyiasatinya dengan mencampurkan formalin.

Adanya persaingan pasar juga menjadi salah satu faktor munculnya tahu berformalin. Para produsen tahu biasanya memproduksi tahunya dalam jumlah banyak. Agar sisa tahu yang tidak habis dijual masih laku dijual, maka untuk menjaga tekstur tahu tidak mudah hancur dan citra rasanya tidak menurun maka tidak segan-segan produsen yang nakal memasukkan formalin tanpa melihat dampaknya terhadap kesehatan.

Cukup beli formalin dan campurkan dengan air ke dalam bahan pembuat tahu, ratusan ribu rupiah tidak jadi melayang. Banyak lembaga-lembaga survei termasuk badan POM telah mengantongi data-data tahu berformalin.

Kepala Disperindag Kota Tangsel, Muhammad, dalam wawancaranya dengan Merdeka.com, mengatakan bahwa untuk mengurangi peredaran tahu berformalin pihaknya akan terus melakukan pendataan dan sidak. Pihaknya juga akan memonitor produsen tahu di Kota Tangsel. ”Kami terus melakukan sidak. Bahkan ancaman pidana pun sudah kami layangkan kepada pedagang dan produsen apabila menjual tahu berformalin. Itu mengancam kesehatan,” ujarnya.

Bagaimana dengan limbah tahu yang dihasilkan?

Tahu merupakan jenis makanan bersumber protein tinggi. Tahu banyak diproduksi oleh industri-industri skala kecil. Dalam pembuatan tahu, industri tahu membutuhkan banyak air untuk pemrosesannya, yaitu untuk proses sortasi, peredaman, pengupasan kulit, pencucian, penggilingan, perebusan dan penyaringan.

EDUKATIF DAN INFORMATIF

19Edisi 2 | April - Juni 2014

buletin lingkungan sehat 7.pdf, Flat 14 of 16 - Pages: 14, 19, 08/25/14 08:58 PM

Cyan Magenta Yellow Black

Page 16: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Edisi 2 | April - Juni 2014

yang dihancurkan menjadi bubur,” tulis Hieronymus dalam Teknologi Tepat Guna Pembuatan Tempe dan Tahu Kedelai.

Pada abad ke-19, orang-orang Jawa dilanda krisis gizi yang luar biasa akibat penerapan sistem culturstelsel (Tanam Paksa). Hasil bumi dikuras untuk kepentingan kolonial sampai mereka sendiri kesulitan untuk makan. Saat itulah tahu muncul sebagai makanan alternatif.

“Menurut sejarawan Onghokham, tahu bersama tempe, menjadi penyelamat orang-orang Jawa dari masa krisis asupan gizi,” ungkap Rizal. Karena rasanya yang gurih dan lezat sampai sekarang tahu telah menjadi makanan penting bagi orang Indonesia dan sebagai makanan favorit yang sangat akrab di lidah orang Indonesia. Sangat mudah untuk mendapatkannya, karena tahu mudah ditemukan dimana-mana dari pelosok kampung sampai perumahan elit dikota-kota besar, dari pasar tradisional sampai pasar-pasar swalayan. Dengan harga yang terjangkau dan rasanya yang enak membuat tahu disukai oleh semua kalangan.

Pada masa kini tahu tidak saja sebagai makanan rumahan sehari-hari tetapi sudah berkembang pesat jauh kedepan ke dalam dunia bisnis. Produsen tahu, sadar benar bahwa tahu dapat mendatangkan income keluarga yang tidak sedikit bahkan telah menjadi persaingan ketat di bidang usaha pangan.

Tahu memiliki nilai ekonomi yang menggiurkan. Banyak masyarakat kita mengembangkan bisnisnya dengan memanfatkan olahan tahu. Coba saja kita lihat masyarakat di

tengah-tengah kita yang saling berlomba menciptakan ide-ide kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk -produk olahan tahu untuk menjadi aneka kuliner yang lezat yang sangat beragam variasinya dari tahu goreng, tahu bandung, tahu gejrot, tahu sumedang sampai kripik tahu khas kediri dan segudang nama lainnya. Bahkan di bidang teknologi tepat guna, dalam rangka menurunkan tingkat cemaran akibat limbah tahu, maka melalui penerapan bioteknologi, limbah tahu yang semula hanya sebagai bahan buangan telah disulap menjadi berbagai produk bermanfaat seperti

Apa yang kita ketahui tentang tahu ? Hampir semua orang sudah kenal dengan produk olahan yang satu ini. Tahu

Adalah makanan hasil olahan kacang kedelai yang berasal dari China dan dikenal sebagai “Keju Asia”. Bentuknya ada yang kotak, ada yang bulat, berwarna putih dan teksturnya sangat lembut. Orang Indonesia menyebutnya Tahu sedang di Jepang terkenal dengan sebutan Tofu. Melihat sejarahnya, Suryatini N. Ganie dalam wawancaranya dengan Dapur Naga di Indonesia, mengatakan bahwa tahu mempunyai sejarah panjang di Tiongkok, tempat asalnya sejak 3.000 tahun yang lalu. Teknologi pembuatan tahu secara cepat menyebar ke Jepang, Korea, dan Asia Tenggara. Tetapi, kapan tahu mulai hadir di Indonesia tidak dapat ditentukan waktunya dengan tepat. Namun, orang Kediri mengklaim sebagai kota pertama di Nusantara yang mengenal tahu, yang dibawa tentara Kubilai Khan pada tahun 1292.

Kata tahu sendiri, menurut Hieronymus Budi Santoso, berasal dari bahasa Tionghoa, yakni: tao-hu atau teu-hu. Suku kata tao/teu berarti kacang kedelai, sedangkan hu berarti hancur menjadi bubur.Dengan demikian secara harafiah, tahu adalah “makanan yang bahan bakunya kedelai

“Ada Apa Dengan Tahu?’’Oleh : dra. Dewi Minarni Fungsional Sanitarian Muda Subbag TU, Dit. Penyehatan Lingkungan Ditjen PP dan PL, Kemenkes RI

EDUKATIF DAN INFORMATIF BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

18

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

Gerakan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan

kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.

Tim Penggerak PKK berada di tingkat pusat sampai dengan desa/kelurahan. PKK ini dikelola dan digerakkan oleh Tim Penggerak PKK yang diketuai oleh isteri Pimpinan Daerah (Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Kepala Desa/Lurah). Secara fungsional, dapat dikemukakan bahwa kunci berkembangnya program dan kegiatan PKK, justru berkat adanya peran nyata yang diwujudkan oleh istri Pimpinan Daerah.

Strategi PKK dalam upaya menjangkau sebanyak mungkin keluarga, dilaksanakan melalui “Kelompok Dasawisma”, yaitu kelompok 10 – 20 KK yang berdekatan. Ketua Kelompok Dasawisma dipilih dari dan oleh anggota kelompok. Ketua Kelompok Dasawisma membina 10 rumah dan mempunyai tugas menyuluh, menggerakkan dan mencatat kondisi keluarga yang ada dalam kelompoknya. Informasi dari semuanya ini harus disampaikan kepada kelompok PKK setingkat di atasnya, yang akhirnya sampai di Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan. Keberadaan “Kelompok Dasawisma” ini dapat pula digerakkan untuk membantu petugas Kesling / sanitarian Puskesmas dalam mengobservasi rumah-rumah anggotanya. Dengan menggunakan Kartu Rumah, hasil observasi tersebut diinformasikan kepada Kader Kesling

setempat (jika ada) untuk diteruskan / dilaporkan kepada petugas Kesling / sanitarian Puskesmas.

Anggota Tim Penggerak PKK adalah para relawan, yang tidak menerima gaji, baik perempuan maupun laki-laki, yang menyediakan sebagian dari waktunya untuk PKK. Tim Penggerak PKK ini berperan sebagai motivator, fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak.

Dukungan Tim Penggerak PKK dalam mewujudkan lingkungan bersih dan sehat di masyarakat sangat bervariasi, misalnya pengelolaan sampah rumah tangga (reuse, recycle, reduce) pemeriksaan jentik nyamuk, pemberantasan sarang nyamuk, gotong royong membersihkan kampung, gerakan cuci tangan pakai sabun, dll.

Kerja sama pemerintah (petugas Kesling / sanitarian Puskesmas) dengan Tim Penggerak PKK diwujudkan dalam bentuk pembinaan teknis kepada keluarga dan masyarakat terkait penyehatan lingkungan.

Bentuk lain dalam pembinaan teknis mulai dari tingkat pusat dan daerah yaitu berkoordinasi dan berperan aktif dalam Lomba Lingkungan Bersih Sehat (LBS) yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun oleh Tim Penggerak PKK Pusat. Pemberdayaan dan peran serta masyarakat merupakan kata kunci untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat terutama dalam menata, mengelola dan menggiatkan berbagai kegiatan di lingkungan RT dan RW sebagai tempat tinggal. Kegiatan ini memiliki manfaat sangat besar dan hasilnya juga dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

Pada tahun 2014 ini telah ditetapkan 5 kabupaten

“...ternyata, semangat menuju rumah sehat sudah mendarah daging dalam jiwa gerakan PKK, yang tertuang dalam Mars PKK...”

PERAN PKK DALAM MENUJU RUMAH SEHATOleh : Nia Kurniawati, SKM, JFU Sanitarian Diah Wati, SKM, M.Kes, Fungsional Sanitarian Muda Subdit PP dan TTU Dit. Penyehatan Lingkungan Ditjen PP dan PL, Kemenkes RI

Marilah hai semua rakyat Indonesia…,membangun seg’ra…Membangun k’luarga yang sejahtera..,dengan PKK…Hayati dan amalkanlah Pancasila…,untuk negara…Hidup gotong royong makmur pangan dan sandang.., rumah sehat sentosa…Tata laksana di dalam rumah tangga…,rapi dan indah…Didiklah putra berpribadi bangsa…,t’rampil dan sehat…Kembangkan koprasi jagalah lingkungan dan sekitarnya…Aman dan bahagia kluarga berencana…., hidup jaya PKK

EDUKATIF DAN INFORMATIF

15Edisi 2 | April - Juni 2014

buletin lingkungan sehat 7.pdf, Flat 15 of 16 - Pages: 18, 15, 08/25/14 08:58 PM

Cyan Magenta Yellow Black

Page 17: Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014

Edisi 2 | April - Juni 2014

dan 5 kota yang akan mengikuti penilaian tingkat nasional lomba LBS. Salah satunya adalah Kota Tanjung Pinang, yang dilakukan penilaian pada 13 Maret 2014. Penilaian dilakukan di Kelurahan Tanjung Unggat, Kecamatan Bukit Bestari, menggunakan Buku Panduan Penilaian Pelaksana Terbaik Lingkungan Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. Penilaian dilakukan bersama dengan Tim Pembina PKK Pusat (Pokja IV) dan Direktorat Penyehatan Lingkungan.

Dukungan pemerintah daerah ditunjukkan dengan dikeluarkannya surat keputusan untuk pelaksanaan LBS dan dengan sudah adanya Pokja khusus bidang Kesling dalam bentuk Satgas LBS yang terdiri dari lima Pokja: Juluhtan (Juru Penyuluh Kesehatan), Jumantik (Juru Pemantau Jentik), Jumilah (Juru Pemilah Sampah), Jupacita (Juru Pemantau Cuci Tangan), dan Jurita (Juru Penyiram Tanaman). Selain itu, dukungan juga diwujudkan dalam bentuk dana yang mendukung pelaksanaan LBS.

Dukungan masyarakat ditunjukkan dengan peran aktif mereka dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan rumah dan desa dan dengan sudah adanya keterlibatan secara aktif petugas Kesling (sanitarian) Puskesmas dalam pembinaan lingkungan bersih sehat.

Terdapat 15 dasawisma yang hampir semuanya aktif. Dukungan kemitraan sudah mulai dilakukan seperti kerja sama dengan sekolah setempat terutama untuk kegiatan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan pengamatan jentik di lingkungan sekitar.

Kelurahan lokasi lomba LBS ini pada awalnya terkenal sebagai area paling kumuh di Kota Tanjung Pinang dengan terdaptanya sampah yang berserakan dimana-mana dan kebiasaan BAB yang masih di pinggir pantai. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini telah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan mulai muncul seiring dengan kerja keras para kader Kesling. Saat ini secara rutin masyarakat telah memiliki kebiasaan bergotong royong sebulan sekali membersihkan lingkungannya sehingga secara umum kondisi lingkungan kelurahan dalam keadaan tertata bersih dan rapi. Kader Kesling secara rutin juga melakukan kunjungan ke rumah-rumah warganya, mengobservasi faktor risiko di rumah, mencatatnya kemudian menginfokannya pada petugas Puskesmas. Dalam kegiatan tersebut dilakukan juga pemeriksaan jentik. Pada saat pelaksanaannya jika kader Kesling menemukan rumah yang ada jentiknya maka akan diberikan penyuluhan (tentang DBD) dan abate serta saran untuk melakukan 3M. Namun sayangnya hasil pemeriksaan jentik tersebut tidak terekam dan tercatat dengan baik.

Sumber air bersih yang digunakan oleh sebagian besar warga adalah PDAM, dengan cakupan air bersih 100%; cakupan SPAL sebesar 92,1%; kondisi drainase yang sebagian besar bersih dan masih ditemukannya sampah di beberapa titik yang berpotensi menggenang pada saat musim hujan tiba; cakupan jamban sebesar 89,8%; cakupan rumah tangga sehat sebesar 75,9%.

Buku Panduan Penilaian Pelaksana Terbaik LBS

Contoh Kartu Rumah

EDUKATIF DAN INFORMATIF BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

16

BULETIN LINGKUNGAN SEHAT

jalan lingkungan desa tertata rapi dan bersih,namun ada beberapa titik aliran air tidak lancar / tergenang. Penataan pekarangan rapi, bersih, dan terawat serta dimanfaatkan untuk penghijauan dan tanaman. Di beberapa rumah telah dilengkapi sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) sederhana yang diletakkan di depan / di samping rumah.

Kota Tanjung Pinang bersaing dengan empat kota lainnya (Kota Jakarta Pusat, Kota Singkawang, Kota Balikpapan, dan Kota Metro). Hasil penilaian LBS ini diumumkan pada acara puncak peringatan Harganas XII yang diselenggarakan pada 14 Juni 2014 di Surabaya.

Pengolahan sampah rumah tangga sudah dilakukan dengan cukup baik. Pengangkutan sampah dilakukan secara terkoordinir dan rutin. Pengolahan sampah juga dilakukan melalui kegiatan pemilahan dan pemanfaatan sampah di Bank Sampah. Sampah organik diolah menjadi kompos dan sampah anorganik diolah menjadi produk-produk daur ulang seperti tas, bunga kertas/plastik, dll. Hasil pengolahan sampah tersebut dijual kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan produk olahan seperti kompos. Sedangkan untuk memasarkan hasil karya pengolahan sampah anorganik, penggerak PKK setempat rajin mengikuti pameran usaha kecil menengah (UKM). Secara umum

Foto Kegiatan Pengolahan Sampah Anorganik di Bank Sampah PKK Kelurahan Tanjung Unggat

Foto Hasil Pengolahan Sampah Anorganik

Foto Hasil Pengolahan Sampah Organik : Kompos dan Bunga Hias dari Kulit Gonggong (Sejenis Keong Khas Batam)

EDUKATIF DAN INFORMATIF

17Edisi 2 | April - Juni 2014

buletin lingkungan sehat 7.pdf, Flat 16 of 16 - Pages: 16, 17, 08/25/14 08:58 PM

Cyan Magenta Yellow Black